tag:blogger.com,1999:blog-52756280932982128242024-03-17T23:03:30.504-07:00Pilpres , Capres, Jokowi, Prabowo indonesia 2014korupsi capres parpol demokrat golkar pdip pks sby kpk hukum Indonesia iran israel amerika pdip derindrasukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.comBlogger297125tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-48732564225108099432015-07-20T20:17:00.000-07:002015-07-20T20:17:08.263-07:00Plakat Souvenir Wayang Jogja<span style="color: white;"><span style="font-size: xx-small;">Semua sudah mengenalnya, pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari salah satu kawasan Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, keberadaan pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar yang dikenal dengan Catur Tunggal (terdiri dari Kraton Kasultanan, Alun-Alun Utara Kraton, Istana Kraton, dan Pasar Beringharjo).
Menurut beberapa sumber, wilayah Pasar Beringharjo pada mulanya merupakan hutan yang ditumbuhi pohon beringin. Kemudian, tidak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah hutan beringin ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun kemudian, barulah tempat transaksi ekonomi ini baru memiliki sebuah bangunan permanen. Nama ‘Beringharjo’ sendiri diberikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan/kemakmuran (harjo). Kini, para wisatawan memaknai pasar ini sebagai tempat belanja yang sangat lengkap dan menarik.
Pada bagian depan sepanjang trotoar dan pada bagian belakang bangunan pasar terutama sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan lidah dengan jajanan pasar tradisional. Pada lantai 1, 2 dan 3 dijual aneka produk kerajinan jogja, kebutuhan perlengkapan sehari-hari dan bermacam-macam souvenir pernikahan. Khusus untuk produk dari bambu, kayu, dan produk non logam, di lantai 3 terdapat kerajinan lampu hias dari bambu, batok kelapa, kayu dan sebagainya. Sementara bagian belakang umumnya menjual makanan yang tahan lama seperti ting-ting yang terbuat dari karamel yang dicampur kacang, kacang telor, bakpia, wajik, wingko, dan lain-lain.
Bagi wisatawan yang hendak membeli batik, Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi batiknya sangat lengkap. Mulai batik yang masih berupa kain maupun sudah jadi pakaian, bahan katun hingga sutra, dan harga puluhan ribu sampai jutaan rupiah (batik tulis) juga tersedia di pasar ini. Koleksi batik kain dijumpai di kios pasar bagian barat sebelah utara. Sementara itu, koleksi aneka pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat, khususnya lantai 1. Selain tersedia pakaian batik ,bagian barat juga menawarkan baju tradisional (surjan), blangkon, dan sarung tenun maupun motif batik. Produk lain seperti tas, sandal, mainan anak, souvenir murah khas Jogja juga tersedia.
Kemudian kita menuju bagian timur, jangan heran bila mencium aroma jejamuan. Bagian ini merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu tradisional Jawa dan rempah-rempah. Bahan baku jamu yang dijual misalnya kunyit yang biasa dipakai untuk membuat kunyit asam dan temu lawak yang dipakai untuk membuat jamu terkenal rasanya sangat pahit. Rempah-rempah yang ditawarkan adalah jahe (diolah menjadi minuman ronde ataupun hanya dibakar, direbus dan dicampur gula batu, gula Jawa, atau gula pasir) dan kayu manis (untuk memperkaya citarasa minuman seperti wedang jahe, kopi, teh nasgitel). Pokonya komplit deh, tidak mengecewakan.
Bagi para penggemar dan kolektor barang antik, pasar ini juga tempat yang tepat untuk berburu barang antik dan kuno. Pusat penjualan barang antik khususnya terdapat di lantai 3 pasar bagian timur. Di tempat itu, anda bisa mendapati mesin ketik tua, helm buatan tahun 60-70an yang bagian depannya memiliki mika sebatas hidung, lampu gantung antik, topeng antik, dan sebagainya. Di lantai itu pula, anda dapat memburu barang bekas berkualitas bila berminat. Berbagai macam barang bekas pakai impor seperti sepatu, tas, raket, elektronik, Tv, radio, tape, salon, speaker, bahkan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik. Khusus di tempat yang ini, para pengunjung membutuhkan kejelian dan ketelitian dalam memilih. Dan jangan lupa, kita harus pandai-pandai menawar.
Setelah menjelajahi bagian dalam pasar, kini kita coba untuk menjelajahi daerah sekitar pasar dengan penawarannya yang juga tidak kalah menarik. Kawasan pasar bagian utara yang dahulu dikenal dengan Kampung Pecinan adalah wilayah yang paling terkenal di Yogyakarta. Anda bisa mencari kaset-kaset kuno dari musisi tahun 50-an baik lokal maupun barat, yang jarang ditemui di tempat lain dengan harga yang sangat murah. Selain itu, terdapat juga kerajinan logam , kerajinan tembaga, kuningan, berupa patung Budha dalam berbagai posisi, uang logam kuno, seterika arang, klontongan sapi, petromak, lampu dinding, bros kuningan kuno dan lain-lain.
Sekarang kita menelusuri penjual minuman, meminum es cendol khas Yogyakarta adalah adalah pilihan yang tepat. Es cendol memiliki citarasa yang bersaing rasanya dengan dari es cendol Banjarnegara dan Bandung. Isinya tidak hanya cendol, tetapi juga cam cau (semacam agar-agar yang terbuat dari daun cam cau) dan cendol putih yang terbuat dari tepung beras. Pilihan minuman lain yang tersedia adalah es kelapa muda dengan sirup asli gula jawa, jamu seperti kunyit asam dan beras kencur, es the, es jeruk, es capur, rujak es krim, dll. Harga yang ditawarkan tak mahal, hanya berkisar antara Rp. 1.000,- sampai Rp. 3.000,-. Penjual angkringan juga bertebaran di sekitar pasar.
Pasar Beringharjo resmi tutup jam 5 sore, akan tetapi dinamika pedagang tidak hanya berhenti pada jam itu. Jika bagian dalam sudah tutup, bagian depan pasar masih menawarkan berbagai macam panganan khas dan kuliner menarik. Martabak dengan berbagai pilihan isinya, terang bulan yang rasanya legit bercampur coklat dan kacang, keju, serta jajanan klepon isi gula jawa, bakpao, yang lezat bisa dibeli di sore hari. Selepas maghrib hingga waktu lewat tengah malam, biasanya terdapat penjual gudeg di depan pasar sepanjang trotoar yang juga menawarkan kikil dan varian oseng-oseng. Sambil makan, para pengunjung bisa mendengarkan musik tradisional Jawa yang diputar atau bercakap dengan penjual yang biasanya menyapa dengan akrab. Kawasan lain (sepanjang malioboro) juga menawarkan wisata kuliner yang menarik, terutama setelah toko tutup, pokonya sangat lengkap.</span></span>sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-80417253311911505492014-04-07T11:21:00.000-07:002014-04-07T11:21:13.143-07:00Prabowo: Jika masih hidup, Pak Harto terpilih presiden 2014<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuwzf13ITRM3QEmDXLL-j8E2_AEcHOpY_txENYY_IlmzPOJDCW2I4CzodfR-p9EVDJINfuJ1vr_AszEq59sfjnFj-z1j1BeR3r2N9gTkqtCOQAwYOWPj-sIr7pp2x-uPycM3nGLXJXdxbz/s1600/prabowo-jika-masih-hidup-pak-harto-terpilih-presiden-2014.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuwzf13ITRM3QEmDXLL-j8E2_AEcHOpY_txENYY_IlmzPOJDCW2I4CzodfR-p9EVDJINfuJ1vr_AszEq59sfjnFj-z1j1BeR3r2N9gTkqtCOQAwYOWPj-sIr7pp2x-uPycM3nGLXJXdxbz/s1600/prabowo-jika-masih-hidup-pak-harto-terpilih-presiden-2014.jpg" height="160" width="320" /></a></div>
Kebesaran dan pengaruh almarhum Soeharto, masih kuat hingga kini. Sekarang, gaya kepemimpinan presiden kedua Indonesia itu masih banyak dirindukan rakyat. Bahkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, kalau Soeharto masih hidup, dipastikan bakal menang di Pemilu 2014.<br /><br />"Kalau Pak Harto fit sampai sekarang, dia terpilih jadi presiden 2014," kata Prabowo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (30/5).<br /><br />Hal itu disampaikan saat Prabowo audiensi di hadapan ratusan rektor guru besar dan profesor, di seminar nasional memperingati hari kebangkitan nasional 'Membangun Kembali Indonesia Raya Berdasarkan Konstitusi'.<br /><br />Menurut Prabowo, Soeharto dengan segala kelebihan dan kekurangannya, mampu membawa perubahan dan kesejahteraan bagi bangsa. "Lihat apa yang beliau tinggalkan, Kedung Ombo," lanjutnya.<br /><br />Meski Prabowo mengakui banyak rakyat masih menjagokan Soeharto jadi presiden, dia memprediksi persentase suara tak lebih dari 60 persen pemilih. "70 persen tidak, 60 persen masih memilih, kalau kita jujur," terangnya.<br /><br />sumber : merdeka.com sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-25895488981821703862014-04-07T11:20:00.001-07:002014-04-07T11:20:07.247-07:00Andai menang, mungkinkah gaya Prabowo mirip Soeharto?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8raqpvCrMGJ17O4zYzG7mcAfQxrem9twLSqM_LWyj0pdd0_DnCAkz9LAFSUKiQmDHNSyX3L_hpHk3ZOX0hrjcw4o93lSw-CAeD8M7ffyToqt3O5CR_pVuoQqAHJ7T-gqd-01vXldMaVDP/s1600/andai-menang-mungkinkah-gaya-prabowo-mirip-soeharto.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8raqpvCrMGJ17O4zYzG7mcAfQxrem9twLSqM_LWyj0pdd0_DnCAkz9LAFSUKiQmDHNSyX3L_hpHk3ZOX0hrjcw4o93lSw-CAeD8M7ffyToqt3O5CR_pVuoQqAHJ7T-gqd-01vXldMaVDP/s1600/andai-menang-mungkinkah-gaya-prabowo-mirip-soeharto.jpg" height="160" width="320" /></a></div>
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto kemungkinan besar akan mencalonkan diri menjadi presiden 2014. Dengan latar belakang petinggi militer pada zaman Orde Baru, Prabowo mengingatkan publik kepada sosok almarhum mantan Presiden Soeharto .<br /><br />Pengamat politik Sinergi Masyarakat (Sigma) Said Salahudin mengatakan, meskipun Prabowo dan Soeharto merupakan orang militer, gaya kepemimpinan mereka berbeda. Zaman Orde Baru yang dipimpin Soeharto dulu jelas tidak akan bisa diterima di Indonesia saat ini.<br /><br />"Gaya kepemimpinan mereka akan beda jika Prabowo menjadi presiden karena gaya kepemimpinan Soeharto yang main gebuk sana-sini sudah tidak bisa lagi diterima di Indonesia,' kata Said kepada merdeka.com, Kamis (30/5).<br /><br />Semua tahu titik balik hancurnya kepemimpinan Soeharto adalah ketika era reformasi 1998. Jika kepemimpinan otoriter seperti era Orde Baru ditetapkan kembali maka itu akan menimbulkan perlawanan dari rakyat.<br /><br />"Rakyat Indonesia yang semakin pintar dan kritis membuat para calon pemimpin merubah gaya kepemimpinan," ujarnya.<br /><br />Selain perbedaan itu, lanjutnya, ada juga kemiripan antara Prabowo dan Soeharto , yakni pendekatan kepada rakyat.<br /><br />"Dulu Soeharto rajin mendatangi petani bahkan harga cabe pun diumumkan di radio atau TV. Prabowo sekarang juga seperti itu mendekatkan diri dari pedagang kecil ke pedagang yang lain," imbuhnya.<br /><br />Anggota Komisi III Fraksi Gerindra Martin Hutabarat menegaskan gaya Prabowo memimpin tidak akan seperti Soeharto yang otoriter dan tidak mencerminkan demokrasi. Sebab, di era yang penuh demokrasi ini diperlukan pemimpin menjunjung tinggi kebebasan.<br /><br />"Kemajuan Indonesia akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seseorang. Apalagi di zaman reformasi seperti sekarang ini," tutupnya.<br /><br />sumber : merdeka.comsukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-21905722017476701472014-04-07T11:19:00.000-07:002014-04-07T11:19:00.629-07:00Prabowo Kembali Sesali Batal Kudeta Habibie<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoJ1HYaHnON5y-mjTBGkWG8jDCW-R8vIEf9r1I0DqV1SUwnz9p4r5TVFJyO3M_lukWauudkqd6deuZd6v0o6_4LB92SDb1C_djUN-j8bXwoWVMLDI8imyjt1P-pKUJ5jLOAW8b0Eod5ZZ3/s1600/Prabowo+Kembali+Sesali+Batal+Kudeta+Habibie.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoJ1HYaHnON5y-mjTBGkWG8jDCW-R8vIEf9r1I0DqV1SUwnz9p4r5TVFJyO3M_lukWauudkqd6deuZd6v0o6_4LB92SDb1C_djUN-j8bXwoWVMLDI8imyjt1P-pKUJ5jLOAW8b0Eod5ZZ3/s1600/Prabowo+Kembali+Sesali+Batal+Kudeta+Habibie.JPG" height="160" width="320" /></a></div>
Untuk kedua kalinya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengungkapkan penyesalannya karena batal melakukan kudeta terhadap Presiden ketiga RI, BJ Habibie.<br /><br />Hal ini disampaikan Prabowo saat berpidato di hadapan Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia di Jakarta, Sabtu (1/3/2014).<br /><br />Prabowo mengawali ceritanya soal kritik dari sistem ekonomi neo liberal yang dianggapnya hanya akan dirasakan golongan tertentu saja. Prabowo mengaku kritiknya itu kerap ditertawakan.<br /><br />Banyak orang yang mempertanyakan kapasitas Prabowo bicara soal ekonomi. Namun, dia menuturkan kritik soal sistem neoliberal ini sudah sejak 20 tahun lalu dia diskusikan. Bahkan, saat dirinya berpangkat mayor dan letkol.<br /><br />"Makanya saya mendukung adanya reformasi, karena saya juga termasuk korban reformasi. Saya dituduh macam-macam. Dituduh mau megkudeta. Mau, tapi enggak kudeta. Terus terang aja di hati kecil saya, lebih bagus mau kudeta saat itu," ujar Prabowo.<br /><br />Prabowo mengritik proses demokrasi yang saat ini berlangsung. Menurutnya, demokrasi sudah kebablasan. Demokrasi sudah membuat ribuan surat kabar, banyaknya partai politik, dan semakin merajalelanya kasus korupsi.<br /><br />"Maling tambah maling, tambah banyak hakim konstitusi yang juga maling. Luar biasa bangsa kita ini," kata mantan Panglima Komando Pasukan Khusus tersebut.<br /><br />Selorohan Prabowo soal kudeta terhadap Habibie ini setidaknya sudah dua kali disampaikannya. Pertama kali, Prabowo menyinggung soal isu kudeta itu saat menjadi pembicara dalam public lecture Soegeng Sarjadi Syndicate pada 18 Desember 2012 lalu.<br /><br />"Kalau orang dengar nama Prabowo pasti akan tergambar bekas tentara, komandan Kopassus, dan kudeta, serta kejadian 1998. Itu kan urut urutannya," ujar Prabowo ketika itu.<br /><br />Terkait isu kudeta itu, Prabowo bahkan mengutarakan penyesalannya tidak jadi melakukan kudeta tahun 1998 silam. Pernyataannya itu diucapkan Prabowo sambil berseloroh.<br /><br />"Saya letnan jenderal purnawirawan, mantan Panglima Kostrad yang hampir kudeta. Tapi, kudeta enggak jadi, nyesel juga saya sekarang, ha-ha-ha...," ujarnya.<br /><br />Hubungan antara Prabowo dan BJ Habibie pada tahun 1998 silam dikabarkan sempat memanas. Di dalam buku Detik-detik yang Menentukan karya BJ Habibie diceritakan bagaimana Prabowo sempat meminta bertemu Habibie yang ketika itu menjadi Presiden setelah Soeharto mundur.<br /><br />Pertemuan akhirnya dilakukan pada 22 Mei 1998 di Istana Negara. Di dalam pertemuan itu, Habibie akhirnya memecat Prabowo dari posisinya sebagai Pangkostrad. Prabowo dikabarkan sempat tidak terima akan keputusan Habibie.<br /><br />Namun, Habibie tetap bertahan dengan alasan adanya pergerakan pasukan TNI AD masuk ke arah Kuningan dan menuju Istana Negara. Prabowo berdalih bahwa itu untuk mengamankan Presiden.<br /><br />Namun, Habibie tidak lantas percaya dan tetap pada keputusannya mencopot Prabowo. Menurut Prabowo, ketika itu, dia tidak jadi melakukan kudeta lantaran sumpahnya di masa remaja dulu.<br /><br />Pada umur 18 tahun, Prabowo menyatakan dirinya sudah bersumpah untuk membela negara Indonesia yang bersendikan Pancasila.<br /><br />"Gara-gara sumpah sih jadi enggak jadi, karena saya ingat itu. Saya takutnya sama buku kecil yang berisi UUD 1945. Takutnya hanya satu buku itu, yang di dalamnya ada satu ayat yang menyebutkan presiden pegang kekuasaan tertinggi atas angkatan perang. Jadi, sudah dikunci dengan satu kalimat itu," ujar pria yang kini tengah meniti jalan menuju calon presiden pada 2014 ini.<br /><br />sumber : kompas.com sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-73775656945055678102014-04-07T11:17:00.002-07:002014-04-07T11:17:46.985-07:00Jokowi vs Prabowo, Siapa Yang Lebih Berambisi Jadi Presiden?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX-q_SKF7WCfdxu3JfP9kBE7tshGW9XQvJSNVUGol5uTnv7k5raGkfHRD1XREfxq_4WqUs7O0ApYOkv9GB_kUWm9398egF9lJp3PjrVKVmLhdGcTGTTk_2KN35vdL39sZQZUjqn5EB98zn/s1600/jokowi-vs-prabowo1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX-q_SKF7WCfdxu3JfP9kBE7tshGW9XQvJSNVUGol5uTnv7k5raGkfHRD1XREfxq_4WqUs7O0ApYOkv9GB_kUWm9398egF9lJp3PjrVKVmLhdGcTGTTk_2KN35vdL39sZQZUjqn5EB98zn/s1600/jokowi-vs-prabowo1.jpg" height="195" width="320" /></a></div>
Pasca penunjukkan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), serangan terhadap Jokowi pun mulai berdatangan. Serangan paling keras datang dari calon presiden Partai Gerindra, Prabowo. Mulai dari penyebaran perjanjian Batu Tulis hingga sindiran-sindiran keras yang kerap dilontarkan Prabowo. Meskipun tidak pernah mengklarifikasi kepada siapa serangan tersebut ditujukan tapi publik sudah mengetahui bahwa serangan itu ditujukan kepada Jokowi.<br /><br />Melihat situasi ini, saya menjadi bertanya-tanya kenapa reaksi Prabowo seperti itu. Dibandingkan calon presiden lainnya yang tetap terlihat tenang, reaksi Prabowo sangat berlebihan. Dari latar belakang beliau yang seorang militer, seharusnya sikap jantan dan kesatria-lah yang harus ditunjukkan. Kalau beliau tidak setuju, tunjukkan dengan kritik yang baik. Bukan dengan menyindir. Justru sindiran tersebut dapat menjadi bumerang bagi dirinya sendiri karena publik jadi mengetahui bahwa calon presidennya ternyata tidak siap bersaing. Jika pada tahap Pemilu saja sudah seperti ini, bagaimana jika terpilih nanti.<br /><br />Dari beberapa artikel di media massa online saya coba mengumpulkan beberapa hal yang menurut saya dapat menentukan tingkat ambisius seorang calon presiden.<br /><br />Yang pertama adalah Jokowi. Mengutip dari wikipedia, Jokowi adalah sosok rakyat biasa yang kemudian sukses menjadi pengusaha furniture di Solo. Pada tahun 2005 beliau terpilih sebagai Walikota Solo. Dibawah kepemimpinannya Solo berubah menjadi kota pariwisata, budaya, batik dan tempat penyelenggaraan berbagai event internasional. Pemindahan pedagang kaki lima yang dilakukan dengan manusiawi membuat dirinya semakin terkenal sehingga pada tahun 2010 beliau terpilih lagi menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara hingga 90%. Pada tahun 2012, beliau ditunjuk PDIP menjadi calon gubernur DKI Jakarta dan kemudian terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Pada tanggal 14 Maret 2014, PDIP kembali menunjuk Jokowi namun kali ini sebagai calon presiden dari PDIP. Jokowi pun menyanggupi penunjukkan ini. Penunjukkannya sebagai calon presiden dari PDIP sontak menjadi pemberitaan nasional dan internasional. Bahkan Indeks Harga Saham Gabungan dan Rupiah ikut menguat beberapa menit setelah penunjukkan Jokowi.<br /><br />Prabowo Subianto adalah seorang mantan Danjen Kopassus, pengusaha, politisi dan anak dari begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo. Mengutip dari wikipedia, Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, anak Presiden Soeharto. Namun pernikahan tersebut berakhir pasca Soeharto mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia. Prabowo mengawali karier militernya pada tahun 1970 dengan mendaftar di Akademi Militer Magelang dan lulus pada tahun 1974 bersamaan dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia saat ini. Pada tahun 1996, Prabowo Subianto yang menjabat Komandan Kopassus memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspediti Lorentz ‘95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka. 5 orang yang disandera adalah peneliti biologi asal Indonesia, sedangkan 7 sandera lainnya adalah peneliti dari Inggris, Belanda dan Jerman. Pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI dan diprakasai oleh Prabowo berhasil mengibarkan bendera merah putih di Puncak Everest, puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal.<br /><br />Pada tahun 1997, Prabowo difitnah sebagai salah satu dalang penculikan terhadap sejumlah aktivis pro-reformasi menjelang Pemilihan Umum tahun 1997 dan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 1998. Prabowo sendiri mengakui memerintahkan Tim Mawar untuk melakukan penangkapan kepada sembilan orang aktivis sesuai perintah atasan dan menganggapnya sebagai tindakan yang benar dalam pandangan rezim saat itu. Namun demikian, Prabowo belum diadili atas kasus tersebut walau sebagian anggota Tim Mawar sudah dijebloskan ke penjara. Walaupun soal penculikan baru sebatas praduga, sebagian korban dan keluarga korban penculikan 1998 masih menganggap Prabowo dalang penculikan dan belum memaafkan Prabowo dan masih terus melanjutkan upaya hukum. Sebagian berupaya menuntut keadilan dengan mengadakan aksi ‘diam hitam kamisan’, aksi demonstrasi diam di depan Istana Negara setiap hari Kamis. Sebagian lagi telah bergabung dengan kepengurusan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), bahkan duduk di DPR RI. Pada Mei 1998, menurut kesaksian Presiden Habibie dan purnawirawan Sintong Panjaitan, Prabowo melakukan insubordinasi dan berupaya menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Habibie untuk kudeta. Karena insubordinasi tersebut ia diberhentikan dari posisinya sebagai Panglima Kostrad oleh Wiranto atas instruksi Habibie.<br /><br />Setelah meninggalkan karier militernya, Prabowo memilih untuk mengikuti karier adiknya Hashim Djojohadikusumo, menjadi pengusaha. Pada Pilpres 2009, Prabowo ialah cawapres terkaya, dengan total aset sebesar Rp 1,579 Triliun dan US$ 7,57 juta, termasuk 84 ekor kuda istimewa yang sebagian harganya mencapai 3 Milyar per ekor. Kekayaannya ini besarnya berlipat 160 kali dari kekayaan yang dia laporkan pada tahun 2003. Kala itu ia hanya melaporkan kekayaan sebesar 10,153 Milyar.<br /><br />Prabowo memulai kembali karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004. Meski lolos sampai putaran akhir, akhirnya Prabowo kandas di tengah jalan. Ia kalah suara oleh Wiranto. Pada tahun 2008 Partai Gerindra mulai menyatakan Prabowo sebagai calon presiden. Namun karena perolehan suara Gerindra pada pemilu 2009 kurang dari 20% maka Gerindra berkoalisi dengan PDIP mengusung Megawati dan Prabowo sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Namun akhirnya pasangan ini kalah dari pasangan SBY-Boediono. Pada pemilu 2014 ini, Gerindra semakin gencar mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Pada saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu, Prabowo tampil menaiki kudanya yang berharga Rp 3 milyar, mengenakan keris dan menyampaikan pidato politiknya yang didalamnya berisi pantun sindiran terhadap Jokowi.<br /><br />Melihat latar belakang dan catatan karir politik kedua tokoh tersebut tampak bahwa Prabowo lebih berambisi menjadi Presiden sejak tahun 2004. Sedangkan Jokowi dalam menduduki setiap jabatan hampir selalu dimulai dengan penunjukkan partainya yaitu PDIP, bukan mengajukan diri. Mungkin sebagian menilai ini hanyalah strategi politik semata. Ada yang terus terang dan langsung berkampanye sebagai calon presiden, namun ada pula yang memulai dengan jabatan sebagai kepala daerah.<br /><br />Pada pemilu kali ini, saya kira masyarakat lebih pandai menilai terhadap setiap calon presiden yang diajukan oleh partai politik. Setiap calon memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jokowi dianggap sebagian kalangan mengingkari janjinya untuk menuntaskan tugas sebagai Gubernur DKI. Tapi sebagian kalangan juga berharap Jokowi menjadi presiden karena rekam jejaknya yang bersih, sederhana dan merupakan figur pemimpin yang berani terjun ke bawah dan mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. Hal ini dibuktikan dengan berbagai hasil survey yang menempatkan Jokowi di posisi puncak.<br /><br />Prabowo dengan latar belakang militernya dianggap memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan tegas. Prestasinya dibidang militer pada era Orde Baru dan kesuksesannya menjadi pengusaha dianggap sebagai modal besar untuk menjadi seorang pemimpin. Namun sejarah juga menunjukkan catatan kelam atas keterlibatannya terhadap penculikan aktivis di era Orde Baru, pelanggaran HAM dan rencana kudeta terhadap Presiden Habibie pada saat itu.<br /><br />sumber : kompasianasukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-75597476304293920242014-04-07T11:16:00.001-07:002014-04-07T11:16:30.791-07:00Biografi Jokowi - Ir. H. Joko Widodo <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigxqVQm3PaoPQa-ydZZvoc-M7ZEWiSAYtD-sQ5Ns6zJoRVx14B_Av6RNq3YhP0I1v0W2BUkKD8vZ_q8gZ8tW62LsVFlCvlamRBeUlSssjyk2w57XZ8Z9OIgz0A6Vfu51v3LcR14mJo3YZt/s1600/jokowi-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigxqVQm3PaoPQa-ydZZvoc-M7ZEWiSAYtD-sQ5Ns6zJoRVx14B_Av6RNq3YhP0I1v0W2BUkKD8vZ_q8gZ8tW62LsVFlCvlamRBeUlSssjyk2w57XZ8Z9OIgz0A6Vfu51v3LcR14mJo3YZt/s1600/jokowi-2.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
Ir. H. Joko Widodo yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi adalah pengusaha mebel dan Beliau merupakan Walikota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ketika itu, dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tahun 2012 ini, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok) maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.<br /><br />Biodata Jokowi - Joko Widodo :<br /><br />Nama : H.Joko Widodo (Jokowi)<br />TTL : Surakarta, 21 Juni 1961<br />Isteri : Iriana<br />Anak :<br /><br /> Gibran Rakabuming (25), lulusan Universitas di Australia dan Singapura<br /> Kahiyang Ayu (21), mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret<br /> Kaesang Pangarep (17), pelajar di Singapura<br /><br /><br />Pendidikan:<br /><br /> SDN 111 Tirtoyoso, Solo<br /> SMPN 1 Solo<br /> SMAN 6 Solo<br /> Fakultas Kehutanan UGM (lulus tahun 1985)<br /><br />Penghargaan :<br /><br />Penghargaan Personal:<br /><br /> 10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo<br /> Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award<br /> Bung Hatta Anticorruption Award (2010)<br /> Charta Politica Award (2011)<br /> Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)<br /><br /><br />Kota Solo di Masa Kepemimpinan Jokowi:<br /><br /> Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia<br /> Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia (2009), untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan<br /> Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2009)<br /> Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2 miliar untuk pelaksanaan pengelolaan keuangan yang baik (2009)<br /> Penghargaan Unicef untuk Program Perlindungan Anak (2006)<br /> Indonesia Tourism Award 2009 dalam Kategori Indonesia Best Destination dariDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata RIbekerjasama dengan majalah SWA.<br /> Penghargaan Kota Solo sebagai inkubator bisnis dan teknologi (2010) dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI)<br /> Grand Award Layanan Publik Bidang Pendidikan (2009)<br /> 5 kali Anugerah Wahana Tata Nugraha (2006-2011) - Penghargaan Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Umum<br /> Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari DepKes (2009)<br /> Kota Terfavorit Wisatawan 2010 dalam Indonesia Tourism Award 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.<br /> Pemerintah Kota Solo meraih penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS SME's Awards 2012<br /> Penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kota terbaik penyelenggara program pengembangan mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2011.<br /> Penghargaan Langit Biru 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori Kota dengan kualitas udara terbersih<br /> Penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam bidang Pelopor Inovasi Pelayanan Prima (2010).<br /><br />Gubernur baru DKI Jakarta Joko Widodo memiliki kisah masa kecil yang unik. Jokowi kecil sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Masa kecil Jokowi diwarnai canda dan tawa, dengan sesekali diselingi tangisan. Rumah petak sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa travel. Sang bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul. Banyak yang mengenal Jokowi sebagai orang yang selalu mengalah, untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi Jokowi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan bertanggung jawab.<br /><br />Berbeda dengan anak-anak kebanyakan, Jokowi selalu berjalan kaki menuju sekolahnya, disaat yang lain memamerkan sepeda ontel terbaru. Menurut Jokowi kala itu, sekolah tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga berjalan kaki pun tidak menjadi masalah. Bakti kepada orangtua ditunjukkan Jokowi tak hanya lewat sikap, namun juga sejumlah prestasi. Saat menjadi Walikota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, orang-orang yang mengenalnya tidak pernah menyangka perjalanan hidup Joko kecil. Sosok jokowi sangat dicintai rakyatnya. Dukungan warga Solo tak pupus, termasuk saat Jokowi maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Anak tukang kayu itu pun, kini menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.<br /><br />Jokowi kecil adalah anak seorang "tukang kayu". Setelah Beliau lulus dari SMA, kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada . Setelah lulus kuliah tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Kemudian ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Setelah merasa cukup, pada tahun 1998, dirinya berhenti bekerja di CV tersebut dan memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.<br /><br />Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai wali kota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini bahkan hingga saat ia terpilih. Pada tahun 2005, Pak Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo dengan partai politik PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya. Akhirnya Beliau pun terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan. Setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.<br /><br />Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.<br /><br />Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"<br /><br />Sikap rendah hati Walikota solo ini tidaklah dibuat-buat. Bagi Masyarakat Solo, Jokowi adalah sosok pemimpin yang sangat peduli dengan kehidupan mereka. Di lorong pasar dan jalan-jalan di Kota Solo, Pak Jokowi sering sekali mengobrol dan mendengarkan keluh kesah rakyat tanpa jarak. Ada satu fakta yang sangat mengejutkan, Jokowi belum pernah mengambil gajinya selama menjabat sebagai seorang Walikota dan Mobil yang ia pakai sebagai mobil dinas saat ini hanyalah "warisan" mobil dinas pendahulunya yaitu Bapak Slamet Suryanto.<br /><br />Pada pemilihan Walikota 2010-2015, Pak Jokowi berhasil meraih 90% suara dari total pemilih. Sungguh fantastis seorang pemimpin yang benar-benar dicintai masyarakatnya. Mobil Esemka, beliau lah salah satu orang yang berani memakai dan mempeloporinya. Jokowi-pun menyemangati murid-murid pembuat mobil Esemka saat mobil ini tak lulus uji emisi. Ia diminta oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012 dan berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012 dan berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama.<br /><br />Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu mengunggulkan namanya sebagai pemenang. Pasangan ini diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012. Dalam pilkada putaran kedua hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia menetapkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai pemenang dengan 53,81%. Sementara rivalnya, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli mendapat 46,19%. Apabila hasil ini tidak berubah hingga penetapan resmi KPUD DKI Jakarta, Jokowi dipastikan menjabat gubernur yang ke-17. Akhirnya pada 29 September 2012 KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo-Prijanto.<br /><br />"Orangnya ndeso kok luar biasa, bisa menang di Jakarta," ucap Sutarti, tetangga Jokowi.<br /><br />sumber :<br />jokowicentre.blogspot.com<br />jokowi-widodo.blogspot.comsukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-60714824692922873192014-04-07T11:15:00.000-07:002014-04-07T11:15:20.303-07:00Dukungan Capres Diprediksi Mengerucut pada Jokowi dan Prabowo - See more at: <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtz_qeauPdj7pXVrFrhn2wcGeOW-UOc05ixwe-moJx0w0h2Fy_bzapOWQttFZdPE6WASDVvDEXJf1hLzhmMm0ib6uFmHoJBHEWr-LLlgcM-36MdP6-H1YJU7KOKgHUAP9eaTqXo-Jz1G-u/s1600/Dukungan+Capres+Diprediksi+Mengerucut+pada+Jokowi+dan+Prabowo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtz_qeauPdj7pXVrFrhn2wcGeOW-UOc05ixwe-moJx0w0h2Fy_bzapOWQttFZdPE6WASDVvDEXJf1hLzhmMm0ib6uFmHoJBHEWr-LLlgcM-36MdP6-H1YJU7KOKgHUAP9eaTqXo-Jz1G-u/s1600/Dukungan+Capres+Diprediksi+Mengerucut+pada+Jokowi+dan+Prabowo.jpg" height="160" width="320" /></a></div>
Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk memprediksi dukungan calon presiden akan mengerucut pada sosok Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Menurutnya, kedua nama tersebut tidak mungkin disatukan, sementara partai lain perlu tokoh yang kuat untuk maju dalam pemilihan presiden.<br /><br />Hamdi mengatakan, kubu Jokowi dan Prabowo tidak akan berkoalisi dalam pencalonan presiden dan wakil presiden. "Prabowo sudah mulai menyerang. Sebenarnya dia tidak sebut nama, tapi kita bisa menyimpulkan, sepertinya Jokowi yang diserang," ujar Hamdi dalam Dialog Pilar Negara di Gedung MPR/DPR RI, Senin (24/3/2014).<br /><br />Hamdi mengatakan, pola relasi antara Prabowo dan Jokowi cenderung negatif sehingga kecil kemungkinan keduanya bekerja sama. Kerja sama akan dilakukan dengan partai lain yang sepaham dan memiliki relasi positif.<br /><br />Hamdi menilai saat ini Jokowi dan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekaroputri berada pada kubu yang sama, yakni Megawati memiliki relasi negatif dengan Presiden RI sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Oleh karena itu, ia menengarai Jokowi dan PDI-P tidak berkoalisi dengan pihak-pihak terkait SBY.<br /><br />Hingga saat ini, Partai Demokrat belum mengusung calon presiden maupun wakil presiden. Menurut Hamdi, Demokrat dapat berkoalisi dengan partai mana saja, kecuali dengan PDI-P yang dibawahi Megawati.<br /><br />Mengenai Golkar, yang mengusung Aburizal Bakrie sebagai capres, Hamdi menilai partai tersebut dapat berkoalisi dengan partai lain yang kesempatan menangnya lebih besar. Partai Golkar sejauh ini fleksibel dan terbuka, sama seperti Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Adapun partai-partai menengah ke bawah, seperti Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, PKS, Partai Persatuan Pembangunan, Nasdem, dan Partai Hati Nurani Rakyat, diprediksi akan bergabung dengan partai lain jika mereka mendapatkan suara kurang dari 20 persen.<br /><br />Oleh karena itu, Hamdi menyimpulkan bahwa nantinya dukungan capres akan mengerucut pada Jokowi dan Prabowo. "Jadi kalau secara hipotesis, paling tiak ada tiga kubu, menurut saya. Tapi kalau kita kerucutkan lagi, mungkin dua kubu, artinya Jokowi (PDI-P) dan kubu Prabowo," kata Hamdi.<br /><br />Meski begitu, Hamdi memprediksi akan ada kemungkinan "kotak kosong", yakni rakyat dihadapkan pada pilihan antara memilih Jokowi atau tidak memilih sama sekali. Hal itu terjadi karena Prabowo mungkin gagal mendapat koalisi dan suara partainya tidak mencapai 20 persen. Dengan kondisi semacam itu, partai-partai kemungkinan berkumpul di kubu Jokowi.<br /><br />"Harusnya, kalau hari ini Pak Prabowo lantang betul, saya yakin mungkin dia dapat teman koalisi, apa pun caranya," ujar Hamdi.<br /><br />sumber : kompassukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-54427018644650180792014-04-07T11:13:00.001-07:002014-04-07T11:13:30.982-07:00Wawancara Tempo dengan Ketua Komunitas Yahudi di Indonesia <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG5ZJ9OzXBBSiPk5uRDDieXaKu4eUMtpOnUpZrWdeYJsevlattF30Q-Jp-f4nemPl0YqM2pCsSiRhTRjGI_W-9TqvMg_41lNGh3bg5uIVHRE8u5fJraxCD5TcbOBkq4aXh7u_-S8TzqSha/s1600/Wawancara+Tempo+dengan+Ketua+Komunitas+Yahudi+di+Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG5ZJ9OzXBBSiPk5uRDDieXaKu4eUMtpOnUpZrWdeYJsevlattF30Q-Jp-f4nemPl0YqM2pCsSiRhTRjGI_W-9TqvMg_41lNGh3bg5uIVHRE8u5fJraxCD5TcbOBkq4aXh7u_-S8TzqSha/s1600/Wawancara+Tempo+dengan+Ketua+Komunitas+Yahudi+di+Indonesia.jpg" /></a></div>
Jangan pernah membayangkan wajah-wajah keturunan Yahudi itu seperti orang-orang Israel. Paras mereka seperti orang Indonesia kebanyakan. Bahkan logatnya pun ada yang Jawa dan Manado.<br /><br />Setidaknya gambaran itu tampak saat Tempo bertemu Benjamin Verbrugge, Yokhanan Eliahu, dan Yobbi Ensel di kediaman seorang keturunan Yahudi di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 13 Oktober 2011. Ada satu orang lagi, perempuan asli Batak, Marlina Rosdiana Van der Stoop, yang memeluk agama Yahudi setelah menikah dengan warga Belanda keturunan Yahudi.<br /><br />Mereka ini tergabung dalam sebuah organisasi keturunan Yahudi bernama the United Indonesian Jewish Community (UIJC). Organisasi ini sudah dibentuk sejak 2009, tapi baru diresmikan Oktober tahun lalu. UIJC ini dipimpin oleh Benjamin Verbrugge.<br /><br />“Kami ingin merangkul semua keturunan Yahudi dari berbagai aliran untuk kembali ke akar,” kata Benjamin Verbrugge. Kami tidak mempermasalahkan apakah mereka mau kembali ke agama Yahudi atau tidak. “Kami sangat mencintai orang-orang sedarah karena mereka adalah keluarga kami, turunan dari bapak leluhur kami, Abrahm, Ishak, dan Yaakov."<br /><br />Berikut penuturan Verbrugge kepada Faisal Assegaf:<br /><br />Kapan organisasi ini dibentuk?<br />Sebenarnya sudah diatur dari 2009 tapi baru bisa diresmikan pada 23 Oktober 2010. Keberadaan komunitas Yahudi ini sudah ada sejak 2003.<br /><br />Apa maksud pendirian organisasi ini?<br />Sebagai orang Yahudi harus menjaga tiga hal: (1) Tuhan yang benar, Tuhan yang hidup, yakni Hashem (Tuhannya bangsa Israel). Hashem mengharapkan umat pilihannya bisa menjadi berkat untuk seluruh dunia. Kami tidak menyesal tercerai-berai di seluruh dunia karena kami harus menjadi berkat bagi siapa saja. (2) Torah. Makin kami pelajari kami tahu menjadi Yahudi itu bukan sebuah kebanggaan, tapi membagi hidup kepada tiap agama, bangsa yang mau menerima kami. (3) Saudara. Kami harus mencintai saudara sedarah, seagama.<br /><br />Di mana kantor pusat organisasi ini?<br />Kami nggak perlu kantor pusat. Kantor pusat kami ada di surga.<br /><br />Berapa anggotanya?<br />Saat dibentuk pertama kali terdata 99 orang dewasa, tapi sekarang mulai berkembang. Kita tahu turunan Yahudi di Indonesia mendekati 2.000 orang. Yang sudah terdeteksi 500-an, tapi yang sudah bergabung dan mau berdoa sesuai dengan akarnya ada 250 orang.<br /><br />Di daerah mana paling banyak komunitas Yahudi?<br />Saya rasa agak seimbang, tersebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan ada di Padang dan Aceh. Manado mempunyai potensi sampai 800 orang dan di Jakarta saya perkirakan lebih dari 200 orang.<br /><br />Ada berapa sinagog?<br />Secara resmi hanya ada sinagog Beit Hashem di Surabaya dan itu sudah ditutup oleh pihak tertentu. Sebenarnya komunitas Yahudi itu idealnya harus memiliki sinagog. Tapi kami punya satu pandangan. Seorang ayah dalam satu keluarga adalah rabbi. Ternyata orang Yahudi bisa berdoa langsung kepada Hashem (Tuhan) tanpa harus bergantung pada sinagog atau rabbi. Jadi rumah itu adalah sinagog buat mereka.<br /><br />Bagaimana dengan sinagog di Manado?<br />Marlina Van der Stoop mendonasikan satu sinagog untuk komunitas Yahudi seluruh Indonesia, khususnya di Manado. Tapi rupanya berjalan berbeda. Saya tidak bisa mengomentari hal itu.<br /><br />Apa nama sinagog di Manado?<br />Dulu namanya Bait Hashem, sudah lengkap dengan akta notaris. Kemudian nama itu diubah menjadi sinagog O’Hel Yaakov. Saya tidak mau banyak komentar dan kami tidak melihat komunitas Yahudi di situ tidak begitu bertambah. Ada satu grup lagi di Manado. Mereka ini turunan Yahudi Sephardic. Mereka ini turunan keempat, lima, bahkan keenam. Nama mereka sudah diubah ke nama lokal. Kelompok ini termasuk cabang Yudaisme Liberal, dipimpin oleh Yobbi Ensel. Ia memimpin 30 orang dewasa.<br /><br />Jadi siapa Yaakov Baruch, apakah ia turunan Yahudi palsu?<br />Saya tidak bisa ngomong begitu karena tiap orang mempunyai misi masing-masing. Saya pernah berdiskusi dengan beliau dan kami memiliki sedikit perbedaan dalam visi dan misi. Karena itu, saya menghormati dia, dia menghormati misi kami. Dia bilang berafiliasi dengan Yahudi tradisional.<br /><br />Bagaimana Anda bisa memastikan seseorang itu berdarah Yahudi atau bukan?<br />Ciri-ciri orang Yahudi bisa berkumpul adalah darah mereka itu membuat mereka gelisah dan bertanya-tanya, kok perasaan Ibrani dalam diri saya. Mereka langsung mencari silsilah keluarga mereka dan menemukan ada yang keturunan Yahudi dari garis ibu, garis bapak. Kami tidak bisa memaksa mereka kembali ke akar (agama Yahudi).<br /><br />Apakah yang diakui dari garis turunan ibu?<br />Ada dua pandangan. Yahudi orthodoks mengakui garis keturunan ibu dan bapak, maksudnya bapak yang memiliki ibu keturunan Yahudi. Tapi Yudaisme bukan hanya orthodoks, tapi ada aliran lebih modern. Reformasi humanistik mengakui keturunan dari garis bapak.<br /><br />Dari mana saja keturunan Yahudi Indonesia berasal?<br />Ada Yahudi Ashkenzai (dari Eropa) dan Yahudi Sephardic (Timur Tengah).<br /><br />Apakah Anda sudah berani terbuka kepada tetangga bahwa Anda keturunan Yahudi?<br />Kami ingin berdampak dan bukan ingin terkenal. Rabbi kami yang agung (kami tidak bisa sebutkan namanya) mengajarkan kalau kami melakukan sesuatu biar kami dan Hashem yang tahu. Orang lain tidak perlu tahu. Kalau perlu nama kami tidak usah disebut.<br /><br />Berapa rabbi yang menjadi mentor dalam organisasi ini?<br />Kami punya lebih dari enam rabbi, mulai dari aliran tradisional, liberal, humanistik, sampai sekuler (tertawa). Kami hanya bekerja sama dengan rabbi yang mengajarkan dua hal, yaitu kami bisa memperbaiki dunia dan membawa orang yang akan memberi berkat yang baru.<br /><br />Apakah nantinya Anda ingin Yahudi diakui sebagai agama resmi di Indonesia?<br />Tuhan akan kasih tahu kami kapan kami harus lakukan itu.<br /><br />Apakah organisasi Anda masuk dalam jaringan organisasi Yahudi internasional?<br />Kami tidak bisa mengungkapkan soal itu. Yang pasti kami datang bukan untuk merusak. Tuhan kami adalah Tuhan yang hidup. Tuhan kami mau semua bangsa datang kepada-Nya dan selamat.<br /><br />Organisasi ini dapat sokongan dana dari mana?<br />Sementara ini swadaya. Tuhan kami mengajarkan kami bukan pengemis. Kalau mereka mau datang memberikan silakan.<br /><br />sumber : tempo.cosukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-2542085694848886822014-04-07T11:11:00.003-07:002014-04-07T11:11:43.874-07:00Kisah Orang Indonesia Keturunan Yahudi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjole3rXCIsSfQHQAx1uFNDouApDeln-mpgUmhMR22XAwet5RH7MV2tWfZyag-M62xBW09WBiZYOhGWDjZ1MVLuMm_J5NNYmMsj0o179C2ztLzJOSQweXLCSB8qdmSASng706ddaw3yLqVE/s1600/Kisah+Orang+Indonesia+Keturunan+Yahudi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjole3rXCIsSfQHQAx1uFNDouApDeln-mpgUmhMR22XAwet5RH7MV2tWfZyag-M62xBW09WBiZYOhGWDjZ1MVLuMm_J5NNYmMsj0o179C2ztLzJOSQweXLCSB8qdmSASng706ddaw3yLqVE/s1600/Kisah+Orang+Indonesia+Keturunan+Yahudi.jpg" /></a></div>
Yobbi Ensel sengaja memperdengarkan rekaman orang Yahudi di Israel membacakan kitab Torah (bahasa Arab: Taurat). Meski dengan bahasa Ibrani, suaranya mirip orang mengaji. “Tetangga-tetangga saya yang Muslim senang mendengarkan ini,” katanya dengan logat Manado yang kental kepada Tempo, Kamis, 13 Oktober 2011, di rumah seorang keturunan Yahudi di kawasan Bekasi, Jawa Barat.<br /><br />Lelaki berusia 37 tahun ini adalah pemimpin komunitas orang-orang Yahudi di Manado yang beranggotakan sekitar 30 orang dewasa. Berbeda dengan orang-orang Indonesia keturunan Yahudi lainnya yang lebih cenderung menutup identitas asli mereka, Yobbi malah terbuka. “Lingkungan dekat rumah saya tahu saya ini berdarah Yahudi.”<br /><br />Mungkin saja ia berani karena situasi di Manado yang didominasi non-muslim kondusif. Di sana sudah berdiri sebuah sinagoge. Bahkan, pemerintah daerah setempat juga membangun sebuah menorah terbesar di dunia untuk menarik wisatawan asing. Informasi yang beredar pun menyebutkan bendera Israel bertebaran.<br /><br />Yobbi mendapat darah Yahudi dari ayahnya (Jonathan Hatti Ensel) dan ibunya (Yureine Andasia). Mereka adalah Yahudi Portugis. Namun, karena situasi tidak memungkinkan, sejak kecil ia diajarkan agama Nasrani.<br /><br />Ayah dua anak ini baru sadar bahwa ia keturunan Yahudi. Karena itu, ia mulai belajar dan mempraktekkan ajaran Yudaisme. Ketika ayah dan kakeknya meninggal, keduanya dikuburkan dengan prosesi menurut agama Yahudi. “Tidak ada kebanggaan. Saya lebih suka menjadi non-Yahudi (goyim) karena menjadi Yahudi itu tanggung jawabnya besar.<br /><br />Lain halnya dengan Benjamin Verbrugge, Ketua the United Indonesian Jewish Community (UIJC). Ayah lima anak ini menutup rapat-rapat identitasnya sebagai keturunan Yahudi. Pedagang kopi ini berayahkan seorang jaksa muslim (Agus Sudarsono) dan ibu seorang Yahudi Belgia<br /><br />Ia hidup bebas tanpa ajaran agama, bahkan tidak pernah mempraktetakan salat. Ia mengaku pernah diajarkan mengaji, tapi sekarang sudah lupa. Ayahnya menganut Islam kejawen. “Saya hanya sering melihat ia salat Zuhur dan Isya. Ibu saya paling-paling hanya dua kali setahun ke gereja,” katanya. Ibunya sangat sekuler. Ia cuma datang untuk kumpul-kumpul, seperti pada perayaan Natal.<br /><br />Pria 40 tahun ini mulai diberitahu oleh kakek dari ibunya (Benjamin Meiers Verbrugge) soal identitas rahasia mereka saat ia berusia lima tahun. “Saya adalah orang Jerman turunan Yahudi. Kamu bisa lihat dari hidung saya,” ujar Verbrugge menirukan ucapan opanya itu. Ketika itu, mereka sedang merayakan Natal. Umur 14 tahun, ia pun disunat sesuai ajaran Yahudi.<br /><br />Sejak 2003, Verbrugge mulai serius mendalami agama Yahudi, termasuk mengikuti berbagai seminar yang membahas Torah. Hanya saja, ia mengaku masih sulit untuk menjadi seorang Yahudi religius.<br /><br />Bersama Yokhanan Eliahu, pria keturunan Yahudi Turki yang menetap di Kudus, Jawa Tengah, Verbrugge mendirikan UIJC yang diresmikan Oktober tahun lalu. Ia memperkirakan ada hampir 2.000 orang Indonesia keturunan Yahudi yang tersebar merata di seluruh Tanah Air.<br /><br />Ia mengaku amat senang dengan sudah terbinanya hubungan ekonomi antara Indonesia dan Israel. Walhasil, mereka bisa membeli perlengkapan beribadah langsung dari negara Yahudi itu. “Diberikatilah kantor pos, agen kurir, sampai bea cukai yang meloloskan barang-barang itu tanpa ada biaya apapun,” ujarnya.<br /><br />Yokhanan Eliahu mendapat darah Yahudi dari bapaknya yang keturunan Turki. Sejak 2005, ia mulai mempelajari ajaran Yudaisme melalui Internet. “Saya merasa sreg dengan Yudaisme. Akar dari Nasrani adalah Yudaisme,” ujar pria 39 tahun ini.<br /><br />Sedangkan Marlina Van der Stoop Pardede, 60 tahun, memeluk Yudaisme lantaran menikah dengan lelaki Belanda keturunan Yahudi. Dialah yang mendanai pendirian sinagoge di Manado, Namun, ia menolak membuka berapa fulus yang digelontorkan untuk itu.<br /><br />Ia mulai tertarik agama Yahudi setelah suaminya mendapat wangsit untuk mendirikan sebuah sinagoge di Indonesia bagian timur. “Saya merasa tenang dan dekat dengan Tuhan setelah mendalami Yudaisme,” katanya.<br /><br />Verbrugge, Yobbi, Yokhanan, dan Marlina sama-sama pernah berkunjung dan bahkan tinggal di Israel.<br /><br />Orang Yahudi sembahyang tiga kali sehari, yakni Sacharit (pagi), Mischa (petang), dan Maariv (malam). Perlengkapan sembahyangnya berupa tallit (syal), tallit chotan (kaus dalam berwarna putih), dan kippa (peci). Selama bersembahyang, mereka membaca 18 ayat.<br /><br />Tiap bayi yang baru lahir dibacakan syahadat ala Yahudi di telinga kiri. Bunyinya: “Shema Yisrael, adonai eloheinu adonai ehad” (Dengarkanlah Isral, Tuhan kita adalah Tuhan yang satu).<br /><br />Sang bayi tidak boleh menginjak tanah hingga usia tujuh bulan. Jika sudah sampai umur itu, ada upacara di mana dua kaki bayi diletakkan di atas Torah sebelum menginjak tanah. Torah itu lantas diperlihatkan kepada sang bayi. Seperti Islam, lelaki Yahudi juga wajid disunat. Mereka juga harus makan dan minum halal (kosher).<br /><br />Komnunitas Yahudi di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama. Profesor Rotem Kowner dari Universitas Haifa, Israel, mengungkapkan orang Yahudi pertama yang bermukim di Indonesia adalah seorang saudagar dari Fustat, Mesir. “Ia meninggal di Pelabuhan Barus, barat daya Sumatera pada 1290,” ujarnya. Sejak 2003, Kowner sudah meneliti sejarah komunitas Yahudi di Indonesia.<br /><br />Ia bahkan yakin, orang-orang Yahudi yang sudah memeluk agama Nasrani juga ikut dalam rombongan kapal Portugis yang mendarat di Nusantara pada awal abad ke-16. Orang-orang Yahudi ini menetap di sekitar Selat Malaka, pantai utara Sumatera, dan Pulau Jawa.<br /><br />Kedatangan orang-orang Yahudi ke Indonesia terus berlangsung seiring masuknya dua perusahaan Belanda: the Dutch East India Company (VOC) dan the Dutch West Indian Company (WIC) pada 1602. Salah satunya, seorang prajurit Belanda kelahiran Ukraina, Leendert Miero (1755-1834) yang tiba pada 1775. Ia menjelma menjadi tuan tanah di Pondok Gede (sekarang daerah perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi).<br /><br />Setelah itu muncul Jacob Saphir (1822-1886) yang mampir selama tujuh pekan dalam perjalanannya ke Australia pada 1861. Pelancong Yahudi keturunan Rumania ini melaporkan terdapat sejumlah orang Yahudi di Batavia, Surabaya, dan Semarang. Namun, tidak ditemukan komunitas Yahudi.<br /><br />Saphir mencatat, terdapat sedikitnya 20 keluarga Yahudi di Batavia yang merupakan keturunan Belanda dan Jerman. Mereka berprofesi sebagai pedagang, pegawai pemerintah, dan serdadu Hindia Belanda. Namun, tidak ada sinagoge atau kuburan khusus orang Yahudi saat itu.<br /><br />Pada 1921, seorang penyandang dana Zionis, Israel Cohen, mendarat di Jawa dalam kunjungan lima hari. Ia memperkirakan saat itu terdapat sekitar 2.000 orang Yahudi yang tinggal di Pulau Jawa.<br /><br />Komunitas Yahudi mulai muncul pada 1920-an dengan munculnya the Association for Jewish Interests in the Dutch East Indies dan the World Zionist Conferemce (WZC) yang memiliki cabang di Batavia, Bandung, Malang, Medan, Padang, Semarang, dan Yogyakarta. WZC yang berpusat di London ini berdiri pada 1920 dan merupakan organisasi pencari dana bagi gerakan Zionis. Sebuah majalah bulanan bernama Erets Israel terbit di Padang sejak 1926 hingga ditutup oleh Jepang pada 1942.<br /><br />Pemerintah Hindia Belanda pernah melakukan sensus pada 1930 yang menyebutkan terdapat 1.039 orang Yahudi. Kebanyakan tinggal di Jawa (lebih dari 85 persen), Sumatera (11 persen), dan di beberapa pulau (kurang dari 4 persen). Menjelang Perang Pasifik (1941-1945), jumlah orang Yahudi di Indonesia mencapai puncaknya, yakni sekitar 3.000 orang.<br /><br />Kaum Yahudi di Indonesia ini terdiri dari tiga golongan. Pertama, orang-orang Yahudi berkewarganegaraan Belanda yang dipekerjakan oleh pemerintah kolonial sebagai penjaga toko, tentara, guru, dan dokter. Kelompok kedua adalah Yahudi Bagdadi yang berasal dari Irak, Yaman, dan negara lain di Timur Tengah. Mereka kebanyakan tinggal di Surabaya dan bekerja sebagai pengusaha ekspor-impor, penjaga toko, pedagang asongan, serta tukang kayu dan batu. Golongan ketiga adalah Yahudi pengungsi yang lari dari kejaran Nazi. Mereka dari Jerman, Austria, dan Eropa Timur.<br /><br />Yahudi Bagdadi dikenal religius, bahkan banyak yang ultraortodoks. Sedangkan Yahudi Belanda sering berasimilasi walau tetap menjaga tradisi Yahudi. Beberapa di antaranya menyembunyikan identitas Yahudi mereka dan menikah dengan perempuan Kristen Eropa atau gadis Indonesia.<br /><br />Secara ekonomi, orang-orang Yahudi ini hidup makmur. Mereka mempekerjakan orang-orang asli Indonesia sebagai pembantu, tukang masak, dan sopir. Pendapatan per kapita mereka 4.017 guilder ketimbang pribumi yang cuma 78 guilder. “Kami mempunyai sebuah mobil sport,” kata Dr Eli Dwek yang pernah tinggal di Surabaya semasa kecil.<br /><br />Setelah Indonesia merdeka, komunitas Yahudi mulai menurun. Menurut laporan Kongres Yahudi Sedunia (WJC) yang keluar beberapa hari setelah pengsuran orang-orang Belanda, terdapat sekitar 450 orang Yahudi di Indonesia pada November 1957. Enam tahun kemudian jumlahnya terus merosot menjadi 50 orang. Kini diperkirakan hanya 20 orang.<br /><br />Namun, sekarang komunitas Yahudi mulai bangkit dengan berdirinya menorah raksasa dan sinagoge di kota Manado, Sulawesi Utara. “Kami berupaya menjadi Yahudi yang baik,” kata Benjamin Verbrugge.<br /><br />sumber : tempo.co sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-86139429773368137592013-08-05T11:28:00.001-07:002013-08-05T11:28:17.919-07:00 Rakyat Tak Percaya Elite Politik: 2014 Golput Menang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBuWxci8nbutXbVcXDtn3PqjH08f6Np_K5aZtZ09R4RzjAzHSEiTWkFfL1Ls-7p209ZdPRKk-zJTw0oJSMkD0-dhe_MTznOXrVX-w_EXS4GqqsAHxXvwEhAG5o_NzU-udtMEbLFdzcWBFd/s1600/Rakyat+Tak+Percaya+Elite+Politik,+2014+Golput+Menang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBuWxci8nbutXbVcXDtn3PqjH08f6Np_K5aZtZ09R4RzjAzHSEiTWkFfL1Ls-7p209ZdPRKk-zJTw0oJSMkD0-dhe_MTznOXrVX-w_EXS4GqqsAHxXvwEhAG5o_NzU-udtMEbLFdzcWBFd/s320/Rakyat+Tak+Percaya+Elite+Politik,+2014+Golput+Menang.jpg" width="320" /></a></div>
Tidak adanya kepercayaan rakyat kepada elite politik dan para pemimpin, baik di eksekutif maupun legislatif, akan mendorong masyarakat apriori, termasuk dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres 2014. Rakyat diprediksi banyak yang tidak akan menggunakan hak pilihnya alias golput, bahkan bisa jadi golput akan menang.<br /><br />“Kepercayaan rakyat terhadap elite politik hampir mencapai titik nadir. Ini karena para pemimpin tidak lagi berpihak kepada rakyat. Akibatnya, rakyat apriori. Golput akan meningkat, bahkan bisa jadi menjadi pemenang pada 2014, baik dalam pemilu legislatif maupun pemilu presiden,” ungkap pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Arbi Sanit menjawab Dialog di Jakarta, kemarin.<br /><br />Saat ini, kata Arbi, rakyat dalam kondisi sengsara, namun para pemimpin seakan tak pernah hadir di tengah-tengah mereka. Ketika rakyat dihajar kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1434 H, misalnya daging sapi sampai Rp115.000 per kilogram (kg), bahkan cabai rawit merah sampai Rp100.000 per kg, ternyata para pemimpin tidak bisa cepat bertindak. “Respons pemerintah selalu terlambat, sementara rakyat terlanjur menderita,” ujarnya.<br /><br />Pasca-Lebaran nanti, lanjut Arbi, masyarakat juga akan dihadapkan pada kesulitan-kesulitan baru, misalnya rencana kenaikan harga liquid petroleum gas (LPG) atau elpiji tabung kapasitas 12 kg, meskipun masih terjadi tarik-ulur antara Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. “Bila harga elpiji jadi naik, beban masyarakat akan bertambah berat,” tukasnya.<br /><br />DPR yang diharapkan menjadi pembela rakyat, dinilai Arbi justru menjadi semacam lembaga stempel bagi pemerintah, termasuk terhadap kenijakan-kebijakan yang melukai hati rakyat, dengan adanya Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Parpol Pendukung Pemerintah yang dimotori Partai Demokrat. Tidak itu saja, perilaku para anggota DPR juga mengecewakan, misalnya bermewah-mewah di tengah kemiskinan rakyat. “Kekecewaan itu akan terakumulasi dan rakyat menemukan momentum pembalasan pada Pemilu 2014. Angka golput akan meningkat,” tegasnya.<br /><br />Arbi lalu membeberkan data yang menunjukkan kecenderungan naiknya angka golput serta menurunnya partisipasi pemilih dari pemilu ke pemilu dan dari pilpres ke pilpres.<br /><br />Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 1999 mencapai 93,33%, Pemilu 2004 turun menjadi 84,9%, dan Pemilu 2009 turun lagi menjadi 70,99%. Pemilu 2014, diprediksi hanya tinggal 54%, namun prediksi optimis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) masih pada angka 60%. Di pihak lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan tingkat partisipasi pemilih 75% sesuai target pembangunan. Dari sekitar 236 juta penduduk Indonesia, kemungkinan calon pemilih Pemilu 2014 adalah 191 juta orang.<br /><br />Angka golput juga terus meningkat. Pemilu 1999 angka golput 10,21%, Pemilu 2004 naik menjadi 23,34%, dan Pemilu 2009 naik lagi menjadi 29,01%. Bandingkan dengan angka golput pada pemilu era Orde Lama dan Orde Baru (1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997) yang tak pernah lebih dari 10%.<br /><br />Untuk Pemilu Presiden dan Pemilu Kepala Daerah, angka golput juga tinggi. Pilpres 2004 angka golput 21,5%, Pilpres 2009 naik menjadi 23,3% (angka partisipasi pemilih Pilpres 2009 sebesar 72,09%). Angka golput pemilukada rata-rata 27,9%. “Bila mereka yang tidak berpartisipasi dalam pemilu digabungkan dengan golput, bisa jadi mereka akan menang pada 2014,” tandas Arbi.<br />
<br />
Sumber: hariandialog.comsukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-10610603773734681922013-08-05T11:22:00.004-07:002013-08-05T11:22:52.386-07:00Parpol Bakal Manfaatkan Social Media<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimw4oAU8v-uNuSRRouhRykr75Q2H8jT-AMGhopR9ZCIV8Bs-xHeKJ57SOBRL0ECC-cDDVWTySOeSIkvZu4Tc6-n-G_WZhbOf6U1-IP0DuVJLD7KIPlei2VrgDDOsxnnNXFxanYcvS_LDVR/s1600/Parpol+Bakal+Manfaatkan+Social+Media.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimw4oAU8v-uNuSRRouhRykr75Q2H8jT-AMGhopR9ZCIV8Bs-xHeKJ57SOBRL0ECC-cDDVWTySOeSIkvZu4Tc6-n-G_WZhbOf6U1-IP0DuVJLD7KIPlei2VrgDDOsxnnNXFxanYcvS_LDVR/s1600/Parpol+Bakal+Manfaatkan+Social+Media.jpg" /></a></div>
<i><b>Media sosial berbasis jaringan internet makin dianggap penting dan strategis untuk komunikasi politik di Indonesia, terutama untuk kelas menengah kota. Sejumlah partai politik menyiapkan tim khusus untuk menggarap media sosial, termasuk sosialisasi persiapan mengusung kandidat mereka dalam Pemilu 2014.</b></i><br />Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Jakarta, Selasa (28/5), mengungkapkan, Partai Gerindra membentuk tim khusus untuk menangani komunikasi lewat media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Media ini dianggap strategis karena terbuka sehingga bisa diakses publik secara luas. Komunikasi bersifat langsung, interaktif, dan murah.<br /><br />Gerindra sangat serius menggarap media ini, terutama akun di Facebook dan Twitter. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto juga aktif berkomunikasi dengan akun di Facebook dan Twitter (@prabowo08). Kandidat presiden untuk Pemilu 2014 ini aktif berkomunikasi, menanggapi, dan menyapa akun- akun lain.<br /><br />”Media sosial potensial untuk membangun kesadaran, kesukaan, dan keterpilihan (elektabilitas) untuk pemimpin politik. Kami juga menerima banyak masukan langsung, termasuk berbagai kritik,” kata Fadli Zon.<br /><br />Secara terpisah, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengatakan, calon anggota legislatif, relawan, dan berbagai komunitas pendukung PAN terus bergerak membangun dukungan bagi pengajuan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014. Sosialisasi dilakukan lewat beragam medium, dengan gerilya darat dan udara, termasuk media sosial. Tren di media sosial menarik dicermati dengan berbagai penanda di akun @hattarajasa.<br /><br />”Kami juga menganalisis kualitas interaksi di media sosial. Bagi kami, ini penting untuk membangun kedekatan emosional, bukan hanya komunikasi satu arah. Kami bahkan banyak dapat saran, umpan balik, dan gagasan,” katanya.<br /><br />Untuk itu, PAN membentuk tim khusus untuk mengelola media sosial. ”Tim untuk media sosial sama seriusnya dengan tim gerilya darat,” ucapnya.<br /><br />Kaum muda penentu<br /><br />Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa mengatakan, kaum muda disadari sebagai penentu kemenangan dalam Pemilu 2014. Karena itu, pendekatan khusus kepada kaum muda gencar dilakukan. ”Kaum muda adalah penentu. Jumlah mereka sangat besar, mencapai 80 juta orang,” kata Mara.<br /><br />Menurut dia, saat melakukan sosialisasi, calon anggota legislatif Golkar menerapkan strategi khusus untuk merangkul kaum muda dengan sesering mungkin berbaur dalam komunitas orang muda.<br /><br />Dalam rangka mendukung pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, lanjutnya, Golkar juga terus berupaya memperkenalkan Aburizal kepada kaum muda. Media sosial diakuinya merupakan salah satu sarana yang dipakai.<br /><br />Konvensi Demokrat<br /><br />Terkait upaya Partai Demokrat menjaring calon presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2014, ide konvensi tengah digodok dan rencana penyelenggaraannya mundur lagi menjadi September 2013. ”Semua persiapan masih dalam proses. Persyaratan yang akan diterapkan belum mencapai titik final. Yang pasti, tim penggodok aturan main konvensi capres ini berada langsung di bawah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono,” ujar Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan.<br /><br />Untuk pencalonan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mempertimbangkan untuk maju dengan mengikuti konvensi Partai Demokrat yang akan digelar. Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan belum memutuskan untuk ikut konvensi Partai Demokrat. Mahfud masih menunggu aturan mainnya.<br /><br />Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, beberapa hari lalu, menilai, konvensi capres tak ubahnya Indonesian Idol dan dirinya tidak akan ikut.<br />
<br />
sumber : petapolitik.comsukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-10013751014364411602013-08-05T11:08:00.001-07:002013-08-05T11:08:44.159-07:00Prabowo Unggul pada Survei FSI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKNT2vH68dj3_emVItsmYMI1-BjkjzbkzQ6t4pVPBFEuMiKAhEL69TojFiPWmIc0bbtjJmRRY_rKze8xsR-Pe1xo4F8NEdrSt5bz0cEjCWg2ebGzHunBChoZQ1yC1llFUlE6Fe4C_glADq/s1600/Prabowo+Unggul+pada+Survei+FSI.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKNT2vH68dj3_emVItsmYMI1-BjkjzbkzQ6t4pVPBFEuMiKAhEL69TojFiPWmIc0bbtjJmRRY_rKze8xsR-Pe1xo4F8NEdrSt5bz0cEjCWg2ebGzHunBChoZQ1yC1llFUlE6Fe4C_glADq/s320/Prabowo+Unggul+pada+Survei+FSI.JPG" width="320" /></a></div>
Nama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melejit jauh mengungguli tokoh lain dalam survei pemilihan presiden. Dalam paparannya, Direktur FSI Nelly Rosa Juliana menyampaikan bahwa sebanyak 27,4 persen masyarakat responden memilih Prabowo sebagai tokoh yang dianggap layak sebagai presiden.<br /><br />Tingginya angka itu didasari anggapan masyarakat tentang Prabowo yang tegas, pemberani, dan tidak mengeluh, serta berhasil membawa Gerindra sebagai partai yang konsisten memperjuangkan rakyat dan bersih dari korupsi.<br /><br />Jauh di bawah Prabowo, ada nama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang berdasarkan survei FSI memiliki tingkat keterpilihan sebesar 12,7 persen, diikuti oleh kader PDI Perjuangan Joko Widodo dengan tingkat keterpilihan sebesar 11,3 persen. Hasil survei ini diakui menerobos hasil survei yang banyak dilakukan oleh lembaga lainnya.<br /><br />”Kami independen, pembiayaan survei dibiayai oleh kami sendiri yang di dalamnya terdapat banyak LSM dan perusahaan. Survei ini bukan pesanan,” kata Nelly saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Jumat (2/8/2013) petang.<br /><br />Hadirin yang datang pada peluncuran survei ini turut menyikapi secara kritis hasil ini. Beberapa di antaranya mengajukan pertanyaan, termasuk terkait dengan validitas survei yang dilakukan selama 10 hari, mulai dari 18 Juli hingga 28 Juli 2013.<br /><br />Hadirin, misalnya, menanyakan bukti fisik berupa dokumentasi wawancara, indikator pertanyaan yang disampaikan kepada responden, dan kriteria serta latar belakang responden yang dilibatkan dalam survei tersebut. Menanggapi semua pertanyaan itu, Nelly tak mampu memberikan jawaban yang jelas.<br /><br />Semua bukti survei yang diminta tidak ditampilkan dengan alasan lembaganya memiliki hak intelektual untuk merahasiakannya.<br /><br />Hadir juga dalam jumpa pers itu pengamat politik dari Etos Institute, Irwan Suhanto. Ia menyatakan, semua lembaga survei memiliki hak untuk tidak menampilkan semua hasil risetnya. Ia juga menyampaikan ada etika yang mengatur di mana lembaga survei tak bisa dipaksa untuk membuka semua informasi yang dimilikinya kepada publik.<br /><br />”Mereka (lembaga survei) punya hak untuk membuka, termasuk hak untuk tertutup. Kita tidak bisa menelanjangi lembaga survei karena validitas survei hanya milik pihak yang diuntungkan,” ujar Irwan.<br /><br />Selain Prabowo, Megawati, dan Joko Widodo, FSI juga memasukkan nama lain dalam survei. Di antaranya adalah Wiranto (8,4 persen), Hatta Rajasa (5,8 persen), Aburizal Bakrie (4,9 persen), dan lainnya. FSI melakukan survei dengan metode deskriptif kualitatif. Wawancara dilakukan dengan tatap muka oleh jaringan FSI di lokasi survei.<br /><br />Responden berasal dari 21 provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan jumlah responden sebanyak 1.000, FSI mengklaim survei yang dilakukannya memiliki margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen. <br />
sumber : kompas.comsukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-25252012162905593092013-08-05T11:06:00.001-07:002013-08-05T11:06:23.018-07:00Kala Para Calon Presiden "Berkendara" dengan Iklan Komersial<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKKaXBCtncG6xrdusMIXulvb7zxfM4rKTvezfPbyqyxMCaTwLPoevdeBaZiM2uqfqy50nTcMC7dD__3nSfYbqW572lz1BTRx-AIT3h8Itz0GuHoMHcw8FbYcPM3bTDnX6Q4bpnH9wf9CL5/s1600/Kala+Para+Calon+Presiden+Berkendara+dengan+Iklan+Komersial.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKKaXBCtncG6xrdusMIXulvb7zxfM4rKTvezfPbyqyxMCaTwLPoevdeBaZiM2uqfqy50nTcMC7dD__3nSfYbqW572lz1BTRx-AIT3h8Itz0GuHoMHcw8FbYcPM3bTDnX6Q4bpnH9wf9CL5/s320/Kala+Para+Calon+Presiden+Berkendara+dengan+Iklan+Komersial.jpg" width="320" /></a></div>
"Pemimpin itu harus bejo (bersih, jujur, ojo dumeh), jangan masuk angin".<br /><br />Anda mungkin tahu kalimat itu. Di layar televisi, kalimat itu diucapkan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, pada salah satu iklan produk jamu. Ceritanya, Mahfud tengah menjadi dosen.<br /><br />Kemunculan Mahfud di televisi tentu saja meraih perhatian publik. Banyak kalangan langsung mengaitkan kemunculan Mahfud dalam dunia iklan komersial itu dengan rencananya maju sebagai calon presiden pada 2014. Ketika masih menjadi Hakim Konstitusi, Mahfud hanya menyiratkan akan maju pada Pilpres 2014. Keinginan itu disampaikannya secara gamblang setelah pensiun.<br /><br />Tak hanya Mahfud, ada beberapa tokoh nasional lain, yang disebut-sebut sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, muncul di luar kebiasaan. Sebut saja Menteri BUMN Dahlan Iskan, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Pramono Edhie, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Ketua DPR Marzuki Alie. Biasanya, mereka hanya tampil dalam pemberitaan di media massa.<br /><br />Sama seperti Mahfud, Dahlan juga tampil dalam salah satu produk jamu. Dengan beberapa artis, Dahlan mempromosikan produk tersebut dengan latar belakang negara di Eropa. Seperti diketahui, tanpa malu-malu, Dahlan juga pernah menyampaikan keinginannya menjadi presiden.<br /><br />Hal yang sama dilakukan Pramono. Dia juga tampil sebagai bintang iklan produk jamu. Pada akhir masa jabatan sebagai KSAD, Pramono sempat muncul dalam iklan layanan kesehatan TNI AD, yakni operasi katarak.<br /><br />Awalnya, Pramono mengaku belum memiliki rencana terjun ke dunia politik setelah pensiun dari militer. Belakangan, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu bergabung dengan Partai Demokrat. Ia lalu secara terbuka mengaku ingin maju dalam konvensi partai tersebut.<br /><br />Lain lagi Gita. Selain tampil di iklan terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kementerian Perdagangan, Gita sempat tampil di iklan ucapan ulang tahun perusahaan otomotif terkenal di Indonesia. Gita juga mengaku ingin ikut konvensi Demokrat.<br /><br />Marzuki jauh lebih dulu tampil dibanding mereka. Marzuki membintangi produk kipas angin buatan lokal. Dalam iklan itu, Marzuki mengaku bahwa keluarganya menggunakan produk dalam negeri. Sama seperti Pramono dan Gita, Marzuki juga siap bertarung dalam konvensi Demokrat.<br /><br />Efektif atau cuma "angin lalu"<br /><br />Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan, saat ini mereka yang hendak maju di pilpres tentu memanfaatkan acara, kegiatan, talk show, termasuk iklan komersial untuk menaikkan popularitas. Dalam komunikasi politik, kata dia, tindakan itu sering disebut hype politic atau memalingkan perhatian publik melalui media massa.<br /><br />"Mereka, kata Gun Gun, sedang mengonstruksi diri seperti yang diinginkan. Tujuannya adalah memengaruhi persepsi publik. Jadi, mereka akan all-out memanfaatkan situasi dan menjadi free rider dalam setiap momen yang mempunyai nilai popularitas," kata Gun Gun ketika dihubungi, Jumat (2/8/2013).<br /><br />Gun Gun menambahkan, masalahnya, upaya mereka itu tidak otomatis akan berefek positif terhadap elektabilitas. Publik akan membaca pencitraan mereka historis berjenjang. Artinya, jika citra yang ditampilkan di televisi berbeda 180 derajat dengan keseharian mereka, kata dia, maka koherensi karakterologisnya akan lemah.<br /><br />Dampaknya, menurut Gun Gun, perilaku narsistis mereka akan dianggap angin lalu saja. Aktivitas pencitraan yang over-expose juga berpeluang membuat orang jenuh dan tidak memberi respek lebih.<br /><br />"Pencitraan boleh-boleh saja, tetapi kalau tidak sesuai dengan reputasi mereka juga tidak akan berguna banyak," kata doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu. <br /><br />sumber : kompas.comsukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-4748023006747179282013-08-05T11:03:00.001-07:002013-08-05T11:03:32.755-07:00Selebaran Politik di Tengah Kehebohan Mudik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbFJ7SJpoieE8DhyH62M0wjDJ-myk09oaAYoZ0HpwK7dTHCWEfHgztMXLsH8DPoLzpPZF-bFf9uqj_Qcvla4Qp_8MxNyJPkqcApbYt2saC763ELbZ-XJeLLi-2np_vqHxW8YuP3jisFUc2/s1600/Selebaran+Politik+di+Tengah+Kehebohan+Mudik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbFJ7SJpoieE8DhyH62M0wjDJ-myk09oaAYoZ0HpwK7dTHCWEfHgztMXLsH8DPoLzpPZF-bFf9uqj_Qcvla4Qp_8MxNyJPkqcApbYt2saC763ELbZ-XJeLLi-2np_vqHxW8YuP3jisFUc2/s320/Selebaran+Politik+di+Tengah+Kehebohan+Mudik.jpg" width="320" /></a></div>
Momen mudik Lebaran juga dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada warga menjelang tahun politik 2014. Di sela kesibukan Stasiun Senen dan Stasiun Gambir, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Pusat menyebarkan selebaran politik.<br /><br />Petugas Bagian Tata Usaha Stasiun Gambir, Chandra, mengatakan, para petugas KPU Jakarta Pusat menyebarkan selebaran tersebut di Stasiun Senen dan Gambir mulai hari Sabtu (3/8/2013). Selebaran dibagikan kepada para pemudik.<br /><br />Selebaran tersebut berisi imbauan kepada warga untuk memastikan dirinya tercatat sebagai pemilih. Di sisi kanan, tertulis pula imbauan untuk menolak penggunaan tempat ibadah serta sarana pendidikan dan pemerintahan untuk kampanye.<br /><br />Langsung ke permukiman<br /><br />Sejumlah pemudik menilai sosialisasi semacam ini kurang efektif. Satya Wicaksono, salah satu pemudik, menilai, saat ini, pemudik lebih berfokus segera pulang ke kampung halamannya.<br /><br />"Kalau (selebarannya) dibaca mungkin enggak, tetapi disimpan. Jika sekarang, ini kurang direspons. Saat ini, mindset-nya hanya untuk pulang kampung bertemu keluarga, " ujar Satya saat ditemui Kompas.com.<br /><br />Dia mengatakan, sosialisasi Pemilu 2014 lebih efektif jika sosialisasi dilakukan di wilayah tempat tinggal para pemudik. Pendapat senada juga disampaikan oleh Ira (20). Mahasiswi asal Palu ini menuturkan, sosialisasi lebih baik langsung menyentuh daerah permukiman warga.<br /><br />"Lebih efektif, sosialisasinya harusnya ke daerah-daerah, ke kelurahan agar masyarakat tahu, dan mengecek ke TPS masing-masing di kelurahannya, " imbuh mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Cikarang.<br /><br />Ira mengungkapkan, sosialisasi harus dilakukan di semua tempat. Dengan demikian, seluruh warga bisa menerima pesan yang sama.<br /><br />"Umumnya mereka hanya tahu lewat televisi, bagi yang punya televisi ataupun membaca media massa. Oleh karena itu, sosialisasinya harus lebih ke semua tempat," pungkasnya.<br />
<br />
sumber : kompas.comsukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-28394126005483239722013-08-05T10:58:00.001-07:002013-08-05T10:58:17.290-07:00Misteri Simbol Bintang di Google Maps Terpecahkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWycKkMuEmDenNnVQzo8hU1vR1XPwG5-oaXHNWskWtCFzNrSTC35INlQd1FbKJEToESofJwCRLOpFR1eC_rf-GveHe4OTs6vnftxyyNCjilY0Pat8V3hI50yvgrhmse4F_joAX-T71bO0h/s1600/Misteri+Simbol+Bintang+di+Google+Maps+Terpecahkan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWycKkMuEmDenNnVQzo8hU1vR1XPwG5-oaXHNWskWtCFzNrSTC35INlQd1FbKJEToESofJwCRLOpFR1eC_rf-GveHe4OTs6vnftxyyNCjilY0Pat8V3hI50yvgrhmse4F_joAX-T71bO0h/s320/Misteri+Simbol+Bintang+di+Google+Maps+Terpecahkan.jpg" width="320" /></a></div>
Lima titik yang garis-garisnya dihubungkan menjadi bentuk bintang atau pentagram, muncul lewat Google Maps, di selatan danau Upper Tobol, Asia Tengah. Tidak ada pertanda kehidupan di area yang tertangkap satelit. Satu-satunya area terdekat jaraknya sekitar 20 kilometer, yaitu kota Lisakovsk, di Kazakhstan.<br /><br />Wilayah Lisakovsk dikelilingi berbagai situs kuno yang telah hancur. Diperkirakan situs yang terdiri dari pemakaman yang sudah terkubur itu, berasal dari zaman perunggu.<br /><br />Simbol bintang yang terlihat di Google Maps, berdiameter 366 meter dan disebut-sebut berkaitan dengan pemujaan setan atau adanya sekte agama penghuni neraka. Namun informasi itu belum mampu menjawab teka-teki. Ada juga yang menganggap simbol bintang berasal dari konspirasi teroris di sekitar Kazakhstan.<br /><br />Jika kita men-zoom bintang tersebut, tidak ada informasi tambahan yang mampu menjelaskan artinya. Pengguna Google Maps akan melihat dua titik yang masing-masing diberi nama oleh pengunjung aplikasi ini sebelumnya. Satu titik diberi nama Adam, titik lainnya diberi nama Lucifer, yang sering dikaitkan dengan setan.<br /><br />Pentagram adalah simbol kuno yang tidak ada hubungannya dengan setan, dan kerap digunakan oleh komunitas budaya dan agama. Simbol tersebut diadaptasi oleh bangsa Mesopotamia, para pengikut Pitagoras, penganut Kristen, serta kelompok Freemason dan Wiccan.<br /><br />Pentagram di Kazakhstan itu sebenarnya bukanlah sebuah penemuan aneh. Sebelumnya, ditemukan dua berlian yang dikelilingi oleh lingkaran yang bertumpuk, terukir di dasar gurun di New Mexico, Amerika Serikat. Penemuan ini dilaporkan berasal dari ruang bawah tanah milik penganut Kristen Scientology. Informasi tersebut diperoleh dari penulis yang menyusun buku tentang Scientology.<br /><br />Di Gurun Gobi, satelit Google Maps mampu membidik antenna Yegi. Perangkat yang biasa digunakan untuk meneliti atmosfer ini, bentuknya mirip pecahan gelas raksasa. Sedangkan di wilayah terpencil di Nevada, Google Maps mampu menangkap reklame iklan restoran cepat saji KFC, lengkap dengan senyuman ikon Colonel Sanders.<br /><br />Meskipun sulit membedakan foto udara dengan aslinya, namun seorang arkeolog senior Emma Usmanova, memiliki jawabannya. “Ini adalah sebuah gambar berbentuk bintang yang terdiri dari garis-garis berukuran besar,” kata dia.<br /><br />Usmanova yang berpengalaman meneliti kota Lisakovsk menyebutkan, bintang adalah simbol populer di era Sovyet. Simbol bintang sering digunakan dalam berbagai dekorasi gedung, bendera, dan monumen.<br /><br />Beberapa pihak menyebutkan, bintang digunakan untuk menandai situs peninggalan Sovyet, seperti danau dan perkemahan. Adapun Kazakhstan berpisah dari Uni Sovyet pada 1991.<br /><br />Tanda bintang di area danau dan taman bekas Sovyet, kini ditandai dengan jalan raya dan pepohonan. Usmanova menjelaskan, foto udara bisa menjadikan bentuk bintang tampak berbeda.<br />
sumber : tempo.cosukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-82828122511855331532013-06-06T03:01:00.003-07:002013-06-06T03:01:49.469-07:00Bila Prabowo Presiden 2014, Siapa Ibu Negara?<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSbkwF1sPD9wZ1CBSY0RsHAqSCzWhdrGqYFn1SbqvR5-NG_J-hWjyJ6sr_7RYB1mFIKAdl2d7rp4Kpw2ODSMghdAtnjQ1XOmg_azKzolrFiC8o_SPTv-_0rlfjsTdgoM9MheRdIRCDirax/s1600/prabowo+calon+presiden+2014.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSbkwF1sPD9wZ1CBSY0RsHAqSCzWhdrGqYFn1SbqvR5-NG_J-hWjyJ6sr_7RYB1mFIKAdl2d7rp4Kpw2ODSMghdAtnjQ1XOmg_azKzolrFiC8o_SPTv-_0rlfjsTdgoM9MheRdIRCDirax/s1600/prabowo+calon+presiden+2014.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: #3d85c6;"><i>gambar : poskotanews.com</i></span></td></tr>
</tbody></table>
Hampir semua lembaga survey menjagokan Prabowo sebagai presiden 2014 dan
hanya kalo dari Jokowi (Gubernur Jakarta). Prabowo mungkin populer
karena dianggap tegas dimata masyarakat dan mungkin dianggap bersih,
apalagi selama kampanye ditahun 2009, Prabowo begitu kuat berkampanye
tentang kemandirian ekonomi nasional.<br /><br />Semua asumsi-asumsi itu
sah, karena tidak ada penjelasan lebih lengkap siapa sebenarnya Prabowo,
dimata saya dia tetap tokoh misterius di Indonesia, sama misteriusnya
Eyang Subur, orang dianggap paranormal yang lagi banyak diminati media.<br /><br />Nama
Prabowo Subianto Populer saat namanya menjadi Danjen Kopasus, dan yang
terhebo saat dia dipecat dari TNI karena dianggap membangkang dari garis
komando TNI dan tokoh utama kasus penculikan, penculikan dan pembunuhan
23 aktivis, 11 orang diantaranya masih dinyatakan hilang.<br /><br />Kisah
bengis dan kejam Prabowo bukan hanya masalah penculikan mahasiswa
sepanjang tahun 1996-1998, tapi watak itu telah muncul sejak masih
menjadi perwira menengah<br /><br />Sebagaimana data di wikipedia . Pada
tahun 1983, kala itu masih berpangkat Kapten, Prabowo diduga pernah
mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk
Jendral LB Moerdani], namun upaya ini kabarnya digagalkan oleh Mayor
Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror. Prabowo sendiri adalah wakil
Luhut saat itu.<br /><br />Pada tahun 1990-an, Prabowo diduga terkait
dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM di Timor Timur. Pada tahun 1995,
ia diduga menggerakkan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror ke
warga sipil. Peristiwa ini membuat Prabowo nyaris baku hantam dengan
Komandan Korem Timor Timur saat itu, Kolonel Inf Kiki Syahnakri, di
kantor Pangdam IX Udayana. Sejumlah lembaga internasional menuntut agar
kasus ini dituntaskan. Menurut pakar hukum Adnan Buyung Nasution, kasus
ini belum selesai secara hukum karena belum pernah diadakan pemeriksaan
menurut hukum pidana.<br /><br />Kisah -kisah itu, saat ini masih sangat
misterius, hari ini Prabowo dimata pemilih dikenal dan dianggap anak
idiologis Soekarno, karena selama kampanye pilpres dan sampai hari ini
Prabowo selalu memakain baju ala soekarno. Walaupun tidak ada faktor
histori yang bisa meyakinkan visi-misi prabowo sama dengan soekarno.<br /><br />Sebelum
pilpres 2014, ada baiknya juga prabowo menjelaskan kisah misteriusnya,
termasuk menjelaskan kisah keluarganya, termasuk menjelaskan kepada
masyarakat alasan utama menceraikan Siti Hediati Haryadi, putri
presiden Soeharto. Ada dua rumor yang berkembang tentang perceraian
Prabowo dan anak Soeharto tersebut. Pertama rumor yang banyak
dikembangkan karena Prabowo dipotong alat kelaminnya saat melakukan
operasi militer di Timur - Timor.<br /><br />Sementara rumor lainnya,
Prabowo marah besar kepada Soeharto, karena tongkat kekuasaan tidak
diserahkan kepadanya, bahkan konon Soeharto tidak turun gunung saat
Habibie memecat Prabowo dari Pangkostrad. Karena tidak ada
“perlindungan” soeharto kemudian Prabowo langsung menceraikan anak
soeharto. Dan selanjutnya mengungsi ke Yordania, sempat menjadi warga
negara Yordania dan memulai bisnis pengeboran minyak di negara arab.<br /><br />Penjelasan
tentang kisah dan yang melatar belakangi perceraian Prabowo sangat
penting, apalagi bila nanti Prabowo Subianto terpilih jadi presiden.
Sangat ironi, kita punya presiden tapi kisah keluarganya sangat
misterius. kesuksesan seseorang sangat ditentukan oleh dukungan
keluarga. Sebagai masyarakat sosial kita meyakini bahwa Keluarga ada
pilar utama dalam bermasyarakat. Seorang Konfusianis menjelaskan bahwa
seseorang harus tahu bagaimana untuk meningkatkan keluarga sebelum
menjalankan sebuah negara. Ini penting untuk dijawab Prabowo.<br /><br />Sangat
ironi kedepan bila kita punya presiden tapi kehidupan rumah tangganya
berantakan, dan pertanyaan yang menggelikan, Bila Prabowo jadi presiden
siapa yang jadi Ibu negara…???<br />
<br /><i><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #999999;">
sumber : kompasiana
</span></span></i>sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com350tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-41134131032196838122013-05-20T02:49:00.001-07:002013-05-20T02:51:03.336-07:00Moyang PKS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini merupakan terjemahan salah satu bab dari buku Terrorism Illuminati oleh David Livingstone. Saya tidak katakan bahwa ini seratus persen benar. Tetapi cukup menarik untuk dibagi dan didiskusikan. Terjemahan ini saya ambil dari akhirzaman.info. Walau judul babnya “The Salafi”, namun sebenarnya Jamaluddin Al-Afghani lebih cenderung kepada Mu’tazilah.</div>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm2cv1bXYbnLubZ1j6xI7tDZorJa3s7GzuCO8e17d9n7Dh91__sHqUYEj40jcnavOybIqnnf-E_3elSk06Y4nUT0r_XdvVT5ERiYetiRssAqYNCVkjMGpmPHvp2-kb_VGOzksymnSxrWC1/s1600/Jamaluddin+al+Afghani.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm2cv1bXYbnLubZ1j6xI7tDZorJa3s7GzuCO8e17d9n7Dh91__sHqUYEj40jcnavOybIqnnf-E_3elSk06Y4nUT0r_XdvVT5ERiYetiRssAqYNCVkjMGpmPHvp2-kb_VGOzksymnSxrWC1/s1600/Jamaluddin+al+Afghani.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Jamaluddin al Afghani</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a>Pada awal tahun 1800-an, sebuah kelompok
misionaris yang ditunjuk oleh gabungan gerakan Universitas Oxford,
Gereja Anglikan dan Kings College of London University, yang berada di
bawah Scottish Rite Freemasonry, sebagai bagian dari persekongkolan
untuk membantu mengembangkan pembentukkan okult persaudaraan di dunia
Islam, yang berdedikasi kepada penggunaan terorisme atas nama Illuminati
di kota London [ 1 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Pimpinan promotor the Oxford Movement
adalah Perdana Menteri Benjamin Disraeli, Lord Palmerston dari the
Palladian Rite, dan Edward Bullwer-Lytton, pimpinan dari sebuah cabang
aliran Rosicrucian yang dikembangkan dari the Asiatic Brethren. The
Oxford Movement juga didukung oleh Jesuit. Juga terlibat keluarga
Kerajaan Inggris, dan banyak didukung oleh Jesuit. Juga terlibat
keluarga Kerajaan Inggris, dan banyak tokoh kantor perdana menteri serta
para pembantunya. Lytton, pimpinan dari sebuah cabang aliran
Rosicrucian yang dikembangkan dari the Asiatic Brethren. The Oxford
Movement juga didukung oleh Jesuit. Juga terlibat keluarga Kerajaan
Inggris, dan banyak tokoh kantor perdana menteri serta para pembantunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Benjamin Disraeli adalah seorang Grand
Master Freemasonry, juga Knight of the Order of the Garter. Adalah di
dalam bukunya Coningsby ia mengakui, melalui seorang karakter bernama
Sidonia, untuk memerankan temannya Lionel de Rothschild, bahwa , “dunia
diperintah oleh orang-orang yang sangat berbeda dari apa yang
dibayangkan oleh mereka yang bukan berada di belakang layar”. Sebagai
pengaruh dari perkumpulan-perkumpulan rahasia, Disraeli juga berkata
dalam sebuah debat Parlemen sbb:</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah sia-sia untuk menyangkal …
sebagian besar Eropa – keseluruhan Italia dan Perancis, dan sebagian
besar Jerman, tidak perlu menyebutlan negara-negara lain – adalah
tertutup dengan sebuah jaringan dari perkumpulan rahasia, seperti
permukaan bumi yang sekarang tertutup dengan jala-jalan kereta api. Dan
apakah tujuan mereka?. Mereka tidak berusaha menyembunyikan dirinya.
Mereka tidak menghendaki pemerintahan yang konstitusional. Mereka tidak
menginginkan melakukan perbaikan lembaga, mereka juga tidak mau dewan
provinsi maupun catatan hasil suara ; mereka hanya ingin mengakhiri
gereja kristen. … [ 2 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgzDKO1W1cIc_glLaS1bh9dqTL_GyleJnGBQShQ8JqcmOeEjc9uowfV3jo89SeHZ6-R-S6odREP3_kN2W4e-qf3cv9iEsK9HoJ72KA6It-b6RcZKc2QvPB_O5gRinRu_R_OUy6pw36bEO/s1600/Benjamin+Disraeli.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgzDKO1W1cIc_glLaS1bh9dqTL_GyleJnGBQShQ8JqcmOeEjc9uowfV3jo89SeHZ6-R-S6odREP3_kN2W4e-qf3cv9iEsK9HoJ72KA6It-b6RcZKc2QvPB_O5gRinRu_R_OUy6pw36bEO/s1600/Benjamin+Disraeli.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Benjamin Disraeli</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Bulwer-Lytton adalah the Grand Patron of
the Societas Rosicruciana di Anglia (SRIA), didirikan pada tahun 1865
oleh Robert Wentworth Little, dan berdasarkan atas the Asiatic Brethren.
Banyak anggota the Asiatic Brethren., atau Fratres Lucis, menjadi
anggota sebuah loji Masonik Jerman yang disebut L’Aurore Naissante, atau
“the Nascent Dawn”, didirikan di Frankfurt-on-Main pada tahun 1807. Di
loji inilah dimana Lord Bulwer Lytton diinisiasi. [ 3 ] Bulwer-Lytton,
yang menjabat senagai kepala Britain’s Colonial Office dan India Office,
juga anggota penganut the cult of Isis and Osiris. Dia menulis the Last
Days of Pompeii, dan The Coming Race, atau Zanoni, dimana dia membentuk
yayasan untuk kemudian diusulkan untuk rasist Nazi. Dia menjadi pendiri
the Pre-Raphaelite Brotherhood of John Ruskin, the Metaphysical Society
of Bertrand Russell, dan perkumpulan okult seperti the Golden Dawn of
Aldous Huxley, dan the Theosophical Society of Madame Blavatsky.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Mesir, gerakan Oxford memusatkan
perhatiannya dalam membentuk sebuah “reformasi” gerakan Islam, dikenal
sebagai Salafi, untuk mengabdi kepada Illuminati dalam rangka
memproteksi kepentingan mereka yang semakin meningkat di Terusan Suez,
yang kemudian akan menjadi penting untuk pengapalan minyak ke Eropa dan
ke seluruh dunia. Pada tahun 1856, Ferdinand de Lesseps memperoleh
konsesi dari Said Pasha, seorang raja muda Mesir, yang memberikan
kewenangan mendirikan sebuah perusahaan untuk tujuan pembangunan sebuah
terusan terbuka untuk kapal laut seluruh bangsa di dunia. Terusan
tersebut mempunyai dampak kuat yang menimbulkan perubahan terhadap
perdagangan dunia, memainkan perang penting dalam meningkatkan penetrasi
Eropa dan kolonisasi Afrika.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1875, hutang pengganti Said
Pasha, Ismail Pasha meningkat, memaksanya menjual saham Terusan kepada
Inggris. Dengan demikian, pemerintah Inggris, di bawah Benyamin
Disraeli, dibiayai oleh temannya, Lionel Rothschild, mencapai hampir
setengah keseluruhan jumlah saham dalam Perusahaan Terusan Suez, dan
meskipun bukan merupakan kepentingan terbesar, hanya sebagai tujuan
praktis untuk mengontrol kepentingannya. Sebuah komisi penyelidikan
terhadap kelemahan keuangan Ismail pada tahun 1878, dipimpin oleh Evelyn
Baring, First Earl of Cromer, dan yang lainnya, telah memaksa raja muda
untuk menyerahkan tanah milik bangsanya, untuk tetap berada di bawah
pengawasan Inggris dan Perancis, dan menerima posisi berdaulat sesuai
dengan UUD. Orang-orang Mesir yang marah bersatu diseputar Ahmed Urabi,
sebuah kerusuhan yang akhirnya memberikan sebuah alasan kepada Inggris
untuk bergerak dalam rangka “melindungi” Terusan Suez, diikuti oleh
invasi resmi dan pendudukan yang menjadikan Mesir sebuah koloni</div>
<div style="text-align: justify;">
Agen provokator kerusuhan melawan Ismail
diorganisir oleh gerakan Jamal ud Din al Afghani, pendiri apa yang
disebut gerakan “pembaharuan” Salafi dalam Islam. Melalui seorang
Afghani inilah misi Inggris bertindak, namun tidak hanya menggulingkan
pemerintahan Mesir, tetapi juga menyebarkan pengaruh okult di seluruh
wilayah Timur Tengah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAVI7VCD8UJO6DZMb9dFVQxZ2O2MWi2pdSiTRujQUVrozPqI5pQFDRrScVLMzcSXgU4iSTg4cInGH5dRqF-e2Em4191_b2_2tGiJXQOrEtzWBVLkifWrx6ePYmR2DAqNwda6OGLSj7nDZo/s1600/Edward+G.+Brown+berpakaian+seperti+orang+Persia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAVI7VCD8UJO6DZMb9dFVQxZ2O2MWi2pdSiTRujQUVrozPqI5pQFDRrScVLMzcSXgU4iSTg4cInGH5dRqF-e2Em4191_b2_2tGiJXQOrEtzWBVLkifWrx6ePYmR2DAqNwda6OGLSj7nDZo/s1600/Edward+G.+Brown+berpakaian+seperti+orang+Persia.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Edward G. Brown berpakaian</i></div>
<div class="wp-caption-text">
<i>seperti orang Persia</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Selama 40 tahun karirnya sebagai seorang
agen intelijen Inggris, Jamal ud al Afghani dibimbing oleh dua orang
Inggris yang memahami soal-soal Islam dan spesialis cult, yaitu Wilfred
Scawen Blunt dan Edward G. Browne. [ 4 ] E. G. Browne adalah seorang
Orientalis terkemuka Inggris abad ke-19, dan anggoata diantara para anak
didiknya – protégés – di Universitas Cambridge, departemen Orientalis,
Harry “Abdullah” St. John B. Philby, seorang spesialis intelijen Inggris
di belakang gerakan Wahhabi. Wilfred S. Blunt, anggota lainnya dari the
British Orientalist school, diberikan tanggungjawab oleh the Scottish
Rite Masons untuk mengorganisir loji-loji di Persia dan di Timur Tengah.
