Mitos Non-Jawa dan Pemilu 2014

Posted by sukacita 1 comments
Satu mitos politik paling kuat dalam masyarakat Indonesia adalah kursi kepresidenan yang selalu dihuni oleh tokoh asal Jawa. Memang, pada tahun 1999 Indonesia pernah memiliki satu presiden non-Jawa bernama BJ Habibie. Namun, kemunculan BJ Habibie sebagai presiden ketika itu tidak berlangsung secara alamiah melainkan karena amanat konstitusi yang mengharuskan ia sebagai wakil presiden untuk tampil menggantikan Presiden Soeharto yang memutuskan berhenti dari jabatan presiden saat gerakan reformasi bergulir.

Di luar itu, kursi RI-1 selalu diduduki oleh tokoh berlatarbelakang suku Jawa. Hal ini tentu terasa sangat wajar mengingat hasil sensus data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia berasal dari etnis Jawa sehingga peluang kemungkinan untuk terpilih lebih besar dibandingkan dengan tokoh-tokoh dari etnis lain.

Kini, menjelang pemilihan presiden (pilpres) tahun 2014 mendatang mitos politik itu kembali diuji kebenarannya. Jika kita perhatikan sejak beberapa tahun terakhir ini tidak sedikit tokoh non-Jawa yang tampil ke muka publik dan masuk ke dalam jajaran politisi papan atas. Salah satu tokoh non-Jawa itu adalah Hatta Rajasa. Popularitas pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, ini tidak kalah mengkilap dengan politisi-politisi asal Palembang lain, seperti Ketua Majelis Permsyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie.

Namun, bagaiamana peluang Hatta untuk tampil sebagai tokoh kandidat presiden potensial pada pilpres tahun 2014 mendatang? Satu hal mendasar yang harus dingat oleh setiap tokoh luar Jawa, termasuk Hatta, saat hendak mencalonkan diri sebagai presiden adalah realitas Indonesia sebagai negara yang identik dengan kemajemukan, baik dalam hal agama, kepercayaan, ras, suku, maupun etnis. Realitas Keiindonesiaan ini harus senantiasa dipegang teguh agar tokoh-tokoh tersebut tidak merasa kecil hati karena tampil sebagai calon presiden berlatarbelakang non-Jawa.

Agaknya, modernitas telah membuat umat manusia menjadi semakin rasional, termasuk dalam mengambil keputusan politik di bilik suara. Kemunculan Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45 dapat menjadi contoh konkret dari hal itu.

Selama ini, kursi kepresidenan di Amerika Serikat selalu dihuni oleh tokoh-tokoh berkulit putih sehingga muncul mitos bahwa orang kulit hitam tidak akan pernah tampil menjadi presiden. Namun, Obama yang notabene memiliki latar belakang etnis Afro-Amerika dapat tampil menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam. sumber: kompasiana
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mitos Non-Jawa dan Pemilu 2014
Ditulis oleh sukacita
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://yoilah.blogspot.com/2012/04/mitos-non-jawa-dan-pemilu-2014.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 comments:

susuultra023 said...

bandar sabung ayam

Post a Comment

Komentar

Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of Pilpres , Capres, Jokowi, Prabowo indonesia 2014.