Al Afghani merupakan agen utama [ 5 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedikit sekali diketahui mengenai
asal-usul Jamal ud Din al Afghani. Walaupun sebutan “Afghani”, dipakai
dibelakang namanya yang dengan mana ia dikenal, namun terdapat beberapa
laporan bahwa ia adalah seorang Yahudi.[ 6 ] Pada sisi lain, beberapa
sarjana percaya bahwa dia bukan seorang Afghan, akan tetapi seorang
Syi’ah Iran. Dan meskipun menyandang sebagai seorang pembaharu ortodoks
Islam, al Afghani juga bertindak sebagai juru dakwah kepercayaan Bahai,
proyek pertama dari the Oxford Movement, sebuah kepercayaan yang akan
menjadi jantung agenda satu agama dunia – one-world-religion –
Illuminati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBiGh2lzWii0HyxAnr6SmqDi_QPIhkarhTEh0geTxx-ibAksOu-ahfvOIExeIyhVPwdDHaLYgNQsYEfbtFZA26r4NuHIw0kXw08zni6yYNNkMDMFgjb-vxy0Sa1zsTa9Bzh-nVjQftfIGA/s1600/Edward+Scawen-Blunt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBiGh2lzWii0HyxAnr6SmqDi_QPIhkarhTEh0geTxx-ibAksOu-ahfvOIExeIyhVPwdDHaLYgNQsYEfbtFZA26r4NuHIw0kXw08zni6yYNNkMDMFgjb-vxy0Sa1zsTa9Bzh-nVjQftfIGA/s1600/Edward+Scawen-Blunt.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Edward Scawen-Blunt</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1645, keluarga Afghani
mendaftarkan dia pada sebuah madrasah (sekolah Islam) di kota suci
Najaf, sekarang Iraq. Disana, Afghani diinisiasi menjadi anggota “the
mysteries” oleh pengikut Sheikh Ahmad Ahsai. Sheikh Zeyn ud Din Ahmad
Ahsai adalah pendiri the Shaikhi school. Setelah meninggal, Ahsai
digantikan oleh Seyyed Mohammad Rashti, yang memperkenalkan sebuah
gagasan “perfect Shiah – Shi’ah yang Sempurna, disebut Bab, artinya
“pintu gerbang”, yang akan datang. Pada tahun 1844, Mirza Mohammad Ali
mengklaim sebagai Bab yang dijanjikan, dan mendirikan Babiisme, diantara
para pengikutnya adalah Afghani, yang juga mempunyai hubungan keluarga
tertentu.. [ 7 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah seorang pengikut Bab, Mirza Hoseyn
Ali Nuri, mengumumkan bahwa dia adalah merupakan penjelmaan dari the
“One greater than Himself”, yang telah diprediksikan oleh Bab, dengan
diberikan gelar Baha Ullah, artinya dalam bahasa Arab “Kemuliaan Tuhan –
Glory of God”. Baha Ullah merupakan keturunan dari penguasa Mazandaran,
sebuah provinsi di sebelah utara Iran, berbatasan dengan Laut Kaspia di
utara. Mereka adalah dinasti Ismailiah, yang melakukan perkawinan
silamg dengan keturunan keluarga Bostanai, Exilarch (salah satu garis
keturunan para penguasa komunitas Yahudi di Babilonia kira-kira abd ke-2
sampai abad ke-11 M)pada abad ke-7 M. [ 8 ] Menunjuk kepada dirinya
sendiri, Baha Ullah menyatakan, “The Most Great Law is come – Hukum
Paling Agung sudah datang”, dan Kemolekan Masa Lalu memerintah di atas
singgasana Daud – and the Ancient Beauty ruleth upon the throne of
David. – Jadi izinkanlah Penaku berbicara mengenai sejarah abad masa
lalu – Thus hath My Pen spoken that which the histories of bygone ages
have related.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicIIfdW82KpvycLg1BEeJIaa8TbV0cGGFJF4KybHpDODzECZX0W6E8MZVvAFdseYokH2Q9WZ7iX-waaL0LC6OrC5eXcKZVfPXNYctr3aUXIRxyIIrOmtQmKXB988H2021ljDBWpPzeFbaB/s1600/Bahaullah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicIIfdW82KpvycLg1BEeJIaa8TbV0cGGFJF4KybHpDODzECZX0W6E8MZVvAFdseYokH2Q9WZ7iX-waaL0LC6OrC5eXcKZVfPXNYctr3aUXIRxyIIrOmtQmKXB988H2021ljDBWpPzeFbaB/s1600/Bahaullah.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Bahaullah</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Baha Ullah pendiri kepercayaan Bahai,
yang mencampurankan beberapa agama menjadi satu , yaitu dari Islam,
Kristen, Zoroaster dan Yahudi, namun mengklaim menggantikan semua agama
dalam “sebuah kepercayaan dunia”. Prinsip-prinsip dasar ajaran Bahai
adalah persatuan semua agama dan persatuan umat manusia. Bahai percaya
bahwa semua pendiri agama-agama besar dunia merupakan penjelmaan Tuhan
dan agen-agen rencana progresif tuhan untuk pendidikan ras manusia.
Karena itu menurut Bahai, meskipun terdapat perbedaan-perbedaan,
agama-agama besar dunia mengajarkan kebenaran yang serupa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun demikian, kepercayaan Bahai
dengan cepat mereka tidak disukai di Persia karena ajarannya yang
ekstrim. Pada tahun 1852, seorang pemimpin Bahai ditahan karena usaha
pembunuhan Shah Persia, setelah gerakannya ditindas, dan banyak dari
para pengikutnya dibuang ke Baghdad dan Istambul. Sepanjang kurun waktu
ini, sebagaimana dilaporkan oleh Robert Dreyfuss, pimpinan Bahai tetap
memelihara hubungan dekat, baik dengan Scottish Rite Freemasonry dan
berbagai macam gerakan yang telah mulai menyebar di seluruh India,
Kekaisaran Ottoman, Rusia dan bahkan Afrika. [9]</div>
Baha Ullah<br />
<div style="text-align: justify;">
Al Afghani ternyata berasal dari
Asadabad, sebuah kota di Persia, dekat dengan Hamadan, sebuah wilayah
pemukiman Ismaili. Seperti Ismaili sebelum Afghani, ia yakin bahwa agama
perlu untuk rakyat jelata, sambil mengamankan kebenaran atheisme untuk
elit. Menurut Nikki R. Keddie, dalam studinya mengenai Afghani, “Banyak
doktrin-doktrin esoterik Ismaili permulaan abad disajikan dengan mutu
interpretasi yang berbeda dari naskah-naskah yang sama, mengikat rakyat
jelata dan elit dalam sebuah rencana yang sama, jadi Jamal ud Din
mempraktekan pengajaran dengan tingkat berbeda yang dapat menyatukan
elit yang rasionalis dan mengikat rakyat jelata yang religious masuk ke
dalam gerakan politik yang sama.[ 10 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa orang dari mereka yang
menyaksikan Afghani mengajar dan menegaskan mengenai penyimpangannya
dari ajaran ortodoks. Di anatara mereka adalah Lutfi Juma,
menceriterakannya bahwa, “kepercyaannya bukan Islam yang benar meskipun
dia menyampaikan ajaran Islam, dan Saya tidak bisa menilai mengenai
kepercayaan para pengikutnya” Dan yang lainnya, Dr. Shibli Shumayyil,
seorang pengagum Afghani, menulis bahwa ketika ia mendengar Afghani
menulis sebuah tratise – buku yang membahas dengan mendalam – yang
menentang “pengikut-pengikut fahan materialis” ia memberikan komentar, ”
Saya terkagum-kagum, karena Saya tahu dia sebelumnya bukanlah seorang
yang religius. Adalah sulit bagi Saya setelah pengalaman secara pribadi
dengan dia untuk langsung memberikan penilaian mengenai apa yang Saya
dengar, dan mengenai dia setelah itu, tetapi Saya lebih cenderung
berpikir bahwa ia bukanlah seorang yang beriman” [ 11 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping Afghani memperoleh banyak ilmu
filsafat Islam, terutama sekali mengenai Persia, termasuk Avicenna,
Nasir ud Din Tusi, dan yang lainnya, dan Sufisme. Bukti-bukti
menjelaskan bahwa dia menguasai karya-karya tersebut, tetapi juga ia
memperlihatkan tertarik kepada subyek-subyek okult, seperti
rahasia-rahasia alfabet, kombinasi huruf, alkemi (ilmu kimia abad
pertengahan) dan subyek-subyek Kabbalah lainnya. Juga Afghani
memperlihatkan ketertarikannya kepada ilmu mistik, dari jenis
Neoplatonic, sebuah tratise dua belas halaman mengenai Gnostikisme yang
dicatat dengan tulisan tangannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak kontroversi terhadap kegiatan
Afghani selama periode tahun 1858-1865. Namun, menurut seorang
biografer, Salim al Anhuri, seorang penulis yang kemudian mengenalnya di
Mesir, yang pertama Afghani melakukan perjalanan di luar Iran adalah ke
India. Dia pernah tinggal di sana, ia melanjutkan, disitulah Afghani
memperoleh kecenderungan bid’ahnya. Dia mempelajari bidang agama yang
ada kaitannya, tukas Anhuri, menjurus kepada ateisme dan panteisme.
dengan His studies in religion, relates Anhuri, led into atheism and
pantheism. Pada dasarnya Afghani percaya kepada filsafat yang
berhubungan dengan Lurianic Kabbalah, mengenai evolusi alamiah dari alam
semesta, dimana kemajuan intelektual manusia merupakan bagiannya.
Sebagaimana dijelaskan Anhuri, Afghani percaya bahwa:</div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia mulai dengan mengatakan bahwa
setelah mati ia akan dipindahkan ke dalam kehidupan abadi, dan bahwa
kayu atau batu yang akan membimbingnya kepada tempat tertinggi jika dia
memperlihatkan catatan untuk hal itu serta memperlihatkan ketaatan
terhadapnya, dan dari peribadatan seperti ini timbul pembebasan dari
kepahitan pikiran mengenai sebuah kematian tanpa adanya kehidupan
setelahnya. Dan nampak kepada Afghani bahwa api lebih kuat dan lebih
besar dalam manfaat dan kerugian, maka dia berbalik kepadanya. Kemudian
dia melihat bahwa awan lebih baik daripada api dan lebih kuat, maka dia
melekatkan dirinya dan menggantungkan diri kepada mereka. Hubungan dari
mata rantai ini, ditempa oleh dua alat khayal dan hawa nafsu
bersama-sama dengan insting dan sifat alami manusia, diteruskan untuk
meningkatkan sampai manusia memuncak dalam keadaan yang paling tinggi.
Hasil daripada hukum alam adalah reaksi yang membawa kepada pembuktian
bahwa semuanya yang di atas adalah pembicaraan tidak beralasan yang
bermula dari hawa nafsu, dan bahwa itu tidak mempunyai kebenaran dan
tidak ada definisi. [ 12 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1866 Afghani muncul di
Qandahar, Afghanistan, kurang dari dua dekade setelah usaha Inggris
gagal, bekerjasama dengan Aga Khan. Dan menurut sebuah laporan, dari
seorang Afghanistan di dalam pemerintahan lokal Afghanistan, Afghani
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
… benar-benar ahli dalam bidang sejarah
dan geografi, berbicara bahasa Arab dan Turki dengan fasih, berbicara
bahasa Persia seperti orang Iran. Nampaknya ia tidak mengikuti agama
tertentu. Cara hidupnya lebih menyerupai orang Eropa daripada seorang
Muslim. [ 13 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada akhir tahun 1866, Afghani menjadi
penasihat rahasia Azam, penguasa Afghanistan. Seorang asing bisa
menduduki posisi penting dengan cepat menjadi perhatian ceritera masa
kini. Beberapa sarjana berspekulasi bahwa Afghani, kemudian menyebut
dirinya sendiri “Istanbuli”, ia, atau dirinya adalah seorang agen Rusia
yang mampu mendapatkan dukungan uang dan politik untuk Azam dari Rusia
untuk melawan Inggris, yang menyebabkan kekuasaannya berakhir. Ketika
Azam menyerahkan singasananya kepada salah satu saingannya, Shir Ali,
dia mencurigai Afghani, dan mengusir dari wilayahnya dalam bulan
Nopember 1868.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama tinggal di Afghanistan, Afghani
tetap memelihara hubungannya dengan Bahai, Freemasonry Inggris, dan
beberapa Sufi yang berbasis di India, dimana ia juga bertemu dengan
Muslim Nizari. Menurut laporan intelijen Inggris waktu itu, , selama ia
melakukan perjalanan ke India, Afghani menggunakan nama Jamal ud Din
Effendi. Kemudian mengunjungi Aga Khan, pimpinan Ismaili. Disamping
sebagai seorang Syekh Sufi ordo Mawlavi, atau Mevlevi, yang sangat
terpengaruh mistik Iran dan puisi abad ke-13, Jalal ud Din ar Rumi juga
sebagai juru dakwah kepercayaan Bahai, yang konon dikirim langsung dalam
misi tersebut oleh Baha Ullah sendiri..</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu laporan yang dicatat tahun
1891, dari seorang muslim India yang tidak disebutkan namanya, bertindak
sebagai seorang agen Inggris, yang berpura-pura menjadi pengikut Bahai
dalam rangka mengumpulkan informasi yang lebih banyak, menyatakan sbb:</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah isi pernyataan yang
dibuat oleh seorang yang jelas mengetahui betul, seperti keadaan
sebenarnya atas kehadiran Saiyid Jamal-ud-din di India, yang digambarkan
oleh informan sebagai seorang Persia, namun ybs menyebut dirinya
sendiri sebagai seorang Turki dari Konstantinopel.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di kota pantai Akka (Acre?) tinggal
seorang yang bernama Husen Ali, seorang Turki, yang menyebut dirinya
sebagai Baha-ullah Effendi alias Jamal Mubarik (the Bless Beauty). Orang
ini menyatakan bahwa semua agama adalah jelek, dan mengatakan bahwa dia
sendiri adalah Tuhan. Dia memurtadkan sejumlah orang memeluk agama
Bahai dan mengumpulkannya di Baghdad. Kira-kira empat tahun lalu mereka
memberontak melawan Shah, tetapi mereka ditindas dan secara
perlahan-lahan keluar dari Persia pindah ke Turki di Asia. Baha-ullah
sekarang berada dalam pengawasan di Akka, disebut “Az Maksud” [Ar Maqud,
sebuah istilah umum diantara penganut Bahai Iran untuk menyebut Tanah
Suci] oleh orang-orang murtad.. Agen-agen Balla-ullah pergi ke seluruh
dunia dan berusaha keras untuk meyakinkan semua orang bahwa mereka
sedang dikunjungi oleh utusan-utusan Tuhan., dan pengikutnya akan
menjadi penguasa-penguasa di muka bumi. Anak laki-laki Baha-ullah,
Muhammad Ali, berkunjung ke Bombay dalam rangka misi ini, dan kemudian
kembali ke Akka. Para agennya ditugaskan dimana-mana, Saiyid
Jamal-ud-din termasuk salah seorang dari agennya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dia datang ke Kailaspur dan tinggal
selama 10 hari bersama saya. Dia menceriterakan semua mengenai
Baha-ullah kepada saya dan misinya, dan mengusulkan untuk menunjuk saya
menjadi agennya, dan mengajak saya pergi ke Bombay untuk bertemu dengan
Muhammad Ali. Saya menyetujuinya untuk menjadi murid Baha-ullah dalam
rangka menemukan mengapa in order to discover mengapa Saiyid
Jamal-ud-din datang ke India. Saya setuju menjadi agennya untuk alasan
yang sama, dan dia sekarang sering menulis surat kepada saya. Saya tidak
menyimpan surat-suratnya, namun bisa di dapat bila diinginkan. Sekarang
dia berada di Farukhabad, dan Saya percaya bahwa dia sudah memurtadkan
sejumlah orang-orang yang kemudian mengikuti Bahai di India. Dia
mempunyai banyak uang dan memnelanjakannya dengan sesuak hatinya,
berpergian naik kereta api dengan kelas utama. Di Bombay ada seorang
bernama Agha Saiyid Mirza [Afnan], seorang pedagang dari Shiraz, yang
memberi dia uang yang banyak. [ 14 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
… Pada tanggal 21 September 1891,
informan yang sama menulis surat langsung kepada Jenderal Supdt.,
Departmen T. dan D. [Pengawasan Umum, Departemen Thagi dan Dakaiti,
bertanggungjawab memonitor para penjahat dan pembuat kerusuhan - General
Superintendent, Thagi and Dakaiti Department, responsible for
monitoring criminals and trouble-makers], sebagai berikut: “Orang
bernama Saiyid Jamal-ud-din Shah bukan ‘Rumi,’ dia seorang yang berasal
dari Astrabad Mazinderan di Persia, dan namanya adalah Mirza Muhammad
Ali. Dia bukan pengikut ajaran Muhammad [Muslim] tetapi seorang “Babi,”
dan kantor pusatnya di Akka, Palestine. [ 15 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian Afghani muncul di Istanbul pada
tahun 1870, dibawa ke sana oleh Ali Pasha, seorang Freemason, dan Grand
Vizier selama lima kali semasa Sultan Abdul Majid dan Sultan Abdul Aziz
berkuasa. Afghani sangat tidak disukai oleh para alim ulama karena
pandangan-pandangan bid’ahnya, oleh karena itu Hasan Fahmi, seorang
sarjana terkemuka pada waktu itu, dan Syekh al-Islam dari Kekaisaran
Ottoman, menyampaikan sebuah Fatwa yang mengumumkan bahwa Afghani
seorang kafir, dan kemudian dia diusir dari Turki.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1871 Afghani pergi ke Kairo,
disponsori oleh Perdana Menteri Mustafa Riad Pasha, yang pernah bertemu
dengan Afghan di Istanbul, dan menempatkannya dalam pekerjaan dengan
gaji yang besar, dan menunjuknya menduduki jabatan yang bergengsi di
Universitas Islam Al Azhar. Pada mulanya, Afghani tetap secara ketat
ortodoks, tetapi pada tahun 1878, dia pindah ke perkampungan Yahudi di
Kairo, dimana di sana ia mulai membuka organisasi politik. Kemudian
Afghani mengumumkan pembentukkan the Arab Masonic Society. Meskipun
kepada umum diketahui sebagai Islam ortodoks, para anggota lingkaran
dalam Afghani menunjukkan dengan jelas ketaatannya kepada Gnostisisme
Ismailia. Afghani menyebut kepada persaudaraan Masoniknya sebagai ikhwan
al saffa wa khullan al wafa, yang sengaja mereferensi kepada
persaudaraan Ismailia yang menggunakan nama yang sama pada abad-ke-10.[
16 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan bantuan Riad Pasha dan Kedutaan
Besar Inggris, Afghani mereorganisasi the Scottish Rite dan Grand Orient
lodges of Freemasonry, dan mulai mengorganisir disekitar dia sebuah
jaringan terdiri dari beberapa negara Islam, terutama sekali Syria,
Turki, dan Persia. [ 17 ] Setelah beberapa tahun kemudian gerakan
Afghani memikat pengikutnya, dari kalangan penulis muda dan aktivis,
diantaranya adalah Mohammed Abduh, yang sudah menjadi pimpinan apa yang
sering dianggap sebagai gerakan “modernis” dalam Islam, dengan kata lain
dikenal sebagai Salafi, dan Sad Pasha Zaghlul, yang mengaku dirinya
seorang Freemason, serta pendiri Wafd, Partai Nasionalis Mesir. [ 18 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>The Hermetic Brotherhood of Luxor</b></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPwWjU3NamyfReirBdRvkEBZLgtEvA564n5YnIqIkXM1YI68ZIGCVAJgx9odA00HNjUaAM9DCwmBZUs1SQZLvGuY9_Ox2t8m2fPsoPBVTdhh1-uHyGmgccQqE_hJOMYDd9mYIHftsktqYG/s1600/Madame+Helena+Petrovna+Blavatsky.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPwWjU3NamyfReirBdRvkEBZLgtEvA564n5YnIqIkXM1YI68ZIGCVAJgx9odA00HNjUaAM9DCwmBZUs1SQZLvGuY9_Ox2t8m2fPsoPBVTdhh1-uHyGmgccQqE_hJOMYDd9mYIHftsktqYG/s1600/Madame+Helena+Petrovna+Blavatsky.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Madame Helena Petrovna Blavatsky</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Afghani mengakui sebagai seorang
representasi dari sebuah perkumpulan rahasia misterius Egyptian
quasi-Masonic, seperti yang diduga mewakili pengajaran peninggalan
Sabiin yang masih dipertahankan dari the Grand Lodge of the Ismailis of
Cairo, yang menjadi dikenal diantara pengilut okult Barat sebagai the
Hermetic Brotherhood of Luxor (H.B. of L.), juga ternyata juga yang
mulanya dipengaruhi dibelakang pembentukkan Samuel Honis’ Rite of
Mizraim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah seorang teman Afghani yang paling
dekat adalah James Sanua. Sanua dilahirkan di Kairo dari keluarga yang
berhubungan erat dengan keluarga Yahudi Italia yang berasal dari Yahudi
Sephardic. Sanua dibesarkan sebagai Yahudi oleh ayahnya, yang lahir di
Italia, dan kemudian menjadi penasihat penting bagi keluarga kerajaan
Mesir. Sebagai tambahan sebagai seorang yang dibesarkan dilingkugan
keluarga Yahudi, dan menguasai delapan bahasa asing, Sanua begitu
menguasai dengan baik Qur’an dan adat-istiadat Islam yang mendapatkan
untuk dirinya gelar “sheikh”, sebuah faktor yang menjurus kepada
desas-desus mengenai kepindahan agamanya kepada Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semasa mudanya Sanua belajar di Italia,
disana ia berkenalan dengan gagasan Giuseppe Mazzini. Ketika ia kembali
ke Cairo, dia dengan sepenuh hati mengabdikan dirinya mengajarkan ajaran
Mazzini. Sanua juga bertanggungjawab atas pendirian yayasan teater
Mesir Modern, yang mempelopori industri perfilman. Namun demikian,
peranannya mengundang kecurigaan di mata pihak berwenang Mesir. Dan
ketika ia mengetahui adanya persekongkolan untuk meracuninya, ia terbang
ke Perancis, di sana dia lebih menyukai dikenal sebagai Abu Naddara. Di
Paris, Sanua mendirikan sebuah jurnal yang didedikasikan terhadap
prinsip, yang utamanya kepada Bahai, mengenai sebuah one-world-religion –
satu-agama-dunia, seringkali menyajikan tulisan-tulisan Afghani.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pacar Sanua, Lydia Pashkov adalah wanita
asal Rusia dan nekerja sebagai wartawan di harian Le Figaro di Paris.
Melalui hubungan dengan mereka, Afghani menjadi bersahabat dengan
direktur kantor pusat regional Illuminati di bagian selatan Lebanon,
seperti Sheik Medjuel el-Mezrab, yang menikah dengan seorang Inggris who
married British dilettante,- pencinta kesenian untuk hiburan – Jane
Digby, dan Lydia Pashkov. Antara tahun 1870 dan 1875, nampaknya
Illuminati memulai sebuah proyek yang meniru the Italian Carbonari di
seluruh negara di Timur Tengah. [ 19 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Baik Sanua maupun Lydia Pashkov adalah
juga temannya Helena P. Blavatksy yang suka melakukan perjalanan
bersama-sama. yang pada tahun 1856, Mazzini diinisiasi ke dalam the
Carbonari. Helena P. Blavatsky, medium dan mistis yang terkenal, adalah
the godmother dari kebangkitan okult dalam akhir abad ke-19. Setelah
menulis karya-karya yang monumental seperti Isis Unveiled, dan The
Secret Doctrine, the Theosophical Society dibentuk pada tahun 1875,
untuk menyebarkan ajarannya ke seluruh dunia. Dalam The Theosophical
Society terdapat anggota Freemasonry, yaitu Henry Steel Olcott dan
George H. Felt yang ditunjuk kemudian sebagai presiden dan
wakil-presiden. Diantara angota-anggota paling awal termasuk juga Albert
Pike. Menurut Manly P. Hall, seorang ahli sejarah terkemuka Masonic,
menjelaskan:</div>
<div style="text-align: justify;">
The Secret Doctrine dan Isis Unveiled
merupakan hadiah dari Madame Blavatsky untuk umat manusia, dan kepada
mereka yang visinya dapat menembus awan ancaman malapetaka yang sudah
diambang pintu, adalah tidak berlebihan untuk menyatakan bahwa
tulisan-tulisan ini merupakan bacaan paling penting yang dikontribusikan
kepada dunia modern. Tidak akan bisa mereka dibandingkan dengan
buku-buku yang lain, dapatkah cahaya matahari dibandingkan dengan lampu
glowworm – ulat yang berkelap-kelip. The Secret Doctrine adalah jelmaan
kemuliaan dari sebuah kitab suci. [ 20 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Blavatsky mengklaim menerima tanzil dari
“Secret Chiefs”, atau ruh “Ascended Masters”, yang membantu umat manusia
untuk meningkatkan dirinya menjadi sebuah ras yang super. Pada awalnya
Blavatsky memberikan nama kepada para Masternya,seperti “Tuitit Bey”,
“Serapis Bey”, dan “Hilarion”, yang nama-nama tersebut diakui milik the
“Brotherhood of Luxor”. Menurut Joscelyn Godwin, dalam The Theosophical
Enlightenment, jika kita menginterpretasikan the “Brotherhood of Luxor”
sebagai sekelompok kecil penganut okult dimana Blavatsky bergabung
dengan mereka di Mesir, maka kita dapat menganggap bahwa Jamal ad-Din al
Afghani merupakan salah seorang daripada anggotanya.. [21 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun tidak terdapat bukti langsung
bahwa Blavatsky telah bertemu dengan Afghani, menurut K. Paul Johnson,
dalam The Masters Revealed, kenyataan akan menunjukkan terjadinya
kontak. Tidak hanya Afghani yang akrab dengan teman-temannya Sanua dan
Pashkov, tetapi dia dengan Blavatsky, kedua-duanya berada di India
antara tahun 1857 dan 1858, demikian juga kedunya berada di Tbilisi
dalam pertengan 60-an, dan keduanya berada di Cairo pada tahun 1871.
Lagi-lagi Afghani meninggalkan Mesir menuju ke India pada akhir tahun
1879, dimana pada tahun yang sama Blavatsky dan Olcott tiba di sana.
Setelah meninggalkan India pada akhir tahun 1882, Afghani tinggal di
Paris sepanjang tahun 1884, dimana Blavatsky pada tahun itu menghabiskan
waktunya di sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui Jamal ud Din al Afghani,
Blavatsky memperoleh doktrin-doktrin sentral, derivasi dari Ismailisme,
yang kemudian dia menghubungi komunitas okult Barat. Sebagaimana Johnson
menjelaskan, dalam tulisan Blavatsky, The Eastern Gupta Vidy dan the
Kabbalah, dia mengklaim the “real Kabbalah” ditemukan di dalam buku the
Chaldean Book of Numbers. Meskipun buku tersebut tidak diketahui oleh
para sarjana, Blavatsky sering mengutip buku ini di dalam buku besarnya,
Isis Unveiled dan The Secret Doctrine. Dia mengklaim telah menerimanya
dari seorang “Sufi dari Persia”, dan sebagaimana juga dijelaskan oleh K.
Paul Johnson, Afghani hampir bisa dipastikan sebagai sumbernya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Johnson, sebuah struktur penting
dalam doktrin Blavatsky hanya dapat menunjuk kepada satu sumber, yang
juga berhubungan dengan gagasan pengikut okult lainnya, Gurdjieff:
Ismaili Gnosticism. The Chaldean Book of Numbers mengajarkan sebuah
kosmologi tujuh lapis mirip dengan elektrik mistikisme Ismaili.</div>
<div style="text-align: justify;">
…adalah merupakan petunjuk penting yang
menunjuk kepada gnosisi Ismaili sebagai sebuah sumber penting baik bagi
Blavatsky maupun Gurdjieff. Henri Corbin’s dalam Cyclical Time and
Ismaili Gnosis menjelaskan sebuah doktrin proses evolusi kosmik tujuh
lipat, diulang kembali di dalam sebuah skema sejarah tujuh lipat,
paralel dengan sebuah tujuh lipats jalan inisiasi untuk adept-ahli
individu. Ini sepadan sekali dengan surat-surat Mahatma [dari Blavatsky]
yang mengajarkan bahwa “tingkatan seorang Adept-ahli diinisiasi dengan
lambang tujuh tahap dimana ia menemukan rahasia dari prinsip-prinsip
tujuh lipat secara alami dan manusia membangunkan kekuatan-kekuatan yang
tidak aktif.” Doktrin Kehidupan kembali – Resurrection – membutuhkan
arti yang spesifik dalam gnosis Ismaili yang menghubungkannya kepada
pengajaran Blavatsky. Setiap prinsip-prinsip tujuh dari individu adalah
“dibangkitkan” dari pengaruh prinsip berikutnya yang lebih tinggi. HPB
tujuh lipat menguraikan prinsip-prinsip manusia yang disuguhkan juga
secara bervariasi seperti Chaldean, Tibet, dan Chaldeo-Tibet. Tetapi
faktanya analogi sejarahnya yang terdekat adalah Ismaili. [ 22 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1F2AnddEhFGezx2cAXf8c_ITHHV7BlTXcSRS5QyeeuMxACczUc2g1jk2J377useZtlWzh-57e8r3przdOITg9c3GXqnrUeKv1z6OIpLG1guhcIXNuI6ZjF6B2GFojYkCe6NicU5R7BWhE/s1600/John+Yarker.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1F2AnddEhFGezx2cAXf8c_ITHHV7BlTXcSRS5QyeeuMxACczUc2g1jk2J377useZtlWzh-57e8r3przdOITg9c3GXqnrUeKv1z6OIpLG1guhcIXNuI6ZjF6B2GFojYkCe6NicU5R7BWhE/s1600/John+Yarker.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>John Yarker</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran Blavatsky juga mempengaruhi
penentuan sebuah perkumpulan rahasia terkemuka yang dikenal sebagai the
Golden Dawn, yang muncul ke luar karena kontak Afghani dengan pimpinan
Egyptian Rite Freemasonry. Setelah bergerak di dalam tanah selama
beberapa waktu, sampai tahun 1848, the “Year of Revolutions”, the
Egyptian Rite of Freemasonry kemudian dihidupkan kembali kegiatannya di
Paris dan pada tahun 1856 juga didirikan di Mesir, Amerika, Romania dan
negara-negara lainnya. Pada tahun 1872, ketika the Egyptian Rite yang
dikenal sebagai the Ancient and Primitive Rite, the Grand Mastership
dari ordo ini dijabat oleh John Yarker, yang dilimpahkan kepadanya oleh
Marconis de Negre. Yarker juga akrab dengan Blavatsky, bertemu di
Inggris tahun 1878, dan menemuinya untuk merundingkan dengan Blavatsky
mengenai sebuah inisiasi Masonic, meskipun terdapat upaya-upaya
menyalahkan keterlibatannya dalam Freemasonry.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Paris, Yarker bertemu dengan Pascal
Beverly Randolph, seorang okultis Africa-Amerika yang mengadakan
perjalanan ke Mesir, dimana dia where he was supposedly initiated by a
secret priestess of the Ismaili Muslims. Paschal Randolph was a noted
medium, healer, occultist and author of his day, and also counted among
his personal friends Bulwer-Lytton. Randolph’s Brotherhood of Eulis
claimed descent from the Rosicrucian Order, by charter of the “Supreme
Grand Lodge of France”, and taught spiritual healing, western occultism
and principals of race regeneration through forms of sex magic. Through
Randolph, Yarker passed on the tradition of the Hermetic Brotherhood of
Luxor, that was reborn as the Hermitic Brotherhood of Light, a
continuation of the Frates Lucis, or Asiatic Brethren.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBtcN8_86oAcvpk4JEJFOMbiUdGNAxzLtpAwlQiUrG1XUUfIKp6xP8su2mCHGCUiJx022vpDGGaqjIV7Z2fM25O-TQGBmjjOzS5_q2ZGgkGZ-tq0LBW5QhErklYg8kkLXNzzSphqX43zGL/s1600/Max+Theon.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBtcN8_86oAcvpk4JEJFOMbiUdGNAxzLtpAwlQiUrG1XUUfIKp6xP8su2mCHGCUiJx022vpDGGaqjIV7Z2fM25O-TQGBmjjOzS5_q2ZGgkGZ-tq0LBW5QhErklYg8kkLXNzzSphqX43zGL/s1600/Max+Theon.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Max Theon</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1873, Carl Kellner, seorang
rekan Randolph, salah seorang dari para pengikut okult yang berhubungan
dengan Freemasonry Mesir, yang melakukan perjalanan ke Cairo pada waktu
kegiatan al Afghani. Di Mesir untuk pertama kali bertemu dengan seorang
muda misterius, menyandang nama Aia Aziz, juga dikenal sebagai Max
Theon. Sebenarnya, Max Theon adalah anak dari pemimpin terakhir sekte
Frankist, Rabbi Bimstein dari Warsawa, Polandia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Max Theon melakukan perjalanan
kemana-mana, dan di Cairo bekerja dengan Blavatsky, juga menjadi seorang
murid Paulos Metamon, seorang “tukang sihir Coptic”. Paulos Metamon
juga merupakan “Master” Blavatsky pertama, yang bertemu di Asia Minor
pada tahun 1848, kemudian bertemu lagi di Cairo pada tahun 1870, dialah
yang memperkenalkan Blavatsky kepada the Hermetic Brotherhood of Light.
Yang menarik adalah, kosmologi tujuh lipat Ismailisme ternyat sudah
terbiasa bagi Theon dan Blavatsky. Pada tahun 1873, Metamon menyerahkan
the Grand Mastership kepada Aziz, yang menggunakan nama Max Theon,
kemudian pindah ke Inggris untuk menyebarluaskan ordo yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah Carl Kellner dan Thoedore Reuss,
anggota lainnya dari Bulwer-Lyttons’ Societas Rosicruciana di Anglia,
yang menggabungkan ritus Egyptian Rite Freemasonry, yang diizinkan
kepada Reuss oleh John Yarker untuk membawa rahasia orang dalam dari the
Hermetic Brotherhood of Luxor. Mengenai Kellner, Reuss menulis:</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama melakukan perjalanannya yang
sering dan ekstensif di Eropa, Amerika dan Timur Jauh, Bro. Kellner
melakukan kontak dengan sebuah organisasi yang disebut The Hermetic
Brotherhood of Light. Dorongan yang dia peroleh melalui hubungannya
dengan wadah ini, juga kenyataan-kenyataan yang tidak bisa disebutkan
disini, hingga menyebabkan Bro. Kellner’s berkeinginan untuk mendirikan
sejenis Academia Masonica yang akan memungkinkan saudara seiman yang
sedang mencari-cari dapat mengenal semua tingkat dan sistem Masonic yang
ada. Pada tahun 1895 Bro. Kellner mendiskusikan secara panjang lebar
dengan Bro. Reuss di Berlin mengenai bagaimana gagasan ini dapat
direalisasikan.. Sewaktu dalam pembicaraan dengan Bro. Reuss ia tidak
menyetujui usul mengenai nama Academia Masonica dengan memberikan alasan
-alasan termasuk dokumentasi, menyarankan untuk memakai nama Oriental
Templars. Namun pada waktu itu, yakni pada tahun 1895
perundingan-perundingan ini tidak membawa hasil yang positif karena Bro.
Reuss kemudian disibukkan dengan menggiatkan kembali Ordo Illuminati
dan Bro. Kellner tidak bersimpati terhadap organisasi ini atau terhadap
orang-orang yang aktif di dalamnya bersama-sama dengan Bro. Kellner. [
23 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXmgxN7ek9fbei8DlEoiZR97ZV9huAVYv1NBDFxKPFFDUqUEru55qu98pqzg0E4d12HHap68udpUsYUbiccTBR-o3XXPUU7By9D41bqZi1XcTSAIgqbnqCynncNZJ-ZHMOUAnyQS8gj4xO/s1600/Aleister+Crowley.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXmgxN7ek9fbei8DlEoiZR97ZV9huAVYv1NBDFxKPFFDUqUEru55qu98pqzg0E4d12HHap68udpUsYUbiccTBR-o3XXPUU7By9D41bqZi1XcTSAIgqbnqCynncNZJ-ZHMOUAnyQS8gj4xO/s1600/Aleister+Crowley.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Aleister Crowley</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Adalah John Yarker yang diduga menyiapkan
sebuah piagam untuk mendirikan the Ordo Templi Orientis, atau O.T.O.,
yang dipengaruhi oleh Reuss, yang berusaha untuk menghidupkan kembali
tradisi-tradisi dari the Ancient Mysteries, the Knights Templars, the
Freemasons, Rosicrucians dan the Illuminati. Ordo Templi Orientis
berarti “Order of Eastern Templars”, yang mengacu kepada the Johannite
myth dari Sabian atau pengaruh Ismaili. Lingkaran dalam okult the O.T.O.
akan di atur paralel dengan tingkat tertinggi dari Egyptian Rite
Masonry, dan doktrin-doktrin esoterik Rosicrucian dari the H.B. of L.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketua O.T.O., Reuss, kemudian digantikan
oleh Aleister Crowley yang terkenal karena kejahatannya. Aleister
Crowley menyandang gelar tingkat ke-33 Mason dari the Scottish Rite,
juga seorang anggota dari the Isis-Urania Temple of Hermetic Students of
the Golden Dawn. Disingkat menjadi The Golden Dawn, ordo ini didirikan
pada tahun 1888, oleh Bulwer-Lytton, seorang Masons dan anggota dari the
Societas Rosicruciana di Anglia. Kult Isis ini dibentuk sekitar tahun
1877 yang diorganisir berdasarkan naskah Isis Unveiled karya Helena
Blavatsky. Anggota-anggota The Order of the Golden Dawn diantaranya
termasuk William Butler Yeats, Maude Gonne, istri Oscar Wilde, dan
Arthur Edward Waite. The Golden Dawn pada waktu itu dipimpin oleh
McGreggor Mathers, yang melacak spiritual leluhur ordonya sampai kepada
ordo the Rosicrucians, dan dari sana, melalui Kabbalah sampai ke Mesir
Kuno. Dan sewaktu di Mesir pada tahun 1904, dimana Crowley melakukan
kontak dengan wujud makhluk bernama Aiwass, yang mendiktekan kepadanya
untuk isi bukunya yang kemudian diberi judul Book of the Law, berisi
a.l. semboyan terkenal dari okultisme modern, “Do what thou wilt shall
be the whole of the Law.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>The Salafi</b></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjhPOd2x3iEy9xskC6J-sgYoywrhZmDk889tQE_gI0JvkFEWUL77QkITvRtHqcyH-9-qVNCpG__Apo9npFO86DRm9MoeJ0Mpyu583SY0SPp296UCShZz0ioeLhfvKNp23J5frt4XJHafgu/s1600/Muhammad+Abduh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjhPOd2x3iEy9xskC6J-sgYoywrhZmDk889tQE_gI0JvkFEWUL77QkITvRtHqcyH-9-qVNCpG__Apo9npFO86DRm9MoeJ0Mpyu583SY0SPp296UCShZz0ioeLhfvKNp23J5frt4XJHafgu/s1600/Muhammad+Abduh.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>Muhammad Abduh</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b></b>Setelah Afghani meninggalkan Mesir,
muridnya, Mohammed Abduh, dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan
ditunjuk sebagai the chief editor publikasi resmi pemerintah Mesir yang
dikontrol Inggris, the Journal Officiel. Bekerja dibawah Abduh seorang
temannya anggota Freemason, Saad Zaghul, yang kemudian mendirikan Partai
Nasionalis Wafd. Pada tahun 1883, Abduh bergabung dengan Afghani di
Paris, dan kemudian pergi ke London, di sana ia mengajar di Oxford dan
Cambridge, serta berkonsultasi dengan pejabat-pejabat Inggris mengenai
krisis di Sudan melawan Mahdi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Paris dan London, Abduh membantu
Afghani dalam mengatur jurnal berbahasa Perancis dan bahasa Arab di
Paris, yang disebut Al Urwah al Wutsqa, atau the “Indissoluble Bond”,
juga sebuah nama organisasi rahasia yang dia dirikan pada tahun 1883.
Diantara anggota-anggota Afghani di Paris adalah orang-orang Mesir,
Turki, India, Siria, Afrika Utara dan banyak juga mereka yang beragama
Kristen serta Yahudi, dan Bahai Persia, yang diusir dari Timur Tengah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Perancis menekan Al-Urwah
al-Wutsqa, Abduh mengadakan perjalanan ke seluruh negara-negara Arab
selama beberapa tahun, dibawah berbagai penyamaran, terutama di Tunis,
Beirut, dan Siria. Di setiap kota, dia mencoba merekrut orang-orang
untuk menjadi anggota perkumpulan rahasia fundamentalisme Afghani. [ 24 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti gurunya, Abduh bergabung dengan
gerakan Bahai yang sudah berupaya dengan hati-hati dalam menyebarkan
kepercayaannya ke Mesir. Bahai mulai didirikan di Alexandria dan Cairo
pada tahun 1860. Abduh bertemu dengan Abdul Baha ketika dia mengajar di
Beirut, dan keduanya mulai bercengkrama dengan sangat bersahabat, dan
keduanya menyetujui falsafah sebuah agama dunia – one-world-religion
philosophy. [ 25 ] Memuji keutamaan Abdul Baha dalam ilmu agama dan
diplomasi, Abduh mengatakannya bahwa “[dia] lebih dari itu. Sesungguhnya
ia seorang besar, dialah orangnya yang patut mendapatkan nama
kehormatan yang diterapkan kepadanya.”[26]</div>
<div style="text-align: justify;">
Abduh dikenal dengan pandangan
reformasinya mengenai Islam. Akan tetapi, dalam How We Defended Orabi,
A.M. Broadbent menyatakan bahwa, “Sheikh Abdu bukan seorang fanatik yang
berbahaya atau seorang yang beragama dengan antusias, dia termasuk
orang yang paling luas pemikirannya dalam Islam, berpegang kepada sebuah
keyakinan politik serupa dengan republikanisme murni, dan seorang
Master of a Masonic Lodge yang bersemangat.” [ 27 ] Seperti pengikut
Ismaili sebelumnya, dia akan meningkatkan murid-muridnya secara
progresif masuk jauh ke dalam derajat bid’ah. Kepada initiates yang
lebih tinggi, dia akan mengungkapkan doktrin-doktrin the Scottish Rite
dan falsafah one-world government – satu-agama-dunia. Meskipun demikian,
kepada mereka yang Abduh anggap lebih bersedia, dia akan
memperkenalkannya sebagai seorang pejabat intelijen Inggris dari London.
[ 28 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tahun 1888, sampai dengan
kematiannya pada tahun 1905, Abduh secara tetap berkunjung ke rumah
kediaman dan kantor Lord Cromer. Pada tahun 1892, dia ditunjuk untuk
melaksanakan administrasi Komite Mesjid dan Universitas Al Azhar,
lembaga pendidikan Islam paling bergengsi, dan universitas tertua di
dunia. Dari jabatan tersebut dan karena reputasi Al Azhar, dia mengatur
keseluruhan sistem Islam di Mesir dan banyak dari dunia Islam juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivo2FDR9IBEMR6sishz5rc04aJ-HvSkCrX6AVM3nNERvAaUBwrGNx24YgH2PgammzJSeEcSik_m0vWeiDMi6iCbNJJ8Xor7eCzcM-7GCZiPetu2d2k2Mzre-zcx5EumQazHVa2yvW3o0_u/s1600/M.+Rasyid+Ridho.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivo2FDR9IBEMR6sishz5rc04aJ-HvSkCrX6AVM3nNERvAaUBwrGNx24YgH2PgammzJSeEcSik_m0vWeiDMi6iCbNJJ8Xor7eCzcM-7GCZiPetu2d2k2Mzre-zcx5EumQazHVa2yvW3o0_u/s1600/M.+Rasyid+Ridho.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="wp-caption-text">
<i>M. Rasyid Ridho</i></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1899, Lord Cromer, mengangkat
Abduh sebagai Mufti Besar Mesir. Abduh sekarang kepala otoritas hukum
Islam, juga sebagai the Masonic Grand Master of the United Lodge of
Egypt. Lord Cromer adalah seorang anggota penting dari keluarga
perbankan England’s Baring, yang menjadi kaya raya dari hasil
perdagangan opium di India dan Cina. Motif Lord Cramer menjadikan Abduh
sebagai yang paling berkuasa dalam semua urusan mengenai Islam adalah
untuk merubah hukum Islam yang melarang bunga bank, Abduh kemudian
mengupayakan sebuah penafsiran Qur’an, untuk menciptakan jalan yang
diperlukan untuk memberikan kebebasan kepada bank-bank Inggris berkuasa
di Mesir. Mengenai Abduh, Lord Cromer menceriterakan, “Saya curiga teman
saya Abduh dalam realitasnya seorang agnostic – orang yang tidak peduli
adanya Tuhan – I suspect my friend Abduh was in reality an agnostic,”
dan dia mengatakan gerakan reformasi Salafi yang dipimpin Abduh, bahwa
“Mereka adalah sekutu alamiah dari reformer Eropa They are the natural
allies of the European reformer.” [ 29 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerakan Salafi kemudian bersekutu dengan
Wahhabi dari Saudi Arabia, melalui anggota Freemason, Mohammed Rashid
Rida, yang setelah kematian Afghani pada tahun 1897, dan Abduh pada
tahun 1905, menjabat pemimpin Salafi, Rida menjadi anggota the
Indissoluble Bond pada usia muda. Dia dipromosikan Afghani melalui
perkumpulan Masonic dengan membaca Al-Urwah al Wutsqa, yang kemudian dia
mengakui sangat besar pengaruhnya dalam kehidupannya. Rida tidak
bertemu Afghani, tetapi pada tahun 1897, dia pergi ke Mesir untuk
belajar bersama Mohammed Abduh. Meskipun Rida tidak berbagi menggagas
opini mengenai gerakan Bahai, hanya karena melalui pengaruhnya saja
gerakan Salafi menjadi kuat bersekutu dengan Negara Saudi Arabia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b>Footnotes:</b><br /><br />[1] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 113. [ pdf ]<br /><br />[2] Hansard’s Parliamentary Debates , quoted from Paul A. Fisher, Their God is the Devil , pp. 18-19.<br /><br />[3] Ruggiu, Jean-Pascal. “ Rosicrucian Alchemy and the Hermetic Order of the Golden Dawn ”.<br /><br />[4] Dreyfuss, Hostage to Khomeini . p. 118.<br /><br />[5] Ibid . p. 123 and 121.<br /><br />[6] Ibid . p. 118.<br /><br />[7] Nikki Keddie, Sayyid Jamal ad-Din “al Afghani”: A Political Biography , Berkeley, CA: University of California Press, (1927) p. 87<br /><br />[8] David Hughes, Davidic Dynasty .<br /><br />[9] Nikki Keddie, Sayyid Jamal ad-Din “al Afghani”: A Political Biography p. 116.<br /><br />[10] Ibid . p. 87.<br /><br />[11] Ibid . p. 91.<br /><br />[12] Ibid .<br /><br />[13] Ibid . p. 45.<br /><br />[14 North West Province Special Branch, 29 August 189. quoted from Momen, Moojan, “ Jamal Effendi and the early spread of the Bahai Faith in Asia ”, Bahai Studies Review, Volume 8, 1998.<br /><br />[15] (C.S.B.) Report of D.E. McCracken , dated 14 August 1897, in file Foreign: Secret E, Sept. 1898, no. 100, pp. 13-14; national archives of the government of India, New Delhi.<br /><br />[16] Raafat, Samir. “ Freemasonry in Egypt: Is it still around? ” Insight Magazine, March 1, 1999.<br /><br />[17] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 122.<br /><br />[18] Ibid . p. 122.<br /><br />[19] 1941: Iraq and the Illuminati .<br /><br />[20] Manly P. Hall (33rd degree mason), “The Phoenix, An Illustrated Review of Occultism and Philosophy”, 1960 The Philosophical Research Society , p. 122<br /><br />[21] p. 280<br /><br />[22] The Masters Revealed , p. 146.<br /><br />[23] Howe, Ellic, Theodor Reuss: Irregular Freemasonry in Germany, 1900-23, 16 February 1978; Grand Lodge of BC and Yukon, Ars Quatuor Coronatorum , ” Theodor Reuss: Irregular Freemasonry in Germany, 1900-23 “.<br /><br />[24] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 136.<br /><br />[25] Ibid. p. 279.<br /><br />[26] Cole, Juan R. I. “ Rashid Rida on the Bahai Faith: A Utilitarian Theory of the Spread of Religions ”, Arab Studies Quarterly 5, 3 (Summer 1983): 278.<br /><br />[27] Raafat, Samir. “ Freemasonry in Egypt: Is it still around? ” Insight Magazine, March 1, 1999.<br /><br />[28] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 136.<br /><br />[29] Goodgame, Peter. The Muslim Brotherhood: The Globalists’ Secret Weapon .</span></span><br />
<br />
Sumber : blogsebelah.wordpress.com <span style="color: blue;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;">Sejarah berdirinya pks</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;">Al-Qaeda dan Gedung Putih Satu Suara</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> RAS FM Disusupi Paham Menyimpang</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Fleur de Lis, Knight Templar dan PKS</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Kader PKS yang Benci ASWAJA</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Hilmi: PKS kan Tergantung Saya</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Ahmad Surkati, Wahhabi atau Mu’tazilah</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Muhammad Abduh Sang Mujaddid?</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Mengenal Sejarah PKS</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Mengapa Noordin Beraksi Di Indonesia</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Sekilas Sejarah NII</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Setelah Suripto Kapan Giliran Nurmahmudi</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Islam Radikal dan Intelijen</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: white;"><span style="font-size: 1px;"> Hilmi Aminuddin Mantan Petinggi Badan Intelijen<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"></span></span></span></h2>
<h2>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-21010244990745445672013-05-18T07:05:00.001-07:002013-05-18T07:05:13.615-07:00Album Pribadi Tsar Rusia Ditemukan di Museum Kecil<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1P0NwU49oP6vIVyDq3UMqzaTUYQL8vbh4dUTPymCu-IdvKA_nOdxwhCYRD47d4KE7qYFZBPzOgWDJE0beWeyVPQj8jj_v2B0Q0OqWW2pEjoEmko9ndDc0oR3UYfKgi3L76NCd_5ZvVe5H/s1600/Album+Pribadi+Tsar+Rusia+Ditemukan+di+Museum+Kecil.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1P0NwU49oP6vIVyDq3UMqzaTUYQL8vbh4dUTPymCu-IdvKA_nOdxwhCYRD47d4KE7qYFZBPzOgWDJE0beWeyVPQj8jj_v2B0Q0OqWW2pEjoEmko9ndDc0oR3UYfKgi3L76NCd_5ZvVe5H/s1600/Album+Pribadi+Tsar+Rusia+Ditemukan+di+Museum+Kecil.jpg" /></a></div>
<br />Sebuah koleksi langka keluarga Tsar Rusia terakhir ditemukan di sebuah museum kecil di Urals, yang letaknya terpencil. Album foto itu sangat berharga karena sebagian foto dalam album itu diambil sendiri oleh Tsar Nicholas II.<br /><br />Dalam salah satu foto bertahun 1916, Kaisar memotret Tsarevich Alexei--pewaris takhta yang tak pernah dilantik karena revolusi menghapus kekaisaran--berpose di sebuah pohon pada musim dingin dengan peliharaannya, joy spaniel.<br /><br />Foto-foto dalam album itu diduga diambil oleh Tsar sendiri atau anak-anaknya. Sebagian besar foto itu diambil selama Perang Dunia I, dan beberapa sebelum dinasti Romanov runtuh dan komunisme berkuasa.<br /><br />Ditemukan dalam lemari besi di Zlatoust, album itu menunjukkan saat-saat pribadi dari keturunan dinasti yang telah memerintah selama lebih dari tiga abad itu. Dalam salah satu foto, Anastasia, saat itu 15 tahun, tengah belajar merokok dari ayahnya. Pada saat itu, tidak ada stigma yang melekat pada rokok dan perokok. Dokumen lain yang ditemukan sebelumnya berupa surat dari Anastasia kepada ayahnya: "Saya duduk di sini dengan rokok lama ayah yang pernah ayah berikan kepada saya, dan itu sangat lezat."<br /><br />Dia bersama Alexei menjadi teka-teki mengenai apa yang terjadi dengan keluarga Romanov pada detik terakhir tumbangnya kekaisaran. Selama beberapa dekade, ada klaim bahwa keduanya selamat dari penembakan yang terjadi pada 1918. Namun DNA yang dikumpulkan dari belulang yang ditemukan dekat Yekaterinburg memberikan bukti kuat bahwa keduanya tewas dalam penembakan di Ipatiev House, tempat keluarga ditahan oleh pasukan Lenin. Anastasia dan saudara laki-lakinya dimakamkan secara terpisah dari anggota keluarga lainnya.<br /><br />Gambar-gambar dari Alexei menunjukkan anak laki-laki ini cukup kuat. Ia disebut-sebut mengidap hemofilia dan digambarkan sakit-sakitan.<br /><br />Foto-foto itu akan dipamerkan menandai peringatan 400 tahun Romanov berkuasa di Rusia. "Kaisar sangat menyukai fotografi dan menyalurkan hobinya dengan memotret istrinya, Alexandra, dan anak-anak," kata Milena Bratukhina, seorang sejarawan di Museum Zlatoust, tempat album ini disembunyikan pada masa Uni Soviet.<br /><br />Masih belum jelas bagaimana foto-foto itu sampai ke Zlatoust. Sebuah teori menyatakan bahwa album itu--yang memiliki foto lebih dari 200 lembar dan tak pernah terlihat sebelumnya--diambil dari Dmitry Chudinov. Pria yang dijuluki Kassian ini merupakan pendamping ketika para bangsawan diasingkan dan dibawa ke arah barat dari Tobolsk di Siberia ke Yekaterinburg, sebelum mereka ditembak.<br />
<br />
sumber : tempo sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-78327887937560537152013-05-18T07:01:00.002-07:002013-05-18T07:01:33.804-07:00Prancis Legalkan Pernikahan Sejenis <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_zap-uDLrb3v2xEKa2jRv_8iGpN5JiWEm26Eae2s4ZaneUpGwBb4m2l_R_wFujZVG-7YYcKB9F_m2CUmQLfjUC-kLWTQag0BQme5ByrQhYwf0TFiDQpdy6fiqSbxVxZkum756pvw_Wakq/s1600/Prancis+Legalkan+Pernikahan+Sejenis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_zap-uDLrb3v2xEKa2jRv_8iGpN5JiWEm26Eae2s4ZaneUpGwBb4m2l_R_wFujZVG-7YYcKB9F_m2CUmQLfjUC-kLWTQag0BQme5ByrQhYwf0TFiDQpdy6fiqSbxVxZkum756pvw_Wakq/s320/Prancis+Legalkan+Pernikahan+Sejenis.jpg" width="320" /></a></div>
Presiden Prancis Francois Hollande hari ini menandatangani undang-undang yang membuat negara itu menjadi negara kesembilan di Eropa yang melegalkan pernikahan sejenis. Pada hari Jumat, Dewan Konstitusi menolak tantangan oposisi sayap kanan, yang membuka jalan bagi Hollande untuk menandatangani RUU menjadi undang-undang.<br /><br />"Saya telah mengambil keputusan, sekarang saatnya untuk menghormati hukum Republik," katanya.<br /><br />Pernikahan gay pertama bisa diadakan 10 hari setelah penandatanganan UU. Menteri Hubungan Parlemen Alain Vidalies mengatakan kepada televisi Prancis, ia berharap upacara pertama berlangsung "sebelum tanggal 1 Juli".<br /><br />Hollande dan Partai Sosialis yang berkuasa itu telah merancang reformasi sosial andalan mereka sejak terpilih tahun lalu. Setelah perdebatan panjang, pernikahan sesama jenis dan RUU Adopsi disetujui oleh Senat Prancis dan Majelis Nasional bulan lalu.<br /><br />RUU ini mendapat perlawanan, terutama dari oposisi sayap kanan partai mantan presiden Nicolas Sarkozy. Alasannya, bertentangan dengan konstitusi.<br /><br />Namun Mahkamah Konstitusi memutuskan pada hari Jumat bahwa pernikahan sesama jenis "tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip konstitusional," dan bahwa hal itu tidak melanggar "hak-hak dasar atau kebebasan atau kedaulatan nasional".<br /><br />Persoalan dalam keluarga sesama jenis, terutama yang berkaitan dengan hak anak, akan diatur dalam UU Adopsi.<br /><br />Komedian Frigide Barjot, yang telah menjadi corong utama bagi gerakan anti-pernikahan gay, mengecam putusan itu sebagai "provokasi". Puluhan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Paris untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap keputusan itu pada hari Jumat.<br /><br />Lobi pernikahan anti-gay, yang didukung oleh Gereja Katolik dan oposisi konservatif, berpendapat, RUU itu akan merusak bangunan penting dari masyarakat. Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa sekitar 55-60 persen warga Prancis mendukung pernikahan gay, tetapi hanya sekitar 50 persen yang menyetujui adopsi gay.<br /><br />Prancis adalah negara ke-14 di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis setelah Selandia Baru bulan lalu.<br />
sumber : temposukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-74015059286057234352013-05-18T06:58:00.002-07:002013-05-18T06:58:24.523-07:00Warga Gaza Nikmati KFC Selundupan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1srQnRN0QdbkHNFnQAfACBNK2jor7F31vGIsIzvb5B3XJb3ntLRptlXd7mAmk9aatZbH3j0ijQYvLyYHenahEZbNBRzT3czxuogfXssjL7hkZWjtpG4paclHQ6whtecgZ7RA5kabGJhXK/s1600/Warga+Gaza+Nikmati+KFC+Selundupan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1srQnRN0QdbkHNFnQAfACBNK2jor7F31vGIsIzvb5B3XJb3ntLRptlXd7mAmk9aatZbH3j0ijQYvLyYHenahEZbNBRzT3czxuogfXssjL7hkZWjtpG4paclHQ6whtecgZ7RA5kabGJhXK/s320/Warga+Gaza+Nikmati+KFC+Selundupan.jpg" width="320" /></a></div>
Warga Gaza, Palestina, akhirnya bisa menikmati Kentucky Fried Chicken. "Ini lezat, bahkan ketika ayam ini sudah dingin," kata Fares Aboud, 22 tahun, kepada Xinhua, saat ia menggigit sepotong dada ayam, kemarin. Abangnya duduk di sebelahnya sembari mengudap pai apel yang juga berbungkus foto Kolonel Sanders.<br /><br />Kenikmatan yang diperoleh abang-adik itu berkat Al-Yamama, perusahaan spesialis pesan-antar dari Al-Arish, Sinai, Mesir, ke Gaza. Untuk mengantar sepaket KFC sejauh 35 kilometer itu, pemesan dikutip sekitar Rp 300 ribu di luar harga pesanan. Mahal? Tentu saja. Karena mereka praktis melakukan penyelundupan lewat terowongan bawah tanah dengan risiko tertangkap polisi Israel.<br /><br />Layanan pesan-antar ini bermula dari sekelompok warga Palestina yang ngidam ayam goreng Kentucky. Mereka lalu menelepon temannya di Al-Arish untuk mengantarkan makanan cepat saji tersebut ke terowongan.<br /><br />"Mengapa tidak sekalian menyediakan layanan pesan antar bagi warga Gaza?" kata Mohammed al-Madani, manajer keuangan Al-Yamama, kepada Christian Science Monitor. Dia lalu memasang iklan di Facebook. Dalam hitungan jam, dia mendapat lebih dari 20 pesanan. Al-Madani mengatakan pemesan tidak keberatan dengan harga yang mereka tawarkan.<br /><br />Hal itu diiyakan Rafat Shororo, warga Gaza. "Perusahaan ini membuat mimpi saya menjadi kenyataan," katanya, sambil menikmati ayam goreng pesanannya.<br />
<br />
sumber : temposukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-307728345337973752013-05-18T06:57:00.000-07:002013-05-18T06:57:02.031-07:00Arab Saudi Resmi Larang Twitter<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglc8FRCwmIp3_-lRxC3IDKMs-neGh76Da-Szwy4NVlM_MGjoRZMfh3S9jdU-QAy1iBywvL7_dk59z05xjn1QISVpSkOSsKeXIt9VyNk2P6xfB5DKHpIynMrflVmC0vAXrNU6KTHVNEE_8j/s1600/Arab+Saudi+Resmi+Larang+Twitter.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglc8FRCwmIp3_-lRxC3IDKMs-neGh76Da-Szwy4NVlM_MGjoRZMfh3S9jdU-QAy1iBywvL7_dk59z05xjn1QISVpSkOSsKeXIt9VyNk2P6xfB5DKHpIynMrflVmC0vAXrNU6KTHVNEE_8j/s320/Arab+Saudi+Resmi+Larang+Twitter.jpg" width="320" /></a></div>
Pemerintah Arab Saudi melarang penggunaan Twitter. Kepala polisi agama Arab Saudi Syekh Abdul Latif Abdul Aziz al-Sheikh mengatakan siapa saja yang menggunakan situs media sosial, khususnya Twitter, telah kehilangan dunia ini dan akhiratnya. Padahal, saat ini Twitter sudah sangat popular di sana, Jumat, 16 Mei 2013.<br /><br />International Digital Times mencatat bahwa pernyataan kepala polisi agama tersebut hampir sama seperti yang pernah diungkapkan imam Masjidil Haram dalam khutbahnya dan disaksikan oleh jutaan orang di TV pada April lalu. Imam tersebut menyebut Twitter sebagai ancaman bagi persatuan nasional kerajaan Arab Saudi sebagai negara beragama. Sebelumnya, di beberapa kesempatan ia juga menyebut pengguna Twitter sebagai orang bodoh.<br /><br />Larangan itu disinyalir sebagai bentuk khawatiran pemerintah jika media sosial nantinya digunakan sebagai sarana diskusi isu-isu politik, agama, serta isu-isu sensitif lainnya yang secara resmi memang dilarang.<br /><br />Jonathan Turley, profesor hukum George Washington University, berpendapat bahwa Arab Saudi khawatir jika Twitter digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai aktivis hak asasi manusia yang tengah diadili untuk tindak pidana kebebasan berbicara. Pemimpin sebuah situs yang vokal menyuarakan pelanggaran hak asasi di Arab Saudi telah ditahan sementara yang lain telah didakwa dengan kemurtadan dan kejahatan lainnya untuk pernyataan-pernyatan yang dimuat di situs tersebut.<br /><br />"Semakin pemerintah represif melarang Twitter semakin mengingatkan kita pada nilai guna media sosial sebagai kekuatan untuk kebebasan di seluruh dunia," kata Turley.<br />
sumber : temposukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-58004974321038338282013-05-16T16:22:00.001-07:002013-05-16T16:22:13.549-07:00Dinas Rahasia Russia Tangkap Agen CIA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg61CUlQxRVWjPSHf9DoiQPbmao0bUW1RXnN-icoA22x2I7j0urk5K7Vm28hiGIbH1ViIO5e4xOeFHiOmH6QCkLVZoJiIwTblf22Hsduy-2q-VF-iXwDxe6EnZZIg9FtsRXDgGIOAhEK_4X/s1600/Dinas+Rahasia+Russia+Tangkap+Agen+CIA.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg61CUlQxRVWjPSHf9DoiQPbmao0bUW1RXnN-icoA22x2I7j0urk5K7Vm28hiGIbH1ViIO5e4xOeFHiOmH6QCkLVZoJiIwTblf22Hsduy-2q-VF-iXwDxe6EnZZIg9FtsRXDgGIOAhEK_4X/s320/Dinas+Rahasia+Russia+Tangkap+Agen+CIA.jpg" width="320" /></a></div>
Pemerintah Rusia, Selasa 14 Mei 2013, menangkap basah warga Amerika yang mencoba untuk merekrut seorang perwira intelijen Rusia untuk bekerja untuk dinas rahasia Amerika Serikat CIA (Central Intelligence Agency). Peristiwa ini diprediksi bakal mengganggu hubungan dua negara.<br /><br />Dinas Rahasia Rusia (FSB) mengatakan, Ryan Fogle, sekretaris ketiga di Kedutaan Besar AS di Moskow, ditahan semalam sambil membawa "peralatan teknis khusus", menyamar, dengan uang cukup banyak, dan instruksi untuk merekrut sasarannya.<br /><br />Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah memanggil Duta Besar AS Michael McFaul atas kasus tersebut. Sebuah stasiun televisi Rusia menerbitkan foto-foto yang menunjukkan Fogle yang sedang ditahan dan tampak mengenakan wig warna pirang.<br /><br />FSB, pengganti dinas rahasia era-Soviet KGB, mengatakan bahwa Fogle bekerja untuk CIA dan ia telah diserahkan kepada pejabat kedutaan setelah penahanannya. Diplomat yang dituduh melakukan spionase biasanya diusir atau ditarik.<br /><br />"Pada malam 13-14 Mei, seorang pegawai CIA, Ryan Christopher Fogle ... ditahan oleh organ kontra spionase dari FSB Rusia ketika mencoba untuk merekrut seorang pekerja dari salah satu dinas keamanan khusus Rusia," kata FSB.<br /><br />"Baru-baru ini intelijen Amerika telah membuat beberapa upaya untuk merekrut karyawan penegakan hukum Rusia dan badan khusus, yang telah dideteksi dan dipantau oleh kontra intelijen FSB Rusia," katanya dalam sebuah pernyataannya.<br /><br />Kedutaan Besar Amerika di Russia menolak berkomentar soal penangkapan ini.<br />
sumber : temposukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-40147695419118900232013-05-16T16:18:00.000-07:002013-05-16T16:18:04.258-07:00Pemilu Iran dan Dilema Ayatollah Ali Khamenei<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWGByvYGqJjnIO9-yHkx3BVIfRhydQ0TqZK36tQtSXJ096eXNF3Ss-toUYuARehXZq8RvZ_PnqO7QtyKw98EbQjEvSy879h4A8Fk9Jjl5oBD5f-dXItD_n34TOzY42Og97Dsw5J3Z4ABMQ/s1600/Pemilu+Iran+dan+Dilema+Ayatollah+Ali+Khamenei.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWGByvYGqJjnIO9-yHkx3BVIfRhydQ0TqZK36tQtSXJ096eXNF3Ss-toUYuARehXZq8RvZ_PnqO7QtyKw98EbQjEvSy879h4A8Fk9Jjl5oBD5f-dXItD_n34TOzY42Og97Dsw5J3Z4ABMQ/s320/Pemilu+Iran+dan+Dilema+Ayatollah+Ali+Khamenei.jpg" width="320" /></a></div>
Setelah protes besar yang mengikuti Pemilu 2009, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mungkin berharap pemilihan pada 4 Juni secara diam-diam akan menempatkan seorang presiden konservatif yang setia kepadanya. Akan tetapi, dua kandidat independen, yang pencalonannya mengejutkan, dapat menggagalkan keinginannya itu.<br /><br />Dua calon itu masing-masing Esfandiar Rahim Mashaie, "anak didik" presiden nasionalis dan vokal, Mahmoud Ahmadinejad. Satu calon lainnya adalah Akbar Hashemi Rafsanjani, mantan presiden dan bangsawan politik terkenal Iran. Sejumlah analis menyebut keduanya adalah ancaman terhadap otoritas Khamenei.<br /><br />Di luar keduanya, masih ada sekitar 680 kandidat lain yang mendaftar. Semua calon akan diseleksi Dewan Pelindung, kelompok yang terdiri dari enam ulama dan enam ahli hukum. Pada pemilu presiden tahun 2009, ada 476 calon yang mendaftar, tapi hanya empat yang bertarung dalam pemilihan.<br /><br />Khamenei secara pribadi pernah campur tangan mencegah Mashaie menjadi wakil presiden tahun 2009 karena dia dianggap berusaha untuk melemahkan kekuatan ulama. Mashaie menekankan nasionalisme Iran dalam pidato-pidatonya dan ini membuat marah kelompok tradisionalis. Situasi ini membuatnya diprediksi sulit untuk lolos dari Dewan Pelindung dan itu akan mempengaruhi nasib Ahmadinejad di masa mendatang.<br /><br />Ahmadinejad mengaku memiliki informasi yang berpotensi menghancurkan sejumlah tokoh terkemuka, termasuk soal kasus korupsi. "Pertanyaannya, apakah Ahmadinejad akan melepaskan segala kaset percakapan rahasia dan korupsi. Itu bisa jadi pedang bermata dua," kata Ali Ansari dari University of St Andrews di Skotlandia.<br /><br />Sedangkan ketegangan hubungan Rafsanjani dan Khamenei merujuk pada peristiwa hampir satu dekade lalu saat ia bersaing--dan kalah--dari Ahmadinejad dalam Pemilu 2005. Pada Pemilu 2009, yang dipersoalkan oleh oposisi Green Movement, pada akhirnya memang dimenangkan Ahmadinejad. Rafsanjani memilih berdiri di sisi oposisi, yang membuatnya berseberangan dengan Khamenei.<br /><br />"Rafsanjani menimbulkan tantangan. Dia mengatakan ingin menyelamatkan Republik Islam ini dengan mengubah arah garis keras yang telah diambilnya dalam beberapa tahun terakhir," kata Farideh Farhi, analis Iran di Universitas Hawaii. Ahmadinejad memang kemudian tak sejalan dengan Khamenei, yang membuatnya nyaris didepak.<br /><br />Jika Mashaie dan Rafsanjani lolos dan akan bersaing dalam pemilihan, kemungkinan dia akan bersaing ketat dengan satu calon lain yang setia pada Khamenei dan prinsip Republik Islam. Salah satu yang disebut adalah Saeed Jalili, veteran perang, garis keras yang dipandang dekat dengan Khamenei. Tapi, kata Farhi dari University of Hawaii, itu bisa menimbulkan masalah lain bagi Khamenei karena mendukung seseorang yang kurang memiliki pengalaman di pemerintahan.<br /><br />Saat negara ini berjuang menghadapi sanksi atas program nuklirnya yang dipersoalkan negara Barat, dan harus mendukung sekutunya Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara di Suriah, pemimpin Iran sangat ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka kuat, harmonis, dan sistem politiknya berfungsi penuh. Situasi ini bisa jadi dilema buat Khamenei.<br /><br />Sejumlah orang Iran melihat pemilihan ini sia-sia karena semua kandidat ditentukan oleh Dewan Pelindung, yang dekat dengan Khamenei.<br /><br />Khamenei memiliki kekuasaan tertinggi dan menjadi kata akhir dalam semua masalah negara di Iran. Akan tetapi, pengalaman menunjukkan presiden secara signifikan bisa mengubah lintasannya. Mohammad Khatami, presiden periode 1997-2005, menunjukkan bahwa Iran bisa sangat berbeda di bawah presiden yang berbeda meskipun pemimpin tertingginya sama.<br /><br />Di bawah Ahmadinejad, sosok lincah yang kerap mengeluarkan pernyataan berapi-api, Iran menjadi semakin terisolasi secara internasional. Di bawah Khatami, Iran memiliki hubungan yang lebih baik dengan Barat dan Iran bersedia menghentikan pengayaan uranium dan mempersilahkan tim pemeriksa PBB mengunjungi situs nuklirnya.<br />
<br />
sumber : temposukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-22928420419138741532013-05-13T17:10:00.000-07:002013-05-14T08:05:23.993-07:00MADILOG, Tan Malaka 1943 (Lanjutan Bagian IX)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXe3JBLFQIXoKsRCXBBTIZ-MHUolmPITmx-AB9_YkWotEbFq14Fcl_2ccB8LE_dRF-cTD4QqEkibx49rNCNxYvK4mu-l9HsGsCe4NEkaIT0U7ouhkVB2XT8PeZahbfRTtsIq37dXZ_-mvC/s1600/madilog+tan+malaka.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXe3JBLFQIXoKsRCXBBTIZ-MHUolmPITmx-AB9_YkWotEbFq14Fcl_2ccB8LE_dRF-cTD4QqEkibx49rNCNxYvK4mu-l9HsGsCe4NEkaIT0U7ouhkVB2XT8PeZahbfRTtsIq37dXZ_-mvC/s320/madilog+tan+malaka.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
S I S A<br />
<br />
Perkara 1. KEAJAIBAN ANGKA 0<br />
<br />
“Dunia fana ini saja belum engkau ketahui. Apalagi dunia baka!”, kata Guru Asia, yang paling jujur dimata saya: Guru Kung.<br />
<br />
Yang
dekat, yang sudah diketahui itulah yang menakjubkan penulis ini.
Kejadian, kemuliaan dan kebesaran itu, buat saya ialah barang yang sudah
diketahui, atau mungkin bisa diketahui banyak dan sifatnya. Keajaiban
itu buat saya mestinya barang atau perkara yang mengandung pengetahuan.
Pengetahuan itulah buat saya pangkal serta ujung keajaiban. Tak ada
barang yang menakjubkan saya kalau barang itu belum sedikitpun saya
ketahui. Sebaliknya berapapun kecilnya barang yang sudah diketahui itu,
menakjubkan saya. Anak panahnya Seri Rama, yang bernama Gondewati, yang
bisa menjelma menjadi Naga atau jembatan, menggelikan hati saya. Boleh
juga menerbitkan kemarahan, karena kepercayaan pada kesaktian semacam
itu, yang bisa diperoleh manusia, pada urat akarnya memadamkan semua
hasrat dan minat terhadap Ilmu Bukti. Kesaktian satu Nabipun, yang
dipercaya bisa membawa terbang melayang atau menghidupkan orang mati,
tiadalah perkara yang menimbulkan rasa ketakjuban saya. Malah
sebaliknya! Bahkan semut kecil yang mempunyai oragnisasi menjadi kukuh,
setiap tempo dan tempat bisa menarik perhatian saya dan menimbulkan
bermacam-macam perasaan dan pikiran yang hidup, dinamis.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Saya
persilahkan tuan sebentar duduk bermenung! Ciptakan teropong 100 inchi
(2,55 M) yang bisa melihat kesemua penjuru alam 500.000.000 tahun sinar
jauhnya itu!<br />
<br />
Saya katakan ciptakan! Karena kebanyakan
diantara tuan tentulah tak berkemujuran bisa melihat apalagi memakai
teropong semacam itu!<br />
<br />
Tuan pikirkanlah bahwa 1 tahun
sinar bejalan melalui 6.000.000.000.000 mil. Bisakah tuan menggambarkan
antara yang dilalui oleh Sinar dalam 500.000.000 tahun yakni 500.000.000
kali 6.000.000.000.000 mil itu?<br />
<br />
Dengan teropong tadi
tak terpermanai banyaknyabintang, matahari, bumi dan bulan yang bisa
disaksikan. Daerah kita ialah alam matahari dengan 9 buminya yang
terutama. Tetapi Alam Matahari ini Cuma sebagian kecil sekali dari Alam
Bintang kita, yang bisa dilihat oleh teropong raja tadi. Dalam Alam
Bintang kita adalah 100.000.000.000.000 bintang, matahari, bumi dan
bulan, tetapi bukan satu saja Alam Bintang diruang Alam Raya. Teropong
tadi menyaksikan 100.000.000 Alam Bintang (universes) 33 (o). menurut
Ahli, rapatnya bintang pada tiap-tiap Alam Bintang itu dipukul rata
sama. Jadi tiap-tiap Alam Bintang yang 100.000.000.000 itu pukul rata
mempunyai 100.000.000.000 bintang pula. Bisakah tuan menggambarkan
100.000.000 kali 100.000.000.000 banyaknya bintang, matahari, bumi dan
bulan.<br />
<br />
Tuan panggillah dihadapan tuan, Achmad dan
Darmo. Dua pemuda teguh tegap. Suruhlah berpegangan tangan. Darmo
berputar mengelilingi Achmad yang berputar mengelilingi dirinya sendiri,
sambil memandang mukanya Achmad.<br />
<br />
Achmad menarik Darmo
dan sebaliknya Darmo menarik Achmad. Kedua berputar mengelilingi sumbu.
Dengan begitu mereka mengadakan setimbang, yakni setimbang dalam
bergerak atau pergerakan yang setimbang. Begtiu juga lakunya matahari
dan bumi kita, Alam Matahari kita dan Alam Bintang kita dsb. Tetapi
jangan tuan lupa, bahwa, keadannya Achmad dan Darmo tarik-menarik itu
atau menarik dan menarik itu karena menarik menuju satu penjuru sama
dengan menolak dipandang dari penjuru bertentangan, bahwa kodratnya
Achmad dan Darmo itu bergantung pada banyak dan sifat tulang dan
dagingnya mereka pada masa-zatnya. Begitulah kodrat matahari, bintang,
bumi dan bulan yang 100.000.000 kali 100.000.000.000 juta itu bergantung
pada jumlah zatnya. Jumlah zat (massa) matahari kita saja sudah 332
kali jumlah zat bumi kita. Jumlah zat Alam Bintang kita saja menurut
perhitungan ahli sudah 160.000.000.000 kali jumlah zat matahari atau 332
kali 160.000.000.000 jumlah zat bumi kita. Jadi jumlah zatnya
100.000.000 Alam Bintang itu lebih kurang 100.000.000 kali 332 X
160.000.000.000 kali zat bumi. Menurut Ilmu Bukti sekarang maka kalau
kodratnya proton kodrat elektronnya 1 ons batu arang bisa
ditpertempurkan, dan satu sama lainnya binasa-membinasakan
(neutralixing), maka kodrat yang bisa timbul adalah 100.000 kodrat kuda.
Sekarang saya persilahkan tuan menggambarkan berapa kodrat kuda yang
tersimpan dalam bumi kita, matahari kita, Alam Bintang kita yang
berjumlah zat sama dengan 332 kali 160.000.000.000 jumlah zat bumi kita,
dan akhirnya kdorat yang tersimpan dalam 100.000.000 Alam Bintang atau
Universe itu menjadi 100.000.000. kali 332 X 160.000.000.000.000 zat
bumi.<br />
<br />
Tuan kita tuan betul-betul duduk berhenti
bermenung diatas kursi menggambarkan angka diatas tadi. Sebenarnya tuan
dengan kursi, rumah dan tanah yang tuan duduki itu dengan bumi kita ini
tak pernah berhenti. Dalam satu tahun bumi kita mengedari matahari pada
lingkaran yang panjangnya 937.000.000 KM itu. Jadi kita dan bumi kita
terbang mengelilingi matahari dengan kecepatan 2.560.000 KM satu hari.
Belum lag isepatah kata di sebutkan, ialah dalam satu detik maka bumi
kita sudah terbang 18 mil. Masa dulu sampai zaman Galilei, Newton,
matahari itu dianggap berhenti. Tetapi ilmu sekarang menghitung
kecepatan matahari itu mengelilingi pusatnya ialah dekat bintang
SAGITARIUS, di Alam Bintang kita dalam 225.000.000 tahun.<br />
<br />
Tuan
ingat barangkali kalimat dalam buku contoh Indonesia, berbunyi: bintang
dilangit yang tidak tepermanai banyaknya! Pasti tuan tak bisa
menghitung bintang itu karena banyaknya dan karena rapatnya. Tuan tentu
menggeleng-gelengkan kepala, kalau mendengarkan ahli berbicara, bahwa
pertempuran bintang dan bintang itu boleh dikatakan perkara mustahil.
Tuan tentu bertanya dalam diri sendiri: Bisakah peredaran silang kilat
itu berlaku dengan rapi? Tuan mesti tahu bahwa karena jauhnay para
bintang itu dari kita, maka kelihatannya rapat dan kecil. Tetapi tuan
masih ingat, bahwa antara kita dan matahari kita, yang rupanya dekat dan
besarnya sedikit lebih besar dari kuwe ambon itu, adalah kira-kira
149.000.000 KM. Bintang yang paling dekat pada matahari kita ini, adalah
25.000.000.000.000 mil, jauh antara satu alam bintang besar dan alam
bintang lain adalah 1.000.000 tahun sinar. Pada antara besar dan alam
kosong diantara bintang dan bintang itulah juta-jutaan badan diruang
alam itu, melakukan peredarannya menurut kodratnya masing-masing.
Sepanjang perhitungan Sir Jean Jeans, maka pertempuran bintang dan
bintang yang sebenarnya itu mungkin terjadi sekali dalam
600.000.000.000.000.000 tahun. Hal ini tak boleh jadi mengurangkan tidur
atau nafsu tuan makan, tetapi angka ber-0-nya Sir Jean boleh tak bisa
tuan gambarkan dalam pikiran.<br />
<br />
Saya persilahkan tuan
mendengar dan bermenung. Beberapa barisan angka ber-0, yang sudah
bersaf-saf, dimata tuan. Tuan tak bisa menghitung sendiri banyaknya
bintang dilangit itu. Malah taun tak bisa menggambarkan semua bilangan
itu dengan pikiran. Saya sendiripun tak bisa. Pasti Sang Ahli sendiri
juga tak bsia menggambarkan dalam otaknya. Dalam hal ini barangkali kita
Cuma duduk percaya saja pada kebenaran perhitungannya.<br />
<br />
Tetapi
percaya dan percaya ada dua macam. Ajaib dan ajaib pun ada dua macam.
Pertama, percaya dan kagum atas sesuatu yang berdasarkan bukti
perhitungan dan Logika. Yang lain percaya dan kagum atas sesuatu yang
tiada berdasarkan bukti ataupun perhitungan dan Logika.<br />
<br />
Kalau
saya tanakan pada tuan berapakah orang dikepulauan Indonesia yang sama
banyak rambutnya? Tak mengerankan kalau tuan jawab t i d a k ada. Dan
seorangpun tuan tak bisa menghitung rambut penduduk Indonesia yang
70.000.000 itu, walaupun perhitungan itu dijalankan semur hidup. Tetapi
perhitungan Logika bisa memberi keyakinan. Pertama tuan mesti meandaikan
banyak rambut yang paling sedikti pada satu kepala. Umpamanya satu
orang, jadi selainya orang gundul sama sekali. Kedua, tuan mesti taksir
berapa banyaknay rambut satu kepala yang paling tinggi 100.000 kah?
Terlalu banyak, kata tuan. Saya tambah lagi jadi 1.000.000. sekarang
kita kumpulkan mereka yang berbeda-beda rambutnya dari 1, 2, 3,
……..sampai 1.000.000 jadi kita peroleh satu golongan terdiri dari
1.000.000 orang. Diantara 1.000.000 orang ini tak ada dua orang yang
sama-banyak rambutnya. Masih tinggal 70.000.000 – 1.000.000 = 69.000.000
yang belum diperiksa.<br />
<br />
Kita bikin golongan kedua yang
seorang berbeda banyak rambutnya dengan yang lain. Kita dapati golongan
kedua terdiri dari 1.000.000 orang pula. Begitulah buat 70.000.000
penduduk Indonesia kita dapati 70 golongan yang dalam masing-masing
golongan berbeda-beda banyak rambutnya.<br />
<br />
Tetapi sekarang
kita bandingkan golongan dengan golongan, yang masing-masing terdiri
dari 1.000.000 orang, dan berambut berbeda-beda dari 1, 2, 3 …. Sampai
1.000.000 orang. Pda tiap-tiap golongan yang jumlahnya 70 golongan itu,
kita dapati 70 orang yang tak sama mempunyai 1 rambut, 70 orang pula
yang berambut 2, 70 orang pula yang berambut 3 …..sampai 70 orang yag
berambut 1.000.000. jadi dalam 70 golongan adalah 70 x 70 = 4900 orang
yang bersamaan rambut.<br />
<br />
4900 orang yang sama banyak
rambutnya ini kita peroleh dengan “andaian” yang seburuk-buruknya. Saya
sendiri belum pernah berjumpakan orang Indonesia yang berambut satu.
Yang berambut 100 pun jarang didapat. Kalau minimum (yang paling rendah)
tadi, 1 tadi, kita naikkan jadi 100 maka kita memperoleh lebih dari
4900 yang bersamaan rambutnya. Puteri Sokawali pun saya pikir tak cukup
1.000.000 banyak rambutnya. Cobalah tuan cabut rambut tuan sampai
100.000 banyak rambutnya. Cobalah tuan cabut rambut tuan sampai 100.000!
Kalau tuan belum lagi gundul paling sedikitnya sudah amat botak. Kalau
maximum (yang paling tinggi) tadi diturunkan, maka kita tentu melipat
yang 4900 tadi. Lagi pula tentulah lebih dari 70 orang yang sama-sama
berambut 10.000, 9.000, 8.000, dsb. Dalam hal ini angka yang kita
peorleh berlipat ke 4900 lebih banyak pula. Tetapi seandainya sebelum
perhitungan Logika ini dijalankan dalam ini angka yang beroleh perlipat
49000 ialah banyak pula.<br />
<br />
Tetapi seandainya, sebleum
perhitungan Logika ini dijalankan, saya katakan, bahwa di Indonesia, di
Jawa, malah di Jakarta saja mestinya banyak orang yang sama rambutnya
tentulah tuan tak percaya.<br />
<br />
Begitu juga sifatnya
kepercayaan yang ktia tumpahkan pada seorang ahli dari Ilmu Bukti. Kalau
tiada percaya, bukanlah kita tiada percaya sama sekali seperti tiada
percaya kepada seribu satu impian yang datang dari kaki Gunung Himalaya.
Kalau kita tak percaya pada perhitungan ahli Bintang Barat umpamanya,
maka kata percaya itu mengandung arti s i l a p, yakni salah andaian
(postulate), salah dasar (axioma), salah pangkal (premis), salah
persangkaan (hypohtesis), salah teori atau undang, salah penglaksaan
atau salah perhitungan. Semua kesalahan ini besok atau lusa bisa
dibetulkan atau diperkecil.<br />
<br />
Kalau pada permulaan
cerita, Arjuna yang mahasuci dan mahasakti, dari Kitab yang unggul kita
baca, bahwa Sang Arjuna bisa bersembunyi dalam subang bidadari, tetapi
pada akhir cerita, Sang Arjuna tadi mesti menunggu mulutnya Raja
manimantaka terbuka, buat dipanah, karena lima bagian badannya raja
Manimataka ini kebal, maka kita berjumpa dengan aliran pikiran, yang
bertentangan dengan common sence dan Logika pikiran sehat dan undang
berpikir. Orang sehat pikiran mesti bertanya: kenapa Sang Arjuna tak
sembunyi dalam roti martabaknya Raja Manimataka saja ...............
Kemudian ya, kemudian sesudah mati, martabak itu ditelan-sungkahkan oleh
Manimataka itu Sang Arjuna dengan Panah Pasupati dan laskar yang bisa
disihirnya itu, bersorak-sorak atau menari hula-hula, dari rangkungannya
sampai keujung ususnya. Apa guna bagi balatentara sebanyak itu, senjata
lengkap buat pertarungan serupa mati-matian seperti manusia biasa!
Sambpai berkali-kali Sang Arjuna mesti semedi? 1001 pertanyaan bisa
dibikin, tetapi tak satu pun jawab bisa masuk akal. Anak-anak atau orang
dewasa yang dididik dengan cerita keanak-anak, nonsense, omong kosong
boleh percaya, rusak binasa kecerdasan inteleknya oleh cerita yang
dipuja semacam itu. Hal ini sudah lama dan sangat menyedihkan hati saya,
karena hal ini bergentung dengan politik semangatnya sebagian besar
Rakyat Hindustan dan Negara muridnya, ialah Indonesia. Cerita Hindu
semacam ini, Ramayana dan Mahabarata, yang jadi bahannya wayang itu
tidaklah senilai dan segolongan dengan cerita Arab 1001 malam. Bangsa
Arab tidaklah lemah, goblok bertahyul dan menganggap cerita itu sebagai
kiasan saja ........ tak 1/1001 diantara cerita 1001 malam itu yang
menjadi kepercayaan dan haluan hidupnya Arab.<br />
<br />
Keulungan
cerita 1001 malam walaupun berasal dari Hindustan, terletak kepada
ketinggian pikiran yang bisa melayang. Buat bangsa Arab dan Eropa, juga
Tionghoa, yang berdiri dengan dua kakinya ditanah pada dunia sebenarnya,
dunia bukti, perlayangan pikiran itu, adalah satu pertengahan
.......... buat tamasya ketaman impian, fantasi, seperti jasmani perlu
olah raga, sport atau pelantunan sesudah mengerjakan pekerjaan berhasil,
begitu juga pikiran perlu beristirahat, dilayangkan sesudah bekerja
rapi teratur dan berdasarkan bukti. Bukanlah 1001 malam atau fairytales,
cerita peri dan bidadari yang lain-lain itu dianggap sebagai hasrat
yang murni yang bisa didapat dengan jalan semedi (tapa), yang mengambil
hampir seluruh tenaga, pikiran dan tempo, dengan hasil yang hampa.<br />
<br />
Perkara 2. JIWA.<br />
<br />
Tuan
anggap jiwa itu seperti sesuatu yang terpisah, tunggal, sendirinya,
sesuatu anugerah yang diterima oleh manusia saja, akhirnya sesuatu
anugerah yang bulat sempurna. Ada diantara tuan yang percaya, bahwa
kalau seseorang mati, maka jiwa itu meninggalkan jasmani dan
melayang-layang dialam ini, seolah-olah seekor burung yang tak
bersarang. Ada pula diantara jiwa itu yang masuk kedalam badannya
binatang. Seperti harimau dan buaya. Ada pula yang percaya, bahwa jiwa
itu bersama-sama dengan jasmaninya orang mati tadi, berhenti-lena,
seperti dalam badannya orang tidur, menanti-nanti panggilan malaikat
sesudah hari kiamat. Kemudian pada sesuatu pengadilan akhirat akan
ditimbang kebaikan dan keburukan seseorang yang bersalah akan
dilemparkan kedalam api neraka, sedangkan yang baik akan dimasukkan
kedalam surga buat selama-lamanya. Ada pula yang percaya, bahwa jiwa itu
berpindah-pindah dari satu badan demi satu badan menurut kebaikan atau
keburukan seseorang didunia fana ini. yang berbuat baik, jiwanya
berpindah kejasmani manusia yang berkasta lebih tinggi kekasta yang
tertinggi dan akhirnya berada disamping atau lebur dengan maha jiwa,
Atman. Dia tak akan kembli lagi kedunia fana, kedunia rantai, kedunia
belenggu yang jahanam ini. yang berbuat buruk, jwianya akan berpindah
kebadan yang rendah demi rendah, dari kasta Paria, kasta terkutuk itu
sampai ke-anjing, babi, kera,atau ular, kodok, cacing dan sebagainya.<br />
<br />
Tetapi
dimanakah dan bilakah tuan berjumpa dengan sesuatu kodrat yang t e r p i
s a h dari benda, dan tiada menerima s i f a t – nya dari sesuatu
benda? Bukankah kodrat listrik: tersimpan oleh benda kimianya, magnit
pada besi beraninya, uap dan air mendidihnya, hidup pada tumbuhan atau
hewan dan jiwa pada manusia? Pernahkah tuan berjumpa cahaya listrik,
kalau tak ada awan dalam pabriknya, kodrat uap, kalau tak ada air
mendidihnya, hidup pada kayu mati atau pada bangkai binatang atau jiwa
pada mayat. Bisakah tongkat ditangan tuan berakar, berdaun dan berbunga,
dapatkah bangkai anjing tuan menggonggong atau mencium kaki tuan, mayat
anak tuan senyum dan memeluk leher tuan? Sudahkah tuan pikirkan, dimana
tempatnya, atau mestinya bertempat surga atau neraka itu di Alam Raya
kita ini? Pasti dalam daerah pemandangan yang jauhnya 500.000.000 tahun
sinar, atau 500.000.000 kali 600.000.000.000 mil, baik kepenjuru ats
atau kebawah, kiri atau kanan, muka atau belakang, Surga Loka atau
Neraka itu tak akan terlihat dan pasti tak akan kelihatan berapapun
majunya perkakas memandang. Apakah yang tuan maksudkan dengan hari
kiamat itu pertempuran bintang dan bintang atau bumi dan bintang? Kalau
begitu, tuan tunggulah, tunggulah dengan jiwa-lena itu
600.000.000.000.000.000 tahun lagi ........... kalau terjadi pula.<br />
<br />
Seseorang
ahli Ilmu Bukti, bertumbuk dan bertentangan fahamnya, kalau ia andaikan
kodrat benda, hidup tumbuhan dan hewan serta jiwa manusia itu,
masing-masing dianggap satu anugerah yang tak perduli-memperdulikan;
satu anugerah yang tiba-tiba diberikan pada masing-masing yang
menerimanya dengan bulat sempurna. Ahli Ilmu Bukti, mesti anggap kodrat
hidup dan jiwa itu sebagai tingkat kemajuan, dari jutaan tahun, yang
terbawa oleh benda yang berhubungan dengan dalam jutaan tahun itu pula;
sebagai perubahan benda mati menurut undangnya dialektika dan logika,
dalam jutaan tahun sampai ketingkat yang hidup dari sini sampai
ketingkat manusia. Ada masa dan syaratnya benda hidup dan benda mati itu
tak bisa dipisahkan. Berhubung dengan itu, kodratnya benda mati dan
hidup atau jiwa itu tak pula bisa dipisahkan, melainkan berseluk-beluk:
yang satu mengandung yang lain: tingkat yang rendah maju tumbuh
ketingkat yang lebih tinggi dan tertinggi.<br />
<br />
Jiwa itu
pada zaman sekarang, malah dahulu pun sebelum zaman sekarang tiadalah
lagi sesuatu yang gelap sama sekali! Tuan juga sudah mendengar dan
barangkali sekali sudah mempelajari ilmu jiwa,psychologie, jiwa itu
sudah ditentukan oleh tiga corak, ialah: Akal, perasaan dan kemauan.
Dengan akal diketahui sifat dan banyaknay sesuatu barang. Buruk-baiknya
sesuatu kelakuan manusia, indah jeleknysa sesuatu barang, senang
susahnya sesuatu pekerjaan dll. Disaksikan oleh perasaan apabila tuan
hendak mencapai sesuatu maksud, maka tuan memuja kemauan tuan. Sudah
tentu akal, perasaan dan kemauan itu berseluk-beluk, karena ketiganya
itu bersumber dijiwa juga. Tidaklah tuan ingin mengetahui sesuatu barang
atau hal dan memakai akal dan pikiran, kalau barang atau hal itu, tiada
mempengaruhi perasaan buruk-baik, indah-jelek atua senang-susahnya
tuan. Tidaklah sebaliknya sesuatu barang atau hal menyusahkan tuan,
kalau tuan sama sekali tiada mengetauhi seluk-beluknya barang atau hal
itu. Akhirnya kemauan tuan dengan semangat hidup atau mati, hendak
mencapai sesuatu idaman, mustahil bisa timbul dan bertambah kuat-kokoh
kalau tidak disertai perasaan yang mendalam masuk kehati sanubari tuan
dan pengetahuan cukup tentang idaman itu sendiri dan jalan mencapai
idaman itu.<br />
<br />
Sekarang saya bertanya: pernahkah tuan
pusing kepala, sakit perut, atau sakit gigi? Pertanyaan ini kecil
rupanya, tapi besar akibat jawabnya.<br />
<br />
Seandainya tuan
ditimpa salah satu dari penyakit yang belum boleh dikatakan berbahaya
ini, bisakah tuan dengan akal itu mempelajari teori Pythagoras apalagi
teori RELATIVITY dari Einstein dengan seksama seperti biasa? Bisakah
tuan dengan perasaan itu kagum indahnya awan berarak atau bulan purnama
raya dengan waringin-songsang; masih giat dna masih kuat kukuhkah
kemauan tuan melanjutkan perlombaan lari, berenang atau berjalan dari
Jakarta ke Bogor itu?<br />
<br />
Kalau seandainya ubkan semacam
penyakit saja malah sakit kepala, gigi dan perut, sekali jalan menggoda
tuan bertambah naik atau bertambah turunlah kecerdasan, perasaan dan
kemauan tuan terhadap beberapa perkara diatas tadi dan tiadalah susah
menggambarkan wajah muka tuan, kalau pengakit tiga serangkai tdi
ditambah pula dengan demam panas atau penyakit yang berbahaya seperti
kolera dan pest. Dalam hal ini bagaimanapun kerasnya iman tuan atau
manjurnya mantera yangtuan sebutkan, pasti akal, perasaan, kemauan,
trimurti, jiwa tuan itu berada dalam antara a d a dan t i a d a.<br />
<br />
Diatas
kita saksikan penglaksanaan yang dahulu pernah kita uraikan ialah Jalan
Perubahan Bersama (Comitant Variation). Perubahan (sebab) disertai
perkataan (akibat). Perubahan keadaan jasmani disertai oleh perubahan
jiwa. Makin sakit jasmani itu makin sakit pula jiwa itu. Sebaliknya
dalam keadaan jasmani yang baik, barulah bisa diperoleh jiwa yang sehat:
Otak yang terang benderang, perasaan yang halus mulia disertai hati
gembira dan kemauan seperti baja, (Pada masing-masing orang tentulah hal
ini berlaku menurut pembawaan (aanleg) masing-masing orang pula!).<br />
<br />
Nyatalah
pada contoh diatas terikatnya tersimpannya Jiwa itu pada Jasmani
tiadalah jiwa itu satu benda yang lepas dari jasmani dan tiada
memperdulikan hal ihwal jasmani itu. Sakit senangnya jasmnai berarti
sakit senangnya jwia itu pula. Betul pula tetapi tiada s e l u r u h n y
a, Cuma sebagai berlantunan, sakit jiwa terutama sakitnya perasaan itu
mempengaruhi jasmani pula. Rusuh remuknya hati tuan, malah seekor
anjingpun ................ karena kehilangan yang dicinta sayangi bisa
menghilangkan nafsu tidur dan makan minum tuan dan akhirnya menimbulkan
penyakit atau membawa tuan kepintu kubur.<br />
<br />
Kalau
sekiranya hal yang pilu sedih ini terjadi, bisakah tuan berjumpakan jiwa
yang tuan cintakan tadi atau bisakah tuan menjumpai kembali kami, yang
tuan tinggalkan? Bisa, kata setengah orang!<br />
<br />
Tetapi
malang y a n g s e t e n g a h o r a n g cuma mendengarkan dari lain
orang pula, Cuma percaya pula; atau tertipu oleh tukang sulap yang bisa
melakukan pada semua tempat, dan tempo dan bisa bergelangan mata orang
banyak dan bersuluhkan bulan dan matahari.<br />
<br />
Saya
persilahkan tuan sebentar memperingati tiga kemungkinan yang dimajukan
pada permulaan buku ini (halaman .......). Berhubung dengan tiga
kemungkinan itu, maka menurut Dewa Ra (atau mahakuasa itu) tak bisa
lebih dan tak bisa pula kurang kuasanya dari alam dan kodrat alam. Kalau
diuji dengan Logika kita terpaksa mengakui bahwa Maha Kuasa itu, dalam
hal ini di Egypte ialah Dewa Ra, sama diri (selfsim) dengan Alam dan
Kodratnya.<br />
<br />
Saya ulang: Yang Mahakuasa itu sama diri
(idealistic) dengan alam dan kodratnya, seblaiknya alam dan kodrat itu
sama diri dengan yang Mahakuasa. Buat sebentar saya mohonkan kepada
tuan, buat sebentar saya minta tuan mendengarkan akibat yang mengenai
pengakuan, andaian yang diatas ini. kalau ktia andaikan Yang Mahakuasa
itu ialah Atman dan Kodratnya, maka pertama sekali sungugh banyak paham
lama tentang Alam dan Kodratnya, yang tiada cocok lagi dengan
pengetahuan zaman sekarang tentang Alam dan Kodratnya itu. Paham Lama
itu mesti kita buangkan dari otak yang dewasa dalam masyarakat kita dan
tak boleh dimasukkan lagi kedalam otak muda lemah, pemuda dan pemudi
kita, didikan masyarakat mesti berdasarkan yang nyata, yang pasti, yang
cocok dengan ilmu dan peralaman. Cuma dengan jalan itu kita bisa
mendapat kemajuan jasmani dan rohani dalam semua lapangan. Betul pula
semua kemajuan jasmani dan rohani dalam semua lapangan itu mestinya yang
cocok dengan pengetahuan yang pasti tentang Alam dan Kodratnya.<br />
<br />
Bukanlah
sekali-kali dimaksudkan bahwa kita mesti menista dan merendahkan
pemikir ahli filsafat, yang sudah memberi jawaln dan petunjuk kepada
masyarakat berabad-abad lamanya sampai kita menaiki tingkat masyarakat
yang sekarang. Sebaliknya kita mesti teruskan memuji jasa mereka dengan
sepatutnya, seperti pujian yang dikirimkan pada arwah nenek moyang kita
yang berjasa besar.<br />
<br />
Semua kekurangan mereka yang kita
saktikan sekarnag bukanlah disebabkan kekurangan kejujuran dan
kecapakan, melainkan kekurangan perkakas dan jasa berpikir, kekurangan
sejarah, yang juga berarti kekuasaan.<br />
<br />
Bukanlah pula
dimaksudkan bahwa kita sekarang mesti mencuci maki dan menghinakan
pemimpin rohani masyarakat kita yang sekarang dengan tiada memandang
bulu dan warna. Ktia mesti akui penuh, bahwa masih banyak tiada semuanya
diantara pemimipn rohani masyarakat kita zaman sekarnag, yang walaupun
banyak mengandung pengetahuan yang tiada lagi cocok dengan zaman, mereka
berhati jujur, tulus, dan ikhlas, beriman, beribadat dan mengajarkan
kepercayaan nya itu dengan sungguh dan lurus hati. Sekali-kali mereka
ini tiada pantas menerima penghinaan atau upatan usaha dan jasa mereka
selama ini mesti diakui penuh.<br />
<br />
Tempat mereka pada
masyarakat dan kebudayaan baru mesti ditentukan kembli, tetapi sudah
tentu mereka mesti menyesuaikan diri dengan masyarakat baru itu.
Seperti sebaliknya pula masyarakat baru itupun mesti menyesuaikan diri
pada mereka yang berjasa pada masyarakat yang lama itu.<br />
<br />
Kalau
kita kini mengakui, bahwa yang Maha Kuasa itu sama diri dengan Alam
Kodratnya, maka ktia mesti pula akui bahwa jiwa itu, bukanlah sesuatu
yang terpisah, tunggal, sendriinya sesuatu anugerah yangditerima oleh
manusia saja; akhirnya sesuatu anugerah yang bulat sempurna melainkan
kita mesti mengakuui: jiwa itu ialah berpadu dengan Alam dan Kodratnya;
jiwa itu ialah terbawa oleh sarinya Alam dan Kodratnya; akhirnya jiwa
manusia itu ialah hasil kemajuan Alam dan Kodratnya. Alam dan Kodrat
yang berkemajuan. Malah paham kita manusia tentang jiwa itu takluk pula
pada undang evolusi (kemajuan).<br />
<br />
Kalau begitu, bersama
dengan berhentinya jasmani kita bergerak, bernafas, mencernakan,
menyelenggarakan darah dengan jantung, mengotak dsb ........ dengan
begitu berhentilah pula kita berjiwa, bernyawa, yakni berpikir, merasa
dan berkehendak.<br />
<br />
Bukannya dimaksudkan jasmani yakni
darah daging, tulang-belulang kita, sama sekali musnah, hilang lenyap.
Tak ada benda yang hilang lenyap di alam ini. Benda yang disangka hilang
itu Cuma bertukar bentuk. Tak sedikitpun, tak seatompun jasmani kita
hilang dialam ini. dalam kuburan, tanah jasmnai tuan dan badan saya,
jasmani raja atau rakyat, kapitalis atau proletar, alim atau bangsat,
bertukar bentuk menjadi air, tanah, logam dan garam. Tetapi air, garam
dan tanah logma itu tak akan tetap tinggal disana. Air tadi akan menguap
keudara, naik disiisap tumbuhan atau bercampur dengan air lain mengalir
ke sungai atau perigi tuan. Garam dan tanah logam (minerals) tadi akan
diisap pohon dan bunga atau bercampur dengan air yang mengalir ke
sungai, kelaut atau keperigi tuan. Boleh jadi sekali airnya jasmaninya
si Alim atau bangsat sudah dalam cangkir atau kendi tuan atau sudah sama
sekali lebur dalam darah dan daging tuan sendiri. dengan begitu maka
darah daging si alim atau bangsat tadi sudah berleburan jwia pula dengan
tuan. Kalau tidak dengan langsung air jasmani si alim atau bangsat tadi
masuk kedalam perigi atau cangkir tuan, tentu dengan memutar, bagian
jasmaninya sampai juga pada tuan.<br />
<br />
Daging dan tulang
sumsumnya, alim atau bangsat, budiman atau bajingan itu, membentuk zat
yang dibutuhkan betul oleh tumbuhan. Barangkali jeruk atau air kelapa
yang tuan idamkan dari semenjak matahari turun tadi, yang tuan bermula
makan dan minum pembuka puasa tuan, banyak mengandung zat aslinya si
budiman atau bajingan tadi.<br />
<br />
Tuan najiskan, tuan
haramkan babi atau anjing! Bisakah tuan jamin tak ada zat aslinya babi
itu masuk ke dalam jasmani atau rohani tuan. Siapa tahu, sayur yang tuan
makan itu langsung atau memutar sudah berpadu dengan zat asli dan
kodratnya si babi atau anjing itu.<br />
<br />
Atau lembu, atau
kambing yang tuan anggap halal itu sudah berpadu dengan zat aslinya si
babai atau anjing dengan perantaraan daun rumput yang dimakannya
sehari-hari, udara yang dinafaskan atau air yang diminumnya.<br />
<br />
Pasti
tuan tak bisa tahu bahwa tikar sembayang tuan itu boleh jadi sekali tak
lain melainkan penjelmaan zat aslinya si bangsat atau babi, malah surat
suci tuan sendiri tak bsia menghindarkan diri dari kenajisan karena
kertas dan tintanya berasal dialam raya juga. Kemahakah tuan mau cari
yang suci bersih? Adakah yang suci bersih dalam Alam Raya yang bergerak
berpadu berpisah bercampur dengan tak putus-putusnya itu? Bisakah satu
mahcluk hidup dengan yang suci itu?<br />
<br />
Sekuntum bunga yang
cantik sekali berurat pada benda yang manusia anggap paling kotor.
Benda yang paling harum itu hanya satu bentukan saja dari benda yang
paling busuk. Yang mulya hanya satu bentukan dari yang hina, yang halal
dari yang haram. Harus mulia dan halal itu mendapat arti begitu, kalau
dipandang dari satu penjuru. Begitu juga busuk, hina dan haram mendapat
arti begitu, kalau dipandang dari penjuru lain, manusia mengambil
penjuru memandang itu ialah dari penjuru kemanusiaan.<br />
<br />
Alam
Raya sendirinya tiada mempunyai penjuru kemanusiaan itu, dalam gerakan
Alam Raya yang dialakukan dalam tempo dan pada tempat dalam keadaan yang
berseluk-beluk; pada sangkutan yang bertentangan hina itu bisa mulia
busuk bisa harum, suci itu bisa najis, adil itu bisa zalim, Cuma manusia
dari satu penjuru pada satu tempo dan satu kelas bisa menciptakan yang
indah sendirinya yang mulia semata-mata dan adil sendirinya. Demikianlah
juga jiwa manusia itu Cuma salah satu dari bentuk kodrat yang terambil
dalamgerakannya cita-cita masa itu. Riwayat gerakan itu pada bumi kita
sudah sampai ketingkat dimana mansuia dan jiwa yang penting buat manusia
bisa ada. Kelak ada temponyabumi kita membatalkan adanya manusia dan
jiwanya itu. Tetapi pembatalan itu bukanlah diadakan oleh zat atau
kodrat yang diluar alam serta kodratnya itu.<br />
<br />
Pembatalan
itu Cuma akibat dari gerakan dan undang gerakan alam itu sendiri,
tetapi seandainya manusia punah dari bumi kita ini, yang karena sesudah
jutaan tahun iklim disini memustahilkan hidupnya manusia, maka boeh jadi
sekali banyak bumi lain yang kelak akan sampai ketingkat sejarah bumi
kita. Dengan begitu akan berlaku pula hukum kemajuan yang sudah berlaku
pada bumi kita ini, zat asli berbentukkan tumbuhan, tumbuhan
berbentukkan hewan, dan akhinrya hewan berbentukkan manusia. Manusia dan
jwia itu jumpa hasil dari kemajuan alam, tetapi betul pula kemajuan
bahwa alam itu pada satu tingkat bisa juga dibentuk oleh manusia dengan
jiwanya.<br />
<br />
Perkara 3. PENGERTIAN BURUK-BAIK DAN IMAN (MORAL AND FAITH).<br />
<br />
Kalau
diikhtisarkan tulisan yang paling belakang ini, maka saya peroleh bahwa
manusia itu termauk ke-Alam Raya dan sebagian dari Alam Raya itu ialah
manusia, jiwa manusia ialah hasil kemajuan kodrat alam. Dipandang dari
penjuru kemanusiaan sebagain kecil dari kodrat Alam itu, ialah jiwa
manusia. Jasmani itu termasuk kezatnya Alam Raya. Sebagian kecil dari
zatnya Alam Raya itu ialah jasmani, jasmani dan jiwa itu termasuk
kedalam zat dan kodratnya Alam Raya.<br />
<br />
Sebagian kecil, dari zatnya dan kodratnya Alam Raya itu ialah jasmani dan jiwa.<br />
<br />
Pada
tingkat pertama sekali Zat dan Kodratnya Alam Raya membentuk jasmani
dan rohani (Jiwanya manusia). Tetapi pada tingkat masyarakat yang
berkebudayaan tinggi manusia dan jiwanya itu melantun membentuk Zat dan
Kodrat Alam.<br />
<br />
Pada Zatnya Jasmani memperhentikan
peranggotaannya. Jasmani berhenti menjadi jasmani (manusia), pada saat
itu juga jiwa berhenti menjadi jiwa. Didalam tanah badan kita luntur
hancur, rusak binasa sebagai badan, menurut hukumnya Kimia dan kodrat
Alam. Zat badan kita kembali ke Alam Raya, udara, air, tanah, tumbuhan,
hewan dan manusia. Persamaan dengan itu Jiwa dahulunya itu kembali
kebentuk kdorat Alam, kodrat hidup dan jiwa.<br />
<br />
Pada
tingkat pertama sekali Alam Raya membentuk jiwa manusia dan jiwanya.
Pada tingkat alam yang ber-manusia, perhentian Jiwa seseorang itu
berarti permulaan kodrat, hidup, dan jiwa baru: Benda, Tumbuhan, Hewan
dan Manusia.<br />
<br />
Perhentian kodratnya benda, perhentian
hidupnya tumbuhan dan hewan itu, semuanya boleh memperkukuh atau
meneruskan jiwanya manusia (makanan manusia).<br />
<br />
Pada
tingkat pertama sekali pada satu bumi, bisa ditentukan awalannya Jiwa,
yakni pada saat Alam Raya membentuk manusia. Pada masa bumi sudah
mengandung manusia ini, maka awalnya Jiwa berarti benda-mati (dalam
jasmani ibu) dari akhir-nya Jiwa berarti awal-nya benda, yang mati dan
yang hidup dalam Alam Raya. Pada tingkat ini sudah tak ada awal dan tak
ada akhir lagi, diantara Jiwa dan Benda.<br />
<br />
Pada tingkat
yang hidup itu yakni manusia, hwan dan tumbuhan itu, musnah dari bumi
kita, maka akhirannya Jiwa berarti awalnya Benda. Tetapi akhirnya Benda
tiada lagi berarti awalnya Yang Hidup. Boleh jadi sekali, kisahnya Yang
Hidup itu akan dimulai lagi, kalau sekrang belum lagi dimulai, tentulah
disalah satu dari puluhan ribuan bumi di Alam Raya ini.<br />
<br />
Hampir
tidak berani saya meneruskan ikhtisar diatas ini. Dikiri kanan dimuka
dan dibelakang, diantara yang hidup dan yang mati saya melihat sikap
mereka yang kehilangan kesabaran, mengancam atau memprotes terhadap
tulisan saya yang senonoh ini. Riuh rendah saya dengarkan teriak yang
boleh dibulatkan dengan: kalau begitu akhirnya (jiwa) manusia, apa
gunaya pengeritan dan buruk-baik dan pekerjaan yang baik? Kalau orang
tiada lagi berpengharapan, mendapat upah, selambat-lambatnya di Akhirat,
dimanakah lagi tempat bersandarnya iman dan kukuh kuat? Kalau orang
tiada lagi takut pada hukuman selambat-lambatnya diakhirat, pada
siapakah orang akan takut berbuat jahat?<br />
<br />
“Pengertian
buruk-baik tak akan berguna! Iman untuk berbuat baik dan kehilangan
sendi”, beginilah sari bertimbun-timbun keberatan yang dimajukan oleh
para pemikri ahli filsafat, pemimpin, alim ulama, yang betul-betul jujur
dan sungguh terhadap keyakinan dan pekerjaan, serta terhadap diri dan
masyarakatnya. Diantara mereka ada yan gsudah berjanggut ptuih panjang
dan bertahun-tahun menjalankan keyakinannya. Bahkan tentang tentang
buruk-baik itu dengan iman sekeras baja tiada semuanya pula menajalankan
keyakinannya. Semata-mata karena takut akan hukuman mereka atau
mengharapkan upah disurga. Bahkan ada pula diantara mereka yang dalam
batinnya mengakui kebenaran S c i e n c e, dan menganggap hukuman Neraka
dan Upah Surga itu, Cuma sebagai momok dan gula-gula semata-mata.
Mereka menganggap pengetahuan tentang buruk-baik itu saja tak cukup kuat
buat melarang berbuat yang baik dan menarik kejurusan berbuat baik.
Hukumpun saja mereka anggap tidak memadai. Mereka bertanya: Akan cukup
kuatkah iman seorang pemimpin dalam satu masyarakat terhadap dasar yang
mulia dan pekerjaannya serta terhadap dirinya sendiri dan mereka dibawah
pimpinannya.<br />
<br />
Akan cukup kuatkah iman seorang
Scientist, memakai pengetahuannya Cuma semata-mata buat kebaikan
masyarakat? Bukan buat menguntungkan dirinya sendiri, ya, malah
sebaliknya kalau perlu baut meruguikan atau mengurbankan dirinya
sendiri?<br />
<br />
Akan cukup kuatkah iman seorang insinyur,
memakai pengetahuan yang paling baik dan alat yang paling kuat kokoh?
Tiadakah dia akan berlaku sebaliknya, kalau hal ini perlu buar dirinya
sendiri, mencelakakan atau merugikan masyarakat?<br />
<br />
Akan
cukup kuatkan iman seorang dokter, terhadap perempuan muda remaja cantik
molek? Tiadakah dia akan lantingkan sumpahnya, karena sumpah itu omong
kosong belaka, karena buat dia Tuhan dan Akhirat itu berarti seperti si
Pengupah dan Penghuum lagi?<br />
<br />
Akan cukup kuatkah iman
seorang hakim, tehradpa undang yang mesti dia terjemahkan dan jalankan
dengan jujur buat keperluan masyarakat?<br />
<br />
Dalam umumnya
akan cukup kuatkah iman seorang menantang kesusahan, kesakitan, ya,
kematian ......... dan terus pula menjalankan kewajibannya?<br />
<br />
Tiap-tiap
orang yang sedikit berpengalaman dalam masyarakat bisa meluaskan
pertanyaan semacam ini kelapangan ekonomi, dagang, didikan, olah raga,
rumah tangga dsb, kearah perhubungan majikan dan buruh, penjual dan
pembeli, sahabat dan sahabat, malah kawan dan lawan, ibu-bapak dan
anaknya, laki dan isteri ..................... dll.<br />
<br />
Bertimbun-timbun
pertanyaan yang timbul yang berhubungan dengan kelilingan zaman dan
pengertian buruk-baik itu, karena hilangnya Tuhan dan neraka serta surga
taida bisa diselesaikan, dengan kemahiran kata saja, apalagi dengan
tolakan tangan beserta lima jarinya. Persoalan semacam itu mesti dikaji
dalam-dalam, terutama dengan memperhatikan suasan tempat timbulnya.<br />
<br />
Malangnya
kita dengan agama baikpun dalam arti luas ataupun menurut ahli
mendalam, kita tidak bisa memperoleh jawab yang memuaskan sama sekali.<br />
<br />
Dalam
arti luas, menurut azas segala agama yang besar didunia, pengikutnya
mesti berbuat baik dan menjauhi yang buruk. Dalam garis besarnya
pengertian buruk-baik itu sudah terikat oleh 10 perintah Nabi Musa (ten
commondments). 10 Perintah itu tidak saja dijunjung tinggi oleh agama
Yahudi, Nasrani dan Islam, tetapi dalam pokok artinya juga oleh agama
Hindu, Buddha atau Concentrisme dan filsafatnya Kongcu. Tak ada
diantaranya yang menyuruh pengikutnya menyanggah atau mempermainkan
menyuruh mencuri atau membunuh anggota masyarakatnya sendiri atau
menyuruh berzina dan pekerjaan lain yang merusakkan kesehatan,
kesetiaan, laki-bini atau ketentraman umum. Malah diantara kepercayaan
yang dinamai tahyul pun banyak didapati pengertian buruk-baik yang mulya
sekali. jadi tiadalah satu diantara beberapa agama besar itu yang
berhak mengatakan, bahwa agama B tiada bisa menanam iman yang teguh,
atau sebaliknya. Semua agama memerintahkan berbuat baik, dan menjauhi
yang buruk. Walaupun begitu, dalam smeua gaama kita dapati pemimpin yang
menjerumuskan, dokter yang menyakitkan, insinyur yang merubuhkan,
scientist yang menggelapkan .......................... dan alim ulama
yang bisa memasukkan diri dan pengikutnya kedalam neraka.<br />
<br />
Tak
ada agama besar yang luput dari perbuatan yang ia sendiri kutuki. Yang
tiap orang yang agak kritis, mata terbuka dan berpengalaman bisa memberi
contoh bertimbun-timbun.<br />
<br />
Dalam arti mendalam, arti
terkhsus yakni arti yang diutamakan oleh salah satu agama Nasrani
umpamanya, oleh c i n t a pada sesama manusia. Tetapi c i n t a apakah
yang kita jumpai baik diantara Negara Serani Barat dan jajahan Timurnya.
Diantara kapitalis dan proletar, kita peroleh yang sebaliknya dari yang
dialamkan oleh agamanya, ialah agama Buddha yang menghususkan
organisasinya pendeta yang tiada boleh kawin itu mempunyai sejarah yang
bertentangan dengan yang diutamakan itu pula. Di sinipun iman itu pecah,
ditempat yang tak boleh pecah yang sengaja dilarang buat dipecah,
ditampat yang diandaikan kukuh. Contoh tak perlu dimajukan, tak perlu
pergi ke Korea, Negara Buddha yang paling jauh dari kita itu, dimana
kesucian perempuan itu tinggi sekali. Pergilah tuan ke Singapura saja,
tanyakanlah pada Tionghoa peranakan sejarahnya beberapa rumah berhala
disana. Yang dimaksudkan ialah sejarah pendeta Buddhis, yang dilarang
kawin itu, terhadap perempuan.<br />
<br />
Iman itu pecah pada
tempat dia tak boleh pecah. Yang memecah iman itu ialah mereka yang
dianggap tak akan memecahnya. P a g a r y a n g m e m a k a n t a n a
m a n, kata pepatah kita. Kalau insinyur itu tak menjalankan suruhan
Agama dan Kitabnya, tiadalah berapa mengherankan, karena lebih lekas
seseorang bisa percaya, yang seekor kodok bisa tertawa, dari seorang
insinyur zaman sekarang bisa percaya pada b i k i n a n A l a m, dalam 6
hari menurut Kitab Injil itu. Menurut Logika kalau satu saja diantara
beberapa perkara yang dianggap benar, dibelakangnya kelihatan salah,
maka semuanya perkara itu boleh jadi salah, tiada benar. Kalau satu saja
diantara beberapa perkara yang selamanya dianggap benar, Firmannya
Tuhan, dibelakangnya nyata bertingkah dengan Ilmu Bukti tak benar.
Tidaklah pula mengherankan, kalau seorang dokter yang mestinya paham
akan teori evolusinya Darwin, pecah imannya, kalau iman itu berdsarkan d
o n g e n g Adam dan Siti Hawa dalam Kitab Injil. Tak mengherankan
kalau seorang pendeta Katholik pecah imannya, kalau Nabi Daud sendiripun
bisa pecah imannya terhadap si cantik molek walaupun ketika itu Nabi
Daud sudah cukup tua berbini dan beranak. Apalagi kalau iman yang pecah
itu boleh dibulatkan kembali, dosa itu bisa ditebus dengan mengeluarkan
kemenyesalan dan tobat.<br />
<br />
Jadi perkara pengertian
buruk-baik dan pecah iman, yang menjadi keberatan buat mereka yang
jujur, berpengalaman itu, terdapatnya sampai sekarang ini pada golongan
yang memajukan keberatan itu sendiri; pada golongan yang beragama
sendiri; pada yang percaya akan gunanya Tuhan sebagai Penghukum dan
Pengupah. Walaupun mereka tahu akan buruk-baiknya sesuatu pekerjaan,
hukuman upahnya sesuatu pekerjaan kelak di Akhirat, walau mereka
sendiripun sadar akan kewajibannya sebagai pemimpin, golongan mereka
sendiri tak bisa memegang imannya. Dengan begitu sebetulnya pokok ini,
walaupun beberapa diantaranya yang berlaku jujur tak berhak lagi
memajukan perkara teguh atua lemahnya iman itu.<br />
<br />
Semenjak
Revolusi Komunis 1917 di Russia, pengertian buruk-baiknya dan iman itu
oleh partai yang memimpin Rakyat di sana, tiada lagi didasarkan pada
Hukuman dan Upahnya Tuhan di Akhirat. Seperti dunia mengetahui Rusia
yang diangkat oleh Partai Komunis dari kerubuhannya dibawah Pemerintah
Tsar, yang masih menderita bermacam-macam kelemahan, dalam hal teknik,
ekonomi dan sosial pada permulanannya bisa menggagalkan serangan
beberapa Negara. Iman yang keras itu tiada terdapat pada 140 juta orang
Russia, tetapi Cuma pada lk 6000 orang Komunis, ya, barangkali kurang
dari itu. Inisyur, dokter, direktur yang dipekerjakan pada permulaan
Komunis memerintah itu 89 % bukanlah Komunis, melainkan yang bersimpati
sama Komunis. Pada tahun 1922 – 1923 ketika Rusia saya kunjungi tak ada
saya melihat pengertian buruk-baik, yang tiada bisa diperbaiki,
diperkokoh. Sesudah perpecahan Stalin-Trotzky (1926-1927) dan kemudian,
saya tak lagi mengetahui keadaan Soviet Russia yang sebenarnya. Tetapi
bagaimanapun juga boleh jadi sekali Partai Komunis yang memimpin Soviet
Russia sekarang, masih tidak berdasarkan, takut pada hukum Neraka dan
mengharapkan Surga di Akhirat itu. Lagi pula bisa dipercaya kebanyakan
insinyur, dokter, direktur perusahaan dan profesor seksrang tidak
berdasarkan semacam itu pula. Dengan iman yang tiada lagi berdasarkan
takut di api Neraka dan harapan akan Surga itu, Soviet Russia sampai
sekarang (21 Maret 1943) sudah hampir dua tahun menahan serangan Nazi
Jerman, Negara yang terkuat di dunia sekarang. Sedangkan Perancis yang
dianggap sebelum perang besar kedua ini, Negara yang terkuat didunia,
dengan Garis Maginot dan bantuan Inggrisnya, sebelumnya dirubuhkan oleh
Jerman dalam 14 hari saja. Pun Nazisesme tidak lagi berdasarkan takut
pada Neraka dan harapan Surga itu.<br />
<br />
Jadi teranglah
sudah, bahwa lemah teguhnya iman itu tiadalah semata-mata bergantung
kepada ketakutan dan pengharapan sesudah hari kiamat itu. Jangan
dilupakan, bahwa perkara yang penting pula dalam menentukan teguh atau
lemahnya iman itu ialah masyarakat kita sendiri. A r t i dan G u n a n y
a masyarakat, terselip dalam hati seseorang anggotanya, puji dan
upatnya sesuatu masyarakat terhadap anggota atau pemimpinnya, sejarah
yang melanjutkan perbuatan keji dan mulya seseorang anggota, sangat
mempengaruhi paham perasaan dan perangai seseorang.<br />
<br />
Sedangkan pergaulan hewan saja bertimbun-timbun memberi contoh kepada yang mengerti dan bijaksana dan sudi menerima kiasan.<br />
<br />
Semut
yang kecil itu sudah kita ketahui kesetiaan dan ketaatan masing-masing
terhadap kawannya. Semacam semut itu pula di Afrika, berlaku seperti
laskar yang paling kukuh, bermuslihat tinggi serta beropsir, bersedadu
yang masing-masing siap menjalankan kewajibannya, sampai nafas terakhir.
Dengan begitu mereka bisa menewaskan hewan yang paling gagahpun, bahkan
raja binatangpun.<br />
<br />
Buat keselamatan masyarakatnya, Raja
Beruk dewi-rimba, Panti yang masyhur di Minangkabau itu, berdiri
dimuka, menantang tembak atau senapan, buat keselamatan anak, bini dan
temannya.<br />
<br />
Ibu ayam hitam saya, berhari-hari pulang
dengan perut kempis. Semua makanan pulang kelembuai anaknya yang penuh
sesak, meskipun anaknya kekenyangan dan perutnya sendiri kosong, makanan
yang saya berikan padanya itu masih diberikannya kepada anak-anaknya.
Penyakit kenyang akhirnya menimpa dirinya, sampai kepalanya tak bisa
diangkatnya lagi dan kakinya tak berdaya menyokong badannya, walaupun
nafasnya sudah berkurang-kurang, dengan suara sayup semakin sayup dia
terus jawab suara anaknya yang memanggil. Sampai nafas terakhirnya.
Hidupnya seolah-olah Cuma buat anaknya saja. ....................<br />
<br />
Tambahlah
sendiri, oleh tuan contoh ini dengan kejadian dikeliling tuan. Hewan
cukup memperlihatkan iman buat menjalankan kewajiban kesetiaan pada
masyarakat umumnya. Dan kecintaan kepada anak terkhususnya. Sejarah kita
manusia berasal pada sejarah Hewan itu, tentulah pula membawakan sifat
yang mulya buat mempertahankan dan memajukan masyarakat.<br />
<br />
Kalau
didikan sekolah disandarkan dengan langsung pada masyarakat dan Alam
Raya, maka pengetahuan yang perlu bagi pemuda dan pemudi kita,
pengetahuan yang berdasarkan nyata sah dan mulia, bisa tertanam dengan
kukuh. Kalau pengetahuan itu dikeraskan pula oleh kemegahan bahasa dan
kesusasteraan, oleh kesenian dalam arti sehatnya; oleh olah raga yang
berdasarkan ilmu kemauan dan menimbulkan iman yang tebal tabah. Kalau
masyarakat kita tiada lagi berdasarkan isapan dan tindasan, memberi
kesempatan pada sembarang orang yang cakap, maka didikan tadi akan
mendapat lantai masyarakat yang subur dan kukuh. Yang terakhir tapi
terkhusus artinya kalau sejarah kita dijadikan dasar masyarakat serta
sebaliknya masyarakat kita didasarkan pada sejarah, pada pujian dan
pujian bagi yang berbuat baik sreta upatan dan kutukan pada yang berbuat
busuk, maka sejarah akan menjadi dimensi yang terpenting dalam
kehidupan kita, dan sebaliknya kehidupan kita akan menjadi salah satu
dari dimensi yang terpenting dalam sejarah manusia, malah sejara
alampun.<br />
<br />
Walaupun jawab saya sudah begitu panjang, saya
yakin, masih banyak diantara tuan yang mengeleng-gelengkan kepala,
sebab tiada lain melainkan karena tuan tiada cukup beriman menantang
musuh atau malaikat maut dan sungguh percaya dan takut kejut pada Neraka
itu, pada Azabnya Tuhan.<br />
<br />
Sekali lagi tetapi buat terakhir!<br />
<br />
Kalau
tuan yang menantang musuh atau malaikat maut itu seorang Kristen,
tiadalah cukup semangat yang tuan bisa peroleh dari peringatan pada
sikap Nabi Isa diatas palang gantungan? Saya maksud ialahsikap tahan –
jujur?<br />
<br />
Kalau tuan yang menantang musuh dan malaikat
maut itu seorang Islam sejati, tiadakah akan cukup kuat tuan peringatkan
pada sikap Muhammad SAW dalam bermacam-macam bahaya. Yang saya maksud
juga sikap tahan jujur sebagai sikap Nabi Isa.<br />
<br />
Kalau
tuan seorang yang jantan, belumkah cukup tuan bangunkan segala kodrat
yang ada dalam badan sedniri dengan perkataan yang jitu dan pemusatan
pikiran yang kental kokoh?<br />
<br />
Tuan ingatlah jago yang
sudah berlumur darah itu, yang tak berdaya berdiri lagi itu, kalau
dihadapan kembali pada musuhnya terus menantang.<br />
<br />
Azab api Neraka?<br />
<br />
“Dimanakah tempatnya Neraka itu?”, tanya saya.<br />
“Itu Kekuasaan Tuhan”, jawab tuan.<br />
“Apa bahannya api Neraka yang menyala terus-menerus itu?”, tanya saya pula.<br />
“Itu kekuasaan Tuhan!”, jawab tuan.<br />
“Bagaimana
bisa, mayat juta-jutaan kafir dan Islam yang sudah puluh ribuan tahun
hancur luluh dan lebur dalam tanah udara, air, tumbuhan, hewan dan
manusia (Islam dan kafir), bangsat itu bisa digenap bulatkan kembali”,
tanya saya.<br />
“Itu kekuasaan Tuhan”, jawab tuan pula.<br />
<br />
Banyak lagi pertanyaan yang saya mau dan bisa majukan, tetapi saya sudah tahu jawaban tuan.<br />
Semua jawab tuan itu berada di luar Madilog. Tetapi semuanya jawab itu saya akui buat meneruskan pembicaraan kita.<br />
<br />
Sekarang
saya peringatkan pada tuan satu hal yang terpenting, yang tuan sendiri
juga ketahui dan muliakan, junjung tinggi setinggi langit. Hal ini ialah
sifatnya Tuhan, sebagai Pengasih-Penyayang yang tiada ada taranya di
Alam Raya dan tiada batasnya. Jadi kalau tuan andaikan kasihnya Tuhan
itu 13 kali sekasihnya Nabi Isa, maka angka 13 itu saya perbanyakkan
saja dengan 13 buat Tuhan. Kalau hasil perhitungan itu tuan perbanyak
pula dengan 13, maka hasil perbanyakan tuan itu akan saya lipatkan 13
kali pula. Demikianlah seterusnya, sampai tiap-tiap orang yakin apa
artinya Maha Kasih tiada berbatas itu.<br />
<br />
Sesudah tuan
yakin akan arti Maha-Kasih itu, maka saya minta permisi sebentar buat
menyimpang. Tetapi sungguhpun menyimpang, baliknya kesana juga. Dua tiga
bulan lamanya sesudah bangsa Belanda Jatuh kekuasaan dan derajatnya di
Indonesia, saya tamasya di Indonesia melalui beberapa tempat. Dengan
bermacam-macam golongan Indonesia, saya bercakap-cakap. Umumnya mereka
suka melihat runtuhnya imperialis Belanda, tetapi tak sedikit yang kasih
melihat nasib dirinya Belanda. Saya catat saja perkataan saudara kecil
di Sarulangan pernah memasuki satu perkumpulan kebangsan, yang tidak
jinak. Setelah dia menurut ceritanya melihat pertama kali satu gerobak
penuh, sesak dengan Belanda tawanan yang berpakaian ceelana pendek saja,
dengan suara rendah dan kepala menekur, mata melayang ................
“Hina hatinya”, saudagar kecil dari Sarulangun yang pernah jadi anggota
perkumpulan kebangsan tadi. Kalau beberapa bulan saja lebih dahulu
seseorang mengeluarkan perkataan simpati pada Belanda, tentu s a u d a g
a k e c i l ini akan menganggap orang itu berdiri dibarisan lawannya:
seorang yang tiada akan dibawanya sehilir-semudik.<br />
<br />
Kembali kepada Tuhan terhadap mahluknya!<br />
<br />
Bisakah tuan percaya, yang Maha Kasih itu akan ketinggalan oleh saudagar kecil dari Sarulangun itu?<br />
<br />
Percayakah
tuan, bahwa Yang Maha Kasih itu, sampai hati melihat mahlukNya yang
dijadikan sebesar gunung itu berteriak menjerit-jerit dimakan api
neraka, yang maha panas itu pula bertahun-tahun, berabad-abad dan
berjuta-juta tahun?.................... Baka? ....................?<br />
<br />
Saya
percaya, saudagar kecil dari Sarulangun tadi jangankan lagi 1 menit, 1
detikpun tak akan sampai hati melihatkan sesamanya manusia dibakar!
Melihat muka pucat takut dashyat saja, pasti akan berlipat-ganda, tak
berbatas pengasihnya Yang Maha Kasih kepada Makhluknya sendiri.<br />
<br />
Sadarkah
tuan akan pertentangan Logika, yang selalu terpendam dalam kepala tuan
terhadap yang tuan anggap adalah beberapa sifatna Tuhan? Karena
kekurangan kecerdasan berpikir atau keduanya, maka Yang Maha Pengasih
itu tuan turunkan menjadi Maha Kejam! Dan Yang Maha Kejamlah yang
mengasihi tuan!<br />
<br />
Perkara 4. SENI – SESAT<br />
<br />
Seni-sesat! Bukan kesesatan Seni!<br />
Sudah
sampai saya kebagian terkahir. Sungguh lama sudah saya memaksakan
pemusatan pikiran pembaca. Sebab itu tiadalah salahnya kalau sekarang
saya sajikan makanan otak yang enteng, sebagai iseng-iseng. Sesudah
kerja keras kita perlu melancong makan angin. Sesudah berbicara kita
perlu berkecikak, berfoya-foya. Sesudah bermenung, berpikir putar-balik,
perlu tertawa, buat melepaskan yang selamnnya ini terkandung! Tetapi
iseng-isengpun, melancong atau tertawapun, ada mengandung beberapa arti
yang buruk, yang baik dan diataranya yang buruk dan baik itu. Yang kita
cari tentulah yang baik. Sesduah makan daging kita makan buah, buat
pembantu perut yang sedang kerja keras. Sesudah memikirkan atua
membicarakan perkara yang berat-berat, maka kita pergi melihat Charlie
Chaplin. Sesudah kerja keras, kita makan angin, buat menguatkan urat
yang kendor dan mengendorkan yang tegang.<br />
<br />
Senipun dalam
arti luasnya seharusnya buat memperkuat jasmani, pikiran, perasaan dan
iman. Kemauan kita. Bukan sebaliknya seperti candu merusak dada, pelesir
jauh malam merusak kesehatan, obrolan tak karuan merusak persaan dan
kehormatan. Dengan begitu tiadalah Seni bisa dipisahkan dari Hidup. Seni
mesti berdasar atas Hidup! Sebaliknya Hidup Manusia harus pula
berdasarkan Seni.<br />
<br />
Semua cabang penghidupan serta semua
cabang pengetahuan dan idaman masyarakat itu mesti diketahui, sebelumnya
seni dalam arti sempurnanya bisa diuraikan. Pekerjaan itu diluar maksud
buku ini. sebab itu saya bilang seni sesat artinya boleh jadi sesat,
karena kekurangan pemeriksaan dasarnya, yang dalam dan luas itu. Tapi
sudah tentu seni itu sendirinya, bukan barang yang sesat tiada berguna,
malah sebaliknya.<br />
<br />
KEPUNCAK GUNUNG SEMERU!<br />
<br />
Kalau kemakmuran dan kecerdasan Indonesia kelak sudah membenarkan juga kepuncak gunung Kerinci, kepuncak gunung Kinibalu!<br />
<br />
Disana Teropong Raya menanti kita! Tuan layangkanlah pemandangan tuan ke Alam Raya!<br />
<br />
Lihatlah
bulan itu, panakawannya bumi kita! Dulu boleh jadi bermanusia dan
berhewan seperti bumi kita sekarang! kini hanya mempunyai tumbuhan.
Lihatlah lain kali kemari beramai-ramai. Teroponglah sekali lagi,
perhatikanlah nanti perubahan warna! Adakah manusia disana.<br />
<br />
Itu Venus! Adakah manusia disana. Kalau belum, sudah adakah hewan?<br />
Kalau belum pula, sudah adakah tumbuhan?<br />
<br />
Tumbuhan,
hewan dan manusiakah yang tuan cari? Banyak lagi bintang, banyak lagi
matahari! Malah banyak lagi bumi di Alam ini. Nah, itu Universe Alam
Bintang kita! bisakah tuan menghitung bintangnya? Bisakah tuan
menghitung Alam Bintang kita? Ajaib! Ajaib!<br />
<br />
Ajaib!
Apakah yang dibalik semua Alam Bintang itu? Ruang? Alangkah besarnya
ruang! Adanya ujung adakah pangkalnya? Memang pikiran manusia itu selalu
menentukan dan mencari ujung pangkal. Buat Alam Raya sendiri ujung itu
bisa menjadi pangkal dan pangkal itu bisa menjadi ujung!<br />
<br />
Sadarkah
tuan, bahw atuan bergerak beredar mengelilingi matahari itu sambil
bergerak mengelilingi sumbu bumi kita? Alangkah teraturnya peredaran
beberapa bumi mengelilingi matahari itu? Lebih menakjubkan pula
peredaran Alam Matahari kita mengelilingi Alam Bintang kita. Semuanya
bergerak tak ada yang tetap berhenti.<br />
<br />
Taka da
kecelakaan, akrena tak ada pertempuran bintang dan bintang. Siapakah
mansinisnya, yang menyelenggarakan peredaran itu? Siapakah insinyurnya,
yang menciptkan sekalian bintang, juta-jutaan bintang, yang silang siur
beredar diruang Alam dengan tak berhentinya itu?<br />
<br />
Benda
dan Kodratnya! Kodrat dan Bendanya! Keduanya tak bisa dipisahkan,
diceraikan. Benda kodratnya itu, benda dan gerakannya itu berlaku
menurut undang yang tetap. Tetap buat semua tempat dan tempo dan tak
pernah mungkir Benda dan Kodratnya serta undangnya itu bisa diketahui,
diuji, dilaksanakan, dan dipakai oleh manusia buat kehidupannya,
kekuasaan dan keulungannya ............<br />
<br />
Hei cucuku! Maukah engkau terbang ke bulan? ke-Mars? ke-Venus?<br />
<br />
Kuat
sehatkanlah badanmu! Pelajarilah semua ilmu yang nyata! Kuatkanlah dan
berkurbanlah buat masyarakatmu, masyarakat semua manusia! Teguhkanlah
imanmu! Kendalilah lebih dahulu kodrat didalam dirimu! Tentu kelak
engkau sanggup mengendali kodrat diluar dirimu itu. Barulah engkau
sampai pada kesopanan yang sebetulnya, yang sempurna yakni pengendalian
kodrat didalam dan diluar diri buat masyarakat.<br />
<br />
Kalau
engkau belum bisa menyampaikan idamanmu jangan lupa menyampaikan idaman
itu pada anak cucumu, pada saat engkau akan kembali kedunia, yang bukan
fana atau baka, melainkan fana-baka, senantiasa berubah-bergerak!<br />
<br />
KETAMAN RAYA!<br />
<br />
Ke-Alam
Kecil kita! Disini sungatu atau danau bersambung dengan bukit, lembah,
hutan rimba dan gunung. Semuanya menggambarkan kepermaian Indonesia,
khatulistiwa! Tak ada duduk, air, diseluruh dunia yang ketinggalan.
Semua jenis yang hidup dilaut, hawa yang panas, sedang ataupun sejuk.
Bermacam-macam bentuk, warna, tabiat dan kasiatnya buat manusia.<br />
<br />
Lihatlah
ikan yang hidup berserikat itu! Berduyun-duyun mereka pulang-pergi,
mencari makanan atau menghindarkan musuh. Adakah pemimpinnya yang
senantiasa siap buat memberi tanda bahaya atau alamat adanya rezeki?
Pelajaran yang pasti dan dalam buat kita manusia, lebih-lebih buat yang
muda.<br />
<br />
Perhatikanlah pula ikan buas itu! Alangkah
tangkas badannya. Kuncung lancip, badan itu seolah-olah segenap waktu
siap buat dilayangkan dengan tangkas cepat mengejar mangsanya. Itu ahli
auto-mobil, tersenyum melihat ikan buas tadi melayangkan badannya,
abrangkali dia mendapat ilham, untuk membikin auto yang lebih lucung,
lancip, streamlined, tangkas cepat menyelam udara yang menghambat
larinya itu. Ahli kapal terbang tafakur. Barangkali model kapal
terbangnya yang akan keluar akan sebentuk dengan ikan buas yang baru
menyambar mangsanya dengan kecepatan yang mengagumkan. Ahli kita tadi
memang sudah lama memikirkan bentuk kapal terbang buat mengelilingi
dunia dalam beberapa jam saja. Orang selalu menertawakan dia dan
menggelari dia tukang mimpi, tetapi dia tak perdulikan ocehan, olokan
orang. Malah dia menjawab, dia mau pindah terbang ke bumi lain, mencari
masyarakat yang lebih cerdas, lebih halus perasaan budi pekerti, dan
lebih tebal kemauannya.<br />
<br />
Nah itu, lihatlah penduduk laut
yang tebal tabah keberanian dan kemauannya itu. Salju dan es itu memang
dibikin buat dia. Namanya Singa-Laut. Memang dia singa dalam sifat
bertarung; lihatlah telinga dan seluruhn badannya! Penuh dengan bekas
luka. Kulitnya sudah robek-robek seprti pakaian pengemis. Tetapi
disekelilingnya ramai sesak perempuan dan anak-anaknya yang mengecap
kesentausaan sebagai hasil kegagahan dan kesatriaan suami, bapak dan
pemimpin ini. kenalan saya seorang guru dengan para muridnya sedang
asyik menerangkan bangunan singa-laut ini menurut ilmu, tentang makanan,
sifat dan tabiatnya. Katanya kepada saya, dengan mata bercahaya murni,
dia manu menerangkan beberpaa buku kanak-kanak yang sama sekali
berdasarkan Hidupnya Hewan. Kanak-kanak, memang suka fantasi, impian,
katanya. Tetapi fantasi dan fantasi ada dua katanya pula. Ada yang
merusakkan ada yang memperbaiki dan memajukan. Apa gunanya dipakai
cerita menusia yang beralasan kegaiban, omong-kosong, dusta, beracun!<br />
<br />
Cerita
ini bisa kelak menjadi tahyul, penyelimut kecerdasan, sebab cerita
manusia. Tetapi kejujuran pada masyarakat, semangat tolong-menolong,
melompat sama patah, menyuruk sama hilang, semangat berkurban dan banyak
lagi sifat yang lain-lain yang kita dapati pada hewan itu, ialah bukti
yang nyata. Anak-anak gemar mendengar ceritanya dan menyaksikan
kebenarannya. Yang fantasi, tetap juga tiada sama sekali ialah hewan itu
bisa berpikir, berembuk dan berkata-kata seperti kita manusia, tetapi
fantasi semacam ini tidak menarik kelembah sampai kegaiban atau tahyul,
malah sebaliknya. Kalau mereka jadi dewasa, mereka mungkin akan tertarik
oleh ilmu yang mempelajari naluri (instinct), kebiasaan dan tanda
bermacam-macam suara yang dipakai oleh tiap-tiap jenis hewan buat
memberi tanda keamanan dan bahaya, kesukaran, kecintaan, kerinduan,
keuletan, kemenangan dan sebagainya.<br />
<br />
Kita tinggalkan
Alam Air ini. Kita sekarang berada dibukit dan lapang datar, dilembah
dan gunung, dihutan dan rimba. Bermula kita saksikan bermacam-macam
tumbuhan. Ada yang sudah kita kenal di Indonesia ada yang belum. Ada
yang kita tanam ada yang liar. Ada yang sduah kita ketahui kokoh kuatnya
untuk dibikin rumah, kendaran, perkakas, ada yang belum. Ada yang kita
ketahui khasiatnya sebagai makanan, ada yang mengandung racun.<br />
<br />
Lihatlah
berjenis-jenis gandum diseluruh dunia dari padi kita sampai ke padi
dari Taiwan dan semua gandum dari semua benua. Ramping lemah-lembut
pokoknya. Ia menunduk kalau ditiup angin topan, makin berisi makin
merunduk rangkai buahnya. Pada jenis tumbuhan inilah sekarang
terletaknya makanan manusia yang terutama. Berapakah jauhnya pikiran
melayang, kalau kita saksikan, kata yang sakti buat Indonesia asli:
padi.<br />
<br />
Kagumilah warna, segala warna dari berjenis-jenis
bunga itu! Warna padi yang ketinggalan. Sambukanlah warna itu, dengan
langit kita yang selalu bertukar-tukar pula, dengan warna langit yang
sayup kelihatan dibelakang danau itu.<br />
<br />
Kalau warna
bunga-bungaan, langit, danau dan gunung Indonesia itu pada malam bulan
terang, dikunjungi oleh manusia sehat jasmani dan rohaninya, yang
berlantai pada masyarakat yang sehat pula badan dan jiwanya
........................... maka ........................... adakah
surga yang lain dan lebih indah dari ini?<br />
<br />
Tunggu!
Disana ada satu Laboratorium besar! Disana diperiksa dan diperalamkan
bermacam-macam tanah, logam, jutaan tumbuhan dan hewan. Di cari logam,
yang lebih kokoh, tumbuhan yang baru dan kuat kayunya buat perkakas.
Lebih besar khasiatnya buah atau daunnya buat makanan. Khasiat zat
daunnya atau kulitnya atau uratnya buat obat-obatan. Yang diketahui
beracun diperiksa zatnya. Dicampur dengan zat lain buat obat atau
makanan. Tumbuhan yang tahan penyakit dicangkokkan pada tumbuhan
sekeluarga yang sering musnah karena penyakit tadi. Tampang yang kurang
baik ditukar dengan tampang yang bisa tumbuh lekas, lebih banyak
mengandung zat yang baik dan tahan bencana alam.<br />
<br />
Hewan
diperbaiki keturunannya: yang kecil diperhentikan turunannya buat
masyarakat yang lemah diperkuat, yang kurus dipergemuk, yang selama ini
disangka tak boleh dimakan, diupayakan supaya boleh dimakan, dipakai
buat obat daging, tulang atau kulitnya. Semuanya jauh kebawah teropong
pemeriksaan dan ilmu.<br />
<br />
Tetapi hari sudah petang! Baik
kita terus berjalan menuju ketaman bintang yang didatangkan dari seluruh
Indonesia dan seluruh dunia itu!<br />
<br />
Tak ada binatang yang
ketinggalan; besar kecil, buas, jina, yang didaratan ataupun diudara.
Sudah agak penat kepala kita, sesudah mengagumi bagian taman yang
dibelakang kita. Besok atau lusa akan kita teruskan kunjungan kita
disini, skearnag kita Cuma perhatikan satu dua bintang saja!<br />
<br />
Cucu
saya menarik jari saya kepenjuru anjing meraung-raung. Kami sampai
kesana melihat seekor anjing berguling-guling, melompat serta menjilat
kaki, tangan dan pakaiannya seorang tuan.<br />
<br />
Kami bertama kenapa anjing ini meraung-raung? Siapakah yang memukul dia?<br />
<br />
“Bukan
dipukul”, sahut tuan tadi. “Anjing ini memang saya besarkan dari kecil
sekali, dia belum pernah saya tinggalkan. Sebagai satu peralaman
mempunyai salah satu maksud, tiga hari yang lampau dia sengaja
ditinggalkan disini. Tetapi menurut kata penjaga apa saja dikasihkan
kepadanya dia tolak. Rupanya sungguh air diminumnya rasa duri, nasi
dimakan rasa sekam. Baru ini saya kembali kesini menjumpai dia! Karena
sukarianya tuan sudah dengarkan suaranya tadi, dan taun lihatlah pakaian
dan kulit kaki dan tangan saya bekas kukunya ................”/<br />
<br />
“Kalau
kesetiaan, ketaatan dan iman manusia semacam ini” ............... kata
penghabisan tuannya anjing, ............. yang haram itu.<br />
<br />
Kami
tinggalkan tuan ini, menuju ketempat orang berkerumun! Saya dan cucu
mujur juga, walaupun tersepit-sepit sampai kedekat seorang-orang utan,
Penjaga menceritakan, bahwa selang beberpaa hari saja anaknya Orang
Hutan ini mati. Semenjak ini ibunya yang mati terus-menerus mogok makan.
Makanan apapun disajikan dia tiada mau melihat, jangankan meraba!
Sekarang dia menyusui anaknya kedunia baka ............<br />
<br />
Seolah-olah
bergantung cucu saya pada bibirnya penjaga, ketiga mendengarkan cerita
yang sedih itu. Sebelumnya dia mau bertanyakan ini dan itu, tetapi
rengkungannya sudah sesak, tak bisa berbicara dan matanya basah.<br />
<br />
Hari sudah malam!<br />
<br />
Saya mesti bujuk cucu saya dengan berbagai akal buat kembali pulang.<br />
<br />
Kami
lalui berjenis-jenis binatang yang terbang dan menjalar, yang pandai
memanjat dan melompat. Melihat seekor ular yang buruk warna kulit dan
bangun tubuhnya, akhinrya sesudah begitu laam dia takjub, memikirkan
nasib ibu orang hutan tadi cucu saya berkata. “Apa guna ular jahanam ini
dipelihara. Baik dibunuh saja!”.<br />
<br />
“Tak ada yang suci
sendirinya, dan tak ada yang jahanam sendirinya!” Sahut seorang ahli,
yang kebetulan mau pulang pula. “Ditaman Raya ini”, katanya seterusnya
“kita ciptakan, sebisa-bisanya bumi kecil, tetapi besar artinya, karena
jauh sejarahnya. Disini mesti didapat segala ada, dahulu dan sekarang.
Kalau bisa segala yang akan timbul. Tumbuhan dan hewan yang ada dahulu,
Cuma sedikit sekali yang bisa kita kumpulkan disini. Tetapi yang ada
sekarang diseluruh dunia taida berapa yang ketinggalan. Dan semua jenis
ini yang ada ditaman ini tiadalah akan dimusnahkan, tetapi sekali-kali
tiada akan dimusnahkan yang satu atau lebih jenis atau hewan tiada lagi
akan berlaku pada yang ada ditaman Raja kita seperti zaman dahulu itu.<br />
<br />
Ilmu
pengetahuan sudah bisa membatalkan kebanyakan dari bencana alam yang
bersimaharajelela pada zaman otak belum berlatih, perasaan masih
sederhana dan kemauan masih mentah itu. Dari yang ada sekarang lusa
timbul yang baru! Ilmu dan Peralaman kita sehari demi sehari memberi
pengharpaan besar! Yang lebih kuat, lebih berkhasiat, lebih berguna,
lebih cepat tumbuhnya dan lebih lama umurnya dari pada yang ada
sekarang, mungkin, boleh jadi, dan bisa diperoleh. Yang baru ini akan
menimbulkan yang lebih baru pula!<br />
<br />
“Tetapi ular itu, buruk rupanya, tak ada khasiatnya dan busuk tabiatnya”, sahut cucu saya.<br />
<br />
“Semua
itu dipandang dari penjuru kemanusaian”, jawab ahli tadi dengan
senyum-sambil,meraba kepala cucu saya dan memandag muka saya. “Yang ada
sekarang”, akta ahli tadi seterusnya, “berasal dari yang ada dahulu, dan
yang akan datang, berdasarkan pada yang akan sekarang Missinglinknya,
gelangrantainya Darwin yang hilang itu banyak menyedihkan Science! Kita
sedikitnya bisa juga mengharap supaya para ahli cucu ciick kita jangan
lebih banyak lagi mendapatkan missing-link itu!” Sambil melepaskan
tangan kanannya dair kepala cucu saya, memandang kebulan dan mulai
megintip dari puncak gunung, menyinari danau dengan pancaran warna yang
bergemilang sedap lemas, dia mengangkat kedua tangannya dan berkata:
“Taman Raya ini termasuk kedalam Sejarah Alam Raya, tetapi Cuma sebagian
kecil sekali. sejarah Alam Raya itu mengandung Taman Raya ini!”.<br />
<br />
KE-MESIN.<br />
Dimasa Dunia belum lagi aman!<br />
Beberapa Negara Industri sudah berdasarkan sosialisme dan komunisme.<br />
<br />
Tetapi
bertentangan dengan itu ada pula beberapa Negara yang berdasarkan
kapitalisme yang muda kuat. Diantara kedua jenis dasar Negara itu
didapati dasar perantaraan, setengah kapitalistis dan setengah
sosialistis. Pada beberapa Negara ini pertarungan kelas seru sengit
berlaku.<br />
<br />
Negara Indonesia berdasarkan sosialistis yang
tiada berdasarkan imperialisme dan kapitalisme lagi sudah beberapa lama
berdiri tegap. Daerahnya Negara ini tidak lagi dalam arti sempitnya
sekarang, tetapi sudah memeluk sebagian besar dari Benua Asia Selatan,
yang sekarang cerai-berai yang dinamai Birma, Siam, Annam, Malaka,
Indonesia Sempit, kepulauan Filipina dan Australia Katulistiwa. Nama
resminya Negara Baru ini ialah Federasi Aslia rapat dengan Australia
dingin.<br />
<br />
Pusat perindustrian yang dimaksudkan ialah
industri-jiwa, heavy-industry, bukanlah satu. Yang terpenting adalah
empat: (1) menurut keperluan diplomasi dan strategi keempat arah di
dunia yang belum aman ini; (2) menrut adanya bahan dan kodrat mesin
seperti adanya air mancur, arang atau minyak; (3) menurut perhubungan
lalu lintas; (4) menurut adanya kaum pekerja dan lain-lainnya. Empat
industri dicocokkan dengan 4 syarat tersebut diatas.<br />
<br />
Saya
dengan beberapa pemuda/pemudi mengunjungi pusat industri yang
terpenting di Aslia, kalau tidak didunia. Letaknya adalah segaris dengan
sumbu, dengan Katulistiwa, yang kira-kira ditentukan oleh garis
Bonjol-Malaka. Sumbu ini pada zaman purbakala mendapat perhatian penuh
dari pihak Negara yang langsung atau membelit mempersatukan Indonesia
Raya. Keduanya kerajaan besar, Sriwijaya dan Majapahit memusatkan
strategi pada sumbu ini. Pusat ini jadinya memenuhi syarat pertama
strategi dan diplomasi.<br />
<br />
Tiada mengherankan! Sumbu ini
meguasai dua Benua dan dua Samudera terbesar dihari depan. Dengan
artinya tenkik dan ekonomi zaman sekarang sumbu ini mendapat jiwa yang
bagus, lebih kukuh dari yang sudah-sudah. Logam besi, alumunium dan
bauxite buat pembajaan besi biasa, timah buat keperluan industri
ketentaraan, arang, listrik (air mancur) serta minyak tanah buat kodrat
mesin, kayu dan lain-lain bahan semuanya Bahan buat Industri-jiwa (heavy
industry) (sebab memang penting buat mempertahankan Indonesia
seluruhnya) berada dalam keadaan yang luar biasa; banyak, baik dan
berdekatan!<br />
<br />
Karena pentingnya sumbu-Dunia ini, maka
sudah lama Federasi Aslia menggali terowongan, yang menyambung Sumatera
dengan Semenanjung Malaka. Kota Malaka sendiri sekarang dengan satu kota
dihadapannya di Sumatera sudah menjadi pangkalan kapal perang yang
terutama, buat menguasai Selat Malaka. Dengan begitu menguasai dua Benua
dan Dua Samudera! Beberapa terusan yang memperhubungan sungai besar,
ialah Siak dan Kampar, sudah digali. Juga kedua sungai ini sudah
diperdalam dan dibentuk tebingnya. Perhubungan sepanjang sumbu
Bonjol-Malak itu kendaraan diatas dan dibawah air, serta diudara
berjalan tiada berhentinya! indsutri tadi dengan kereta lori dan kapal.
Begitu juga tak berhentinya bermacam-macam kendaraan, tak putus-putusnya
lalu-lintas siap mengangkut bahan atau barang, serta kaum pekerja yang
terutama datang dari pulau Jawa.<br />
<br />
Ketika kami dari atas
bukit mengagumi bumi yang permai dan langit yang jernih, mataharinya
mulai naik serta memancarkan sinar yang sehat-segar, yang paling muda
diantara kami, berlari menuju ke tebing jalan kereta, menelungkup
berama-ramai. Tetapi dengan giat gemetar, melambaikan kedua tangannya
kepada kami memanggil dengan teriak. Kami lari ketempatnya! Salah satu
pemuda, mahasiswa, ketika kami semua masih hening takjub melihat kereta
api, panjang, naik bukit menuju ketempat kami, dengan suara lemah
menggeletarkan kira-kira: “Perhatikanlah induk mesin itu! Alangkah keras
kerjanya! Asap nafasnya berbual-bualan: Keringatnya kurasa panasnya!
Dengarlah puputnya memberi pengawasan. Ketepi-ketepi, aku lari! Jangan
lariku terganggu! Berapa ribu kilo barang kuangkut lari! Beberapa ratus
jiwa dibelakangku. Perempuan, lelaki, pemuda pemudi, kanak-kanak dan
bayi. Ketepi-ketepi, teriakku sekali lagi. Bahayamu adlaah noda bagi
diriku. Keselamatan semua aku tanggung, jadi mesti kutepati. Saat menit
terlambat menghilangkan namaku. Abangku masinis langsung bertanggung
jawab. James Watt nama nenekku! Cepat cakap dan aman sentosa inilah
semboyanku! Kesempurnaan inilah hari depanku.<br />
<br />
Ditanah
datar dibawah kami sudah kelihatan rumah berjejer-jejer mengelilingi
tanah lapang. Inilah rumah, kaum pekerja, berbentuk baru dan cocok
dengan ilmu hawa udara dan cahaya matahari. Selainnya dari pada rumah
yang menjaga dan memajukan kesehatan pekerja, ditengah-tengah tiap-tiap
rombongan rumah didapati tanah lapang buat bermacam-macam sport dari
bermacam-macam usia, gedung yang tinggi ialah sekolah yang cukup
mempunyai alat buat bermain, bertani, bertukang dan berteori. Gedung
yang paling besar, paling tinggi dan paling bagus itu ialah tempat
bermusyawaratannya kaum pekerja tempat membaca buku dan surat kabar dan
kadang-kadang dipaku buat kotbah (lecture).<br />
<br />
Akhirnya
kami sampai pada salah satu pabrik besar. Disini kelihatan mesin yang
paling baru dan paling kokoh cakap. Hasilnya berlipat ganda dari yang
sudah-sudah. Permatilah gunting raksasa itu! Baja keras dan tebal itu
diguntingnya seperti adik saya menggunting kertas. Hampir pecah anak
telinga kita mendengar martil yang 125 ton (125.000 kg) yang dijatuhkan
dari temapt yang 6 meter tingginya itu. Baja sebesar benteng itu kalau
ditempatnya jadi tipis seperti emping. Amatilah gergaji listrik itu
melayani papan waja itu, seperti pandai besi pada zaman Majapahit
memotong-motong bambu .......... Disini dibakar mesin buat pabrik gula,
kopi, karet dsb, mesin buat pabrik kain, sepatu, sikat gigi dsb; mesin
buat kapal, kertas, auto, kapal dsb. Jadi pabrik ini ialah pabrik “mesin
buat bikin mesin”, machine making machine. Yang terpenting sekali ialah
mesin buat membikin pertahanan Negara senapan mesin, meriam, kereta
kebal, kapal silam dan aero-engine, mesin udara. Tetapi selalu dirombak,
dilebur dibentuk kembali menurut pemeriksaan dan pendapatan baru! Tiada
jauh dari pabrik ini didapati satu laboratorium Raya yang selalu
mencari susunan mesin yang baru dan kodrat mesin yang lebih efficient
dari yang sudah-sudah. Semboyannya pabrik-raya ini “Cakap demi cakap”,
more and more efficiency.<br />
<br />
Hak-diri dan perseorangan
(private ownership and individualism!) sudah tak dikenal lagi dalam
pabrik ini. semua mesin bahan dan kodrat mesin ini dipunyai masyarakat
Aslia. Klas Kapitalis dan proletar, golongan buruh halus dan kasar sudah
lama hilang lenyap. Kaum pekerja otak dan tangan, pekerja menurut
pembawaan masing-masing, dan masing-masing mendapat upah melebihi
keperluan masing-masing. Memang Aslia itu kaya, raya! Dengan ilmu dan
teknik sebaru-barunya, pemujaan harta benda terserah pada masyarakat,
penghasilan dan pembagian hasil berdasarkan tolong-bertolong upah dan
kehidupan diatur menurut rencana-pergaulan (social-planning), hasil
perusahaan senantiasa berlipat ganda, melimpah-limpah laksana danau
dimusim hujan<br />
<br />
Saya terpaksa menarik pemuda dan pemudi
keluar meninggalkan pabrik tadi. Mereka tak putus-putusnya bertanyakan
ini itu, meloncat kesini dan kesitu. Setelah keluar pabrik ini, mereka
bersikeras mau mengunjungi bermacam-macam pabrik lainnya, terutama
pabrik yang bikin aero-engine itu. Tetapi hari sudah petang. Mereka
bersikeras mau bermalam disana saja. Sebetulnya saya kekurangan alasan
buat membantah mereka. Untunglah terdengar dengungan mesin kapal terbang
yang hendak berangkat. Mereka berhamburan melompat keluar pabrik,
menuju kelapangan terbang sedikit jauh diluar kota pabrik ini.<br />
<br />
Mereka bergerak berjalan cepat, bersorak menyanyi bersama-sama;<br />
Sudah dilangit kami melintas<br />
Terbang melayang kebumi lain<br />
Namun akal pantang tewas.<br />
Asal masyarakat terus menjamin.<br />
KE TAMAN MANUSIA<br />
Maluku (is) het verleden,<br />
Java (is) het heden,<br />
Sumatera (is) de toekomst.<br />
Kata Belanda! Artinya itu:<br />
Kebesaran Indonesia dahulu ter-<br />
Letak di Maluku; sekarang<br />
Jawa nanti di Sumatera<br />
<br />
Apakah
yang dimaksud Belanda dengan “Kebesaran?” Tentulah bukan kebudayaan!
Kalau dipandang dari penjuru kebudayaan, maka simpulan tadi mesti
disusun: Sumatera yang pelopor; Jawa yang sekarang; dan hari depannya
Indonesia, boleh jadi sekali kembali ke Sumatera.<br />
<br />
Sebelum
zaman Majapahit, tak bisa disangkal, bahwa Sumateralah dengan kerajaan
Sriwijaya, sebagai pemimpin politik, yang menjadi pusat kebudayaan.
Sekolah tinggi berdasarkan Buddhisme, di ibukota Sriwijaya, tidak saja
menjadi obornya Buddhisme di Indonesia, tetapi pada satu masa boleh
dikatakan buat seluruhnya dunia yang beragama Buddha. Dharmakitri di
Sriwijaya diakui sebagai ahli Buddhisme yang terbesar pada zamannya. Yah
Hien dan I-Ching; keduanya ahli Tionghoa tentangan agama Buddha, dan
diakui oleh dunia Barat juga sebagai Ahli Sejarah Timur yang besar, lama
tinggal di-ibu kota Sriwijaya buat mempelajari Buddhisme. Pada masa
Sriwijaya masih dipuncak kekuasaan dan Buddhisme di Hindustan sedang
turun, maka besar sekali pengaruhnya Sriwijaya atas sisa politik dan
kebudayaan Buddhisme yang masih tinggal di Hindustan.<br />
<br />
Sesudah
Sriwijaya turun dan sunyi senyap, maka pusat kebudayaan
(Hinduisme-Buddhisme) berpindah ke Jawa. Sampai sekarang Jawa tetap
pegang kehormatannya sebagai pusat kebudayaan Hindu-Jawa itu.<br />
<br />
Walaupun
sekali lagi Sumatera berlaku sebagai pelopor dengan membawa Islam
ke-Jawa – ingatlah nama-nama Falatehan Jakarta dan Sunan Gunung Jati –
tetapi kebudayaan yang dilaksanakan dan dimajukan oleh bangsa Indonesia
masih berpusat di Jawa. Kebudayaan masa dahulu kala yang bisa dianjurkan
keluar Negara, yang bisa mengenangkan hati seluruhnya Rakyat Indonesia
pada masa sekarang, ialah: kebudayaan Jawa. Yang saya maksud dengan
kebudayaan, kultur, ialah perkendalian atas dunia diluar dan dalam diri
manusia. Perkendalian atas “dalam diri” itulah yang memuncak di Jawa.<br />
<br />
Tetapi
mesti ada peringatan, bahwa perkendalian itu berdasarkan idealisme,
kegaiban dalam filsafatnya dan kerajaannya dalam politik (politiknya).
Duduk sama rendah, tegak sama tinggi, tak didapati kalau dalam
Masyarakat Hindu-Jawa.<br />
<br />
Kalau dasar semacam ini, dasar
kerakyatan ini akan dijadikan ukuran, maka kita mesti menoleh
kemasyarakat Minangkabau pada zaman luruhnya. Kita mesti pelajari makna
undang yang dipusatkan oleh dua Ketumanggungan dan Perpatih. Keduanya
ahli undang ini berdasarkan kerakyatan, tetapi yang pertama dianggap
conservative. Walaupun kesusasteraan dan seni seperti tari dan nyanyi di
Minangkabau disana terbelakang dari Jawa, tetapi teknik dan ekonomi
sekali-kali tak ketinggalan oleh Jawa. Malah dalam teknik perairan
Minangkabau melebihi Jawa dan Bagian Asia lainpun.<br />
<br />
Dalam
perkara kebudayaan tadi bukanlah Maluku yang jadi pelopor, perintis,
jalan kebudayaan. Bukanlah “Maluku” het verleden, melainkan Sumatera.
Cuma kalau dipandang dengan kaca mata shopkeeper, yakni tukang warung,
maka kehormatan itu terletak didadanya Maluku. Memang Maluku dengan
cengkeh dan palanya pernah menarik bangsa Eropa ke Indoenesia dan
mengisi penuh kantongnya bangsa Barat itu. Dengan hilang celupnya pala
dan cengkeh itu, dan naiknya celup gula dan kopi. Maka dari penjuru
matanya tukang warung juga “kebesaran” sekarang itu berpindah ke Jawa.
Sebetulnya, sesudah kira-kira tahun 1927, pada waktu mana export dari
Sumatera sudah lebih dari setengahnya export seluruh Indonesia
“Kebesaran sekarang” itu sudah berpindah dari Jawa ke Sumatera, yakni
dipandang dari kaca-mata tukang warung juga. Dengan begini sebetulnya
nujumnya tukang warung tadi, bahwa “Sumatera itu ialah hari Depan, sudah
berlaku”.<br />
<br />
Memang Sumatera dengan besarnya hampir 3 ½ X
Jawa; dngan banyak dan besar serta dalam sungainya yang mengalir ke
Samudra Pasific dengan segala ragam bahan logamnya yang sempurna banyak
dan sifatnya; dengan letaknya yang tiada taranya didunia ini; dan
akhinrya tetap tiada terkurang pentingnya, dengan kemajuan Ilmu dan
Pesawat Zaman sekarang yang bisa menukar rawa-rayanya Sumatera sebelah
Timur menjadi taman-raya ............... maka tak ada diantara kepulauan
Indonesia yang berbahagia seperti Sumatera. Apalagi kalau Sumatera itu
dikembarkan (terowongan) seperti pada zaman purbakala dengan Semenanjung
tanah Malaka.<br />
<br />
Jepang dengan mata tajamnya, seperti
mata burung elang sudah sadar akan arti Sumatera/Malaka dalma arti
perindustrian dan peperangan (strategy). Bagaimana juga akhirnya
peperangan ini (sekarnag Maret, 28, 1943) bagaimana juga akhirnya nasib
Indonesia dalam hal politik, tetapi pasti perindustrian di
Sumatera/Malak tak akan bisa dihambat majunya. Perkara tenaga tidak
menjadi persoalan yang tetap tak bisa diselesaikan. Sumatera/Malaka
sekarangpun sudah hampir dua kali penduduk Australia yang besarnya 15
kali sebesar Sumatera/Malaka itu. Lagi pula Jawa lebih dari cukup
mempunyai reserve, bantuan tenaga. Dalam sejarah perindustrian didunia,
kita saksikan Bukannya tempat yang pindah mencari orang (tenaga),
melainkan sebaliknya buruh yang pindah mencari tempat (perindustrian).
Dengan begitu perindustrian Indonesia pada hari depan akan berpusat di
Sumatera/Malaka, seperti pada tulisan terakhir kita sebutkan di Sumbu
Bonjol/Malaka. Akhirnya tetapi tiada pula terkecil artinya pada tingkat
penghabisannya, bukan kebudayaan semata-mata yang menentukan ekonomi
(perindustrian dsb), melainkan ekonomilah yang menjadi alat adanya dan
yang membentuk kebudayaan. Dengan Industri Jiwa Indonesia kelak akan
berpindah ke Sumbu Bonjol/Malaka, maka lambat-laun kebudayaan akan
berpindah, ya, berpindah kembali kesana. Demikianlah Sumbu Bonjol/Malaka
itu kelak akan menjadi sumbu kebudayaan.<br />
<br />
Tetapi
sekarang sumbu kebudayaan itu masih di Jawa. Dengan majunya pertanian
dan industri kecil, menengah dan sebagian dari industri besar di Jawa
dan rapatnya penduduk sekarang dan dihari depan, maka Jawa akan tetap
buat beberapa lama memegang kedudukan tertinggi dalam kebudayaan
Indonesia itu! Lagi pula kaum cerdas (intelek) dan pekerja kasar dan
halus akan berpusat di Jawa.<br />
<br />
Republik Indonesia sempit,
tetapi dengan hati lapang, sudah lama membentuk Taman-Manusia, hampir
pada tiap-tiap pulau di Indonesia. Cocok dengan kekuatan pulau dalam hal
ekonomi, maka tiap-tiap pulau sudah memilih dan membangunkan
Taman-Manusia masing-masing atas dasar yang sama buat seluruh Indonesia.
Baik semangatnya atau teknik dan seninya semua bangunan itu sudah
ditetapkan oleh komisi Taman-Manusia dan dibenarkan oleh Majelis
Permusyawaratan Indonesia. Taman-Manusia yang dianggap menjadi modal,
contohnya terdapat di Jawa.<br />
<br />
Kesini kamu pergi
bertamasya! Tram listrik Gunung yang kami kendarai. Kata seorang
penumpang pada sayat tak lama lagi tram naik gunung ini akan dijalankan
oleh korat kawahnya gunung Merapi yang banyak dipulau Jawa ini. saya
sahuti pula kalau begitu nanti tak saja terowongan yang bisa
mempertautkan kembali Jawa/Sumatera, tetapi juga ferry-raya yang
pulang-balik di Selat Sunda akan dijalankan oleh kodrat kawahnya Gunung
Krakatau. Jadi nujumnya Joyoboyo akan berlaku sebaliknya. Jawa bukannya
akan msunah dari muka bumi ini malah sebaliknya akal manusia bisa
diperbesar dan mempertaukan kembali dengan saudara kandungnya. Impian
kami terpaksa diputuskan, karena sudah berhenti dimuka pintu gerbang
yang permai sekali. pemandangan disekelilingnya menakjubkan serta
memberi ilham yang tak bisa dilupakan! Kami masuki pintu gerbang itu,
bermula kami memandang padang penuh dengan gedung yang indah-indah,
bermacam-macam tugu, dikelilingi oleh berjenis-jenis pokok kayu serta
bunga-bungaan yang berbagai-bagai warna dan bau. Sesayupnya mata
memandang kedepan, kekiri dan kekanan kelihatan bukit mengelilingi.
Dikaki, dipinggang dan dipuncak bukit barisan berkeliling padang tadi,
kelihatan patung besar kecil yang kadang-kadang memancarkan kembali
sinar matahari.<br />
<br />
Alangkah permainya pemandangan disini!
Tetapi sebentar saja kepala kami yang penuh ilham tadi, dengan hati yang
takjub hening-hening itu terharu. Dimuka kami ada satu tugu panjang
bujur sangkar. Didepannya ada satu patung besar, menundukkan kepalanya,
dengan muka yang tak bisa digambarkan dengan satu perkataan, sebagian
berupa sedih-pilu, sebagian berupa menyesal dan sebagian berupa marah
............. kami lekas mengerti maksudnya patung ini. sesudah kami
menghampiri tugu bujur sangkar itu. Didepan huruf baja tertulis:<br />
<br />
TUGU PERINGATAN MANUSIA NAJIS<br />
PENGHIANAT NEGARA, PENJUAL RAKYAT<br />
KUSTA MASYARAKAT!<br />
<br />
Puluhan,
ya ratusan namanya dan gelarnya manusia najis yang dituliskan disemua
sisi Tugu Raya ini. yang baru diantara mereka mempunyai gambaran. Dengan
tulisan baja pula disebutkan asal, pangkat, pekerjaan, dan perbuatan
masing-masing terhadap Rakyat Indonesia dimasa lampau. Yang masuk
golongan manusia najis No. 1 ialah mereka yang dengan langung membantu
penjajah penindas, penghisap atau pembunuh Rakyat Indonesia. Golongan
yang kedua ialah mereka, yang dengan tak langsung membantu musuh
Indonesia (hand-en spandiensten verrichten). Golongan yang ketiga ialah
mereka, yang masuk kedua golongan tersebut diatas, tetapi mengecap
kesenangan bersama-sama dengan musuh Rakyat, merugikan Rakyat. Ada lagi
satu golongan yang namanya tertulis pada satu kubu tertutub dibelakang
kubu najis, mereka tiada masuk golongan najis, tetapi berjuang tehradap
masyarakat. Golongan ke-empat itu ialah mereka yang bermata tetapi tak
melihat, bertelinga tetapi tak mendengar, berotak, tetapi tak berpikir,
berperasaan tetapi berpeluk tangan, bermulut tetapi mungkin
.................... manusia tak berguna terhadap masyarakat, masuk tak
genap, keluar tak ganjil. Sebagian besar dari muka tiap-tiap sisi kubu
najis tadi belum lagi ditulis. Rupanya pemerintah Republik menunggu
pelamar najis yang baru.<br />
<br />
Hati kita yang terharu itu
ditambah kusutkan pula oleh pengaruhnya suara burung semacam burung
hantu yang bertebangan dikeliling tugu itu, terutama disekitar Golongan
Manusia Najis No. 1. Bunyi burung itu seolah-olah berarti: jauhilah,
jauhilah semangat manusia najis ini. bunyi itu dicampuri pula oleh
baunya bunga-bunga yang dikenal di Indonesia dengan nama tahi-ayam.<br />
<br />
Entah
dari mana seorang putri, murid sekolah menengah terkenal sebagai
seorang radikal, mendapatkan barang yang tak bisa disebutkan namanya
disini ........... tetapi ia sudah siap hendak melemparkan barang itu
kesatu nama yang sampai ke Digul terbau busuknya. Untunglah penjaga
lekas datang mencegah ...........................!<br />
<br />
Pemuda/pemudi
diantara kami terutama pula yang sudah mengerti, berperasaan halus
terlatih, keras hati dan jujur, sudah lama kehilangan kesabaran dan
mendesak meninggalkan kubu manusia najis ini dan menuju kelereng gunung.<br />
<br />
Kami
menuju kesebelah kana! Disini terdapat pemikir dan pahlawan Indonesia.
Manusia berjasa kepada Indonesia dalam lebih kurang 2000 tahun ini.<br />
<br />
Tetapi
walaupun cukup banyak kubu dan patung pada barisan bukit ini,
kebanyakan benda peringatan manusia berjasa ini terdiri dari tugu.
Tetapi pada tugu peringatan ini segala naa orang tiada lagi dikumpulkan
seperti pada manusia najis tadi. Tiap-tiap orang mempunyai satu tugu
besar atau kecil menurut jasanya terhadap masyarakat. Tugu peringatan
ini didapati dikaki bukit, cukup indahnya! Dilereng bukit kita temukan
beberapa patung pemikir dan pahlawan Indonesia. Di puncak bukit kita
lihat Cuma satu dua patung! Tetapi lebih indah dari yang sudah-sudah.
Sebagian besar dari lapangan dilereng dan puncak bukit masih kekosongan
patung, tetapi penuh dengan pohon dan bunga yang cantik danburung yang
merdu nyanyinya.<br />
<br />
Lama komisi Taman manusia tadi,
memutar-balikkan perkara dasar yang mesti dijadikan pedoman buat
mengatur kedudukan penduduk Indonesia Almarhum yang besar berjasa.<br />
<br />
Persetujuan
tak mudah didapat. Karena, walaupun sebagian besar dari anggotanya
berdasarkan Sosialisme dan Internasionalisme, tetapi diantara anggotanya
banyak juga yang berjasa besar terhadap Indonesia Muda, sedangkan
mereka berdasarkan kebangsaan semata-mata. Pihak ini mendesak,
sedikitnya buat satu keturunan di depan, supaya kebangsaan itu, dalam
arti menurut ilmu kebangsan, diberi perhatian, terhadap keluar Negara
perlu dipropagandakan dengan “bukti dan perbuatan, bahwa bangsa
Indonesia, warna coklat penduduk hawa panas itu, bukanlah masuk bangsa
yang malas, penakut dan bodoh, seperti selalu dikemukakan pada beberapa
abad dibelakang ini. terhadap kedalam Negara, perlu dengan seni dan
propaganda dihilangkan Inferiority Complex”-nya, yang merasa dirinya
rendah, yang dimungkinkan oleh Hinduisme dan didalamkan oleh
Imperialisme Barat.<br />
<br />
Berhubung dengan aliran
Internasionalisme sehat dan Nasionalisme sehat dalam pemerintahan dan
komisi tadi, yang keduanya berurat pada Rakyat Jelata, maka pada
tiap-tiap pembicaraan tentang seseorang Almarhum berjasa timbullah
bermacam-macam persoalan. Diantaranya ialah Almarhum ini akan dimasukkan
ke taman manusia bagian nasinal ataukah internasional; penjajah
mentahkah dia atau bermaksud murni terhadap masyarakat dan bangsa asli
Indonesia; melawan musuh dengan pikiran dan semangatkah atau dengan
perbuatan; apakah Birma Siam dan Annam sekarang juga akan dimasukkan
kegolongan bangsa Indonesia atau Filipina dan Malaka saja; yang
terpenting ialah orang Besar ini berdasarkan kerakyatankah atau
kerajaan.<br />
<br />
Berhubung dengan beberapa dasar pilihan yang
diatas ini, maka Hayam Wuruk dan Gajah Mada, walaupun kedua patungnya
besar sekali, tetapi mukanya tiadalah terang, karena ditutupi oleh
semacam cahaya yang mengaburkan seluruh badannya, apalagi kalau siang
hari. Lama sekali komisi Taman Manusia mempelajari dan berembuk tentang
asal-usul, asas dan perbuatannya kedua Almarhum besar ini. kebesaran
mereka tentu bulat dan cepat mendapat persetujuan. Dipandang dari
penjuru semangat, kecerdasan dan kecakapan dalam politik mereka dianggap
luruh sekali. Tetapi kebangsaan mereka, Hindu tulenkah atau setengah
Hindu. Setengah Hindu itu mesti dianggap kasta calon surga, sedangkan
bangsa Indonesia Asli, seperti di Bali pada abad ke-20 ini mesti
diangagp sebagai Sudra, kasta nasjis? Apakah perlunya kasta Brahma atau
kasta Hindu itu, dilayani dengan bahasa Kromo atau Kromo Inggil oleh
bangsa Indonesia Asli, sedangkan kasta Hindu melayani kasta Sudra itu
dengan Ngoko. Banyak diantara anggota yang tak bisa menahan marahnya dan
mengusul, supaya Hayam Wuruk dan Gajah Mada itu dilenyapkan saj dari
sejarah Indonesia. Golongan ini menyamakan hayam Wuruk itu dengan Jan
Pieterzoon Coen dan Deandels. Mereka bertanya, guna apakah begitu banyak
darah bangsa Indonesia di Jawa dan seberang dicucurkan? Karena tak
satupun daya upaya menakluk Hindu itu, kata mereka, yang mencoba
mengembangkan kebudayaan Majapahit itu dengan sungguh, ikhlas dan
langsung diantara Rkayat seberang sehingga samapi Rakyat Batak, Kubu,
Dayak, Toraja dsb tak sedikitpun mendapat manfaatdari peperangan yang
diulungkan, diwayangkan dan didongengkan itu. Ada yang menuduh, bahwa
Hayam Wuruk dan Gajah Mada en Co-lah yang menanam atau memperdalam
inferiority complexnya Rakyat Jawa, yang terbanyak di Indonesia, yang
patut menjadi pemimpin seluruh Indonesia terhadap Imperialisme Barat,
tetapi gagal berkali-kali dalam pimpinannya itu. Banyak anggota yang
menganggap Hayam Wuruk dan Gajah Mada seperti pemimpin kasta asing,
berurat dimasyarakat Indonesia seperti bendalu berurat dipokok langsat.
Akhirnya diputuskan supaya patungnya ditaruh dibagian Indonesia,
dibesarkan tetapi dikaburi .............. artinya sejarahnya kurang
jelas!<br />
<br />
Patungnya Hang Tuah, Diponegoro, Imam Bonjol,
dan Teuku Umar tidak begitu besar tetapi terang sekali. ada tak adanya
darah asing, yang sendiri mengaku superior, ulung, pada para pahlawan
ini tak menjadi persoalan lagi. Tak ada diantara anggota, yang memandang
campur darah asing itu satu kekuatan asal. Campur darah itu bersemangat
dan bersikap samarata terhadap darah Indonesia Asli. Mereka semuanya
pahlawan Islam yang tak mengenal kasta dan kutuknya kasta Sudra atau
Paria. Meskipun begitu diantara nasionalist sehat dan internasionalist
ketika menentukan besarnya patung ke-empat pahlawan pada empat negara
(masyarakat) di Indonesia tadi timbul juga persoalan seperti: Kalau
Diponegoro jaya, dan bisa mendirikan kerajaan Jawa dan akhirnya
Indonesia, akan dia tetapkankah perbedaan bahasa yang dipakai diantara
satu penduduk dan penduduk di Indonesia itu? Umumnya wakil Indonesia
yang muda memandang perbedaan bahasa yang melemaskan lututnya si Kromo
itu sebagai najis Hindu yang mesti dikikis habis-habis! Batinnya mereka
juga setuju, bahwa tak ada diantara 4 satria yang menantang imperialisme
Barat tadi dengan usaha mati-matian, yang berpikiran baru. Disangka,
bahwa paling baiknya Indonesia akan mendapat persatuan teguh kembali dan
satu Raja yang Adil. Tetapi semua Sejarah di Asia ataupun Indonesia
menyaksikan bahwa seorang raja adil itu mungkin dan sekali sendiri atau
mempertahankan Raja Dalim. Tetapi persoalan semacam itu tinggal
akademis, sesuatu, “kalau” saja. Komisi akhinrya memutuskan, supaya para
pahlawan penantang imperialisme tadi mendapat patung yang sedang
besarnya. Sejarah pertarungan mereka ditulis dengan huruf emas, Hang
Tuah, penantang Portugis dengan taktik gerilyanya dilaut, mendapatkan
perhatian lebih dari yang sudah-sudah. Karena semuanya anggota komisi
setuju bahasa hari depannya Indonesia terletak dilaut!<br />
<br />
Hampir
kepuncak kita berjumpakan beberapa patung yang menarik hati, seperti
patung Dr. Cipto Mangunkusumo, Muhammad Husni Thamrin dll. Sudahlah
tentu Thamrin mendapat sokongan besar, dari bekas borjuis besar. Mereka
mengemukakan “inteleknya” Thamrin dengan melupakan dasar ekonomi dan
politik yakni kapitalisme Bumiputera dan berkompromis dengan kapitalisme
Asing. pembantu Cipto memajukan politik, kesangsian Dr. Cipto diantara
hinduisme dan modernisme yang akhirnya mengadakan akibat yang tiada
dikendalikannya sendiri, tetap sebelum matinya. Kebanyakan borjuis kecil
membantu Cipto. Kaum Internasional besar mengalah, mengingat tingkat
sejarah Indonesia pada masa itu. Dengan begitu nasinalist bisa
mendirikan tanda peringatan buat pemimpin nasionalist yang berjasa.<br />
<br />
Dipuncak
bukit kita lihat dua patung: Dr. Jose Rizal (baca Hose) dan Andreas
Bonifacio. Mereka ditaruh dilapangan dipuncak bukit. Belum ada penduduk
Indonesia-Sempit sampai kesana. Memang sampai waktu Jepang masuk,
Indonesia-Sempit, tak mempunyai nasionalist yang bersejarah seperti
Huaroz atau Rizal, Dr. Sun Yat Sen atau Tilak. Belum ada penduduk
Indonesia Sempit yang sampai kesana. Tidak saja Rizal dianggap pelopor
dan Satria kemerdekaan Filipina, tetapi juga satu dokter yang masyhur di
Asia Timur, ahli bahasa, yang mengenal lebih baik dari 13 bahasa tua
dan baru, seniman yang mendapat pengakuan Interansional, biologist yang
mendapat tumbuh-tumbuhan dan hewan baru, pengarang buku yang membawa
dirinya kebawah hujan peluru sebagai hukuman dari pemerintah Spanyol.<br />
<br />
Bonifacio
sampai sebagian besar maksudnya, seperti belum tercapai oleh orang
Indonesia lain. Dia bapaknya Katipunan, partai Revolusioner, yang
bermula menaikkan bendera kemerdekaan menentang tentara Spanyol yang
lengkap senjatanya itu dengan bola ditangan dan berhasil ¾ mengusir
Sapnyol ................. sampai jiwanya ditewaskan oleh penghianat
kawan seperjuangan.<br />
<br />
Diantara wakil proletar ia di
Komisi kita tadi, banyak yang memajukan supaya Bonifacio dimasukkan
ke-Taman Indonesia bagian internasional saja. Pihak ini memajukan bahwa
Bonifaciolah yang pertama kali, tidak saja di Filipina, tetapi diseluruh
Indonesia, ya, diseluruh Asia yang berasal, berpendidikan proletaris,
dan menyusun proletar. Lebih dari Dr. Rizal maka Bonifacio mengerti
kekuatan proletar dan akhirnya mengerti akan politiknya Amerika yang
masuk menyerbu. Sampai pada saat matinya, dia tetap memegang dasar
kemerdekaan dan tak mau kompormis dengan bangsa asing yang hendak masuk
mencampuri politik Filipina.<br />
<br />
Juga ada diantara anggota
komunis yang mau menempatkan patung Dr. Rizal ditaman manusia bagian
internasional itu. Mereka memperingati dokter ini, walaupun berusia 36
tahun sudah memperlihatkan sinar otaknya, tidak pada satu lapangan ilmu
saja, tetapi pada bermacam-macam lapangan. Mereka memperingatkan kata
Russell, bahwa “universal genius: maha cerdas dalam segala ilmu itu,
tidak terdapat dibangsa lain, melainkan pada Malay Race, diantara bangsa
Indonesialah. Clefford juga mengaku kecerdasan luar biasa dari dokter
muda bangsa Indonesia tulen ini! Jadi kata mereka, para anggota komisi
tadi tak ada halangannya kalau Dr. Rizal berdiri sejajaar dengan
Ariestoteles ataupun Descrates yang juga universal genius tetapi tidak
dalam bahasa atau seni seperti Dr. Rizal.<br />
<br />
Tetapi
menurut pendapatan pihak yang mau menaikkan derajat bangsa,
menghilangkan inferiority complex baiklah keduanya Jose Rizal dan
Andreas Bonifacio ditaruh sebagian dalam daerah nasinal. Dalam hatinya
semua anggota juga mengakui bahwa keduanya orang besar Indonesia itu
meskipun cukup buat Indonesia dan Asia, tetapi belum cukup buat seluruh
dunia. Mereka tiada meninggalkan teori atau dasar yang baru buat science
dan masyarakat umumnya. Putusan yang diambil ialah menaruh patungnya
Dr. Rizal dan Bonifacio kebagian Indonesia dengan mukanya menghadap
bagian Internasional!<br />
<br />
Bukan main cantik warnanya dan
merdunya suara burung yang diperlihara disekitar dua Almarhum besar ini.
karangan bunga yang bertimbun-timbun ditaruh di kaki kedua patung itu.
Desas-desus suara kekaguman pengunjung, membawa pikiran dan idaman putra
dan putri Indonesia tinggi melayang keangkasa ............melebihi
kecerdasan Jose Rizal dan ketunggangan Bonifacio.<br />
<br />
Kami sekarang menuju ke bukit sebelah kiri, kebukit internasional.<br />
<br />
Seorang
pemuda bertanya, kenapa besaran dunia itu patungnya ditaruh sebelah
kiri. Tidakkah lebih cocok kalau ditaruh disebelah kanan. Jawabnya,
maksud kiri itu, ialah hari-depan. Internasionalisme sehatlah dan
diujudkan oleh Republik Indonesia dan kelak oleh Federasi Aslia.<br />
<br />
Seorang
pemuda berkecikak menanyakan: “Kalau saya mati, dimana nanti saya
ditaruh?” Disana, kata seorang, menunjuk ke kubu najis kalau kamu
berlaku seperti mereka. Digolongan nasionalis-besar, kalau kamu berbuat
baik kepada masyarakat Indonesia. Digolongkan internasional kalau engkau
betul-betul meninggalkan teori baru untuk ilmu bukti dan dasar baru
buat sembarang masyarakat didunia! Tetapi kalau manusia masa saja tetapi
cukup buat jadi contoh teamn sejawatmu, karena sebagian pelajaran
engkau belajar dengan sungguh, sebagai guru engkau mengajar dengan giat,
tetapi pekerja engkau tak pernah dapat celaan, sebagai pemikir, dokter,
insinyur atau ahli undang dsb engkau dengan teliti menjalankan
kewajibanmu, maka engkau akan bersemayam di desa, kota, atau daerahmu,
di catat ditugu atau dipatungkan menurut jasamu! Tak ada nama pad amasa
depan yang akan dilupakan, dosa yang akan didiamkan atau jasa yang tiada
akan dicatat. Perkataan para Nabi, bahwa tak ada perbuatanmu yang tidak
diketahui dan dituliskan Tuhan Yang Maha Mengetahui dan mencatat segala
dosa dan jasamu buat selama-lamanya. Jadi awasilah segala perbuatanmu!<br />
<br />
Kami
akhirnya sampai ketugu besar! Tugu ini penting sekali dan didirikan
atas usulnya internasionalist dalam komisi kaum nasionalist yang selalu
mengembar-gemborkan Diponegoro dan Imam Bonjol itu, seolah-olah tak suka
ikhlas, menyebut puluhan nama yang meringkuk dan mati dalam bui,
buangan atau gantungan Imperialisme Barat, seolah-olah mereka Amlarhum
ini dianggap bukan lagi bangsa Indonesia yang berjaasa tehardap
masyarakat Indonesia. Sebetulnya nama Indonesia, baik nama Negara atau
orangnya, dalam pergerakan Indonesia lk 35 tahun dibelakang, sebelum
Jepang masuk, tercantum dalam surat kabar asing di Singapura atau
Shanghai, London, atau New York, ialah nama yang berhubungan dengan
keributan 1926, disebabkan pengaruhnya PKI.<br />
<br />
Orang boleh
bertemukan nama Dahlan seumpamanya pemimpin Komunis di Jakarta diruang
surat kabar Bangkok atau Hongkong, London atau New York. Tetapi carilah
nama-nama seperti Dr. Sutomo atau Dr. Wahidin umpamanya. Orang bisa
ketemukan nama partai PKI dalam surat kabar didunia luar Indonesia.
Berhari-hari, berkolom-kolom surat kabar diluar negeri dikawati dengan
nama pemimpinnya yang berhubung dengan kejadian di Jawa dan Sumatera
pada tahun 1926 itu. Tetapi carilah nama Budi Utomo atau lain-lain
kumpulan intelek di dunia luar! Pendeknya Indonesia sebagai bangsa yang
masih berjiwa, yang masih bisa memprotes, tiadalah dikenal oleh Negara
lain, diabad ke-20 ini, kalau tak ada keributan 1926 itu dan
pemimpinnya.<br />
<br />
Satu anggota mengemukakan bahwa pemogokan
buruh kereta api pada tahun 1922 lebih besar artinya buat kesadaran
rakyat dalam politik dari 1001 pidato kaum intelek yang disertai tempik
sorak tak karuanitu! Komisi mengakui, bahwa para pemimpin PKI almarhum
patut dipatungkan, sudah lebih dari sepatutnya diperingati nama dan
sejarah pendeknya para pemimpin dan pengikutnya almarhum seperti
Subakat, Dahlan, Ali Archam, Haji Misbah, Sugono, Dirya dll.<br />
<br />
Demikianlah
nama diatas disertai oleh puluhan nama pahlawan yang bersemangat dan
berhaluan baru serta bersejarah, pendeknya tercantum pada tugu besar
ini. Dimuka tugu besar ini berdiri patung tak begitu besar, seperti
seorang muda remaja, berbadan sehat, kukuh, bermuka penuh dengan
pengharapan kegiatan dan kesucian pikiran. Patung ini menghadap kekiri,
kebagian Taman Manusia internasional, mengaruk kepuncak bukit, namanya
tak ada. Dibawahnya tertulis dengan tulisan:<br />
<br />
Enyahlah segala macam isapan, tindasan dan kecongkakan!<br />
Hiduplah persamaan manusia dan manusia serta bangsa dan bangsa.<br />
Hiduplah kemerdekaan berpikir buat ilmu pesawat dan seni!<br />
Perlahan
kami mendaki gunung. Karena semua berjalan menengadah keatas melihat
patung yang indah berseri-seri dan takut jatuh tertarung.<br />
<br />
Tak
ada yang berbicara keras! Walaupun tadi sudah merasa lelah, sekarang
kaki dan badan seolah-olah mendapat seburan dari nenek moyang manusia
yang dipatungkan dimuka kami.<br />
<br />
Berseri-seri patungnya
pembentuk agama manusia, seperti Zarathustra, Musa, Isa, Buddha .......
diantaranya pemdua ada yang bertanyakan Muhammad. Dengan cepat dijawab:
Tidak boleh dipatungkan! Itulah tugu peringatannya. Disana engkau kelak
boleh baca dasarnya Islam dan sejarah pendeknya Muhammad SAW. Nabi
Muhammad melarang menyembah patung, sebab dengan begitu orang akan
melupakan azas dan perbuatan. Jawab satu pemuda pula, tetapi gambaran
badan dan mukanya nabi, bisa mengeluarkan minat pula! ......... “Dimana
patungnya Maha Guru Kung?” tanya seorang pula. Jawab: dia sebetulnya
bukan pembentuk dasar masyarakat dengan agama, melainkan dengan
filsafat. Dia ditaruh antara pembentuk agama dan filsafat.<br />
<br />
Lihatlah
disana patung yang indah mulia dari filsafat dunia Barat dan Timur!
Disana ada ahli filsafat baik pun idealist ataupun materialist,
berdasarkan Logika atau Dialektika.<br />
<br />
Perhatikanlah tiga
serangkai yang menjadi urat aslanya pikiran zaman sekarang. Socrates,
Plato, Aristoteles! Pada jejeran lain Heraklit, Demokrit dan Epikur.
Disana Ibu Rusjdi, Wakidi, disana David Hume, Hegel .......... disana
sapa? ............ banyak lagi.<br />
<br />
Kami berjumpakan banyak
pemudi berkeliling patungnya Omar Khayam, penyair Arab yang masih
menggetarkan tali perasaannya putra dan putri. “Penyair” yang sedih
sayup, tetapi langsung, lancip, tepat mengenai hati percintaan “kata
seorang putri”. Penyair buat segala bangsa dan masa kata seorang putra!
.......... Disana penyair Li Po, Shakespeare, Goethe, Pesjkin ..........
ya siapa lagi ............<br />
<br />
Sebelah keatas lain golongan dari besaran dunia! Science!<br />
<br />
Galen
dari Yunani, Sena dari Arab Asli, besaran tentangan Fisika, seperti
Archimedes, Pascal, buat Kimia: Dalton, Mendelief, Mosky ...........
Matematika Poincare, Gaus, Einstein ....... Ilmu Bintang: Copernicus,
Galilei, Newton, Einstein ....... Biology: Darwin, Mendel ........
Listrik: Faraday, Edison, Ohm .......Seniman .......! Pujangga
..............! Diantaranya sudah ada scientist dan pujangga dari Jepang
dan Hindustan. Cukup lengkap dengan teori, dasar yang memusingkan
kepala.<br />
<br />
Salah seorang memandang kebawah, kekaki bukit
dan dengan suara seolah-olah tercengang bertanya: “Kenapa patung
Alexander Julius Caesar dan Napoleon ditaruh dibawah sekali? Patung
Bismark Cuma sedikit lebih tinggi? Itu patung Abraham Lincoln kenapa
lebih tinggi tempatnya dair Napoleon?<br />
<br />
Napoleon betul
manusia paling ulung dalam hal kecerdasan, watak dan kemauan! Betul pula
dia telah mempersatukan Eropa yang cerai-berai. Tetapi dia terlampau
cinta pada Ilmu perang dan peperangan. Semua keulungannya Cuma buat hawa
nafsunya sendiri. Persatuan Eropa itu dilakukan tidak dengan setujunya
Rakyat Negara yang dipersatkan. Lagi Eropa Raya itu terutama buat
kebesarannya sendiri buat namanya sebagai penakluk, sebagai Alexander
dengan tak memperdulikan air mata dan darah yang mengalir serta jiwa
yang melayang. Bismark juga begitu. Tetapi Abraham Lincoln tak boleh
dijejerkan dengan Napoleon. Sifatnya Lincoln berlainan.<br />
<br />
Akhirnya
mereka, walaupun sudah lelah sampai juga kepuncak bukit. Jauh kelihatan
sinar yang terlantun dari patungnya para Nabi. Pada dataran yang sama
tinggi didapati patung para pembentuk masyarakat baru.<br />
<br />
Komisi
disini berhati lapang! Perbedaan muslihat kaum Sosialis dan Komunis
tiadalah disini menjadi halangan buat mengaku jasa masing-masing pada
masa dan masa yang berlainan. Diakui jasanya pemikir borjuis seperti
Rousseau, Voltaiere dan Montesque dimasa revolusi borjuis utopis seprti
Saint Simon, Fourir dan Robbert Owen, pemimpin seperti Roberspierre,
Danton dan Blanqui. Sosialist seperti lassalle, Hilferding dan Kautsky.
Bapak sosialisme ialah Karl Marx dan Engels, serta pengikut besarnya
seperti Lenin, Trotsky, Rosa Luxemburg, dan lain-lainnya sudah tentu
mendapat perhatian luar biasa terutama dari pemuda yang bekerja pada
industri besar dan kecil.<br />
<br />
Seorang pemuda sedang memanjat hendak mencium mukanya Marx dan memeluk Engels, tetapi dibatalkan oleh penjaga ramai.<br />
<br />
Disekitarnya
patung Lenin kita melihat seekor pelanduk yang sedang bermain-main
dengan pemuda dan pemudi yang kebetulan hari ini datang bertamasya
kemari dari Pusat Perindustrian Jiwa. Pelanduk ini memang berumah tak
jauh dari patungnya Lenin. Matanya hewan ini cemerlangmenandakan
kecerdasan yang maha tangkas. Sikapnya seolah-olah mengukur kekuatan
lawannya dan dengan sabar menanti tempo, bilamana dia bisa
menghancur-luluhkan musuhnya dengan memakai segala kelemahan musuh itu,
walaupun musuhnya seorang Raja Hutan. Memang Indonesia menuju
kecerdasan, dengan ketetapan hati serta kesabaran pelanduk, menentang
kesusahan atau musuh.<br />
<br />
Hewan dan bunga-bungaan serta
Sang Burung mengelilingi para pemikir dan pahlawan Masyarakat Baru ini,
yang terpilih dari seluruh dunia. Warnanya semua mahluk dan tumbuhan
disini menyegarkan mata kami kembali. Nyanyi burung seolah-olah
mengangkat diri keangkasa. Pemandangan jauh sayup kalau disertai
perkakas teropong, menyaksikan kecakrawala lautan yang selalu diliputi
awan! Kesanalah jalan yang akan ditempuh oleh kepulauan Indonesia menuju
kesemua penjuru alam untuk bekerja bersama-sama dengan semua Negara dan
semua bangsa dimuka bumi ini, buat mengadakan masyarakat baru
atas:Kemerdekaan, Kemakmuran dan Persamaan sejati.<br />
<br />
Meninggalkan
Taman Manusia ini tiada dibolehkan melalui Pintu Gerbang Masuk, yang
berdekatan dengan Tugu manusia najis itu. Pemerintah menjaga supaya
kesan yang suci yang diperoleh dari pemandangan kebesaran nasional dan
internasional tidak dikeruhi oleh perasaan jijik kecil yang ditimbulkan
oleh peringatan pada manusia najis. Kita keluar melalui pintu besar yang
lain.<br />
<br />
Dimuka pintu keluar kami berjumpa dan
bercakap-cakap sebentar dengan bekas Maha Guru dari Sekolah Tinggi
Negara. Tiadalah bisa kami lupakan isi perkataannya bekas Maha Guru yang
masyhur itu.<br />
<br />
Arti katanya: “Dari masa sekarang tak ada
lagi perbuatan Yang Baik atau Yang Buruk dari seseroang, yang tak akan
dikenal dan diperingati oleh masyarakat buat selama-lamanya. Dengan
begitu artinya fana dan baka, surga dan neraka, dijasmani dan rohanilah,
dibentuk oleh Taman Manusia ini”. Demikianlah perkataan para Nabi pada
masa dahulu.<br />
<br />
Ada kalanya semua pengetahuan didasarkan
dan diasalkan pada sesuatu yang berpikiran dan berperasaan dan
berkemauan seperti kita manusia. Gurun dan hujan umpamanya diasal dan
didasarkan pada Hantu dan Dewa, yang bersifat kemanusiaan. Tetapi
sekarang tak ada lagi para terpelajar yang mengendaki Hantu dan Dewa itu
sebagai dasar dan asal. Cukuplah sudah buat otak kita hukum alam
sebagai asal dan dasar.<br />
<br />
Demikianlah juga pada kalanya,
manusia dan moralnya diasal dan diakhirkan pada sesuatu, pada Yang Maha
Kuasa, yang dalam hakekatnya juga mengandung sifat kemanusiaan. Tetapi
dari masa sekarang sudahlah cukup buat otak dan hati kita, kalau manusia
dan moralnya itu diasal dan diakhirkan pada masyarakat dan hukumnya
masyarakat itu sendiri.<br />
<br />
Buruk dan baik itu, ialah buruk
dan baik buat masyarakat itu sendiri. Asalnya masyarakat itu sendiri,
dari pergaulan antara manusia dan manusia dalam masyarakat itu sendiri.
Perbuatan yang baik mendatangkan akibat yang baik. Perbuatan yang buruk
menimbulkan akibat yang buruk pula buat masyarakat itu sendiri. Contoh
ini boleh diambil dari segala bangsa dan sejarahnya segala bangsa, dan
sejarahnya segala bangsa itu dibumi ini. Hukum buruk dan baik, boleh
dipetik dan dibentuk dari sejarahnya segala bangsa dan Negara yang dulu
dan sekarang. Dengan begitu manusia dan moralnya sudah berdasarkan
Bukti, sduah nayta dan peralaman, dan bisa berdiri atas kakinya sendiri.
dan kakinya itu berada dalam masyarakat Manusia serta moralnya. Tak
perlu lagi Hantu atau Dewa sebagai awal dan akhirnya manusia dan
moralnya. Malah Hantu dan Dewa itu menemui akhirnya pada manusia dan
moralnya yang nyata, yang berdasarkan masyarakat.sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5275628093298212824.post-71461406177746102262013-05-13T17:04:00.000-07:002013-05-13T17:18:47.106-07:00MADILOG, Tan Malaka 1943 (Bagian IX)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEintkniHDumolVk_Hhr6QXngyW1KCWJX3d-LIWLDT19BhIrT02XUfCy5IBscJMXhPOUEHImoYBcyrqMjlip7NVQtJ-wtLdwn0YBJDIDbZScxrmnBdiAY2KWMGyG9_p4BHTlwC9Rr0Y_Ov9G/s1600/madilog+tan+malaka.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEintkniHDumolVk_Hhr6QXngyW1KCWJX3d-LIWLDT19BhIrT02XUfCy5IBscJMXhPOUEHImoYBcyrqMjlip7NVQtJ-wtLdwn0YBJDIDbZScxrmnBdiAY2KWMGyG9_p4BHTlwC9Rr0Y_Ov9G/s320/madilog+tan+malaka.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">BAB VII</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">PENINJAUAN DENGAN MADILOG</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Pasal 1. PERMULAAN KATA.<br />
<br />
Kembali
kita memandang kepada Madilog. Pada permulaan buku ini dia masih satu
barang yang kabur. Tetapi lama dia dapat sepuhan. Sekarang dia kembali
dari sepuhan dengan memperlihatkan cahaya yang lebih terang.<br />
<br />
“Madilog”
ialah cara berpikir, yang berdasarkan Materialsime, Dialektika dan
Logika buat mencari akibat, yang berdiri atas bukti yang cukup banyaknya
dan tujuan diperalamkan dan di peramati.<br />
Madilog bukanlah barang
yang baru dan bukanlah buah pikiran saya. Madilog ialah pusaka yang saya
terima dari Barat. Bukan pula dimaksudkan diterima oleh otak yang
cemerlang seperti tanah subur menerima tampang yang baik. Saya akui
kesederhanaan saya dalam segala-galanya, pembawaan atau talent,
masyarakat, didikan, pembacaan dan kesempatan. Maksud saya terutama
ialah buat merintis jalan teman sejawat saya, dengan buku ini,
mempersilahkan mempelajari cara berpikir dunia Barat dengan rendah hati
sebagi murid yang jujur dan mata terbuka.<br />
<a name='more'></a>Disini
dengan jelas dan terus-terang saya mau mengatakan, bahwa Madilog sama
sekali tepat berlawanan dengan “ketimuran” yang digembar-gemborkan lebih
dari mestinya, semenjak Indonesia dimasuki tentara Jepang. Lebih jelas
pula saya mesti terangkan bahwa yang saya maksud dengan ketimuran itu,
ialah segala-gala yag berhubungan dengan Mistika, Kegaiban, dari manapun
juga datangnya di timur ini. tiada pula saya maksudkan, bahwa sudah
taka ada yang gaib di dunia, yakni sudah semua diketahui. Pengetahuan
tidak akan bisa habis dan tidak boleh habis. Seperti juga “satu” kata
tuan , “dua” kata saya. “Sejuta” sahut tuan, “Sejuta ditambah satu”
jawab saya pula. Dan seterusnya. Demikianlah juga pengetahuan baru
menimbulkan persoalan baru, terus-menerus. Tetapi persoalan baru itu
akan terus-menerus pula bisa diselesaikan. Tidak ada batas pengetahuan
dan tiada pula batas-batasnya persoalan. Inilah bahagian dari kehidupan
manusia dan bagian dari dunia pikiran. Barang siapa mengaku, bahwa ada
batas pengetahuan atau batas persoalan, maka dia jatuh kelembah mistika
terperangkap dogmatisme. Dia akan berpangku tangan, memuncang hidungnya,
membilang oum, oum ...............Dia tiada lagi akan mengeluarkan
kritik atas pengetahuan yang sudah diperoleh dan tiada akan mencari
pengetahuan yang lebih sempurna. Dia mati dengan pengetahuannya, karena
pengetahuannya mati pula. Semua barang yang hidup mesti berubah, karena
semua perubahan itu menandakan hidup. Tidak ada yang tetap, semuanya
berubah. Yang tetap cuma ketetapan perubahan, atau perubahan ketetapan.<br />
<br />
Pasal 2. DARI TITIK TERKECIL KE ALAM RAYA.<br />
<br />
Dari
atom ke Alam Raya. Langkah kilat kita mesti pakai, melompat dari atom
ke Alam Raya. Dari atom, titik benda terkecil, marilah kita melompat
kekeluarga matahari kita solar sistem. Dari keluarga matahari kita ada
lagi keluarga matahari yang lain – ke Bintang kita, stellar Universe
Alam Raya. Dari alam bintang kita ada lagi Alam bintang lain ke sekalian
Alam bintang. Universes, Awang-awang (space) dengan Alam-Bintang
didalamnya, baik yang sudah bisa diperiksa ataupun yang belum lagi.<br />
<br />
Zaman
Demokritus, lebih kurang 2500 tahun dahulu, belum lagi punya telescope,
teropong raksasa, yang bermulut 100 inchi, yakni 2,5 meter, seperti
terdapat di Mount Wilson Observatory di Amerika. Apalagi yang bermulut 5
M seperti sudah ada sekarang. Dengan teropong raksasa 2,5 M sudah
terang sekali bisa diambil gambaran dari bintang Yupiter umpamanya, satu
bumi, seperti bumi kita ini juga, yakni Matahari yang sudah padam
apinya. Bumi Yupiter, paling dekat pada kita ada 367.000.000 mil (bukan
KM) dan paling jauh 600.000.0000 mil teropong raksasa bermulut 2.5 M
sudah bisa diperamati bintang yang jauhnya 500.000.000 tahun sinar.
Dalam satu detik, seconde saja sinar bejalan 186.000 mil, jadi dalam
satu hari ada 24 x 80 x 60 x 186.000 mil. Satu tahun sinar berarti 365 z
24 z 60 z 60 z 186.000mil ialah + 149.000 Km.<br />
<br />
Zaman
Demokritus belum lagi punya Spectroscope, perkakas buat memeriksa
Spectra, atau warna Sinar (radiatron). Cahaya, light, matahari yang
melalui kaca perisma dipisah jadi 7 jajar warna, kita lihat pada
pelangi, pengindraan, ialah putih, hitam, merah, hijau, violet, biru dan
kuning! Besi umpamanya mempunyai jajar yang berwarna terkhusus buat
besi saja. Jajar berwarna ini ada berhubungan dengan wave-Light, panjang
ombak. Begitu jug elemen zat asli yang lain-lain. Kalau cahaya yang
datang dari matahari umpamanya yang dipisahkan oleh Spectroscope tadi,
memperlihatkan warna terkhusus yang terdapat pada cahaya yang datang
dari besi, maka bisa dipastikan bahwa Sang Matahari ada mempuyai besi.
Begitulah Stereoscope bisa periksa apa zat asli, elements, terdapat pada
bintang dan bumi lain di Alam Raya ini.<br />
<br />
Zaman
Demokritus belum lagi melahirkan ahli Matematika yang bisa mencuci kaki
Newton, Laplace, Poincar, Gauss atau Einstein. Belum lagi melahirkan
Dalton, Avagadro yang karena teori mereka sebetulnya jadi bapa Ilmu
Kimia zaman sekarang. Apalagi seorang Sir Ernest Rutherford yang bisa
memberi “poto” dari “pertempuran atom dan atom”.<br />
<br />
Demokritus
dinamai si Gelap, karena gelap kalimat dalam tulisannya, tiada
dimengerti oleh teman sejawatnya! Dia tiada punya teropong raksasa buat
mendekatkan yang jauh dan membesarkan yang kecil. Dia belum mengetahui
Ilmu Matematika buat menghitung antar yang jauh, kodratnya benda menarik
benda dan cepatnya benda lari. Dia belum punya perkakas buat mengambil
poto dari mukanya sendiri, jangankan lagi dari atom, ialah benda yang
terkecil, tak bisa dipecah terus lagi itu tak bisa dilihat dengan mata
telanjang.<br />
<br />
Tetapi dialah, Demokritus, bapanya benda
terkecil itu. Dan senjatanya buat memperoleh ini cuma Dialektika mentah,
belum lagi terpadu dan tersepuh, seperti pda zaman Hegel dan Marx.
Dengan Dialektika berdasarkan Materialisme bukan Dialektika berdasarkan
Mistika seperti terdapat di Asia! Demokritus memberi pemandangan
filsafat tentang Alam Raya yang banyak memberi petunjuk pada pemikir
sesudah zamannya.<br />
<br />
Kembali ktia kepada titik terkecil
tadi, kepada atom tadi! maka sampai pada zaman Ruhterford, ialah zaman
kita abad ke 20 ini sekarang. Atom tadi masih dianggap Hypothesis,
persangkaan saja. Pengeritan Dalton yang hidup pada permulaan abad yang
lalu pun tentang Atom itu masih jauh berbeda dengan pengertian sekarang.
Tetapi sesudah Rutherford dengan gambaran memperlihatkan “bombardement”
penembakan Atom dengan Atom itu, maka Atom itu tiadalah lagi satu
Hypothesis, persangkaan seorang ahli Dialektika Materialis, melainkan
satu benda, satu bukti, satu kenyataan.<br />
<br />
Benda terkecil
inilah satu-satunya menjadikan Demokrtius salah satu Filsafat Yunani
yang terbesar dimata kita. Demikianlah kebesaran Demokritus terdapat
pada benda-terkecil itu.<br />
Demokrtius, Si Gelap yang menjadi terang
benda yang terkecil. Keterangan dari benda terkecil ini sekarang
melenyapkan kegelapan tulisannya dan melenyapkan kegelapan Dunia
Filsafat dan Ilmu Bukti.<br />
<br />
Pasal 3. ATOM<br />
<br />
Atom,
oleh Ahli Bukti zaman sekarang dianggap sebagai batu tembok pada gedung
Alam Raya. Semua benda di Alam Raya di anggap berdiri atas 92 atomnya,
zat-asli yang sudah dikenal, besi, perak, timah, dsb. Satu rupanya dan
satu sifatnya dengan atom yang diperoleh di Bumi kita, di Matahari kita,
di Alam Bintang kita dan sama di Alam Raya. Pendeknya sifatnya atom
undangnya berpadu atau berpisah pada bumi atau bintang yang berjuta-juta
mil jauhnya dari kita.<br />
<br />
1.Apakah Atom? 2. Apakah zatnya
dan apa pulakah Kodratnya atom itu? 3. Ini cuma satu dua dari banyak
pertanyaan yang timbul dari atom saja. Tetapi jauh dari dua pertanyaan
itu sudah sedikit sederhada memberi penerangan pada benda terkecil yang
tiada bisa dipandang dengan mata telanjang itu.<br />
<br />
Atom,
walaupun tak bisa dipecah lagi sebetulnya satu alam sendirinya pula,
mempunyai bagian pula. Betul tak ada yang lebih kecil dari atom, tetapi
barang terkecil pun mesti punya bagian juga, ialah bagian dari dirinya.
Kalau masyarakat dunia ini kita pecah, maka pertama kita peroleh
umpamanya bangsa atau kelas. Kalau kelas itu kita pecah lagi, maka kita
peroleh golongan, keluarga, famili dan akhirnya kita peroleh manusia. Si
manusia ini tiada bisa dipecah lagi. Kalau dipecah lagi kita tiada kaan
memperoleh manusia dalam pengertian biasa lagi, melainkan daging atau
tulang atau bangkai. Tetapi satu manusia yang tiada bisa dipotong-potong
lagi itu, ada punya bagian, badan, kepala, kaki, dan sebagainya.
Persamaan diatas ini cuma buat gambaran saja, buat penolong berpikir
saja. Persamaan itu tidak dimaksudkan buat diteruskan dalam segala hal.
Jadi ringkasnya, walaupun atom itu satu benda terkecil, dia ada
mempunyai bagian.<br />
<br />
Rutherford menyimpulkan, bahwa atom
yang dia “tembak” itu mempunyai badan yang dinamai proton. Proton ini
pusat yang dikelilingi oleh beberapa badan pula, yang dinamai electrons
(ingat perkataan elektron yang memang jadi, jiwa Ilmu Alam sekarang!).
Proton yang dikelilingi oleh elektron tadi banyak persamaannya dengan
keluarga Matahari ktia. Matahari kita ada dipusat, dan dikelilinginya
beredar bumi kita dan beberapa bumi yang lain-lain (Kelak akan
diteruskan!).<br />
<br />
Proton dengan elektron berkelilingnya
itulah yang kita maksudkan diatas dengan Alam Raya Kecil. Besarnya atom
itu ialah besar seluruhnya alamnya, yakni alam proton dan elektron
dikeliling. Seluruh alam ini jauh lebih besar dari badan pusat, ialah
proton tadi. Tetapi badan pusat, yakni proton ini memiliki hampir
jumlahnya zat pada alam terkecil ini.<br />
<br />
Pusat bernama
proton itu mempunyai kodrat menarik, positive charge (+), masing-masing
proton pada 92 zat asli dianggap sama. Tetapi banyaknya proton itu pada
atom bermacam-macam zat asla tidaklah sama. Demikianlah zat asli
Hydrogen punya satu proton dan carbon 12 (1 dan 12 ini dinamai juga
berat-atom, angka!). banyaknya proton = angka beratnya atom.<br />
<br />
(Bumi-)
elektron yang “bisanya” dianggap beredar mengelilingi (matahari-)
proton itu, juga sama pada masing-masing 92 zat asal itu. Tetapi
banyaknya elektron pada atomnya bermacam-macam zat asli tidak sama.
Demikianlah atom Hydrogen mempunyai 1 bumi elektron, atom helium 2,
lithium 3 dan sampai kita berjumpa dengan atom terberat, yakni uranium,
yang mempunyai 92 elektron.<br />
<br />
Elektron mempunyai kodrat
menolak, negative charge (-). Diatas sudah kita terangkan, bahwa proton
mempunyai kodrat menarik (+). Kodrat menolak (-) dari 1 elektron sama
dengan kodrat menarik (+) dari 1 proton. Hasil dari tolak dan tarik (+
dan -)pada dua arah bertentangan, itulah netral setimbang (0). Seluruh
atom-atom jadi setimbang, aman netral, kalau tarikan dari proton kesatu
arah sama dengan tolakan elektron pada arah bertentangan. Jadi
setimbang, aman, kalau banyak proton yang menarik sama dengan banyak
elektron yang menolak.<br />
<br />
Kecuali pada Hydrogen, pada
badan pusat, pada protonnya atom yang lain juga kita dapati elektron.
Jadi elektron tidak didapat pada lingakaran belaka. Misalnya helium!
(mulanya helium didapat di Matahari, kemduian baru dibumi ini. pada hal
Ilmu Bukti mendahului mata!) Helium mempunyai 4 Proton pada pusat dan 2
elektron pada lingkaran. Jadi tarikan proton dan tolakan dari elektron
tiada setimbang. Alam atom dalam hal ini jadi goyang, bergelora. Supaya
menjadi stimbang, mak perlu ditempelkan 2 elektron lagi. Dan 2 elektron
ini tertempel ditengah dipusat bersama-sama deegan protons.<br />
Gambar No 1<br />
<img src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image001.gif" /> <br />
<br />
Disini kita lihat 4 Proton dipusat, 2 elektron dilingkaran dan 2 menempel dipusat sama proton.<br />
Sifatnya
satu element, zat asli tiadalah bergantung pada badan pusat pada
proton, melainan pada banyaknya eletron. Chlorine umpamanya dianggap
satu zat asli yang aneh, lama dianggap sebagai orang yang suka melanggar
undang-undangnya Dr. Prout umpamanya.<br />
<br />
Sebabnya karena
berat atomnya 35, 46 dan kita tahu bahwa angka beratnya atom itu sama
dengan angka banyaknya atom. Jadi tak bisa dipikirkan banyak proton yang
berpecahan, tiada genap itu yakni, 35, 46. bisa dipikirkan 1,2 atau 12.<br />
<br />
Tetapi
ada dua macam chlorine yang keihatan dengan mata telanjang memang sama
rupanya. Yang satu macam mempunyai 17 bumi elektron. Dia mempunyai 35
proton. Jadi buat mengadakan seimbang mesti ada 35-17 = 18 elektron
menempel pada pusat. Macam chlorine yang kedua juga mempunyai 17
elektron, tetapi cuma 37 proton. Buat menjadi setimbang, maka mesti ada
37 – 17 = 20 elektron menempel kepusat.<br />
<br />
Kelakuan kedua
alam atom chlorine tadi memang sama, sebab banyak bumi elektron ayng
beredar pada masing-masing lingkaran memang sama, tetapi berat atomnya
berlawanan. Karena berat atom seperti dibilang diatas sama dengan banyak
proton pada atom itu. Jadi berat atom chlorinet macam pertama ialah 35
dan macam kedua 37. biasanya chlorine itu ialah campuran dari dua macam
chlorine yang berat atomnya tiada sama (37 dan 35) itu. Sebab itulah
kita peroleh angka pecahan 35 – 46 tadi.<br />
<br />
Persoalan diatas sekarang sudah bisa kita jawab.<br />
<br />
Apakah
atom? Walaupuan tiada sempurna dan memang tak bisa sempurna sebab
pengetahuan selalu mengembang, sementara kita bisa menjawab: Atom ialah
Titik Benda Terkecil, yang terdiri dari proton dan elektron. (Dengan
benda Terkecil, yang terdiri dari proton dan elektron, dengan benda
terkecil yang dimaksudkan benda yang tiada bisa dipecah lagi, sepadan
dengan tingkat majunya Ilmu Bukti; pada hari depan boleh jadi atom itu
lebih kecil lagi dari atom sekrang!). kita sedikit tahu tentang listrik.
Proton dan elektron ini banyak berkenaan dengan Listrik yang bisa pakai
dan lihat hari-hari. Bukan listrik sebagai “Ding An-Sichnya”. Ahli
Filsafat Kant atau Idealist yang lain-lain: Kodrat? Juga terdapat pada
listrik, menari (+) dan menolak (-) dan bisa dihitung. Proton dan
elektron pada atomnya 92 zat asli yang terkenal di Alam Raya ini “sama”.
Begitu juga hukumnya bermacam-macam atom itu berpadu dan berpisah
“sama” dibumi kita ini dengan undang perpaduan dan perpisahan atom yang
jauhnya 500.000.000 tahun sinar atau 10 x lebih!<br />
<br />
Kita
saksikan diatas cuma keseimbangan, kemauan satu-satu atom. Tetapi kalau
tiap-tiap atom dari tiap-tiap zat asli tinggal seimbang aman, artinya
tolakan sama dengan tarikan (+) = (-) maka kita tak akan mendapat
perpaduan, ialah perpaduan satu macam atom dengan atom yang lain.
Molecule dari air H2O umpamanya, ialah perpaduan hydrogen (H) dengan
Oxigen (O). Molekul dari garam-dapur (NaCI) ialah paduan (compound,
bukan campuran, yakni mixture!) dua zat asal acdium (Na) dan chlorine
(Cl).<br />
Bagaimana bisa terjadi perbedaan. Peramatilah gambaran<br />
No. 2. <br />
<img src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image002.gif" /><br />
Dua
lingkaran ini menggambarkan lingkaran yang diedari oleh elektron dari H
yaitu Hydrogen dan He = Helim. Pada badan pusat ada proton yang tiada
digambarkan. Pada lingkaran dikiri da satu elektron (-) yang dengan
proton (+) mengadakan perdamaian setimbangan. Pada lingkaran kanan ada 2
elektron (-), yang dengan dua proton (+) mengadakan pertimbangan pula.
Setimbang dua elektron helium ini, dianggap satu setimbangan yang tak
mudah diganggu.<br />
Sesudah He, maka pada tiap-tiap 7 atom menurut The
Law of Octaves seperti pada noot dalam musik dan pada tiap-tiap 17 atom
menurut Mendelief, elektron bertambah satu.<br />
<br />
Satu barisan 7 atom itu menurut susunan Law of Octaves ada digambarkan dibawah ini.<br />
Gambaran No 3.<br />
<img src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image003.gif" /><br />
<br />
Zat
asli berikut 1º Li = Lithium, 2º Be = Beryllium, 3º B = Baron, 4º C =
Carbon, 5º N = Nitrogen, 6º O = Oxigen, 7º F = Fluorine. Dibawah ialah
8º Ne = Neon. Masing-masing punya 2 lingkaran, dalam dan luar. Pada
lingkaran dalam ada tetap 2 elektron. (Proton tidak digambarkan!) pdaa
lingkaran luar dari 1 sampai 8, elektron naik dari 1 pada Li sampai jadi
8, pda Ne. Jadi Ne mempunyai 2 elektron pada lingkaran dalam dan 8 pada
lingkaran luar (2-8). Susunan 2-8 ini pada Ne seperti susunan 2
elektron pada Ne, diatas tadi dianggap satu setimbangan, kemauan yang
tidak mudah diganggu.<br />
<br />
Maka adalah 92 elements. Zat Asli
itu boleh disusun 7 sejajar menurut Laws of Octaves (pendapatnya
Newlands!) atau disusun 17 sejajar menurut “Periode Table” dari pendapat
Mendelief (susunan Mendelief pembaca bisa atur atau pikirkan sendiri!).<br />
<br />
Jadi
dari Ne kita bisa memasang lagi 7 Zat Asli sampai kita bertemukan Zat
asli yang tak mudah, diganggu pula keamanannya. Sekarang tiada lagi
satu, melainkan dua lingkaran luar. Barisan seperti dibawah ini dimulai
dengan Ne, yaitu yang ber-elektron 2-8 tadi. Dengan dua lingkarannya
menjadi 2-8-0<br />
<br />
Gambaran No. 4.<br />
<img height="49" src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image004.gif" width="400" /><br />
<br />
Ne 2-8-0 Na 2-8-1 Mg 2-8-2 Al 2-8-3 SI 2-8-4 P 2-8-5 S 2-8-6 Cl 2-8-7<br />
<br />
Kembali
pada pertanyaan bermula: Bagaimanakah atom berpadu? Molecule garam
ialah NaCL, satu atom Na = radium kawin dengan satu Atom CL = chlorine.
Pada barisan diatas ktia jumpai Na itu pada tempat ke 2 dan mempunyai
elektron 2-8-1. Cl terdapat pada 7 tingkat lebih tinggi yaitu tempat ke 8
dan mempunyai susunan elektron 2-8-7.<br />
<br />
Diatas sudah
kita terangkan, bahwa elektronnya He = 2 dan elektronnya Ne = 2-8- atau
2-8-0 ada aman, tetap, tak bisa diganggu: Setia pada atomnya. Tetapi
yang lain-lain susunan dari 2-8-1 samapai 2-8-7 tak ada yang setia pada
sarangnya. Dia mau keluar, melmpat mencari jodoh, supaya menjadi kembar
mengadakan angka 8.<br />
<br />
Demikianlah “1” pada Na yang 2-8-1
alau berjumpa dengan “7” pada Cl, maka mereka berlaku seperti
putera-puteri yang rela sehidup-semati, meninggalkan rumah ibu, dan
mengadakan perkawinan padamolecule NaCl, ialah garam dapur.<br />
<br />
Sang
Garam bukan campuran, melainkan suatu paduan, compound. Benda baru
bersifat lain dari kedua asalnya masing-masing ialah Na dan Cl.
Sedangkan kedua zat asalnya itu Na dan Cl itu masing-masing racun yang
jahanam sekali; dua sejoli, sang garam dapur, jadi benda yang penting
buat jasmani manusia dan hewan.<br />
<br />
Perpaduan itu berlaku
menurut undang yang tentu tak pernah undang itu dilanggar, di bumi kita,
di keluarga matahari kita, ataupun di Alam Raya (menurut undang
Valency, undang nilainya atom yang berhubungan dengan teori Dalton). Mg
umpamanya kalau berjumpakan Cl tiada berpadukan satu dengan satu
melainkan 1 atom Mg dan 2 atom Cl. Jadi Mg = 2-8-2, kehilangan
elektronnya, yang tebrang menemui 2 elektronen Cl, pada 2 tempat pada 2
alam terkecil, masing-masing 2-8-7. murid sekolah menengah tahu, bahwa
Mg bernama divalnet, bernilai 2.<br />
<br />
P = Phosphorus (2-8-5)
boleh mendapatkan keamanan dengan 2 jalan. Pertama dia bisa lemparkan 5
elektron dan tinggal jadi atom yang aman (2-8) atau seperti Arjuna yang
dia bisa rebut 3 elektron dan jadi alam yang aman pula. (2-8-8). Paduan
pertama bernama phosphorus pentoxyde (P2 O5) dan paduan kedua bergelar
phosphire PH3. Sekarang baru kita mengerti kenapa 11,1% Hydrogen berpadu
dengan 88,9 %Oxigen (O) seperti kita majukan pada permulaan buku ini.
menurutnya hukumnya Dalton, maka satu atom berpadu dengan yang lain
menurut angka yang tetap. 2 atom H berpadu dengan 1 atom O yang beratnya
16 atom H. Jadi perbandingan berat dari kedua atom itu ialah: 2: 16
atau 1: 8 yakni cocok dengan 11,1 % dan 88,9 %.<br />
<br />
Begitulah
penerbangan elektron dari satu alam atom ke elektron lain pada alma
atom lain berlaku menurut hukum yang pasti, yang benar hakekatnya buat
seluruh alam raya.<br />
<br />
Laws of Octaves ataupun Periodic
table maksudnya ialah mengusun atom yang 92 itu menurut elektron liar
masing-masing. Sesudah naik sampai mendapat 7 elektron liar menurut Law
of Octaves atau 17 menurut Periodic Table, maka kita dapati atom yang
banyak persamaan dengan tingkat pertama.<br />
<br />
Menurut Law of Octaves, susunan itu:<br />
Gambaran No. 5:<br />
<img src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image005.gif" /> <br />
<br />
Li Be B
C N O F<br />
<img src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image006.gif" /><br />
<br />
Na Mg Al
Sl P S Cl<br />
<br />
Demikianlah
kalau kita naik 7 anak tangga dari Li kita sampai pada Na, yang banyak
bersamaan rupa dan sifat dengan Li tadi, kita naik dari Be kita sampai
pada Mg dan seterusnya, dan sebagainya. Sekarang kita ingat pada para
bapak Kimia Arab yang sebetulnya tiadalah begitu edan atau gila, yang
mencari “philosophers atene”, zat yang bisa menukar (transmute) sesuatu
logam menjadi emas. Pada tahun 1816 Dr Prout memperingatkan, bahwa satu
atom tidaklah begitu berbeda dengan atom yang lain. Dan semuanya
dibangun dari atom Hydrogen (H). Laws of Octaves atau Periodic Tablenya
Mendelief memperlihatkan, bahwa satu element (zat asli) bisa menjelma
menjadi, zat-asli yang lain. Yang penting pula akhirnya yang terpaksa
diterangkan lebih panjang tadi sudah bisa sekarang dimaklumkan, ialah:<br />
<br />
Sedikit
(banyak) benda, bisa diubah menjadi bukan main besarnya kodrat
(energy). Menurut perhitungan para ahli, maka proton yang (+) itu
dipertempurkan dengan elektron yang (-) itu, maka hasil pertempuran itu
adalah kodrat yang maha hebat. Proton dan eletron keduanya hilang
binasa, musnah. Atomnya 1 ounce (1/24 Kg) batu arang bisa dengan
pertempuran itu menghasilkan kodrat 180.000 kuda. Disini bisa kelihatan,
bahwa benda bisa ditukar dengan “kodrat”. Disini pula para ahli
kegaiban yang menarik napas itu mendapat undang baru. Nah katanya:
Disini nayta bahwa benda sama dengan kodrat dan dengan main sulap
seperti biasa dia membalikkan hakekat dengan membalikkan Logika:
“kodrat” itu sama-diri dengan “benda”. Tetapi buat bisa sebaliknya yang
nyata, ialah kodrat itu saja tak bisa menimbulkan benda, seperti
terjemahan mistikus. Benda mesti mengandung kodrat, tetapi sebaliknya,
kodrat sendirinya, tak berbenda yaitu tidak ada bendanya. Kodrat uap
yang menjalankan kereta, terpaut pada air, kodrat besi berani
(magnetisme) pada besinya listrik pada obat kimia atau besi beraninya.<br />
<br />
PEMANDANGAN (MADILOG).<br />
<br />
Peralaman
yang bisa dilakukan dengan atom itu, sepeti bombardement atomnya
Rutherford, dan berhubung dengan atom juga, ialah “radio activity”,
yakni kelakuan atomnya “radium”, yang pertama diketahui dan diperalamkan
oleh Tuan-Nyonya dan sekarang diteruskan oleh Nona Curiw, masih
termasuk pada zaman turunan ktia ini.<br />
<br />
Hegel dan Marx
pada abad ke-19 belum bisa melihat radiumnya familie Curie dan photo
Rutherford yang menunjukkan pertempuran atom dan atom. Atom pada masa
itu masih dalam daerah hypothesis, persangkaan belaka, walaupun sudah
berubah dari bentuk Demokritus ke bentuk Dalton dan Dr. Prout, yang
hidup pada abad ke-19 juga. Pendeknya peredaran bumi elektron
mengelilingi matahari proton, belumlah masuk jadi bukti yang bisa
digambarkan dan disaksikan.<br />
<br />
Dalam pembacaan dan
peringatan saya yang terbatas sekali ini. saya juga belum bertemu dengan
tulisan Marx, ataupun Engels, Plechanoff dan Lenin .......... atau
lain-lainnya, yang menjatuhkan alam “atom” ini kebawah microscope
Dialektika Materialisme.<br />
<br />
Sebab itu saya sangsi
mengambil kesimpulan! Tetapi kalau tak ada keberanian, memanglah tak
bisa didapat kemajuan, terutama dalam pengetahuan. Kesilapan saya
diharap boleh menjadi alat adanya hakekat baru. Tak ada hakekat yang
tidak didahului oleh kesilapan. Hakekat ialah anak kesilapan. Dan
kesilapan itu bisa jadi bapak sesuatu hakekat.<br />
<br />
Jadi
atas pertanggungan saya sendiri, dan dimata saya sendiri, pada Alam
Terkecil inilah saya lihat perlakuan, pelaksanaan pertama dari
Dialektika Materialisme. Disinilah pertama sekali berlaku “wirkliche
Logik der wirkliche Gegenstandenya Marx” ilmu berpikir yang sebenarnya
dari pada Benda yang sebenarnya. (Maksud Marx tentulah: Wirkliche
Dialektik der wirkliche Gegenstande).<br />
<br />
Pertama: Negation
der Negation, pembatan kebatalan. Tidaklah berlaku lebih dahulu pada
Ide, dalam pikiran , seperti menurut Hegel, melainkan pada Benda,
walaupun benda itu tak bisa dipandang dengan mata-tak-berpekakas.<br />
<br />
Kedua:
Quantity jadi quality, bukanlah berasal dari dunia rohani, melainkan
pada dunia benda, zat yang akhirnya, lambat launnya membayag ke dalam
cermin otak manusia.<br />
<br />
PERTAMA: PEMBATALAN KEBATALAN.<br />
<br />
Syahdan,
bermula saya kenal proton sebagai thesis, yang pertama “ada” sebagai
kodrat penarik (+). Elektron (-) sebagai benda juga yang membatalkan
yang mempunyai kodrat menolak ke arah yang bertentangan, sebagai (-).
Kalau menolak dianggap (+), maka menarik mesti kita anggap (-). Dari
perjuangan thesis dan anti-thesis, proton dan elektron itu, kodrat
menarik dan menolak itu, + dan – itu dari kebatalan proton seperti benda
tunggal itu timbullah benda atom bulatnya, benda atom seluruhnya yang
mengikat proton dan elektorn itu. Timbullah pula “setimbangan” keamanan,
harmoni, timbullah pemabtalan dari kebatalan “Negation der Negation”.
Disini juga nyata, bahwa benda (proton atau elektron) itu mengandung
kodrat (+ atau-) dan kodrat itu tak bisa bertambah dari benda.<br />
<br />
Seterusnya:
Menjadi thesis pula atom yang ingkar, yang mengganjil dari atom teman
sejawatnya yang mengandung sifat menarik (+). Dia bertemu dengan
anti-thesis, ialah atom tingkat pula dari jenis atom yang lain yang
berkodrat menolak pada arah bertentangan (-). Kedua atom yang datang
dari golongan berlainan itu sekarang mengadakan setimbangan, keamanan
yang baru pula. Mereka mengadakan benda yang baru, bernama Molecule.
Benda Molecul inilah bentuknya pembatalan kebatalan, negation der
nagation.<br />
<br />
KEDUA: PERUBAHAN BILANGAN (BANYAKNYA) MENJADI PERUBAHAN SIFAT.<br />
<br />
Kita
perhatikan semua 92 zat asli yang sudah diketahui (sekarang) itu!
Semuanya boleh dibagi atas beberapa jenis (atau musim) yang
masing-masingnya mempunyai 7 atom menurut Law of Octaves, atau 17 atom,
menurut Periodic Table (daftar musim). Satu anggota dari satu jenis
musim berbedanya dengan anggota lain dari jenis musim itu juga, cuma
dalam banyak angkanya elektron. Jadi nomor 1 naik ke nomor 8 elektron.
Tetapi sesudah sampai ke No. 8, maka perbedaan banyak elektron tadi
bertukar, menjadi perbedan sifat: tidak lagi di atom yang mudah
terganggu keamanannya, melainkan menjadi atom yang setimbang, tak mudah
diganggu keamanannya.Dari sifat pelari menjadi sifat setia. Disini kita
lihat perlakuan: Quantity berubah menjadi quality, perubahan banyak
elektron tadi bertukar menjadi perubahan sifat yakni mudah terganggu
menjadi setimbang (demikianlah Be, B, C, N, O, F (lihat gambar No. 5 (L
.........) semuanya mempunyai eletkron yang berkenaikan, dan semuanya
mudah terganggu, lekas mau sarak! Tetapi tiba-tiba kita sampai pada Na,
ialah atom, yang tak mudah diganggu (setia). (Dari Be kita sampai ke Mg,
dari B ke Al dsb). (dalam Periodic Table tadi kita juga melihat
perlakuan pembatalan kebatalan. Kita ingat akan contoh Engels, ialah
gandum. Mulanya gandum dibatalkan oleh pokok gandum. Kebatalan ini
akhirnya dibatalkan oleh “buah” gandum. Pembatalan dari kebatalan ini
kembali pada asal, ialah gandum. Tetapi gandum pada ujung, yakni
pembatalan kebatalan, lebih banyak dari gandum tampang. Begitu juga Li
sebagai thesis akhirnya mendapatkan Na; Be mendapatkan Mg; B mendapatkan
Al dan sebagainya, dan atom yang baru lebih banyak elektronnya dari
atom tampang: Na lebih banyak dari Li, Mg lebih banyak dari Be dsb).<br />
<br />
Nyatalah
sudah alam kita yang terkecil itu selalu dalam gelora, tarik dan tolak,
dalam gelora pergerakan dan pertentangan. Sebab itulah tiada
mengherankan kalau terutama sekali sebetulnya kita berada di daerah
Dialektika, yakni: Dialektika Materialisme. Tetapi sekarang scientist
masih cukup mendapat lapangan dimana Logika bersimaharajalela. Persoalan
yang pasti, menurut Ueberweg, mesti dijawab dengan jawab yang pasti, ya
itu ya, A bukan non A. Cepatnya atom berlari dalam tempo yang tertentu,
kuatnya atom menarik, menurut berat atau massa (banyak zatnya) yang
tentu undangnya para atom berpadu dan berpisah dan 1001 persoalan yang
berhubung dengan gerakan, banyak dan sifatnya atom atau molecule, mesti
dijawab dengan Logika atau Matematika. Tetapi bermula jangan dilupakan,
bahwa ada moment, saatnya dimana A itu sama dengan non A “ya itu berarti
tidak”.<br />
<br />
Saya lihat disini bukanlah rohani tunggal itu
yang mengadakan Yang-Nyata, Absolute Idenya Hegel yang mengadakan
Reality. Kalau ada yang tunggal, ke-Esaan, maka ke-Esaan itu terdapat
pada Benda, pada Alam terkecil, pada Atom. Disini sudah boleh
diperalamkan dan diperhitungan, bahwa proton pada Zat Asli manapun di
Alam Raya in ibersamaan, Elektron pun bersaman satu-satu dengan lainnya,
begitu juga hukumnya, Atom bertempur, berpadu, atau berpisah. Semua
atom dari semua Zat Asli boleh disusutkan pada Hydrogen, di-esakan oleh
Hydrogen. Jadi benda, barang yang nyata, Hydrogenlah yang mempersatukan
semua zat dalam Alam Raya ini. boleh jadi sekali besok atau lusa ada Zat
asli lain dari Hydrogen, yang dianggap pangkal dari zat. Dan mungkin,
ya, boleh jadi sekali proton atau elektron boleh dipecah lagi – semua
thesis itu mengandung anti-thesis dan semua anti-thesis itu mengandung
thesis pula – tetapi yang jadi pangkal tetap benda, berapapun juga
kecilnya. Atom bersifat menarik (+) bisa dipertemukan dengan benda
berifat menolak (-). Hasilnya ialah petusnya, pertempuran itu, ialah
kodrat yang maha hebat. Tetapi kodrat itu sendiri tak berbenda, tak ada
di Alam Raya ini. bagaimana benda itu bergerak, bertempur, berpadu dan
bercerai, cara dan aturan itulah yang menjadi undang, yakni yang dalam
bahasa kita, manusia, dinamai undang. Pada tingkat science sekrang ini,
Hydrogen itulah ke-esaan semua zat. Aturannya Hydrogen bergerak,
berpadu, berpisah, menjelma pada atom yang lain diseluruh Alam Raya
inilah yang membayang di otak kita. Bukan Rohani atau Ide, pikiran yang
membikin Yang Nyata, melainkan yang Nyata, Benda dan Hukumnyalah yang
terletak diotak, mental, manusia.<br />
<br />
Pasal 4. KELUARGA MATAHARI KITA<br />
<br />
Dr.
H. Spencer Jones menulis satu buku, bernama “LIFE ON THE OTHER WORLD”
(Hidup di Bumi lain). Dr. Jones menulis dalam bukunya itu, apakah yang
hidup dalam bumi lain-lainnya. Buku tadi ditulis ditahun 1940, jadi
boleh dikatakan baru sekali. Lagi pula ditulis di Negara Inggris; negara
ini memasyhurkan dirinya, karena disana ada demokrasi asli, ada
kemerdekaan penuh buat berkata, menulis dan berkumpul. Kemerdekaan
mengeluarkan pikiran itu tidaklah memerdekakan pujangga Jones dari
Gereja Resmi, apabila ia meraba perkara yang begitu penting, ialah yang
Hidup. Perkara yang Hidup ini di Negara Merdeka, demokratis, yang
dianggap seperti monopolinya Gereja resmi. Agama monotheisme, bertuhan
Esa, sudah mempunyai kepercayaan “yang tak lekang dek panas dan tak
lapuk dek hujan” perkara yang Hidup itu. Teman sejawat pengarang Dr.
Jones, pula seorang ahi Bintang pun juga sudah memeriksa perkara hidup
dilain bumi itu. Teman Dr. Jones bernama Fontenelle, sebelumnya
memberanikan diri memeriksa perkara yang mengenai kepercayaan tu
mengucapkan sembah simpuh terlebih dahulu. Sembah simpuh inilah yang
terlebih dahulu dicatat oleh Dr. Jones dalam bukunya tadi, sebagai
sesuatu syarat minta izin kepada yang monopoli atas perkara itu. Bunyi
sembah simpuh itu, diantaranya: “Bahwa menempatkan manusia didalam ini
tempat dari bumi kita ini berbahaya sekali buat agama”.<br />
<br />
Lebih
kurang 500 tahun dahulu, maka Antonio Bruno, Ahli Bintang Italia
dibakar hidup-hidup, karena ia memajukan teori tentangan gerakan bumi
yang bertentangan dengan kepercayaan resmi. Copernicus dan Galilea
dibelakangnya Bruno mesti bermain sandiwara dan mengaretkan lidahnya
supaya badannya dijauhkan dari api unggun.<br />
<br />
Penulis ini
kebetulan pula termasuk keluarga yang mempunyai kakek yang terkenal
dalam daerahnya, sebagai ahli falak. Walaupun kuburan Sang Kakek
dianggap sakti kramat, tetapi perkara ilmu bintang itu, adalah perkara
yang mesti dibisikkan diantara anggota keluarga saja. Saya masih ingat
pesan Sang Ibu yang selalu diucapkan kepada saya, supaya berlaku “awas”
sekali terhadap Ilmu Bintang. Entah karena Sang Kakek mengandung faham
yang berbahaya terhadap Ilmu Bintang, entah karena sendiri memusuhi
faham yang dianggap berbahaya, tiadalah saya tahu ............wallahu
Allam (Hanya Tuhan Yang Tahu, ed).<br />
<br />
Tetapi syukurlah
sudah bukti, bahwa tiada didalam dunia Agama serani saja, tetapi didalam
dunia Islam pun Ilmu Bintang itu mengandung beberapa perkara yang
menyinggung kepercayaan resmi – Ilmu Bintang itu didaerah monotheisme
seolah-olah senantiasa berada dibawah pengawasan sensor!<br />
<br />
Tiadalah
pula mengherankan kalau Ilmu Bintang itu mesti di buntuti, dikempei-i
saja. Memangnya faham tentang bumi dan langit saja, tentang keadaan dan
asalnya bumi dan langit itu pada Ilmu Bukti dan Agama berbeda seperti
siang dan malam. Dua perkara saja yang amat menyolok mata.<br />
<br />
Pertama,
bumi dan bintang itu oleh Agama dianggap sebagai firmannya Tuhan. Ilmu
Bukti menyangka sebagai buahnya evolusi, kemajuan menurut hukum sendiri,
dalam juta-jutaan tahun: dari leburan benda (molten masa), dari kabut
menyala, kabut Hydrogen, sampai ke Alam Raya kita sekarang ini.<br />
<br />
Kedua:
Bumi kita ini dianggap sebagai bumi yang tunggal dan besar. Tetapi
tiada bergerak. Bumi kita ini adalah pusatnya matahari dan bintang yang
mengedari bumi kita ini. matahari dan bintang ini dianggap sebagai
malaikat pada satu langit yang dianggap sebagai salah satu dari bumi
yang banyak.<br />
<br />
Lagi pula bumi ini sangat kecil sekali
kalau dibandingkan dengan besarnya matahari saja. Matahari inipun cuma
salah satu dari bintang menengah saja, diantara juta-jutaan bintang di
Alam Raya ini. bumi ini bukan pula pusatnya Alam ini. bumi ini mengedari
matahari, yang bukan pusat pula di Alam Raya ini. matahari inipun
sebetulnya tiada tetap, karena ia berputar disekeliling sumbuya sendiri.
ketika bumi mengedari matahari, bumi itu berputar pula pada sumbunya
sndiri. Sebab itu kita melihat bintang yang mengelilingi bumi. Lagit
yang dianggap padat itu tak ada dalam Ilmu Bintang. Walaupun teropong
bisa jauh memandang sampai 500.000.000 tahun sinar, langit padat itu tak
kelihatan. Yang ada cuma awang-awang kosong, dan didalamnya ada
berjuta-juta bintang, bumi dan bulan (satlliet) yang sangat berjauhan
pula satu sama lainnya.<br />
<br />
Sangat jauh bedanya peranggapan
ahli bintang zaman sekarang dengan ahli agama. Walaupun begitu tiadalah
perlu rasanya saya memperingatkan amanat kakek saya kepada pembaca
Muslimin ataupun Serani (Nasrani, ed) yang beriman teguh, yakni berlaku
awas terhadap Ilmu Bintang. Hendaknya pembaca anggap Ilmu Bukti tinggal
Ilmu Bukti dan Agama tetap Agama. sekarang marilah ktia pasang satu
contoh, modelnya keluarga matahari ktia (bukan keluarga matahari lain).<br />
<br />
Ini
perkara susah sekali dipraktekan. Karena kita mesti kecilkan besarnya
matahari dan beberapa keluargnya dengan satu angka yang mesti kita pakai
buat mengecilkan antara matahari dan keluarganya. Seorang ahli Bintang
Inggris yang termasyhur, bernama Sir James Joans sudah mengecilkan
matahaari itu sampai sekecil gandum. Tetapi antaranya dengan keluarganya
masih terlalu besar!<br />
<br />
Jadi kalau kita mesti pakai
ukuran, pasti pekerjaan itu susah kita jalankan. Baiklah kita pakai
ukuran semabarangan saja buat memberi contoh yang sederhana sekali.
Marilah kita bersama-sama pergi ketanah Lapang Gambir ketika malam masih
gelap-gulita. Dipusat tanah lapang itu kita taruh boleh listrik
menyala, sebesar bola raga. Dalam pikiran kita andaikan bola listrik ini
Sang Matahari: Kira-kira satu meter jauhnya dari bola listrik menyala
tadi, kita taruh benda kira-kira bundar pula yang besarnya kurang dari
1/1000 dari bola listrik kita. Bola ini adalah kita andaikan bumi –
hari-hari disebut bintang! – Mercury, kira-kira 2 meter jauhnya dari
pusat bola listrik tadi kita taruh pula bolah lebih kurang 21 kali
sebesar Mercury tadi. Ini andaikan bumi Venus. 3 Meter jauhnya dari
pusat matahari, bola listrik tadi kita taruh satu bola pula sedikit
lebih besar dari bola Venus, sebetulnya 1/332 dari besarnya bola
listrik. Ini Bumi kita ini. Kemudian 4 ½ meter dari pusat bola listrik
tadi kita taruh bola lagi 1/10 besarnya (isinya) dari bola bumi kita.
Ini andaikan bintang yakni bumi Mars. 15 meter dari pusat bola listrik,
317 x sebesar bumi kita. Ini andaikan bumi (bintang disebut orang)
Jupiter. 28 ½ meter dari pusat, bola listrik kita taruh pula satu bola
lebih dari seperempat bola listrik. Ini bumi Saturnus. 57 meter jauhnya
dari pusat, bola listrik kita, kita taruh bola + 15 x sebesar bola bumi
kita. Ini bumi Uranus. Sekarang 90 meter jauhnya dari pusat, kita pasang
bola kecil pula 17 x sebesar bola bumi kita. Ini Neptunus namnaya.
Akhirnya 120 meter jauhnya dari pusat kita pasang bola 10 x sebesar bola
bumi kita. Ini bumi Pluto.<br />
<br />
Jadi semuanya ada satu
bola, sebagai matahari dan 9 bola sebesar bumi yang berlainan besar dan
jauhnya dari matahari tadi. Kini kita panggil kodrat, buat memutar 9
bumi tadi mengelilingi matahari, dengan kecepatan berlainan-lain. Inilah
gambaran sederhana dari keluarga matahari kita. Di pusat dengan
berputar mengedari sumbuhnya sendiri ktia dapati Sang Matahari.
Berkelilingnya pada satu lapang yang kira-kira datar beredar terutama 9
bumi dengan bermacam-macam kecepatan. Kita boleh taruh pula pola
besarnya 1/100 bola bumi kita, dan suruh bola beredar mengelilingi bumi
kita. Ini Bulan! Sambil mengedari bumi kita. Bulan itu bersama-sama
dengan Bumi mengedari Matahari pula. Sebab itulah dia dinamai satellite,
pengikut, ialah pengikut bumi.<br />
<br />
Satu edaran bumi kita
namai 1 tahun. Begitulah lamanya bumi kita mengedari matahari yang = 265
hari itu kita namai setahun. Sebab cepatnya 9 bumi tadi beredar tiada
sama, maka tahun masing-maisng bumi itu tiada sama pula. Dan lingkaran
yang diedari masing-masing bumi itu bukanlah pula bundaran tulen
“circle”, melainkan bundaran picak “ellipse”.<br />
<br />
Tetapi
perkara cepat beredar, kekuatan tarik-menarik, lamanya tahun, atau hari
masing-masing bumi mengelilingi matahari itu, atau bumi masing-masing
mengedari sumbunya sendiri, adalah perkaranya ahli Bintang dan
Matematika. Kejituan menghitung dari tahun ke tahun, dari abad ke abad,
dari zaman Egypt sampai sekarag ada berubah-ubah menurut kejituan
perkakas mempermatai dan menurut kejituan Ilmu dan Matematika pada
berlainan abad. Perkara hitung-menghitung itu adalah di luar daerah buku
ini. tetapi semuanya banyak termasuk pada daerah Logika.<br />
<br />
Yang sudah biasa kita saksikan pada gambaran yang segala sederhana itu ialah:<br />
<ul>
<li>Bumi kita ini tiadalah tunggal. Pada keluarga matahari kita ini saja
bumi kita cuma salah satu dari 9 bumi. Dia tidaklah yang terbesar. Dia
nomor 6 dari bumi Jupiter, Saturnus, Neptunus, Uranu dan Pluto, yang
berikut-ikut 317 x 94,3x 17x 14,65 x dan 10 sebesar bumi kita yang
digembar-gemborkan ini.</li>
<li>Sang bumi kita ini tiadalah berdiam tetap dikelilingi oleh matahari
dan bulan berjuta-juta bintang buat meneranginya, mengabdi kepadanya:
seperti Seri Paduka Yang Maha Mulia bersemayam diatas singgasana
kerajaannya, dikelilingi oleh mangkubumi, perdana menteri dan hulubalang
yang berhamburan terbang dari magrib sampai ke Masyrik buat melakukan
perintahnya dari sudut mata atau telunjuknya saja. Melainkan ia satu
bumi yang amat kecil, yang puntang-panting mengedari matahari yang mesti
dijalankannya dalam tempo yang pasti. Pada saat dia mengedari matahari
itu dia tunggang langgang pula mesti berputar mengelilingi sumbunya
sendiri, 24 jam lamanya sekali berputar.</li>
</ul>
PEMANDANGAN (MADILOG).<br />
<br />
Saya harap sekarang kita
sudah dapat gambaran sederhana tentang keluarga matahari kita. Sudahlah
cukup buat mengadkan pemandangan yang sekadarnya.<br />
<br />
Pertama:
Benda yang kita dapat pada alam-terkecil, pada atom dahulu itu juga
kita jumpai pada alam matahari ktia. Proton yang menarik (+) dan
elektron (-) terdapat pada 92 elemen yang terkenal, juga terdapat pada
zat yang ada pada matahari dan keluarganya, ialah 9 bumi (sebetulnya
lebih banyak dari pada itu!). Nebula, kabut menyala, yakni
zat-asli-menyala, sebagai asalnya matahari kita dan keluarganya sudah
diakui sahnya oleh peralaman zaman sekrang. Matahari kita sekarang ialah
neneknya bumi kita dan 8 bumi keluarganya matahari yang lain itu.
Matahari kita ini sekarang masih menyala keras. Tetapi semua zat yang
terdapat pada bumi kita yang kulitnya sudah dingin dan beku ini, tetapi
dalamnya masih menyala terus, sebagai “magma”. Dengan memakai
spectroscope dan emmeriksa jajar-warna (spectra) yang datang dari
mtahari, maka Russell memeriksa jenis dan banyaknya tiap-tiap jenis
zat-asli (element) yang didapat di matahari itu. Banyaknya tiap-taip 14
zat-asli yang terutama didapat dibumi ini: besi, nikkel, tembaga dsb,
tiada berapa bedanya dari banyaknya zat-asli yang terdapat di matahari
itu. Ini menunjukkan aslanya sama diantara matahari dan bumi. Begitu
juga spectra jajar-warna yang datang dari bintang, yakni matahari – yang
lain-lain di Alam Raya, menunjukkan persamaan jenis dan banyaknya.
Dengan jalan lain, teori lain dan peralaman, experiment lain, ahli
Bintang juga kembali kepada kebenaran ini, yaitu: semua bindang dan bumi
diawang-awang ini asalnya satu atom besar, jadi kabut menyala juga.
Peralaman dengan perkakas memperlihatkan, bahwa Alam Raya mengembang
dengan tetap, seperti bole permainan anak-anak yang dihembus. Dengan
mengembangnya Alam Raya, maka antara bintang dan bintang mengembang
pula. Menurut perhitungan, maka antaranya menjadi berlipat dua dalam
1.300.000.000 tahun. Jadi 1.300.000.000 tahun lampau antara satu bintang
dan bintang lain setengah dari antara sekarang. Makin lama kita kembali
kebelakang makin rapat kedua bintang tadi. Demikianlah pada satu tempo
kedua bintang tadi mesti berpadu. Begitu juga sekalian bintang matahari
dan bumi dan pengikut bumi di Alam Raya. Paduan itulah Atom Besar yang
menyala. Seperti pada pasal Atom lebih dahulu sudah kita lihat, bahwa
asal bermula sekali dari 92 alement yang dikenal itu ialah Atom dari
Hydrogen, yang terdiri dari proton (+) dan elektron (-). Ke-Esaan benda
di Alam Raya ialah keesaan Atom. Pada tingginya tingkat sience sekarang
ke-esaan Atom itu terdapat pada Hydrogen, “Maha Dewa Hawa Air”.<br />
<br />
Kedua:
Sudah juga kita kaji, bahwa berpaduan dan perpisahan Atom berlaku
menurut hukum-hukum “pembatalan kebatalan”. Elektron membatalkan proton,
dan hasilnya pada tingkat pertama sekali ialah Atom. Inilah keamanan,
inilah harmony, inilah pembatalan kebatalan yang terdapat oleh
pertempuran pertama itu. Menurut hukum pembatalan kebatalan juga dari
Atom kita naik ketingkat yang lebih tinggi, ialah Molecule.Molecule ini
dianggap benda yang bisa berdiri sendirinya. Molecule air umpamanya
terdiri dari atom Hydrogen dan atomnya Oxigen. Atom benda yang hidup
seperti tumbuhan, hewan dan binatang didirikan berkeliling atom Carbon
(C). Juga menurut undang-undang di bumi kita yang sudah berusia
3.000.000.000 atau 4.000.000.000 tahun ini, diatas kulit yang menyala
sampai beku seperti sekarang: Atom naik ketingkat, Molecule berpadu jadi
benda, benda naik jadi tumbuhan, tumbuhan naik ketimngkat hewan, hewan
akhinrya ketingkat manusia (manusia naik ketingat .................?).
Inilah keadaan bumi kita ini. pada bagian kelak lain kita sekadarnya
akan memeriksa perkara semacam ini pada 9 bumi yang lain itu dalam
keluarga matahari kita. Yang akan dikemukakan disini, ialah undang
Dialektika yang terus berlaku antara matahari dan buminya. Kembali
ketanah Lapang Gambir memperingati contoh keluarga matahari kita. Lebih
dahulu kita mesti lenyapkan dari mata kita tanah tempatnya berhenti
matahari dan keluagarnya. Semua bola kecil dan besar dari 1 meter sampai
120 meter diantaranya ke pusat yang beredar dengan bermacam-macam
kecepatan pada lingkaran masing-maisng itu, mengelilingi bola listrik
tadi, kita impikan terjadi diawang-awang. Tak ada tali yang mengikat
satu bola dengan yang lain. Kodrat yang mengikat, tak lain melainkan
kodrat yang mengikat proton dan elektron juga. Kodrat menarik (+) dan
kodrat menolak (-). Kodrat inipun tak diluar benda, melainkan dikandung
oleh benda sendiri. tarik dan tolak ini terjadi diantara matahari dan
bumi kita diantara bumi kita dan bulan, diantara matahari kita dan para
bumi lain keluarganya.. diantara matahari ktia dan matahari lain yang
biasa kita namai bintang, ya diantara keluarga mtahari kita dengan
keluarga matahari lain dan seterusnya. Hasil tarikan dan tolakan itulah
yang dinamai keluarga matahari dan Alam Rya kita. Jadi pada keluarga
matahari kita terdapat matahari sebagai proton, penarik (+) dan 9 bumi
sebagai elektron, penolak (-) dan sebagai hasil, sebagai harmony, ialah
perdamaian setimbangan “pembatalan kebatalan” ialah keluarga matahari
kita. Dari Kant, Laplace sampai Sir James Jeans, kebanyakan ahli bintang
setuju, bahwa keluarga matahari kita berasal dari kabut-atom-menyala.
Kabut menyala itu (glowing gas) masih ada pada Alam Raya atau bisa
diperalamkan. Tetapi bagaiana sejarahnya keluarga matahari ktia sekrang
ahli bintang belum mendapat kepastian. Semua hasil pemeriksaan para ahli
mesti dicocokkan dengan kodrat, kimia, mekanika, matematika, dsb.
Berapaun pesat majunya perkakas, tentulah kemajuan itu belum sempurna.
Beberapa bumi keluarga matahari kita, seperti Bulan, Mars, Venus dsb,
memang bisa diambil gambarannya, tetap Bumi dan Bintang yang lain belum
dapat.<br />
<br />
Matahari lain yang paling dekat saja ada
25.000.000.000.000 mil jauhnya. Jadi keterangan yang sempurna atas bukti
peralaman belum bisa didapat. Selainnya kesusahan berpikir yang mesti
dicocokkan dengan semua cabang ilmu, kekurangan perkakas dan lain-lain
kita jangan lupa, bahwa sejarah keluarga matahari yang mesti diperiksa
itu bukan kelamaan beribu atau ratus ribu tahun. Sejarah Indonesia lebih
dari 300 tahun lampau saja sudah gelap diliputi kegaiban,. Sejarah
manusia yang sedikit pasti cuma kira-kira 5-6000 tahun, walaupun manusia
lahir + 500.000 tahun dahulu. Sejarah bumi saja + 3.000.000.000 tahun.
Neneknya bumi ialah Sang Matahari, tentu sekurang-kurangnya selama itu
pula. Experimental Science (Ilmu Bukti) yang diperalamkan masih muda
sekali. Semua ini tiada mengherankan, kalau para Ahli Bintang belum
mendapa persatuan, persetujuan tentang sejarah keluarga matahari. Tetapi
yang sudah dianggap pasti, yang sudah cocok dengan ebebrapa cabang itu
dan bisa diperalamkan ialah “sejarah kulit bumi kita”. Disini juga pada
garis besarnya berlaku Dialektika. Selainnya dari kebatalan-dibatalkan
oleh kebatan juga bilangan (banyaknya) bertukar menjadi sifat, quantity
menjadi quality.<br />
<br />
Dari hari ke-bulan, dari bulan
ke-tahun, dari tahun ke-abad, kabut-atom-menyala, ialah semasa bumi kita
terpelanting dari matahari sebab yang belumbisa dipastikan bertukar
menjadi kulit keras, ialah tempat kita diam sekarnag. Turunnya panas
berangsur-angsur dari tahun ke-abad. Keturunan angka panasnya benda (C)
menukar sifat benda-uap bertukar menjadi encer (cari) ialah encernya 92
elemen. Rubahan hawa seterusnya, terus menukar perubahan sifat disertai
perubahan nama. Zat asli encer menjadi beku, menjadi tanah logam, ialah
tanah logam kita ini. semua masih panas. Pertukaran panas seterusnya
mendinginkan tanah kita dan menimbulkan gunung dan lembah seperti kulit
jeruk yang lisut. Perubahan uap di udara lama-lama menjadi samudra dan
lautan. Semuanya perubahan perlahan-lahan yang sekarang terus berlaku.
Tanah dan pasir yang dihanyutkan sungai kelaut lama-lama menimbukan
pulau baru dsb. Semua perubahan banyaknya menjadi perubahan sifatnya.
Dan benda logam dari sedikit kesedikit, dari tahun ke-abad berubah
menjadi benda setengah logam, setengah timbunan. Terus-menerus dalam
ribuan, jutaan tahun timbunan berubah menjadi benda, setengah tumbuhan,
setengah hewan. Dalam jutaan tahun pula akhirnya hewan rendah berubah
menjadi manusia.<br />
<br />
Akhirnya dalam daerah disempitkan oleh
Dialektika yang berdasarkan Benda semata-mata itulah pula berlakunya
tarikan dan pindahan, menurut undang Dalton, Mendelief dll, yang
digambarkan olah hasil pikiran manusia, oleh Ilmu Mekanika, Ilmu Kodrat
(pysika), Kimia, Matematika, Ilmu Bumi, Ilmu Tumbuhan, Ilmu Bintang dll,
sebagai yang terus bertambah-tambah.<br />
<br />
Pasal 5. ALAM BINTANG KITA DAN ALAM RAYA.<br />
<br />
Seperti
kilat kita sudah meloncat dari Atom, Alam terkecil kepada keluarga
matahari kita. Di luar Alam Matahari kita ini ada lagi keluarga Alam
Matahari tetapi tiada dekat pada kita. Matahari lain, yakni bintang yang
paling dekat, ialah 25.000.000.000.000 mil jauhnya. Banyak diantara
matahari yang lain-lain itu boleh jadi sekali mempunyai keluarga bumi
pula, keluarga mtahari kita bersama dengan matahari (bintang) yang
lain-lain berkumpul menjadi Alam lebih besar lagi, yang dinamai
Universe. Saya terjemahkan dengan “Alam Bintang kita”. Ada banyak pula
“Alam Bintang kita”. Ada banyak pula Bintang atau Universe yang
lain-lain. Maka semua “Alam Bintang” itu, semuanya Universe itu terdapat
diawang-awang, kosong. Jumlah dari semua Universe dari Alam Bintang itu
serta awang-awang yang jauh lebih besar dari pada itu saya namai Alam
Raya. Jadi Alam Raya itu berarti “semuanya”.<br />
<br />
Supaya
jadi pendek, maka Alam Bintang Kita, Universe kita dan Alam Raya itu,
akan saya jelaskan dalam satu pasal ini saja. Pasal ini akan
diringkaskan pula, karena maksudnya lain tidak melainkan guna,
memperlihatkan kecocokan kelakuan Alam dengan undang Madilog.<br />
<br />
William
Herschel, dinamai bapaknya Ilmu Bintang Modern, karena cara dan
perkakas Herschel, memeriska berlainan dan lebih jitu dari teman
sejawatnya yang sesudah dia meninggal. Namanya betul ialah Wilhem
Herschel, seorang Jerman pindah ke Inggris. Dari ahli musik ia bertukar
jadi ahli bintang. Dari si miskin bertukar jadi Raja dan pemerintah
Inggris. Dia hidup tahun 1738 – 1822 . Herschel dengan teropong bikinan
sendiri meneropong seluruhnya Alam. Dia simpulkan bahwa Alam Bintang
kita ini mempunyai bentuk seperti arloji bundar pesek. Matahari ktia
disangkanya tak berpaa jauhnya dari pusat Alam Bintang Kita, arloji
tadi. Yang dinamai Milkway, kabut berwarna susu itu bukan kumpulan
Bintang, melainkan “glowing gas” uap menyala. Tidak semuanya Nebula
(kabut itu uap) sangkanya Herschel. Beberapa Nebula diantara Nebula yang
banyak itu mestinya “kumpulan Bintang. Berbagai-bagai kumpulan bintang
itu dinamainya pula Kepulauan Bintang. Island Universe”.<br />
<br />
13
Tahun sesudah Herschel meninggal, Ahli Bintang betul-betul mulai
mengukur satu bintang dengan yang lain. Tetapi perhitungan dengan
mengkur dengan langsung (dengan perkakas!) ada batasnya. Kalau lebih
dari antara 500 tahun Sinar, hasil perhitungan ukuran langsung tiadalah
pasti lagi. Tetapi Ahli Bintang mempunyai jalan lain buat mengukur
antara yang tiada bisa dihitung dengan langsung itu. Jalan itu dinamai
“pulsation method” (nanti akan diuraikan seidkit).<br />
<br />
Pemeriksaan
baru dengan teori dan perkakas baru banyak sekali membenarkan pendapat
Herschel kini pada garis besarnya. Perhitungan sekarang tentu lebih
tepat dan gambaran Alam sekarang sudah betul-betul gambaran, potonya
Alam Bintang itu.<br />
<br />
42 tahun sesudah Herschel meninggal,
pemeriksaan dengan spetroscope membenarkan persangkaan Herschell bahwa
kabut susu itu memang gas, uap menyala, bukan bintang. Warna sinarnya
kabut susu itu memang sama dengan warna gas-menyala “uap menyala”.<br />
<br />
Pada
Alam Bintang ktia kebanyakan bintang itu terdapat pada daerah Milkway,
kabut berwarna susu itu. Kumpulan yang rapat sekali pada kabut susu itu
ialah dekat Bintang, berwarna Sagitarius dilangit Selatan. Rupanya di
mata kita saja yang rapat ialah sebab jauhnya. Sebenarnya walaupun
bintang itu semuanya bergerak antara satu bintang dengan yang lain, amat
jauh sekali. Menurut perhitungan kemungkinan buat satu bintang
menghampiri bintang yang lain atau bertempur dengan yang yang lain itu
ialah sekali dalam 600.000.000.000.000.000 tahun (6 x 10).<br />
<br />
Keluarga
matahari kita letaknya 30.000 tahun sinar atau 180.000.000.000.000.000
mil jauhnya dari pusat. Alam Bintang Kita ialah arloji pesak kata
Herschel tadi. Sedangkan diameter panjanganya sumbu Alam Bintang kita,
adalah 100.000 tahun sinar. (Herschel telah membayangkan hal ini).
Matahari kita ini cuma satu Bintang Menengah besarnya. Dia cuma satu
bintang menengah diantara kira-kira 100.000.000.000 matahari (bintang)
di Alam (Unvierse) kita saja.<br />
<br />
Matahari lain (bintang) yang plaing hampir dengan kita ada 25.000.000.000.000 mil jauhnya dari kita.<br />
<br />
Selainnya
dari kumpulan bintang pada Alam Bintang Kita didapat pula Nebula gas
menyala, luminous-gas. Benda ini terdapat cuma dekat Kabut (berwarna)
Susu, Orion, ialah kabut menyala, paling permai dipandang mata. Beberapa
bintang tak kelihatan sebab ada opaguedeust (debu hitam).<br />
<br />
“Saya
lihat bintang” kata Herschell yang sinarnya mesti memakai tempo
2.000.000 tahun buat melayang kebumi kita. 100 tahun lamanya sesudah
Herschel meninggal dipersoalkan: “Apakah beberpa kabut, Nebula yang
diluar Alam Bintang Kita itu kepulauan Alam Bintang Island Universe”,
seperti kata Herschel tadi.<br />
<br />
Antara bintang dengan bumi
kita sekarang, seperti dibilang diatas dihitung dengan jalan yang
dinamai PULSATING METHOD, ialah menurut lama “hidup padamnya” satu
bintang. Hidup padamnya bintang itu yang jugad dinamai candle-power atau
kodrat-cahaya, lilinya satu bintang berlainan pada satu bintang dengan
bintang yang lain. Ada yang lamanya cuma beberapa jam saja, ada pula
yang 30 hari.<br />
<br />
Tetapi tetap buat masing-masing bintang.
Terangnya bintang bergantung (I) pda kodrat cahaya bintang itu sendiri,
(II) pada antara. Kalau satu bintang kita perjauh 2 x dari jauhnya
sekarang, maka terangnya menjadi seperempat. Kalau kodrat cahaya dan
terang yang kelihatan di mata (apparent brightness) keduanya diketahui,
maka antara bisa dihitung lebih lama, pulsation, hidup padam, lebih
besar “kodrat cahaya”. Sudah ditentukan, bahwa kalau hidup padam berlaku
dari 2 hari, maka kodrat cahaya = 260 x kodrat cahaya matahari kita.
Kalau 10 hari = 1700 x matahari. Cara menghitung menurut hidup padam ini
jitu dan berguna sekali. Perhitungan menurut teori ini selalu cocok
dengan peralaman dengan perkakas.<br />
<br />
Kalau sudah diketahui
luas daerahnya Alam Bintang kita dan diketahui antara bintang Bindang
dengan kita, maka kelak kita bisa tahu apakah bintang itu termasuk
ataukah di luar Alam Bintang kita. Masuk Alam Bintang kita ataukah Alam
Bintang lain.<br />
<br />
Begitulah Ahli Bintang modern, memeriksa
salah satu sinar yang datang dari salah satu Nebula, kabut; sesudah
diketahui “lama hidup-padamnya”, mak adiketahui pula jauhnya. Jauhnya
diperoleh 1.000.000 tahun cahaya, (ingat 1 tahun cahaya =
6.000.000.000.000 mil) sedang yang luas daerahnya Alam Bintang kita cuma
100.000 tahun Sinar. Jadi bintang tadi mesti diluar dearah Alam Bintang
kita. Disinilah persangkaan Herschel seperti tersebut diatas sekarang
dibenarkan. Juga spectroscope yang memeriksa warna sinar yang datang
dari beberapa Nebula, menyaksikan, bahwa warna sinar ini tiadalah warna
gas menyala, melainkan warna sinar bintang.<br />
<br />
Pendeknya
ada lagi Universe, Alam Bintang diluar Alam Bintang kita. Banyaknya pun
Alam Bintang itu sudah bisa ditentukan dengan gambaran (photo) yang
diambil dengan pertolongan teropong bermulut 100 inchi, ialah 2,5 M.
Jauhnya teropong ini memandang sampai kebintang yang sinarnya baru
sampai kepada kita sesudah 500.000.000 tahun. Dalam daerah bola
awang-awang yang mempunyai radius antara dari pusat ketepi, atau
jari-roda 500.000.000 tahun sinar ini terdapat lebih kurang 100.000.000
Alam Bintang atau Universe. Antara dari satu Alam Bintang ke Alam
Bintang yang lain ialah 100.000 tahun Sinar. Awang-awang yang sudah bisa
dilihat ini ditaburkan “Alam Bintang” yang hampir sama bentuk, sama
bintangdan antaranya satu dengan lainnya. Sekarang ktia sudah mendapat
gambaran yang sederhana dari Alam Bintang kita dan Alam Raya. Keluarga
matahari kita berada dalam daerah Alam Bintang kita yang mempunyai
100.000.000.000 (seratus ribu juta bintang). Alam Bintang kita ini
berada pula dalam daerah Alam Raya yang mempunyai awang-awang yang tak
terbatas kabut menyala dan debu hitam dan kurang lebih 100.000.000.000
(seratus ribu juta bintang) Alam Bintang kita. Menurut perkiraan para
ahli Bintang zaman sekarang, banyaknya bintang pada tiap-tiap Alam
Bintang yang 100.000.000 itu dipukul rata sama. Jadinya kalau begitu
kira-kira 100.000.000 x 100.000.000.000 bintang yang sudah bisa
dipastikan, yakni: 10.000.000.000.000.000.000 bintang. Juga sudah bisa
dihitung jumlah besarnya (Mass) benda, yakni semua bintang, bulan dan
pengikut Bumi dalam Alam Bintang kita saja. Matahari kita ada 333 x
sebesar bumi kita. Besarnya jumlah benda dalam Alam Bintang kita bukan
Alam Raya – ada 333 x 160.000.000.000 x sebesar bumi kita ini.<br />
<br />
Camkanlah!
Kagumilah Alam Raya kita! Dan jangan pula lupa mengagumi Ilmu dan
perkakas para ahli Falkiyah, yang laam dimusuhi sekurangnya diawasi oleh
kaum berlogika kegaiban.<br />
<br />
PEMANDANGAN (MADILOG).<br />
<br />
QUANTITY MENJADI QUALITY, BILANGAN (BANYAKNYA) BERUBAH MENJADI PERUBAHAN SIFAT.<br />
<br />
Tak
ada barang yang tetap di Alam Raya ini! Kumpulan atom menyala lambat
laun dalam juta-jutaan tahun, turun panasnya seperti semua benda yang
bersinar. Nebula atau gas menyala yang sisanya masih berada di Alam
Bintang kita, lama-kelamaan bertukar menjadi bintang, yakni matahari.
Matahari ini, bintang yang berjuta-jutaan inipun, lambat-laun
berkurang-kurang panasnya sampai kulitnya beku menjadi tanah. Dengan
begitu matahari yakni Bintang Menyala menjadi bumi Panas. Bumi panas,
tetap akan berkurang panasnya dan boleh jadi akan menimbulkan tumbuhan,
hewan dan manusia, seperti bumi kita. Bumi kita kaan berkurang panasnya
dari hari ke hari dan lambat-laun boleh jadi pula akan menjadi bumi yang
penuh hewannya, dengan terus bertumbuhan. Demikianlah takluk pada hukum
Perubahan – banyaknya menjadi perubahan sifat. Semua bumi dalam Alam
Raya, yang seumur dan senasib dengan Bumi kita ini, lambat-laun akan
menjadi Bumi kekososngan manusia hewan dan akhirnya kekosongan tumbuhan.
Tetapi sebaliknya akan timbul pula Bumi dari beberapa Bumi yang lebih
muda dari bumi kita ini.<br />
<br />
Demikianlah ringkasnya menurut
hukum perubahan banyak berubah menjdai sifat “gas menyala”,
lama-kelamaan menjadi matahari, matahari menjadi Bumi Panas, Bumi Panas
menjadi Bumi Manusia. Bumi kita dan akhirnya Bumi kita menjadi Bumi
tak-bermanusia dan seterusnya, tak bisa berhenti ........... karena
undang ini terus berlaku, dan lakonnya itu terus cocok dengan undang
................ cuma lakonnya, lakunya, pelaksanaannya itu, baru bisa
disaksikan dengan pancaindera sesudah terjadi. Betul itu bisa disaksikan
dengan pancaindera, tetapi tiada semuanya yang sudah terjadi di Alam
Raya ini disaksikan oleh pancaindera manusia. Karena manusia masih muda
umurnya berbanding dengan umurnya Alam Raya seperti satu detik dan
jutaan abad.<br />
<br />
1. NEGATION DER NEGATION. PEMBATALAN KEBATALAN.<br />
<br />
Setia
pada kelakuan elektron menetang proton buat mengadakan setimbangan,
maka kita sebagai elektron kodrat penolak (-) mengelilingi Sang Matahari
sebagai proton, kodrat penarik (+), buat mengadakan setimbangan:
Keluarga Matahari kita.<br />
<br />
Begitulah seterusnya takluk
pada undang tolak dan tarik buat mengadakan setimbangan. Keluarga
Matahari kita beredar mengelilingi Pusat Alam Bintang kita, pusat
Universe kita yang terletak dekat bintang Sagitarius itu dengan
kecepatan 170 mil sedetik selama 225.000.000 tahun (Bumi kita beredar
mengelilingi Matahari kira-kira 18 mil sedetik, selama 1 tahun).<br />
<br />
Demikianlah
takluk pada hukum tarikan dan tolakan juga buat mengadakan
“setimbangan”, Negation der Negation. Universe lain, Alam Bintang lain,
seperti Universe kita sendiri berputar mengelilingi sumbunya sendiri,
laksana kembang Api-Raya, berputar mengeliling sumbunya.<br />
<br />
Jadi
tak ada yang tidak takluk pada undang “pembatalan kebatalan”, dalam
Alam bergerak dari Atom sampai ke Universe, dari Alam terkecil sampai ke
Alam Raya. Semuanya benda itu bergerak dan semua pergerakan itu mesti
takluk pada Dialektika Materialsme. Cuma “kosong” yang tiada bergerak.
Dan sungguh pula: semua yang tak bergerak itu “kosong”. Otak yang tidak
bergerak itu juga kosong, berisi kekosongan adalah barang yang tak masuk
diakal.<br />
<br />
2. LOGIKA A = A PERSOALAN PASTI DIJAWAB DENGAN PASTI PULA.<br />
<br />
Dalam
daerah yang sudah dibatasi oleh Dialektis Materialisme tadi masih lebih
dari cukup lapangan buat bergeraknya Logika. Lamanya satu benda
bertukar menjadi benda lain, perpaduan dan perpisahan benda, tumbuh dan
matinya benda, dan 1001 persoalan lain-lain alat adanya pertukara itu,
bisa dan undangnya kodrat tolak dan tariknya satu benda terhadap benda
lain mesti dihitung dengan Matematika dan dikenali oleh Logikanya ilmu
masing-masing cabang pengetahuan.<br />
<br />
Senantiasa banyak
peluh-peluh mesti keluar dan otak mesti berputar-balik buat mengetahui
yang belum diketahui. Cuma pemikir mistikus yang tak perlu
memutar-balikkan otak yang mengeluarkan peluh, buat mengetahui sesuatu
perkara. Cuma ahli kegaiban yang sudah mengetahui semua perkara di Alam
Raya ini. dan sungguh pula, yang mengetahui “semua” perkara di Alam Raya
ini ialah Ahli Kegaiban.<br />
<br />
Satu scientist tulen tak akan
berkata: Saya mengetahui semua yang bisa diperalamkan didunia, apalagi
di .................... akhirat! Demikianlah juga sikapnya seorang
pemimpin masyarakat yang jujur dan bertanggungan pada diri dan
masyarakatnya, seperti yang saya kenal di Asia Raya ialah: Guru Kung, di
daerah Sungai Hoang Ho di Tiongkok Utara. Kepada muridnya Guru Kung
atau Kung Tju menjawab. Yang di dunia ini saja engkau belum ketahui
apalagi pula yang diakhirat itu.<br />
<br />
Pasal 6. APAKAH YANG HIDUP DI BUMI LAIN-LAIN?<br />
<br />
Satu
persoalan yang berbahaya buat si penjawab. Karena pertanyaan semacam
itu sudah dimonopoli jawabnya oleh ahli-kegaiban. Si penjawab pertanyaan
semacam itu selalu berada disudut mata ahli-kegaiban, dan penjawab
boleh jadi sekali sekurangnya akan kehilangan gaji, kalau tiada berlaku
licin. Pertanyaan semacam itu sebetulnya tiada sukar dijawab kalau dua
perkara sudah diketahui. Pertama mesti diketahui alat-adanya Hidup
(Life). Kalau keadaan di Bumi lain itu. Kalau keduanya sudah diketahui
oleh seseroang yang mempunyai “commonsense” artinya pikiran sehat yang
sederhana saja, bisa menjawabnya. Pertanyaan semacam itu boleh dipakai
buat latihan murid sekolah menengah tinggi umpamanya.<br />
<br />
Dr.
Jones yang memajukan dan menjawab pertanyaan itu tiadalah mengemukakan
persoalan luar biasa dan tiadalah pula memberi uraian dan jawab yang
mengagumkan. Uraian dan jawab Dr. Jones Cuma satu ichtisar dari
pendapatan para ahli Bintang Terkenal pada beberapa abad belakangan ini.
yang menarik saya kepersoalan ini juga bukan karena keulungan persoalan
dan jawabnya. Semata-mata hanya buat menaruh persoalan semacam itu
dibawah suluhnya Madilog. Bagaimanakah bukti persoalan yang berhubungan
dengan persoalan semacam itu tumbuh, hilang dan bersusun, ialah yang
akan diperiksa dan menjadi pokok perkara.<br />
<br />
Perkara: Alat adanya Hidup.<br />
<br />
Dalam
salah satu buku populer saja yang mestinya disebabkan oleh pemerintah
zaman sekarang kita bisa baca diantaranya tiga barang yang perlu buat
hidup kita manusia.: 1. Carbon-hydrates, seperti gula dan tepung; 2.
Gemuk, minyak dan 3. Protein, yakni putih telur. Ketiga barang itupun
sudah kita ketahui terdapat pada tumbuhan dan hewan. Kita tahu bahwa
tebu dan ubi banyak mengandung gula, padi dan ubi banyak mendangdung
tepung. Gemuk kita dapat pada kelapa, kacang, palm, dan hewan. Putih
telur kita dapati terutama pada telur.<br />
<br />
Ketiga barang
tadi yakni carbon-hydrates, yang kita contohkan dengan tepung dan gemuk
serta putih telur itulah yang menjadi satu tembok pembikin segala macam
bangunan Yang Hidup: tumbuhan, dan hewan dan manusia.<br />
<br />
Dalam
Ilmu Kimia, yakni kimia bernama “Organic Chemistry”, kita bisa pelajari
bahwa zat-asli yang menjadi lantai 3 barangnya Yang Hidup itu ialah
Carbon (arang). Zat-asli Carbon (C) ini besar sekali kecapannya buat
bersusun dengan teman sejawatnya Carbon yang lain dan dengan zat asli
yang lain. Bukan satu bentuk saja Sang Carbon ini bisa bikin, tetapi
ratus ribuan bentuk. Bentuk dan sifat berlain-lain itu diperoleh dengan
emngubah banyaknya Atom C dan mengubah susunannya atom Carbon itu saja.
Tiga zat diatas yakni tepung, gemuk dan putih telur itu cuma beberapa
susunan diantara ratus ribuan SangCarbon itu.<br />
<br />
Dahulu
disangka bahwa tepung, gemuk dan putih telur itu cuma Yang hidup saja
yang bisa membikinnya. Laboratorium disangka tidak cukup membikin. Sebab
itu Ilmu buat mempelajari susunan-Carbon tadi dinamai Organic Chmistry,
Kimia yang Hidup. Nama ini, walaupun Laboratorium sudah bisa
membikinnya masih terus dipakai.<br />
<br />
Bagaimana kita
mendapatkan Carbon-arang yang bisa diperoleh dari daerah dan tulang
kita, animal charcoal dan boneblack, mudah sekali menerangkannya. Kita
manusia ambil benda tadi dari tumbuhan atau hewan yang kita makan.
Begitu jug ajalannya hewan mendapatkannya! Tetapi tumbuhlah pabrik yang
pertama membikin Carbon. Dia tidak ambil Carbon itu, yakni tak langsung
dari tumbuhan lain atau hewan yang digoreng, direbus, disoto atau
sotokan seprti dilakukan manusia. Dia mesti ambil Carbon mentah dari
alam dan tukar menjadi paduan baru. Bagaimana daun kayu menghisap CO2
(paduan C dan O, Carbon dan Oxigen dari udara) dan urat menghisap H2O
(air, yakni paduan H dan O) dari tanah. Dengan adanya benda bernama
Chlorophy dalam daun yang hijau dan dengan memakai energy yakni
kodrat-cahaya (sinar) sang matahari, maka C-nya, Carbonnya CO2 dipegang
dan O yakni Oxigennya dilepaskan, ia kembali melayang keudara.<br />
<br />
Buat yang mau dan bisa tahu lebih dalam dibawah ini dijelaskan bagaimana Laboratoriumnya daun kayu bekerja OH:<br />
H2O + CO = CH2O2 + O atau OH – C ------- O (melayang).<br />
<br />
Disini
nyata pula bahwa CO2 mestinya ada H2O (air) serta sinar Matahari
mestinya ada. Baru tumbuhan dengan daun hijaunya bisa mengambil C dan
udara melepaskan O ke udara. Udara (atmosphere) bumi kita ada punya CO2.
Pada tiap-tiap 1000 ada 3-4 bagian. Jadi + 0,3 – 0,4/100. Udara kita
tak akan kekurangan CO2 itu. Hari-hari CO2 terbang keduara, disebabkan
pembakaran. Pembakaran itu ialah perpaduan C (Carbon berupa arang)
dengan O (Oxigen). Lihatlah bagaimana kersnya nyala arang ditiup,
lebih-lebih kalau ditiup dengan Oxigen sejati!. Perpaduan C dengan O itu
mengeluarkan panas. Panas itu ialah energy, kodrat yang kita manusia
dan hewan dan mesin pakai buat bergerak. Semua pergerakan memakai
energy, memakai panas. Badan kita dan hewan selalu kerja, selalu
bergerak, selalu membutuhkan panas. Panas itu ialah satu bentuk dari
kodrat itu , kita peroleh dari bakaran C yang ada dalam badan kita,
manusia dan hewan (combustin, tak ada nyala!). Bakaran itu ialah paduan C
dengan O, ini kita ambil dari udara. O ini seperti kita lihat diatas
dilepaskan (dinapaskan) oleh tumbuhan. Anggota (organ) terkhusus dari
hewan dan manusia mengambil O ini dari udara. Buat mendapatkan O untuk
energy kodrat, hewan dan tumbuhan lama-kelamaan menjelmakan anggota
terkhusus redahan seperti cacing mengambil O dengan lubang kulitnya,
ikan dengan insangnya, kita dengan paru-paru. O yang kita ambil dari
udara dengan nafas kita itu berpadu dengan C yang ada dalam daerah kita.
Dia menimbulkan bakaran seperti kereta api membakar arangnya buat
menimbulkan kodrat bergeraknya: Uap, air, Paduan C dan O, yakni CO2 itu
kita lepaskan dengan nafas keluar, terbang keudara. Jadi dengan nafas
masuk kita ambil O, buat membakar C. Dan dengan nafas keuar kita
lepaskan CO2. Disini nyata kebutuhan bolak-balik antara kita dengan
tumbuhan. Tumbuhan mengambil CO2 dari udara: pegang C-nya dan lepaskan
O-nya. Kita manusia (dan hewan) ambil O yang dipelaskan tumbuhan itu,
pakai sebagai kodrat dengan perantaraan pembakaran, dan lepaskan CO2
ialah hasil pembakaran itu keudara buat diambil tumbuhan.<br />
<br />
(Begitu
juga zat lain yang ada pada tumbuhan kita pakai dan akhirnya kalau kita
kembali ke-ibu kita, ke-bumi kita, zat kita diambil pula oleh tumbuhan
itu! Demikian juga ada pertukaran rapat antara tumbuhan, hewan dan
manusia tentangan zat asli).<br />
<br />
Pertukaran zat asli antara
ktia dan tumbuhan itu berlaku pada hawa yang cocok dan tepat buat semua
yang hidup. Hawa atau iklim itu tak boleh terlampau tinggi dan tak
boleh terlampau rendah. Semua paduan bisa dipisahkan pada hawa yang
tinggi. Pada bintang yang paling panas tak bisa ada paduan, seperti CO2
dan H2O (air). Paduan seperti tepung, gemuk dan putih telur, ialah
zatnya Yang Hidup sudah tentu sama sekali tak bisa dipikirkan disana.
Pada hawa yang tinggi panasnya itu terdapat pada tingkat atom belaka.
Pada matahari kita, yang berhawa lebih kurang 6000º C, cuma sedikit
paduan teradpat yang bisa menolak perpisahan atom padanya. Disini cuma
ada Silicon Fluoride (paduan pasir) dan Cyanogen. Pada satu bagian
bernama “Sunepots”, bopengnya matahari, hawa itu turun sampai
lebih-kurang 5.000 Cº. Disini terdapat paduan sederhana, seperti:
Titanium Exide, Carbon Oxiden dan lain-lain. Pada bintang yang hawanya
lebih kurang 3000 Cº, Spectra (warna sinarnya) membuktikan adanya paduan
yang sederhana juga, seperti paduan dengan Titanium, Sirconium Oxide,
dsb. Paduan sederhana ini tak didapat pada tempat lain yang lebih panas.
Ringkasnya lebih sulit susunan molekulnya. Sesuatu benda lebih mudah
atomnya berpisah disebabkan panas yang tinggi. Susunan molekulnya semua
yang Hidup itu sulit sekali. Sebab itu tak perlu tinggi sekali hawa,
buat membatalkan adanya. Barangkali pada hawa lebih dari 655 Cº tak ada
lagi Yang Hidup.<br />
<br />
Buat kita manusia hawa beribu Cº itu
tentulah perkara mustahil buat hidup. Pada 100 derajat C saja, air sudah
mendidih! Walaupun pada hawa semacam itu badan kita yang lemah ini
belum akan lebur dan mendidih seperti air, tetapi pasti akan berpisah
dari rohaninya. Dokter kita sudah menggeleng-geleng kepala kalau panas
ditempatnya si sakit yang dirawatnya baru sampai ketingkat 42 drajat C
saja. Hawa Jakarta yang 31 drajat C itu saja sudah menyebabkan
penduduknya keluh kesah puntang-panting mencari lindungan, kipas dan air
es, kalau teriknya sampai kepuncak.<br />
<br />
Terlampau dingin,
juga memustahilkan Yang Hidup. Hawa dingin tidak memisahkan paduan.
Tetapi hawa sejuk itu menyebabkan jiwanya Yang Hidup itu latent, tidur.
Kalau begitu semua proses, pekerjaan dalam badan Yang Hidup itu
berhenti, seperti hewan yang hidup terus dalam musim dengan dikedua
kutub di bumi kita. Kemajuan Jasmani tiada akan didapat.<br />
<br />
Kemajuan
kerjanya (proses) anggota yang hidup itu memerlukan kodrat, energi: Di
bumi ini kodrat itu diperoleh dari matahari. Benda – 8 (38) . hijaunya
daun kayu (krolofil), seperti kodrat diatas dengan kodrat matahari
merebut Carbon (C) dari udara. Carbon ialah benda dasar kita dan hewan
buat mengadakan kodrat panas, buat segala-gala pekerjaan. Panas itu
berasal dari bakaran pula, yakni Paduan C tadi yang kita ambil dari
tumbuhan tadi (makanan) dengan O (Oxigen) yang dinapas keluarkan oleh
tumbuhan pula.<br />
<br />
Ringkasnya kodrat kita manusia dan hewan
berasal pada tumbuhan dan kodrat tumbuhan berasal pada Sang Matahari.
Dewa Ra dalam arti Ilmu Bukti zaman modern. Kalau sinar yang diterima
dari bumi lain dan bumi kita kurang panas, maka disana tumbuhan tak bisa
hidup. Seterusnya hewan dan cucunya manusia itu, tak pula akan mendapat
benda (C) dan kodrat (O) buat hidup. Dewa Ra umpamanya bisa
mengeluarkan 13 firman dalam satu detik, pada matahari pastilah tumbuhan
tak akan bisa timbul dan terus hidup janganlah lagi hewan atau manusia
dua diantara beberapa.<br />
<br />
Sekarang sudah kita ketahui
zat-asli yang perlu buat Yang Hidup disesuatu bumi, diantara C dan O.
Sayhdan kedua benda ini walaupun ada terdapat ditanah berpadu dengan zat
asli lain-lainnya, cuma bisa diambil oleh tumbuhan dari udara saja.
(Yang saya maksud dengan duara ialah atmoshere, bukan awang-awang,
kosong, empty space!). Diudara C itu berpadu dengan CO2 dan O itu ada
yang berpadu dengan CO2 tadi dan ada yang merdeka. Udara bumi kita pada
tiap-tiap bulat 100, mempunyai 79 bagian Nitrogen (N). Lebih dari 20
bagian O (Oxigen), dan 0,3-0,4 bagian CO2, dan sedikit lagi zat asli
lain seperti, Ozone, Helium, Neon, Argon dll. Dan juga awan mengandung
air.<br />
<br />
Kita sudah mempelajari, bahwa tak ada barang yang
tetap di Alam kita ini. semunya dalam gerakan! Kalau ia berhenti, maka
hal itu disebabkan setimbangnya kodrat menarik dan menolak. Satu saja
elektron lepas dari setimbangannya itu, ida terus lolos dari alam
atomnya yang terkecil itu. Gas yakni uapnya sesuatu barang cair atau
beku itu oleh ahli bukti dianggap sebagai kumpulan molekul. Molekul ini
walaupun “biasanya” paduannya berlainan atom masih barang kecil, tak
bisa dipandang mata. Dalam satu kotak yang tiga sisinya masing-masing
cuma 1 inchi, yakni 2 ½ cm, banyaknya molekul itu lebih kurang 500 juta
milyar atau dengan angka 500.000.000.000.000.000.000 (camkanlah!).<br />
Sang Molekul ini terus bergerak: “terbujur lalu terbelintang patah”.<br />
<br />
Artinya
kalau tak ada yang menghambat dia terus jalan lurus menurut hukum
Newton. Kalau bertemu dengan yang lain, maka dia berpadu atau terus
menolak, cocok dengan hukumnya tarik tolak. Molekul yang dikurung dalam
satu botol, terus menghantam dan menerjang botol itu. Kalau banyaknya
molekul bertambah 2 x, maka kuat terjangnya juga 2 x. Matematika yang
mempelajari watak dan kuatnya molekul berkumpul inilah yang jadi pokok
perkaranya kinetik, Teori Gas yaitu Undang bergeraknya uap. Menurut Ilmu
ini, maka Hydrogen lari dengan kecepatan 1,15 mil dalam 1 detik. CO2
0,25 mil 1 detik: O 0,29 mil 1 detik dsb. (tetapi kecepatan itu
tergantung kepada hawa-hawa, makin tinggi hawa makin cepat larinya!).<br />
<br />
Berhubung
dengan gerakan terus-menerus itu, pada alam atom, antara proton dan
molekul, di dunia molekul yang selalu mau menerjang itu: pada Keluarga
Matahari dimana Sang Bumi kelungkang-pukang mengedari Matahari, tentulah
mestinya timbul pertanyaan dalam kepala kita: 1. Mengapa udara,
atmosphere kita tak lolos dari bumi kita? 2. Kenapa zat asli C dan O itu
tak lolos, lari dari udara kita? (yang 1 perkenaan sekali dengan 2).<br />
<br />
Pertanyaan
ini penting sekali. Kalau kedua zat asli saja yakni C dan O itu bisa
lolos dari udara kita dan udara kita seluruhnya bisa lolos pula dari
bumi kita, maka semua kemungkinan hidup dan hidupnya semua kemungkinan
lolos pula.<br />
<br />
Buat menjawab pertanyaan “kenapa udara kita
tak lolos dari bumi kita” kita mengingat lagi Newton, yang mendapatkan
hukumnya “bumi menarik”, sesudah hidungnya ditimpa buah apel yang kecil
itu. Dengan kodrat bumi kita menarik buah apel tadi, dengan kodrat itu
pula bumi kita menarik udara bumi kita. Pegang teguh udara itu, bawa
lari mengedari matahari pada lingkungan yang 337.000.000 Km panjangnya
melalui awang-awang. Bagi yang keluaran sekolah menengah sudah tak asing
lagi persoalan semacam ini.<br />
<br />
Tetapi apakah di sekolah
menengah sekarang sudah diajarkan “kenapa CO2, O dan lain-lain zat asli
tak lolos dari udara kita”, saya tak tahu. Bagaimana juga tak ada
salahnya buat diuraikan disini dengan sekedarnya. Karena inilah yang
jadi salah satu kunci persoalan: Kalau pada satu bumi tak ada CO2 atau
O, yakni kalau mereka bisa lolos, maka semua perkara perhubungan dengan
yang hidup itu lolos pula. Tetapi sebaliknya “kelolosan persoalan
semacam itu dalam pergaulan manusia” tidaklah menjadi tanggungan, bahwa
tak ada CO2, O dll dibumi lain. Persoalan semacam itu lolos dari
kepalanya Kaum Kegaiban. Meskipun begitu CO2 itu masih ada di dunia
kita.<br />
Sedikit diminta kesabaran para pembaca!<br />
<br />
Andainysa
satu batu yang jatuh dari atas yang “tak berbatas” (infinitely)
tingginya. Andaikan pula bumi ini, tunggal tak terpencil diawang-awang.
Tak ada bintang yang menariknya, mempengaruhi jalannya dan kekuataannya
menarik. Menurut hukum Newton maka batu tadi akan jatuh dengan kecepatan
yang tetap naiknya. Pada satu tempo dia akan sampai ke tanah dengan
sesuatu kecepatan (V). Kcepatan V ini akan mendapat nilai yang berbatas”
(finite), walaupun “ketinggian” dari mana dia jatuh tak terbatas. “Para
ahli menghitung” V dari formula:<br />
<br />
V² = 2 CM/a<br />
C = tarikan yang tetap oleh bumi.<br />
M = massa jumlah zatnya bumi <br />
a = radius antara pusat kelingkaran, seperti jari roda.<br />
<br />
Jadi
kalau sebaliknya batu tadi dilemparkan keatas dengan kecepatan V, maka
ia akan sampai ke atas yang tingginya tak berbatas pula. Karena ia
diandaikan jatuh dari ketinggian yang tak berbatas pula. Sesudah sampai
keatas yang tak berbatas tingginya tadi dilemparkan dengan kekuatan
kurang dari V, dia tak akan sampai ketempat tak berbatas tadi. Dia akan
berhenti sebentar seperti peluru ditembakkan dan “kembali” ke tanah
ditarik bumi. Batu tadi tak bisa lolos dari bumi. Sebabnya, ialah semua
macam kecepatan yang “kurang” dari V itu sama dengan (=) atau “lebih”
dari V (tak boleh kurang dari V). Sebab itulah maka V ini dinamai
“Kecepatan batu bisa lolos” (velocity of escape). Kecepatan satu atom
baru bisa lolos dari sesuatu bumi itu boleh juga kita namai kodrat bumi
itu memegang atau menarik atom.<br />
Sekarang kita bisa hitung “kecepatan melangkah yang perlu buat sesuatu benda supaya bisa lolos dari bumi kita”.<br />
<br />
Pada
formula V² = 2CM/a, diatas kita tahu C yakni constant, ketetapannya
kodrat bumi kita menarik = 6,67: 10,8. Masa jumlah zatnya bumi, yakni M =
5,97 x 10 gram, a yakni radius bumi kita = 6,37 kali 10 pangkat 5 cm.<br />
Begitulah kita peroleh V = 1,13 kali 10 pangkat 6 cM (detik = 11,3 Km); detik = 7,1 mil dalam satu detik.<br />
<br />
Perhitungan
diatas tak perlu dipelajari para pembaca yang tiada beruntung mendapat
latihan cukup. Tetapi boleh dilupakan hasilnya perhitungan Sir James
Jeans yang dibawah ini: Kalau kecepatan baru bisa lolos (V) itu pada
satu bumi = 4 kali kecepatan molekul lari, maka bumi itu akan kehabisan
udara dalam 50.000 tahun. Kalau kecepatan baru bisa lolos 4 ½ kali
kecepatan molekul lari maka bumi ini akan kehilangan udara dalam
30.000.000 tahun. Kalau kecepatan baru bisa lolos = 5 kali kecepatan
molekul lari perlu memakai tempo 25.000.000.000 tahun buat menghabiskan
semua udara yang memalut bumi itu. Jadi dalam hal itu tak perlu takut
kehilangan udara. Menurut perhitungan diatas maka kecepatan satu atom
baru bisa lolos dibumi kita ini (V) ialah 7,1 mil dalam 1 detik. Jadi
jauh lebih dari 5 kali kecepatan larinya O02 yang cuma 0,2 mil satu
detik itu, ataupun O yang cuma 0,29 mil, satu detik itu. (Buat hitung
menghitung mesti diperhatikan hawa). Pembaca tak perlu kekurangan tidur,
takut Sang CO2 dan O yang mengandung zat dan kodrat yang hidup itu tak
pula akan bisa lolos, walaupun kita manusia cukup lama tidur.<br />
<br />
Sekarang
tentang pengetahuan tentang alat O adanya Yang hidup itu kita bisa
periksa pada para bumi, keluarga matahari kita, apakah disana terdapat
semua alat adanya itu. Kalau terdapat, maka boleh jadi sekali Yang Hidup
itu terdapat disana. Meskipun belum pasti, bagaimana, timbulnya” jiwa
sejarahnya benda mati sampai benda-hidup, kita tak akan jauh dari
kebenaran kalau berhak; jikalau alat-adanya Yang Hidup di bumi kita ini
diperoleh di bumi lain, maka boleh jadi sekali disana ada Yang Hidup,
meskipun dalam garis kecilnya Yang Hidup disana itu berbeda dengan Yang
Hidup dibumi kita.<br />
<br />
Tetapi sebelumnya pemeriksaan dijalankan, baiklah kita beri ringkasan dari alat adanya Yang Hidup dibumi kita ini<br />
<br />
- Hawa yang tak boleh lebih dari lebih-kurang 150 derajat F yakni 65,5 Cº, dan tidak pula banyak kurang dari itu.<br />
<br />
- Adanya air diudara sebagai awan atau ditanah sebagai sungai, danau
dan lautan. Taka da tampang yang bisa tumbuh pada tanah kering sema
sekali. Badan kita, hewan dan tumbuhan perlu air. Perbandingan air dan
tanah mesti cocok.<br />
<br />
- Cukup kodrat buat semua gerakan. Sinar matahari buat mengambul
Carbonnya CO2 diudara dan menghembuskan O2-nya keduara. Keduanya untuk
hewan dan manusia buat menimbulkan kodrat panas dengan jalan perpaduan C
dan O dalam badan ktia. Pendeknya CO2 dan O sebagai sumber kodrat Yang
Hidup mesti ada diudara.<br />
<br />
- Ozon, O³ sebangsa dengan O juga, tetap banyak terdapat atomnya
berlainan sangat berbahaya, tetapi sangat pula perlu buat mansuia, maka
Ozon terlampau banyak, manusia tak bisa hidup. Kalau tak ada Ozon, tak
ada pula benda pengisap sinar berombak pendek namanya. Sinar yang
berombak pendek ini membahayakan mata kita. Mujurlah Ozon yang berada
lebih kurang 30 mil diatas kita itu memegang semua sinar berombak pendek
itu. Sang Ozon janagan banyak dan jangan tak ada, begitulah mestinya!
Selainnya dari itu CO2 dan O mesti bisa dipegang oleh udara bumi kita,
jadi tak boleh lolos. Pendeknya bumi mesti cukup buat kodrat memegang
kecepatan baru bisa lolos.<br />
<br />
- Zat racun seperti Amonia, Chlorine, dan CO (bukan CO2 yang mempunyai
2 atom!) semuanya racun bua thewan dan manusia. Zat ini mesti berada
dalam keadaan yang tidak membahayakan.<br />
<br />
K E B U L A N<br />
<br />
Dengan semua perkara ini diotak
kita, marilah kita dngan kecepatan kilat terbang dari bumi ke bumi buat
memeriksa keadaan di bumi lain pada keluarga matahari kita, terbang dari
bumi ke bulan.<br />
<br />
Kalau tidak karena bulan dimana kan bintang terbit pagi.<br />
Kalau tidak karena tuan dimana kan “hamba datang disini”.<br />
(Pantun yang mashur di Indonesia dan Semenanjung Tanah Malaka).<br />
“Beringin songsang dibulan! Tempatnya putri bertenun”.<br />
(Pemandangan pemuda Minangkabau dihutan itu).<br />
Bergelanggang mata orang banyak.<br />
Bersuluhkan bulan dan matahari.<br />
<br />
Jadinya
umum, berterang-terang, disaksikan oleh ramai, merebut publik opinion,
inilah salah satu sendinya Minangkabau masa demokratis, masa kuat
kedalam dan keluar.<br />
<br />
“Selama bulan dan matahari”.<br />
Sumpah di Semenanjung Tanah Malaka.<br />
“Damarwulan”
Mendang Kemulan, Dewi Nawangwulan, nama berseri gilang-gemilang, tetapi
sejuk segar. Semangat Jawa masa dulu, akhirnya buat diringkaskan saja.<br />
“Pelajaran ke-Bulan”.<br />
<br />
Karangan
Jules Verne, bukan Joyoboyo, pengimpi ulung, melainkan Ahli Kisah
berdasarkan: Ilmu Buti pada masanya, atau Ilmu Bukti yang didasarkan
atas pengetahuan nyata pada masanya.<br />
<br />
Demikianlah
peramai dan pentingnya bulan, bagi Rakyat Indonesia dan Eropa dan tentu
juga bagi penduduk lain dibagian lainnya bumi kita ini, terutama buat
penyair putra dan putri muda remaja.<br />
<br />
Memang bulan,
paling dekat pada kita, sinarnya menyegarkan badan. Kalau Sang Bulan
ketika Purnama Raja mengintip dari celah daunnya pohon yang rimbun, atau
dari puncak gunung memancarkan cahanyanya keatas sungai, danau dan
laut, terlebih-lebih pada alam Indonesia ini, timbullah pikiran melayang
membayangkan keterima kasihan kesukaan dan kekaguman. Ada pula ahli
yang menyangka bahwa bulan mesti mempunyai Yang Hidup, dari tumbuhan
sampai manusia.<br />
Pemeriksaan sekarang boleh dibilang cukup, memberi kecewa sekali pada penyair, pemuda dan ahli<br />
<br />
Jauhnya
bulan cuma 250.000 mil dari bumi kita. Satu kapal terbang melayang
nonstop, tak berhenti, dengan kecepatan 400 mil satu jam, bisa sampai
kesana tiga setengah minggu. Tetapi seoarang scientistakan ketawa! Tak
ada apa-apa akan dijumpai disana, dan dia selalu dalam bahaya!<br />
<br />
Poto,
gambaran sempurna sudah bisa diambil. Karena dekatnya bulan, maka satu
gedung yang pesat yang sudah di bumi kita ini mesti dapat diteropong,
ialah dalam keadaan iklim yang baik. Gunung besar disana, laut kawah,
bersumbu 142 mil nyata dilihat. Kawah dapat dihitung! kecepatan baru
bisa loloskan “satu zat asli” pada bulan yaitu cuma 7,5 mil dalam satu
detik. Pada bumi kita zat asli baru bisa lolos dengan kecepatan 7,1 mil
dalam 1 detik. Hawa panas 120 derajat C (bandingkan dengan hawa Jakarta
pukul rata 31 derajat C, dan batas hawa tertinggi buat Yang Hidup, yakni
65,5 derajat C). Berhubung dengan hawa 120 derajat C itu, maka
sepanjang perhitungan ahli, Bulan itu bisa memegang CO2 dan gas (uap
yang lebih berat, tetapi O3 dan uap yang lebih ringan, termasuk juga
Nitrogen, awan mengandung air, Helium danHydrogen mesti “lolos” dari
Bulan terbang melayang keawang-awang. Tetapi pada waktu mudanya Bulan,
panasnya lebih tinggi. Cocok dengan keadaannya maka tak mengherankan
kalau Sang Bulan sekarang tak mempunyai udara sama sekali. Bisa
dipastikan bahwa air sama sekali tak ada di Bulan.<br />
<br />
Pada
hawa begitu tinggi, udara dan air tak ada, tentulah adanya Yang Hidup
tak bisa masuk akal. Sungguh malang pemuda Minangkabau dengan “putri
bertenunnya” Jules Verne pun, scientist ulung, pada masanya akan
merombak kisahnya kalau sekarang masih hidup. Umpamanya seorang sampai
kesana, ia bisa dilindungi dirinya dari teriknya siang hari, dan
sejuknya malam. Tetapi dia mesti lindungi pula dirinya dari “peluru”
pasir yang jatuh disana dengan kecepatan sama dengan peluru bedil kita.<br />
<br />
KE MERCURY<br />
<br />
Juga
mempunyai kodrat memgang atom amat rendah, dekat pada Bulan, lebih 2.4
mil satu detik. Sebab paling dekat pada Matahari dan sebelahnya selalu
berhadapan dengan Sang Matahari, maka hawanya pada belahan yang dekat
ini pukul rata 400 derajat C. Pada hawa 400 derajat C ini maka sesuatu
zat di Bulan adalah 1,57 x lebih cepat larinya dari dalam hawa O derajat
C). Mercury bisa pegang CO2 dan O, tetapi gas yang lebih ringan mesti
lolos. Yang 400 derajat C itu ialah pukul rata. Sebagain tempat tentu
berhawa jauh lebih tinggi dari 400 derajat. Dalam hal ini mercury sama
sekali tak bisa pegang duara. Bagaimana juga hawa yang 400 derajat C
memustahilkan adanya yang hidup. Seng (zink) pun hampir lebur pula pada
hawa 400 derajat C itu. Jangan lagi pada manusia!<br />
<br />
KE SATELLITE (BUMI PENGIKUT)<br />
<br />
Mars ini mempunyai Satellite, sepreti bumi kta Satellitenya ada dua, Jupiter 11, Saturnus 9, Uranus 4, Neptunus 1.<br />
Apakah yang hidup disalah satu Satellite?<br />
<br />
Besarnya
Satellite berlain-lainnan, begitu juga kecepatan baru bisa lolos “Zat
Dunia”. Ganemede, ialah pengikut Jupiter satu pengikut yang terbesar
adalah 2.10 x sebesar Bulan. Kecepatan lolos satu atom 1,8 mil satu
detik. Erona, pengikut Jupiter juga besarnya cuma 0,65 dari bulan.<br />
<br />
Kecepatan
lolosnya 1,3 mil dalam satu detik. Kekuatan memegang atom kecil sekali.
Sebab itu atom yang cepat larinya bisa lolos. Tetapi hawanya rendah
pula sebab itu mungin mereka bisa pegang uap yang berat. Makin berat
saut barang, maka lambat larinya, tetapi sebelumnya mereka (Satellite)
itu dingin seperti sekarang mestinya mereka melalui tempo yang panas
sekali. Sebab itu kalau disana masih ada udara mestinya seidikit sekali.
Tetapi walaupun ada udara, hawa terlampau sejuk buat Yang Hidup.<br />
<br />
KEARAH EMPAT BUMI RAKSASA.<br />
<br />
Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus, keempat jauh lebih besar dari bumi kita.
Begitu juga buat kecepatan menahan atom lolos adalah besar sekali.
Jadinya kekuatan memegang atom besar sekali mustahil. Buat Hydrogen dan
atom yang lebih berat bisa lolos. Meskiupn pada masa mudanya mereka ada
dalam hawa yang panas sekali, menurut perhitungan ahli bumi Raksasa ini
mesti masih pegang udaranya. (Jangan lupa: makin panas makin cepat
larinya atom dan makin susah memegangnya, menariknya).<br />
<br />
KE JUPITER.<br />
<br />
Lebih
kurang 317 kali sebesar bumi kita. Kecepatan buat lolosnya satu atom
juga besar ialah 38. diantara empat ini paling besar dan paling dekat
pada bumi kita (Ingatlah tanah Lapang Gambir). Teropong sedang saja
sudah bisa dipakai buat memeperamati bumi ini. antara terbesar dengan
bumi kita ini ialah: 600.000.000. mil. Yang terdekat 367.000.000 mil
walaupun antara terjauh dengan teropong yang membesarkan 60 kali saja,
Jupiter sudah kelihatan sebesar bulan.<br />
<br />
Kalau dilihat
dengan mata telanjang, teori dan peramatan membuktikan bahwa Jupiter
berudara. Jupiter bukanlah benda menyala. Hawa dekat tanahnya dingin
sekali cuma 140 derajat C (140 derajat dibawah C). Tetapi udaranya tak
mengandung O (Oxygen) ataupun CO2. semuanya awan mengandung air sudah
menjadi beku. Sebaliknya banyak sekali mengandung Amonia dan marah gas,
uap busuknya paya yang mengandung racun.<br />
<br />
Berhubung
dengan tak adanya CO2 dan O ataupun awan mengandung air diudara, dan
sebaliknya karena banyak adanya uap racun, maka meskipun Jupiter juga
bergunung dan bertanah logam seperti bumi kita, mustahil bisa memberi
kemungkinan pada Yang Hidup.<br />
<br />
KE SATURNUS.<br />
<br />
Lebih
kurang 45 kali sebesar bumi kita. Bergubung dan bertanah logam juga
seperti bumi kita. Susah pula lolos buat suatu atom. Kodrat bumi
Saturnus buat memegang sesuatu atom ialah 23. disana banyak udara. Hawa
lebih rendah lagi dari di Jupiter, ialah 155 derajat C. Bukanlah hawa
rendah ini yang memustahilkan adanya Yang Hidup, melainkan tak adanya
CO2, O atau awan pada satu pihak dan adanya Uap racun pada lain pihak?<br />
<br />
KE URANUS<br />
<br />
Bumi
ini jauh sekali buat diperamati dengan teropong. Tetapi sekadarnya
bukti diperoleh juga. Banyak persamaannya dengan kedua bumi diatas.
Besarnya lebih dari 14 kali sebesar bumi kita. Hawa lebih rendah lagi,
yakni 184 Cº. Kodratnya memegang atom ialah 14, jadi besar juga. Cukup
udara, tetapi juga tak mempunyai CO2 dan O atau awan. Sebaliknya ia
mengandung racun. Semunya mustahillah buat Yang Hidup.<br />
<br />
KE VENUS<br />
<br />
Inilah
bumi yang mengandung harapan, harapan yang mengandung buminya manusia!
Hampir sebesar bumi kita. Diameter (sumbunya), 7.700 mil, sedangkan
sumbunya bumi ktia 7.927 mil. Luasnya buminya jadinya 5 % kurang dari
bumi kita. Beratnya 4/5 bumi kita. Venus dapat gelaran Saudara Kembarnya
Bumi kita, karena besar dan beratnya itu hampir sama. Jauhnya ke Sang
Matahari, pabrik cahaya, Sinar dan Kodrat, lebih kurang 2/3 dari antara
kita dan matahari. Kalau Bulan paling dekat pada kita, maka ia ada
25.000.000 mil. Selainnya dari Bulan tak ada yang lebih dekat. Kekuatan
memegang atom yaitu kecepatan baru atom bisa lolos dari sana juga hampir
sama ialah 6,5. pada bumi Venus, hawa itu lebih dibawah hawa air
mendidih (100 derajat C). Menurut teori mestinya ada udara di Venus.
Peralaman membetulkan teori itu pula.<br />
<br />
Kalau ada O di
Venus mestinya sedikit sekali. Tetapi bisa disaksikan, bahwa CO2 banyak
sekali. Oleh Adams dan Dunham pada tauhn 1932 dan dibelakangnya oleh
Adel dan Sliper banyaknya CO2 dihitung 2 mil tebalnya. Awan juga ada.
Nitrogen yang mengambil bagian 79 % pada bumi kita ini disana didapat
cuma kurang sedikit saja, sebab dia disana lebih mudah lolos dari dibumi
kita apabila hawa disana turun dari hawa air mendidih, maka uap air
menjadi air dan membentuk danau dan lautan. Diudara tinggal CO2 dan N,
Argon, Neon dll.<br />
<br />
O itu ialah satu zat asli yang active
(lasak, jalang, liar). Dia selalu mau berpadu dengan zat asli lain.
Kalau ada dia diudara seperti dibumi kita, maka adanya itu disebabkan
adanya tumbuhan. Seperti sudah diketahui dahulu, tumbuhan
menapas-masukkan CO2 dan menapas-keluarkan O.<br />
<br />
Pada hawa
yang cuma sedikit kurang dari hawa-air-mendidih, semua daun tentu layu,
dan berhubung dengan itu Yang Hidup mustahil bisa timbul. Pendeknya
boleh dipastikan bahwa Venus belum lagi mempunyai Yang Hidup. Atau kalau
sudah ada bentuk Yang Hidup itu, baik diatas air ataupun diatas tanah,
buktinya belum bisa disaksikan. Beginilah pula keadaan bumi kita
beberapa ratus-juta tahun yang lampau.<br />
<br />
Tetapi Sang
Matahari kita yang dermawan itu yang setia menghadiahkan sinarnya pada
kita dari sehari ke bulan dari bulan ketahun dan dari tahun keabad akan
terus kehilangan panas pula. Begitu juga Venus dan Bumi kita. Akhirnya
Venus akan sampai ketingkat hawa bumi kita dan bumi kita sampai
ketingkatnya Mars.<br />
<br />
KE MARS<br />
<br />
Bumi Mars
banyak sekali menarik perhatian serta mengonyangkan otak dan penanya
tidak bisa disangkal lagi. Tetapi adanya hewan dan manusia masih didalam
persoalan semata-mata. Para pembaca yang tertarik oleh persoalan yang
penting semacam itu saya persilahkan membaca buku yang bersangkutan.
Buat saya yang peting disini ialah caranya para ahli memeriksa dan
hukumnya evolusi (ketumbuhan) alam ktia ini dari atom sampai kemanusia.
Inipun disini seperti diatas akan ditunjukkan dalam garis besarnya saja.<br />
<br />
Adanya
tumbuhan sudah tentu membutuhkan tanah logam, air dan udara sebagai
benda alat adanya tumbuhan itu. Yakni menurut pikiran sehat, pikrian
hari-hari kita manusia. Bukan menurut pikiran para ahli kegaiban yang
bisa menciptakan surga, taman dan bidadari bermata seperti mata burung
merpati dilaut kelzuk, entah berantah itu, dengan tidak memeriksa alat
adanya lebih dahulu.<br />
<br />
Kembali kita kepada pikiran biasa
kita di dunia fana kita ini, maka tanah, air, dan udara yaitu menurut
teori dan peralaman memang ada dibumi Mars. Adanya tanah dan air lebih
mudah disaksikan baik dengan teori ataupun dengan poto. Tetapi adanya
atau tidaknya udara ada sedikit lebih sulit.<br />
<br />
Diameter
(sumbunya) Mars, ialah 4.215 Mil, jadi sedikit lebih dari ½ sumbunya
bumi. Beratnya mars sepersepuluh dari bumi. Kekuatannya menarik pada
bagian tanah dihtung 2/5 dari bumi kita dan kekuatan memegang atom, atau
kecepatan buat lolosnya atom pada bumi Mars itu ialah l.k 3 mil dalam
satu detik, jadi kurang dari ½ nya bumi kita. Hawa dibumi mars, di
khatulistiwanya bisa sampai 50 derajat (Fahrenheit) atau 4 derajat C
pada waktu luhur dan turun sampai 13 derajat F pada malam hari. Syahdan
para ahli dalam teorinya mengira ada (nya) udara dibumi Mars. Tetapi
udara itu mestinya lebih renggang dan kurang isinya dari yang dibumi
kita.<br />
<br />
Juga poto memasikan adanya udara itu. Di kutub
bumi Mars dilihat ada es. Besarnya onggok es ini berubah dengan
perubahan musim. Pada musim panas dikutub itu onggok lebih kecil dari di
musim dingin. Para ahli menyimpulkan, bahwa sebagian besar dari onggok
itu menjadi cair. Air ini sebagian menguap keudara, menjadi awan Dr.
Wright, kerja pada Lick Observatory, Amerika, mengambil gambar dengan
warna yang dinamai infra-red (merah tua). Gambaran dengan warna ini bisa
sampai ketanah bumi Mars, mesti menyelami udara. Tetapi poto dengan
warna ultra-violet terhambat oleh udara, tak bisa menyelaminya. Jadi
warna infra-red menyaksikan udara tadi. Disaksikan udara itu lebih
renggang dan lebih kecil isinya dari di bumi kita. Juga adanya awan bisa
disaksikan dengan poto tadi. Percobaan buat menentukan adanya dengan
gambaran tidaklah berhasil. Tetapi dengan jalan tak tanggung bisa
ditentukan adanya O itu. Bumi Mars memperlihatkan warna merah. Warna
merah inilah memastikan adanya O. Warna ini cocok dengan warna gunung
tanah logamnya berpadu dengan O (opodised rocks). Di bulan warna gunung
itu coklat (brownish). Sebab tanah logam disana tak berpadu dengan O.
Menurut perhitungan banyaknya O dibumi Mars cuma ............. dari yang
dibumi kita. CO2 tiada terdapat. Ini tiada mengherankan dan
mengecewakan. Karena CO2 ini mesti berada banyak sekali baru bisa
disaksikan. Pada bumi kita saja CO2 cuma 3-4 bagian dalam 1000 bagian.
Walaupun perkakas tidak atau belum dapat menyaksikan, tetapi bukanlah
berarti bumi Mars tak ber CO2 diudaranya.<br />
<br />
Adanya O
diudara Mars, tak perduli apa O itu sekarang atau dulu adanya di udara
itu menyaksikan, bahwa bumi Mars mestinya mempunyai tumbuhan. Ini
simpulan teori. Kita maish ingat, bahwa O itu atom yang paling jalang,
liar. Dia tidak bisa lepas sendirinya, merdeka, melainkan dia mau
berpadu dengan atom lain. Tetapi kalau ada tumbuhan, maka diudara mesti
selalu ada O, karena selama ada tumbuhan selama itulah tumbuhan menapas
kedalamkan CO2 dan menapas keluarkan O. Teori ini dibesarkan pula oleh
poto. Poto memperlihatkan perubahan warna di bumi Mars. Perubahan itu
bersama-sama dengan perubahan musim. Percival Lowell, pembangun
Observatory Hastaff (Amerika lagi) tahun 1894 menganggap daerah yang
gelap pada bumi Mars itu daerah bertumbuhan. Yang berwarna merah itu
tidak bertumbuhan.<br />
<br />
Adanya tanah, logam, air, udara, CO2
dan O membolehkan jadikan adanya tumbuhan. Dan tumbuhan ini seterusnya
menjadi alat adanya hewan dan hewan berakal, ialah manusia. Adakah hewan
dan hewan berakal itu dibumi Mars?<br />
<br />
Pertanyaan ini
tentulah banyak menarik perhatian. Tetapi ada atau tidaknya hewan dan
manusia dipendekkan dengan Hewan (& Co), taidalah pada satu pihak
membatalkan, bahwa hewan % Co itu bisa dan mesti ada kalau alat adnaya
evolusi (kemjuan). Pada lain pihak taiadalah pertanyaan itu membenarkan
bahwa: Hewan % Co dibikin dari kosong dalam sekejab mata saja.<br />
<br />
Adanya
manusia disana tentulah tak bisa dipastikan dengan perkakas. Boleh jadi
pada masa depan ada perkakas yang bisa memastikan Hewan & Co itu
dengan langsung, seperti poto sudah bisa memastikan banyak diantara
benda di bumi lain itu cukup kuat buat mengambil gambar sebesar orang
ataupun gajah dibumi yang jutaan KM. jauhnya itu, potograpi bisa
mengambil gambar dari “bikinan” hewan yang berakal. Kalau seandainya ada
maha gedung disalah satu bumi yang tak terlampau jauh, potograpi bisa
menggambarkan. Bikinan Hewan Berakal inilah yang sudah lama dicari oleh
para ahli dibumi lain, yang keadaannya hampir bersamaan dengan bumi kita
ini. keadaan hampir bersamaan itu terdapat dibumi Mars dan Bikinan
Hewan Yang berakal itu juga pernah dianggap sudah terdapat disana. Pada
tahun 1877 Schearparelli, ahli Italia mendapatkan garisan kehitaman yang
berilang-siur didaratan yang dinamainya “benua” yang memperhubungkan
lauatan satu dengan lainnya. Garisan kehitam-hitaman itu dinamai canali,
terusan (air). Terusan inilah yang menjadi pokok persoalan para ahli
lama sesudahnya Scheaparelli mengumumkan pendapatnya. Lowell, ahli
Amerika yang sudah kita sebut diatas, menganggap terusan (air) yang
panjang terus dan teratur sekali itu, yang cocok dengan geometry itu,
mesti bikinan manusia. Alam tak mungkin membuat yang teratur semacam
itu. Demikianlah ia menganggap terusan itu gunanya buat mengendalikan
air berasal dari Kutub ketempat lain-lain. Ketika ada es di Kutub itu
menjadi encer, gunung mestinya tak ada, sehingga air boleh mengalir
sendirinya. Mestinya ada pula pompa air raksasa. Pompa raksasa ini
Lowell meneruska logikanya msti diadakan oleh yang Berakal itu, yang
sudah sampai ketingkat kecerdasan yang tinggi sekali. Karena menurut
perhitungan Lowell pompa raksasa semacam itu, mestinya 4000 kali kodrat
air mancur Niagara jatuh. Kodrat pompa raksasa semacam itu belum lagi
bisa diadakan yang Berakal di Bumi kita. Apakah motif tumpuan, buat
mengadakan irigasi raksasa itu? Tentulah pertaruan buat hidup, jawab
Lowell pula. Penduduk bumi Mars menyaksikan airnya berkurang-kurang dari
tahun ketahun. Cuma dari kutub air bisa diperoleh sekarang ini. sebab
itulah maka irigasi itu perkara hidup matinya penduduk Mars Lantaran
itulah pula semua kecerdasan itu dipusatkan pada pengairan.<br />
<br />
Logika
Lowell tak ada lubang cacatnya. Persangkannya tentulah sangat menarik
hati. Tetapi benar atau tidaknya simpulan tiada saja bergantung pada
pemakaian Ilmu Logika, tetapi juga pada bukti yang diperoleh. Apakah
permatan Lowell benar? Inilah yang menjadi pusat persoalan para ahli
seterusnya. Paham Lowell akhirnya dialahkan, bukan karena salah atau
tidaknya, melainkan karena salah peralamannya. Dibelakang Lowell banyak
sekali peralaman yang dijalankan. Para ahli setuju membenarkan adanya
terusan tadi.<br />
<br />
Dr. Berhard mengadakan permatan pada
Mount Wilson Observatory yang tersohor didunia itu. Telescope dipakai
ialah yang paling jempol di dunia pada masa itu. Dia tiada mendapatkan
terusan, panjang, lurus, sama lebarnya dimana-mana dan teruatur seperti
bikinan manusia itu, cocok dengan rancangan Geometry. Melainkan terusan
yang tidak lurus, lebar dan sempit, serta tidak teratur seperti bikinan
manusia (seni). Smeua para ahli dan terutama Ahli Bintang Mars ternama
ialah Antoniado setuju dengan Dr. Bernhard.<br />
<br />
Kalau jatuh
buktinya Lowell, bukti Promise buat lantai simpulan, tentulah jatuh
pula simpulan Lowell, yakni sementara ini. kalau terusan itu bukan
bikinan manusia, melainkan bikinan alam, maka jatuhlah pula simpulan
Lowel, bahwa manusia (Yang Berakal) itu ada dibumi Mars, karena irigasi
Raksasa disana itu mestinya bikinan manusia.<br />
<br />
Kita
katakan simpulan Lowell itu jatuh “sementara”. Sebab mungkin perkakas
yang lebih jitu kelak membenarkan sebagian atau seluruhnya peralaman
Lowell. Lagi ada atau tidaknya manusia itu tiadalah bergantung pada
teratur atau tak teraturnya terusan itu, sebab pada bikinan atau
tidaknya terusan itu saja. Terusan itu cuma salah satu dari bikinan
manusia siapa tahu Ahli Bintang pada hari lain dengan perkakas dan teori
lain bisa mendapatkan “bikinan lain-lainnya Yang Berakal” (Sengaja pula
disini ktia sebutkan Yang Berakal, karena pada keadaan lain, mungkin
bukan Carbon yang jadi atom-lantai, melainkan atom-Silicon (bangsa
pasir) umpamanya. Atom ini terhadap panas umpamanya jauh lebih tahan
dari pada sesuatu paduan Carbon, kalau pada hawa yang jauh lebih panas
dari hawa kita ada manusia, maka Yang Berakal, yang berbadan terdri dari
hawa atau Silicon itu, tentulah berlainan sekali dengan manusia dibumi
kita, walaupun manusia kita dan manusia disana masuk jenis yang
bersamaan, yakni Yang Berakal. Ini saya kemukakan cuma buat menegaskan
bahwa pemeriksaan belum habis, perkakas selau bertambah jitu dan teori
senantiasa bertambah dalam dan luas.<br />
<br />
Sebagaimana juga
menurut pemandangan para ahli sekarang, tidak dapat disangkal bahwa Yang
Hidup berupa tumbuhan, boleh jadi sekali ada di bumi Mars. Yang Hidup
berupa Hewan & Co, belum boleh dipastikan. Tetapi boleh seterusnya
dipastikan, bahwa bumi Mars dari tahun keabad senantiasa kehilangan air
dan udara. Seandainya pada zaman lampau bumi Mars pernah menerbitkan dan
melayani Hewan & Co, tetapi sekarnag susah sekali baginya buat
meneruskan perjalannaya. Hewan & Co. perlu O buat energy panas,
kodrat buat segala anggotanya yang hidup, yang bergerak. Boleh jadi para
Yang Berakal, maka tinggi keulungannya buat menabungkan air atau O,
tetapi lama-lama keulungan itu mesti tewas oleh kodrat alam, yang
senantiasa melayangkan O itu dari bumi Mars.<br />
<br />
Venus
memberi gambaran pada kita tentang keadaan Yang Hidup di bumi kita ini
ketika jutaan tahun yang lampau. Mars yang sekarang menarik-narik napas
memberi gambaran pada kita bagaimana kelak hari depannya bumi kita.
Sambil bumi Venus menghampiri keadaan Bumi kita, maka kita
perlahan-lahan pula menghampiri Mars. Masa mudanya bumi kita terdapat
pada Venus dan hari tuanya pada Mars.<br />
<br />
KE ALAM RAYA.<br />
<br />
Pemeriksaan
Dr. Jones pada keluarga Matahari kita tadi tidaklah sama sekali gagal.
Bukan saja Yang Hidup, berbentuk tumbuhan boleh jadi sekali ada di Mars,
tetapi hewan atau manusiapun tidak perkara yang mustahil ada disana.
Kalau tidak sekarang, dahulu boleh jadi ada. Hari depannya tiadalah sama
sekali mengecewakan. Kalu Bumi kita kelak kosong, yakni kekosongan
hewan dan manusia, sesudah “celengan” air, sinar dan udara kita kelak
jadi kosong, maka sudah ada bumi dalam kandungan keluarga Matahari kita
yang pada hari depan atau dipusakakan pada jenis kita, ialah manusia.
Kalau cucu-cicit kita gagal mendapatkan perkakas pindah ke Venus, karena
Bumi ktia jadi dingin, maka dibumi Venuspun pasti akan terjadi evolusi,
kemajuan seperti pada Bumi kita: barang logam akan menimbulkan tumbuhan
dan tumbuhan akhirnya akan menjelma menjadi hewan; dan akhirnya hewan
akan menjelma menjadi manusia. Dari mahluk berupa setengah monyet,
setengah manusia, kita akan sampai juga kepada mahluk setengah manusia,
berupa satria atau ahli, pembentuk masyrakat atu pembentuk pengetahuan
Yang Berwatak Luruh atau berkecerdasan Maha Tinggi.<br />
<br />
Dr.
Jones menerangkan pemeriksaannya ke Alam Raya. Tetapi pada yang maha
jauh ini dia mendapat rintangan. Satu sayapnya lumpuh, karen penerbangan
perkakas zaman sekarang belum sampai kodratnya buat memeriksa bumi pada
matahari (bintang) lain, dikeluarga matahari lain. Seperti sudah
disebutkan dahulu matahari yang terdekat masih 25.000.000.000.000
antarnaya dengan kita. Perkakas zaman sekarang belum bisa melihat bumi
sebesar bumi Jupiter kita, kalau berada dikeluarga matahari sejauh itu.<br />
<br />
Tetapi
Logika bisa terbang lebih jauh dari itu. Ingatlah Dialektika Demokritus
bisa mendahului “mata” lebih dari 2500 tahun. Dan dalam pemeriksaaan di
Keluarga Matahari kita dan Alam Raya pun tidak sekali dua perkakas
dengan peralamannya sudah membenarkan hasilnya Logika semata-mata.<br />
<br />
Kita kumpulkan sekali lagi syarat yang perlu buat alat-adanya Yang Hidup di Alam Raya.<br />
<ol>
<li>Antara. Mestinya cocok, seimbang. Kalau sesuatu bumi terlampau dekat
dari mataharinya, maka hawanya akan terlampau panas buat Yang Hidup.
Akau terlampau jauh, maka hawanya terlampau sejuk, Yang Hidup akan
kekurangan energi, panas, kodrat.</li>
</ol>
<ol>
<li>Besar. Kalau jauh lebih kecil dari Bumi kita, maka kodratnya
memegang zat-asli, kecil sekali. jadi semua atom lekas atau lemabat
habis melayang. Kalau jauh lebih besar dari bumi kita, maka dibumi
semacam itu akan terlampau banyak udara. Sebab kalau kodrat memegang,
kodrat menarik zat-asli terlampau besar, maka atom H akan terlampau
banyak tinggal di bumi itu. H ini akan berpau dengan zat-asli lain
mengadakan gas racun, seperti Amonia dan uap-rawa yang banyak terdapat
di Jupiter dan Saturnus.</li>
</ol>
<ol>
<li>Terik Sinar. Juga mesti seimbang-matahari (Bintang) Ganpus umpamanya
saja mempunyai terik-sinarnya 80.000 kali terik Matahari kita. Matahari
(bintang) Procyon cuma 1/16.000 dari matahari kita. Kalau Sang Matahari
kita ini diganti dengan Ganpus, maka Yang Hidup dibumi kita akan
menjadi Yang Lenyap, Yang Musnah. Sebabnya ialah karena panas terlau
terik. Didaratan seolah-olah kipas hawa panas, seperti api membakar besi
panasnya. Airnya Samudra kita lekas akan menguap. Kalau diganti dengan
Matahari Procyon, maka bumi kita akan menerima panas terlampau rendah
sekali, sejuknya bukan kepalang dan semua samudra akan beku. Yang
Hiduppun akan lenyap!</li>
</ol>
Berhubung dengan 1, 2, dan 3 adanya, tanah, udara, CO2 dan O pada satu pokok. Tak adanya uap racun diduara pada lain pokok.<br />
<br />
Bagaimana
para ahli bisa mengetahui ada atau tidaknya “empat syarat” diatas ini
di bumi yang ada pada Alam Raya yang tiada bisa diperamati dengan
perkakas itu?<br />
Dua perkara penting sudah bisa ditetapkan.<br />
<ul>
<li>Pertama: Semua zat yang terapat pada Matahari kita dan pada semua
bintang di Alam Raya terdapat juga pada Bumi ktia. Ini semua bisa
dipastikan dengan perkakas seperti teropong dan spectroscope.</li>
<li>Kedua: semua zat ini menarik dan menolak, berpadu dan berpisah,
menurut hukum yang tetap, yang sudah pula dikenal oleh para ahli.
Umpamanya: Semua air mestinya terdiri dari perpaduan 2 atomnya H dengan 1
atom O. Kalau ada air dibumi manapun di Alam Raya, air itu mesti
terdiri ari kedua zat itu, atas perbandingan banyaknya itu juga. Tak ada
air yang mengandung 3 H dan 1 O umpamanya.</li>
<li>Ketiga: Jadi sebagai simpulan dari pertama dan kedua. Kalau ktia
bisa tentukan bahwa keadaan disalah satu bumi pada salah satu keluarga
matahari di Alam Raya “sama” dengan keadaan di bumi kita, maka bisa
dipastikan pula bahwa disana bolah jadi sekali ada Yang Hidup seperti
pada bumi kita.</li>
</ul>
Bagaimana para ahli bisa menentukan sama, hampir sama, atau sama
sekali berlainan keadaan bumi, satellite, dan matahari (bintang) pada
Alam Raya? Sedangkan perkakas belum bisa mengambul gambaran, seperti
pada Sang Bulan atau Mars.<br />
<br />
Walaupun perkakas
photography masih lemah, masih dalam usia kanak-kanak; tetapi telescope,
teropong tiadalah sama sekali tak berdaya buat mengetahui antaranya
bintang dan bintang dan perbandingan besarnya satu bindang dengan
bintang yang lain. Lagis hasil teropong bermulut 5 meter belum lagi
masuk alat-buktinya Dr Jones! Spectorscope bisa memeriksa warna sinar
salah satu bintang, dengan ebgitu zat yang ada pada bintang itu. Dengan
mengetahui antara itu bisa diketauhi hawa. Boleh diketahui apakah hawa
itu tidak terlampau panas atau tidak terlapau dingin buat Yang Hidup.
Kalau besarnya bumi pada salah satu keluarga Matahari yang lain tiu
kelak dengan perkakas lebih sempurna sudah diketahui, maka akan bisa
pula dipastikan apakah bumi itu cukup kuat buat memegang udara. Kalau
teriknya Matahari kelak bisa ditentukan pula, maka bisa juga dipastikan
bisa atau tidakkah Yang Hidup berada disana.<br />
<br />
Teori yang
menyatakan evolusi tumbuhnya keluarga Matahari ktia dari uap menyala
sampai ke-keluarga matahari memberi penunjuk pula pada keadaan
dikeluarga Matahari yang lain, di Alam Raya ini? Walaupun dalam garis
kecilnya anggapan teori tentang asalnya keluarga Matahari kita itu masih
tinggal pada daerah persangkaan seperti juga teori Alam Raya, tetapi
bisa dipercaya bahwa Alam Raya dengan 100.000.000 Alam Bintang kita itu,
yang berjumlah bintang 100.000.000 x 100.000.000.000 itu semunya
berasal dari satu kumpulan atom, ini, molten-mass, glowing gas, uap.
Benda yang menyala ini, pada yang terutama mengandung zat-asli H ini,
akhirnya disebabkan kodrat dalam badannya, meletus dan menaburkan
pecahannya. Mula-mula semua pecahan itu berdekatan satu sama lainnya.
Kemudian menurut hukum yang pasti lebih lama makin berjauhan seperti
ratusan titik pada bola karet permainan kanak-kanak yang diembus.
Kejarangannya bintang diseluruh Alam Raya makin bertambah-tambah. Hal
ini bisa diperalamkan dan sudah lama hukum ditetapkan hukumnya
berjaranga. Syahdan menurut perhitungan ahli, maka tempo 1.000.000.000
tahun antara satu bintang dengan yang lain 2 x bertambah jarang. Jadi
antara satu mil menjadi 2 mil, dsbnya. hukum ini dengan jalan memutar,
membetulkan teori “seasalnya” semua Bumi dan Bintang di Alam Raya yakni
atom terkumpul yang menyala. Karena kalau dengan undang ini ktia kembali
1.300.000.000 tahun kebelakang, amak semua bintang 2 kali serapat
sekarang. Balik kita dua kali selama itu, maka perantaraan bintang
dengan bintang akan 4 kali lebih rapat dan seterusnya. Akhirnya ktia
akan berjumpakan atom berkumpul atau kumpulan atom yang menyala, glowing
gas.<br />
<br />
Demikianlah ringkasnya:<br />
Dengan langsung
maka perkakas teropong bermulut 2 ½ meter belum bisa melihat bumi
sebesar Jupiter, yakni 31 x sebesar Bumi kita kalau jauhnya
25.000.000.000.000 mil dari kita. Ini antara kita dengan matahari
(Bintang) yang paling dekat pada ktia. Tetapi dengan teropong 2,5 meter
itu kita sudah bisa disaksikan 10.000.000.000.000.000.000 bintang di
Alam Raya. Walaupun teropong bermulut 2,5 meter belum bisa melihat bumi
317 x sebesar Bumi kita pada bitang yang terdekat pada kita ini tiada
memberi alasan, bahwa teropong yang bermulut lebih besar tak akan bisa
melihatnya. Sementara itu Logika bisa berjalan seperti berikut:<br />
<br />
Kalau
cuma matahari (bintang) kita saja yang mempunyai satu bumi, diantara
1.000.000.000 Matahari lainnya, maka di Alam Raya akan kita dapati
10.000.000.000.000 bumi, yakni 10.000.000.000.000.000.000.000:
10.000.000. Kalau diantara 10.000.000.000.000 bumi ini, kita dapat satu
bumi saja diantara 1.000.000 bumi yang mempunyai keadaan “sama” dengan
Bumi kita, maka masih ada 10.000.000 bumi yang sama dengan Bumi kita.
Kalau kemungkinan ini kita bagi lagi dengan 1000, maka kita masih punya
angka yang mengangumkan, yakni 10.000.<br />
<br />
Kalau pada
10.000 ini didapati hawa, tanah, air dan udara yang sama atau hampir
sama dengan Bumi kita, maka boleh dipastikan disana juga mesti didapati
Yang Hidup seperti di Bumi kita. Kalau dasar zat badannya Yang Hidup
disana itu bukan Carbon, melainkan Silicon atau Titian umapamanya, maka
Yang Hidup disana juga akan berlainan sifat jasmani dan rohaninya dengan
kita bagaimana juga mereka akan masuk golongan Yang Hidup juga. Tumbuh
dan mati seperti tumbuhan, ber-instinct (naluri) seperti binatang dan
berakal seperti manusia.<br />
<br />
PEMANDANGAN (MADILOG).<br />
<br />
Dalam
perantaraan maha jauh mengiktui Dr. Jones mencari yang Hidup itu kita
juga menemukan jejaknya “Madilog”, Boleh jadi sekali Dr. Jones tiada
memperhatikan Dialektika Materilaistis dalam fisalfat hidupnya, tetapi
dengan sengaja atau tidak dia mesti tempuh aliran pikiran yang
berdasarkan Dialektis Materialisme itu. Kalau tidak meskipun Logika dan
perhitungannya benar, dia tidak akan sampai ketempat yang dimaksudknya.
Bagaimana juga dalam perantaraan yang maha jauh tadi, dengan sengaja
atau tidaknya Dr. Jones, Alam sendiri, sebagai hasil pemeriksaannya
memperlihatkan penglaksanaan Dialektika yang beralasan yang nyata,
berdasarkan Benda.<br />
<br />
1. PERUBAHAN BILANGAN BERTUKAR MENJADI PERUBAHAN SIFAT.<br />
<br />
Tiadalah
perlu seluruhnya perjalanan Dr. Jones kita ikuti buat mendapatkan
misalnya pelaksanaan hukum ini. sebetulnya seluruhnya hasil pemeriksaan
Dr. Jones berdasarkan hukum ini, seperti badan hewan dialiri darah.
Karena memang Alam Raya ini seluruhnya pula dialiri darah Dialektika.
Satu dua perkara yang penting berhubungan saja sudah cukup buat menjadi
contoh.<br />
<br />
Hawa ialah salah satu syarat terpenting buat
timbul atau hilangnya Yang Hidup. Tiga bumi saja: Venus, Bumi Kita, dan
Mars, sudah cukup buat contohnya penglaksanaan perubahan bilangan
(banyak) menjelma menjadi perubahan sifat. Pada bumi Venus kita dapati
hawa yang mempunyai sifat memustahilkan Yang Hidup.<br />
<br />
Tetapi
sinar yang dipancarkan oleh Venus lama-kelamaan menyebabkan hawa disana
akan turun, tetapi dari satu tingkat ketingkat yang lebih rendah dari
satu grade (derajat) ke derajat yang lebih rendah. Akhirnya perubahan
banyaknya derajat in iakan menyampaikan Venus ketingkat derajatnya hawa
bumi kita. Setelah sampai kesini, maka perubahan banyaknya (derajat C)
tadi akan menerbitkan peruabhan baru.Kemustahilan Hidup pada hawa panas
tadi akan berubah menjadi Kemungkinan Hidup.<br />
<br />
Cabron
ialah zat dasar yang Hidup dibumi kita. Dengan mengubah banyaknya
atomnya, Carbon bisa mengadakan ratus ribuan benda mengandung Carbon.
Ratus ribuan benda ini mempunyai sifat berlain-lain pula. Dair pada
perubahan banyak atomnya Carbon, diantara ratus ribuan jenisnya paduan
carbon itu lambat laun kita jumpakan tepung. Pada perubahan banyaknya
atom Carbon pada akhrinya kita mendapatkan gemuk, minyak. Lama-lama dari
perubahan angka 1 ke angka 2 dan seterusnya, kita peroleh perubahan
sifat, perubahan jenis Carbon ialah putih telur. Dari jenis putih telur
ini dengan jalan yang belum diketahi amat oleh para ahli, jenis-jenis
baru-baru timbul: Hewan & Co. nyata sudah timbulnya tiga benda
terpenting buat Yang Hidup itu, yakni tepung, gemuk dan putih telur
menurut undang perubahan bilangan (banyak) menjelma menjadi perubahan
sifat.<br />
<br />
Sebaliknya hawa bumi kita yang tetap turun
banyak derajatnya akan menyampaikan kita kehawa Mars, atau lebih dingin
lagi. Sampai kesini maka perubahan banyaknya (grade C) tadi akan
menimbulkan perubahan baru pula. Kemungkinan buat Yang Hidup berubah
kembali menjadi kemustahilan buat Yang Hidup.<br />
<br />
2. PEMBATALAN KEBATALAN.<br />
<br />
Sudah
kita katakan lebih dahulu sedihnya keluarga Matahari kita, ialah
setimbangan kodrat menolak dan menarik. Matahari dan semua buminya, Bumi
kita dan Bulan serta bumi yang lain-lain mengdakan tolak dan tarik dan
mengadakan harmoni, setimbang, pembatalan kebatalan.<br />
<br />
Dalam
perantauan kita bersama Dr. Jones, hukum ini tentu tetap berlaku. Kalau
tidak tentu perantauan itu mesti dibatalkan. Malah jiwa kita sendiri
mesti membatalkan jasmaninya.<br />
<br />
Yang akan kita kemukakan
disini cuma perkara baru yang kita jumpai. Perkara ini berhubung dengan
adanya udara yang mengandung CO2 dan O, zat yang penting buat Yang
Hidup. Tak ada udara dan zat itu, maka tak mungkinlah ada Yang Hidup.
Maka ada atau tidaknya udara dan atom itu bergantung pada setimbangnya
“kodrat bumi memegang” dan “cepatnya sesuatu atom lari mau lolos”.
Sesuatu bumi menarik atom yang mau lolos. Kalau kekuatan menarik ada
setimbang dengan kekuatan lari, maka barulah bisa udara dan zat aslinya
bisa tinggal tetap pada bumi itu. Barulah ada kemungkinan buat Yang
Hidup. Kalau “tarik” dan “Tolak” tidak bisa mengadakan “setimbang” maka
tiadalah pula Yang Hidup itu berada di bumi itu. Dan Yang berada di bumi
itu bukanlah Yang Hidup.<br />
<br />
3. A = A; A BUKAN NON A: LOGIKA.<br />
<br />
Dalam
lingkaran, bingkai tulang-belulang, kedua dudukan Dialektika yang
diataslah, baru pertanyaan yang pasti bisa dijawab dengan pasti pula.
Barulah bisa dijawab apakah ada atau tak ada sifat pada satu benda,
berhubung dengan tempat dan tempo yang pasti. Apakah ada manusia pada
bumi ini atau itu, dalam keadan dan tempo begini atau begitu. Dalam hal
inipun masih lebih dari cukup luasnya daerah yang mesti diperiksa oleh
para ahli.<br />
<br />
Menentukan antara suatu bumi dengan
matahari, dengan jalan begitu menentukan hawa pada bumi itu, menurut
pengetahuan yang tinggi tentang ilmu kodrat dan Matematika dan Kimia.<br />
<br />
Menetapkan
besarnya satu bumi dan berhubungan dengan itu menentapkan kodratnya
bumi = itu memegang zat asli yang penting dan memustahilkan, yang racun,
buat Yang Hidup, memnta pengetahuan yang dalam tentang Ilmu Kodrat,
Matematika dan Kimia.<br />
<br />
Memastikan teriknya sinar
matahari pada sesuatu bumi dan berkenaan dengan itu memastikan
panas-sejuknya pada bumi itu, memaksa adanya ilmu yang unggul tentang
Ilmu Kodrat dan Matematika.<br />
<br />
Para ahli yang bekerja
dalam pengetahuan ini bukanlah manusia biasa. Tenaga yang dituntut
bukanlah tenaga tersambil. Otak yang cerdas dengan kerajinan dan
ketetapan hati luar biasa dan peluh payah yang boleh jadi tak mengadakan
hasil yang memuaskan. Terjepit pula diantara dua pihak. Pada satu pihak
terdapat teman sejawat para ahli buat mengkritik pada pihak yang lain,
ahli kegaiban bersemboyan “baberce moet hangen” (salah satu benar dia
mesti digantung, atau: tangkap dahulu, perkara dibelakang).<br />
<br />
Pasal 7. AHLI KEGAIBAN DAN ALAM.<br />
<br />
Beruntunglah
para ahli yang tidak perlu memeriksa besar atau banyaknya bumi dan
bintang diruang Alam Raya ini. Karena mereka tidak perlu menentukan
apakah sesuatu bumi biasa memegang udaranya.<br />
Mujurlah mereka tidak
perlu menentukan antara bintang dan bintang serta antara bintang dengan
buminya. Karena mereka tidak perlu menghiraukan hawa pada bintang atau
bumi itu.<br />
Bahagialah mereka para ahli Mistikus, yang tidak perlu
menghitung terik panasnya matahari pada sesuatu bumi. Karena tidaklah
perlu para ahli itu mencikaraui (mencampuri dengan tiada disetujui
orang) panas sejuknya hawa pada bumi yang tiada ada dalam kitab mereka
itu.<br />
Lantingkanlah semua Ilmu Kodrat, Kimia, Bumi, Tumbuhan.
Matematika, dan sekalian Ilmu yang bersangkutan kedalam api neraka.
Karena semua Ilmu semacam itu bisa memurtadkan, menyesatkan, memasukkan
iblis.<br />
Aman sentosa di dunia fana dan berharap penuh buat
mendapatkan surga yaitu na’im di akhirat kalau percaya dan apalkan apa
yang para ahli Mistikus suruh apalkan. Malah tidak perlu diketahui
isinya atau bahasanya ilmu yang mesti diapalkan, didengungkan dengan
suara merdu dan kepercayaan sekuat memalut gunung itu.<br />
Karena ilmu
itu ialah Firman Tuhan dan hurufnya yang ditulis dengan tinta dan
kertas bikinan manusia itu saja, bisa mendatangkan manfaat yang tidak
terbatas, di dunia dan di akhirat. Kalau tidak di dunia fana ini, mesti
di akhirat!<br />
<br />
Sedikit urusannya para ahli Mistikus cuma
buat mengawasi para ahli yang biasa memurtadkan, menyesatkan dan
memperlantingkan ke api neraka. Tetapi pada Negara yang beralasan Ilmu
Kegaiban, gerak sudut matanya para ahli Mistikus itu sudah cukup buat
mem-“bereskan” semua perkara yang melanggar kepercayaan umum itu. Di
Indonesia ini pun dengan mendirikan “Tentara Pembela Nabi Muhammad” atau
membentuk “Permusyawaratan Ulama” sesuatu perkara yang oleh para ahli
dianggap “anti Islam”, rupanya bisa di-“bereskan” (buat kita maka
disampingnya Kemerdekaan Agama itu mestinya ada pula jaminan buat
Kemerdekaan “Ilmu Bukti”. Berapa ratus tahun lampau, ahli filsafat Arab
yang masyhur, Bidfai, sudah beramanat: “Biarlah tiap-tiap orang
menglahirkan pahamnya”).<br />
<br />
Bahwa sahnya menurut Bibel
(Kitab Injil), pada buku pertamanya Nabi Musa, yang bernama Genesis,
timbulnya Alam dan Tumbuhan serta Hewan: dan Manusianya tertulis seperti
dibawah ini:<br />
<br />
BAB KE 1.<br />
<ul>
<li>Pada permulaan sekali Tuhan membikin bumi dan langit.</li>
<li>Bumi pada masa itu masih woest (dahsyat), dan kosong serta jurang dalam gelap gulita; dan Rohaninya Tuhan melayang diatas air.</li>
<li>Kemudian Tuhan berfirman: Timbullah cahaya; maka timbullah cahaya.</li>
<li>Tuhan melihat hawa cahaya itu baik; kemudian Tuhan membikin batas diantara Yang terang dan Yang Gelap.</li>
<li>Kemudian Tuhan menamai yang Terang itu Siang Hari dan Yang Gelap itu
dinamainya Malam. Pada hari pertama itu sudah ada malam dan pagi.</li>
<li>Tuhan berfirman: Timbullah langit yang meliputi air dan memisahkan air dan air.</li>
<li>Demikianlah Tuhan membikin lngit serta membuat perpisahan antara air
dan air, antara air yang dibawah langit dan air yang diatas langit;
demikianlah adanya.</li>
<li>.......</li>
<li>.......</li>
<li>Dan Tuhan menamai yang kering itu bumi dan kumpulan air dinamainya Lautan, Tuhan menyaksikan yang demikian.</li>
<li>Tuhan menurunkan firman: Terbitlah rumput dari tanah dan tumbuhan
yang menaburrkan biji serta memberikan buah menurut jenisnya; itupun
terjadi.</li>
<li>Demikianlah bumi menimbulkan rumbut, tumbuhan yang berbagai jenis
dan pohon yang menerbitkan biji menruut jenisnya. Tuhan menyaksikan
baiknya.</li>
<li>Masa itu sudah malam dan sudah pagi, pada hari ketiga.</li>
<li>Kemudian Tuhan berfirman: Timbullah Yang bercahaya pada lotengnya
(panggungnya menurut Agama) maka langit ialah barang padat langit untuk
membedakan siang dengan malam, supaya dianya menjadi tanda ukuran tempo
dan menjadi hari dan tahun.</li>
<li>Supaya dianya (yang Bercahaya) itu menjadi obor dipagu langit buat memberikan cahayanya kepada bumi; demikianlah adanya.</li>
<li>Tuhan membikin dua jenis yang Bercahaya. Yang Besar Cahaya buat
menguasai siang hari, serta Yang Bercahaya Kecil, bercahaya buat
menguasai malam hari, juga semua bintang.</li>
<li>Kemudian Tuhan menaruh mereka di pagu langit, untuk memberikan cahayanya kepada bumi.</li>
<li>Dan buat berkuasa pada hari siang dan pada hari malam, dan untuk
membedakan yang terang dengan yang gelap; dan Tuhan menyaksikan baiknya.</li>
<li>hari sudah malam sudah pagi, pada hari keempat.</li>
<li>kemudian Tuhan berfirman: haruslah air melahirkan bertimbun-timbun
Yang Hidup; dan haruslah Sang Burung berterbangan diatas bumi dibawah
lotengnya langit.</li>
<li>Kemudian Tuhan membuat ikan paus yang besar dan semua jenis Yang
Hidup yang berkerumunan dilahirkan oleh lautan; dan berjenis-jenis
buruh; dan God menyaksikan baiknya.</li>
<li>Kemudian Tuhan mengsaktikan mereka, dengan firman: Berkembang
biaklah kamu dan penuhilah air dan lautan dan burung berkembang biaklah
di daratan.</li>
<li>Tuhan menurunkan firman: Bumi harus melahirkan Yang Hidup, berjenis-jenis, demikianlah terjadi.</li>
<li>Kemudian Tuhan membikin binatang liar menurut jenisnya dan binatang
jenis menurut jenisnya dan semua binatang yang menjalar menruut jenisnya
dan God menyaksikan baiknya.</li>
<li>Kemudian Tuhan berfimran: Marilah kita bikin manusia menruut bentuk
kita menurut yang serupa dengan kita, dan supaya mereka menguasai ikan
dilatuan dan burung diudara (gevogelte des hemels) binatang jinak dan
seluruh bumi dna semua binatang yang menjalar diatas bumi.</li>
<li>Dan Tuhan membikin Manusia cocok dengan bentuknya, menurut bentuknya Tuhan, Dia membentuknya; lelaki dan perempuan.</li>
<li>Kemudian Tuhan mengaktifkan mereka dan Tuhan berfirman kepada
mereka: berkembang biaklah dan penuhilah bumi dan kuasailah dia dan
kuasailah ikan dilautan, burung di udara semua Hewan yang didaratan.</li>
<li>Kemudian Tuhan berfirman: Saksikanlah! Aku sudah mengaruniai engkau
semua tumbuhan yang berbiji yang ada diseluruh bumi langit, sekalian
pohon yang memberikan buah biji itulah buat makananmu.</li>
<li>Tetapi kepada semua binatang didaratan dan burung diudara serta
semua bintang yang menjalar diatas bumi, yang mempunyai jiwa. Aku
berikan daun hijau buat makanan.</li>
<li>Dan Tuhan menyaksikan semua yang dibikinnya. Lihatlah semuanya amat baik. Hari sudah malam dan sudah pagi, pada hari keenam.</li>
</ul>
BAB 2.<br />
<ul>
<li>Demikianlah sudah dibikin langit dan Bumi dan Umatnya.</li>
<li>Apabila Tuhan pada hari ketujuh menghabiskan pekerjaannya, Dia berhenti pada hari ketujuh itu.</li>
<li>Dan Tuhan mengsaktikan hari ketujuh itu dan mengtuaahkan hari tiu
kerna Dia pada hari itu berhenti dari semua pekerjaannya buat
menyempurnakan semua yang dibuikinnya.</li>
<li>Inilah hari timbulnya langit dan bumi, sesudah mereka dibikin. Ia ini harinya Tuhan membikin bumi dan langit.</li>
<li>......</li>
<li>........</li>
<li>Tuhan membentuk manusia dari zat, bumi dan menghembuskan dihidungnya
(manusia) nafas dari Yang Hidup; demikianlah menjadi yang bernyawa.</li>
<li>Dan lagi Tuhan membangunkan Taman Eden kearah sebelah Timur dan Dia disana menenpatkan manusia yang dibikinnya.</li>
<li>.........................</li>
<li><br /></li>
<li>Demikianlah Tuhan menimbulkan manusia dan menempatakan dia ditaman Eden, buat memelihara Taman itu.</li>
<li>Kemudian God memberi perintah kepada manusia itu dengan firman: Semua buahnya dipohon dalam Taman itu engkau boleh memakan.</li>
<li>Tetapi dari pada (buahnya) pohon pengetahuan, tentang yang baik dan
yang buruk, ini engkau tidak boleh memakannya sebab engkau pada satu
hari memakannya engkau akan mati</li>
<li>.....................</li>
<li>Kemudian Tuhan menyebabkan Nabi Adam tidur nyenyak dan Dia (Tuhan)
mengambil salah satu tulang rusuknya dan tutup lubangnya bekas tulang
tadi dengan daging.</li>
</ul>
<ul>
<li>Kemudian Tuhan dari tulang rusuk yang diambilnya dari Nabi Adam tadi
membentuk seorang perempuan, dan Dia membawa perempuan itu kepada Nabi
Adam.</li>
<li>..................</li>
<li>Keduanya bertelanjang, Nabi Adam dan permaisurinya, dan mereka tidak malu.</li>
</ul>
BAB KE 3.<br />
<ul>
<li>Sang Ular ialah lebih licik dari pada semua binatang didaratan; ia itu dibikin oleh Tuhan: dan</li>
<li>Sang Ular berkata kepada perempuan tadi. Adakah juga pernah Tuhan berfirman: kamu tidak</li>
<li>boleh memakan (buahnya) semua pohon dalam Taman ini?</li>
<li>Perempuan itu melihat baiknya pohon itu ............. dan bila dia
ambil buahnya dan dimakan: .......... dia beri juga lakinya (Nabi Adam)
dan dia juga memakannya.</li>
<li>Kemudian keduanya mereka terbuka matanya; dan mereka saadar bahwa
mereka bertelanjang; mereka menutupi kemaluan mereka dengan jawat daun
kayu.</li>
<li>Kemudian Tuhan memanggil Adam dan menurunkan firmannya: Dimana Engkau?</li>
<li>Dan Dia (Nabi Adam) menyahut: “Saya dengar suara-Mu dalam Taman dan
saya merasa takut; karena saya bertelanjang; sebab itu saya sembunyi.”</li>
<li>....................</li>
<li>Kemudian Tuhan berfirman kepada Sang Ular sebab engkau mengerjakan
pekerjaan (menipu permaisuri Adam memakan buah, sehingga Nabi Adam jadi
membedakan laki dan perempuan) itu maka engkaulah yang paling terkutuk
diantara semua binatang di daratan; selama hidupmu, engkau akan menjalar
diatas perutmu dan memakan barang (buat hidup).</li>
<li>................</li>
<li>................Kepada Perempuan (permaisuri Nabi Adam) Dia
berfirman: “.............. dengan susah sengsara engkau akan mengandung
bayi; dan engkau akan ingin sama lakimu; dan dia akan menguasai kamu.</li>
<li>....................</li>
<li>Kemudian kepada Nabi Adam Dia berfirman: “Karena engkau mendengarkan
perkataan permaisurimu (menipu makan buah pohon, ialah menurut tipuan
Sang Ular) .......maka buah ini atas kesalahanmu sendiri jadi terkutuk
dan dengan susah sengara engkau akan mendapatkan makanan dari padanya
selama hidupnya.</li>
<li>Terjemahan diatas dilakukan oleh Penulis sendiri. Diakui disini
bahwa terjemahan ada sedikit bebas. Tidak diikuti dengan setiap jejaknya
kata kalimat dalam bahasa Belanda. Saya takut kalau berlaku demikian,
maka terjemahan susah dimengerti. Memang disamping saya ada Kitab
U’lkudus, yakni Kitab Injil dalam bahasa Indonesia dicetak di Amsterdam,
tetapi bahasa Indonesianya baikpun ejaannya kupikir tak cocok dengan
zaman sekarang! Boleh jadi disana sini terjemahan saya sedikit
tergelincir. Tetapi saya harap bulatnya ada memadai dan bisa dimengerti
penduduk Indonesia sebagian besar bukan Serani ini. Bukan pula karena
kutipan berasal dari Kitab Sucinya Kaum Serani maka ia boeh
diterjemahkan dengan sembarangan. Saya juga tahu, bahwa Islam yang surat
seakar dengan Serani itu mengakui penuh hakekatnya kutipan diatas dari
kitabnya Kafir Kitabi. Sebab itu dengan sepenuh keawasan saya cari
perkataan yang lebih dari cukup mengandung kehormatan. Kalau masih
kurang, maka saya minta maaf lebih dahulu pada para Muslimin dan Serani
itu.</li>
</ul>
Pasal 8. IKHTIASAR RAYA TENTANG ALAM RAYA.<br />
<br />
Seluruhnya
Alam Raya saya lihat ditulang belulang oleh hukum Dialektika seperti
badan Hewan berdiri atas tulang-belulangnya. Dalam daerah yang dibatasi
serta ditentukan arahnya oleh Dialektika itulah beradanya Logika,
laksana daging, urat dan nadi dibatasi dan ditentukan arahnya oleh
tulang-belulang. Tetapi bukanlah Alam itu pelaksanaan Logika, ia ini
Dialektika menurut Hegel.<br />
<br />
Bukanlah pelaksanaan hukum
Ide atau pikiran yang pada Hegel tentu berupa pikirannya Hegel.
Melainkan sebaliknya hukumnya benda bergerak terbayang pada otak manusia
dari bentuk dan sederhana seperti pada Marx dan Engels, dan akan
terus-menerus, menurut tingginya pengetahuan manusia seluruhnya. Boleh
pula hukum itu terbayang tidak semata-mata seperti benda terbayang dalam
cermin yakni sempurna bentuk dan coraknya. Otak kita manusia, mencoba
memberi sifat bentuk dan corak kemanusiaan atau sekurangnya mempengaruhi
sifat bentuk dan corak itu. Tetapi semua percobaan dan pengaruh itu
akan gagal, kalau tidak cocok dengan sifat, bentuk dan corak alam tadi.<br />
<br />
Nyata
boleh dihitung sudah kenyataannya, bahwa masa dan masa benda-benda
dengan perantaraan kodrat yang berbanding dengan besarnya, senantiasa
tak putus-putusnya, sedetikpun tidak putus, menarik dan menolak satu
dengan yang lainnya diseluruh Alam Raya. Hasil resultate ribuan tahun
dan tarikan dan tolakan simpang siur, di Alam Raya inilah, yang ada
sekarang. Resultate dari tarikan dan tolakan, simpang siur menurut
undang yang pasti pada hari depanlah, yang ada pada hari depan. Tak ada
bikinan, kodrat, yang diluar yang ada itu. Sedikitpun, kodrat diluar
yang ada dari Yang Nyata itu, terganggu dan terperkosa, pecah-belah Alam
Raya ini, Hilang Lenyaplah hukumnya, Jiwanya Pecah-Belahnya Alam Raya
bisa terjadi menurut hukum, yang ada dalam badannya sendiri yakni
pecah-belah menurut hukum-hukum pecah-belah, ialah hukumnya Yang ada,
Bukan hukum diluar Yang ada.<br />
<br />
PEMBATALAN KEBATALAN.<br />
<br />
Dari
Alam yang tak kelihatan oleh mata telanjangnya manusia, karena
kecilnya, dari atom, sampai ke dunia yang tak terlihat oleh mata
telanjangnya manusia karena besarnya, sampai ke Alam Raya berlaku hukum
pembatalan kebatalan, bermuka, dari proton sebagai thesis, penarik dan
elektron, seagai anti thesis, penolak atau sebaliknya kita mendapat
setimbangan, kemaanan Harmoni, Atom Dengan satu atom sebagai thesis, dan
atom lain sebagai anti thesis, keamanan baru pula kita saksikan
Molekul. Keduanya masih terjadi pada atom yang bisa dilihat dengan mata.
Dari bumi kita sebagai thesis, kita meloncat Matahari ke matahari kita
sebagai anti thesis keamanan baru yang terlihat timbul keluarga matahari
kita. Dari keluarga Matahari kita sebagai thesis kita melayang keanti
thesisnya, ialah kedekat bintang Sagitarius, sebagai pusat penarik kita
menyaksikan pembatalan kebatalan yang lebih besar; Universe kita, alam
bintang kita. Adapun Alam bintang kita dengan seratus juta Alam Bintang
lain, silang siur menimbulkan thesis dan anti thesis, tarikan dan
tolakan dan sebagai hasil rajanya, ialah pembatalan kebatalan terbesar
yang kita saksikan; semua bintang di Alam Raya.<br />
<br />
Akhirnya
semua benda di Alam Raya, semua Bintang Bumi dan Pengikutnya di Alam
Raya dan kosong, Awang-awang yang jauh lebih besar di Alam Raya,
bukanlah barang yang tidak tahu mengetahui terpisah seperti A dan Non A,
yang Ya dan Tidak dalam ilmu Logika. Keduanya berseluk-beluk dan
kena-mengenai. Pada Benda di Alam Raya sebagai Thesis dan kosong sebagai
anti thesis sebagai lawannya. Maka Demokritus melihat perdamaian,
melihat Synthesis, pada pergerakan. Karena semua pergerakan dan terjadi
dalam kosong. Kalau satu tempat penuh, padat dengan benda, dengan atom,
tak ada setitik pun tempat yang kosong maka benda tadi tak dapat
bergerak.<br />
<br />
Buat kita manusia, Hewan berakal tentulah tak
ada yang lebih tinggi dan penting di Alam Raya ini dari pada kita.
Manusia sendiri. Tetapi Manusia tak akan bisa ada, kalau alat-adanya
syaratnya hidup hidup tak ada. Tak ada udara saja diantara lain-lain.
Kita manusia menurut susunan jasmani kita sekarang tak bisa ada. Kita
sudah saksikan bahwa ada atau tidak-adanya udara atau tergantung pada
setimbangannya kodrat bumi menarik dn kodratnya zat-asli dalam duara itu
BISA LOLOS. Juga disini berlaku tolak dan tarik serta hasilnya, ialah
pembatalan kebatalan.<br />
<br />
PERUBAHAN BILANGAN (BANYAK) MENJADI PERUBAHAN SIFAT.<br />
<br />
Dari
Alam yang terkecil, tak kelihatan sampai ke Alam terbesar yang tak bisa
dilihat pula dengan mata, kita saksikan berlakunya hukum diatas ini.<br />
<br />
Do,
re, mi , fa, sol, la si kembali kepada Do! Pada daftar musim, Periodic
Table, kita lihat tercantum pula, pada dunia atom, Li, Be, B, C, N, O, F
kembali kepada Na, yang banyak bersamaan dengan Li. Perbedaan antara
satu atom dengan yang lain, antara Li dan Be dan B dsb, cuma perbedaan
bilangan banyaknya elektron, yang ingkar, tak setia itu, tiap-tiap atom
yang dimuka, elektronnya 1 (satu) lebih dari atom yang dibelakang.
Tetapi sampai kebilangan 8, ke Atom Na, maka perubahan bilangan tadi
menimbulkan perubahan sifat. Para atom yang ada setia tadi, menjadi atom
yang setia, yang tak setimbang menjadi setimbang. Seperti do (rendah)
sesudah tujuh tingkat naik sampai ketingkat do kembali, begitu pula Li
sampai ketingkat Na, yang banyak persamaan dengan Li. Seperti do lebih
tinggi lebih banyak mempunyai getar vibration(trilling) dari do rendah,
begitu pula Na, yang terletak pada tingkat lebih banyak mempunyai
elektron dari pada Li. Demikan juga pada ratus ribuan molekul mengandung
zat-asli Carbon, kita dapati molekul, yang berada bilangan atom
Carbonnya, seperit tepung, gula, minyak dan putih telur.<br />
<br />
Kembali
kita kepada benda yang kita “bikinan” Yang Esa ini. (sudah tentu Esa
ini tidak diartikan dengan Hydrogen), anggap seperti benda yang tak ada
bandingannya di dunia ini. Kita manusia, salah satu lagi benda yang
terpenting buat adanya manusia di Alam Raya ini, ialah Hawa. Sedikit
saja hawa lebih dari 40 derajat C, maka akl yang diulungkan itu sudah
keluh kesah karena jasmani, sarangnya, itu kepanasan. Kalau hawa itu
sampai ke 100 derajat C, maka seperti daging lembu, daging kita juga
akan masak atau kalau dijemur, dipanas semacam itu ia akan menjadi
dendeng. Kalau sebaliknya dibawah 0 derajat C maka dia perlu memakai
baju bulu domba. Dan kalau terlampau jauh dibawah 0 derajat C itu, maka,
rabu, jantung, hati, usus dan otaknya akan sama sekali berhenti
bekerja. Pendeknya manusia mesti mempunyai hawa terkhusus buat manusia.
Kita yakin bahwa di Nebula, gas-menyala, manusia tak bisa hidup. Malah
tepung, gula dan minyak pun tak mungkin ada disana. Pada matahari saja,
semua barang logam sudah jadi uap-logam Tanah atau air tak mungkin ada
disana. Tetapi perubahan derajat-panasnya dalam jutaan tahun, dari
Nebula sampai ke Matahari (bintang) dan dari bintang sampai ke Bumi
kita, menimbulkan perubahan baru. Hawa yang tak mungkin buat manusia
berubah menjadi hawa yang mungkin buat hidupnya manusia. Perubahan ini
akan terus-menerus pula sampai sesudah berjuta-juta tahun kita akna
mengalami perubahan sifat yang baru. Ke Hidup berubah menjadi
kemustahilan-Hidup. Perubahan diatas akan berlaku terus-menerus di Alam
Raya, yang tak terpermanai bersarnya dan tak terpermanai pula banyak
bintang dan bumi dengan masing-masing umur dan keadaannya; ada yang yang
terlalu panas buat manusia, ada pula yang aik buat manusia dan terlalu
dingin buat manusia dan 1001 keadaan diantaranya semua kemungkinan
tersebut.<br />
Logika, ya itu ya; ya itu bukan tidak.<br />
<br />
Dalam
badan yang ditulang belulangi oleh kedua hukumnya Dialektika diatas,
maka kita bisa berjumpa, dan mesti pegang teguh bahwa ya itu ya; tidak
itu tidak, ya itu bukan tidak. Dalam hitung-menghitung ita yakni
masyarakat manusia sekarnag, sudah sampai kepada Ilmu Matematika zaman
sekarnag. Ilmu inipun sudah mesti dibagi atas beberapa cabangnya. Dalam
mempelajari besar berat dan kodratnya massa (benda), masyarakat manusia,
dibawah pimpinan masyarakat Eropa dan Amerika kita sudah sampai ke
fisika, Ilmu Kodrat masa sekarang. Ilmu inipun mengandung cabang
bermacam-macam. Dalam hal mempelajari undangnya zat berpadu dan
berpisah, kita sampai ke Ilmu Kimia zaman sekarang, yang mempunyai
beberapa cabang pula. Demikianlah seterusnya kita peroleh Ilmu Bintang,
zaman sekarang Ilmu Bumi, Ilmu Tanah Logam, Ilmu Tumbuhan, Ilmu Yang
Hidup (Biologie), Ilmu Badan Manusia, Hewan dsb. Semua Ilmu itu walaupun
mesti berpisah-pisahan, buat menjitukan pekerjaan pada daerah
masing-masing ada kena-mengena satu dengan lainnya. Dalam semua Ilmu
Bukti, science seperti tersebut diatas, pertanyaan pasti mesti dijawab
dengan jawab yang pasti: ya itu ya, bukan tidak. Tetapi Scientist yang
ulung dan merdeka pikiran dan kemerdekaan pikiran ini ialah syarat
terutama buat satu Ahli Bukit. Seperti saya ialah syarat buat terbangnya
burung. Satu ahli merdeka dan ulung cerdas itu mesti tak sekejap boleh
melupakan, bahwa ia dalam kandungan Dialektika, dalam perkara yang
mengandung pertentangan, gerakan tempo dan seluk-beluk, dia mesti
lepaskan undang ya itu ya nya. Dalam perkara semacam itu, dia mesti
insyaf bahwa ya itu boleh tidak dan sebaliknya. Kalau dalam hal semacam
itu dia tak lepaskan undang Logika dalam arti sempitnya, maka ia akan
terlepas dari Dunia bukti, karena Dunia bukti akan melepaskannya. Dia
akan terpelatnting ke Alam kosongnya ke Logika Mistika, ke Logika mati.
Bukan kematian Logika, karerna matinya Logika pada otaknya manusia
tiadalah berarti Logika bisa mati. Karena Logika sungguh cukup,
mempunyai daerah di Alam Raya ini, yakni sebagai undangnya benda
bergerak, berpadu dan berpisah, menolak dan menarik.<br />
<br />
Pasal 9. HIDUP.<br />
<br />
Bermula,
maka lebih dahlu saya beri tahukan, bahwa perkara Hidup disini saya
pakai seperti nama benda. Memang hal ini sering tejradi, umapamanya
dalam kalimat, peperangan ini akan menentukan hidup dan matinya
......Juga dalam bahasa lain-lain pun dindunia acap sekali terjadi satu
kata nama pekerjaan sebagai nama benda. Kata hidup itu dalam hal ini
banyak tidak selalu cocok dengan jiwa.<br />
<br />
APAKAH HIDUP ITU?<br />
<br />
Memang
pertanyaan itu buat kita manusia terpenting sekali. Tetapi walaupun
common sense, pikiran biasa tahu apa yang hidup itu, susah sekali jawab
pertanyaan itu dibentuk kedalam satu definisi, ketepatan.<br />
<br />
Encylopaedia
Britannica, Kamus Raja Inggris mendifinisikan Hidup ialah satu jenis
gerak-gerik semata-mata dari pada Benda Hidup bikinan Tuhan (life is the
kind of activities charactiristic of living creatures). Tentulah
pembentukan definisi bukan ahli sembarangan. Pastilah pula definisi ini
cocok dengan pengetahuan Biologi zaman sekarnag, tidak saja di Negara
Inggris, tetapi diseluruh Eropa dan Amerika.<br />
<br />
Walaupun
begitu meskipun definisi semacam itu sudah memadai, tak ada salahanya
kalau kelemahannya saya kemukakan. Definisi itu masih mengandung
kesalahan yang sdangkan Aristoteles pun sudah suruh kita berjaga-jaga.<br />
<br />
Hidup
yang mesti dipastikan itu kita jumpai kembali pada akhir kalimat ialah
pada benda Hidup bikinan Tuhan, Life di jumpai kembali pada living
creatures! Life dan living bedanya hanya yang pertama dipakai sebagai
nama barang, yang kedua sebagai nama pekerjaan. Kita terpaksa bertanya
lagi: apakah yang hidup, bikinan Tuhan itu? Apakah yang “living
creatures” itu? Jadi seperti orang menghasta kain sarung definisi tadi
tak memberi keputusan circulo in defiando.<br />
<br />
Selain dari
pada kelemahan diatas, definisinya Encyclopedia tadi, cuma memenuhi
syarat Logika, tetapi kurang mengandung kebendaan, walaupun ada menyebut
Benda, ialah ,Benda bikinan Tuhan, creatures, seluk-beluk, kena-mengena
dan perlantunan hidup (life) dengan Benda yang disini disebut ia ini,
alam dan keadaan alam, sama sekali tiada tercantum. Dengan begitu
Definisi tadi tidak saja kemiskinan kebendaan, tetapi sama sekali
ketiadaan Dialektika.<br />
<br />
Kalau mau definisi yang cocok
dengan Logika saja, saya pikir lebih baik pakai definisi yang negative
saja, umapamanya: Hidup yaitu bukan mati.<br />
<br />
Marilah kita
adakan classificatin (peng-jenis-an) yang sederhana, barangkali kita
bisa mendapat definisi yang sederhana, walaupun “classification” satu
pasal yang penting dalam ilmu Logika, buat mencari kependekan dalam
segala-gala, saya sengaja menyingkirkan pasal ini. Tetapi dari maksudnya
classification: (peng-jenis-an) ialah meyusun segala bukti yang mau
diperiksa, menurut persamaan dan perbedaan diantara segala bukti itu.
Dengan begitu kita boleh jadi bisa mendapatkan undang yang menguasai
segala bukti itu. Bukti yang akan saya kemukakan memang syah, penting
dan sudah diperalamkan oleh science. Kalau tidak tentulah undangnya
salah atau belum sempurna.<br />
<br />
Segala bukti dari Yang Ada
ia ini Yang Hidup dan tak Hidupnya akan kita jeniskan (classify) disini
semua pokok perkara belaka. Sebab tentu begitu, sebab ilmu yang
berkenaan dengan Yang Ada itu bukanlah Ilmu yang mudah dituliskan dalam
Satu buku berapapun besarnya. Apalagi kalau mau dituliskan dalm satu
setengah halaman seperti maksud “penjenisan” (classification) kita ini.<br />
<ol>
<li>Yang tak Hidup, yang mati itu di Alam Raya ini sudah lebih dari satu
kali kita bilang ialah terdiri dari 92 zat-asli, elements. Kita ambil
yang pening saja diantaranya, buat Yang Hidup yaitu H (ydrogen), C
(arbon), dan O (xigen). Semua zat-asi di Alam Raya ini berdasarkan
proton dan elektron dengan undangnya yang sudah dikenal.</li>
<li>Diantara Yang Hidup itu pada tingkat pertama kita jumpai. Tumbuhan,
persamaannya dengan Yang Mati ialah keduanya mempunyai H, C 2 CO; kedu
jenis ini sama tiada bisa berpindah sendirinya dan sama tiada mempunyai
anggota buat berpindah sendirinya, keduanya sama tiada mempunyai
pancaindera dan anggota buat menghancurkan makanan. Perbedaan Tumbuhan
dengan Zat yang Tak Hidup itu, ialah tumbuhan bisa sama sekali
meneruskan adanya (hidupnya) dengan mengambil makanan dari Benda Mati
(H, C dan O), tetapi Yang Mati tiada bisa. Yang Mati tak bisa, tetapi
tumbuhan menerbitkan putih telur (protein) tepung dan gemuk. Perbedaan
besar Yang Mati, ialah tumbuhan selama ia ada bisa meneruskan
“sendirinya” mengambil makananya dari udara dan tanah, dengan begitu ia
meneruskan adanya. Berbeda dengan Yang Mati, seperti Arloji yan mesti
diputar berulang-ulang supaya dia kembali berjalan. Akhirnya Yang Hidup
beranak bercucu turun-temurun: yang mati tiada begitu.</li>
<li>Hewan: Diantara Yang Hidup, yang lebih tinggi dari pada yang
Tumbuhan, ialah Hewan. Persamaan Hewan dengan Yang Tak Hidup dan dengan
Tumbuhan, ialah semuanya mengandung zat H, C dan O. Perbedaannya Hewan
dengan Tumbuhan yang Mati ialah hewan mempunyai anggota buat
berpindah-pindah (berjalan), mempunyai pancaindera dan anggota
lain-lain, seperti usus, jantung, hati dsb, akhirnya ia berkembang biak.
Persamaan Hewan dengan Tumbuhan, keduanya bisa meneruskan adanya dengan
makannya lagi pula, Hewan dan Tumbuhan mengandung putih telur, gemuk
dan tepung, tetapi Yang Mati tiada. Arloji itu mati kalau tiada diputar.
Lagi pula zat Mati manapun juga tak bisa menimbulkan putih telur dan
CO2. Yang Mati (elements, zat asli) tetap, Yang Hidup bekembang biak.</li>
<li>Manusia yakni Hewan Berakal. Persamaan dan perbedaan manusia dengan
Benda mati dan tumbuhan dalam garis besar di atas sama manusia dengan
persamaan dan perbedaan Hewan dengan Benda Mati dan Tumbuhan. Sebagai
Hewan tentu manusia mempunyai semua sifat besar tadi yang ada pada
Hewan; mengandung putih telur dan CO2 bisa berpindah-pindah menersukan
adanya dengan makanan, mempunyai pancaindera, hati, jantung, perut dll.
dan akhirnya kembang biak. Selama dia ada anggotanya bekerja sendirinya,
bukan seperti arloji perlu diputar berkali-kali. Perbedaan dengan
Hewan, ialah manusia mempunyai kesanggupan untuk mengetahui Alam Raya,
memperalamkan Benda, kodrat benda, tumbuhan Hewan dan manusia sendiri,
membentuk pengertian, paham dan Teori dengan cara Mistika, Logika dan
Dialektika. Pendeknya manusia pandai berpikir, tetapi Hewan Cuma
mempunyai “instinct” (naluri) saja.</li>
</ol>
Atas 4 ikhtisar ini kita bisa mengadakan Peninjauan. Persamaan
besar diantara yang Mati (1) dan yang Hidup (2, 3, 4). Kita dapati
adanya zat-asli H, C dan O yang berdasarkan proton dan elektron serta
hukum- hukumnya.<br />
<br />
Perbedaan besar diantara Yang Mati (1) dan Yang Hidup (1, 2, 3), ialah:<br />
<ul>
<li>Yang Mati tak bisa mengadakan putih telur dan CO2 tetapi yang hidup bisa.</li>
<li>Selama adanya (hidupnya) Yang Hidup dia bisa meneruskan hidupnya
dengan terus-menerus sendirinya, mengambil makanan dari kelilingnya,
tetapi kebiasaan ini tak terdapat pada Yang Mati.</li>
</ul>
Persamaan Kecil diantara 3 jenis Yang Hidup: Tumbuhan, Hewan dan Manusia<br />
<ul>
<li>Ketiganya itu berdasarkan zat putih telur & Co.</li>
<li>Ketiganya bisa meneruskan adanya dengan terus-menerus, mengambil
makanan dari kelilingnya dan membentuk makanan itu buat meneruskan
adanya dan tumbuh atau kembang biaknya</li>
</ul>
Perbedaan kecil diantara 3 jenis Yang Hidup.<br />
<ul>
<li>Tumbuhan tak perlu dan tak bisa berpindah mencari makananya: Makanan
diperolehnya di udara, dan dari tanah dimana tempat yang cocok buat
tumbuhnya. Hewan dan manusia perlu dan bisa berpindah buat mencari
makanan dan jodohnya dan buat menghindarkan musuhnya.</li>
<li>Tumbuhan tak mempunyai anggota terkhsuus buat berpindah (kaki) dan
buat mendengar, melihat dsb. Hewan dan manusia lengkap dengan kaki dan
tangan, mata dan telinga, hati jantung, urat nadi, sarat, otak dsb. buat
mencari makanan, kawan serta menyingkiri atau menewaskan musuh dalam
kehidupannya.</li>
</ul>
Persamaan antara Hewan dan Manusia.<br />
<ul>
<li>Keduanya bertubuh pada zat yang berupakan daging dan
tulang-belulangnya. Keduanya bisa meneruskan adanya dengan terus-menerus
makanan yang diperolehnya menjadkan darah daging dan tulang-belulang
dengan pertolongan anggota dalam badannya yang sendirinya bekerja
terus-menerus sepserti mesin yang automatic, tak perlu pertolongan dari
luar.</li>
<li>Keduanya jenis ini mempunyai anggota terkhusus, buat mencernakan
makanan, berpindah, mendengar, melihat dsb. terutama keduanya mempunyai
anggota terkhusus buat berjuang dan mengadakan turunannya.</li>
</ul>
PERBEDAAN<br />
<ul>
<li>Pertama sekali terdapat pada quantity (besar) dan (quality) sifat tata sarat fan otak.</li>
<li>Hewan Cuma bernaluri (instinct) Manusia itu berakal.</li>
</ul>
Cocok dengan ilmu berpikir berdasarkan Madilog, sekarang kita
cari apa yang Matter, yang benda pada 4 perkara itu, ialah adanya
beebrapa atom seperti H, C dan O berdasarkan proton dan elekron serta
hukumnya. Bagaimana juga bentuknya benda, berupa batu atau besi, air
atau udara, Tumbuhan atau Hewan, monyet atau Manusia, semuanya boleh
disusutkan kepada proton dan elektron, kepada atom. Tetapi banyak dan
susunannya atom pada Yang Mati dan Yang Hidup itu berlainan. Perlainan
itulah yang menimbulkan perlainan sifat pada Yang Mati dan Yang Hidup
itu.<br />
<br />
Jadi menurut banyak dan susunan atom di Alam Raya ini kita sekarang bisa mengadkan pemisah besar yakni:<br />
<ul>
<li>Yang Mati berupa bumi sebagai kumpulan zat asli (element), bintang,
matahari, udara, cahaya sinar, hawa dan seterusnya, yang akan kita
pendekkan dengan perkataan keadaan atau keliling (environmente). Zatnya
bukan putih telur & Co.</li>
<li>Yang Hidup berupa Tumbuhan, Hewan dan Manusia yang semuanya
terkumpul pada yang berbadan (organis). Zatnya mengandung putih telur
& Co.</li>
<li>Diantara Yang Hidup dan Yang Mati, diantara yang berbadan bersama
dengan kelilingnya (organis dan environment)adalah perkenaan dengan
kekal. Tumbuhan, Hewan dan Manusia mengambil zat asli dari kelilingnya
tumbuhan dari bumi dan udara, manusia dari bumi udara dan tumbuhan serta
hewan menukar zat asli menjadi zat badannya, masing-masing berupa kayu,
daun, daging atau tulang dan kalau sampai ajalnya mengembalikan
badannya kepada kelilingnya. Perkenaan antara Yang Hidup dan Yang Mati
itu oleh Yang Hidup dijalankan dengan anggota yang berkenaan, udara
dilayani oleh paru dsb. pekerjaanya anggota itu sebab belum dapat
perkataan lain saya nama saja “peranggotaan”. dalam Biologi,
peranggotaaan itu dinamai Function.</li>
</ul>
Biologi ialah slah satu dari pada Ilmu yang menyelidiki yang
berbadan. Seperti Herbert Spencer, Biologi mengambil tempat dipusat
penyelidikan itu, sedangkan Ilmu Fisika (kodrat) dan Kimia menjadi dasar
serta Ilmu Jiwa dan Ilmu Masyarakat menjadi maksudnya penyelidikan
tadi. Biologi, Ilmu yang Hidup tadi, mengadakan penyelidikan itu dengan
memakai 3 perkara tadi, yakni keliling (environment), yang berbadan
(organism) dan Peranggotaan (Fuction) sebagai 3 coordinates (sangkutan)
ialah beberapa antara (distances) yang ditentukan dari 3 sangkutan,
berganti-ganti. Bagaimana Biologi membentuk definisi atas 3coordiantes
(sangkutan) itu sudah saya tulis sebagai titik melangkah pasal ini.
Kalau mesti saya membentuk definisi itu atau 3 sangkutan (coordinates)
itu, maka saya kira bisa majukan seperti beriktu: Hidup, ialah kodrat
yang sendirinya terus-menerus (automatic) bisa menukar zat asli menjadi
zat badannya sendiri.<br />
<br />
Tetapi saya sendiri tiada putus
dengan definisi semacam ini. Memang definisi semacam ini berdasarkan
Benda dan cocok dengan Logika. Hidup dimasukkan pada golongan yang lebih
luas ialah Kodrat. Berbeda dengan Kodrat lain, kodrat bernama hidup ini
bisa “sendirinya” menukar zat asli (element) menjadi zat badannya
tumbuhan atau Hewan. Kesalahan menghesta kain sarung (circule
indetinicondo) juga disingkiri. Begitu juga kesalahan yang lain-lain.
Walaupun begitu, definisi ini masih kekurangan, ialah kekurangan tempo,
kekurangan sejarah.<br />
<br />
Kita masih ingat apa yang diuraikan
pada permulaan buku ini, ialah Matematika juga memakai 3 definisi
(besaran), seperti panjang, lebar dan tinggi. Tetapi buat mengadakan
perhitungan yang lebih sulit dan dalam Matematika memkai dimensi yang
ke-empat. Kita masih ingat pada Minkowsky yang mendasarkan dimensi
ke-empat itu pada tempo. Tempo ini diandaikan bersiku (perpendicular)
pada masing-masing tiga dimensi yang lain.<br />
<br />
Buat
mengadakan definisi yang lebih sempurna tentangan Hidup itu saya pikir
juga perlu diadakan dimensi ke-empat, yaitu tempo itu. Pada permulaan
buku ini juga sudah dimajukan pentingnya penyesuaian diri (adatability)
bagi sesuatu yang berbadan pada kelilingnya. Jadi penyesuaian diri itu
(adaptability) ada mengandung perkara tempo, sebagai dimensi ke-empat.<br />
<br />
Keliling,
badan mengandung perkara tempo. Tetapi masing-masing boleh dipikirkan
sendirinya. Sebaliknya penyesuaian itu mesti mengandung lebih dari satu
diri. Kita masih pikirkan diri yang menyesuaikan dirinya ini sendiri
sebagai diri ke I dan tempatnya penyesuaian itu dengan perantaran
anggota sebagai diri ke II. Penyesuaian itu mesti mengandung tempo
sebgai perkara yang penting. Umpamanya satu badan tumbuhan yang
menyesuaikan dirinya pada tempat yang baru dengan perantraaan anggotanya
tentulah menuntut tempo yang tentu diketahui hasilnya.<br />
<br />
Akhirnya
penyesuaian diri dala tempo itu, juga mengandung tolong-menolong
diantara mereka dalam satu jenis. Sebaliknya pertarungan terus-menerus
antara diri sendiri dan orang lain dalam satu jenis atau antara sendiri
atau sejenis dengan diri atau jenis lain dan akhirnya dengan alam
kelilingnya. Termasuk pula dalam penyesuaian yang berlaku dalam tempo
itu, perkara yang berhubungan dengan turun-menurun (inheritence) baik
turun-menurunnya sifat asli ataupun sifat yang diperoleh.<br />
<br />
Demikianlah
sekarang kita sampai ketingkat Dialektika dari madilog. Dengan sematang
dan cara dialektika sekarang kita memandang berganti-ganti dengan tiada
melupakan perkenaan dan perlantunan dengan seluruhnya kepada empat
coordinates kita; 1. Keliling, 2. Yang berbadan, 3. Peranggotaan dan 4.
Penyesuaian.<br />
<br />
Dengan tiada melebihi satu katapun saya
berani bilang, bahwa 1001 contoh bisa dimajukan buat pendalaman
penjenisan (classification) yang diatas.<br />
<br />
Dari badan
hidup yang terkecil sampai badan manusia, ialah badan yang tersulit
memang penuh contoh yang mengandung 4 perkara itu. Dari segala contoh
itu, kita ambil definisi yang kita maksudkan. Karena banyaknya itu, maka
kita kekurangan tempat dan tempo buat menyelidiki satu persatuannya.
Tetapi karena semuanya bisa dipakai, karena semuanya mendandung sari
yang sama, mak akita bisa susutkan penyelidikan itu pada badan (hidup)
terkecil dan badan tersempurna: Pada amuba dan pada manusia berjuta-juta
badan diantara keduanya itu, jutaan jenis tumbuhan dan hewan
..............(hewan yang punah dan hidup saja lebih kurang ada dua juta
(2.000.000) jenis, baiklah kita lampaui saja).<br />
<br />
Bermula
maka badan manusia dan hewan itu terdiri atas berjenis-jenis anggota.
Hampir tak ada bagian badan yang bukan anggota dan kerja sebagai
anggota-menganggota, kulit untuk merasa dan mengeluarkan keringat, mata
melihat, hidung pencium dsb, jantung sebagai pusat pengairan dengan
darah, rabu pusat erygeen dan lain-lain anggota; syarat dan otak sebagai
general staf, Markas besa Balatentara, yang mengatur jalannya sekalian
anggota itu. Yang bukan makanan itu dikeluarkan sebagai ampas, atau
kalau tinggal dalam badan bisa mengganggu kesehatan atau jiwa kita.
Badan kita dan hewan boleh dimisalkan dengan satu mesin, satu mesin yang
paling sulit dan bisa bekerja, terus bekerja sendirinya. Selama hidup:
mengambil, mencernakan makanan, menukar makanan tadi jadi darah, daging,
nadi, syarat, tulang dsb dan mebagikan zat badan tadi keseluruh tubuh
kita. Sebaliknya mengeluarkan ampas dari badan kita, seterusnya
menurunkan badan kita pada anak dna cucu. Buat mencair makanan dan
meneruskan turunan perlulah pertarungan seru dan kekal dikeliling kita.<br />
<br />
Sebaliknya,
pula koperasi, tolong-bertolong yang rapi. Dalam riwayat bertarung dan
tolong-bertolong dalam jutaan tahun itu, majulah bermacam-macam anggota
pada satu badan. Anggota yang bermacam-macam bentuk dan kerjanya itu,
semunya pada hwan tinggi umumnya, dan manusia terkhususnya diatur
jalannya oleh Markas Besar bernama syaraf dan otak-otak.<br />
<br />
Masing-masing
anggota dibagi pula atas urat dan nadi berjuta-juta dan urat serta nadi
tadi terbagi pula atas cel (cel aslinya dair bahasa latin, ialah
bilik). Semenjak para ahli Schleiden dan Schwann (1834) cel itu pada
satu pihak dianggap sebagai susunan, atau badan terkecil, dan pada pihak
lain sebagai ukuran satuan (unit) dari penganggotaan atau physiogical
activite.<br />
<br />
Cel, kalau dibagi terus kita dapati
protoplasma. Menurut Huxley, maka protoplasma inilah benda lantai semua
yang hidup; protplasma inilah yang banyak mengandung putih telur yang
kita jumpai pada telur susu dan tampang. Lebih dari 51 % zatnya putih
telur terdiri dari carbon. Putih telur terdapat pada semua celnya yang
hidup.<br />
<br />
Kembali kita pada Cel. Bermacam-macam besarnya
cel dan berjuta hewan itu. Banayk pula bakteria (kuman) yang Cuma bisa
tampak dibawah teropong saja. Tetapi banyakpula cel yang tampak oleh
mata telanjang. Bagaimana juga, scientist pada tingkat ilmu bukti masa
sekarang, menganggap cel itu sebagai benda yang bisa menunjukkan
(membuktikan) “hidup” tetapi seperti atom tak bisa dibagi lagi sebagai
“benda hidup”.<br />
<br />
Setelah hawa bumi kita ini pada satu
tempo turun pada satu tingkat, maka sebagai hasil akibat “undang”
perubahan bilanagan menjadi perubahan sifat timbullah “benda hidup”
pertama, ialah amuba. Inilah Benda-hidup yang terkecil yang terdiri dari
satu cel saja.<br />
<br />
Adapun panas (temperatur) badannya
amuba ini, machluk asli ini “sama” dengan panas air tempatnya tinggal.
Apabila panasnya air itu berubah, maka perubahan itu membahayakan
hidupnya amuba itu. Buat menghindarkan tiada lain daya amuba melainakn
melarikan diri dari tempat itu. Jadi sang amuba belum mempunyai anggota
terkhusus buat menyesuaikan dirinya dengan pertukaran hawa.<br />
<br />
Ratusan,
jutaan tahun sesudah amuba lahir, bagaimana kita melalaui
berjenis-jenis benda hidup ber-cel satu atau lebih dan takluk pada hukum
“perubahan” bilangan menjadi perubahan sifat serta “hukum Pembatalan
kebatalan”, maka kita sampai pada tingkat Nominal (hewan yang melahirkan
anak hidup-hidup) yang termasuk juga manusia, dinamakan berdarah panas.<br />
<br />
Maka
badan yang berdarah panas ini umumnya dan badannya manusia
terkhususnya, tidak lain melainkan reaksi Alkimiah (chemical reaction)
yang tak terhitung banyaknya dan tak berhenti berlaku. Masing-maisng
reaksi dari bermacam-macam percampuran, perpaduan dan perpisahan zat
dalam badan kita itu dijalankan dengan kecepatan yang tentu dalam tempo
yang pasti pula. Hasil dari bermacam-macam perpaduan dan perpisahan
dalam rabu, jantung, perut dsb itu, hasil pengiriman kabar masuk dan
keluar melalui anggota mata, telinga, kulit dsb melalui syaraf dan otak
itu; jadi hasil mengambil bahan, membikin darah dsb membahagikan zat
keseluruh badan, mengatur semua penghasilan, pengangkutan dan pebahagian
itu dengan urusannya Markas Besar sendiri mesti terjadi pada tempo yang
tentu. Tak ada anggota yang boleh lalai atau terlampau cepat.<br />
<br />
Pada
satu pabrik bikinan manusia yang paling gampang pula, mestilah ada
“kecocokan” tempo bekerja buat satu-satu departemen (bagian). Pengarang
dalam satu percetakan tak boleh terlambat mengirimkan karangannya. Mesin
tak boleh terlambat menghabiskan cetakan pertama buat dikoreksi. Surat
kabar dan pengirim tak boleh lalai menjumpai langganan. Bagian technik,
administrasi dan pembagian mesti menjalankan kewajibannya pada tempo
yang pasti. Baru bisa didapati satu harmoni, baru diperoeh satu orkestra
dimana berjenis-jenis perkakas bisa menimbulkan satu bunyi, paduan
bunyi yang merdu.<br />
<br />
Apalagi Badan Manusia yang tersulit
diatas bumi ini, yang terjadi dari bermacam-macam anggota, yang hasil
dari berbagai-bagai reaksinya itu mesti mengadakan harmoni, penyesuaian
pula.<br />
<br />
Reaksi Alkimiah dalam Badan kita masing-masing
dijalankan dengan kecepatan yang tentu. Tetapi kecepatan tidak saja di
tentukan oeh sifat kerjanya sendiri, tetapi juga oleh hawa panas dan
dingin. Kecepatan bekerjanya perpaduan dan perpisahan itu turun naik dan
turun naiknya panas.<br />
<br />
Seandainya seluruh Badan kita,
bisa mengadakan harmoni dari bermacam-macam anggotanya itu pada panas
36º C. Pada hawa ini tiap-tiap anggota bisa menganggota, yakni
menjalankan kewajibannya sendiri. Seterusnya anggota itu pada hawa
tersebut, kecepatannya kerja itu cocok pula dengan orkes, harmoni
pekerjaan sekalian anggota.<br />
<br />
Sekarang panas tadi berubah
dari 36 derajat Celcius menjadi 10 serajat. Satu anggota susah atau
mustahil bisa mencocokkan cepatnya kerja dengan harmoni dari seluruhnya
anggota. Yang lain tak begitu dipengaruhi oleh perubahan hawa itu.
Akibat buat bermacam-macam anggota itu tentulah satu kekacauan atau
malapetaka. Tetapi pada manusia kita dapati pembatalan kebatalan. Pada
manusia (yang berdarah panas) kita dapati penyesuaian. Panas badan kita
sedikit sekali berubahnya, walaupun hawa diluar badan kita turun naik
dengan banyak angka. Panas itu tetap buat seluruh Badan. Akhirnya
panasnya badan kita itu hampir tetap buat berlainan tempat. Inilah yang
dinamai para ahli “Constancy of the Internal Environment” aritnya
“ketetapan panas dalam Badan”. Berlainan dengan amuba & Co. Buat
mengatur setimbangnya yang hilang dengan yang tumbuh itu mendapat
anggota terkhusus, buat mengendali panasnya badan. Panas yang hilang
ditimbangi oleh panas yang dibikin dalam badan itu. Ada perawat
terkhusus dalam badan kita, badan manusia.<br />
<br />
Dengan
“ketetapan panas badan” kita itu, badan kita bisa memilih reaksinya
Alkimiah yang cocok dengan panas yang tetap tadi, kita tak perlu
memperdulikan akibatnya perubahan panas diluar badan kita itu. Kita tak
perlu lari, seperti sang Amuba, buat menyingkiri sedikit perubahan panas
diluar Badan kita. “Perubahan” panas diluar “Badan” kita, dijawab
dengan “ketetapan” panas dalam badan kita. Dengan begitu kita bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan hawa.<br />
<br />
Penyesuaian
diri itu dan berhubung dengan itu anggota buat penyesuaikan diri dengan
keliling itu tiadalah diperoleh dengan tiba-tiba pada satu tempo saja.
Anggota baru buat penyesuaian diri itu didapat sesudah jutaan tahun,
sebagai hasil dari evolusi. Dari yang hidup ber-cel satu seperti Amuba
sampai ke Hewan Yang Berdarah Panas mesti menempuh jutaan tahun. Ahli
zaman sekarang tiada bisa semenitpun, dalam pekerjannya berpikir itu
meandaikan, bahwa sesuatu Badan atau sesuatu anggota itu bikinan Dewa Ra
atau Mahakuasa yang manapun juga. Dia mesti melangkah dengan dan mesti
mengaku penuh kebenarannya Evolusi.<br />
<br />
Yang menjadi
pertikaian pikiran, Cuma bagaimana Evolusi itu berlaku. Perkara
“bagaimananya” tentulah susah dijawab, karena sejarahnya manusia umumnya
dan sejarahnya Ilmu Biologi terkhususnya amat pendek, kalau
dibandingkan dengan sejarahnya Yang Hidup. Walaupun Ilmu berpikir
bertambah jitu, perkakas pemeriksa bertambah pasti, peralaman baru
bertimbun-timbun, penggalian tulang-belulang Yang Mati (punah) banyak
memberi keterangan dan simpulan baru, belumlah semuanya dapat memberi
kepastian atas “bagaimana” berlakunya Evolusi ini.<br />
<br />
Berhubung
dengan “bagaimana” berlakunya Evolusi itu, kita berjumpa dengan empat
teori. Sebetulnya Cuma tiga, sebab teori yang ke-empat Cuma mengisi yang
pertama. Pertama, Lamark & Co menganggap Keliling itu membentuk
Badan dan anggotanya semasa sejarahnya sesuatu jenis hewan.<br />
<br />
Kedua,
Keliling sama sekali tiada mempengaruhi Badan dan anggota sesuatu
jenis, sesuatu jenis hewan baikpun langsung atau tak langsung. Badan dan
Anggota sebagai hasil turun-temurun itu mengandung dan melakukan
nasibnya (takdirnya) sendiri (predetermined).<br />
<br />
Ketiga,
Keliling dengan tata langsung memang membentuk badan dan Anggotanya.
Keliling membantu beberapa perubahan pada Anggota turunan. Anggota yang
cocok dengan keadaan yang baru, dibantu dan yang tiada cocok
dilenyapkan. Inilah teori Darwin.<br />
<br />
Yang ke-empat Cuma
buat memenuhi yang pertama. Keliling dianggap membentuk Badan dan
Anggotanya dengan jalan tak langsung. Badan itulah yang menyesuaikan
dirinya dengan Keliling. Dengan begitu anggotanya jadi berubah.
Perubahan susunan anggota ini diturunkan pada turunnya.<br />
<br />
Kita
lihat pada teori pertama, Lamark satu pekerjaan yang terjadi dari satu
pihak saja ialah dari Keliling semata-mata. Ini cocok dengan
materialisme yang mekanis, berlaku seperti mesin. Tak ada perlantunan.<br />
Teori kedua ada berbau “nasib” takdir berbau ke-Tuhanan yang menentukan nasib itu lebih dahulu.<br />
<br />
Pada
Darwin, pada teori ketiga kita ada jumpai seluk-beluk. Badan dan
anggotanya bukanlah semata-mata benda passive, penerima saja seperti
tanah liat, yang bisa dibentuk sesukanya. Bukan periuk saja. Juga bukan
benda yang sudah dinasibkan bisa membentuk dirinya sendiri dengan tiada
memperdulikan kelilingnya. Ilmu Biologi pada masa ini lebih berdekataan
dengan teori Darwin dari pada teori yang lain-lain.<br />
<br />
Pada
Darwin kita dapat seluk-beluk antara hewan dan Kelilingnya tiada
bersimaharajela membentuk hewan semau-maunya. Hewanpun tiada
bersimaharajalela membentuk dirinya sendiri. Keliling membantu anggota
yang cocok dan melenyapkan anggota yang janggal. Hewan memperbaiki
anggota itu pada turunnya, karena betina memilih laki yang tergagah,
terpintar menyanyi atau menari dan yang paling cantik buat jodohnya.
Dengan begitu lama, lembut badan dan Anggotanya sedikit demi sedikit
berubah sampai sesuai dengan Kelilingnya. Semuanya mengandung sejarah
yang lama sekali.<br />
<br />
Penyesuaian terjadi diantara sesuatu
Badan dan Anggota dengan Kelilingnya. Penyesuaian itu dijawab oleh Badan
kita dengan Anggota yang berkenaan. Tadi sudah dibilang, bahwa badan
kita mempunyai anggota pesawat terkhusus buat mengatur setimbangnya
panas yang hilang dengan panas yang ditimbulkan. Akan terlalu panjang
bagian tulisan ini dan akan melampaui maksud kalau disini mesti
diuraikan pula. Bagaimana semua anggota dalam badan kita menganggotakan
semua setimbangan itu. Memadailah sudah, kalau kita bilang, bahwa cukup
peranggotaan dalam badan kita buat mengadakan, tidak saja panas yang
tetap tetapi juga gula, putih telur, Oxygen dll yang tetap banyaknya.<br />
<br />
Dalam
semua hal ini kelihatan, bahwa Badan kita ini ialah satu pabrik yang
sangat sulit, satu proses-alkimiah, yang tak berhenti kerjanya dan
bekerja sendiri saja. Sendirinya semua pesawat dalam badan kita
mengurangkan yang lebih dan menambah yang kurang. Tiada ia menunggu
perintah dari supir atau masinis. Akhinrya teranglah pula, bahwa pabrik
maha ajaib, yang automatic ini ialah hasil dari penyesuaian diri dengan
Kelilingnya dalam berjuta-juta tahun.<br />
<br />
Cukuplah sudah
kita membentangkan kiri-kanan. Sekarang sampailah waktunya buat
mengadakan simpulan. Kembali kita pada maksud buat membikin definisi
tentang Hidup dengan memperhatikan 4 sangkutan ini yakni Keliling, Yang
Berbadan, Peranggotaan dan penyesuaian. Maka sekarang definisi itu bisa
dibentuk dengan Hidup, ialah Kodrat dan bisa menukar zat asli jadi zat
badannya itu, sebagai hasil dari penyesuaian Badan dan Peranggotaan
dengan perubahan Kelilingnya (sedikit keterangan!). Pada definisi ini
Kodrat dianggap golongan yang lebih dari hidup. Kodrat itu termasuk baik
pada yang Mati ataupun yang Hidup. Perbedaannya Kodrat yang Hidup
dengan yang Mati, ialah yang pertama bisa menukar zat-asli jadi
zat-bahannya (yang mengandung putih telur & Co).<br />
<br />
Kodrat
ini adalah hasil dari penyesuaian Badan dan Anggota dengan Kelilingnya.
Perkataan “hasil” itu mengandung pengertian tempo.<br />
<br />
Buat peramtaan, maka keempat definisinya Hidup itu saya tuliskan dibawah ini:<br />
<ul>
<li>Hidup ialah satu jenis gerak-gerik (activiteis) semata-mata dari pada Benda (hidup) berkenaan Tuhan (living creatures).</li>
<li>Hidup yaitu yang bukan mati (sebagai definisi tandingan, (saingan) oleh penulis ini).</li>
<li>Hidup ialah kodrat yang sendirinya terus-menerus (autoamtic) bisa
menukar zat-asli (element) menjadi zat-badannya sendiri. (Oleh penulis!
Berdasarkan Badan, Peranggotaan dan Keliling).</li>
<li>Hidup, ialah Kodrat, sebagai h a s i l dari penyesuaian Badan dan
Peranggotaan dengan Kelilingnya, dan bisa menukar zat-asli menjadi
zat-badannya. (Oleh penulis! Berdasarkan 4 sangkutan coordinates).</li>
</ul>
Pasal 10 UNDANG SEJARAH YANG HIDUP.<br />
<br />
Dalam
sejarahnya benda yang terkecil serta kodratnya ialah atom sempai menjadi
Alam Raya sekarang kita sudah saksikan, bagaimana kuasanya undang
Dialektika beralasan benda itu. Sebagai tulang-belulang pada sesuatu
badan, begitulah pula undang Dialektika itu membatasi daerahnya. Dalam
daerah inilah bisa dan mesti bekerjanya Logiika. Dalam berjuta-juta
tahun, pada hawa maha panas berkurang-kurang sederajat demi sederajat
atom dari hydrogen bertambah elektron satu demi satu, sampai kesaatnya:
ini bukan lagi atom dulu dan belum lagi baru. Apda saat ini atom tadi,
ialah lama dan baru. A = non A Kemudian timbullah atom baru, dengan
begtu terjadilah pembatalan kebatalan.<br />
<br />
Demikianlah kita sampai kepada 92 jenis atom yang sudah diketahui pada masa ini.<br />
<br />
Menurut
hukum “perubahan bilangan menjadi perubahan sifat” sampai kepada
sesuatu benda itu menjadi baru dan lama (A = non A) dan akhirnya tiba
dihukum “pembatalan kebatalan” kita dapatkan 92 element(zat-asli
sekarang) yang membentuk jarinya jadi bermacam-macam molekulen. Yang
terakhir ini menurut hukum tadi juga, terutama berhubung dengan
tambahnya carbon, diantara ratusan ribu paduan carbon kita jumpakan
tepung, gemung dan putih telur.<br />
<br />
Sekarang putih telurlah
yang akan kita pakai buat titik melangkah. Pada putih telur ini kita
jumpakan hukum A = non A. Kalau kita bertanya apakah telur ini yang Mati
atau yang Hidup, maka kita bisa jawab dengan ya semata-mata atau t i d a
k semata-mata. Logika sudah terlepas kekuasannya pada titik ini. Kita
mesti bernaung dibawah Dialektika. Kita mesti jawab dengan y a dan t i d
a k. Putih telur ialah sesuatu sipang, kedaerah yang Hidup dan kedaerah
yang Mati.<br />
<br />
Menurut garis besarnya saja dalam
sejarahnya putih telur pada panas yang turun dari sederajat demi
sederajat kita mesti sampai kesaat baru itu lama. A itu non A. Akhirnya
sesudah yang Hidup (Biology) pada tingkat eskarang dianggap sebagai
satuan (unit) dari yang Hidup. Cel tak bisa dibagi lagi. Aklau dibagi
kita tak mendapatkan yang kita sekarnag namakan yang Hidup lagi. Kalau
seandainya Cel yang dianggap lebih dulu dari pada putih telur, maka
lakon tadi berjalan sebaliknya yakni dari cel ke putih telur. Hal mana
yang dulu itu tak penting pada bagian ini. Yang penting ialah a p a dan b
a g a i m a n a berlakunya undang sejarah Yang Hidup itu. Pada ilmu
yang bersangkutang (seperti Biology dsb). dengan Logika dan
perkakasnyalah terserah kewajiban buat menentukan mana yang pertama mana
yang kemudian, diantara tiap-tiap buktinya. Cel pada satu pihak
membatalkan benda yang dibelakang sejarahnya ialah putih telur tadi.
Tetapi terhadap pada benda didepan sejarahnya ia bermuka dua. Ia adalah
simpang buat dua arah. Ia adalah A = Non A. Satu arah menuju
pertumbuhan. Arah yang lain menuju ke Hewan. Pada cel pertama sekali
didapat benda kedunya “baru dan lama”, tumbuhan dan hewan; A = Non A.<br />
<br />
Terus
sejarah berjalan selangkah demi selangkah, sampai ke “pembatalan
kebatalan”. Sekarang kita pasti bisa memisahkan tumbuhan dari hewan.
Tumbuhan itu tidak lagi hewan dan hewan itu tidak lagi tumbuhan, seperti
pada satu saat yang lampau.<br />
<br />
Tidalah disini akan kita
ikuti sejarahnya bermacam-macam tumbuhan yang masih Hidup diseluruh bumi
kita ini saja atau pun yang sudah. Tiadalah kita bisa dan perlu
mengikuti sejarahnya kurang lebih 2.000.000 jenis hewan yang masih hidup
di bumi dan yang sudah punah tetapi ditemui tulang-belulangnya terkubur
di daratan dan lautan. Yang akan kita majukan Cuma undang sejarahnya
saja. Undangnya itu tiada lain melainkan undang yang berlaku pada Benda
terkecil, benda yang kita namai mati itu dan yang terbesar ialah Alam
Raya: bermula perubahan bilangan menjadi perubahan sifat, sampai
ketingkat pertengahan: A itu sama dengan non A, baru itu lama, akhirnya
berlaku pembatalan kebatalan.<br />
<br />
Begitulah dalam garis
besar saja pada sejarah Yang Hidup dalam jutaan tahun dari Yang Hidup
bercel satu saja dari pada Amuba yang hidup dalam air tadi lama-kelamaan
kita sampai pada ikan yang emmpunyai banyak cel dan akhirnya pada
amfibi: binatang yang hidup di air dan daratan seperti kodok.<br />
<br />
Menurut
hukum Dialektika tadi, maka radai (fins) yang kita dapati pada
gerundang seperti pada ikan sudah berganti menjadi kaki pada kodok.
Insang pada gerundang, seperti terdapat pada ikan, ialah teman
sealamnya, sudah menjelma menjadi rabu. Didarat, dimana udara lebih
membutuhkan sokongan (tongkat) dari pada didalam air, maka kaki tangan
kodok boleh dipakai sebagai tongkat. Kaki tangan boleh dipakai pula buat
bergerak serta jari boelh dipakai buat memegang dan memeluk. Tata saraf
(nervous-system) yang terbawa oleh kemajuan tulang-belulangnya kaki
tangan bisa maju dalam kehidupan pada keadaan baru. Pilihan alam
diantara anggota yang cocok dalam pertarungan seru dan tak
habis-habisnya, yang mesti di alami sang kodok, pertukaran anggota
sedikit demi sedikit, dari bapak turun keanak, kecucu-kecicit akhirnya
menimbulkan y a dan b u k a n, kodok. Sampai kita pada hukum pembatalan
kebatalan, ke binatang MENJALAR seperti ular dsb. disini faktor
(perkara) baru, yang penting buat yang hidup umumnya dan manusia
terkhususnya, timbul ailah menampakkan dirinya lebih terang: otak Yang
dinamai otak depan itu pada binatang yang menjalar lebih besar dari pada
yang terdapat pada ikan dan kodok. Tiada mengherankan karena keadaan
didarat dan pertarungan didarat adalah bermacam-macam. Perubahan hawa,
angin, topan, hujan, panas, sejuk, dsb lebih berpengaruh pada binatang
yang hidup di darat dari pada yang hidup didalam air mencari makanan
buat diri, kawan dan anak didaratan yang penuh dengan musuh dan bencana
alam sendiri, menuntut anggota yang lebih sempurna dari pada ketika
hidup dalam air. Alam memilih anggota yang cocok buat pertaruan seru
sengit yang tak putus-putusnya itu dan memusnahkan anggota yang janggal
(Darwinisme). Turunan terus-menerus memajukan anggota yang baik tadi.
Seperti pemeriksa hewan terpelajar dalam tempo yang sedikit saja bisa
menyaksikan perubahan sedikit demi sedikit, demikianlah hewan dalam
pertaruan jutaan tahun bisa membutktikan perubahan bilangan menjadi
perubahan sifat. Kita sampai pada mengandung bayi dalam perutnya, brung
yang masih bertelur seperti ular dan akhinrya pada Hewan yang berdarah
panas melahirkan anak hidup-hidup, menyusukan anak itu dan mendidik anak
itu sampai bisa beridiri sendiri menentang musuh didalam dan diluar.<br />
<br />
Manusia
yang mendidik anaknya dalam sekolah taman anak-anak disekolah Rakyat,
Menengah Pertama dan Tinggi, di Sekolah Tinggi buat Meester, Dokter,
Insinyur, dll ... buat kelak meladeni pertaruan dalam masyarakat sendiri
pada satu pihak dan terhadap pada Negara dan Masyarkat serta Alam Raya
pada lain pihak.<br />
<br />
Menurut hukum Dialektika tadi juga,
akhirnya ibu hewan dan Manusia, memperoleh anggota terkhusus dalam
badannya buat memupuk anaknya dengan darahnya dalam kandungannya.
Binatang dan Manusia mendapatkan otak buat menyelenggarakan semua
gerakan dalam dan luar badannya sebagai Markas Besar menyelenggarakan
sesuatu peperangan dengan tipu muslihatnya. Otak. Inilah benda terakhir
yang diperoleh yang Hidup. Benda yang maha sulit, maka penting dan maha
ajaib. Tetapi baik dalam hal susunannya (structuur) ataupun
peranggotaannya (fuction) sejarahnya otak dari otaknya ikan, kodok,
ular, burung, hewan dan manusia, diantara kelas tani saudagar, proletar
dan akhirnya (boleh jadi juga?) diantara kelas intellek, modal, busyauah
dan proletar .......... pendeknya sejarah otak, dalam semua jenis hewan
dan golongan manusia itu takluk juga pada Ada t a k a d a dan a d a t
a k a d a (thesis, antithesis, dan synthesis).<br />
<br />
hukum
pembatalan kebatalan buat mengadakan setimbang, ketetapan tingginya
panas dalam badan sudah kita uraikan lebih dulu. Tak perlu diulang lagi.
Sambil lalu sudah dibilang pesawat memegang ,”setimbangnya” banyak,
gula, putih telur, oxygen, hydrogen, dsb dalam badan yang berdarah panas
itu.<br />
<br />
Baik juga disini dijelaskan sedikit bagaimana
pesawat yang bekerja sendirinya itu (automatic) dalam bilik kimia
(laboratorium) pada badan kita menjalankan kewajibannya. Henerson dan
Hasselbek membuktikan bahwa timbunan (concentration)nya H(ydrogen)-ion
itu tiada tergantung pada setimbangnya adanya kedua zat itu. Bagaimana
pesawat dalam badan kita mengadakan setimbang itu dengan tetap?<br />
<br />
Pertama
perantaraan resperatry (tata-bernafas). Naiknya banyak H-ion dalam
darah kita menyebabkan naiknya gerakan pusat pernafasan. Hal ini
meyebabkan naiknya kehilangan carbonit-acid (yang mengandung H. itu!)
pula. Jadi naiknya tambah menyebabkan naiknya kurang; naiknya dapat
menimbulkan naiknya hilang.<br />
<br />
Kedua dengan perantaraan
buah punggung (kidneys). Kalau timbunan acid (asam) menjadi kurang dalam
badan kita, maka kecing kita mengeluarkan alkali (asin) berlebih sama
dengan kurangnya asam tadi. Jadi kurang masuknya pada satu pihak
disteimbangi dengan lebih keluarnya pada lain pihak. Hasilnya tetap
setimbang.<br />
<br />
Semuanya ini terjadi dengan tidak diawasi
oleh ahli kimia (laborant), automatc, ajaib, tetapi tidak gaib sesudah
diketahui undang sejarahnya!<br />
<br />
Tak bisa dipisahkan dair
bendanya dan sejajar jalannya dengan benda tadi, begitulah pula mesti
dianggap, sejarahnya kodrat. Terkandung oleh Yang Mati, kodrat ini
berupa cahaya, sinar dan panas atau tersembunyi ia berupa listirk,
gerakan perpaduan dan perpisahan dalam Kimia dan Gerakan Tolak dan
Tarik. Pada tumbuhan kodrat ini bertukar menjadi h i d u p yang bisa
menukar element menjadi zat badannya sendiri; yang bisa bergerak mencari
sinar dengan pucuknya, ditaruh diatas ataupun dibawah pucuk tumbuhan
itu: yang bisa mencari air dengan uratnya baikpun ditaruh dibawah
ataupun diatas satu tumbuhan (Ingat satu benih dalam msatu peralaman). H
i d u p itu membentuk dirinya seperti instinct pada hewan, kepandaian
yang tiada dipelajari, melainkan dipusakai dari ibu bapak; yang bisa
mencari makanan, mencari obat diantara benda disekelilingnya, memelihara
dan membela anak mati-matian, walaupun sering Sang Ibu biasanya penakut
dan mahluk yang lemah; menghindarkan atau atau melawan musuh
mati-matian; mencari jodoh yang jempol dalam segala-gala ......dsb.
akhirnya instinct tadi berbentuk menjadi a k a l, manusia yang bisa
sadar akan dirinya sendiri memperalamkan Alam Raya terkecil dan
terbesar; bisa membentuk paham, teori, idaman dan rancangan dan
menjalankan rencana itu dalam alamnya dengan begitu pada lagi diam,
passif, dibentuk alam melainkan membentuk sipembentuk itu sendiri.<br />
<br />
Tidaklah
perlu dan tidak pada tempatnya disini dibentangkan buktinya sejarah
otak dari yang berbentuk pada cacing atau ikan sampai pada manusia; yang
dibentuk dalam jutaan tahun dalam keadaan berubah-ubah itu; yang
dibentuk dalam iklim pertarungan dan iklim bertolong-tolongan itu.
Pastilah sudah sejarahnya itu berlaku menruut hukum Dialektika sebagai
tulang-belulang.<br />
<br />
Menurut undang inilah, kodrat yang
terdapat pada Yang Mati itu berubah sedikit demi sedikit menjadi H i d u
p pada tumbuhan dan terus menjadi i n s t i n c t pada hewan, dan
akhirnya sejajar dengan badannya dari otak kecil sekali pada hewan
rendah menjadi otak terbesar pada manusia menempuh undang Dialektika
juga achomadia sampai pada akal kita manusia.<br />
<br />
Syahdan a
k a l inipun baru menempuh sejarah terkira. Tingginya akal bakal
melambung tak bisa diukur, karena semua ukuran kita sekarang ialah
barang yang tetap, barang yang ditetapkan (note: Laurentz, Relativity of
measurements). Tetapi a k a l itu maju menurut undang gerakan, undang
pertentangan dan berseluk-beluk dengan sejarahnya terus-menerus.<br />
<br />
Sejarah
Alam Raya ialah sejarah terus-menerus, keterus-menerusnya satu sejarah,
otak dan akal sebagai bagian dari benda dan kodratnya Alam Raya,
mempunyai sejarah yang terus-menerus pula.<br />
<br />
Tetapi
sejarahnya hidup pada tumbuhan sampai ke instinct pada hewan dan terus
ke akal pada manusia sejajar dengan sejarah cel tumbuhan, bendanya
hewan, sampai akhirnya pada cel anggota manusia, takluk pada undang
Dialektika. Dalam badan yang ditulang-belulangi oleh Dialektika yang
beralasan Benda inilah berlaku terus-menerus pula Logika yang berbentuk
pada bermacam-macam ilmu buat mempelajari yang hidup Ilmu Tumbuhan, Ilmu
Binatang, Ilmu Kuman dsb. karena manusia itu satu “hewan dalam
masyarakat” yang tiada pula bisa dipisahkan dengan masyarakatnya, maka
ilmu yang timbul buat mempelajari manusia juga tiadalah ilmu semata-mata
mempelajari Badan dan peranggotaan (physiologie) dan Jiwanya
(psychologie), Ilmu Tumbuh, dari bayi sampai balig (embryologie) dsb
saja tetapi juga Ilmu Masyarakat dengan cabang-cabangnya Ekonomi,
Politik dll.<br />
<br />
Puluhan ribuan peralaman yang diadakan
oleh para ahli buat menentukan sifat dna gerak-geriknya tumbuhan. Puluh
ribuan pula peralaman buat menentukan sifat Badan dan insticntnya hewan.
Bertimbun-timbun pula peralaman buat menentukan sifat dan gerakannya
otak manusia. Masing-masing cabangnya Ilmu Hidup terutama pada satu abad
dibelakang ini sudah mencapai puncak yang tinggi, lebih tinggi dari
puncak yang dicapai seluruh manusia pada 500.000 tahun dibelakang ini.<br />
<br />
Tetapi
bagaimana juga majunya semua peralaman dan undang yang didapat oleh
bermacam-macam cabangnya Ilmu yang Hidup itu, tiadalah dia bisa
melupakan daerah tempatnya bekerja. Luas dan sifat arahnya bekerja itu
dibatasi, ditulang-belulangi dan dengan beitu ditentukan oleh Dialektika
Materialisme. Para ahli tak sekejappun bisa melupakan pertentangan
gerakan, perkenaan dan tempo.<br />
<br />
Melupakan Daialektika
yang berdasarkan Materialisme, bisa melantingkan para ahli ke Alam
Mistika atau kealam Mekanisme. Dari susunan cel sampai kesusunan Badan
Manusia, dari instict sampai keakal, semua benda dan tunduk pada hukum
Dialektika. Tetapi Dialektika ini takluk pula pada Materialisme,
kebendaan. Bukan Materialisme yang takluk pada Dialektika. Dialektika
itu bisa lahir lebih dahulu dalam otak manusia yang paling cerdas.
Tetapi Dialektika semacam itu mesti cocok dengan Dialektikanya Benda,
yakni hukum gerakannya Benda. Kalau besok atau lusa tiada didapati
kecocokan itu, maka Dialektika semacam itu berarti Dialektika kosong,
Dialektika impian, yakni impiannya seorang ahli Dialektika.<br />
<br />
Pasal 11. KEPERCAYAAN.<br />
<br />
Yang
saya maksudkan dengan kepercayaan, ialah semua paham yang tiada
beralasan kebendaan, kenyataan, atau dengan lain perkataan, semua paham
yang tiada berdasarkan barang yang bisa dialamkan, atau boleh dipikirkan
dapat-nya diperalamkan. Sebaliknya science Ilmu Bukti, ialah paham yang
berdasarkan barang, perkara atau kejadian yang bisa diperalamkan atau
sedikitnya masuk diakal, mungkinnya diperalamkan, kalau semua alatnya
ada.<br />
<br />
Hypothesis, tiadalah masuk kedalam golongan
kepercayaan; melainkan persangkaan, sebab hypothesii itu bisa diubah
atau dilemparkan sama sekali, kalau dibelakangnya nayta, bahwa bukti
atau kejadian membatalakannya. Hypothesis ialah calon satu undang atau
teori. Hypothesis bisa jadi undang atau teori kalau akhirnya bukti
membenarkannya. Science itu tiadalah satu paham yang mesti diterima saja
tak dengan siasat, kritik, dan mesti dikandung dalam jiwa saja sampai
kepintu kubur. Sebaliknya satu kpeercayaan tu mesti diterima bulat-bulat
begitu saja. Walaupun kita mau memperalamkan, kita tiada bisa berbuat
begitu. Kita umpamanya bisa menyaksikan ratus ribuan bintangnya Ahli
Bintang atau protonnya.<br />
<br />
Ahli kodrat, walaupun mata
telanjang tak bisa melihatnya. Tetapi Tuhan, Atman, Jiwa atau Neraka
serat Surga bagaimanapun juga tak bisa diperalamkan kedalam golongan
yang “tiada” bisa diperalamkan oleh kita ribuan juta Manusia yang malang
ini. Yang tiada dianugrahi malaikat, mendengar atau merasa Yang Maha
Kuasa, Maha Mulia, Maha Kasih itu. Semua manusia yang pernah berjumpakan
atau menyaksikan Tuhan Maha Jiwa atau Atman itu dengan pancainderanya
belum pernah menyaksikan saya dimuka orang banyak dengan memanggil DIA
kembali.<br />
<br />
Pendeknya Tuhan, Jiwa Manusia, Atman Surga dan Neraka itu semuanya benda yang diluar peralaman.<br />
<br />
Berhubung
dengan keterangan diatas, maka tiadalah ada alasan saya buat
menyingkirkan paham Nenek Moyang Bangsa Indonesia sekarang dari golongan
Kepercayaan. Jadi paham Animisme (Ilmu Kejiwaan), Dynamisme (Ilmu
kekodratan) dan Daimonology (Ilmu Perhantuan) itu yang oleh agama
ditolak mentah-mentah sebagai tahayul, terpaksa saya masukkan dalam
golongan kepercayaan juga. Malah dalm hal ini sedikitpun saya tak
berlaku tak sama berat, karena mereka yang percaya menurut Animisme
(Jiwa) dsb itu mengatakan pawangnya (tukang tenung) bisa segenap tempo
memanggil dn membuktikan badan atau kodrat yang tiada bisa dipandang
orang banyak dalam keadan biasa itu. Kalau tidak segenapnya, sebagiannya
bisa dibuktikan.<br />
<br />
Maksud saya pada pasal ini ialah
memancarkan Madilog keseluruh Asia, sumber semua kepercayaan yang
terutama di dunia ini seperti si-pemancar obor listrik memancarkan
sinarnya memeriksa yag ada diudara. Tentulah pada satu pasal saja, saya
tak bisa berlaku seperti seorang labornat atau anatomist yang mesti
mencampur adukkan, memisah, menyayat (potong) benda yang diperiksanya
itu habis-habis sampai semua bagian dan sifatnya diketahui. Pertama
sekali tempo tak membenarkan. Betul dair dahulu sekali saya banyak
mempelajari segala kepercayaan dari Animisme samapi ke Spritisme melalui
segala agama yang terkenal di dunia. Tetapi semua pengetahuan itu emsti
dibangunkan kembali dari tempat pendiammnya di sub consciousness dari
kesadaran-lenanya –Freud-- , dengan membaca kembali bertimbun-timbun
buku. Kedua dan inilah yang terpenting, walaupun semua peringatan itu
akan bangun kembali dengan yang lebih terang dan gemilang, tetapi apa
boleh buat, Madilog tak bisa berlaku langsung atas kepercayaan. Seperti
sudah tercantum diatas, semua kepercayaan itu ke-tiadaan benda.
Sebahagian dari pengetahuan sesuatu kepercayaan itu boleh jadi sekali
cocok dengan Logika atau Dialektika, tetapi segala bukti lantainya
(presminya) tak takluk pada peralaman tiada bisa diperalamkan.<br />
<br />
Seperti
sudah saya bilang lebih dahulu, benar atau tidaknya sesuatu kepercayaan
terserah pada otak, perasaan, kemauan, pendeknya pada jiwa
masing-masing.<br />
<br />
Madilog tak bisa berlaku langsung atas
kepercayaan, karena kepercayaan itu kekurangan alat melangkah, ialah
matter benda. Tetapi dengan jalan memutar, tak langung, Madilog bisa
menerangkan kepercayaan itu ialah sebagai Obor Listrik yang berdiri
diluar, yang tiada memasuki barang itu diseluruhnya.<br />
<br />
Dengan jalan tak langsung ini Madilog akan memberi keterangan atas: <br />
= Kepercayaan Indonesia Asli. <br />
= Kepercayaan Hindustan (Asia Tengah). <br />
= Kepercayaan Asia Barat. <br />
= Kepercayaan (Sepintas lalu saja) Tiongkok. <br />
<br />
Bagian 1.<br />
<br />
KEPERCAYAAN INDONESIA ASLI<br />
<br />
Sebetulnya
kepulauan India, yang diartikan dan diringkaskan dengan kata Indonesia,
tidak benar dan terlalu sempit buat memeluk bagian bumi dan manusia
dengan alasan Ilmu bumi serta ilmu kebangsaan dan kebudayaan (kultur)
jaman sekarang. Pada jaman purbakala kepulauan Indonesia sekarang
bersatu dengan Birma, Siam dan Annam di Utara serta Australia di
Selatan. Syahdan dalam Ilmu Bumi, Birma dan India adalah dua bagian bumi
yang berlainan bentuk dan hawa. Pun keduanya dipisahkan oleh barisan
Gunung yang dahulu kala sebelum Inrggis datang, boleh dibilang
memustahilkan perhubungan Birma dan India dahulunya diperhubungkan oleh
perpisahan, ialha oleh lautan. Pada zaman dahulu kala dengan jalan
darat, Jawa lebih dekat dari Birma dari pada Benggala, walaupun yang
dibelakang ini Cuma dibalik Barisan Gunung di Assam saja. Pun menruut
Ilmu Kebangsaan, yang berdasarkan atas ukuran seperti tingginya badan,
bentuk kepala dan muka, warnanya kulit, mata, dan rambut, serta
bentuknya rambut penduduk Birma, Siam dan Annam 100 % sama dengan
penduduk Indonesia dan hampir 100 % berlainan dengan penduduk India.
Demikian juga akhirnya kepercayaan asli penduduk Birma, Siam dan Annam
dan kerpecayaannya sekarang penduduk asli Assam, bangsa Naga, Lao dsb
berlainan dengan Hinduisme dan sama 100 % dengan kepercayaan Indonesia
Asli umunya dan penduduk Indonesia sekarang seperti Dayak, Toraja dll,
terkhususnya.<br />
<br />
Tetapi disini akan saya majukan sepatah dua patah kata saja tentang perkara yang berkenaan: <br />
<ul>
<li>Menurut Ilmu Sejarah Bumi, maka pada zaman dahulu kala, kepualauan
Indonesia bertaut dengan Asia dan Australia. Hawa dan bentuknya Birma,
Siam, dan Annam dsb lebih cocok dengan Indonesia dari pada India
seluruhnya. </li>
<li>Race Theory (Ilmu Kebangsaan) model baru sekali, mengakui penuh
ke-esaan bangsa Indonesia sekarang dengan penduduk Birma, Siam, Annam
(Haddon Smith dll). mereka namai bagian manusia ini Aceani Mongols,
Tartaria Samudra. Jadi diluar golongan bermacam-macam bangsa di
Hindustan yang termasuk golongan bangsa Kaukasia. </li>
<li>Kepercayaan Asli dari Tartaria Samudera ini ada bersamaan dengan
kepercayaannya suku Naga di Assam dan suku Laoh dipergunungan Utara Siam
dan Annam yang semuanya belum dipengaruhi Hinduisme. Kepercayaan mereka
banyak sekali bersamaan dengan kepercayaan suku Bangsa Indonesia, yang
eblum dipengaruhi Hinduisme dll. seperti suku Batak, Dayak, dan Toraja. </li>
</ul>
(Perkara bumi, bangsa dan kebudayaan terutama perkara “bangsa” yang lebih lanjut akan diuraikan pada buku yang lain).<br />
<br />
Disini
sementara akan saya majukan, bahwa sebetulnya, seperti saya terangkan
diatas, nama Indoneia itu pincang dan semping. Pincang, karena betul
kepulauan Indonesia pernah bersatu dengan dan masih bersamaan dengan
Asia Selatan, tetapi tidak bersamaan dengan India terkhususnya. Nama
yang lebih cocok ialah Kepualuan Asia-Australia bersatu dan baikpun
menurut Ilmu Bumi dan Ilmu Bangsa. Dalam buku saya yang kedua, bagian
bumi yang memeluk Birma, Siam, Annam dan Semenanjung Tanah Malaka, yang
semuanya termasuk benua Asia Selatan dan Kepulauan Indonesia sekarang
serta Australia Utara yang banya mengandung persamaan dengan Kepulauaun
Indonesia, akan saya namai Aslia, ialah kependekan dari Asia-Australia.
Indonesia sekarang akan saya namai Kepulauan Aslia.<br />
<br />
Kesalahan
nama Indonesia itu saya pikir berasal dari penjurunya Ahli Barat
memandang. Penjuru itu terletak pada sudut mata saudagarnya menincerkan
mata mencahari cengkeh dan pala pada jaman Kompeni. Kesalahan itu
dibenarkan pula oleh sebagian dari bangsa Indonesia, yang menganggap
India itu Negara Aslinya bangsa Indonesia Asli, karena dongeng (bukan
sejarah) seperti adat dan kesenian yang dipengaruhi Hinduisme mengatakan
begitu. Jadi sejarah, cerita, dongeng dan omong-kosongnya Hindu yang
menjajah kesini, oleh Rakyat Indonesia lambat-laun diterima sebagai
sejarahnya sendiri. Mereka, lupa atau tak tahu, bahwa walaupun
kebudayaannya berasal sebagian besar dari Hinduisme, tetapi Jasmaninya
sebagian besar berasal dari Mongolia dan Tibet.<br />
<br />
Dahulu
nama Indonesia itu saya sendiri memakainya. Malah sebelum kaum
Nasionalis zaman baru memajukan segala-gala yang berhubungan dengan nama
Indonesia itu, saya sudah memakai kata Indonesia itu sebagai kebiasaan
seata-mata (Lihatlah tulisan saya sebelum dan sesudahnya meninggalkan
Indonesia). Disini kata itu akan terus saya pakai. Tetapi dengan sekejap
tidak melupakan, bahwa perkara yang berhubungan yang akan diuraikan
disini, ialah, bahwa kepercayaan Indonesia itu, juga menjadi kepercayaan
aslinya bangsa atau Rakyat yang menduduki Asia Selatan dan Australia
Utara.<br />
<br />
Kepercayaan Indonesia itu terbagi pula atas tiga
perkara. Demikianlah contoh yang dibawah ini dibagi pula atas tiga
jenis. Contoh itu Cuma yang saya ketahui sendiri pada beberapa tempat.
Pembaca yang tinggal dilain tempat di Indonesia atau mereka yang tinggal
di Philipina, Birma, Siam atau Annam tentu pula bisa memberi contoh
secukupnya.<br />
<br />
Perkara A. KEPERCAYAAN PADA KODRATNYA SEMUA.<br />
<br />
Di
Sumatera Barat saya masih ingat beberapa batu yang dipercayai orang
bisa berpindah tempat sendirinya. Keris bernama Beruk Beracun yang masih
disimpan oleh salah saut Sultan di Semenanjung Tanah Malaka dianggap
sakti, mempunyai kodrat luar biasa.<br />
<br />
Orang Toraja percya
penuh sama kodratnya tumbuhan dan hewan. Sebab itu orang makan nasi dan
daging buat mempunyai kodrat itu. Badan Manusia itu besar sekali
kodratnya. Kuku atau rambut seorang perempuan perlu dipakai pawang
sebagai perantaraan buat menimbulkan kasih atau gila. Dari napas dan
ludah yang disertai oleh kutuknya pawang terbanglah kodrat kearah
seseorang yang dituju. Kodrat itu ada pada seluruh badan terutama pada
kepala. Menurut Ahli Barat, orang Toraja itu mengacau dengan maksud
mencari kepala manusia, sarangnya kodrat iut. Kutukan yang keluar dari
mulutnya satu pawang yang sadar akan kodratnya dianggap sangat mujarab.
Orang Minangkabau percaya, bahwa tengkorak itu kalau digasingkan
(gangsingan, Jawa) oleh pawang dapat menggilakan atau mencitakan
seseorang yang dituju.<br />
<br />
Ahli Barat menamai kepercayaan
semacam ini dynamisme (dynamide-kodrat). Orang percaya akan kodratnya
benda, tumbuhan, hewan dan badannya, terutama tengkoraknya manusia.
Kutuknya seorang pawang yakni manusia yang sudha dilatih dianggap
mengandung kodrat.<br />
<br />
Perkara B. KEPERCAYAAN PADA JIWA.<br />
<br />
Disamping
kodrat orang yang tak beragama tadi “heiden” kata Belanda, jahiliah
percaya adanya Jiwa. Tidak saja manusia, tetapi juga tumbuhan dan hewan
dianggap ber-Jiwa. Orang menyangka, Jiwa ini meninggalkan badannya orang
tidur. Apa yang disaksikan oleh Jiwa, itulah yang disaksikan oleh yang
tidur dalam mimpinya. Juwa pada masa sakit Jiwa itu disangka
meninggalkan jasmani. Apabila Jiwa itu tak kembali, maka matilah orang
itu. Orang tak beragama (sikafir ini!) percaya pula, bahwa Jiwa itu
terus hidup. Pada kepercyaan inilah berdasarkan pemujaan nenek moyang
yang sudah meninggal.<br />
<br />
Jiwa nenek yang sudha melayang
iut mesti dipuja dan diberi kurban, maka Arwah itu terus menjaga
anak-cucunya serta adat-istiadat yang ditinggalkannya. Kejahatan akan
dihukum dan kebaikan akan diupah. Sebab itulah masyarkat dan
adat-istiadat yang dipusakakan nenek moyang dijaga betul-betul.<br />
<br />
Banyak
pula yang percaya Jiwa itu bisa pindah kepada hewan yang agagh seperti
macan dan buaya. Sebab itu hewan semacam itu tak boleh dibunuh.<br />
<br />
Ahli
Barat menamai kepercayaan semacam itu animisme (anima artinya jiwa).
Ahli Barat yang mempelajari asal usulnya w a y a n g hampir semua
berpendapatan, bahwa mulnya wayang itu gunanya buat memuja arwahnya
nenek moyang. Arwahnya dipanggil buat meminta nasihat dan semangat yang
perlu buat menyelesaikan atau menjalankan sesuatu pekerjaan yang penting
atau berhaya. Mulanya pekerjaan itu dijalankanoleh Kepala keluarga,
kemudian oleh ahli terkhusus, bernama “s y a m a n”. Syaman ini terdapat
hampir diseluruh Indonesia.<br />
<br />
Perkara C. KEPERCAYAAN PADA HANTU.<br />
<br />
Hantu
ini tiadalah berasal dari manusia. Hantu inilah yang menguasai hujan,
topan, kilat, panas dan gempa. Mereka tinggal di gua batu, dekat air
mancur, dipegunungan dan Rimba Raya. Ada hantu yang baik ada pula yang
jahat. Daintaranya ada hantu terkuasa, yang bisa me-upah yang berjasa
dan menghukum yang berdosa.<br />
<br />
Pawang berhubngan dengan hantu itu memintakan ataupun nasihat atau bahagia.<br />
<br />
Inilah yang dinamai daemonology (daemon artinya hantu). Perkataan Dewa dan Setan rupanya datang dari Negara Asing.<br />
<br />
SEDIKIT PEMANDANGAN.<br />
<br />
Kalau
semua kepercayaan Indonesia Asli ini semuanya ialah kepercayaan pada
Kodratnya semua Benda, Jiwa dan Hantu itu dikatakan kepercayaan saya
setujui seluruhnya. Tetapi kalau dari pihak manapun dari kepercayaan
lain, mengatakan bahwa kepercayaan semacam itu rendah dari
kepercayaannya sendiri, maka saya bertanya dipandang dari pihak mana
rendahnya.<br />
<br />
Kalau dipandang dari penjuru Ilmu Bukit dan
Peralaman (Science dan Experiment) saya berani bilang, bahwa kepercayaan
asli, dari bangsa Indonesia asli itu sedikitnya s a m a tinggi, saya
bilang terus-terangsama tinggi, karena ada diantaranya yang bisa
menderita ujian dan sedikitnya tak bisa dilemparkan begitu saja. Saya
tak maksudkan ketok pintunya dari stille krachten¸ kodrat rahasia yang
disaksikan oleh banyak orang Eropa dan Asia. Saya sendiri menganggap
perpisahan jiwa dengan jasmani itu, yakni jiwa bisa berdiri sendirinya
diluar.<br />
<br />
Jasmani, seperti sesuatu kepercayaan, yaiut diluar peralaman.<br />
<br />
Saya
sendiri belum bertemu hantu atau badan halus manapun juga. Orang yang
percaya selalu mengatakan “Kata si Anu yang mendengar dari si Polan
pula”.<br />
<br />
Menurut Madilog tak ada badan tak ada kodrat.
Jiwa itu ialah kodrat terkhususnya saja pada badan terkhusus. Tetapi
seperti kodrat lain dia berhenti dengan berhentinya jasmani. Dia
bertukar menjadi kodrat kimia sesudah jasmani kembali ketanah, air dan
udara. Bertukar menjadi kodrat hidup tumbuhan, kalau jasmani tadi
dimakan tumbuhan. Bertukar menjadi hidup hewan, kalau jasmani tadi baik
dengan langsung sebagai air atau garam atau memutar sebagai tumbuhan –
Darwin – kembali kepada hewan. Akhirnya bertukar pula menjadi jiwa
manusia kalau dengan langsung sebagai air, garam atau oxigen, atau tak
langsung sebagai makanan, sayur dan daging masuk di mulutnya tani atau
profesor, buruh atau kapitalis, bangsat atau pendeta, maling atau
muallim ................. begitu penganggapan saya terhadap jiwa sebagai
barang terpisah dari jasmani itu, baik berupa arwah ataupun hantu.
Tetapi ada separo dari kepercayaan Indonesia Asli itu yang tidak boleh
dilemparkan begitu saja. Kita tahu, bahwa besi berani bisa menarik besi
yang lain. Kita tahu, bahwa sugesti itu dipakai mereka, dipakai Dokter
model baru buat menidurkan si-sakit. Ilmu menidurkan ini memang lama
diketahui oleh pawang Indonesia. Kita lihat pawang perlu kuku, rambut,
atau tengkorak buat menyampaikan n i a t n y a.<br />
<br />
Dia
perlu sesuatu benda buat memperhubungkan dia dengan tujuannya seperti
kodrat besi berani tadi, perlu besi beraninya buat mengadakan kodratnya
seperti juga Tuan Dokter perlu latihan dan pembawaaan (aanleg) dan
badannya sendiri buat mengeluarkan kdorat menteranya (suggestinya).
Tidak semua besi bisa menarik dan tidak semua orang bisa menidurkan dan
mengobati orang lain dengan manteranya. Tetapi sesuatu kodrat yang jaya
perlu benda, baikpun serupa besi ataupun badan manusia. Ditilik dari
penjuru Science selama ini, maka pawang tak sama sekali mendasarkan
kodratnya pada kdorat dirinya. Ia perlu sesuatu benda, sebab itu saya
bilang kepercayaan itu tak bisa dilemparkan begitu saja. Pemeriksaan
yang teratur dan sempurna dengan jalan peralaman atau embikin tinta
memang belum dijalankan. Sebelum pemeriksaan semacam itu dijalankan,
belumlah kita bisa menentukan pendirian yang pasti tentangan ilmu
kepawangan itu, serta Logika tentangan bermacam-macam kepandaian pawang
Indonesia tentangan pengetahuannya. Besi berani menarik semua besi
kearah pedomannya. Tetapi besi berani kecil takkan bisa menarik kereta
atau orang. Tuan Dokter yang sudah dapat lahitan itu bisa menyembuhkan
beberapa macam penyakit, yang semuanya masuk satu jenis, seperti sakit
saraf. Tetapi saya belum dengar tuan Dokter bisa mengobati penyakit
seperti kolera, pest, atau luka parah dengan mentera saja. Apalagi
menghidupkan orang mati. Menyingkirkan ribuan manusia, senjata dan
menyingkirkan makanan atau menimbulkan kodrat buat melemparkan gunung
dan meneruskan hidup beribu tahun seperti cerita Mahabarata dan Ramayana
semata-mata dengan kodrat jiwa tentulah satu omong-kosong sebesar
gunung Himayala.<br />
<br />
Pawang Indoensia Asli tak sampai
menimbulkan kepercyaan seperti jempolan dari Hindustan itu. Dimasa
pengaruh Hinduisme itu tidak begitu mendalam, kepercayaan pada yang
tidak-tidak itu belum sampai setinggi pinggangnya Gunung Himayala.<br />
<br />
Kesalahan
kepercayaan Indonesia asli, berhubung dengan dynamis tadi, ialah kodrat
terkhusus dari benda atau hewan dan manusia dijadikan kodrat raya.
Sifat atau undang terkhusus dijadikan sifat atau hukum umum. Jadi dalam
kepercayaan pada kodrat semua benda ini, mereka memperlihatkan
kesederhanaan: pikiran primitif. Ini cocok dengan bumi Indonesia dan
pengetahuan serta tehnik (pesawat yang ada pada Indonesia asli).<br />
<br />
Meskipun
kepercayaan Indonesia asli atau kepercayan Asli Indonesia tak berurat
berakar pada kebendaan seluruhnya, tetapi sebaliknya kebendaan ada
membayang dalam kepercayaan itu, memang kita tak bisa melihat dengan
langsung segala benda, sebagai lantai kepercayaan itu benda mana
tersusun menjadi kepercayaan itu menurut undangnya Dialektika dan
Logika. Tetapi kita ada melihat seluk-beluknya masyarakat, pesawat dan
pengetahuan Indonesia Asli dengan kepercayaannnya.<br />
<br />
Buat
membuktikan simpulan terakhir ini saya dapat melangkahi garis
kepercayaan pada kodrat semua benda (dynamisme) sampai kepada
kepercayaan kepada hantu (daemonoisme) atau sebaliknya. Sejarah kita
memang miskin sekali. Bagaimana juga adalah akan mudah diketahui mana
yang dahulu Dynamisme atau Animisme atau Daemonoisme? Terserahlah
pekerjaan ini kepada ahli buat kemudian hari. Disini saya melangkah
dari:<br />
<br />
KEPERCAYAAN PADA KODRAT SEMUA BENDA. <br />
<br />
Tidak
perlu Filsafat yang dalam atau Ilmu Kimia zaman sekarang buat mencari
sebab, maka saudara Toraja menyangka nasi dan daging itu mengandung
kodrat. Inilah paham asli yang tiada membutuhi ujian. Ujiannya sudah
terlektak pada buktinya sendiri, dan bukti itu sendirilah yang jadi
ujian. Ilmu Bukti sekarang yang membenarkan keperluan-keperluan tepung,
gemuk dan putih telur yang terdapat terutama pada nasi dan daging itu
Cuma memperdalam pengetahuan yang sudah ada dan sudah sayah. Kalau nenek
Indonesia memelihara ternak dengan segala perhatian dan diseluruh
tempat memuliakan padi, lumbung dan sawah, dan akhinrya membentuk
kodratnya, nasi itu pada sat Dewi Sri, maka semuanya itu cocok dengan
keperluan dan Pengetahuan Masyarakat Asli.<br />
<br />
Pernahkah
tuan memperhatikan beruk beracun sebelum meloncat kedahan pohon yang
lain. Perhatian bentuk badan sang beruk (monyet) kepada mas aia
mengumpulkan semua kodrat buat meloncatkan dirinya yang berat ketempat
yang jauh. Inilah bentuknya Keris yang disimpan, dimuliakan dan dipuja
oleh Sultan di Tanah Malaka itu. Baja yang dibentuk semacam itu yang
ditikamkan dengan dorongan kilat tak bisa meluputkan musuhnya dari
ketewasan. Kerus Beruk Beracun mengandung kodrat, mulya dan bertuah!
Cocok dengan masyarakat yang sering bersengketa dan sepadan dengan
tingginya pesawat masa itu. Tetapi kodratnya Beruk Beracun buat mereka
terpelajar zaman sekarang berlainan dengan kodrat, kesaktian, ketuahan
anggapan rakyat Indonesia di Semenanjung zaman dahulu.<br />
<br />
Tambahlah
contoh kepandaian pawang tentang “menuju” mengiktui atau mencitakan
tujuannya dengan beberapa contoh yang Tuan lihat atau dengar! Saya
sendiri ada menyaksikan dan mendengar kejadian yang berhubungan dari
pihak yang tiada bisa disangsikan jujurnya! Tetapi tiada disini
tempatnya menguraikan itu. Cuma satu dua perkara yang disini akan saya
kemukakan. Amok memang perkataan berasal dari Indonesia dan sudah masuk
dalam kitab Kamus bangsa asing. Mengamok, ialah hasil temperament, hawa
nafsu bangsa Indonesia. Bukan disebabkan penyakit seperti kata
setengahnya ahli Barat. Nafsu mengamuk di Jawa atau Semenanjung, di
Makassar atau Mindanau, bisa timbul kalau orang Indonesia merasa dihina.
Ketika Rakyat Indonesia asih mengandung perasan kehormatan tinggi,
pengamokan itu acap terjadi. Begitulah keterngan yang kita peroleh dari
Musafit Tionghoa ataupun Eropa. Bagaimana samurai menyelenggarakan
perkara kehormatan itu dengan dirinya sendiri, begitulah orang Indonesia
menyelenggarakannya keluar dirinya dengan tidak menghitung banyaknya
korban, musuh, tak memandang akibat perbuatannya lagi, marah sampai
kepuncak! Pada satu pawang kemarahan itu terbentuk dengan niat atau
kutuk. Si Umbut Muda yang dihina oleh puterinya menyemburkan semua
niatnya kepada puteri yang ditujunya. Tetapi kemarahan itu ada
berjenis-jenis pula. Marah itu tidak selalu sebab kehilangan kesabaran.
Orang yang dihina dengan tiada semena-mena atau orang sengaja diisap dan
ditindas, dicuci-maki perlu pmarah. Malah ia mesti marah kalau
kemanusiannya belum hilang sama sekali. pendeknya kemarahan itu ada yang
tidak pada tempatnya dan ada yang pada tempatnya. Yang belakangan ini
saya namai murni. Karena kalau nafsu marah itu lenyap sama sekali, maka
hilanglah nafsu membalas, nafsu membongkar yang buruk, yang bobrok dalam
masyarakat. Pendeknya marah yang murni pada satu pihak mengandung
kezaliman dan kesombongan pada lain pihak. Akibat kezaliman dan
kesombongan biasanya kegagalan atau kejatuhan, karena sifat kezaliman
dan kesombongan itu membawah sifat kelengahan dan kesempitan akal. Kedua
yang dibelakang ini pangkal kegagalan, kejatuhan dan kesedihan,
kemenyesala. Kalau marah murni pada satu pihak melambung menjadi kutik
dan pada pihak lain kesombongan melambung pada kegagalan kesedihan atau
kemenyesalan, maka kutuknya pawang bisa merupakan kejayaan (succes).
Orang bisa menyaksikan hal ini pada kehidupannya sehari-hari. Tetapi
kejadian terkhusus dijadikan undang. Inilah kesalahan logika primitive.
Selain dari hal kejiwaaan (psychological) ini saya akan kemukakan
kemungkinan dan batasnya Kodrat semua Benda itu. Hal ini sudah saya
tuturkan lebih dahulu.<br />
<br />
Pada orang Indonesia
terpelajarlah terserahnya pekerjaan buat menyaring yang benar dengan
yang salah dalam kepercayaan pawang Indonesia. Diantaranya banyak yang
jujur karena mereka tak membutuhkan (suggestion) umpamanya buat
obat-obatan. Ahli Barat sudah tentu tak bsia mengadakan pemeriksaan yang
sempurna, karena kekurangan kepercayaan dari pawang dan kekurangan
pengetahuan psychologie (jiwa) dan bahasa Indonesia.<br />
<br />
KEPERCAYAAN PADA JIWA. <br />
<br />
Bertenaglah
pembaca sembentar! Andaikanlah Tuan memperamati bangsa Indonesia asli
meninggalkan gurun, pasri Mongolia menuju ke arah Selatan sampai ke
Tibet dan Yunan melalaui pegunungan yang tinggi dan lembah yang curam.
Tak ada peta dan tak ada pedoman! Perantauan Cuma ditentukan oleh
instinct, naluri saja. Sekarang mereka lambat laun sampai kebarisan
gunung dibatas Birma dan Annam. Jalan biasa yang bisa dilalui Cuma tepi
sungai Salweetn, Irawadi, Menam, dan Mekong. Jurang sungati ini
sekarangpun masih sukar dilalui. Jalan tak ada. Jalan sudah tentu penuh
binatang buas dan bangsa asli yang sering memusuhi kita dan
bermacam-macam penyakit. Sampai juga mereka ke Semenanjung Tanah Malaka.
Akhirnya dari sini mereka berhamburan diri kekepulauan Indonesia
sekarang, ke Magadaskar disebelah barat dan Amerika di Timur.
Perantauan jauh yang penuh marabahaya alam itu dilakukan dalam abad yang
belum mengetahui ilmu bukti dan pesawat kemesinan. Masyarakat pada masa
itu, seluas-luasnya Cuma tahu suku yang dikepalai Datuk. Datuk ini
bukanlah raja melainkan pemimpin yang dicintai, karena ia terpilih
diantara sanak saudara sendiri. pengikutnya bukanlah hamba atau rakyat,
melainkan isteri, saudara, anak dan keponakannya sendiri. perhubungan
pemimpin dengan yang dipimpin ialah perhubungan bapak dan ankanya atau
nenek dan cucunya.<br />
<br />
Kita mesti simpulkan bahwa diantara
pemimpin dalam perantauan jauh dan berbahaya itu mestinya banyak yang
cerdik pandai serta berani. Kalau tiada tentulah mereka tak sampai
kemari, melainkan sesat atau tewas di jalan, kelaparan, diterkam
binatang buas atau dikalahkan bangsa asli. Dalam pengembaraan
bertahun-tahun barangkali beratus tahun itu tentulah banyak timbul
persoalan baru, pertarungan baru yang menuntut peraturan baru. Timbullah
undang dan adat istiadat yang mesti dilakukan buat keselamatan. Datuk
yang menyelesaikan persoalan baru yang memenangkan pertarungan dan
mengadkaan undang dan aturan baru selain hidupnya susah, tentu akan
menerima kehormatan, pujian dan cinta pengikutnya. Tetapi kalau Datuk
semacam ini mati pada ketika dalam marabahaya atau sengketa, tentula
hyang tinggal sedikitnya kekurangan akal, kekurangan pengaruh dan
kepercyaaan, keputus asa. Pemimpin baru belum dapat merebut kepercyaan
yang ditumpahkan pada Datuk almarhum.<br />
<br />
Pada saat ini
dirasa keperluan memakai pengaruh Datuk yang sudah mati. Tetapi
bagaimana? Logika belum ada. Pesannya almarhum ataupun adat yang
ditinggalkannya tiada berarti, kalau dijelaskan maknanya saja.
Masyarakat pada masa itu perlu semangat, perlu jiwanya Datuk almarhum.
Perlu dikatakan pada yang tinggal, bahwa jiwanya Datuk almarhum masih
menjaga hukum, dan adat yang ditinggalkannya. Kalau tiada, niscaya
malapetaka yang akan datang. Persoalan baru tak bisa diselesaikan begitu
saja. Dengan ketangkasan Logika dan pengertian karena logika, sebagai
ilmu berdiri atas kekuatannya (logika) itu sendiri belum ada, dan belum
bisa ada. Logika pada masa selama itu terletak pada orangnya. Kalau
orang itu mati, maka matilah logika itu. Pemimpin baru belum berlogika
yang mengandung authority (kekuasaan), terutama karena ia belum
memberikan bukti yang cukup seperti Datuk almarhum. Disini Datuk baru
merasa perlu berjumpa dengan Datuk almarhum seperti dimasa hidupnya.
Disinilah timbul pemujaan ialah kepandaian atau ilmu memanggil yang
sudah mati. Sebelum wayang dilakukan maka Datuk baru kemudian lama-lama
syaman, ialah ahli terkhusus membakar kemenyan dan memberi korban kepada
almarhum. Pada masa inilah Datuk beru berjumpakan semangat atau jiwanya
Datuk almarhum. Disinilah ia menerima nasibat atau ilham yang perlu
buat memutuskan persoalan baru atau menantang musuh yang kuat hebat.
Diantara para Datuk yang baru tentu ada juga yang kurang keulungannya
dari almarhum. Kalau ia mati tentulah ia akam memasuki Pantheon, istana
Datuk Almarhum pula buat dipujua pula.kalau dua atau lebih suku bangsa
Indonesia kelak bergabung, tentulah jiwa jiwa Datuk almarhumnya yang
sakit dimasukkan dalam istana pergabungan pula. Lambat laun timbullah
akibat: kalau Datuk Almarhum itu berjiwa, tentulah anak cucunya terdiri
dari jasmani dan jiwa pula. Kalau jiwa Datuk Almarhum terus melayang
kian kemari, sudah tentulah pula jiwa anak cucunya mengikuti kemana-mana
dsb.<br />
<br />
KEPERCAYAAN KEPADA HANTU. <br />
<br />
Diminta
pembaca terus bermenung sebentar lagi, kita belum tinggalkan pasukan
suku indonesia tadi. Mereka berjumpakan Rimba Raya Gadis, artinya belum
pernah dimasuki manusia. Pembaca penduduk kota belum tentu bisa
menggambarkan Rimba Raya Gadis. Belum tentu bisa menimbulkan perasaan
kesucian, keheranan, ketakutan dan kekecilan kita manusia dihadapan
Rimba Raya yang dahsyat itu. Semua gelap bagi kita sambil bunyi burung
atau binatang yang belum pernah kita dengar suaranya, dan diikuti oleh
kemungkinan berjumpa dengan ular ..........<br />
<br />
Psychologis
(sikap jiwa) orang jika tiba-tiba bertemu dengan bahaya Cuma dua:
pertama hendak melawan dan kedua menyerah. Melawan dalam hal ini juga
berarti lari, karena keduanya memakai perkakas sekurangnya anggota
badan, tangan ber- atau tak bersenjata dan kaki. Tetapi kalau perlawanan
dikira tak akan berhasil, maka kalau maish ada pikiran orang menyerah.
Kepada siapa? Kalau ada jiwa manusia yang terpisah dari jasmani Logika
mana yang bisa membatalkan, bahwa Rimba Raya juga mempunyai jiwa
terpisah. Tetapi jiwa Rimba Raya yang dahsyat ini tentulah dahsyat pula
seperti ular yang ada dijalannya. Jiwa Rimba Raya ini akhirnya berupa
hantu. Tempat yang lain yang dahsyat juga yang mengecilkan hati juga
seperti jurang dan air mancur sudah tentu mempunyai hantu yang berkenaan
pula. Kadang-kadang nenek moyang bangsa Indonesia sampai pada dewa,
yang berair jernih. Tetapi sesudah mandi disana dan minum airnya yang
jernih itu, ia dapat demam panas. Nyamuk anopheles sudah tentu belum
mereka kenal. Yang dikenal Cuma jiwa dan hantu, badan halus yang
memasuki semua benda, juga rawa ini. pelajaran dari pulau kepulau sudah
dijalankan. Angin itu memang dikehendaki buat meniup layar, tetapi
kadang-kadang angin itu berupa badai, sampai bisa menenggelamkan perahu
atau mengembalikan dia pada tempat melangkahnya bermula. Jadi ada angin
baik dan ada angin jahat. Seperti Rimba Raya dikuasai hantu Raya,
tentulah angin itu dikuasai hantu angin pula. (Memang cara berpikir
menurut Analogy, banyak dipakai nenek moyang kita!) bagaimana mereka
meniup angin dengan mulut atau salung bambu, tentulah begitu pula hantu
angin meniupnya. Bila ia mara pada manusia, maka dia meniupnya
keras-keras. Sebab itu peulah adanya pawang atau syaman buat meminta
nasihat pada Hantu angin, bila waktu yang baik buat berlayar. Pawang
yang cerdik yang sudah lama mempelajari gerak-geriknya udara dan musim,
walaupun pelajaran Cuma bertubuh pada bukti saja, bukan pada undang
acapkali bisa mengetahui langkah baik buat berlayar itu, begitu juga
dapat menentukan lebih dahulu ada atau tak adanya batu besar atau
tumbuhan dalam laut. Pawang yang arif bijaksana lebih-lebih Semenanjung
bisa menentukan dimana ikan yang banyak sebagai hadiah hantu Laut.<br />
<br />
Tak
semua suku Indonesia memusatkan segala-gala pada perkakas ulungnya
ialah kerbau. Pertaruan Cindur Mato dibantu oleh kerbau si Binuang;
pertarungan (seri) dengan Majapahit dihabiskan dengan peraduan kerbau;
gempa bumi disebabkan sang Kerbau dibawah bumi menggoyangkan tanduknya.
Lain suku dan lain tempat di Indonesia tentu mempunyai kepercayaan
sendiri atas kejadian alam ini. Tetapi Logika Primitif memang gampang
membentuknya. Guna apa dicari-cari Listrik jantan (+) dan betina (-)
buat menimbulkan guruh atau petir umpamanya? Jasmani manusia senidri
selalu mengeluarkan guruh, Cuma lebih kecil. Pertama dari lubang
atasnya, guruh kecil dari mulut itu disebut orang sendawa (cekukon).
Kedua dari lubang bawah yang tiada perlu disebut namanya dan tiada perlu
disebutkan nama bentuk guruh atau petusnya. Logika Primitif bisa
menciptakan Hantu petus, yang lebih besar lubang dan lebih dahsyat bunyi
tembakannya ...... lebih-lebih kalau ia sudah makan ubi.<br />
<br />
Bagian 2.<br />
<br />
KEPERCAYAAN HINDUSTAN (ASIA TENGAH).<br />
<br />
Kepercayaan
Hindustan itu mempunyai bermacam-macam bentuk dan corak, daerah yang
luas serta sejarah yang lama sekali. tetapi bentuk dan coraknya yang
beramcam itu boleh dikatakan semua mempunyai satu garis besar, ialah
idealisme kerukunan.<br />
<br />
Seoalah-olah ia itu seperti pohon
waringin yang rindah, bercabang beranting kiri kanan bertambahkan urat
dahan yang akhirnya berupa pokok baru dengan pokok besarnya bisa
diketahui. Walaupun timbul juga kepercayaan yang tiada semata-mata
kerohanian, idealisme, malah juga materialisme kejasmanian, dalam
sejarah yang lama dan masyarakat yang mempunyai berbagai-bagai kasta itu
sekarang lebih kurang 3000 tahun. Tetapi kepercayaan yang bukan
idealsime itu. Sampai beberapa tahun kebelakang boleh dikatakan tiada
berdaya sama sekali. meskipun pada beberapa tahun dibelakang ini.
Berhubung dengan kemajuan indsutri di Hindustan timbul dan tumbuh
kemerdekaan Hindustan sampai pada penghabisan tahun 1942 ini masih
berpusat pada Idealisme, yang sekarang berupa Gandhiisme.<br />
<br />
Idealisme
asli Hindustan masyhur sekali diseluruh dunia, besar sekali pengaruhnya
kearah manapun juga. Kesebelah timurnya kita dapatkan idealisme, berupa
Budhisme yang resminya dipeluk oleh kira-kira 400 juta Tionghoa dan 100
juta bangsa Jepang dan jajahannya. Pada zaman sebelum Indonesia Islam,
boleh dikatakan seluruh Asia Selatan memeluk Hinduisme dan Budhisme.
Sekarangpun masih lebih kurang 50 juta penduduk Birma, Siam, dan Annam
memeluk Budhisme. Kearah Baratpun lebih-lebih pada zaman purbakala deras
mengalirnya idealisme Hindustan. Barangkali adalah kebetulan saja ahli
filsafat Yunani seperti Plato menciptakan Logos seperti rohani alam.
Boleh jadi tiada kebetulan pula aturan Kristen Katholik begitu banyak
serupa dengan aturan kependetaan (rahib) Budhiisme. Akhirnya banyak
orang percaya, walaupun tak ada ujian yang syah, bahwa Islam
dibelakannya Nabi Muhammad SAW dipengaruhi oleh Hinduisme.<br />
<br />
Pada
abad yang belum begitu lamapun idealisme Hindustan masih mempengaruhi
Barat. Cukuplah kalau disini ktia sebutkan nama ahli filsafat Jerman
seperti Schopenhauer dan Hegel. Sesudah perang yang lampau (1914 – 1918)
pesat pula propaganda baru dari theosophie, yang dijalankan oleh Annie
Bessant, Madame Blavatsky, dll. Theosophie itu cabang dari Idealisme
Hindu juga.<br />
<br />
Lagi pula dan terutama pula idealisme
Hindsutan membawakan hasil tersambil (bijproduct) yang oleh dunia
sekarang mesti dianggap sebagai satu hasil yang nyata (positive result)
yang mesti terus-menerus dipusakakan pada anak cucu dan cicit. Pada
Negara mana dan Bangsa manapun juga dibumi kita ini. walaupun belum
sempurna (systematika) dalam tangganya bangsa Yunani, apalagi Eropa dan
Amerika sekarang. Hasil nyata itu berupa Matematika, Ilmu Bintang,
Logika, Ilmu Jiwa dll. Juga pemandangan tentang evolusi (kemajuan alam)
dan atom. Buat mengesahkan idealismenya, maka ahli Hindu perlu memakai
senjata berpikir seperti Matematika, Logika dan Evolusi dan pelaksanaan
cara berpikirnya itu, tentulah bisa sampai kepada benda terkecil atom.
Tetapi semuanya ini barang tersambil! Maksudnya ahli Hindu bukan
memuncakkannya pada Matematika, Logika, Evolusi dan atom, dengan memakai
bukti dan perkakas yang berhubungan dengan masing-masing cabang. Ilmu
ini, melainkan buat mengesahkan adanya barang yang dicarinya, ialah
Rohani Brahmana, Atamn, Jiwa, Dunia dsb-nya. Semuanya berada diluar
jasmani, yang mesti dijauhi adlaah atom itu dipelajari sebagai asal dan
akhirnya ilmu kebendaan, melainkan barang yang tidak berguna mesti
ditinggalkan atau paling baiknya berdiri disamping rohani, jiwa alam,
atman, Brahmana ...............<br />
<br />
Matter, benda, dunia,
badan dan anggota kita tak ada gunanya buat idealisme Hindu. Yang
dimengertikan dan dikejar ialah rohani, Atman, dengan jalan menyiksa,
melupakan dan membuang jasmani. Kalau ada terdapat perkakas berpikir
seperti Matematika dan Logika, buat mengesahkan adanya yang di “cari”
itu, maka ahli Hindustan tiadalah enggan memakainya. Sebab itulah ilmu
Matematika, Logika dll itu saya namakan hasil tersambil. Lagi pula orang
janagan terlampau banyak memuja keulungan ahli Hindustan dlaam perakara
ilmu Abstract (terpisah) seperti Matematika, Logika dll itu. Orang
jangan lupa, bahwa lebih kurang 300 tahun sebelum Nabi Isa, dibawah
pimpinan Iskandar Zulkarnaen telah menjajahi sebagian Hindustan.<br />
<br />
Semenjak
zaman itu ahli Yunani memasukkan pengetahuannya pula. Ahli Hindu yang
jujur dan tidak dibuta tulikan oleh nasionalime sempit juga mengakui hal
itu! Selainnya dari pada itu jangan sekali dilupakan, bahwa pengetahuan
Hindustan itu boleh dikatakan semuanya berdasarkan speculation,
spekulasi, ialah terka-menerka. Boleh dikatakan sama sekali tiada
berdasarkan peralaman seperti sudah ternag tercantum pada kebanyakan
para ahli Yunani asli, dan sebagian besar pula pada ahli Arab pada zaman
kebudayaan luruhnya Islam. Yang tiada sekali-kali boleh dilupakan oleh
penguji dan pemuja idealisme Hindustan ialah, sebagai hasil tersambil
atau hasil langsung (?) dari idealisme itu, kita menyaksikan perkara
yang mesti dikutuki habi-habisan seperti: Pada kutub diantara lk 3000
kasta itu adanya kasta malas, kasta penghisap ialah kasta Brahmana dan
Kesatriya. Pada kutub lain terdapat kasta najis, seperti lebih dari
seratus juga kasta Paria. Lain dari pada itu pembakaran janda dan
perkawinan kanak-kanak. Akhinrya ratus jutaan manusia yang menganggap
ampas debu, berupa barang padat atau cair sebagia barang suci dan leum
itu seperti Tuhan.<br />
<br />
Sekali lagi mesti saya peringatkan, bahwa Madilog tak bisa berlaku langung pada penerangan kepercayaan idealisme Hindustan.<br />
<br />
Juga
kepada kepercayaan lain pun dia tak bisa berlaku langsung karena satu
kepercayaan itu berdasarkan pikiran semata-mata, tiada berdasarkan benda
dan peralaman. Tetapi dengan tak langsung yakni memutar kepercyaan itu
bisa diterangi. Kalua keadaan masyarakat, pesawat bumi dan pengetahuan
bangsa yang memeluk kepercayaan itu diketahui, maka kepercayaannya,
sebagai bayangan. Kelilingnya bangsa itu bisa juga diobori. Keadaan di
Eropa dalam beberapa abad dibelakang ini, tentangan sosial, politik,
ekonomi, tehnik, kebudayaan, semuanya lebih kurang sempurna bisa
diketahui. Karena semua ada tertulis dalam bahasa Negara yang berkenaan
atau dalam bahasa Negara lain tetangganya. Keadaan disebagian besar di
Eropa Barat, boleh dibilnag cocok dengan tulisan ahli sejarah Romawi,
seperti Julius Caesar dll yang sudah pandai menulis apa yang dilihatnya
dengan matanya sendiri. Bukan dongeng, omong kosong setinggi gunung
Himalaya (seperti penulis Hindu). Hindsutan sebelum imperialisme Barat
masuk tak mempunyai ahli sejarah yang bsia mencuci hati Julius Caesar,
Tacitus, Trobo, Ibnu Batutah, ahli sejarah Arab, Fah Hien, Huan Tsiang,
Ciin dll ahli sejarah Tionghoa.<br />
<br />
Sejarah kepercayaan
saja, seperti hasil pikiran dari satu Negara yang begitu besar seperti
Hindustan dan bangsa yang begitu ulung kebudayaan aslinya seperti bangsa
Hindu dalam tempo sedikitnya 300 tahun sebelum imperialisme Inggris
masuk menurut pengakuan ahli Barat yang mengadakan pemeriksaan menurut
Ilmu Bukti, banyak yang hilang. Jadi yang ada yang tertulis tiada
sempurna. Sejarah kepercayaan yang tiada sempurna ini susah pula buat
dibandingkan diterangi dengan sejarah Masyarakat, Ekonomi, Politik
.......dll-nya. Hindustan yang belh karus-marut serta kusut, kesasar
dair pada sejarah kepercayaannya. Seru bangsa yang pemikir resminya
menganggap benda itu sebagai barang yang tak berguna, badan dan anggota
diri sendiri sebagai Karma, kungkungan hidup menjauhi makanan, perempuan
dll sebagai pekerjaan suci tentulah tak mempunyai cukup perhatian buat
perkara hari-harian seperti politik, ekonomi, tehnik dsb yang
mementingkan isteri, makanan dll. Bacalah saja cerita Hindu seperti
Arjuna dan Sri Rama. Berapa sedikitnya kepastian yang bsa diperoleh dari
cerita semacam itu. Tentu ada kebenaran dalam fantasi, impian yang
tidak berbatas itu. Tetapi kebenaran yang didapat tak nyata dan tak bisa
diterjemahkan dengan satu hati. Orang itu dalam cerita Hindu bukan
orang lagi, melainkan dewa Tuhan, atau monyet dan lutung. Politik dan
aksi pemimpinnya bukan lagi politik dan akis pemimpin manusia, melainkan
siasat perbuatan yang terletak diluar akal manusia. Pendeknya buat
menggali sejarahnya masyarakat politik, ekonomi, tehnik Hindustan dalam
3500 tahun sebelum ada imperialsime Inggris, adalah pekerjaan terkhusus
dari beberapa ahli yang terkhusus pula membutuhkan kepandaian terutama
bahasa, kesabaran dan kegiatannya. Kalau sejarah, masyarakat politik dan
lain-lain di Hindustan dalam ribuan tahun itu jelas dan sempurna
diketahui, barulah bisa diadakan peroboran atas sejarah kepercayannya
kalau yang dibelakang ini bisa pula diketahui dengan sempurna dan jelas.<br />
<br />
Karena
mustahilnya mengadakan uraian yang sempurna tentang sejarah kepercayaan
Hindustan, dan disamping uraian yang sempurna pula, tentang sejarah
masyarakat, politik, ekonomi dll maka mustahillah pula bagi saya
mengadakan peroboran, peninjauan dengan obor listrik yang sempurna.<br />
<br />
Bukan
saja karena taida cukup kalau diuraikan pada beberapa halaman saja,
tetapi karena kekurangan alat keterangan tadilah. Tetapi dengan
mengobor-rayakan puncak Gunung Papandayan, Merapi dan Semeru di pulau
Jawa atau puncak Gunung Kerinci, Merapi, dan Slawa di Sumatera, kita
juga dapat kemenangan sederhana, berikut-ikut atas Bukit Barisan di Jawa
dan Sumatera peroboran semacan inilah yang akan saya jalankan atas
sejarah kepercayaan Hindustan itu. Segala kekurangan tentulah sudah saya
andaikan lebih dauhlu. Maksud saya lain tidak melainkan buat memberi
petunjuk (suggestie) kepada ahli yang lebih mempunyai tempat, kepintaran
dalam segala-gala, kesabaran dan kegiatan buat mempelajari kerohanian
Hindustan yang masyhur itu.<br />
<br />
GANGGUAN.<br />
<br />
Baru
saja tinta saya kering menuliskan kepercayaan Hindustan diatas ini
tercantum dimata saya pertanyaan: Apakah betul sejarah Hindustan begitu
gelap? Kesangsian timbul dihati saya tentangan kebenarannya yang
dituliskan diatas ini. betul banyak juga saya dahulu bercampur dengan
rakyat Hindustan, Hindu, Islam atau Sikh. Betul pula waktu saya masih
pelajar, saya giat sekali dengan segala-gala yang berhubungan dengan
Hindustan lebih-lebih dengan kesusasteraan dan mystikisme Hindustan.
Tetapi percakapan dan pembacaan yang berhubung dengan Hindustan itu
sudah lama berlalu. Boleh jadi banyak perkara yang saya lupakan. Lagi
pula, boleh jadi pula keluar buku baru, sebagai hasil pemeriksaan baru.
Sekali lagi: Betulkah sejarah Hindustan itu masih gelap?<br />
<br />
Dua
hari saya pakai buat menjawab pertanyaan ini. betul sampai menulis
kepada penghabisan “bab logika” sama sekali boleh dikatakan saya tak
memakai pustaka, sebab tak bisa mendapatkannya, tetapi sesudah itu saya
bisa emndapatkan di Jakarta. Dua hari pemeriksaan sudah lebih dari cukup
buat memberi keyakinan sementara. Apa yang saya tulis diatas, dua hari
lampau tak perlu sedikitpun juga saya ubah, baikpun semangat dan
simpulan ataupun kalimat dan perkataan. Hindustan benarlah tak mempunyai
ahli sejarah. Yang menerangi Hindustan Cuma ahli sejarah Tionghoa,
kemudian Arab dan akhirnya Eropa dan murid-muridnya orang Hindu dididik
dengan cara Barat sekarang.<br />
<br />
Hal ini penting! Sebab itu
saya tuliskan sebagai bagian terpenting. Indonesia selama dipengaruhi
dan diperintahi Hindu juga tak mempunyai sejarah, ialah sejarah menurut
ilmu, bukan dongeng, impian, omong kosong. Sejarah mesti cocok dengan
kejadian, tempo dan tempat yang sebenarnya. Tulisan tentang sejarah itu
tak boleh dipengaruhi pengharapan, ketakutan, hati sakit atau dengki,
tak boleh melebihi atau mengurangi segala bukti yang berhubungan dengan
kejadian, tempo dan tempat tadi. Bahwa ahli Tionghoa dan Arab yang bisa
menuliskan yang boleh dinamai sejarah, dan ahli Hindustan sejarti tiada
bisa tiada mengherankan saja.<br />
<br />
Sebaliknya akan
mengeherankan (mengangakan mulut) kita kalau pemikir Hindustan Asli bisa
menuliskan dengan tak sepatahpun ditambah atau dikurangi apa yang
dilihat oleh amtanya sendiri. Ahli Hindu, bagaimana juga ulungnya dalam
ilmu abstract, kegaiban atau terpisah, tiada bermata kebuktian (matter
of fact). Ahli sejarah Tionghoa lampaupun sebelum Nabi Isa dan ahli Arab
malah berdiri atas bukti itu. Mereka dengan kakinya berdiri teguh
diatas dunia ini dan dengan mata terbelalak memperamati kejadian didunia
fana ini. kalau salah ialah karena silap memandang saja. Bukan salah
penjuru memandang atau salah cara memandang.<br />
<br />
Ilmu
sejarah itu tentulah penting sekali buat sesuatu masyarakat. Masyarakat
sekarang ialah akibat yang lampau. Masyarakat yang akan datang ialah
akibat dari yang sekarang. Seorang yang berkewajiban buat memperbaiki
masyarkatnya yang sekarang, tentulah mesti mengetahui keadaan masyarakat
itu sekarang dan dahulu. Tetapi buat pemimpin Hindustan baikpun Brahma,
ataupun Buddhist, masyarakat manusia itu, tentulah barang-barang yang
tiada berguna, barang yang terpaksa didiami buat sementara, malah
sebagian besarnya terdiri dari manusia najis. Perhatian penuh terhadap
masyarkat tak langsung dicari-cari pada filsafatnya ahli Hinduisme atau
Budhiisme resmi. Mereka boleh jadi juga mau mengeluarkan peluh buat
memberikan manteranya, pada yang meminta menerima harta sebagai kurban
atau sebagai bunga uangnya, tetapi dalam filsafat masyarakat dan
berhubung dengan ini semua, kebendaan dan keduniaan ini, ialah
“kungkungan” jiwa. Jiwa ini mesti dipadukan kembali dengan jalan
pertapaan: Dengan menjauhi perempuan, makanan, pakaian dll dan membunuh
pancaindera.<br />
<br />
Belum pernah saya mengadakan catatan
panjang dan langsung dalam buku ini. catatan sebelum ini, catatan dari
kepada saja pendek. Karena pentingnya yang berhubungan dengan ada atau
tidak adanyasejarah Hindustan itu, dan saya sendiri tak perlu dan tak
bisa pada bagian buku ini memberi pandangan yang lebih lanjut atupun
meneruskan pemeriksaan. Maka saya kemukakkan saja catatan sedikit
panjang dari seorang Inggris dan seorang Belanda disambil oleh
keterangan Negative (tak ada) yang saya peroleh dari penulis Hindu yang
dapat pelajaran Barat. Selainnya dari pada itu, seperti diatas saya
mengharapkan pemeriksaan para Ahli yang sempurna, buat Hindustan dan
........ Indonesia.<br />
<br />
Catatan dari History of India oleh H. G Keene, Resived Edition pada tahun 1906.<br />
<br />
Tak
ada sasatera yang meriwayatkan seluruhnya ketumbuhan Hindustan dari
masa kacau balau kemasa ketentraman, dengan cara terarut dan tak putus,
supaya dengan begitu bisa memberi pemandangan yang masuk diakal
(rational) kepada pelajar dikedua Negara (Hindustan dan Inggris) dengan
Cuma menyebutkan bukti yang nyata dan sebaliknya jangan terlampau banyak
melayani perkara kecil-kecil tentang peperangan, pengepungan,
asut-asung dan kesalahan (erimes) para pembesar (pendahuluan).<br />
<br />
Penduduk
(Hindustan) yang bermula terlampau biadab dan kejam: penakluk
(Hindustan) yang permulaan (yakni bansga Aria, yang masuk dari Utara)
menyerbukan diri kedalam pengetahuan, tetapi mereka tak mempunyai
kecondongan hati terhadap sejarah (Halaman 1).<br />
<br />
“Tetapi
sejarah Hindustan dalam arti tepatnya tak bolehlah dikatakan sudah
dimulai, sebelum terdirinya kekuasaan Islam. (Jadi baru boleh dikatakan
sejarah semenjak Sultan Mahmud dan Chazni melanggar Hindustan dari Utara
pada tahun 1008 sesudah Nabi Isa) barulah kita mulai berjumpakan
penulis yang mencoba mencatatkan kejadian dari sehari-kesehari dan
menggambarkan wataknya mereka yang menyebabkan kejadian tadi”.<br />
<br />
(Pencatatan hari-harian itu berabad-abad sebelum itu sudah diadakan dengan teliti sekali di Tiongkok).<br />
<br />
“Sampai
kemasa perpecahan besar diantara kaum Brahmana dan Budhis tiada
didapati catatan tentang Rakyat dibagian manapun juga di Hindustan.
Semangat kebangsan kalau perkataan ini boleh dipakai, tiadalah pernah
menunjukkan kecondongan hati pada cabang kesusasteraan semacam ini.
orang boleh dipersilahkan membaca nyanyi: “Tuduhan Maha Dewa Asli dan
Petuahnya orang besar Bertuah yang tidak kurang sakti”; lagi pula dua
cerita syair yang masyhur, dimana disangka bisa diperoleh kejadian
sesungguhnya buat gantinya ukuran impian dan dongeng. Perkara
terka-menerka (speculatino) tiadalah kurang; tiadalah bisa disangsikan,
bahwa apa didapat kecondongan terhadap beberapa cabang Ilmu. Tetapi
terhadap kejadian yang nyata, tanggalnya sesuatu kejadian dan tumbuh
hidupnya kejadian tadi dari hari-kehari, orang Hindu tak sehelai
rambutpun menaruh perhatian. Sedikit Ilmu Bukti campur aduk dalam
sairnya dan sepasang sejarah daerah Cuma inilah yang dihasilkannya
tentang perkara semacam ini dalam lk 20 abad.<br />
<br />
“Keganjilan
ini boleh jadi hasil dari kesangat cintanya pada filsafat terka-menerka
(speculative), kegemaran pada pikiran impian (abstract reasoning) yang
semuanya mengakibatkan satu kejaian atas kosongnya benda dan kosongnya
rupanya benda itu. .....<br />
<br />
Adapun sebabnya juga, tetap
kebencian mereka atas bukti dan bentuk benda ini tak bisa mengetahui
sejarahnya yang sempurna dari pada bangsa Arya di Hindustan pada zaman
VEDA (Halaman 11).<br />
<br />
(Zaman Veda ini dianggap oleh ahli
Barat dari tahun 500 sampai 600 sebelum Nabi Isa. Jadi sejarah ini,
walaupun penting sekali tetap tinggal gelap).<br />
<br />
Oleh
seorang ahli sejarah besar (professor Cowel) dikatakan, tentang Musafir
Tionghoa (Fah-Hien) dan 200 tahun kemduian dari pada itu musafir
pengikutnya (Huan-Tsiang), bahwa mereka inilah saja yang menjadi tingkat
pelangkah yang terang, melalui beribu tahun dongeng (omong kosong)!<br />
<br />
Catatan
dari Academisch Proefschrift bernama MEGASTHENES en de Indische
Maatschappij oleh BCT Timmer pada tanggal 19 Desember 1930.<br />
<br />
Pertama
sekali jangan dilupakan pesannya Timmer, bahwa tulisan Megasthenes
(Yunani) yang menjadi utusan di Hindustan, dibawah Kerajaan Gandragupta
yang didapat “Cuma fragmenten (bagian terserak-serak) belaka”. Lagi
pula, malah terutama pula “orang Megasthenes itu sendiri dicurigai
adanya”.<br />
<br />
Pentingnya tulisan Timmber terletak pada c a r
a n y a ilmu sejarah menjalankan pemeriksaannya; carai scientific
(menurut Ilmu Bukti) Pada halaman 43.<br />
<br />
“Buat menetukan
benarnya perkataan yang ditinggalkan kepada kita, ktia mesti memeriksa
apakah perkataan (Megashtenes) itu cocok dengan perkataan yang ktia
peroleh dari sumber lain. Ini akan mudah sekali kalau seandainya kita
mempunyai documenet (saksi terdiri dari tulisan) yang cukup tentang
Hindustan masa Megasthenes, tetapi saya kita jauh dari situ”.<br />
<br />
“Pertama kita tidak mempunyai sastera orang Hindu, yang kita yakin ditulis pada masa Megasthenes”.<br />
<br />
“Pustaka
yang lain, yang dipakai buat membandingkan (cerita, syair, cerita buku
undang, pustaka Budhisme) atau terjadi pada tempo lain atau tak
mempunyai tanggal kadang-kadang juga hasil dari kemajuan berabad-abad,
oleh sebab mana perbedaannya dengan Megasthenes boleh jadi disebabkan
oleh perbedaan temp dan boleh jadi juga disebabkan oleh kesalahannya
Megasthenes sendiri”.<br />
<br />
(Selain dari pada kedua itu
Timmer juga mengemukakan, bahwa mestinay Hindustan itu bukanlah bagian
Hindustan yang digambarkan oleh Megasthenes saja ialah Punjab dan tanah
datar sungai Ganges, tetapi juga pegunungan besar seperti Ducan, juga
kaum ksatrya, saudagar dan akum pujangga. Jadi bermacam-macam tempat
golongan!).<br />
<br />
“Ketiga ...... lebih dari pada buku cerita
hal ini berlaku pada buku hukum. Pada buku undang maksud orang bukan
hendak menggambarkan keadaan, tetapi Cuma buat memberikan aturan yang
mesti diikuti”.<br />
<br />
(Sudah tentu ada jurang besar antara
undang dan praktek ramai. Begitu juga jurangnya, ayat agama dengan
perbuatan Rakyat jelata dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi buku hukum
dan ayat agama saja tentu tak bisa menggambarkan Rakyat seluruhnya
dengan sebenarnya! Cobalah pastikan gambar keadaan Rakyat Amerika
umpamanya dengan membaca teori demokrasi saja disertai pula dengan
ayatnya agama Kristen dengan “tepuk pipi kiri kasihkan pipi kanan).<br />
<br />
“Warta dari Hindustan sendiri amat bertentangan satu dengan lainnya”.<br />
<br />
(Pendeknya
Timmer, yang tentu giat mencari bukti yang sempurna buat sebagian saja
dari sejarah Hindustan, untuk mengadakan alasan yang sempurna, juga
memberi simpulan pada kita, bahwa sejarah Hindustan adalah diliputi awan
gelap-gulita).<br />
<br />
Akhirnya dari Buku CREATIVA INDIA, oleh
Beney Kuman Sarkar, sedikitpun saya takbisa mengambil catatan tentanga
ilmu Sejarah, pada nama buku itu saya ktia sudah bisa melihat maksud
penulisnya yakni buat membuktikan bangsa Hindustan sebagai kodrat
pembangunan – terutama – mendapatkan ilmu.<br />
<br />
Penulis ini
menantang penulis Barat yang menyatakan bahwa bangsa Hindu itu
pesimistis, memandang yang gelapnya saja di dunia ini. Menantang paham
Barat, bahwa umumnya badan orang Hindu itu lemah dsb. Penulis Hindustan
tadi yang Cuma beberapa tahun yang silam saja mengemukakan keulungan
bansga Hindu dalam segala-gala, malah tidak saja tak kurang, boleh jadi
lebih dari Bangsa Yunani, Arab, atau Eropa zaman Tengah.<br />
<br />
Keulungan
bangsa Hindustan malah terkhusus sudah saya kemukakan lebih dahulu.
Tetapi keulungan itu menurut pikiran saya akan tetap begitu, walaupun
1001 buku seperti Creative India saya baca, dan dinaikkan halamannya
tiap-tiap buku dari 600 sampai 6000, sebagai hasil dair pekerjaan
tersambil buat mensahkan dan menjalankan semangat Hindustan (diluar
Islam sudah tentu!) yang pad agaris besar dan resminya berdasarkan
idealisme, kerohanian semata-mata. Idealisme Hindustan tiadalah
berjumpakan materialisme yang kuat kelak seperti pada Yunani dan Eropa.
Sebab itu materialisme Hindustan gampang dihanyut londongkan oleh banjir
idealismenya. Hasilnya ialah hasil tersambil seperti Matematika, Logika
ya atau tidak dipengaruhi Yunani atau Arab. Kalau dia sesat pada Ilmu
Badan Manusia, maka maksudnya juga buat memperkokoh c a r a
menghilangkan anggota Badan, jasmani itu dan dengan segera mencampurkan
jiwa si pertapa dengan Rohani Alam, Atman, Brahma dengan maksud membunuh
pancaindera!<br />
<br />
Dari filsafat, pemandangan dunia Hindu
bisa lahir Ilmu Bintang, cara kuno, Ilmu Berhitung, juga Geometry
ataupun Logika. Tetapi dari filsafat pemandangan dunia yang resmi di
India tak akan bisa timbul Ilmu Bukti seperti Ilmu Alam (Physika) dan
Kimia, Listrik, Radio, Cahaya, Kodrat dsb. Ilmu semacam ini ialah hasil
peralaman yang pesat. Kepesatan ini Cuma bisa didapat pada perindustrian
yang pesat majunya, disertai oleh tehnik yang pesat pula. Kalau science
itu dimisalkan bapak, maka teknik itu ialah ibu dan perindustrian itu
anak. Tetapi perindustrian tak akan maju, kalau “demand” keperluan
Rakyat memakai rendah sekali. makin tinggi keperluan Rakyat memakai
(kain, makanan, atau rumah, radio, gramopon, auto dsb) makin tinggi
supply, production, hasil. Kalau keperluan memakai itu kita andaikan
kutub utara dan persediaan (supply) itu dikutup selatan, maka hasil dari
sejarah gerakan berkutub dua itu ialah perindustrian juga, hasil yang
tambah-bertambah, terus-menerus.<br />
<br />
Filsafat yang
mengutuki dunia, mengurangi makanan sampai badan sipertapa tinggal lagi
kulit pemalut tulang, memerlukan hanya gua batu untuk tempat tinggal,
akin cawat sehelai kulit kayu: memuliakan isteri yang cantik molek
dengan cara ditikam, diperas darah seluruh badannya, dan kemudian
dilemparkan kedalam api buat dipilih oleh arwah suaminya di surga
seperti yang berlaku di Bali sebelum dilarang Belanda.<br />
<br />
Menyuruh
manusia berpakaian ampas-lembu terbakar ...................... filsafat
semacan ini tak akan memperdulikan supply and demand, persediaan dan
keperluaan memakai barang, tak akan menghiraukan teknik dan semua Ilmu
Bukti yang berkenaan dengan kebendaan. Satu pabrik buat seluruh
Hindustan sudah lebih dari cukup buat membiki c a w a t semua
penduduknya. Apa guna pengetahuan tentang tepung, gemuk, dan
putih-telur, semuanya itu keduniaan yang mesti dijauhi. Kalau ada juga
ilmu berupa ekonomi, keuangan di India, maka semuanya itu Ilmu
tersambil. Ilmu terpaksa diadakan diluar filsafat resmi. Eropa dan
Tiongkok juga ada mengandung filsafat idealisme, tetapi tiadalah sampai
memuncak seperti di Hindustan. Lagi pula Materialismenya cukup kuat buat
bergandengan dengan idealismenya resmi atau tersembunyi. Materialisme
Barat cukup kuat buat membasmi Idealisme dalam aliran besarnya dan
menembus jalan samapai ke zaman industrialisme. Filsafat umum di
Tiongkok dan Eropa cukup kuat buat mengendalikan pessimisme Hindu sampai
Rakyatnya sebagian kecilpun tak ada yang dianggap najis; atau janda
yang cantik molek ditikam, diperas darahnya dan dilemparkan masuk api,
ditonton oleh orang ramai, atau badan dibedaki dengan tahi lembu
terbakar barangkali buat menolak bala (bahaya) sebagai hasil Ahli Kimia
Hindustan Asli yang hebat itu.<br />
<br />
Tuntutan Hindu Muda
seperti Tuan Sarkar, supaya Hindsutan Asli diaku hadiahnya pada Ilmu
didunia, mesti diakui. Lebih dahulu sebleum saya membaca buku itu sudah
saya majukan, tetapi saya tahu, bahwa Barat juga tak enggan mengakui
terus-terang kecerdasan dan jasa Timur umumnya dan India khususnya.<br />
<br />
Tidak
saja Tagore dibintangi oleh Inggris, tetapi Ahli Biology besar seperti
Bose dan Ahli Physic (Kodrat) seperti Remon semuanya Ahli Hindu, hasil
dari didikan Barat, juga dapat pengakuan kehormatan dari pihak Inggris
terkhususnya dan Dunia Science umumnya. Ahli Jepangpun dalam hal
kedokteran dan Matematika cukup dapat pengakuan Barat. Kalau memang ada
definisi atau undang, yang didapat pada ahli Hindu Asli, lebih jitu dan
dalam dari pada Ahli Asli Yunani, seperti Archimedes (Physic),
Phytagoras dan Euklid (Matematika), dll, maka definisi dan undang itu
saya pikir sudah lama tercantum dalam buku pelajaran sekolah (textbook).
Kalau betul jitu dari definisi dan undangnya ahli Yunani Asli dan
diganti dengan definisi dan undangnya Ahli Hindustan Asli, Business is
business! Yang menguntungkan itu dari manapun datangnya mesti diterima.
Lagi pula (demand) seperti saya tahu, Inggris selalui mengakui
kecerdasan atau keberanian luar biasa, walaupun dari musuhnya. Perkataan
fairplay, spoot-man dan gentleman asalnya dari Inggris. Kalau Ingrgis
tak menukar textbook dalam beberapa Ilmu di Hindustan itu, maa sudah
pada tempat dan temponya Ahli Hindu Muda mengadkan propaganda dan Aksi.
Tetapi hal semacam ini belum saya dengar atau lihat. Textbooks, buku
pelajaran yang datang dari India-Hinudstan pun saya lihat masih diisi
oleh Ahli Yunani dan Barat.<br />
<br />
Terutama pula kalau
membantah Ahli Barat, janganlah dibiarkan sentimen (perasaan) seperti
nasionalisme, patriotisme, ketimuran dsb, memperbaharui ilmu yang
dikemukakan. Kalau Ilmu atau Ahli Timur itu memang lebih cerdas, mesti
diperlihatkan, kalau perlu panjang lebar, kelebihannya dalam hal caranya
memeriksa perkara, kesempurnaan bukti sebagai lantainya Ilmu yang
dimajukan, cara mendapatkan dan kemanjurannya definisi atau undangnya
yang diperoleh dan pelaksanaan undangnya itu atas bukti yang dekat atau
jauh, dsb. Sikap semacam itu memang tak mudah didapat pada mereka yang
memandang dari penjuru kebangsaan atau kebenuaan. Timur yang measalkan
dan memuncakkan Ilmu itu dari ketimuran sama besar salahnya dari Barat
yang me-asal dan memuncakkan science pada kebaratan, kebangsaan,
ke-Aryaan dan ke-Nordican. Science itu, tiada memandang warna atau
bentuk badan. Dimana alatnya sedia disana dia akan maju! Dimana ia tak
ada, disana dia akan tiada keluar, atau berupa pincang, seperti pada
Ilmu Abstract di Hindustan.<br />
<br />
Buku Creative India
mempertahankan, bahwa Hinudstan itu pembangun segala-gala Ilmu seperti
kata Tuan Sarker. Ilmu yang tak kurang exact dan fruitfull (jitu dan
berhasil) dari Yunani atau Eropa dizaman Tengah, malah dapat lebih.
Tetapi pada pembangunan Ilmu, segala-gala ini, saya tak menemui I l m u
s e j a t i. Ilmu ini walaupun belum berupa Science, seperti sekarang
sudah bagus sekali adanya di Tiongkok dan Yunani Asli.<br />
<br />
Tuan
Sarkar sama sekali membungkamkan perkara Ilmu Sejarah itu, walaupun
inilah Ilmu yang pertama sekali mesti dipelajari dan diketahui, kalau
orang mau exact dan fuitfull dalam segala-gala sepertimateria medica,
therapeutics, anatomy, embroyology, metallurgy, chemistry, physics dan
zoology yang semuanya menurut Tuan Sarkar sudah diketahui oleh Ahli
Hindu Asli.<br />
<br />
Tuan Sarkar menguraikan Vedix Ages, katanya dari lk 1500 sampai 1000 sebelum Nabi Isa.<br />
<br />
Pada
bagian Vedic Ages inilah tempatnya untuk menguraikan sedikit tentang
Masyarakat, Politik, Ekonomi, dan Tehnik Hindustan menurut Sejarah yang
ditulis oleh Ahli Sejarah Hindustan, yang lebih jempol dari Fah-Hien,
Iching, Huan Tsiang, Tacitus, Strabo, Julius Caesar dsb. Bukan
dimaksdukan syair, pujaan, dongeng dan omong kosong
........................Hindustan.<br />
<br />
Bagaimana ahli
Hindustan bisa “exact dan fruitfull” sama dengan atau lebih dari Yunani
dan Eropa Tengah, dan sama dengan Materialsime Eropa pada tahun 1789,
yakni zamannya Lavoisier (Kimia) dan Cuvier (Hewan) kalau sebagian besar
terpelajarnya, menurut Agama resminya, aialh Brahmanisme dan Budhisme;
tak boleh membunuh hewan, jangankan lagi potong-memotong buat memeriksa
urat, nadi, otak dsb; kalau pemimpin masyarakat dan pengikutnya
memandang lembu sebagai Dewa dan ampasnya (hasil Ilmu Kimia Asli)
dibakar buat bedak.<br />
<br />
KESIMPULAN. <br />
<ul>
<li>Tuntutan Hindustan Muda supaya diakui jasanya dalam Ilmu Abstract, seperti Matematika, Logika dll, mesti dibenarkan. </li>
<li>Tinggi rendahnya Ilmu Hindustan itu tiadalah bisa ditentukan oleh
perasaan kebangsan atau ketimuran, melainkan atas tinggi rendahnya
perkakas (instrument) dan cara (methode) mendapatkan bukti yang syah,
Logika dan Dialektika buat menyusun hukum dan cara penglaksanaan hukum
itu kepada bukti, dsb. </li>
<li>Ilmu Sejarah dan Ahli Sejarah Hindustan Asli (1500-600 tahun sebelum
Nabi Isa) jadi juga sejarha keadaan masyarakat, politik, dan ekonomi,
teknik dll tak dikenal oleh dua ahli Barat seperti disebut diatas. Dalam
buku Creative India (Pembangunan Hindustan) juga tak dijumpai
sedikitpun yang berbau sejarah. </li>
<li>Seperti sejarah Indonesia gelap-gulita pada zaman Hindu begitu juga
sejarah Hinudstan, gelap-gulita dalam zaman sebelumnya didatangani oleh
orang Arab dan Inggris. Pembangunan Hindu yang sekarang dalam
segala-gala, kalau seandainya mereka masih ada di dunia ini, mestinya
dibangunkan dari tidur nyenyaknya. Mereka mesti dibuka matanya; belajar
membicarakan dan emnuliskan kejadian serta bentuk dan corak benda
hari-hari yang dikelilinginya oleh teman sejawatnya dari Tiongkok dan
Yunani. Mereka Ahli Hindustan Asli itu, betul-betul exact and fruitfull,
jitu dan sempurna menggelapkan sejarahnya Hindustan Asli dan Indonesia
pada zaman Hindu. </li>
</ul>
KEPERCAYAAN HINDUSTAN DITERUSKAN.<br />
<br />
Kita
banyangkan obor-listrik kita pada sejarah kepercayaan Hindustan Asli
yang gelap-gulita itu, yang berpuncak para Brahmanisme, yang juga tidak
sama sekali terang-benderang, seperti puncaknya barisan Himalaya, ialah
gunung Everest yang selalu diliputi salju dan awan.<br />
<br />
Kita
bagi sejarahnya filsafat Hinudstan diluar Islam atas tiga bagian, cocok
dengan tiga masanya (period) yang ditentukan oleh Encyclopaedia
Britanica. Pembagian itu ialah: <br />
<ul>
<li>Vedic Period (Zaman Kitab Veda) dari lk th 1500-600 sebelum Nabi Isa. </li>
<li>Epic Period (Zaman Dongeng) dari lk 600 sebelum sampai 200 sesudah Nabi Isa. </li>
<li>The Period of the Six System (Zaman 6 Tata) dari th 200 sesudah Nabi Isa. </li>
</ul>
Penulis Sakar, menetapkan Zaman Veda itu dari lk 1500 – 1000
tahun sebelum Nabi Isa. Tetapi atas alasan apa penetapan itu dilakukan
tak bisa pula kita baca. (Apakah artinya tanggal, apakah gunanya sejarah
itu buat orang Hindu, apalagi yang mistik). Pada Encylopaedia
Britanica, walaupun kita tiada menjumpai penerangan langsung atas
pembagian itu, kita bisa temui sendiri alasannya. Pada penghabisan masa
tingkat pertama itu, kita berjumpa dengan beberpa isme, yang menantang
masa pertama itu, Zaman Veda, yaitu Budhisme, Jainism dan Materialism.
Jadi masa kedua, ialah masa dongng, menyaksikan pertentangan filsafat
atau kepercayaan: Kepercayaan Veda terhadap Budhism dll tadi.<br />
<br />
Sebagai
hasil pertarungan itu kita jumpai perdamaian (compromis) antara paham
pada masa Veda dan paham pada masa dongeng, terutama Buddsim. Disini
nyata saya lihat aliran Dialektika: thesis, anti-thesis dan sinthesis;
pokok (perkara) anti-pokok (perkara), pembatalan kebatalan. Betul
Encyclopaedia Britannica tidak mengemukakan, cara Dialektika itu, tetapi
seperti sudah saya bilang dahulu scientist yang jaya selalu berjalan
sedemikian. Tiada pula saya katakan disini, bahwa Encylopaedia
Britannica selalu jaya. Pada definisi H i d u p (Life) saya sudah
tunjukkan kesempitannya. Juga terhadap yang mengandung perkara agama,
apalagi agama yang diakui resmi oleh Britannica, ataupun politik,
janganlah diteln begitu saja bulat-bulat apa yang dikatakan oleh
Encyclopaedia Britannica, walaupun diurus oleh para ahli yang terkemuka
di masyarakat Inggris.<br />
<br />
Berhubung dengan berjumpanya
jalan dialektika pada sejarah filsafaat Hindustan Asli tadi, bukan
sesudah Islam dan Barat masuk, maka pembagian tiga masa itu akan saya
pakai. Boleh jadi sekali penulis seperti Sarkar, mempunyai alasan cukup,
yang juga mengandung perubahan besar dalam sejarah, mengandung
anti-thesis, tetapi saya tak berjumpa dengan satu alasanpun, kenapa dia
menetapkan masa pertama itu dari 1500-1000 SNI. Lain dari pada itu semua
nyanyi dan dongeng tulisannya tiada memperdulikan tempoh dan tempat.<br />
<br />
Pertama
sekali mesti saya kemukakan disini, bahwa Zaman Veda ini penting
sekali. buat masyarakat Hindu masa ini, ialah masa melangkah. Sejarah
dibelakang masa Veda ini, ialah sejarah tumbuh dan tumbangnya paham yang
dikenal diluar Hindustan bernama Hinduisme Asli, yakni Brahmanisme yang
mengambil segala kekuatan rohaninya dari Kitab Veda ini. Sebab itu maka
dari filsafat Kitab Veda inilah pula saya melangkah. Inilah yang jadi
thesis, pokok-pertama, sebagai puncak pada satu barisan.<br />
<br />
Tetapi
mesti saya ulang memajukan sekali lagi, bahwa thesis ini, pokok
perkara, ialah titik melangkah ini gelap-gulita, sejarah buat ahli
sejarah Barat, seperti menurut catatan yang sudah terampau panjang saya
kemukakan. Penulis Hindu Muda, yang dapat didikan Barat, seperti
Sarkarpun, tak sepatahpun memberi keterangan yang sedikit berbau sejarah
tentang Zaman Veda itu.<br />
<br />
Jadi akhirnya mesti saya ulang
kembali, bahwa zaman masyarakat, politik, ekonomi, teknik, malah
bumi-iklim Hinudstan pada masa 1500 – 600 SNI itu, sejarah mana menurut
Madilog, bisa mengobori Kitab Veda dengan Brahmanisme itu, boleh
dikatakan gelap-gulita.<br />
<br />
Begitu juga sejarahnya
Buddhisme sendiri, pada masa dongeng, tingkat anti-thesis pad beberapa
abad permulaannya ada dalam gelap-gulita. Baru pada Masa Asoka sedikit
terbuka layar, dan akhirnya lampu musafir Tiongkoklah yang bisa memberi
penerangan selama lampu itu dipasang. Di luar seseudah lampu Tiongkok
itu dipasang, sejarah Hindustan kembali kekeadaan gelap-gulita.<br />
<br />
Bila lampu itu tiada bernyala lagi, sejarah Hindustan kembali kekeadan gelap-gulita.<br />
<br />
Zaman
ketiga sudah lebih diketahui, karena lebih dekat pada zaman kita.
Tetapi kalau orang Islam dan Eropa tiada masuk semenjak lk 1000 tahun
sebelum Nabi Isa, maka seperti Indonesia pada masa Hindu, sejarah
filsfaat Hindustan itu sendiri, apalagi sejarah masyarakat, politik,
ekonmi dan teknik Hinudstan seluruhnya akan tinggal disinari dongeng dan
omong-kosong setinggi Himalaya pula.<br />
<br />
Brahmanisme itu
ada kita ketahui sedikti, malah ada ahli yang mengatakan, bahwa dinegara
kitalah Brahmanisme yang lebih asli bisa dipelajari, yakni di Bali.
Sebab itu kalau ktia mau mempelajari Brahmanisme itu, ktia bisa
menjumpai bukti yang hidup dan nyata. Teori dan praktek boleh disaksikan
serba sedikit, walaupun di Hindustan Asli prakteknya berbentuk lain.<br />
<br />
Ke 1. ZAMAN KITAB VEDA<br />
<br />
Veda
artinya pengetahuan, Ilmu, artinya yang lain ialah Firmannya yang
Mahakuasa. Jadi Kitab Veda itu ialah pengetauhan yang berasal dari
Firmannya Yang Maha Kuasa. Satu kelas yaitu kasta terkhusus, yang dalam
buku cerita disekolah kita kenal sebagai Kasta Brahmana, mengetahui dan
bisa menterjemahkan isi kitab suci Hindustan itu. Kasta Brahmana ini
memonopoli, memiliki pendiriannya mengetahui isi kitab sucinya itu,
menterjemahkan dan mengajarkan seluruhnya pada pemuda kastanya.
Beratambah kecil demi bertambah kecillah diajarkannya terhadap kasta
yang lebih rendah demi lebih rendah dari kasta Brahmana. Beginilah pada
puncak sejarahnya Zaman Veda itu, Kasta Brahmana itulah yang sumber dari
semua pengetahuan tentang bumi dan langit, hewan dan manusia, para Dewa
dan Maha Dewa. Mereka kaum Brahmanalah yang menjadi perantaraan antara
penduduk Hindu Asli dengan Dewa Maha Dewa Yang Maha Kuasa. Berhubung
dengan itu, maka sesudah rubuhnya Kasta ksatria, Brahmanalah yang
sebenarnya berkuasa dalam masyarakat Hindustan.<br />
<br />
Mereka
ialah Kasta Suci, kasta terpisah sendiri makan minum, tempat tinggal dan
pekerjanya, turun-temurun. Pada titik puncak kekuasannya ialah pada
masa lk 600 tahun sebelum Nabi Isa itu sampai sekarang ini, mereka sudah
tak boleh kawin lagi dengan dua tiga ribu kasta kecil di Hindustan,
atau dengan empat kasta besar dibawah kastanya.<br />
<br />
Brahma,
dalam bahasa Sanskrit, artinya Neuter, bukan lelaki dan bukan
perempuan. (Pembaca disini berhadapan dengan sepotong Dialektika Hindu,
yang permai sekali. Pada sesuatu saat dan titik maka perkataan Brahma,
yaknibukan lelaki dan bukan perempuan itu bukan omong-kosong kita masih
ingat pada pemrulaan buku ini dimana diterangkan, bahwa menurut
Dialektika A itu boleh Non-A, y a itu pada suatu saat bisa t i d a k.
Dalam ilmu Bintang dan Tumbuhan hal ini memang satu bukti. Tetapi
terhadap semua Dialektika yang beralasan dan berpuncak pada Idealisme
semuanya orang mesti berawas sekali. terkhususnya terhadap Dialektika
Hindustan). Brahma itu juga berarti, Yang Maha Tunggal (absolute), Maha
Dewa dan Maha Jiwa Ataman. Pendeta dalam buku Rig-Veda, juga dinamai
Brahma. Yang dimaksudkan dengan Brhamanism, ialah tata (system) agama,
berasal dari dan diselenggarakan oleh kaum Brahmana itu. Tata agama
Brahmanaismelah dan kasta Brahmanalah yang akan kita pakai disini
sebagai pokok melangkah, sebagai thesis.<br />
<br />
Dengan
kecepatan kilat kita mesti obori sejarahnya Brahmanisme dalam Zaman Veda
yang lebih kurang 1000 tahun itu. Tentulah yang bisa dibentuk obor
listrik itu puncak yang menyolok mata saja.<br />
<br />
Sejarah
Brahmanisme dalam lebih kurang 1000 tahun itu, tentulah juga seperti
sejarah segala-gala melalui tingkat bayi-lahir, balig dan tua. Bayinya
Brahmanisme itu seperti semua kepercayaan manapun juga, ialah berupa
animisme dll yang masih ktia dapati di Indonesia ini. persoalan yang
menggerakkan otak Hindustan Asli, ialah bahwa Aryan yang masuk di
Hindustan dari Utara, diantaranya: Dimanakah matahari itu pada malam
hari? Dimanakah bintang itu pada siang hari? Apakah sebabnya maka
matahari tak jatuh? Mana yang lebih dahulu, siang atau malam? Dari
manadatangnya angin dan kemanakah perginya? Dan lain-lain yang
berhubungan dengan itu.<br />
<br />
Jawabnya itu tentulah tidak
diperoleh dengan memakai teropong sebesar yang didapat oleh Mount Wilson
dan Matematika menruut teori Relativiteitnya Einstein. Jawabnya
persoalna itu didasarkan pada para Dewa, yang berpikiran berkemauan dan
berperasaan adil, lalim, kejam dan baik seperti manusia juga. Kita,
bangsa Indonesia juga pernah mengenal Dewa Hindu, yang dibawa oleh Hindu
kemari. Tak perlu lama kita mempelajari bentuk dan sifatnya Dewa itu.
Ada masanya Hindustan Asli mengumpulkan dan memuja semuanya 33 Dewa pada
3 daerah, yakni ke-1 derah langit, ke-2 didaerah bumi dengan apinya,
dan ke-3 didaerah udara dengan angin. Jadi pada tiap-tiap bagian ada 11
Dewa yang memerintah. Akhirnya pada tingkat yang lebih lanjut pendeta
Hindu memuncakkan kekuasaan 11 Dewa pada tiap-tiap bagian itu pada satu
Dewa. Jadi kita dapat 3 puncuk Dewa, ialah: Pertama: Dewa Surya
bersemayam dilangit, menguasai daerahnya, kedua Dewa Agni, bersemayam di
Bumi, menyelenggarakan perkara api, yang juga bekerja
memperhubungkanpara Dewa dan manusia, dan ketiga Dewa Indra, yang
bersemayam di Udara, yang mengatur perkara angin. Dalam Kitab Veda kita
juga berjumpakan syair yang memuja dan memuji Dewa Tiga Serangkai ini.<br />
<br />
Tetapi
janganlah pula disangka, bahwa kekuasaan tiap Dewa, diantara yang 33
atau 11 ataupun 3-Serangkai dipastikan luas dan batasnya, seperti Tata
Negara Amerika Serikat memastikan kekuasaan, tentang gaji, mengangkat
dan melepaskan pegawainya. Semua kekuasaan itu Cuma dibentuk pada syair
saja, kekuasaan satu Dewa boleh berada pada daerahnya Dewa lina dan
sebaliknya.<br />
<br />
Ahli syair, pemuja Dewa dan penjawab
persoalan yang terbit dikepalanya tak puas dengan Dewa Tiga Serangkai
sebagai pucuk 33 para Dewa tadi, sejarah berjalan dari selangkah demi
selangkah dan persoalan timbul satu demi satu. Tiga serangkai tadi
akhirnya dibulatkan, ditunggalkan pada SATU ayng berkuasa atas, atau
menilik kerja teman sejawatnya. Dewa Surya, Dewa Matahari, yang
bersemayam dilangitlah yang mendapat kehormatan!<br />
<br />
Beliau
diangkat – juga dalam syair oleh tukang syair – menjadi ketua. Beli
inilah yang berganti-ganti mengetuai rapat pada daerah beliau sendiri,
yakni di Langit, kemudian di Udara dan akhirnya di Bumi. Maklumlah
pembaca, kalau beliu paduka yang Maha Mulya Surya itu mengetuai rapat
daerah Udara,maka ketua Udara, yakni Dewa Indra, dengan segala tertib
dan hormat akan duduk disampingnya Dewa Surya.<br />
<br />
Tetapi
tentulah tiada gampang mengetuai hanti dan jinya penduduk Hindustan di
Tengah dan Selatan, dipegunungan Dekan, Dipantai Timur dan Barat serta
dipulau Selong. Disini sekarang masih kelihatan berapa bangsa yang
terang bukan Aryan, menurut bentuk tubuh dan warna kulitnya. Sekarang
pegunungan Dekan saja berpenduduk 100.000.000 jiwa. Tetapi sebagian
terbesar dari mereka menurut ahli Barat (Keene), lebih menyerupai bangsa
Tolaing di Birma (serupa orang Indonesia juga) atau orang Indonesia
dikepulauannya dan penduduk pulau Selong. Mereka bangsa Indonesia Asli
itu tentulah pula membawa Hantu dan Jinnya, ketika bertemu dengan bangsa
Arya yang menyerbu dengan langsung atau tidak langsung kearah Selatan.
Pada satu masa (tentulah tak bisa diketahui abad, bulan atau harinya),
tentulah para Dewa Arya dari Kitab Veda atau sebagian Kitab Veda bertemu
muka dengan Hantu dan Jin Indonesia. Diantara Hantu Indonesia itu tentu
juga ada yang berkuasa di Udara, seperti Hantu Pemburu (Minangkabau),
Hantu Rimba dan Hantu Laut (Pelasik Kudung) dsb. Sang Hantu Pemburu dan
Pelasing Kudungs aja tentulah tak dengan ikhlas hati begitu saja akan
menyerahkan kursinya pada Maha Dewa Surya, walaupun sudah 32 atau lebih
pun Dewa dikalahkannya, apalagi akan dengan ikhlas hati menyerahkan
daerah kekuasaan serta rakyat dan familinya, bulat langsung pada Dewa
Surya yang datang menyerbu itu. <br />
<br />
Barangkali ada
peperangan yang seru, sengit terjadi. Tetapi ktia tak dapat mengetahui,
karena ktia tak semua diberi tahu oleh kaum Brahmana itu. Lagi pula ahli
Barat mengakui, bahwa Kitab Veda itu ada yang hilang bagiannya. Tetapi
bagaimanapun juga dengan perkelahian atau tipu muslihat, Brahmanaisme
bisa mengadakan perdamaian: kepercayaan bangsa Non-Arya menerima bagian
dari kepercayaan dan Hantunya bangsa yang bukan bangsa Arya itu.
Brahmanaisme penuh dengan perdamaian. Tetapi tak perlulah semuanya
diceritakan disini.<br />
<br />
Perdamaian bangsa Arya atau
campuran Arya dengan beberapa bangsa yang bukan bangsa Arya itu sudah
kita ketahui juga, yakni di Indonesia ini. dunia bagian lainpun
mengetahui Tiga Serangkai lain dari Tiga Serangkai Surya, Agni dan Indra
tadi. Tiga Serangkai yang lebih diketahui itu ialah Brahma, Wisnu, dan
Shiwa. Shiwa dianggap Dewa Perusak (destoyer); Wisnu, Dewa Pemelihara
(preserver) dan Brahma, ialah pembangun, Pembikin (creator) Alam Raya,
ketua, Yang Maha Kuasa,Yang Tunggal.<br />
<br />
Menurut
Encyclopaedia Britannica, perdamaian itu dianggap sebagai hasil
filsfaatnya kaum Brahmana semata-mata. Brahma, ialah Maha Jiwa itu
dianggap terlampau halus (terpisah) oleh ramai. Ramai menyukai yang
nyata, yang lebih gampang dimengerti, Yang Gagah atau Yang Pencinta.
Sebab itu menruut Enc. Brt, kaum Brahmanalah yang cerdik memasukkan Para
Dewa atau Hantu yang disukai ramai. Seperti Shiwa umpamanya, mulanya
berbentuk Dewa pujaan ramai, seperti Brahmana yang cerdik, memasukkan
Shiwa itu kedalam kitabnya. Dengan begitu mendapat akuan dari kitabnya.
Disini cara berpikir kaki diatas, kepala dibawah pada pihak pemikir
burjuis kelihatan pula. Menurut Madilog, maka perdamaian itu bukan hasil
k e c e r d i k a n melainkan sebaliknya hasil pertaruan antara Kasta
Brahmana dan Kasta Bawah, dan antara Bangsa Arya dengan bukan Arya.
Pertarungan itu mestinya lama, dan keuda pihak mesti mempunyai kekuatan.
Kalau Kasta Brahmana terkuat bisa menang sempurna, dengan menghancur
luluhkan Kasta Rendah dan/atau bangsa bukan Arya, maka Kasta Brahmana
itu tak perlu menarik Dewa atau Hantu manapun yang bukan Arya.<br />
<br />
Diantara
pemikir Barat yang berdasarkan Dialektika ada juga yang melihat Tiga
Serangkai ini sebagai penglaksanaan Dialektika Hindu. Pemeliharaan,
Perusak, dan Pembikin itu ialah hasilnya gerakan Dialektika: Thesis,
anti-thesis dan synthesis, yang sudah kita kenal. Tetapi menurut pikiran
saya orang mesti berhati-hati mengambil kesimpulan, sebelum betul-betul
dipastkan jabatan (function) masing-masing Dewa itu dalam teori dan
praktek, dan sejarahnya perdamaian itu diantara bansga Arya dan bukan
Arya. Saya bilang orang mesti berhati-hati dan janganlah diambil dari
satu tempat saja, baik dalam Kitab Veda, atau dalam Negara Hindustan
saja. Orang mesti periksa arti masing-masing Dewa itu pada seluruhnya
Zaman Veda dan semua tempat di Hindustan.<br />
<br />
Mana yang
lebih dahulu didapati dalam sejarah Kitab Veda. Surya, Agni, Indra atau
Brahma, Wishnu, Shiwa, tiadalah saya berani dan bisa menentukan. Sejarah
yang pendek diatas ini saya majukan, tiadalah semata-mata menurut
kehendak hati saja. Kaalu seandainya saya mau berlaku sebaliknya, saya
tak bisa jalankan sebab seperti pada permulaan lebih dari cukup saya
majukan bahwa Zaman Veda itu gelap gulita! Tetapi tiga Serangkati Surya,
Agni, Indra itu memang boleh jadi mendahului Tiga Serangkai Brahma,
Wishnu, Shiwa. Sekurangnya hal ini tak bertentangan dengan Madilog.<br />
<br />
Kekuasaan
dan daerahnya 33 Dewa itu masing-masing tentulah memusingkan kepala
seseorang, berapapun juga ahlinya. Lagi pula orang sudah sadar, bahwa
walaupun ada 33 Dewa, seorang atau selusin dua luisn Dewapun tak bisa
menganggu ketetapan, menurut hukum, orde, jalannya Alam ini. R t a, kata
filsafat Hindu itu, yang artinya ketetapan jalan itu. R t a yang
tergambar pada Dewa Varunalah yang menyelenggarakan supaya matahari
beredar siang dan bulan beredar malam, serta musim balik bertukar. Jadi
lama-lama mendapat penrtian tentang ketetapan, pengertian tentang hukum.
Lagi pula pikiran umum sudah condong pada keesaan. Diantara yang 33
Dewa itu mestinya ada saut yang terkuasa. Disinilah lahir montheisme,
kepercayaan pada “ketunggalannya”, keesaan. Begitulah diatas kita
melihat Dewa Surya akhirnya jadi ketua pada tiga daerah, Langit, Bumi
dan Udara berikut-ikut mengetuai rapatnya sendiri, rapatnya Agni dan
Indra. Surya naik ketingkat Maha Dewa.<br />
<br />
Tetapi
lama-kelamaan orang sangsi kepada kepercayaannya sendiri. beberpaa syair
dalam Veda, sudah menanyakan “siapakah Indra itu?” “Siapakah yang
pernah melihatnya?” “pada Dewa manakah kita mesti berkorban?”<br />
<br />
Kesangsian
itu menimbulkan kepercayaan baru pula. Seorang ahli filsafat Brahmana
itu berpikir: Di dalam badannya para Dewa itu, adalah satu persamaan.
Persamaan ini ialah Rohani Alam yang berada dalam berjenis-jenis badan,
bentuk dan nama. Rohani Alam ini sama dengan Jiwa Alam atau Akal Alam.
Rohani Alam itulah yang dikandung oleh Badan yang berupa Agni, Varuna
dan Indra dan lain-lain.<br />
<br />
Jadi pada tingkat ini ke-Esaan
yang terbentuk pada badan Surya tadi bertukar menadi keesaan Rohani!
Sedangkan Surya tadi masih berupa orang yang mempunyai akal, kemauan dan
perasaan marah atau cinta, tetapi Rohani Alam ini sudah sesuatu yang
terpisah sama sekali dari jasmani seperti angka 2, 3 dsb-nya terpisah
(abstracted) dari 2 manggis, 2 orang dan 2 dewa, Cuma tinggal bilangan
saja, begitulah pemikir Brahmana memisahkan Rohani itu dari Jasmani.<br />
<br />
Rohani
Alam inilah juga yang dinamai Atman. Ataman inilah yang dicari dengan
jalan pertapaan. Apakah Atamn itu? Penghabisan Kita Veda Bagian yang
bernama Upanishad, memeriksa sifatnya Atman itu. Diterangkan disana,
bahwa b a d a n manusia itu bukanlah d i r i, bukanlah s a r i, kaerna
badan itu berukar dari bayi sampai balig dan akhirnya tua dan mati. Juga
d i r i dalam mimpi itu bukanlah diri sebetulnya, sebab dair diri itu
pun dibawah pengaruh pengalaman sehari-hari. Diri dalam tidur tak
bermimpi juga bukan diri, sebab dalam hal itu, diri itu kosong. D i r i
sebetulnya ialah k e s a d a r a n a l a m yang terdiri atas dirinya
sendiri dan buat dirinya sendiri. manduknya Upanishad membedakan 3
tingkatnya Jiwa: bangun, bermimpi dan tidur (nyenyak). Ketiga tingkat
ini termasuk kedalam tingkat ke empat, ialah “kesadaran
gaib”(intuitional consciousness). Pada kesadaran gaib inilah hilang
lenyap semua pengetahuan dengan benda didalam dan diluar badan. Inilah
yang Atman. Brahmana itu sama dengan Atman. Sari dalamnya Alam sama
dengan sari dalamnya diri (manusia). Kalau sipertapa sampai bercampur
dengan Ataman itu ia bisa berkata TAT TVAM AS “aku” berjumpakan e n g k a
u. sifatnya kebinasaan hakekat terakhir ini, Atman ini, t a k b i s a
ditentukan. Tetapi menurut Upanshad tadi juga, perasaan gaib kita
(intuition) bisa merasakannya. Aklau orang mau bertanyakan bentuknya
atau definisinya. Kalau orang mau bertanyakan bentuknya atau
definisinya, ahli Brahmana tadi Cuma menjawab dengan “Neti, Neti, Brh”,
artinya bukan ini dan bukan itu ..........<br />
<br />
Pendeknya
tak ada yang tahu, mata ditujukan kepuncak hidung, badan Cuma tinggal
kulit pemalut tulang, cinta kasih sayang pada anak istri dan makan meti
dilupakan sama sekali, telinga seolah-olah mati sehingga keroncongan
pertu sendiripun tak terdengar lagi. Kalau dalam keadan tak mati, tak
hidup ini, seseorang pertapa, seorang bersamadhi, sangka atau rasa dai
lebur dengan Ataman, tak mengherankan kita kalau kelak dia kembali
kedunia ini dengan tak bisa melukiskan bentuk atau mendefinisikan Atman
itu.<br />
<br />
Disini kita sampai ketingkat sejarah Zaman Veda
dimana Alam itu disarikan pada dan disamakan dengan Atman kepercayaan
semacam ini dinamai juga Pantheisme, Tuhan itu ialah Alam. Tetapi ahli
filsafat Veda pun tak senang dengan kepercyan ini. timbullh terus
pertanyaan siapa, bila dan apa sebab dibikin Alam ini. Satu teori yang
terkemuka sekali mencoba jawab pertanyaan ini.<br />
<br />
Menurut
teori itu maka pada permulaan tiadalah benda dan yang bukan benda; tak
ada udara ataupun langit, tak ada yang mati atau yang tak mati. Semuanya
k o s o n g kecuali ADA SATU yang bernafas dengan tak mengeluarkan
nafas atas kodratnya sendiri. oleh kodratnya pertapaan, samadhi maka
pertentangan yang pertama, yakni antara benda dan bukan benda bertukar
menjadi kodrat dan benda oleh kodratnya kemauan (Kama) ia ini bijinya
akal, yang menimbulkan seua kemajuan.<br />
<br />
Kemauan itu,
ialah tanda keinsyafan ialah tali pengikat “Yang ada dan yang Tak ada”
(Benda dan Bukan Benda). Tetapi teori itu akhirnya sendiri mengaku tak
tahu apa sebab Yang Mahakuasa yang pertama tadi bertukar menjadi
“Pembikin yang aktif” dan “Kekacauan yang passive”. Syair teori ini
berakhir dengan kesangsian: “Pembikin Alam ini adalah saut kegaiban “Ko
Veda?” (Siapa yang tahu?).<br />
<br />
Pemeriksaan berupa syair
diatas ini berapa Dialektika yang unggul, gilang gemilang! Tiada ia
melangkah dengan benda, walaupun terkecil seperti atom dan proton.
Tiba-tiba pula kita berjumpakan Kemauan (Kama) dalam pertapaan yang bisa
menyiapkan segala-gala. Akhirnya dialektika yang tak bertulang dan
spekulatif berakhir dengan Ko Veda, siapa tahu?<br />
<br />
Tadi
sudah diperlihatkan bahwa Atman itupun barang yang tidak diketahui
bentuknya dan tak bisa didefinisikan, melainkan bisa dirasakan setelah
badan kurus kering, pancaindera berhenti dan pikiran sudah tentu hilang
lenyap. Filsfaat semacam ini pendeknya tiada tetap tinggal monopoli
paham Ahli Hinudstan. Menurut pemeriksaan borjuis Barat, juag
Encyclopaedia Britannica maka filsfaat tentangan Atman dan pekerjaan
Pantheisme itu terlampau tinggi buat Rakyat Jelata. Sebab itu katanya
Brahmana yang cerdik mencari kepercayaan yang mendamaikan Monotheisme
dan Pantheisme. Perdamaian itu bertubuh pada Mahadewa Prayapati. Pada
Mahadewa ini berada keorangan (personality) sebagai pembikin Alam dan
kejiwaan sebagai Brahma, Atamn. Disini kita dapati perpaduan baru: Pan
Monotheism (Atman-Mahadewa). Disini kita juga ahli borjuis membalikkan
kaki keatas dan kepala kebawah.<br />
<br />
Saya pikir pertaruan
yang seru antara Kasta Brahma dan lain-lain kasta, antara bangsa Arya
dan bangsa yang bukan Aryalah yang memaksa Kasta Brahmana berlaku
cerdik, ialha mengakui Dewanya Kasta Rendahan Bangsa Arya atua bangsa
yang bukan Arya diterima masuk kedalam Pantheonnya (Mahligainya) para
Dewa yang diakui oleh kasta Brahmana.<br />
<br />
KITAB DAN KASTA<br />
<br />
Bukan
sembarangan orang malah bukan sembarangan ahli lagi bisa mengetahui
sejarahnya dan kekuasannya masing-masing puluhan Dewa Hindu Asli serta
sifatnya Atman dan cara meleburkan Jiwa Manusia dengan Atman itu.
Ditambah pula dengan cara memuji dan memuja Dewa yang berkenaan pada
waktu kelahiran, perkawinan, kematian, pengikahan dan sebagainya dari
seorang Hindu. Pengetahuan dan semua pekerjaan memantra, memuja dan
memuji yang kita bentuk dengan perkataan pemawangan (kerjanya pawang;
menentukan hari baik buat belajar, kawin atau kenduri, obat-mengobat dan
tolak-menolak bahaya dan penyakit dll). Itu lama-lama jatuh pada
golongan terkhusus dari masyarakat Hindu. Golongan ini akhirnya menjadi
golongan terpisah dari golongan lain-lain. Golongan inilah yang dinamai
Kasta dan Kasta itu bukan lagi golongan yang kita kenal, yang
ditimbulkan oleh pencaharian hidup, seperti golongan tani, tukang dan
sebagainya. Para anggota golongan tani atau tukang itu bisa keluar dari
golongannya, amsuk golongan saudagar atau golongan terpelajar atau
pangreh praja, segenap jurusan. Tetapi anggota Kasta tak boleh kawin
dengan kasta lain walaupun sekarang rupanya sudah banyak juga yang
mengerjakan pekerjaan yang bukan pekerjaan pawang semata-mata. Kasta
akhirat menterjemahkan pengetauhan itu pada bngsa Hindu yang berhak, dan
memperhubungkan orang Hindu dengan Atman, Brahma, dinamai Kasta
Brahmana. Kasta Brahmana inilah akhirnya yang memonopoli pengetahuan dan
pekerjaan yang berhubung dengan kepercayan Hindu, akhirnya pengetahuan
tentangan seluk-beluknya kasta. Kasta ini menjadi golongan terpisah,
menjadi Kasta Luhur, wakil Brahma didunia ini. dibawah kasta Brahmana
ialah kasta kedua kita dapati Kasta Ksatria. Pada Kasta Ksatria inilah
diletakkan kewajiban buat memerintah dan mempertahankan negara. Jadi
kasta inilah yang berpolitik, menyelenggarakan politiknya negara
(kemiliteran, kehakiman dsb). Kasta Ksatria diizinkan bersama-sama
membaca Kitab Suci, yakni seberapa yang diberikanoleh kasta Luhur
kepadanya.<br />
<br />
Dibawah Kasta Ksatria sebagai Kasta ketiga kita dapati Kasta Vaisya. Pekerjaannya ialah berniaga, bertani dan gembala.<br />
<br />
Kasta
keempat ialah Kasta Sudra. Kerjanya ialah melayani ketiga kasta yang
diatas tadi umumnya dan kasta Brahmana terkhususnya. Menyamak kulit dan
menyapu jalan adalah kasta ini. mereka tiada boleh mempelajari
penegtahuan suci dan sakti. Kalau mereka menjalankan pengurbanan dirumah
Berhala, maka pekerjaan ini dijalankan dengan t i a d a memakan
matteanya Brahmana. Tiadalah diizinkan seseorang Brahmana membaca Kitab
suci, kalau sekiranya ada berdekatan dengan seseorang Sudra yang bisa
mendengarnya. Juga terlarang seseorang Brahmana mengajar seorang Sudra
cara menebus dan menghilangkan dosanya.<br />
<br />
Kelima Kasta
Paria. Kasta ini timbul dari perkawinan antara para kasta, jadi
perkawinan hamar. Kasta Paria itu ialah kasta haram, mesti dijauhkan:
najis. Di Hindustan sekarnag lebih dari 100.000.000 orang banyaknya.
Diantaranya ada yang mencapai titel dokter didikan Barat. Kita kenal
sama Dr. Ambekar, ialah pemimpin Kasta Najis itu sendirinya najis
menurut Hinduisme, Brahmanisme.<br />
<br />
Ketiga kasta yang
bermula, Brahmana, Ksatria dan Vaisya ada mempunyai tali perhubungan
yang bersamaan pada tumpah menjalankan agamanya. Tetapi privilege (hak
terkhusus) masing-masing ada berlainan. Tiap-tiap kasta dibai pula ats
beberapa macam. Sehingga lebih kurang ada 3000 kasta di Hindustan yang
berpisahan.<br />
<br />
Pendirian semua Kasta, begitu juga hak dan
kewajibannya diantara beberapa macam dalam satu kasta dan diantara kasta
dan kasta, ditentukan oleh undang yang tersusun dalam TATA MANU. Disini
sudah tercantum, tinggi rendahnya para kasta. Makin tinggi kasta, makin
ringan hukuman pada anggotanya yang melanggar undang. Makin rendah
kasta, makin berat hukuman pada pesakitan yang salah.<br />
<br />
Semua
kepercayaan Hindu atas dunia dan akhirat itu, cara dan undang
menjalannya serta undangnya kedudukan serta Hak Kewajibannya semua kasta
yang ditentukan oleh TATA MANU itulah yang dinamai pengetahuan: VEDA.
Sesudah kekuasaan Kasta Ksatria digugurkan, maka Kasta Brahmana juga
memonopoli politik didunia fana ini. Semua bagian Kitab Veda sesudah
kemenangan itu berumba-lumba mengadakan undang buat menetapkan
kekuasannya Kasta Brahmana. Perlumbaan membikin undang itu disertai pula
dengan tuntutan, supaya kita Veda diakui sakti, suci, sebagai Firmannya
Yang Mahakuasa. Kita Veda yang kemudian dianggap suci itu tentulah tak
bisa disentuh kritik atau kesangsian sedikit jugapun lagi. Pendeknya
pada satu singkat di Zaman Veda, Kitab Veda, jadi Firmannya Yang Maha
Kuasa, Perkataan Brahmana menjadi Sabda, serta Kasta Brahmana jadi Kasta
yang paling dekat pada Brahma, Atman, Jiwa Alam.<br />
<br />
IKHTISAR DAN PERUBAHAN<br />
<br />
Dalam
garis besarnya kepercayaan Hindustan Asli diatas, saya lihat tersusun
menurut kemajuan (evolusi): Dari kepercyaan Animisme (kejiwaan) sampai
ketingkat Banyak Dewa (polytheisme). Dari kepercayaan pada Banyak Dewa
(polytheisme) sampai ketingkat kepercayaan pada Satu Dewa Tertinggi
(Maha Dewa, Monotheisme). Dari Mahadewa ke Maha Jiwa (Atman, Rohani,
Pantheism). Dari Maha Jiwa ke Maha Jiwa Dewa (Peleburan Maha Jiwa dengan
Maha Dewa, Pan Monotheism).<br />
<br />
Jadi beruntun-runtun lahir
kejiwaan, Banyak Dewa, Maha Dewa Maha Jiwa, Maha Jiwa Dewa (Animism,
Polytheism, Monotheism, Pantheism, Pan Monotheism). Ikutan ini boleh
diatur berlainan. Tetaip saya tiada mempunyai sejarah yang bisa menahan
ujian. Bagaimana juga ikutan diatas tiada bertentangan dengan Madilog.<br />
<br />
Buat
memberi perabotan atau sejarah kepercayaan Hindustan, saya mesti tahu
sejarahnya benda-lantainya kepercayaan itu. Sejarahnya benda lantai itu
membayang pada sejarahnya kepercayaan. Bukan sebaliknya seperti menurut
ahli burjuis meskipun mesti diakui kepintaran mereka menjalankan
pemeriksaan dan Logika.<br />
<br />
Kalau seandainya saya
diwajibkan menggali sejarah benda lantai itu, maka sebelumnya saya
menjalankan pemeriksaan itu, tentulah saya akan rencanakan sejarahnya
benda-lantai itu dari tahun-ketahun dari puluhan tahun ke puluhan tahun,
dan abad keabad, cocok dengan ikutan kepercayaan tadi. Tegasnya saya
akan gali lebih dahulu sejarahnya kelas Politik Ekonomi, Pesawat
(Teknik) dan Bumi iklim Hindustan yang cocok dengan sejarahnya kejiwaan
sampai ketitik melangkahnya kepercayaan Banyak Dewa. Dari sini sejarah
benda lantai, ialah sejarahnya Kelas. Berpolitik, Ekonomi, Pesawat dan
Bumi Iklim akan saya atur sejajar dengan sejarahnya dengan memakai
sejarahnya kepercayaan, sebagai pedoman, saya akan sampai ketingkat
Masyarakat, Ekonomi, Pesawat dan Bumi Iklim yang cocok dengan
kepercayaan terakhir: Maha Jiwa Dewa.<br />
<br />
Kalau Hindustan
Asli mempunyai sejarah yang pasti, baikpun tentang kepercayaannya
ataupun tentang benda-lantainya (masyarakat, ekonomi, pesawat dan
bumi-iklim), maka pekerjaan saya kalau salah Cuma disebabkan salahnya
atau sikapnya saya memakai Madilog.<br />
<br />
Eropapun kurang
mempunyai sejarah benda-lantai itu. Yang dipentingkan ialah sejarah
politik peperangan. Sejarah Ekonomi atau Pesawat, walaupun lebih mungkin
memberi pemandangan dari sejarah ekonomi dan sejarah Hindustan juga
terpotong-potong. Pemikir Hindu Asli yang berurat dan berpuncak pada
dasar kerohanian tentulah tak sedikitpun mempunyai perhatian dan
kecakapan buat menjalankan pemeriksaan yang berdasarkan dan berpuncakan
kebuktian, sebab itu tiada mengherankan kalau kita tak akan bisa
mendapatkan sejarah dari pada kepercayaan Hindustanpun. Sebab itu pula
saya tak bisa menetapkan dengan pasti, apa gerangan sejarahnya
masyarakat Hindustan sebagai benda lantai. Tetapi kalau seandainya
ikutan atau sejarahnya kepercayaan Hindustan cocok dengan yang saya
anjurkan diatas, maka sejarahnya benda lantai boleh diciptakan seperti
dibawah ini:<br />
<br />
Kepercayaan kejiwaan (Animisme) dalam
garis besarnya di seluruh dunia cocok dengan Masyarakat berkeluarga.
Politik dipegang oleh Bapa, Mamak atau Nenek. Pesawat ialah perkakas
yang dijalankan dengan tangan atau kodrat alam yang bersedia seperti
angin dan air. Dengan bertukarnya Bumi Iklim dan pesawat sedikit demi
sedikit, maka bertukarlah pula cara mengadakan hasil dan pembagian
hasil: pertukaran Ekonomi. Pertukaran ini, sambil berlantun dengan
lantainya ialah pesawat dan Bumi, mengadakan pertukaran masyarakat,
menukar golongan yang memgang politik dalam masyarakat itu. Kita sampai
kepada zaman Feodalisme, Keningratan dibawah Raja. Bukan satu raja
melainkan banyak raja, apalagi pada satu benua besar seperti Hindustan.
Peraturan banyak Raja ini tak cocok lagi dengan pemuja D a t u k (Bapa,
Paman atau Nenek) yang sakti karena raja itu boleh jadi keluaran
keluarga lain, penakluk atau pendamai dengan keluarga sendiri. peraturan
masyarakat Hindustan yang pada satu tingkat dalam sejarahnya ada
dibawah pemerintahan beberapa Raja, tentulah menuntut kepercayaan yang
cocok dengan itu pula. Masyarakat yang dikepalai oleh Banyak Raja
membayang pada pemikir Hindustan yang menciptakan Banyak Dewa.<br />
<br />
Masyarakat
itu terus maju selangkah demi selangkah, karena pesawat dan cara
penghasilannya dan berhubungan dengan itu, gerakan politiknya maju pula
selangkah demi selangkah. Kita lihat pemimpin Tiga Serangkai itu pada
satu Negara adalah cocok dengan undangnya ketentraman. Kita saksikan
pemerintahnya Triumphirate (Caesar, Pompeyus dan Gracchus). Di Tiongkok
Pemerintah Tiga Serangkai terbentuk pada cerita yang masyhur sekali,
karena banyak mengandung nasihat dan pengajaran baik. Cerita Sam-Kok.
Tiga Negara, dibawah Tiga Raja, adalah satu dari cerita classic
(tua-bertuah) yang patut dibaca oleh pemuda dan pemudi, tua dan muda
kita. Disini bisa disaksikan bagaimana pemimpin Kong Min dengan pegawai
sekali menjalankan politik setimbang. Kalau seorang Raja kelihatan
ceroboh (agressive) dan kuat, maka Kong Min berpihak pada yang lebih
lemah dan bersama melawan yang ceroboh itu. Dengan begitu Raja ceroboh
tak bisa menjalankan politiknya. Kecerobohan bisa dicepatkan, kalau tak
bisa dihindarkan sama sekali. seperti pada hukum thesis, anti thesis dan
synthesis juga, setimbang mungkin dijalankan.<br />
<br />
Kalau
setimbangan semacam itu mesti membayang pula pada kepercayaan resmi,
maka khayal ini tiada akan mengherankan. Kalau diantara para Raja
Hinudstan pada satu tingkat sejarah didapati Tiga Pucuk Raja, maka pada
tingkat ini para Brahmana yang berpikiran ulung tentulah tak senang lagi
dengan memuja dan memuji puluhan dewa. Patutlah kalau dipilih Tiga Dewa
buat diberangkatkan. Kalau Tiga Serangkai itu Cuma dikenal oleh bangsa
Arya saja, belum lagi dikenal oleh yang bukan (non)-Arya, yang takluk
atau bergabung dengan bangsa Arya sesudah bertarung dengan seru dan
sengit, maka patutlah dimasukkan Hantu atau Dewanya bangsa Non-Arya
kedalam Kitab Veda. Demikianlah Tiga Serangkai Surya, Indra dan Agni
bertukar menjadi Tiga Serangkai Brahma, Wishnu dan Shiwa atau sebaliknya
Tiga Serangkai lain, kalau sejarah berlainan pengalirannya. Di
Indonesia (Jawa) Tiga Serangkai itu pernah berbentuk Surya, Shiwa,
Brahma dengan Surya sebagai Dewa Puncak (lihat patung di Museum
Jakarta).<br />
<br />
Masyarakat terus membikin sejarahnya.
Peperangan ialah puncak perbuatan politiknya masyarakat yang acap
berlaku dan kekuasaan lama-kelamaan berpusat atau sebagian besar
berpindah pada satu Raja, pada jago perang, pada satu Napoleon, pada
Maha Raja, yang Ahli Filsafatnya Maha Raja ini tentulah merasa tak puas
memuja Tiga Dewa yang bersamaan kekuasaannya. Dia perlu mendapatkan, dan
Maha Raja merasa enak telinganya mendengarkan, serta Rakyat mufakat,
kalau Ahli Brahmana menfirmankan adanya Maha Dewa, Dewa Yang Terkuasa.
Keadaan ini sesuai dengan gambaran masyarakat pada tingkat itu.<br />
<br />
Bila
terjadinya saya tak tahu, tetapi dikatakan bahwa akhirnya Kasta Ksatrya
(Kasta Raja) ditumbangkan oleh Kasta Brahmana. Jadi pemerintah yang
bersemangat digantung tinggi, dibuang jauh, ya Tuanku Syah Alam, tiada
cocok lagi dengan semagat kaum Brahmana yang memimpin, memerintah.<br />
<br />
Kaum
Brahmana memimpin dengan pengetahuan atas kepercayaan resmi. Yang
terkemuka tiadalah lagi t o n g k a t n y a Maharaja yang berbadan pada
polisi rahasia dan polisi resminya, melainkan padakepercayaan. Makin
gaib, makin sakti, makin asing terpisah kepercayaan itu makin jitu buat
mengendali rakyat jelata. Brahma, Atman, Jiwa Alam, Maha Jiwa itu adlaah
barang gaib, terpisah dari jasmnai. Ini cocok dengan Kasta Brahmana
dengan undang Manu, Kitab Suci, Kitab Veda, Firman yang Mahakuasa itu.<br />
<br />
Maharaja,
Raja, Ningrat dan Rakyat yang mengikutinya yang dikalahkan oleh Kasta
Brahmana tadi, tentulah tiada akan terus berpeluk tangan saja menangisi
kekalahannya. Sudah sepatutnya kalau mereka mengadakan percobaan merebut
kembali kekuasan yang hilang. Sekurangnya mereka akan mengumpulkan
tenaga lahir-batin, senjata dan kepercayaan asli atau baru, buat
megadakan contra-revolusi. Boleh jadi memang sudah ada satu atau lebih
pemberontakan balasan semacam itu berlaku dalam sejarah Hindustan. Kita
tak tahu karena tanggal dan sebab yang nyata dari satu peperangan atau
pemberontakan tentulah tak bisa digali dari sejarah Hindustan yang
berurat dan berpuncak pada kegaiban itu. Satu pemberontakan ataupun
ancaman pemberontakan balasan saja sudah cukup buat memaksa kaum
Brahmana berlakucerdik. Perlulah dikembalikan sebagian dari kekuasaan
yang hilang itu pada Kasta Ksatria; perlulah diadakan compromis. Cocok
dengan keduniaan yang fana ini perlulah pula diadakan compromis pada
dunia baka, yang digambarkan oleh Kitab Veda, firmannya Yang Mahakuasa
itu. Demikianlah akhirnya taida akan mengherankan, kalau kepercayan pada
Maha Jiwa tadi memasukkan kepercayaan Maha Dewa, supaya lebih menjadi
Maha-Jiwa-Dewa (Pan-Mono-Theism).<br />
<br />
Dengan begitu, maka
Kasta Brahmana bisa meneruskan kekuasannya seperti Maha-Trust (mamouth
Trust) di Amerika meneruskan kekuasannya dengan jalan menghisap kongsi
yang baru timbul atau bebas. Demikianlah akhirnya peraturan kasta,
bertinggi rendah dari kasta najis sampai kekasata Brahmana, calon-Atman,
malah dari cacing sampai ke Brahmana, tebrayang pula dalam Kitab Veda,
Firmannya Yang Maha Kuasa itu. Bukanlah seperti menurut ahli burjuis,
bertinggi rendahnya manusia dan mahluk didunia ini ialah akibatnya
kepercayaan kaum Brahmana, melainkan sebaliknya.<br />
<br />
ANTI-THESIS: BUDDHISME DLL.<br />
<br />
Begitulah
suasana Hindustan ketika Buddhisme, Yainisme dan Materialisma, dll
timbul sebagai penantang dalam Zaman Dongeng dari tahun 600 sebelum Nabi
Isa sampai th 200 sesudah Nabi Isa. Pada titik melangkah Zaman Kedua
ini Kasta Brahmana memonopoli pengetahuan tentang dunia dna akhirat,
memonopoli jabatan pengajaran Rakyat, serta terkuasa pada politik dunia
fana ini.<br />
<br />
Tentang yang betul berlawanan kutub itu
datangnya dari pihak materialisme. Menruut Lokayata, yang artinya kearah
alam ini, maka yang nyata itu Cuma dunia ini saja. Benda itulah saja
yang nyata. Benda itu terbagi 4-zat-asli: tanah, air, api dan duara.
Cuma hasil pemanca-inderaan saja yang boleh dianggap sayh, nyata,
sebagai sumbernya pengetahuan. Kesadaran itu ialah gerak-geriknya
(function) benda. Paham mereka materialis itu tentangan Jiwa ada
berbagai-bagai. Jiwa itu disatukan (identified) jadi tak berpisah dengan
Badan, Pancaindera, Napas atau Pikiran. Tak ada Hidup di akhirat itu.
Sebab jiwa itu Cuma pembawaan (attitude) badan, maka ia lahir
bersama-sama dengan lahirnya badan. Dan badan ini lahir disebabkan
perpaduan benda seperti kodrat itu timbul karena perpaduan alat-Bendanya
Badan. Dunia ini lahir sendirinya. Tuhan itu, ialah satu dongeng yang
kita terima, karena kebodohan dan kelemahan. Demikianlah paham menurut
Yainisme itu.<br />
<br />
Yainisme timbul tak berapa lama
sebelumnya Buddhisme (lk 599 – 527 seb. NI). Bersama dengan Buddhisme,
Yainisme membatalkan Atman, Jiwa-Alam, yang kekal itu. Yainisme itu buat
dipendekkan saja mengemukakan, bahwa hakekat itu berhubungan dengan
penjuru kita memandang. Benda itu dianggap nyata dan kekal. Perkara yang
berhubungan dengan atom juga sudah dikaji.<br />
<br />
Patrinya
jiwa itu ialah kesadaran, yang kekal, tak bisa dimusnahkan. Jiwa manusia
itu ialah perpaduan kesadaran dengan badan. Yainisme juga percaya pada
Jiwa dalam Benda seperti batu, dll. Tetapi dia tak percaya pada Tuhan,
walaupun sepanjang kepercayaan mereka, jiwa itu bisa sampai ketingkat
ketuhanan. Yainisme membatalkan Kasta mempropagandakan kemerdekaan
sosial dan kemerdekaan pikiran. Karma, ialah kungkungan nafsunya Badan
itu, bisa diperhatikan dan Nirwana itu dicapai dengan kepercayaan,
pengetahuan dan kelakuan suci. Yainisme banyak persamannya dengan
Buddhisme.<br />
<br />
Yang akan dikemukakan lebih panjang disini
ialah tentang compromis dari pihak Buddhisme. Karena tentangan ini lebih
dikenal dan lebih besar pengaruhnya. Banyak yang menyangsikan akan
adanya Buddha, tetapi ada pula diantara ahli Barat memberatkan
kepercayannya bahwa sungguh adanya Buddha, lk 600 tahun sebelum Nabi
Isa.<br />
<br />
Gautama Buddha, anak istri raja Kapilawastu, dari
suku gagah perkasa meninggalkan istri muda remaja, yang sedang tidur
dengan anaknya. Tak berani Putera Raja ini memeluk mencium hati jantung
buah matanya, akarena takut kalau mereka kelak bangun. Begitu keras
panggilan mencari hakekat pada diri pemuda Putera Raja, yang dibesarkan
dalam segala kemewahan. Hatinya terharu memikirkan orang muda bisa jadi
tua, dari senang menjadi sakit dan hidup akhirnya mati. Dia mencari
Yang-Kekal. Menurut adat Brahmana masa itu, dia menyiksa dirinya sambil
puasa dan bertapa, sampai sering jatuh pingsan. Akhirnya dibawah pohon
kayu dia memandang C a h a y a. Tercapailah maksudnya dan sampai berumur
80 tahun ia mengembangkan kepercayaannya. Dia mendirikan susunan
pendeta yang akan meneruskan pekerjaannya.<br />
<br />
Beratus
tahun sesudah ia meninggal, sejarah kepercayaan yang ditinggalkannya itu
tinggal dalam gelap-gulita pula. Dikira bahwa pada lk tahun 244 satu
Rapat Besar diadakan di Patna. Dari masa inilah Buddhisme dianggap
berdirinya sebagai agama.<br />
<br />
Buddhisme membatalkan semua
dan siapapun juga Dewa atau Tuhannya kasta Brahmana. Begitu juga seperti
Yainisme, maka Buddhisme membatalkan Atmannya kasta Brahmana. Semikian
juga kitab Veda sebagai firmannya Tuhan tidak diakui. Akhirnya Buddhisme
seperti Yainisme membatalkan kasta Brahmana dan menganjurkan persamaan
serta kemerdekaan sosial dan jiwa. Ringkasnya Mahadewa, Atman dan Kasta
semuanay dibatalkan!<br />
<br />
Apakah sebab yang terdapat pada b e
n d a – l a n t a i (kelas berpolitik, ekonomi dari pesawat, serta bumi
iklim), maka timbul anti-thesis ini?<br />
<br />
Tentulah tiada
bisa saya jawab dengan pasti dengan mengemukakakn bukti. Karena pada
masa Gautama Buddha lahir dan mengembangkan kepercayaan pada lk 600
tahun sebelum Nabi Isa itu, sejarah Hindustan adalah dalam gelap-gulita.<br />
<br />
Boleh
jadi sekali masyarakat Hindustan sedang menempuh pancaroba. Bagian Kita
Veda terakhir, ialah Upanishad, ada membayangkan. Disanapun juga sudah
nyata kesangsian dalam segala-gala; adanya percobaan yang sia-sia buat
menyusun dan memperdamaikan paham yang kacau-balau dan bertentangan,
sudah terasa perlusnya diadakan pembaharuan dan pembagunan.<br />
<br />
Bagaimana
juga pesatnya Buddhisme menantang Brahmanisme, orang jangan lupa, bahwa
perlawanan itu masih berada pada satu barisan, satu kutub, ialah kutub
Idealisme. Perlawanan itu boleh diandaikan dengan perang saudara, yang
seiring bertukar jalan, seperti perlawanan dalam istana antara para
putera raja atau dalam parlemen antara partai liberal dan conservative,
muda dan kolot. Perlawanan itu tiadalah terjadi diantara dua kelas yang
bertentangan: Yang Berpunya dan Tak-Berpunya.<br />
<br />
Materialisme
Lokayata lebih terang dan lebih tajam menantang Brahmanisme, tetapi
kelasnya yang cocok dengan materialsime di Hindustan Asli itu tentulah
belum cukup kuat. Seperti proletariat Rumawi masih kekurangan alat yang
nyata (kemesinan), buat melakukan materialisme itu malah lebih kurang
lagi. Yang tak berpunya di Hindustan mempunyai alat benda (kemesinan)
itu. Lokayata akan terus tinggal dalam kitab saja, tak bisa
dilaksanakan.<br />
<br />
Lebih dari Brahmanisme, maka Buddhisme
melangkah dari Idealisme semata-mata. Benda itu dianggap sebagai impian,
sebagai kesesatan Pancaindera kita (illusion). Pancaidera inipun mesti
dimatikan, seperti semua nafsu, kalau kita hendak sampai melihat “cahaya
itu, sampai ke Nirwana itu. Selama kita masih mengandung n a f s u,
terhadap perempuan atau benda didunia ini selama itulah pula kita
menurut undangan Karma kita terpaut dalam jasmani dan keduniaan. Dengan
begitu, maka sesudah mati, maka jiwa kita yang masih dikutuki nafsu itu
mesti berpindah lagi ke sesuatu Badan di dunia ini, hewan atau manusia”.<br />
<br />
Kita
masih ingat idealist consequent terus-menerus pada zaman lebih baru
ialah David-Hume. Karena ia membatalkan benda itu sama sekali, maka ia
tertumbuk. Terpaksa ia membatalkan benda yag paling dekat padanya ialah
badannya sendiri. Begitu juga Gautama Buddha yang mesti dilayani dengan
segala kehormatan, tertumbuk pada jasmani itu. Berkali-kali Gautama
Buddha jatuh pingsan karena membatalkan badan dirinya. Barangkali
sebagai akibat dari peralaman ini, Buddha menasihatkan dengan keras
kepada pengikutnya supaya jangan sampai keujung: pada satu ujung jangan
tercemplung kedalam dunia sukaria tak berbatas dan pada ujung lain
jangan sampai cemplung ke dalam pekerjaan menyiksa diri. Keduanya tak
berguna.<br />
<br />
Demikianlah idealisme sejati yang diteruskan
oleh salah satu otak Timur yang cemerlang, hati ikhlas dan tabah
tertumbuk pada 4 persoalan yang Gautama Buddha sendiri tiada mau atau
tak bisa menjawab: ke-1. Apakah Alam Raya ini baka atau fana, ke-2.
Apakah Alam Raya ini berujung atau tidak, ke-3 Apakah hidup itu sama
(satu) dengan Badan, ke-4. Apakah seorang yang sudah merdeka (dari
jasmani) itu terus ada sesudah mati?<br />
<br />
Kita tahu bahwa persoalan ini dalam filsafat menimbulkan paham yang terkenal sebagai agnoticism (tak-tahu!).<br />
<br />
Sudah
adakah compromis Maha-Jiwa-Dewa pada kepercayaan Brahmanisme, ketika
Gautama Buddha mengadakan opposisi? Berhubung dengan itu, sudah
terjadilah perdamaian antara seluruh atau sebagian para Raja dan Kasta
Brahmana? Kalau sudah memang tantangan Gautama Buddha, kelak akan
mengalir juga, lambat-laun pada perdamaian Ksatria-Brahmana itu. Semua
filsfaat Buddhisme lambat-laun akan masuk juga kedalam Brahmanisme.<br />
<br />
Atau,
belum adakah perdamaian Maha-Jiwa-Dewa. Sejajar dengan compromis
Ksatria-Brahmana itu, dengan Gautama Buddha mengadakan opposisi? Kalau
begitu mengapakah putera Raja Kapilawastu yang berdarah Ksatria,
berbadan teguh-tegap, berotak cemerlang, berhati berani tabah, cocok
dengan semangat Ksatria itu tiada menyusun dan menyelenggarakan
pemberontakan dan merebut kekuasaan dari tangan kaum Brahmana? Atau
begitu kurangkah kepercayaan putera Raja ini atas kemenangan? Atau
begitu besarkah kejemuan hidup disebabkan nikmat dunia yang melimpah dan
istananya itu pada satu pihak serta sayup sedihnya pemandangan kegunung
Himalaya, terutup oleh salju dan awan itu pada lain pihak.<br />
<br />
Disinipun kita mesti menjawab dengan Ko Veda (siapa tahu?). sejarah Hindustan berdiam diri, seperti gunung Himalaya itu.<br />
<br />
Bagaimana
juga opposisi yang tiada berdiri atas dua kelas yang bertentangan itu
(Yang-Tak-Berpunya dan Berpunya) tiada berdasarkan paham yang mengalir
dari dua penjuru yang bertentangan (benda dan pikiran, Matter dan Idea)
itu bermuara pada Brahmanisme, seprti sungai bermuara dilautan!<br />
<br />
SYNTHESIS: ENAM SISTEM.<br />
<br />
Zaman
Enam Sistem ini, ialah dari tahun 200 sesudah Nabi Isa sampai sekarang.
Bukanlah karena kecerdikannya Brahmana semata-mata, maka semua aliran
yang menentang Kitab Veda itu masuk ke dalam Brahmanaisme, laksana semua
sungai mengalir kelautan. Melainkan pertarungan kasta dan kasta, bangsa
dan bangsa di Hindustan itu memaksa Brahmana berlaku cerdik; mengadakan
compromis. Dengan begitu kasta Brahmana sampai sekarnag bisa memegang
kekuasannya kalau tidak perkara keduniaan sesudah Islam dan Barat masuk,
tetapi pada perkara kerohanian. Malah Islam sendiri pada masa Sultan
Akbar condong terkulai kejurusan Brahmanisme itu. Annie Besant, putera
Imperialisme Inggris pada satu pihak menarik nationalisme Hindustan
kedalam barisan imperialisme, tetapi pada pihak lain ditarik, terdorong
oleh mystika, Hindu, berupa theosophie kejurusan Brahmanaisme.<br />
<br />
Tiada
saya akan mengadakan pengembaraan kedalam Enam-Sistem (6-Tata) itu.
Pemandangan atas kepercayaan Hindustan sudah terlampau panjang, sudah
tak berbandingan dengan pasal yang lain-lain. Tetapi karena banyak
sekali kepercayaan Hindustan itu berseluk-beluk dengan kepercayaan
Indonesia, dan banyak pula mengandung sari persamaan dengan kepercayaan
lain-lain, maka terpaksalah saya teruskan juga. Tetapi dari titik ini
semua yang berhubungan dengan kepercayaan apapun juga, terpaksa akan
dipendekkan.<br />
<br />
Sebagai hasil dari tentangan Buddhisme dan
Yainisme pada Zaman Kedua itu, Hindustan memperoleh kepercayan yang
dikandung oleh Enam-Sistem itu. Ahli Barat menganggap ke-enam sistem itu
sebagaisatu kesempurnaan. Masing-masing sistem menambah yang lain.
Bukanlah satu sistem atau lebih menantang yang lain. Ke-enamnya
masing-masing berdasarkan metaphysic, kegaiban. Bukanlah lagi
berdasarkan benda nyata dan peralaman atau benda yang bisa
dipancainderakan. Ke-enamnya masing-maisng dianggap sebagai kepercayaan,
agama dan pemandangan Dunia dan Hidup. Ke-enamnya akhirnya memberikan
jalan bagaimana mencapai akhirat, nirwana atman itu.<br />
<br />
Didalam
Enam Sistem itu, pemeriksaan dengan selidikan (critic) mengganti syair
dan kepercyaan bulat seperti pada Zaman Pertama. Demikianlah disini
Logika itu sebagai perkakas akal (intellekt) dipakai buat membatu
kegaiban itu buat mengetahui yang gaib itu. Jadi akal ini tiada
dilantaikan pada bukti berupa benda, tetapi pada kepercayaan yang tiada
bias dipancainderakan, diperalamkan pada semua tempat dan tempo oleh
sekalian orang yang berhak memperalamkannya. Walaupun mesti diakui pula,
bahwa Logika itu (ya atau tidak ditimbulkan oleh Ahli Yunani) sudah
sampai kepuncak yang sederhana tingginya.<br />
<br />
Pengaruhnya
materialismepun tiadalah bisa dihindarkan oleh kegaiban dalam
Enam-Sistem itu. Dengan pertolongan atau tidak (Demokritus hidup
kira-kira sama dengan masa Buddha hidup), kita juga berjumpakan benda
perkara lantainya materialisme; Benda dalam Sansekerta: dravya dan
gerakan (karma). Dengan mengaku adanya benda itu sampai juga ahli
Enam-Sistmem tadi, dari empat zat asli yang dikenal (tanah, air, udara,
api) kepada benda yang tak bisa dipecah lagi: atom. Tetapi tentulah cara
berpikir yang bercampur-barukan dengan dogma (kepercayaan) dan kegaiban
tak akan sampai ke-atomnya Rutherford yang bisa dipisah menjadi proton
dan elektron dengan perkakasnya peralaman. Pemandangan Kanada dan
pengikutnya tentang atom dan perpaduannya atom itu tak terang dan
didasarkan pada kegaiban Angka-3 (Trimurti) dsb. Kedudukan jiwa manusia
masing-masing terhadap Jiwa-Alam tentulah disangkut-pautkan pada
Enam-Sistem iut dengan kedudukan atom terhadap Benda atom ini
................................. dengan jalan kegaiban.<br />
<br />
Ke-esaan
(monism) dalam Upanishad didasarkan pada Rohani sama sekali. jadi benda
itu sebetullnya tak ada dan takluk pada Rohani. Dalam Enam-Sistem kita
juga ada berjumpakan Sistem yang sama atau hampir sama, juga ada bertemu
dengan paham yang emmbatalkan ke-esaan semacam itu. Adanya benda
diakui. Benda itu disangka tak bisa dimusnahkan. Dari sini timbul pula
paham Evolusi, kemajuan Alam. (Sanskreta Prakrti, yakni Alam). Tetapi
paham Evolusionya Enam-Sistem itu tiadalah berdasar pada perkakas dan
peralaman benda mati atau hidup, dikebun, dirumah sakit atau
laboratorium. Kita tentu tak berjumpakan susunan teliti yang berdasarkan
peralaman lama dan susah-payah tentang tumbuhan dan hewan seperti
susunan Darwin atau susunan tulang belulang, urat nadi, dan syaraf, otak
dll, kita manusia dan hewan; atau susunan dan peralaman ahli kimia
Barat sekarang; atau peralaman dan susunannya bintang atau benda yang
dilihat pada bintang atau bumi lain. Evolusi Enam-Sistem itu
berperalaman, berbenda berperkakas dan berlaboratorium dalam otak
mentaginya ahli filsafat Hindu, semuanya itu ialah perkara terka-menerka
(speculation) semata-mata. Yoga yang sering kita dengar dalam theosophy
itu, ke-tuhanannya tak begitu erat-tepat. Tuhan itu dianggap suma Jiwa
(manusia) yang terkhusus, tak berada bedanya Tuhan itu dengan Jiwa
manusia dan berhubung kekal dengan Jiwa kita.<br />
<br />
Kungkungan
Jiwa kita dalam jasmaninya itu disebabkan ke tidak tahuan kita! Cahaya
terang akan kelihatan kalau perkara yang mengaburkan pemandangan kita
diberhentikan. Bunuhlah semua aksi (gerak-geriknya) pikiran itu,
demikianlah nasihatnya Yoga. Diajarkan bagaimana mesti duduk dan
bernafas, di ajarkan pula membunuh pancaindera, diajarkan pula
memusatkan pikiran; samadhi, concentration. Samadhi mesti diteruskan
sampai rohani kita lepas dari jasmaninya dan mendapatkan cahaya terang
benderang sendirinya.<br />
<br />
Enam Sistem boleh dianggap
percampuran paham Kita Veda pada Zaman Pertama dengan paham Buddhisme.
Yainisme dan Materialsime pada Zaman Kedua. Kita katakan percampuran,
bukanlah perpaduan disebabkan kemenangan pasti dari salah satu pihak
yang bertarung. Synthesis, Pembatalan semacam ini tiadalah decisive
(pasti kalah menangnya) seperti dialektis materialisme di Ruslan pada
tahun 1917 atas idealisme, kerohanian. Atau seperti materialisme
terpisah (mechanical) di Perancis pada tahun 1789 dan 1870, nyata
kemenangannya atas kerohanian.<br />
<br />
Dalam Enam-Sistem masuk
Atmanisme dan Ketuhanan, tetapi dapat bantahan dari Materialisme,
Buddhisme dan Yainisme di Zaman Dongeng. Kita mendapatkan dualisme
(keduaan): Tuhan dan Jiwa. Tuhan dan Benda, Jiwa dan Benda dan
sebagainya. Selain dari pada itu masuk pula paham Buddhisme yang
menganggap dunia sebagai impian (illusion) semata-mata. Tentulah paham
ini masuk dengan bantahan pula.<br />
<br />
Pendeknya kita
mendapatkan dualisme (mengakui Benda dan Rohani, keduanya bersampingan)
dan idealisme sejati (Tak mengakui Benda) dan banyak paham yang condong
kepada kerohanian, tetapi didalamnya Enam Sistem ini kita tak
berjumpakan materialisme tunggal, apalagi materialsime-dialektika
yangtunggal, yang menjadi pangkalan dan ujungnya perkara.<br />
<br />
Yang
Tak Berpunya di Hindustan belumlah cukup banyak dan sebabnya, (quantity
dan quality) buat memeluk, menjalankan dan mempertahankan paham semacam
itu.<br />
<br />
Buddhisme yang mengakui bahwa Yang Ada didunia
semuana impian belaka, mesti takluk pada paham Brahmana yang dalam
perbuatannya mengakui betul ada dan mujarabnya benda itu. Apalagi kalau
benda itu berwarna k u n i n g, yang jatuh kedalam perbendaharannya
rumah orang berhala sebagai kurban istimewa dari orang kaya, istimewa
buat membayar mantera dan pujuaan istimewa pula.<br />
<br />
Raja
Asoka memeluk Buddhisme rupanya betul terkuasa di Hindustan! Tetapi
menurut musafit Huan Tsiang, Siladitya, Maharaja Kanuy pada tahun 634
sesudah Nabi Isa, berpaham campur aduk (electist) resminya dia beragama
Budhha! Di Benares dijumpainya patung Syiwa (Hindu!) yang tingginya
lebih kurang 100 kaki, dan sesudahnya musafir Tionghoa ini berangkat,
maka satu sekolah tinggi Buddhisme dibarak orang di Sarnath.<br />
<br />
Semuanya membuktikan bahwa contra revolusi dari pihak Brahmana sedang menjalankan lakonnya.<br />
<br />
Sebagai
hasil lakon itu kita peroleh synthesis, percampuran Brahmanisme Asli
dengan Buddhisme dll seperti kepercayaan Hinduisme pada masa ini.
Didunia fana ini percampuran itu berupa ribuan kasta dan rumah Berhala
Hindu yang penuh dengan Dewa dan Hantu yang dimanan-mana di Hindustan
bisa kita saksikan. Dipuncaknya segala kasta kita daati kaum Brahmana
yang sekarang masih memegang harta masyarrakat Hindu dan kunci buat
memasukkan kasta Hindu itu kedalam dunia baka. Diantara harta berupa
benda kuning yang biasanya kita namai emas, yang disimpan mereka banyak
pula yang diperoleh dengan jalan memperbungakan uang!<br />
<br />
HARI DEPANNYA KEPERCAYAAN HINDUSTAN.<br />
<br />
Kalau
kita mengadakan pertimbangan kasar tentang buruk baiknya kepercayaan
Hindustan dalam kemajuan lebih kurang 1500 tahun itu, maka kita peroleh:
Sebagai hasil berharga (positive result), kita peroleh ilmu Matematika,
Logika dan ............. Ilmu Jiwa. Matematika dan logika itu adalah
hasil tersambil. Ia lebih tepat sifat dan arahnya kalau diperoleh dengan
jalan yang bukan semata-mata kerohanian. Saya belum berjumpakan Ilmu
Logika dan Matematika Hindu yang sempurna, consequent (pangkal cocok
dengan ujung) dan teratur (systematik). Kalau saya salah minta diyakini,
karena saya pikir Hindustan tiada mengeluarkan sistem Logika yang
begtiu sempurna, berpangkal ujung dan teratur seperti Logika
Ariestoteles dan Matematika Euclid, yang dipakai dimajukan serta
dipusakakan oleh ahli Arab ke putera Eropa dan sekarang terus dipakai
diseluruh dunia. Arab yang terkuasa tertinggi kebudayaannya dari abad
ke-7 sampai ke-15 di Asia Tengah dan Eropa, yang juga mengetahui betul
keadaan di Tiongkok, tentulah akan mendasarkan Ilmu Logika dan
Matematikanya, pada Logika dan Matematika Hindu kalau mereka merasa
perlu.<br />
<br />
Betul sekali Arab juga mengambil dasar dari
Hindustan, seperti Algebra, tetapi dasar pokok segala-gala ialah Ilmu
Yunani umumnya dan Aristotelesisme khususnya, tetapi terhadap Ilmu Jiwa
yang berpuncak pada pemusatan pikiran (concentratie) saya tiada
menduakan hati. Asli atau tak asli sama sekali hasil Hindustan, tetapi
mesti diakui bahwa pemusatan pikiran itu, dengan jalan samadhi memang
memuncak di Hindustan. Kalau pemusatan pikiran itu di kikis kegaiban dan
kemustajabannya yang gaib-gaib itu, kalau pemusatan pikiran itu
dianggap sebagai pekerjaan yang praktis (nyata) buat mencapai maksud
yang praktis, maka “pemusatan pikiran”itu adalah satu hasil yang
berharga.<br />
<br />
Pemusatan pikiran bisa membuang fantasi
impian, pikiran yang kacau balau dan melayang-layang tak berguna, dan
menetapkan pikiran pada satu arah, yang bisa mendapatkan hasil. Kalau
pemusatan pikiran itu dijalankan dengan teratur dan pada tempo yang
tentu, maka pikiran gampang terhari, gampang putus asa, kegugupan dan
perasaan gugup gempita seperti acap terdapat pada pemuda-pemudi dalam
usia muda remaja (Strum und Drang Periode) bisa hilang. Dia berganti
pikiran tenang, teratur, kemauan keras serta hati sabar luas. Pada tempo
masih muda sekali, pemusatan pikiran itu ada saya pelajari baik dari
sumber Hindustan sendiri atau dengan perantaraan penulis Amerika.
Bersamaan dengan sport yang mesti diajarkan oleh ahli, maka pemusatan
pikiran yang sudah dikenal oleh nenek moyang Indonesia itu, saya pikir
terlau diajarkan kembali pada pemuda-pemudi murid kita oleh ahli pula.
Tetapi mesti dipandang harganya dengan mata terbuka. Boleh dipakai buat
mengobati semacam penyakit tetapi tak semua penyakit. Boleh dipakai buat
mengoborkan hati, menenangkan pikiran dan membulat-pelorkan kemauan.
Tetapi buat memanjangkan umur sampai 3000 tahun melemparkan gunung,
menerbangkan kapal tak dengan motor dan besi, atau menyingkirkan manakan
orang atau senjata apapun juga, adalah omong kosong dalam cerita Sri
Rama ataupun Arjuna.<br />
<br />
Sebagai hasil yang tak berharga
malah berbahaya, kita berjumpakan ketahyulan yang tiada berbatas,
seperti pemujaan sapi dan ampastnya (sapi), perkawinan kanak-kanak,
pembakaran janda-muda, sesudah ditikam dan diperas darahnya lebih dari
seratus juta manusia, ialah kasta paria, yang sebetulnya berpikiran dan
perasaan sama dengan kasta atau bangsa apapun juga di dunia ini. Hasil
inilah yang memberatkan kaki-pergerakan Hindustan buat mencapai
kemerdekaannya.<br />
<br />
Paham yang berdasarkan idealisme
semata-mata seperti Buddhisme sudah terbukti tak berdaya membatalkan
peraturan kasta di Hindustan itu. Materialisme asli yang terdapat di
Hindustan pun akhirnya diisap oleh Brahmanisme buat mempertaguh cula
menghisap kasta yang bukan kasta Brahmana.<br />
<br />
Barat dan
perindustrian Barat sebagai hasil dari teknik ekonomi dan kebudayaan
Baratlah yang bisa menghapuskan kasta di Hindustan itu dan menerbitkan
masyarakat pesawat dan cara berpkir baru. Apakah bisa Hindustan asli,
dengan peraturan kasta dan paham idealismenya tempus sampai
kezaman-industri, tentulah pertanyaan yang mesti dijawab dengan
speculation (terka-menerka) semata-mata.<br />
<br />
Imperialisme
Inggris memberatkan dirinya dengan mengisap kekayaan Hindustan, tetapi
dia mesti mengadkaan perkakas pula buat menimbulkan dan mengangkut
kekayaan itu kenergi asalnya. Dengan mengadakan perkakas buat
menghidupkan dirinya itu, imperialime Barat itu juga mengadakan perkakas
buat mengangkut mayatnya kelubang kubur.<br />
<br />
Industri cara
Barat, pengangkutan cara Barat, distribusi dan keuangan cara Barat,
berhubung dengan itu kemesinan, penjualan dan pemegangan buku,
pemeriksaan sekolah, latihan, politik dan kemiliteran cara Barat pesat
sekali majunya di Hindustan. Walaupun Inggris takut akan kemajuan
indsutri itu lebih-lebih industri yang dimiliki, diurus dan dikerjakan
putera buminya, tetapi Inggris lebih-lebih pada masa perang tak berdaya
menghambat kemajuan itu. Kedua perang dunia pada abad ke-20 ini membawa
India maju kemuka sebaring atau hampir sebaring dengan Negara Industri
besar-besar. Tentulah kemajuan itu belum lagi sampai ketingkat Inggris
atau Soviet-Rusia, apalagi Amerika, tetapi saya pikir sudah sama atau
lebih maju dari Russia semasa Tsaar. Tambang arang, tambang besi, dll,
perusahaan membikin mesin, kecil dan tengah membikin alat kimia,
perkakas pengangkuatn diatas laut, darat dan udara sudah sampai
ketingkat yang tinggi. Sistem keuangan dan perniagaan sudah dijalankan
dengan cara modern. Begitulah berhubungan dengan ekonominya Hindustan
maka sekolah rendah, tengah dan tinggi sudah jauh lebih banyak dari di
Indonesia. Ahli Kodrat modern yang dibintangi oleh para ahli Dunia
seperti Dr. Raman dan Ahli Biology seperti Dr Bose, bukanlah hasil
Hindustan yang tiba-tiba turun dari pertapaan dikaki atau puncak
Himalaya. Mereka, ialah haisl perekonomian, teknik dan didikan baru,
yang segala berdasarkan ilmu-bukti, science, hasil berharga dari Barat.<br />
<br />
Kedalam
pabrik, bengkel dan tambang dilemparkan kaum tak berpunya, paria atau
sudar, Hindu atau Muslim, Keling atau Arya. Mereka terdesak hidupnya
didesa atau dikota. Didalam pabrik mereka terlepas dari ikatan kasta
atau agamanya, mereka mesti bersatu acapkali bersatu buat mempertahankan
syarat hidupnya: gaji, lama kerja dan perindahan majikan. Mereka mesti
sama-sama masuk pabrik, sama-sama meninggalakn kalau perlu dan
bantu-membantu dalam banyak pertarungan seru sengit buat mempertahankan
dan memperbaiki syarat hidup tadi<br />
<br />
Selama Vakbond, atau
perkumpulan politik bisa dipecah belahkan oleh kasta, agama dan
kebangsaan selama itulah pula akan sia-sia semua pertaruan buat lahir
dan batin. Mereka mesti bersatu maksud, bersatu aksi dan bersatu
organisais buat seluruh Hindustan. Pikiran mistik, gaib tak bisa
dilaksanakan, tak ada tempatnyapada pertarungan semacam ini. Azas
programa, pidato, karangan propaganda dan agitasi mesti beralasan atas
yang nyata, dan nyata dirasakan oleh sekalian buruh dari bermacam-macam
bangsa, agama dan kasta. Hanya azas, pidato, karangan, propaganda dan
agitasi yang nyata, yang memeluk seluruhnya yang tak berpunya itu yang
bisa mengadakan persatuan. Persatuan itu penting buat menentang
persatuan majikan: Inggris, Parsi, Hindu atau Muslim. Persatuan dalam
pertarungan kelas yang terbentuk dalam perkumpulan Vak, Politik dan
Koperasi inilah yang betul-betul persatuan yangbisa menghancur luluhkan
dan menghilang lenyapkan kekastaan dan ketachyulan Hindustan. Maju
pesatnya perekonomian Hindia lebih-lebih sesudah perang dunia 1914-1918
menimbulkan kemesinan dan proletariaat=industri. Banyaknya
proletar-indusri itu barangkali lk 10 juta, jadi lk 3 % dari penduduk.
Sedangkan di Inggris, Amerika atau Jerman angka itu boleh diperbanyak
dengan 10 juta lebih. Tetapi proletar-industri kemesinan itu disampingi
oleh jutaan proletar kebun dan desa, oleh yang tak Berpunya atau yang
Miskin, dikota-kota oleh yang tak Berpunya. Didesa sedikit siswanya,
dikota dan bandar jutaan banyaknya.<br />
<br />
Pengaruhnya
sosialisme Inggris dan Komunisme Rusia tentulah besar sekali di
Hindustan. Partai Sosialis dan Komunis serta Vakbond yang mereka pimpin
sudah bersuara yang kalau dibulatkan sudah bisa menarik sebagian besar
dari penduduk Hindustan. Tetapi pekerjaan mereka tak ada bandingnya pula
dibawah langit. Penduduk Hindustan lebih kurang dua kali sebesar Rusia
dan hampir 3 kali sebesar Amerika. Proletar mesin yang kecil itu mesti
berhadapan muka dengan imperialisme yang tua, piawai, cerdik dan sudah
berkali-kali jaya melayani pertarungan “kapitalisme-proletar”,
dinegaranya sendiri. Disamping pemimpin Imperialist Barat yang
berpengalaman banyak itu berada pasukan udara, darat, dan laut, polisi
terang dan rahasia dan pengadilan kapitalis. Lagi pula kapitalist bangsa
Hinudstan sendiri yang dalam pertarungan kapitalis-proletar tentula
terus terang akan dapat bantuan dari kasta Brahmana, ulama, pendeta,
para Raja, partai nasionalis yang kolot, liberal, sampai ..............
sosialis murid Mac Donald di Inggris.<br />
<br />
Dalam hal ini
keproletaran dan Dialektis Materialisme Hindustan akan terus-menerus
mendapat jasmani dan rohani dari perekonmian Hindustan dengan indsutri
besarnya tak akan bisa dihambat lagi. Dengan begitu barisan Proletar
Hindustan yang ada sekarnag akan bertambah dengan pasukan demi pasukan.
Sesudah perang dunia ini, maka persoalan kapitalis-proletar akan timbul
dengan lebih hebat-dahsyat diseluruh dunia. Sudah tentulah kaum proletar
akan lebih mempunyai kekuatan dan pengalaman terutama di Russia dan
Tiongkok, dimasa Proletar terus beralngsung mencampuri peperangan.<br />
<br />
Atas
Kelas proletar mesin yang sehat segar, dengan petunjuk dan nasihat dair
bumi diluar Hindustan, Materialisme dialektis bisa hidup dan tumbuh
dengan kuta dan kokoh, sampai bisa berdiri sendiri, menghanyutkan
lodongkan serta menghancur luluhkan penjajahan, kekastaan, ketahyulan.<br />
<br />
Bagian 3<br />
<br />
KEPERCAYAAN ASIA BARAT<br />
<br />
Yang
saya maksud dengan kepercayaan Asia Barat ini ialah agama Yahudi,
Kristen atau Nasrani, dan Agama Islam. Ketiganya umum disebut
Monotheisme, Kekuasaan Tuhan. Agama Yahudi di limiti hanya oleh bangsa
Yahudi saja, sedangkan agama Nasrani dan Islam keduanya dipercaya oleh
beberapa bangsa diseluruh dunia, oleh ratusan juta manusia.<br />
<br />
Walaupun
demikianlah tiadalah Madilog memandang agamanya Nabi, Musa, Daud, dan
Sulaiman lebih kurang harganya dari Agama Nasran iatau Islam. Agama
Yahudi itu mengandung urat dan pokoknya ketiga agama itu. Lagi pula
agama Yahudi itulah yang pelopor, yang memulai Monotheisme dan pada
agama Yahudi Monotheisme itu sudah sampai kepuncak.<br />
<br />
Sebetulnya
orthodox Kristen (kolot) itu memandang Nabi Isa sebagai Anaknya Tuhan,
dalam arti tulisan. Tuhan itu dianggap Bapak yang dengan perantaraan
Gadis Maryam sebagai ibu, melahirkan Nabi Isa. Betul pula menurut
orthodox Kristen yang tak sedikit banyak anggota itu, ke-Esaan semacam
itu, ialah ke Esaa Tuhan, Maryam dan Yesus itu mesti dianggap sama
dengan kebenaran: 1 + 1 + 1 = 1, bukan 3 melainkan “satu”. Betul pula
akhirnya menurut orthodox Kristen yang lk 2000 tahun ini tak mau
dikalahkan kecerdikannya dalam hal “bersoal jawab bahwa Yusuf, lakinya
Maryam itu Cuma bantal guling disampingnya gadis Maryam saja. Sebetulnya
menurutnya kepercayaan orthodox Kristen, Nabi Isa itu dilahirkan oleh
Tuhan ditengah-tengah bangsa Yahudi buat memenuhi pengharapan Yahudi
atas datangnya Messia (Imam Mahdi, Ratu Adil). Sedangkan Yahudi itu
menggantung anaknya Tuhan ini! Tetapi rasionil Kristen ialah Nasrani
yang berpedoman akan, walaupun sedikit anggotanya kalau dibandingkan
dengan orthodox Kristen, tiada lagi bersandarkan pada kepercayaan
semacam itu, mereka menganggap Nabi Isa seperti manusia juga dan Tuhan
itu ialah Tuhannya Yahudi juga. Apalagi kaum scientist, baik yang masih
atau yang tidak lagi percayapada agama, Nasranisnya, menganggap agama
dan masyarakat Yahudi sebagai titik melangkah (starting-point) dari
agama Nasrani. Menurut mereka agama Nasrani itu tak bisa dipisahkan dari
masyarakat dan agamanya Yahudi. <br />
<br />
Muhammad SAW, dengan
ikhlas dan terus-terang dari mulanya mengaku Tuhannya Yahudi, Yahuanya
Nabi Ibrahim, sebagai Allah Yang Maha Kuasa dan mengakui Nabi Musa,
Daud, Sulaiman dll dengan tulisan dan maknanya. Tetapi juga dengan
terus terang Nabi Muhammad SAW menantang beberapa peraturan Rabbi
(pendeta Yahudi) buat memuja dan memuji Tuhan sehingga jiwa manusia yang
bukan Rabbi itu tak bisa lagi berhubungan dengan Tuhan, karena terikat
oleh peraturan dan kaum Rabbi.<br />
<br />
Kaum Kristen batin atau
lahir mengolok-olokkan Muhammad sebagai Rasulnya Tuhan dan lebih lagi
pada masa dahulu menganggap Muhammad sebagai Nabi palsu. Tetapi makin
lama makin banyak dan lebih terang diantara orang Kristen, apalagi yang
bermata ilmu sejarah mengemukakan sikapnya Muhammad SAW terhadap
“Trimurti” (1 + 1 + 1 = 1) itu. Sikap itu saya pikir ialah sikap jujur
dan scientific mengaku kebudayaan Islam pada Zaman Tengah sebagai
jembatan antara kebudayaan Yunani Rumawi dengan Eropa sekarang. Mereka
mengaku besarnya pengaruh para pemikir Islam atas gerakan Reformation
(gerakan Protestan melawan Khatolik) Ilmu pro-destination-nya Calvin
ialah nasib manusia yang ditentukan oleh Tuhan itu, sebagai sendi
kepercayaannya kaum Calvinis yang paling berani, tunggang dan jaya
diantara segala Mahzab Protestan. Itu tak bisa dimengerti kalau Cuma
membaca agamanya Nabi Isa saja, apalagi “amanat gunung” (sermon of the
mountain) itu saja. Selainnya dari perkakas seperti pedoman, obat bedil,
cetakan, Ilmu Kimia, Algebra, Logika, Ilmu Bintang dll yang diajarkan
oleh Islam pada Nasrani Zaman Tengah. Islam menambahkan filsafat Yunani
kepada Ilmu Kristen yang berdasarkan dogma (kepercayaan) semata-mata
itu. Tabib dan Ahli filsfata, Ibnu Rusydi mahsyur diudnia Barat dengan
nama Averus, murid dari Aristoteles yang jaya, yang boleh dinamai
Aristoteles Arab, ialah dianggap oleh Barat Nasrani pada Zaman Tengah
itu, seperti Marxisme pada Zaman sekarang dianggap oleh dunia Kemodalan.
Murid Kristen yang berbalik dari Spanyol, pulang ke Eropa Barat atau
Utara sesudah mendapat ijazah (diploma) dari gurunya Ahli Filsfaat Arab,
dianggap sebagai revolusioneris oleh Pendeta Kristen. Tiga Sekolah
Tinggi berdasarkan Averoisme di Italia mengembangkan
“rationalisme”sebagai sayap kirinya Islam itu ke Eropa!<br />
<br />
Tiadalah
sempit dan rendah sikapnya Muhammad SAW terhadap Nabi Isa dan agama
Kristen. Nabi Isa diangap Besar dan Kitabnya dianggap suci. God itu
ialah Allahnya Islam. Yang dibantah ialah kebenaran 1 + 1 + 1 = 1 itu,
Tuhan itu tak perlu dan tak mungkin mengawini manusia. Tuhan itu
Tunggal. Inilah pokoknya pertikaian antara Islam dan Nasrani dalam hal
Ketuhanan. Saya pikir kaum Nasrani terutama di Indonesia lebih baik
memperhatikan pokok pertikaian ini dari pada mendengarkan Pendeta
mengemukakan apakah betul Muhammad bin Abdullah itu Rasulnya Allah.<br />
<br />
Pendeknya
dipandang dengan kata-mata Madilog, ketiga agama tadi mesti dianggap
sebagai Tiga-Sejiwa yang terletak atas lapang yang datar. Tak ada yang
lebih tinggi dan tak ada yang lebih rendah. Ketignya berdasar
kepercayaan dan kepercayaan ini lahir pad amasyarakat Yahudi. Walaupun
agama Yahudi, Cuma dikandung oleh 10.000 lebih sedangkan agama Kristen
dikandung oleh lk 700.000.000 manusia, Islam oleh lk 300.000.000
manusia, tiadlaah harganya kepercayaan itu terletak pada banyak
pengikutnya semata-mata. Karena banyak pengikutnya itu juga ditentukan
oleh Bumi, Iklim, Pesawat dan Politik pengikutnya. Tetapi sebagai
kepercayaan, agama Yahudi sudah menyempurnakan sifatnya kepercayaan
itu. Agama Yahudi sudah menetapkan: 1. Satu Tuhan; 2. Adanya Jiwa; 3.
Adanya Akhirat dan sebagai Surga atau Neraka buat Jiwa itu, dll.<br />
<br />
Juga
tiadalah tinggi rendahnya tiga kepercayaan itu ditentukan oleh besar
kecilnya pengaruh yang ditimbulkan oleh satu agama terhadap agama yang
lain. Seperti sudah dikatakan diatas, ahli sejarah tak bisa
menghindarkan peleburan, agama Kristen dengan Masyarakat dan agama
Yahudi. Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi timbul perlantunan. Tidak
saja filsafat Yunani mempengaruhi agama Yahudi, tetapi lebih-leih pada
tempo belakangan ini kebudayaan Nasrani umumnya dan filsafat
rasionalisme lahir atau batin, percaya atau tidak pada Tuhannya kaum
Kristen, tentulah banyak mempengaruhi agama Yahudi itu. Pendeknya
“semua” aliran pikiran, yang langsung atau tidak lahir dari kebudayaan
Nasrani, mempengaruhi semua kepercayaan didunia. Dunia sekarang ini yang
langsung atau tak langsung pula dikuasai atau dipengaruhi Eropa,
Amerika, Nasrani dalam politik itu, tentulah juga mempengaruhi Judentum,
ke-Yahudian itu. Beberapa buku mesti diperiksa dan ditulis buat
mensyahkan simpulan ini, tetapi pastilah benarnya simpulan itu. Pada
permulaan melangkah maka Islam itu didasarkan pada ke-Tuhanan dan
Kitabnya Yahudi dan Kristen. Tetapi pada tingkat yang lebih disepuh
dengan filsafatnya Aristoteles dan Plato mempengaruhi Yahudi dan
Kristen. Terhadap Kristen sudah cukup bukti yang dimajukan diatas tadi.
Terhadap agama Yahudi, maka pada zaman kebudayaan Islam, filsfaat Yunani
Islam besar sekali pengaruhnya pada agama Yahudi dan filsafatnya.
Cukuplah kalau dikemukakan namanya Yuda ha Levi pada lk tahun 1083 dan
Moses bin Maimon pada tahun 1135 – 1204. pada tingkat sejarah dunia
sekarang yang boleh dikatakan sejarah Kebudayaan Nasrani tentulah tiada
sedikit pula dengan langung atau memutar, ke Nasranian mempengaruhi
ke-Islaman. Demikianlah salah satu Tiga-sejiwa keagamaan tadi
mempengaruhi yang lain. Tak mudah ditentukan mana yang lebih tinggi dan
mana yang lebih rendah dalam sejarah ribuan tahun itu. Tetapi terhadap
sarinya kepercayaan itu, ialah terhadap kepada kepercayaan tentang
ke-Esaan Tuhan, adanya Jiwa manusia, yag terpisah dari Badan dan
Akhirnya Jiwa ini, dll. Ketiga agama itu tiada mengandung perbedaan.<br />
<br />
Kepercayaan
semacam itu tentuah masuk golonganyang diluar daerahnya Madilog. Adanya
Tuhan Yang Esa, Jiwa, Akhirat dll itu tiada perkara yang bisa
diperalamkan, disusun menjadi undang dan dilaksankaan seperti pada pada
ilmu bukti. Semuanya berdasarkan pada “kepercayaan” yang tak sama pada
beberapa orang, pada satu tempo dan pada satu orang dalam berlainan
tempo. Kepercayaan itu sebagian besar bersandar atas perasaan, bukan
pada pancaindera dan intellek (akal). Dengan begitu dia tak masuk
kedalam daerah pemeriksaan beralasan Madilog. Paham beralasan Madilog
terhadap “Akan dan Hidup”sudah lebih dari cukup dikemukakan dalam buku
ini.<br />
<br />
Kepercayaan orang pada kegaibannya Nabi Muhammad
SAW yakni yang berhubngan dengan ke-Duniaan ini, tiadalah berapa
banyaknya. Kegaiban itu tiada pula begtiu bulat mentah seperti kegaiban
yang berhubungan dengan Arjuna, Sri Rama, Nabi Isa atau Nabi Musa. Dalam
peperangan Muhamad SAW kita tak berjumpakan dengan 1/13
(sepertigabelas), dari kegaiban sihirnya Arjuna ataupun Sri Rama, yang
dalam sekejap mata saja bisa menerbitkan prajurit, laskar ataupun
senjata yang tak berbatas besar dan kodratnya. Muhammad SAW berjuang
dengan memakai tangan dan pedangnya, bersama dengan pengikut yang boleh
dihitung banyaknya dengan sepuluh jadi saja. Bedanya dengan sahabat dan
pengikuntya Cuma tentang keberanian dan kepintaran. Seperti jendral
ternama Iskandar, Hanibal, Caesar dan Napoleon, maka Muhammad sebagai
pemimpin peperangan juga berlaku: dimuka dalam menyerang dan dibelakang
kalaumundur. Sebagai jenderal ulung Muhammad juga menjalankan tipu
muslihat: memusatkan semua kekuatan pada urat nadi musuh. Tak ada yang
ada diluar akal dalam semua peperangan Muhammad SAW.<br />
<br />
Nabi
Isa lahir tak ber-bapa, dapat menimbulkan makanan dengan sihir,
menghidupkan yang mati, dijumpakan oleh sahabatnya sesudah mati
digantung dll sebagai Muhammad SAW ialah seorang anak piatu, anak
Bapanya Abdullah dan Ibunya Aminah dipelihara pamannya Abdul Muthalib.
Sebelum wafat, maka Muhammad SAW dengan sedu sedih Rasul Allah ini
meminta maaf pada sahabat dan pengikutnya, membayar utang dan menerima
piutang seperti manusia biasa.<br />
<br />
Lebih-lebih dikeliling
Nabi Musa kita jumpakan 1001 kegaiban. Bala dan penyakit yang disihirkan
Nabi Musa berkali-kali menewaskan Pharao (Fir’aun) dan Dewanya.<br />
<br />
Laut
Merah yang dilihatnya buat menyelamatkan laskarnya dan memusnahkan
laskar Fir’aun yang mengejarnya. Berkali-kali Nabi Musa menagdakan
percakapan langsung dengan Tuhan. Kegaiban dikeliling Muhammad SAW tak
seperti seribu satu kegaiban dikeliling Nabi Musa itu. Kalau Muhammad
SAW mendengar firmannya Tuhan, maka kita ingat kepada Jean Jacques
Rousseau duduk memperhatikan dibawah sepohon kayu, membuka bungkusan
rotinya. Pada surat kabar bungkusan roti itu dia baca persoalan
sayembara yang dianjurkan oleh Academie Perancis dengan pertanyaan:
Apakah kesopanan pada masa itu menambah kemajuan manusia? Pada ketika
itu Rousseau disinari hakekat sebagai jawabnya pertanyaan itu. Kita
ingat pada Gautama Buddha yang melihat “cahaya”. Rousseau jatuh pingsan,
disinari hakekat, ditimpa ilham sebagai jawaban. Setelah bangun dan
sadar, ia merasa basah, penuh dengan peluh, dan terus pulang menulis
........... Cuma sebagian dari yang dilihatnya dibawah pohon itu.<br />
<br />
Ahli
Barat juga mengakui, Muhammad sebagai pemikir besar! Usaha yang lama
dan sungguh mencari “hakekat”” sebagai jawab dari pertanyaan tentang
artinya maksud “Dunia dan Hidup” ini berakhir pada “Firmannya Tuhan”
yang diterimanya.<br />
<br />
Rupanya makin dalma kita gali
sejarah, makin banyak kegaiban. Makin baru sejarah, makin tipis kegaiban
itu. Masyarakat dan kecerdasan pada zaman Nabi Musa memerlukan kegaiban
yang bisa diadakan oleh Nabi Musa. Masyarakat dan kecerdasan Arab
tiadalah begitu lama dibelakang kita. Yang gaib seperti adanya Tuhan,
juga Akhirat dll itu tak lebih dan tak kurang dari sisa pengetahuan
ialah yang melampaui batas pengetahuan pada masa itu. Semuaya itu ialah
perkara yang diluar peralaman dan pengetahuan masyarakat. Kegaiban itu
sudah terbatas sekali terutama berhubungan dengan dunia baka, bukan
dunia fana ini. Kalau ada kegaiban yang lain-lain yang juga ada pada
kelilingnya Muhammad SAW, maka sebagian besar dari kegaiban itu timbul,
berhubungan dengan pertanyaan yang sulit-sulit datangnya dari pihak
Yahudi dan Kristen pada masa hidupnya Muhammad SAW. Pada masyarakat
cerdas berdasarkan mesin dan listrik ini, maka pasti tak akan bisa
timbul dan mengembang ke-Nabian seperti pada zaman gelap-gaib dahulu
itu. Krishna Murti yang digembar-gemborkan Annie Besant dan Kaum
Theosophie itu hidupnya Cuma setahun jagung saja.<br />
<br />
Agama
Yahudi, Nasrani dan Islam yang ketiganya lahir dimasyarakat bangsa
Semiet (Yahudi dan Arab) itu saya anggap Tiga Sejiwa, bukan Tiga
Serangkai. Jiwa ialah urat-pokok ketiganya agama itu sama, Cuma cabang
rantingnya yang berlain-lain. Karena ketiganya itu mempunyai persamaan
jiwa, persamaan sari, maka tiadalah ia bisa dilayani sekali jalan dengan
melalui hukum “pembatalan kebatalan” dan “perbedaan bilangan bertukar
menjadi perbedaan sifat”. Saya terpaksa melayani satu persatu agama itu.
Menurut umur, maka akan berganti dilayani agama Yahudi, agama Nasrani
dan akhirnya agama Islam.<br />
<br />
AGAMA YAHUDI. <br />
<br />
Seperti
pada sejarahnya kepercayaan Hindustan, maka kepercayaan pada ke-Esaan
Tuhan itu, yang cocok dengan Mahadewanya Hindustan boleh jadi sekali
timbul pada tingkat yang lebih tinggi dari pada kepercayaan pada
Banyak-Dewa dan yang dibelakang ini lebih tinggi dari pada kepercayaan
pada Banyak-Dewa, dan yang dibelakang ini lebih tinggi dari pada tingkat
kepercayaan pada Ke-Jiwaan (Animisme).<br />
<br />
Sejarah bangsa
Yahudi dalam lk 3000 tahun ini, walaupun lebih pasti dari sejarah
Hindustan, tentulah tiada begitu pasti dan sempurna seperti sejarah
Eropa dalam 4 atau 5 abad dibelakang ini, atau Indonesia dalam 3 abad
dibelakang ini.<br />
<br />
Sumber sejarahnya Yahudi ialah Kitab
Injil Lama, terutama Lima Kitab yang dipulangkan kepada Nabi Musa,
bernama Kitab Taurat dan Kitab Talmud, yang ditulispada lk tahun 500
sebelum Nabi Isa. Saya sudah membaca Kitab Injil, baik dalam bahasa
Belanda, Inggris, atau Indonesia. Saya gemar membacanya, karena memang
banyak pengajaran didalamnya. Moral, susila, pengertian buruk baik, yang
kita peroleh dari cerita Nabi Ibrahim, Musa, Daud, Sulaiman dll adalah
tinggi sekali. Kesan yang kita peroleh sesudah membaca cerita, cerita
dalam Kitab Injil yang Nabi Muhammad juga akui, tiadalah mudah dilupakan
seumur hidup. Pusaka Yahudi kepada dunia Nasrani dan Islam dalam
pengertian buruk baik dalam satu pergaulan manusia, adalah pusaka yang
kekal (positive). Cerita dalam Kitab Injil ialah sejarah Yahudi, tetapi
sejarahnya Yahudi lebih banyak dari yang tertulis dalam Kitab Injil itu.
Sejarah bangsa Yahudi dalam lk 3000 tahun itu, sejarah tempat diam,
pencarian hidup, pesawat dll, yang teratur dari tahun ketahun, tentulah
tak bisa diperoleh dari Kitab Injil, yang tak memperdulikan tarich dan
tanggal itu.<br />
<br />
Buat memperdalamkan pengertian tentang
ke-Esaan Tuhan pada bangsa Yahudi kita mestinya mempunyai sejarah yang
pasti tentang masyarakat Yahudi pada masa dan sebelum ke-Esaan Tuhan itu
lahir. Kita tahu dari sumber Islam dan nasrani, bahwa paa masa Nabi
Ibrahim, bangsa Yahudi bani Israel menyembah beberapa Dewa dalam rumah
Berhalanya. Kita tahu bahwa Nabi Ibrahim itu namanya berkenan dengan
kepercayaan pada ke-Esaan Tuhan, ialah Yahua.<br />
<br />
Tetapi
ke-Esaan Tuhan itu lebih nyata dan lebih kita kenal pada Zaman Nabi Musa
melarikan diri dari Egypte dibawah Fir’aun kesemenanjung Sinai Lautan
Merah.<br />
<br />
Bani Israel, yang terdiri dari beberapa suku,
yang cerai-berai tidak bersatu adat dan kepercayaannya hidup sebagai
penggembala di Egypte dibawah Raja Fir’aun itu, diisap, ditindas, serta
dipandang rendah sekali oleh bangsa Egypte. Mereka pada satu ketika
memutuskan hendak melarikan diri ke Negara baru yang dijanjikan Tuhan
(Palestina). Sudahlah tentu mereka tak mempunyai senjata cukup, atau
kepandaian keserdaduan yang cukup. Mereka bangsa teripsah, tertindas dan
terhina. Merka dikejar oleh Fir’aun sudah tentu dengan laskar yang
cukup senjata dan kepandaian kemiliterannya. Kalau Fir’aun berhasil
usahanya, sudahlah tentu semuanya atau sebagian besar bani Israel akan
dipancung atau dikubur hidup-hidup.<br />
<br />
Dalam pertarungan
yang sama sekali tidak seimbang inilah pula timbul seorang pemimpin yang
Cuma satu dua bisa didapat dalam seribut tahun. Kalau dibuka selimut
kegaiban yang diselimutkan pada tubuhnya oleh bangsanya, maka berdirilah
dimuka kita satu manusia yang mesti mendapat kehormatan dari bangsa dan
masa manapun juga, Nabi Musa.<br />
<br />
Seorang yang berusia
tinggi! Sudah tentu dia mesti cerdik pandai. Tiada saja cerdik dan lebih
pandai dari mereka dibawah pimpinannya, tetapi ia mesti lebih cerdik
pandai dari pemimpin balatentara, yang mengejarnya. Sudah tentu ia mesti
lebih dipercaya oelh semua suku yang cerai-berai, yang sering saling
bertingkah dan berselisih, yang sering putus asa dan dalam ketakutan
dahsyat. Perempuan, lelaki, tua dan muda, kuat dan lemah dengan
bermacam-macam adat dan paham Cuma bisa dipercaya dan ikut perintahnya
Nabi Musa, kalau ia lebih dari mereka dalam segala-gala: watak,
kecerdasan, keberanian dan keteguhan hati.<br />
<br />
Belum lama
berselang dari bangsa Eropa, yang berkebudayaan tinggi dalam saya upaya
melepaskan diri dari ikatannya semboyan yang melisterik jutaan
bangsanya, Ein Volk, Eine Sprache, Ein Fuchrer (Satu Bangsa, Satu Bahasa
dan Satu Pimpinan) Russia sudah lama mempunyai Diktatur, malah Negara
Demokratispun seperti Amerika dan Inggris dalam masa perang ini
sebetulnya dibawah pimpinan Fuchrer Roosevelt dan Fuchrer Churchill
pula.<br />
<br />
Pada sejarah Yahudi dimasa Negara itu belum ada,
dan mesti direbut dari bangsa lain dengan persatuan teguh, atas nama
Yang Maha Kuasa, tak heran hasrat rakyat melakukan: Satu Tuhan, Satu
Bangsa dan Satu Pimpinan pula. Tuhan Esa yang menjanjikan Negara Baru
pada bani Israel itu, yang tentu mesti direbut dengan kepercayaan bulat
satu dan persatuan kokoh kuat diantara beberapa suku cerai-berai itu,
ialah Yahua. Pemimpin yang tahu maksudnya Yang Esa itu, yang kalau perlu
bisa berjumpa dengan Dia, oleh sebab itu bisa mempersatukan
bermacam-macam suku itu, ialah Nabi Musa. Atas kepercayaan pada satu
Tuhan, Yahua, maka di semenanjung Sinai semua suku bani Israel itu
dipersatukan oleh Nabi Musa. Keperluan buat bersatu, menentan
bermacam-macam kesusuahan itu membutuhkan persatuan kepercayaan, pada
Satu Tuhan, Yahua. Persatuan beberapa suku bani Israel itu dan ke Satuan
Tuhan, adalah erat sekali seluk-beluknya.<br />
<br />
Fir’aun dan
tentaranya ditenggelamkan Yahua di Laut Merah. Bani Israel sekarang
megembara dipesisir Timur Laut Merah disemenanjung Sinai. Pengembaraan
yang pulah tahun itu menukar manusia bersifat penakut menjadi pemberani.
Nama Israel itu artinya juga pahlawan Tuhan. Atas pertolongan Yahua,
mereka menang dari tentara Fir’aun bukan?<br />
<br />
Lebih kurang
pada tahun 1220 sebelum Nabi Isa, bani Israel, Pahlawan Tuhan, menyerbu
Palestina, dari Timur dan Selatan. Akhirnya lk 1000 tahun sebelum Nabi
Isa mereka bisa merebut pegunungan dekat Palestina, tetapi tiada bisa
menaklukan Negara dipesisir. Juga kota yang besar seperti Yarusalem,
Hegidda, Besan dsb belum lagi dapat ditaklukan. Pertaruan yang seru
sengit dengan bangsa Kanaan, bangsa Filister dari pesisir dan bangsa
Badui terus-menerus saja berlaku.<br />
<br />
Setelah Nabi Musa
meninggal, maka “persatuan” Agama dibawah Satu Pimpinan menghadapi musuh
yang banyak dan kuat tadi, tentulah tak kurang dirasa perlunya dari
yang sudah-sudah.<br />
<br />
Pahlawan Tuhan, Bani Israel, sekarang
tiada lagi bangsa penggembala semata-mata, atau penggembara
semata-mata! Pemimpin Tunggalnya tiada lagi kerjanya semata-mata buat
mencari jalan digunung atau gurun pasri atau pemuja Yahua seperti pada
masa Nabi Musa. Bani Israel sekarang sudah menjadi penakluk perebut
Negara Baru, menjadi tani, penggembala, dan serdadu. Sekarang satu
pemimpin Tungal perlu buat menyelenggarakan pertanian, penggembalaan,
pertukangan dan perniagaan. Perlu buat menyelenggarakan kepolisian,
kehakiman dan kemiliteran. Perlu buat menyelenggarakan politik dan
diplomasi buat ketentraman terhadap kedalam dan keluar Negara.<br />
<br />
Pemimpin
Tunggal yang berkuasa dalam perkara Ekonomi, Politik dan Diplomasi itu
biasanya kita namai Raja. Teapi kerajaan itu boleh Bani Israel, Pahlawan
Tuhan, diperoleh sebagai hasil baik, upah dari kepercayaan pada
ke-Esaan Tuhan, pada Yahua, sebagai hasil peperangan atas namanya Tuhan.
Raja semacam itu, tiada saja berkuasa menyelenggarakan perkara
keduniaan, tetapi juga perkara akhirat; memuji dan memuja Yahua.
Pemerintahan semacam itu dinamai Theocracy, Pemerintahannya Tuhan.
Ketungalan pimpinan atas perkara dunia dan akhirat itu terbayang terang
benderang pada ketunggalannya ke-Esaannya Tuhan, Yahua. Kekuasaan
tentang dunia dan akhirat itu sudah dipegang oleh Raja Saul. Teapi Raja
Nabi Daud, lebih banyak berperang lebih banyak pula menang. Hidupnya
Raja Nabi Daud seolah-olah buat berperang. Daerah Pemerintahaannya tidak
saja meliputi sukunya sendiri, ialah suku Yuda, tetapi juga seluruh
Kerajaan Saul almarhum. Selainnya dari pada itu, Nabi Raja Daud
menaklukan bangsa Filister dan bangsa Kanaan. Perselisihan diantara
keluarganya berhenti, sesduah ia memilih anaknya Nabi (Raja) Sulaiman
sebagai penggantinya. Nabi (Raja) Sulaiman yang kita kagumi
kecerdikannya mengembangakn kerajaannya, terutama dengan jalan
perkawinan dan perjanjian. Egypte digabungkan dengan kerajaannya dengan
mengawini putri Fir’aun. Dengan perjanjian (diplomasi) Tyrus juga
bersekutu dengan Kerajaan Salomon. Dengan mengirimkan kapal ke Tanah
Emas (?) Nabi (Raja) Sulaiman menempuh perniagaan dan politik dunia.<br />
<br />
Tiadalah
mengherankan, kalau Nabi (Raja) Daud dan Rakyatnya mufakat dengan
tunggalnya Tuhan yang menguasai seluruhnya Alam. Karea Tuhan itu tidak
berbantahan dengan dirinya sebagai Nabi Raja yang Tunggal pula menguasai
perkara Dunia dan Akhirat.<br />
<br />
Cocok dengan massa dan
murba, cocok dengan tempo dan tempat, puteranya Nabi (Raja) Daud yakni
Nabi (Raja) Sulaiman, mendirikan gereja Yahua pada tahun 945 sebelum
Nabi Isa di Yerusalem. Gereja ini penuh dengan segala keindahan.<br />
<br />
Tetapi
sebagai sumai dari pada 700 permaisuri dan 300 gundik dari
bermacam-macam Negara, dia tak boleh monopoli semua kepercayaan dan
memaksa Sang permaisuri memeluk kepercayaan yang dipusakakan oleh Nabi
Ibrahim, Musa, dan Daud kepadanya seperti dia dikelilingi oleh ratusan
permaisurinya dair bermacam-macam agama itu, begitulah pula gereja
Yahua, dikelilingi oleh ratusan permaisurinya dair bermacam-macam agama
itu, begitulah pula gereja Yahua, dikelilingi oleh penuh rumah berhala
buat Dewa permaisurinya.<br />
<br />
Buat melayani ratusan
permaisuri itu buat kawin dan pesta selamatan berkali-kali dan mahal
itu, buat mendirikan gedung yang indah permai, rakyat dibawah Nabi Raja
Sulaiman mesti memikul pajak yang berat sekali. Kecerdikan dan tangan
kerasnya bisa memadamkan rasa pemberontakan. Tetapi sesudah ia
meninggal,kerajaannya pecah belah. Pada tahun 921 sebelum Nabi Isa kita
saksikan 2 kerajaan, Yuda dan Israel. Pada beberapa abad beriktunya kita
menyaksikan sengketa dan peperangan saudara diantara dua kerajaan itu.
Demikianlah yang satu melemahkan yang lain setahun demi setahun. Sampai
kita akhinrya melihat Pahlawan Tuhan kalah perang dengan Kerajaan
Babylonia dan diangkut ke Babylonia dari tahun 597 sampai tahun 586
sebelum Nabi Isa.<br />
<br />
Kepercayaan pada kekuasaan Tuhan,
pada Yahua, tiadalah berkurang, malah bertambah-tambah. Bukanlah
persatuan suku sisa atas kekuasaan Tuhan, Yahua, yang melepaskan Bani
Israel dari telapak kaki Fir’aun?<br />
<br />
Bukanlah persatuan
dan kekuasaan Yahua, yang melahirkan Nabi Raja Daud dan Sulaiman dan
Kerajaannya, dan mengikat bermacam-macam bangsa dan Negara yang dipuji
dan dipuja seluruh Dunia?<br />
<br />
Ke-Esaan tidak bersalah!
Ke-Esaan bangsa Yahudi mesti diperkokoh. Ke-Esaan itu tentu perlu, malah
lebih perlu lagi disertai ke-Esaan Tuhan. Di Babylonia, ditempat
pembuangan itu, tak ada lagi Raja dari Bani Israel atau Bani Yuda,
yangbsia mempersatukan Rakyat dengan Polisi atau Tentara. Persatuan
sekarnag Cuma bisa diperoleh dengan jalan bathin: persatuan kepercayaan.
Kepercayaan itu banyak berhubungan dengan Bani Yuda, sebab itu kita
sekarnag emmakai nama Yahudi.<br />
<br />
Kepercayaan Yahudi
sesudah pembuangan tentulah mendapat perpaduan dan sepuhan dengan
kepercayaan dan pengetahuan lain. Bangsa Yahudi berbalik ke Palestina
buat tinggal beberapa abad, sampai pada masa mereka cerai-berai
diseluruh Dunia seperti sekarang. Dalam perjalanan lebih dari 2000 tahun
dibelakang ini, maka agama Yahudi dipengaruhi oleh filsafatnya Yunani
Islam, Nasrani dan Rasionalisme. Demikianlah sekarang kita memperoleh
sari pengertian agama Yahudi itu. Sari itu tentu berlainan dengan sari
dijaman mudanya. Der Grosse Brockhaus mengikhtisarkan sari pengertian
sekarang, dengan: 1. Kepercayaan pada Tuhan yang Esa, yang tida
berbadan, melainkan semata-mata terdiri dari Rohani; 2. Alam Raya ini
ialah bikinan Yang Esa itu; 3. Tuhan Yang Esa itu ialah Bapak Sekalian
Manusia; 4. Yang Esa itu sudah mengumumkan KemauanNya dengan FirmanNya;
Dasarnya pembikin Tuhan itu ialah: 1. Manusia merdeka memilih yang buruk
dan yang baik. 2. Tuhan itu ialha pencipta hukum dan Penghukuman; 3.
Maksudnya manusia ialah Negara Akhirat menurut Messiah (Mahdi). Negara
ini penuh kasih sayang, keadilan serta, perdamaian. Amnusai mesti kerja
untuk mendapat nafkahnya; 4. Tuhan memilih Bani Israel mengambangkan
FirmanNya, 5. Dunia Fana ini akan berakhir pada Dunia Baka.<br />
<br />
AGAMA NASRANI. <br />
<br />
Yesus Nazarenus Rex Yodiorum, Yesus dari Nazareth Rajanya Yahudi.<br />
Agama
Nasrani ialah agama dikembangkan oleh Yesus dari Nazareth yang kita
namai Nabi Isa. Kita sebut juga agama Kristen ialah agamanya Kristus.
Menurut Encyclopaedy Brittanica, maka Christ itu artinya Mahdi yang
dimaksudkan oleh pujaan (prophecy)nya Yahudi atau Raja atas kemauan
Tuhan. Menurut Der Grosse Brockhaus, maka Kristus itu artinya penebus
dosa manusia, penjelmaan Tuhan sendiri (Die Offenbarung Gottes).<br />
<br />
Susah
sekali kalau tidak mustahil memberi definisinya agama Nasrani, mesti
cari pada bermacam-macam Mahzabnya (sects); buat Orthodox Kristen
(Kolot) tulisan dan lisan Kitab Injil mesti diambil bulat dan mentah
begitu saja. Satu pusat atau kata saja kalau disangksikan, maka sarinya
sama dengan menyangsikan seluruhnya Kitab Injin dan seterusnya sama
dengan menyangsikan adanya Tuhan. Jadi kata ayat dan pasal yang
enyatakan bahwa Nabi Isa itu Anak-Nya Tuhan, bisa menyembuhkan semua
penyakit dan menghidupkan yang mati, bisa terbang dan berjalan diatas
air, hidup kembali sesudah mati berjumpa dengan pengikutnya, semuanya
ini buat Kristen Orthodox bukan kiasan, melainkan bukti, bulat mentah.<br />
<br />
Jadi
pemandangan yang memperhubungkan Nabi Isa dengan Masyarakat Yahudi,
memperhubungkan Agama dan Pahamnya Nabi Isa dengan Agama dan Ciptaan
atau Idaman Yahudi, pemandangan yang mengaku bisa adanya pengaruh pada
dan perubahan dalam agama Kristen itu mesti ditolak mentah-mentah pula.
Nabi Isa menurut mereka, ialah Anak Tuhan, yang dikirimkanNya kedunia
fana ini, sebagai janjiNya pada Bani Israel, buat penebus dosa manusia.
Sifatnya dan kodratnya Nabi Isa menurut paham itu tentulah sifat dan
kodratnya Tuhan. Disini kegaiban Nabi Isa dipulangkan pada ke-Tuhanan
dan sebaliknya kegaiban Tuhan itulah yang dijelmakan oleh kegaiban Isa.
Kristen semacam ini terdiri dari Kristen Timur (Russia) dan Kahtolik
Roma, pendeknya dari sebagian besar dari pengikut agama Nasrani, akan
bersoal jawab dengan Kristen semacam ini yang juga besar pengaruhnya di
Indonesia tentulah akan memberikan hasil yang dikehendaki saudara kita
di Toba Batak atau di Borneo Dayak ataupun di Papua yang mengikut agama
Nasrani itu. Juga pertama tiada mengutamakan akal, Logika, Dialektika
dan Bukti. Ditengah masyarakat Islam tuan Pendeta, walaupun
dibelakangnya ada meriam dan tank dan diatas kepalanya ada payung
pelindung mereka ialah garuda Imperialisme, tiada bisa mengembangkan
sayap atau kukunya. Lebih dari 1300 tahun Muhammad sudah menyanggah
ke-Tuhanan Isa; dengan begitu ia sanggah ke-Isaan Tuhan. Bertentangan
dengan kristen kolot pada Masyarakat Borjuis Barat juga pada pihak Kanan
sekali kita dapati di Zaman ini seorang Ahli filsafat seperti
Friederich Nietzsche. Ahli filsfat ini bulat mentah menolak semua barang
dan perkakas yang berhubungan dengan Nabi Isa itu. Dianggap seperti
satu kelemahan manusia, tetapi bisa menarik dan menjerumuskan. Di Barat
Nietzshce dianggap seperti anti-Kristus. Kaum Nazi menganggap Kristus
dan agamanya seperti ciptaan dan impian Yudentum.<br />
<br />
Materialis
dan Atheis walaupun timbul pada masyarakat Barat, yang umumnya
Masyarakat Nasrani juga, tentulah sudah diluar batas agama Kristen sama
sekali. Hal in tak perlu lagi diuraikan panjang: Diantara Kristen
Orthodox bulat mentah dengan Nietzsche Nazi Anti-Kristus itu tentulah
berlusin-lusin pula paham yang melayang. Tiadalah perlu diladeni satu
persatu. Cukuplah kalau kita kemukakan, bahwa disini juga berlaku hukum
perbedaan bilangan, akhirnya berubah menjadi perubahan sifat: Dengan
begitu mulanya kita sampai ketingkat dimana ya itu tidak, A = Non A,
akhirnya sampai ketingkat “pembatalan kebatalan”.<br />
<br />
Demikianlah
perubahan tehnik pada masyarakat Barat sedikit demi sedikit melalui
tiga tingkat hukum Dialektika itu, dari Zaman Eropa sebelum Isa, sampai
Zaman Feodalisme Zaman Tengah (476 – 1492), dari Zaman Feodalisme sampai
ke Zaman Kapitalisme. Di zaman Kapitalisme itu berlaku (dari abad ke XV
– XVI) sampai sekarang di Eropa Barat, kecuali Rusia) perubahan
tehnik-ekonomis pada masyarakat Barat itu mengubah susunan sosial
politiknya, dan susunan kelas baru menimbulkan jiwa (psycology) menurut
Filsafat dan Politik baru pula. Filsafat dan Ilmu politik baru dair
kelas baru itu, yakni kelas borjuis sebelum Revolusi Perancis (1789) dan
kelas Proletar itu menantang, merombak dan membinasakan
mencerai-beraikan paham Kristen dan politiknya Pendeta dan Raja Kristen
(1789): sesudah tahun 1789 kaum borjuis yang menang itu memakai Pendeta
dan agama Kristen sebagai sayap kanan politiknya buat menolak semua
tentangan proletar.<br />
<br />
Pertama agama jatuh ketangan
Katolik atau Protestan; dan mazhab Katolik amat rapi organisasinya
tentang agama. Tetapi perkara Ekonomi, Politik dan Science boleh
dikatakan jatuh ketangan Protestan.<br />
<br />
Di Rusiaa pada
tahun 1917, perserikatan borjuis, Ningrat Pendeta dihancur luluhkan oleh
kaum Proletar dibawah pimpinan Partai Bolsyewik atas oboran
Materialisme Dialektis.<br />
<br />
Demikianlah cocok dengan
majunya teknik, ekonomi, masyarakat, filsafat dan politik Barat,
selangkah demi selangkah agama Nabi Isa dari kegaiban bulat mentah pada
permulaan Zaman Tengah di Barat dalam garis besarnya bertukar menjadi
setengah gaib, setengah nyata, seperti dianjurkan oleh Thomas, kramat
masa Scholastic (orang sekolah).<br />
<br />
Perubahan itu berlaku
terus-menerus sampai ketingkat Protestan (Luhter dan Calvin pada abad ke
XVI). Umumnya mengakui bahwa hakekatnya agama Kristen itu, tidak dapat
disahkan dengan Logika; mereka ahli filsafat Protestan ini mendapat
selimut pada perkataan: a-logis (= tak logis). Filsafat Idealismenya
Jerman menyesuaikan agama Kristen dengan kerohaniannya itu dengan
“moderner Kultur”. Kita berjumpakan ahli filsfaat seperti Herder,
Schleiermacher, Kant dan Hegel. Kegagahan Kant dan Hegel yang termasyhur
di dunia ini, sudah lebih dari cukup ditunjukkan pada permulaan buku
ini. Kita tahu, bahwa percobaan Hegel, yang tergelar Raja Filsafat itu
menjadi alat adanya Filsafat yang bertentangan ialah Materialisme
Dialektis, yang bertubuh pada Marx dan Engels.<br />
<br />
Di
Russia Lama, teknik dan ekonmi itu tak semaju di Barat. Disana politik
dan agama, Pemerintah dan Gereja itu, tak sampai berpisah. Disana
Politik dan Agama ditambah dengan kegaiban Timur, serta kebudayaan
Timur, dipadu menjadi satu dan dibandingkan dengan Csar, ialah wakil
Tuhannya orang Rus-Lama didunia ini. Berpisahan Pemerintah dan Agama itu
di Barat, menyediakan perkakas buat kaum borjuis buat membagi
pekerjaan, penantang desakan politik dan filsafat kaum buruh. Division
of Labour (pembagian kerja) semacam itu menambah kekuatan borjuis Barat.
Pemborongan (monopoli) agama, politik dan kebudyaaan oleh Csar itu
membawa pemborongan semua kodratnya kelas baru yang ditunjukkan pula
kepada kekuasaan Csar yang sempurna atas segala-gala, membawa jatuhnya
sempurna dalam segala-gala. Kebulat mentahnya kegaiban di Russia
digantikan dengan kebulat mentahnya Materialisme Dialektis. Demikianlah
pendeknya sifat dan sejarahnya Agama Kristen setelah masuk di Eropa
Barat melalui Kerajaan Romawi, masuk di Eropa Timur melalui
Constantinopel Zaman Nasrani (Sebelum Turki Islam). Sebelumnya agama
Kristen masuk ke Eropa Timur dan Barat itu dia mempunyai sejarah pula
pada Negara asalnya, ialah Palestina. Disini pengikutnya bukan Susunan
ARIA, melainkan bangsa Yahudi.<br />
<br />
Pemandangan yang luas
dan dalam, yang berobor Materialisme, boleh didapat dalam bahasa
Inggrisnya “Foundation of Cristianity”. Buku ini tebal, dikarang oleh
Karl Kautsky. Pengarang ini ialah seorang Sosialis Jerman, boleh
dibilang Ulama Besarnya Internasional ke II, kira-kira seperempat abad
(1889 – 1917) Karl Kautsky memegang piminan tentang Teori Sosialisme dan
menerima pengakuan dari kaum buruh, dunia terutama yang tergabung oleh
Internasionale ke II itu. Turun derajat dan akhirnya jatuhnya
internasionale ke II dari singgasananya, disamping oleh naik derajatnya
Internasionale ke III, sesudah Revolusi Komunis di Rusia (1917)
bersamaan dengan turun derajat dan jatuhnya Kautsky serta naik
derajatnya Lenin, Vladimir Ulyanoff, Polemik peperangan pena Lenin –
Kautsky seru-sengit, tetapi bergemilang, seperti dua bintang bertempur.
Perbedaan mereka nyata pada paham tentang Diktator Proletar. Lenin
dibenarkan oleh sejarah. Teapi pada masa Kautsky menjadi Ulama besar itu
kelemahannya dalam Dialektika belum begitu terang, kekurangan tajam
matanya terhadap pertentangan kelas di Jerman belumlah memberi akibat
yang buruk. Sebab memang pada tahun 1889 – 1917 itu Proletar Jerman
terkhususnya ada dalam kedudukan yang tinggi sekali, baik dalam ekonomi
maupun politik. Tetapi sesudah peperangan dunia (1914 – 1918) kelemahan
Kautsky dalam Dialektika mendatangkan akibat jahanam.<br />
<br />
Walaupun
begitu, tentulah Kautsky, seperti dahulu saya tahu di Russia Merah
sendiri dianggap sebagai salah seorang yang pernah berjasa pada kaum
buruh dunia “Foundation of Christianity” tadi ditulis, kalau saya tak
lupa, ketika Kautsky masih dipuncak kehormatan. Mesti diterangkan pula
bahwa masyarakat pada permulaan agama Kristen itu belum lagi bisa
memajukan Diktatornya Proletar. Boleh jadi kalau sekarang sekali lagi
saya baca buku itu, saya bisa melihat kelemahan dalam hal Kautsky
menguraikan pertentangan kelas. Tetapi saya tidak ingat kelemahan itu.
Boleh jadi juga sebab sudah lebih dari 15 tahun lampau saya membacanya.
Sebab saya tak tahu lain buku tentang agama Kristen, yang lebih
Scientific (menurut Ilmu Bukti) maka pembaca saya persilahkan membaca
“Foundation of Chistianity” itu.<br />
<br />
Cara Kutsky menerangkan sesuatu perkara, bentuk mengarang dan kata yang dipakainya memang susah dicari taranya.<br />
<br />
Ditempat
saya sekarnag tak ada buku Kautsky itu. Tetapi kalau saya tak silap
garis merah besar, yang dikemukakan Kautsky (berlainan dengan 1001 buku
Feodal atau borjuis tentang agama Kristen itu) ialah: <br />
Yesus
Christus, Isa anak Tuhan itu, kalau betul ada orang yang sebenarnya,
seorang Revolusioner yang teguh tegap memegang dasarnya sampai palang
gantungan dan diatas palang gantungan itu sampai jiwanya melayang.
Keteguhan hatinya itu mengagumkan musuh dan menyemangati kawannya. Dia
lahir didaerah Galilea, ialah satu saerah yang masyhur sebagai sarang
pemberontak yang tunggang. Bangsa Yahudi pada masa lahirnya takluk pada
Maharaja Romawi. Bangsa mereka dibawha pimpinan Rabbi (pendeta Yahudi). <br />
<br />
Pengikutnya
Nabi Isa pada masa hidup dan pada permulaan timbulnya kaum Kristen itu
terdiri dari yang Tak Berpunya dikota – kota besar dan kampung. Mereka
hidup secara sosialistis komunis, tak mengakui hak milik perseorangan
dan dianggap sebagai perkumpulan terlarang oleh Pemerintah Romawi. Kalau
diketahui maka hukumannya ialah hukuman mati dengan siksaan yang kejam
sekali. <br />
<br />
Setelah lama kelamaan orang yang berpunya
memasuki kumpulan rahasia Kristen itu, maka semangat Kristen yang
mula-mulanya nyata revolusioner dan sosialistis itu bertukar menjadi
kompromistis individualistis. Tawar-menawar dalam politik dan hak diri
sendiri tentang harta benda. <br />
Akhirnya dalam pemilihan menjadi
Keizer (Maha Raja) Constantin Besar mencari dan mendapat sokongan dari
kaum Kristen. Dia menang dalam pemilihan itu, dan sebagai pembalas
jasanya kaum Kristen, maka Constantin Besar mengakui agama Kristen (pada
tahun 313) sebagai agama resmi (disahkan oleh Undang-undang). Dengan
pengakuan sahnya agama Kristen dan pemasukan kaum Kristen oleh yang
berpunya dan yang berkuasa itu, lambat laun matilah semangat
revolusioner dan sosialsitis seperti terdapat pada masa Nabi Isa dan
pada permulaan berdirinya agama Kristen. <br />
Demikianlah Karl Kautsky!<br />
<br />
Sekarang
pengabaran saya dengan segala sederhana. Dimuka saya ada Kitab Injil
tetapi Kitab Injil tiadalah memberi keterangan yang nyata langsung dan
teratur tentang Masyarakat, Politik, Ekonomi, serta Pesawat Yahudi
ketika Nabi Isa hidup. Yang barangkali pasti dan akan saya kemukakan
disini hanyalah sekadarnya saja. Dalam lebih dari 1000 tahun sebelumnya
Nabi Isa, maka bangsa Yahudi dan bangsa pengembara di pegunungan dan
gurun pasir mencapai kekuasaan yang tinggi sekali, tidak saja mereka
mendirikan Kerajaan yang kokoh kuat serta menaklukkan beberapa Negeri
dikelilingnya. Dibawah pimpinan Raja Nabi Daud dan Sulaiman, bangsa
Yahudi terkenal diempat penjuru Alam sebagai Negara yang unggul.<br />
<br />
Dari
singgasana yang tinggi itu kemudian mereka jatuh kelembah perhambaan di
Babylonia. Kemudian mereka dikembalikan pula ke Palestina. Disini
mereka ditaklukan oleh Yunani dan akhinrya oleh Romawi. Pada masa Nabi
Isa, Paletina ini ialah satu Provinsi, daerah jajahan Rumawi. Tetapi
dalam perkara agama serta adat-istiadat bangsa Yahudi pada masa itu
dipimpin oleh seorang Rabbi (Pendeta Yahudi). Ongkos buat melayani
Gereja dan Rabbinya itu serta membayar ongkos perangnya tuan Romawi yang
tak putus-putusnya tentulah banyak sekali. Sebagian besar dari ongkos
perang Romawi dan semuanya ongkos Gereja mesti dipikul oleh Rakyat
Yahudi dengan jalan pajak. Tuhan Yang Esa, yang tidak lemah-lembut,
melainkan yang membalas pencabutan mata, dengan mencabut mata pula,
“sipenggigit digigit – (oong om oog, tand om tand), cocok dengan
hidupnya pemimpin tunggal, seperti Nabi Musa dan Daud dalam perjuangan
yang seru sengit tak putusnya.<br />
<br />
Tuhan yang bersifat
“sipenggigit digigit” itu sudah bertukar sifat, apabila bangsa Yahudi
sampai ketingkat sejarah Nabi (Raja) Sulaiman, mata terbelalak dan mulut
menyenggigit itu tak jijik lagi dengan lingkungan dalam mahligai Nabi
atau Raja Sulaiman. Seribu permaisuri dari berbagai-bagai bangsa, puteri
yang terpelajar cantik molek dan beragama bermacam-macam pula tiada
patut dibelakangi dan disenggigiti.<br />
<br />
Lagi pula dengan
bercampur gaulan dengan pemikir dan beberapa bangsa yang musafir ke
Mahligai yang masyhur itu tentu menambah luas dan dalamnya pemandangan
seseorang seperti Nabi atau Raja Sulaiman.<br />
<br />
Kompromis
dengan pemikir Tuan Negeri dan Sang Permaisuri dalam Mahligai itu mesti
terbayang pula diluar. Disekililing serambi gereja Yahudi beberapa macam
rumah berhala dengan dewanya didirikan.<br />
<br />
Ketika dibuang
di Babylonia, negara yang mempunyai kebudayaan tinggi pula tentulah
ke-Esaan Tuhan dan sifat sipenggigit digigit yang sudah dijadikan hamba
oleh seribu permaisuri dari bermacam-macam bangsa dan agama, tentulah
mendapat bahan baru pula. Tak mengherankan sesudah bangsa Yahudi pulang
dari pembuangan ke Palestina, sifatnya Tuhan itu kalau tidak, banyaknya
Tuhan sudah berubah.<br />
<br />
Bagaimana juga lakonnya perubahan
sifat Tuhan itu dari masa Nabi Ibrahim sampai kemasa Nabi Isa, pada
permulaan tarich Masehi ini Tuhan itu sudah tak kepunyaan Yahudi
semata-mata lagi. Pada sabdanya Nabi Isa, sifat baru itu sudah nyata
sekali. Nabi Isa yang langsung menentang kaum Rabbi juga menentang
pahamnya kaum Rabbi tentang agama.<br />
<br />
Dalam sabda di
Gunung Sermon on the mountain, (bergrede), ialah kuncinya agama Kristen,
Nabi Isa menganjurkan supaya jahat jangan dibalas dengan jahat pula,
melainkan kalau orang memukul pipi kananmu, maka berikanlah pipi kiri,
kalau ornag memaksa engkau berjalan 1 mil, ikutlah dia dua mil jauhnya.
Nabi Isa mengichtiarkan pelajarannya dengan maha kasih pada Tuhan dan
kasih pada sesama manusia, seperti diri sendiri. Nabi Isa datang dari
seorang pemberontak daerah Galilea, disambut oleh Rakyat Jelata dikota
Yerusalem dengan hosanna (Hidup!) turunan Nabi atau Raja Daud. Dalam
Kitab Injil kita baca Nabi Isa mengobati semua penyakit dengan mantera
saja, menyihir roti dari tujuh potong menjadi ribuan dsb. Sihir dan
kegaiban itu tak masuk kedalam daerah Madilog, yang nyata disini bahwa
kemana Nabi Isa pergi, diikuti dan disambut oleh Rakyat miskin dengan
ombak gembira dan hati penuh pengharapan.<br />
<br />
Bisakah dan
maukah Nabi Isa mengadakan perlawanan dengan senjata? Mau atau tidaknya
tak mudah dijawab, karena pertentangan antara beberapa sabdanya Nabi Isa
kepada muridnya. Pada satu pihak disabdakan, bahwa ia tidak datang buat
perdamaian, melainkan dengan pedang. Pada lain pihak disabdakdan bahwa
yang emmakai pedang itu akan tertikam oleh pedangnya sendiri.<br />
<br />
Tetapi sari pelajarannya ialah maha kasih pada Tuhan (Bapak) dan kasih pada sesama manusia.<br />
Tiada mengherankan!<br />
<br />
Perlawanan
dengan senjata terhadap Partai Rabi yang dilindungi oleh Kerajaan
Romawi yang sedang naik Mataharinya, yang muda remaja, kuat kokoh itu,
mesti sia-sia belaka.<br />
<br />
Tidak mustahil terpendam dalam
hati sanubarinya ada maksud memerdekakan bangsanya dengan senjata,
tetapi selama pengikutnya yang didapatnya dalam propaganda lk 18 bulan
itu masih begitu sedikit, maka maksudnya itu seandainya ada mesti
disimpannya untuk sementara. Program yang penting dan pertama mesti
dijalankan ialah mengasihani Bapak di Langit dan mengasihani manusia
seperti anaknya Bapak di Langit. Nabi Isa tiadalah bermakna seperti yang
diartikan oleh Ahli Filsafatatau Rabbi. Nabi Isa juga tiada memakai
Logika atau Dialektika. Maknanya Tuhan buat dia ialah makna yang bisa
dimengerti oleh simiskin ramai yang bukan keluaran Sekolah Tinggi itu.
Tuhan sebagai bapak, yang adil, pengasih dan penyayang ini dengan dia
sendiri sebagai anaknya Tuhan, itulah yang mestinya menjadi ikatan
persatuan yang terutama. Nabi Isa lebih dahulu menyuruh mencari Kerajaan
Tuhan dan KeadilanNya. Sesudah itu makanan dan minuman serta pakaian
itu akan didatangkan Tuhan sendirinya. Cuma yang tak bertukar yang
mencari benda semacam itu. Demikianlah sabdanya.<br />
<br />
(Sudah
tentu madilog bersikap sebaliknya. Makanan dan pakain itu lebih dahulu.
Baru keadilan dan kasih syang pada sesama manusia itu bisa timbul,
tumbuh turut-menurut).<br />
<br />
Tetapi kasih sayang ialah
sifatnya Tuhan, sebagai tali pengikat kaum Kristen itu tiadalah lagi
tampak kalau kita dengarkan Nabi Isa bersabda menantang partai Rabbi
penindas langsung bangsanya dan perkakas batinnya Kerajaan Romawi.
Agitator Revolusioner macam apapun tak bisa memperbaiki ketajaman dan
racunnya kiasan serta sindiran, celaan dan cacian yang ditujukan pada
para Rabbi. Nabbi Isa menanyakan pada pendengarnya: Manakah yang lebih,
emas ataukah gereja yang memuja emas itu. Dinasehatkannya supaya
mendengarkan dan melakukan apa yang dikatakan oleh Rabbi tiu, karena
merekalah yang menduduki kursinya Nabi Musa. Tetapi janganlah dilakukan
apa yang mereka lakukan, karena mereka Cuma pandai berkata, tetapi tiada
mau melakukan apa yang dikatannya itu.<br />
<br />
Awas engkau,
hai alim ulama, munafik engkau pemimpin edan dan buta ular dan keturunan
ular berludak (sendok), mustahillah akan bisa luput dari api Neraka!
Demikianlah sikap pengasih penyayang terhadap Rakyat miskin tadi,
bertukar menjadi sikap galak dan tajam beracun menentang partai Rabbi,
musuh nomor satu.<br />
<br />
Pada masa Nabi Isa pun sudah ada
agnet provocature (tengkulak penjerat). Mereka bertanya pada Nabi Isa:
“Apakah baik kalau dibayar pajak pada Maha Raja di Romawi?”Nabi Isa yang
membaca sanubari mereka menjawab dengan cerdik: “Kasihkanlah kepada
Maha Raja, haknya Maha Raja itu dan berikan pada Tuhan, haknya Tuhan
itu”.<br />
<br />
Walaupun akibatnya pelajaran nabi Isa
bertentangan dengan Maha Raja Romawi, tetapi Nabi Isa tentu juga
mengerti bahwa salahlah sikap yang menimbulkan musuh pada dua barisan
(fighting on two fronts). Kekuatan yang pertama mesti dipusat dahulu
pada partai Rabbi, partai yang dia anggap menghisap langsung dan
penghianat bangsa Yahudi.<br />
<br />
Partai Rabbi juga maklum
dalam hal ini. Mereka iri hati melihat naiknya penganut Nabi Isa
diantara Rakyat miskin. Rapat ulama (Sanhedrin) diadakan. Rapat
memutuskan akan menangkap Nabi Isa. Dia ditangkap sesduah dikhianati
oleh Yudas Es Kasiot, salah satu pengikutnya. Pengikut yang lain mau
mengangkat senjata ketika Nabi Isa ditangkap. Tetapi nabi Isa mencegah
dengan sabda: “Siapa yang memakai senjata akan dibinasakan oleh senjata
juga”. Nabi Isa dibawa ke rapat Rabbi yang sibuk memikirkan tuduhan
palsu terhadap nabi Isa.<br />
<br />
Dimuka Rapat Rabbi, Nabi Isa
oleh Imam Besar ditanya, apakah dia mengakui bahwa dia betul Anak Tuhan.
Nabi Isa akui terus terang. Pengakuan ini dianggap sebagai penghinaan
(penghujatan, godslatering) atas Dirinya Tuhan. Atas pengakuan ini, Imam
Besar memutuskan bahwa Nabi Isa mesti dihukum mati.<br />
<br />
Nabi
Isa diikat atas perintah Rabbi dan diserahkan pada Pontius Pilatus,
wakil Kerjaan Romawi. Nabi Isa tiada menjawab tuduhan Rabbi. Tetapi
pertanyaan Pontius Pilatus: Apakah betul Isa mengaku, bahwa dia Raja
Yahudi? Nabi Isa mengaku pula terus terang.<br />
<br />
Pada hari
itu lazim dilepaskan seorang hukuman. Apabila Pilatius bertanya kepada
para Rabbi, siapakah yang ia mesti lepaskan, Isa atau seorang jahat
bernama Barabas, maka para Rabbi meminta supaya Barabas, penjahat
dibebaskan, dan mendesak supaya Isa dipaku dipalang gantungan. Pontius
terpaksa membenarkan, dengan perkataan bahwa dia tidak mengandung dosa
terhadap Nabi Isa.<br />
<br />
Orang ramai dihasut oleh para Rabbi.
Diatas kepala Nabi Isa dilingkarkan “Mahkota duri”. Ditangannya ditaruh
tongkat sebagai ejekan. Orang Ramai yang terhasut itu berlutut dimuka
Nabi Isa yang bertongkat dan bermahkota duri itu, sambil berkata “Sembah
simpuh, o, Raja Yahudi”. Tiadalah dilupakan oleh ramai meludahi “Raja
Yahudi” itu. Inilah akhinrya, tepuk sorak dan pujian: “Hidup turunan
Nabi Daud”.<br />
<br />
Sikap Nabi Isa dimuka Hakim,
ditengah-tengah ocehan, caci maki ramai dan diatas palang gantung, terus
terang mengaku dan teguh tegap memegang azasnya sampai nafasnya
terakhir menajaibkan dan menaklukkan kawan lawan.<br />
<br />
Walaupun
kepercayaan bahwa Nabi Isa hidup kembali dan memberi amanat kembali
kepada pengikutnya ada diluar daerah Madilog, tetapi logis dan
sepatutnyalah, azas dan sikap Nabi Isa terus hidup kekal.<br />
<br />
Azasnya
Nabi Isa kalau boleh dengan kasar ringkas saya gambarkan ialah:
“Komunisme sederhana”. Komunisme sederhana ini betul-betul dijalankan
oleh kaum Kristen sebelum mereka dimasuki dan pikirannya dipaksakan oleh
kaum Berpunya dan Berkuasa. Sikapnya nabi Isa ialah sikap Maha Pencipta
dan Maha Satria.<br />
<br />
Di “Kitab Suci” pun bisa kita
saksikan, bahwa Nabi Isa, selalu didapati diantarai ramai, miskin,
diantara orang melarat, hina dina, sakit gila. Mereka inilah buat Nabi
Isa yang sebenarnya calon buat Negara 1000 tahun “mellenium”yang akan
datang di Bumi kita ini. Yang penuh dengan keadilan dan cinta kasih
sayang. “Lebih mudah buat seekor unta masuk kelubang jarum daripada buat
seorang kaya masuk kesurga”, sabda nabi Isa ini menunjukkan, bahwa
orang kaya itu diluar partainya partai Rabbi, perkakas kerajaan Romawi
yang hidup dengan sukaria dan gila hormat dan pujian itu, ialah musuh
mutlaknya dan langsung menjadi sebab matinya Nabi Isa.<br />
<br />
Pada
permulaan Tarich Masehi ini, kita belum lagi mempunyai perindustrian,
kemesinan, pabrik yang bisa mengikat Yang Tak Berpunya itu dalam satu
kumulan, dengan tuntutan ekonomi Berpunya itu dalam satu kumpulan,
dengan tuntuntan ekonomi atau politik. Nabi Isa memakai idaman Rakyat
Jelata pada masa itu! Idalam itu tergambar pada agama Yahudi, ialah
kepercayaan datanganya “Negara 1000 tahun” yang suci itu, bersamaan
dengan turunnya satu almasih, Mahdi. Tiada berada bedanya kepercayaan
Rakyat Yahudi pada masa itu dengan kepercayaan Rakyat kita di Jawa
Tengah pada kedatangan Ratu Adil. Makin mendalam kemelaratan, makin
keras pengaruhnya kepercayaan itu di sanubari Rakyat. Pemimpin yang
jujur tahu membangkitkan semangat Rakyat Jelata, serta teguh tangkas
sikapnya, mesti Isa berlaku seperti besi berani yang menarik besi lain.
Pengaruhnya tak bisa disingkirkan. Pemimpin semacam itulah Nabi Isa,
menurut paham saya, dia memenuhi idaman Rakyat Jelata pada masanya.<br />
<br />
Idaman
semacam itu pada zaman semacam itu hanya tinggal idaman, sebab barang
yang nyata buta melaksanakan idaman itu seperti industri model baru,
belum ada. Hati gajah tak bisa sama dilapah. Semua kawan berada dalam
kemiskinan, Komunisme pada masa itu Cuma berlaku dengan hati tugau
(kecil) sama dicacah (diraba) saja. Mengadakan perlawanan lahir seperti
kaum proletar dimasa Blanwui atau dimasa Lenin tiada akan ada hasilnya
karena bendanya, peindustrian modern, belum timbul tunasnya sama sekali.
Di zaman nabi Isa kaum komunis mesti melakukan pahamnya sama rasa, sama
rata, serta sayang-menyayangi sesama manusia itu, diatas harta
kepunyaan yang segala sederhana. Dalam keadaan segala sederhana ini
makanan, pakaian dan perumahan dikota dan diesa dimana berada serdadu
Rumawi dan kaum Rabbi, pengharapan atas melimpahnya segala-gala,
terserah kepada belas kasihan Tuhan di Langit, sebagai bapak yang Maha
Sayang yang bersemayam di Langit itulah! Dia mengirimkan Anak Tunggalnya
kedunia fana ini, buat merintis “Negara 1000 tahun” yang penuh dengan
keadilan dan cinta kaish sayang itu, buat “ Rajanya bangsa Yahudi” Yesus
Nazarenus Rex Yodiurum!<br />
<br />
ISLAM. <br />
<br />
Sumber
yang saya peroleh buat Agama Islam, inilah sumber hidup. Seperti saya
sudah lintaskan lebih dahulu dalam buku ini, saya lahir dalam keluarga
Islam yang ta’at. Pada ketika sejarahnya Islam buat bangsa Indonesia
masih boleh dikatakan pagi, diantara keluarga tadi sudah lahir seorang
Alim Ulama, yang sampai sekarang dianggap keramat! Ibu bapa saya
keduanya ta’at dan orang takut kepada Allah dan jalankan sabda Nabi.<br />
<br />
Saya
saksikan ibu saya sakit menentang malaikat maut menyebut Juz Yasin
berkali-kali dan sebagian besar dari Al Qur’an, diluar kepala. Orang
kabarkan bapak saya didapati pingsan sebelah badannya dalam air. Dia mau
menjawat air sembahyang, sedang menjalankan tarekat, setelah bangun
sadar, dia bilang dia berjumpa dengan saya yang pada waktu itu dinegeri
Belanda. Masih Kecil sekali saya sudah bisa tafsirkan Al Qur’an, dan
dijadikan guru muda. Sang Ibu menceritakan Adam dan Hawa dan Nabi Yusuf.
Tiada acap diceritakannya pemuka, piatu Muhammad bin Abdullah, karena
entah, karena apa, mata saya terus basah mendengarnya. Bahasa Arab terus
sampai sekarang saya anggap sempurna, kaya, merdu jitu dan mulia.
Pengaruhnya pada bahasa Indonesia pada zaman lampau tidak sedikit.
Cangkokan bahasan Arab pada bahasa Indonesia baik diteruskan, karena
lebih cocok pada lidah kita, asal betul-betul mengadakan pengertian
baru, yang tidak terbentuk pada kata Indonesia umum atau lokal, seperti
perkataan akal, fikir dsb. Saya sendiri tidak sempat meneruskan
pelajaran bahasa Arab yang saya pelajari berpuluh tahun yang silam
dengan cara surau yang sederhana itu tentulah sekarang sudah melayang
sama sekali. Tetapi semua perhubungan dengan Islam dan Arab dahulu di
Eropa, pasti mengambil perhatian saya. Dengan mengikat pinggang lebih
erat, saya ketika di Negeri Belanda membeli sejarah dunia berjilid-jilid
salinan bahasa Jerman ke Belanda, karena didalamnya ada sejarah Islam
dan Arab dituliskan dengan lebih sempurna dari yang sudah-sudah.<br />
<br />
Meskipun
banjir ombak asik dalam sanubari saja dimasa usia pancaroba dilondong
hanyutkan sampai sekarang terus dihilirkan oleh kejadian 1917 perhatian
saya tehadap Islam terus berjalan. Pengertian yang masih saya ingat dari
tafsir Qur’an itu, tentulah tiada berarti lagi. Yang tinggal dibawah
lantai kesadaran (subsunciousness) ialah kesan semata-mata. Tetapi
terjemahan Qur’an ke daam bahasa Belanda dahulu beberapa kali saya
tamatkan, semua buku dan diktatnya Almarhum Snouck Hurgroaje tentang
Islam sudah saya baca. Baru ini di Singapura saya baca lagi terjemahan
Islam kebahasa Inggris oleh Sales dan ahli Timur, ialah Maulana Muhammad
Ali Almarhum.<br />
<br />
Dengan begitu tiadalah pula saya
maksudkan bahwa semua sumber itu sudah cukup buat mengobor Islam dan
sejarah. Ahli sejarah Barat, Arab dan Tionghoa memang berlipat ganda
lebih bisa dipercayai dari pada Ahli sejarah Hindu. Begitulah sejarah
masyarakat dengan kemajuan pesawat dan ekonominya dibelakangkan kalau
tiada dilupakan sama sekali. Jangan pula dilupakan, bahwa sejarah
politik yang semacam itu ditunggalkan; tiada berseluk-beluk dan
dipelantunkan dengan sejarah politik, ekonomi, dan kelasnya masyarakat.
Jadi sejarah semacam itu, walaupun sejarah politik saja adalah pincang
sekali.<br />
<br />
Tiada mengherankan kaalu dalam pembacaan, saya
tiada mendapati sejarah yang teratur selangkah demi selangkah, tentangan
Masyarakat, Politik, Ekonomi, dan Tehnik Arab. Tidak saja sebelum dan
ketika Muhammad SAW mengembangkan Agama Islam, tetapi juga didalam tempo
dibelakangnya, lebih dari 1300 tahun sampai sekarang. Tidak saja
ditanah Arab tempat asalnya agama Islam dan Negara berkelilingnya,
tetapi juga ditempat mengembangnya seperti Siria, Mesir, Spanyol, Irak,
Iran, (Mesopotamia), India dan Indonesia. Dalam Negara asalnya Agama
Islam tumbuh dan berdahan, mendapat bentuk dan corak baru dan bentuk
corak ini tentulah langsung atau menukar mempengaruhi pokok asalnya di
Arabia. Teristimwea pula karena semua bangsa dari semua agama acap
berkumpul di Mekah.<br />
<br />
Sejarah Islam berurat dan diairi
oleh masyarakat Politik, Ekonomi dan Pesawat Arab asli dan akhirnya
bertukar bentuk dan corak pada iklim keadaan baru di luar daerah asli,
menurut pengetahuan saya masih belum ditulis. Pekerjaan semacam itu
bukanlah pekerjaan sembarang ahli, boleh jadi sekali bukan pekerjaan
seorang ahli yang tersambil, melainkan pekerjaan beberapa ahli yang
bergabung dalam tempo yang lama, boleh jadi pula bukti yang berhubungan
dengan beberapa perkara sama sekali tiada bisa diperoleh lagi. Bagaimana
juga buku seperti “Foundation of Christianity” buat agama Islam masih
belum lahir.<br />
<br />
Berhubung dengan keterangan diatas maka
sejarah-Islam dalam lebih kurang 1200 tahun sesudahnya Muhammad SAW
yakni sejarah yang condong pada politik seperti pengangkatan Imam baru,
menurut dan menurutkan partai Ali atau meneruskan pilihan yang
demokratis seperti pengangkatan Abubakar, Umar, dan Usma; perbedaan
mazhabnya Imam Syafi’I, Hanafi, Hambali dan Maliki satu aliran Islam
kearah kegaiban (mysticisme) pada satu pihak (Imam Gazali) dan kenyataan
(rationalisme), sampai ketiadaannya Tuhan-Tuhan (Atheisme), pada lain
pihak (Mutazaliten); pergerakan Islam yang baru kita kenal sekarang
seperti Wahabi, Muhammadiyah dan Ahmadiyah; semuanya ini mesti diseluk
dengan sejarahnya politik, ekonomi, seperti bumi dan perantara masyarkat
Muslimin di Eropa Selatan, Afrika, Asia Barat dan Tengah diluar
maksudnya buku ini dan diluar kekuasaan kesempatan saya.<br />
<br />
Maksud
tulisan saya yang ringkas ini tentulah bukan buat pengganti buku yang
masih ditulis itu, maksudnya Cuma buat petunjuk (suggestion). Saya
bagaimana juga tak lebih berlaku dari pada itu karena kekurangan bahan
bukti, lagi pula pokok perkara yang berhubungan dengan Islam, ialah ke
Esaan Tuhan, sudah termasuk boleh dikatakan hampir sama sekali pada
tulisan yang baru lalu.<br />
<br />
Muhammad SAW mengakui sahnya
kitab Yahudi dan Kristen. Muhammad SAW mengakui Tuhannya Nabi Ibrahim
dan Musa. Tetapi Tuhannya Nabi Ibrahim dan Musa menurut Muhammad SAW itu
mesti dibersihkan dari pemalsuan Yahudi dan Kristen dikemudian hari.<br />
<br />
Memang
masyarakat Arab asli membutuhkan ke-Esaan pemimpin sekurang-kurangnya
sama dengan kebutuhan yang dirasa oleh Nabi Musa dan Daud. Pada Muhammad
SAW, bangsa Arab yang terdiri dari beberapa suku, dan menyembah
bermacam-macam berhala itu mengharapkan pimpinan. Peperangan saudara
yang kejam keji tiada putus-putusnya berlaku. Bangsa Arab teguh tegap,
berdarah panas, pada negara yang sebagian besar terdiri dari gurun pasir
dan gunung batu, kurus kering, sejuk tajam dimusim dingin, panas terik
dimusim panas, susah geilsah mengadakan nafkah hidup sehari-hari.
Perampokan dan pembunuhan adalah pekerjaan lazim sekali. Perniagaan
kelain negara dan dalam negarapun mesti dikawal dengan prajurit yang
siap sedia menetang musuh ialah penyamun Badui yang rakus garang.
Saudagar pada masa itu sama juga dengan serdadu, makin ramai penduduk
Arab dan memang sudah ramai, makin sengit seru pertarungan suku dan
suku. Makin banyak lelaki yang mati makin banyak pula kelebihan
perempuan. Tidak mengherankan kalau mendapat anak perempuan dianggap
sebagai malapetaka oleh rumah tangga Arab asli itu, apa lagi rumah
tangga yang tak berpunya. Perempuan sudah terlampau banyak dan perempuan
pada masyarakat semacam itu bukanlah makhluk yang bisa mencari nafkah
diluar rumah tangga, melainkan dianggap satu makhluk penambah mulut
makan. Jadi penambah kemiskinan. Kalau perempuan banyak, dibunuh.
Beruntunglah perempuan kalau ada lelaki yang mampu mengawininya
mengangkat dia jadi isteri yang ketiga ataupun kesekian puluh.<br />
<br />
Ditengah
masyarakat semacam itu lahirlah Muhammad bin Abdullah, walaupun sukunya
suku Quraisy dianggap suku tertinggi dikota Mekkah, tidaklah ia seorang
anak yang dimanjakan oleh ibu bapa yang mampu. Dia malang atau memang
beruntung kematian ibu bapa menjadi anak piatu dan dipelihara oleh paman
Abdul Mutalib. Dari kecil sudah mengenal susah melarat ditengah-tengah
masyarakat saling sengketa dan gelap gelita. Buah pikiran kita
menyaksikan masyarakat semacam itu dan dalam keadaan semacam itu bisa
timbul paham peragai dan bumi seperti Muhammad bin Abdullah. Tetapi
memang intan itu bisa diselimuti tetapi tak bisa dicampur lebur dengan
lumpur.<br />
<br />
Makin riuh rendah bunyi sengketa dan sentak
senjata disekelilingnya makin tenang teduh pikiran pemuka ini menghadapi
sesuatu kesusahan atau permusahan. Lawan dan kawan sekarangpun
terlampau banyak memajukan hal, bahwa Muhammad SAW seorang Nabi. Huru
hara tiada bisa disangkal, tetapi tiadalah hormat saja yang memberi
petunjuk, ilham dan kiasan kepada manusia. Mata yang nyalang, telinga
yang nayring, serta otak yang cemerlang ditengah-tengah masyarakat itu
sedniri lebih lekas menyampaikan seseorang pada hakekat tentang
pergaulan hidup manusia dari pada buku bertimbun-timbun diluar
masyarakat. Pemuda Muhammad dilatih dan tersepuh oleh masyarakat Arab
sendiri, undang langsung yang saling seteru dan gelap gelita itu.<br />
<br />
Entah
karena wajah parasnya, entah karena perawakan peragainya dengan
langsung, entah karena cerdik kepandaiannya, entah karena semuanya,
janda orang kaya Chadijah berusia 40 tahun akhirnya menjatuhkan hati dan
kepercayaan pada pemuda 15 tahun lebih muda ini, sesudah berjasa
bertahun-tahun. Bertahun-tahun Muhammad bin Abdullah melayani perniagaan
buat janda Chadijah.<br />
<br />
Sekaranglah baru diperoleh tempat
dan tempo mengheningkan pikiran membanding mengiaskan, mencocokkan,
menyeluk belukan persoaan yang bertimbun-timbun jatuhnya pada pikiran
yang acap terbang mealyang seperti terdapat dalam bangsa Arab, seperti
tergambar dalam cerita 1001 malam itu. Tetapi Arab bukannya Hindu.
Pikiran melayang itu selalu kembali ketanah. Penerbangan bolak-balik
diantara awang-awang dengan daratan itu bisa berhasil, bukanlah satu
scientist seperti Newton tatu pendapat seperti Edison mesti bisa terbang
dengan pikirannya? Tetapi mereka terbang dengan benda yang nyata
menurut undang-undang yang pasti pula.<br />
<br />
Pada tempat yang
sunyi senyap bermacam-macam digunung diluar Mekah timbullah
berkali-kali persoalan. Lagit Arabia tiada diliputi awan pada malam itu,
kalau diterangi oleh bulan dan bintangnya mesti menarik perhatian
seseorang yang sungguh (serious, ernstig). Tak heran kalau pemuda
Muhammad didesak oleh persoalan sebagai siapakah yang mengemudikan
jalannya bulan dan jutaan bintang ini, yang tetap teratur ini. Siapakah
yang menjatuhkan hujan yang memberi hidupnya tumbuh-tumbuhan, hewan dan
manusia itu? Apakah asalnya dan akhirnya manusia ini? Tiadakah ada buat
mempersatukan bangsaku, memperlihatkan seteru sengketa dan menerangi
gelap gulita itu: mengangkat bangsaku jadi obor dunia?<br />
<br />
Newton
dan Edison diberi pusaka oleh para scientist almarhum berupa perkakas
dan teori berupa laboratorium dan undang perhitungan. Tetapi pemuda
Muhammad hidup lebih dari 1300 tahun yang silam. Undang apakah tentang
peredaran bintang atau perhubungan hawa uap dan hujan atau hukum tentang
kodrat, paduan dan pisahan jasmani dan rohani yang sudah diketahui?
Ahli Yunani pun belum sampai kesana, aklau ada paham yang miring kesana
belum tentu paham itu sampai ketelinga Muhammad bin Abdullah.<br />
<br />
Demikianlah
Muhammad bin Abdullah mesti mencoba jawab dengan membandingkan
pengalaman dan pengetahuannya pada mana jauh lebih tinggi, dari pada
yang dikenal oleh bangsanya dikelilingnya.<br />
<br />
Berkali-kali
sudah perdagangan dilakukan (dengan karavan kalifah) ke Siria,
barangkali juga sampai ke Mesir, ke Arabia Selatan tak mustahil samapi
ke Mesopotamia. Cantumkanlah dimata pembaca seorang pemuda pendiam, mata
sering melayang tinggi tetapi cepat bisa menaksir barang dan uang
dimukannya, kening lebar dan tinggi menandakan kecondongan pikiran pada
filsafat, tetapi juga menyaring apa yang praktis bisa dijalankan. Bibir
yang menandakan kemauan keras dan juga mahir lancar kalau berkata,
perawakan sedang, liat cepat tahan tangkas dan berkali-kali dalam
perjalanan jauh berbahaya mendapat latihan dalam perjuangan. Penghilatan
pada puluhan negara dan negeri biadab setengah adab dan pekerjaan tawar
menawar dengan saudagar bermacam-macam bangsa dan bahasa; percakapan
dengan lawan kawan, tua muda dalam usia pancaroba dipuluhan negara dan
negeri itu , semua itu mendidik penyair dan pemimpin pembesar negara dan
Nabi. Huruf dan sekolah tak bisa memberi bahan hidup semacam itu,
tetapi bahan hidup semacam itu bsa memebri kesempatan pada Muhammad bin
Abdullah menimbulkan huruf dan sekolah baru. Tidak semuanya orang
bersekolah, bsia menjadi pemimpin Tuhan, tetapi buat seseorang pemimpin
Tuhan tiadalah sekoah saja jalan buat menyampaikan maksudnya buat
melaksanakan sifatnya.<br />
<br />
Dunia Arab berpenduduk sedang
ramainya terus menerus bertarung diantara suku dan sukunya, belum pernah
dijajah dijahanamkan bangsa Asing, sedikit dikenal oleh dunia luar,
sudah sampai ketingkat persatuan satu bangsa satu bahasa dan satu
pemimpin.<br />
<br />
Tiadalah sekali mengherankan kalau Muhammad
bin Abdullah tertarik oleh tuhan Esanya, Nabi Ibrahim, Musa dan Daud.
Disini Tuhan itu lebih terang ke Esaan-nya pada pertaruangan lahir batin
yang seru sengit yang mesti dijalankan dengan jasmani dan rohani yang
mesti dipimpin oleh satu kemauan, maka kesangsian atas ke Esaannya
Tuhan, pemimpin yang Maha Tahu dan Maha Tahu itu bisa menewaskan
petarung, Satu Tuhan itulah yang dibutuhkan oleh Arabia. Ketika Muhammad
bin Abdullah yang buta huruf itu Cuma sedikti tahu tentang agama
Kristen, dikatakan oleh mereka bahwa Muhammad bin Abdullah mendapat
pengetahuan itu dari mulutnya monikkan atau rahib dan setengah ulama
Kristen. Mereka lupakan keterangan mereka sendiri bahwa Muhammad bin
Abdullah sesudah memasuki gereja Katholik di Asia Barat ia berkata:”Ini
Cuma rumah berhala lain”. Sekarang pun pada abad kedua puluh ini kalau
orang memasuki gereja Katholik di Russia atau Roma, di Jerman atau di
Indonesia, kalau orang melihat patungnya nabi Isa dan ibunya maryam yang
dipuja dan tak mengherankan kalau orang netral mendapat kesan seperti
kesan memasuki rumah berhala Hindu atau Budha. Buat Muhammad SAW Tuhan
semata-mata rohani. Tuhan yang semata-mata rohani yang tidak dipatungkan
lagi itu baru didapat sesudah Luther dan Calvin. Jadi sesudah lebih
kurang 1500 tahun Nabi Isa lahir atau sesudah 900 tahun nabi Muhammad
wafat. Dalam gereja Protestant kita tak lihat lagi patung yang
seolah-olah mencoba mempengaruhi manusia dengan perasaan belaka; kasihan
pada nabi Isa yang tergantung dipakukan tangannya pada palang gantungan
itu oleh musuhnya Yahudi Jahanam itu. Jadi pada Protestant nyata
pengaruh Islam buat seseorang yang tidak digelapi oleh dogma
(kepercayaan) agamanya sendiri. Dengan Yahudi muhammad bin Abdullah
menganggap Tuhan itu semata-mata rohani dan berada dimana-mana.
Seseorang Muslim bisa bersambung langsung dengan Dia, tidak perlu
memakai kasta Rabbi atau pendeta sebagai perantaraan atau sebagai
tengkulak. Kelangsungan perhubungan manusia dan Tuhan itulah yang
menjadi salah satu perkara buat Protestant umumnya, Cromwell dan
tentaranya chususnya ketika berperang dengan partai Katolik dan
raja-raja Katolik. Ini terjadi juga sesudah lebih kurang seribu enam
ratus lima puluh (1650) tahun sesudah Nabi Isa wafat atau lebih kurang
1000 tahun sesudah Nabi Muhammad wafat. Pun disini nyata buat orang yang
berpkiran objektif (tenang) pengaruhnya Islam atau Nasrani seperti juga
pada Yahudi.<br />
<br />
Jadi agamanya Nabi Isa dan Nabi Musa
dijalankan pada masa perjalannya nabi Muhammad bin Abdullah di Asia
Barat itu tidaklah diambil bulat mentah dengan tiada kritik semata-mata.
Tidak saja Muhammad bin Adullah mengambil pokok besarnya agama Yahudi
dan Kristen, tetapi pada kemudian harinya Yahudi dan Nasrani walaupun
resminya tak mau mengaku terus terang mengambil sifat baru dari Islam.
Demikianlah pada Muhammad SAW “ketunggalan” Tuhan itu ke Esaan Tuhan itu
sampai kepuncak tak ada kesangsian seperti melekat pada agama Nasrani
pada masa Muhamad SAW. Tentangan, terhadap agama Nasrani itu dikeraskan
dan dijelaskan pada satu Juz yang pendek, tetapi dianggap terpenting
sekali oleh Muslimin: bahwa Tuhan tunggal tak memperanakkan (Nabi Isa)
dan tidak diperanakan (Qul huallahuahad …………….dsb).<br />
<br />
Karena
Muhammad SAW yang mendapatkan ilham tentangan ke Esaan Tuhan yang
sempurna dan kesamaan manusia dan manusia lain terhadap Tuhan itu yang
masih belum terang benderang buat semua bangsa Yahudi pada zaman nabi
Ibrahim, lebih-lebih pada masa Nabi Sulaiman dan kemudiannya tiada
terang pula pada Kristen, Katolik, Anatolia atau Romawi di masa Muhammad
SAW, tentulah semestinya Muhammad SAW Nabi yang terbesar dan terakhir
but monotheisme, kalau Albert Einstein menyempurnakan teori relativity
maka orang tidak berkeberatan menamainya teori itu teori Einstein.
Adakah ke Esaan yang lebih pasti dan persamaan manusia dan manusia
terhadap Tuhan lebih nyata dari pada agama Islamnya Muhammad SAW? Juga
Nabi Isa mengakui dirinya anak Tuhan dimuka Rabbi dan mengakui dirinya
Rajanya Yahudi buat negara 1000 tahun dimuka Pilatus? Adakah salahnya
kalau Muhammad SAW mengaku pesuruh rasulnya tuhan yang terakhir dan
terbesar?<br />
<br />
Kepercayaan pada Allah sebagai Tuhannya yang
Esa Muhammad sebagai rasulnya dan persamaannya manusia terhadap Tuhan,
belum cukup buat mempersatukan sekalian suku Arab yang saling seteru
sengketa dan peperangan terus menerus itu. Malah hal itu menimbulkan
ejekan kebencian dan caci makian terhadap Muhammad yang oleh penduduk
Mekkah diketahui sebagai anaknya Abdullah dan Aminah. Sama siapakah
mereka Arab yang galak ganas itu akan takut dan apakah dirinya berbuat
baik didunia ini kalau sesudah mati semua perkara perhubungan dengan
manusia itu berhenti sama sekali? Malah lebih baik jadi orang kuat,
kebal, piawai pendekar, berani, jahat, perampok atau apa saja asal bisa
dapatkan harta buat kesenangan, perempuan buat permainan dan laki-laki
buat hamba sahaya. Di dunia fana inilah messti dicari puncak kesenangan
dengan mendapatkan puncak kekayaan dan kekuasaan, baik dengan jalan
halal atau haram. Demikian satu pemikir luhur merasa perlu keterusannya
hidup. Tidak didunia fana ini melainkan pada dunia baka pada akhirat.
Dengan begitu perlu pula ada jiwa terkhusus yang bertiang dalam jasmani
kita. Jasmani dan jiwa itulah kelak sesudah hari kiamat akan dibangunkan
kembali dari matinya. Jasmani dan jiwa yang hidup kembali itu akan
ditimbang kebaikan dan keburukannya, yang berdosa akan masuk api neraka
dan yang saleh akan masuk surga dikerubungi oleh nikmat tak terhingga
banyaknya ragam dan lezatnya ditempat permai damai diantara puteri
bidadari cantik molek dan manis bagus parasnya, ratusan ribuan banyaknya
yang taat saleh, terutama yang mati sahid akan mendapat upah yang kekal
dan luhur itu. Kalau kita peramati gurun pasir dan gunung batu Arabia,
peramati wataknya Badui sekarang dan gambarkan orang Arab dan Badui
semasa nabi Muhammad maka surganya orang Islam itu surga yang tidak
sejuk dingin seperti Nirwananya Budha atau suci seperti surganya nabi
Isa, maka surga Islam itu kuat seperti kutup Utara menarik jarum
pedoman, sebelum sampai kesurga djanatunna’im itu, sesudah Muhammad SAW
wafat. Arabia dan Badui yang sudah bersatu itu mendapatkan surga dunia
di Siriya, Mesir, Spanyol, Iran dan India. “Banjirnya para calon syahid
yang mengalir dari Arabia”. Tuhan itu ialah Allah dan Muhammad itu ialah
Rasulnya. Tiada satu negara dan bangsapun beratus tahun bisa tahan.
Begitu cocok surga Islam dan mati sahid dengan masyarakat dan peragai
Arab.<br />
<br />
Allah itu menurut Logika tentulah tiada bisa
“Maha Kuasa” kalau tidak segenap umat manusia, segenap jam dan detik
dapat menentukan nasib manusia. Segenap detik dia bisa perhatikan
matahari berjalan, bintang dan bumi beredar, setiap detikpun
tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia di matikan, sebaliknya manusia
janganlah takut menghadapi mara bahaya apapun juga, kalau Tuhan Yang
Maha Kuasa itu belum lagi memanggil. Di dunia Islam, hal ini dinamai
takdir Tuhan. Di dunia barat hal ini dikenal sebagai pre-destination.<br />
<br />
Calvin
bapaknya Mazhab Protestant pada abad ke 17 juga mengemukakan hal ini.
Oliver Cromwell dan tentaranya di Inggris diakui paling nekat tunggang
oleh sejarah Barat, juga mengikut kepercayaan ini, pun disini tak bisa
dibantah pengaruhnya Islam pada dunia Kristen.<br />
<br />
Memang
pemikir yang ulung consequent yang mengesakan Tuhan mesti mengesakan
kekuasaannya Tuhan itu. Kalau seketika satu saja kekuasaan dikurangi
dipindahkan pada anaknya seperti pada nabi Isa, (anaknya Tuhan) atau
Maryam, dan sedetik saja kekuasaan si Atom itu bisa dipegang diluar
Tuhan dengan tidak izinnya Tuhan, maka kekuasaan Tuhan itu tiada
absolute sempurna lagi. Walaupun si Atom dalam sedetik kalau bisa
dikurngai maka kesempurnaannya dikurangi pula bukan?<br />
<br />
Itulah
maka saya anggap bahwa Agama Monotheisme nabi Muhammad yang paling
consequent terus lurus. Maka itulah sebabnya menurut logika maka
Muhammad yang terbesar diantara nabinya monotheisme. Kaum Kristen boleh
memajukan kedudukan, tingginya kaum ibu maka tingginya kasih sayang dan
ta’at setia pada dasar sebagai pusaka dari Nabi Isa.<br />
<br />
Tetapi
pada masyarakat Arab dimana perempuan tak bisa diangkat ketempat yang
lebih tingi dari yang dilakukan oleh Muhammad SAW. Tak sedikit ahli
sejarah Barat yang mengakui hal ini kalau lama dibelakang wafatnya Nabi
Muhammad perempuan dikudungi, dibungkus atau ditimbun-timbunkan kedalam
haramnya Sultan atau Muslim kaya raya buat melepaskan nafsu lelaki, maka
itu adalah berhubungan rapat pula dengan keadaan masyarakat Arab.
Perkara kasih sayang Muhammad SAW juga seperti nabi Isa berhak
mempunyai. Nabi Muhammad berada dalam masyarakat sebesarnya, sebagai
pemimpin propaganda, pertarungan peperangan dan masyarakat.<br />
<br />
Sedangkan
nabi Isa tinggal melayang diatas langit propaganda saja tak mengatur
peperangan ekonomi, politik ataupun sosial. Sebab itu lebih gampang
memegang dasar kasih sayang itu.<br />
<br />
Tetapi Muhammad dengan
memaafkan yang dahulunya mau menewaskan jiwanya, mengubah musuhnya itu
menjadi pengikut, hambanya dianggapnya saudara kandungnya, bukankah pula
kaum Kristen sendiri yang mendapat kedudukan tinggi sekali dibawah itu
dengan kaum Nasrani dibawah Romawi yang berkebudayaan tertinggi pada
zaman purbakala itu. Begitu juga dengan teguh tegap memegang dasar itu
nabi Muhammad tidak ketinggalan. Ketika seluruh Mekkah memusuhi,
mengancam jiwanya, dan dalam keadaan begitu menewaskan harta dan pangkat
kalau memperhatikan propagandannya nabi Muhammad bersabda: Walaupun
disebelah kiri ada bintang dan disebelah kanan ada matahari yang
melarang, saya mesti meneruskah suruhan Tuhan.<br />
<br />
Tetapi
semua perkara ini yakni kedudukan kaum isteri dalam masyarkat, belas
kasihan kepada semua manusia, taat setia pada dasar sendiri itu, ada
lebih rapat berhubungan dengan masyarakat politik ekonomi, pesawat dan
iklim dari pada dengan kepercayaan semata-mata, hal ini adalah diluar
maksud tulisan ini. Yang dimajukan disini ialah perkara kepercayaan pada
ke Tuhanan umumnya dan ke Esaan Tuhan itu terkhususnya. Sekali lagi
disoalkan disini, bahwa pada Islam ke Esaan itu tentangan banyak dan
sifatnya sampai kepuncak.<br />
<br />
Sebab itu pula maka
pertentangan dengan ilmu pasti umumnya, madilog terkhususnya sampai
kepuncak pula. Pada permulaan buku ini perkara itu sudah dilaksanakan
Maha Keesaan Dewa Ra. Pembaca dipersilahkan mambaca bagian itu sekali
lagi. Sarinya tulisan itu kalau diperhubungkan dengan keesaan Tuhan
ialah kalau seperseribu detik saja Yang Maha Kuasa itu membatalkan bumi
kita ini menarik matahari dan meletus serta hancur luluhlah kita
kejurusan matahari yang panas terik itu. Kalau sekiranya seperseribu
satu detik saja Yang Maha Kuasa itu bisa membetulkan hukum tolak
tariknya sekalian bintang matahari dan bumi di Alam Raya ini seperti
semua kereta diberhentikan dalam satu kota pada satu saat, maka kita
manusia, hewan dan benda yang sekarang lekat pada bumi ini akan tarikan
bumi akan terpelanting keawang-awang terus menerus terbangnya.<br />
<br />
Jadi
menurut Madilog Yang Maha Kuasa itulah bisa lebih kuasa dari hukum
alam. Selama Alam ada dan selama Alam Raya itu ada, selama itulah pula
hukum nya Alam Raya itu berlaku. Menurut hukum Alam Raya itu bendanya
itulah yang mengandung kodrat dan menurut hukum itulah caranya benda itu
bergerak berpadu, berpisah, menolak dan menarik dan sebagainya. Kodrat
dan undangnya yang berpisah sendirinya tentulah dikenal oleh ilmu bukti.
Berhubungan dengan ini maka Yang Maha Kuasa jiwa terpisah dari jasmani,
surga atau neraka yang diluar Alam Raya ini tidaklah dikenal oleh ilmu
bukti, semuanya ini adalah diluar daerahnya Madilog. Semuanya itu jatuh
kearah kepercayaan semata-mata. Ada atau tidaknya itu pada tingkat
terakhir ditentukan oleh kecondongan persamaan masing-masing orang.
Tiap-tiap manusia itu adalah merdeka menentukannya dalam kalbu
sanubarinya sendiri. Dalam hal ini saya mengetahui kebebasan pikiran
orang lain sebagai pengesahan kebebasan yang saya tuntut buat diri saya
sendiri buat menentukan paham yang saya junjung.<br />
<br />
Bagian 4. KEPERCAYAAN TIONGKOK<br />
<br />
Sepintas
lalu saja! Sebab lantaran sebagian besar dari kepercayaan itu sudah
mendapat penguraian panjang lebar. Kepercayaan itu ialah Buddhisme,
agama Kristen dan Islam. Lagi pula Tiongkok dan kepercayaannya akan
mendapat bagian terkhusus pada buku ketiga, kalau saya mempunyai
kesempatan buat tulis-menulis.<br />
<br />
Dunia Tiongkok dengan
jiwanya lk 400.000.000 itu oleh dunia luar diakui sebagai Negara yang
memeluk agama Buddha. Tetapi menurut penglihatan saya, sedikit sekali
kehidupan seorang Tionghoa dipukul rata, diikat oleh kepercayaan dan
peraturan Buddhisme, seperti umpamanya penduduk Siam, Birma dan Selong
(Ceylon). Cuma sebagian kecil saja yang boelh dianggap bisa
menghindarkan hawa kepercayaan yang lebih banyak dan itulah kelak akan
saya uraikan sekedarnya. Agama Kristen masih muda sekali umurnya di
Tiongkok. Tetpai dunia luar lebih mengenal agama ini, berhubung dengan
pengikutnya yang paling terkenal didunia luar. Pertarungan hebat yang
akan menentukan hidup matinya Tiongkok sekarang sebagai Negara dan
Bangsa Merdeka, sebagian besar terletak ditangan pimpinannya Kristen,
seperti Soong May Ling yang dunia luar kenal sebagai isteri Presiden
Chiang Kai Sek dan yang memutar suaminya ke agama Kristen; saudara
lakinya Soong Ci Bon salah seoarnag dari hartawan Tiongkok dan Bankier
yang terkenal didalam dan diluar Tiongkok, saudara perempuannya lagi
Soong Ai Ling, isteri bankier besar dan Menteri Keuangan Tiongkok
bernama Kung Liang Shi, lagi saudara perempuan lebih masyhur di Tiongkok
dari keluarganya, ialah Soong Chiang Ling, janda dari Bapak Republik
Tiongkok yang termasyhur pula. Semuanya paling terkemuka dari masyarakat
Tiongkok pada masa pancaroba diabad ke XX ini. Berhubung dengan itu,
walaupun agama Kristen dibanding dengan seluruhnya penduduk, boleh
dikatakan tiada berarti (lk 5.00.000.000), tetapi pengaruhnya Kristen
Tionghoa dalam penjelmaan Tiongkok menjadi muda kembali ini, tidaklah
sedikit. Lebih kental susunannya, lebih pasti kediamannya dan lebih
mendalam kepercayaannya, tetapi paling tiada dikenal didunia luar
diantara 3 agama yang masuk ke Tiongkk itu, ialah agama Islam. Penduduk
Tiongkok sebelah ke Barat laut yang lk 50.000.000 banyaknya itu boleh
dikatakan rata dan sempurna memluk agama Islam. Dilain tempat di
Tiongkok, kaum Muslimin bercerai-berai. Kuranglah diketahui oleh dunia
luar, bahwa satria Ma Can San dan Panglima Perang Pei Soong Ci, terkenal
di Tiongkok sebagai ahli siasat perang nomor satu, ialah Muslimin yang
taat. Agama Buddha itu mendalam dilapisan atas, tetapi tipis masuknya
atau tiada masuk sama sekali kebagian bawah, seperti minyak yang
tergenang diatas air. Tetapi kepercayaan yang mau saya uraikan sedikit
disini, adalah tipis dilapisan atas dan kedalam dibagian bawah, makin
kebawah makin dalam. Kepercayaan ini saya uraikan, karena Rakyat
Indonesia masih dalam keadaan yang serupa. Lagi pula karena pada
kepercayaan inilah dengan tak perlu propagandis dan propaganda Rakyat
Jelata Indonesia bertemu muka dan otak dengan Rakyat Jelata Tionghoa.<br />
<br />
Sahibul hikayat yang empunya cerita, seorang Baba menceritakan kepada saya sbb:<br />
<br />
Bagai
topan dengan hujan lebat disertai pula olah guruh petri pada suatu hari
sedang menjalankan lakonnya. Dua perahu layar, penangkap ikan
terkatung-katung, berputar balik menghindarkan malapetaka, mencari jalan
ketempat berlindung, disalah satu Teluk dikepulauan kecil-kecil yang
bertaburan di keliling Singapura.<br />
<br />
Salah satu dari dua
perahu layar tadi tiada berdaya lagi menolak bencana alam semacam itu,
terbalik dengan pengemudinya. Yang lain, yang lebih tentng, lebih cepat
dan tahan badai, terkenal di tanah Semenanjung Malaka sebagai “golek”,
sebagai kilat menyusul kawannya yang malang itu. Pengemudinya dengan
tiada memperdulikan gelombang, hujan dan badai itu, terjun melompat
menyelami mangsanya malapetaka alam itu. Sesudah berapa lamanya
timbullah ia kembali kemuka lautan yang bengis bergelombang itu memikul
manusia yang dicarinya. Goleknya sudah jauh diombang-ambikngkan badai
dan gelombang. Tetapi dia adalah seorang pelaut tulen, dibuai ayunan
gelombang lautan Indonesia semenjak kecilnya. Tulang dan tubuhnya,
semangat dan kemauannya tak bisa ditewaskan begitu saja oleh air
tempatnya bermain dimasa kecil dan tempatnya mencari penghidupan dimasa
dewasanya. Dia sampai kegoleknya dan beruntung pada tempo mencapai
letaknya pada salah satu pulau. Tetapi pulau ini kosong, hujan lebat
belum lagi reda serta kawannya masih dalam keadaan payah. Dia tahu
perahu yang karam tadi perahu Tionghoa, karena bentuknya dan
pengemudinya yang ditolongnya itu ialah seornag Tionghoa. Entah karena
sudah kebiasannya, entah karena suruhan agamanya, entah karena naluri
(insticnt) sesama mansuia atau lantaran sama pencarian hidupnya, dia
anggap menolong Tionghoa, yang belum dia kenal ini sebagai menolong
dirinya sendiri. Berkat layaan dengan susah-payah dengan alat serba
sederhana yang ada padanya saja, Tionghoa tadi akhirnya sadar kembali.
Cocok dengan adat Tionghoa Asli dan lebih cocok pula dengan keadaan
hidup dan kemanusiaan, dia menganjurkan pada penolongnya, supaya dari
sekarang mereka mesti aku-mengakui bersaudara, seperti saudara kandung.
Tionghoa dan penolongnya Indonesia, bernama Datuk Kusu berpegangan
tangan, keduanya memandang kelangit, memanggil bulan dan matahari
sebagai saksi, bersumpah sakti akan mengakui sebagai saudara kandung.
Merkea berjanji akan menguburkan salah seorang yang dahulu meninggalkan
dunia fana ini dipulau tempat mereka berada sekarang. Juga siapa yang
mati kemudian akanberbaring didekat pekuburan yang mati terdahulu.<br />
<br />
Demikianlah
keduanya hidup tolong-bertolong seperti saudara sampai akhirnya
malaikat maut pertama memanggil Tionghoa. Setia kepada janji saudara
angkatnya, Datuk Kusu menguburkan mayatnya dipulau persumpahaan tadi.
Akhirnya malaikat maut juga memanggil Datuk Kusu sendiri, setelah dia
menderita penyakit penghabisan, pergilah dia mendekati dan berbaring
tiada jauh dari kuburan saudara angkatnya. Dijumpai orang Cuma tulang
belulangnya, lama sesudah dia meninggal.<br />
<br />
Seorang nyonya
Tionghoa dan familinya yang kebetulan mengunjungi pulau itu, pada satu
malam mendapat mimpi, yang menyuruh dia pergi kembali kesana menjumpai
kuburan Datuk Kusu itu berniat dan berkurban. Dia lakukan suruhan mimpi
itu dan niatnya dikabulkan.<br />
<br />
Sesudah itu kuburuan Datuk Kusu dianggap keramat dan pulau itu dinamai pulau Datuk Kusu.<br />
<br />
Sampai
waktu saya meninggalkan Singapura pada permulaan tahun 1942, saban
minggu dan hari besar penuh sesak semua perahu pengunjung, terutama
terdiri dari perempuan Tionghoa dan Melayu yang menyampaikan niatnya
kekuburuan Datuk Kusu.<br />
<br />
Bukankan ini “pujaan arwah nenek
moyang” yang terang-benderang? Inilah kepercayaan Indonesia asli,
ketika merantau ke Asia Selatan dan kepulauan Indonesia, turun dari
Mongolia dan Tibet. Inilah kepercayaan Indonesia yang masih terpendam,
yang lebih tebal, kalau kita memasuki masyarakat Indonesia lebih
kebawah. Inilah juga kepercayaan yang lebih tebal, kalau lebih kebawah
kita masuki masyarakat Tionghoa. Lebih keatas lebih tebal kita saksikan
agama Islam, Nasrani dan Hindu di Indonesia. Lebih keatas lebih tebal
kita saksikan agama Buddha, Islam, Nasrani di Tiongkok. Tetapi lebih
kebawah kita masuki masyarakat Rakyat Jelata Indonesia dan Tiongkok kita
saksikan dengan terang nyata kepercayaan kepada arwah nenek moyang.<br />
<br />
Tiadalah
pada arwah nenek moyang itu saja si Tionghoa Murba mengikuti
kepercayaan si Indonesia Murba. Ceritakanlah pada Tionghoa, hantu atau
orang jadi-jadian. Pendengar Tionghoa tak akan membantah dan akan
menaruh semua perhatian pada kepercayaan si Indonesia tadi. Tidak susah
bagi si Indonesia buat mengajaknya, lebih-lebih kaum ibunya, buat pergi
mengunjungi kuburan keramat ini, atau beruk atau batu keramat itu, untuk
menyampaikan niatnya: mendapatkan anak umpamanya.<br />
<br />
Di
Singapura tidak saja Pulau Datuk Kusu yang menerima pujaan itu, juga
satu tempat di tengah pulau Singapura, dekat rumah yang bernama Rumah
Miskin, dan satu lagi tiada jauh dari Rumah Miskin itu.<br />
<br />
Kedua
tempat itu, ialah kuburan keramat Indonesia juga. Selain dari pada itu,
saya dengar kuburan Sunan Gunung Jati di Cirebon, juga menerima
pengunjung Tionghoa. Gunung Batu diluar kota Padang, yang didiami
sekumpulan beruk (monyet) dengan Rajanya, seperti juga Raja Beruk dan
pengikutnya dekat Banjarmasin, selalu menerima pengunjung bangsa
Tionghoa.<br />
<br />
Demikianlah lebih kebawah kita masuk
sanubarinya Rakyat Jelata Tionghoa, makin lebih rapat persamaan
kepercayaannya dengan kepercayaan Rakyat Jelata Indonesia, kebawah demi
kebawah. Dibawah sekali dalam masyarakat Indonesia terdapat Animisme
(kejiwaan) tulen, daemonology (ke-hantuan) dan dynamisme (kodrat benda)
yang terang telanjang terdapat pada bangsa Indonesia Asli: Batak, Sakai,
Dayak dan Igorot (Filipina). Bangsa Indonesia Asli ini banyak saudara
kandungnya dipegunungan Birma, Siam, Anam, dipulau Hainan dan Formusa,
di pegunungan Propinsi Yunan, Keichow dan Kwantung yang oleh Tionghoa
dinamai Miuo, Iao dsb. Disinilah dasar persamaan Indonesia-Tiongkok.
Pertemuan dipulau Datuk Kusu itu, bukanlah kebetulan saja, melainkan
satu keajian seperti acap terjadi dalam Biology “berbalik ke-asal”.<br />
<br />
Kepercayaan
pada arwah nenek moyang itu dimasyarakat Tionghoa, tiada dijumpai pada
lapisan bawah saja. Pujaan nenek moyang itu umum sekali dan setia sekali
dilakukan. Didaerah Selatan Tiongkok tiap-tiap tahun saya saksikan
pembersihan dan pujaan kuburan Bapak dan Nenek Moyang, pada musim bunga.<br />
<br />
Syahdan
berhubung dengan hal ini, maka tanah kuburan itu sendiri adalah Tanah
suci buat umumnya Tionghoa. Nasib buruk baiknya keturunan itu dianggap
bergantung pada malang mujurnya tanah yang mengandung tulang-belulangnya
nenek moyang itu. Pada kaum intelek Tionghoa pun ada satu kepercayaan
teguh pada majiat dan pengaruhnya tanah dan tulang-belulang itu.
Kepercayaan semacam ini berhubung dengan “hong shui” (Amoy).<br />
<br />
Seorang
Jenderal Propinsi yang masyhur juga belum lama berselang mengirimkan
parakawannya mencari kuburan Jendral yang lebih masyhur dari dia. Kalau
kuburan itu bisa didapati, tulang-belulang bapaknya bisa digali dan
dicampurkan dengan tulang-belulang anjing, kemduian dilempar masuk latu,
maka turunnanya, ialah Jendral yang lebih jempol tadi, dianggap akan
tewas dalam peperangan. Entah karena tulang-belulang itu tak didapati,
entah karena lain sebab, saya tahu Jendral pencari tulang-belulang itu
sudah lama tewas dan yang dikenal sebagai Jendral yang lebih jempol dari
dia, memang masih ada dan dianggap tak kurang dari yang sudah-sudah.
Jendral yang lebih ulung ini, tak kurang dan tak lebih dari Jendral
Chiang Kai Sek.<br />
<br />
Beginilah menurut “Sumber Hidup” yang
saya peroleh tentang masyarakat yang saya campuri, bukan dilihat dari
pinggir saja, dalam lk 20 tauhn lamanya: pemujaan nenek moyang itu dan
kepercayaan pada hantu adalah tebal sekali melekat pada sanubari
Tionghoa.<br />
<br />
Dunia luar pada satu pihak mengenal Tionghoa
sebagai Negara Buddha. Tetapi pada lain pihak dia kenal Tionghoa sebagai
Negara Kong Cu (Guru Kung).<br />
<br />
Betul sistemnya Guru Kung
pernah dijadikan “Staats Kult” (Kebudayaan Negara), tetapi orang salah
kalau menyamakan Guru Kung itu dengan nabi dan kebudayaannya sama dengan
kebudayaan Kristen atau Islam. Sitem yangdia turunkan ialah kesusilaan
(moral).<br />
<br />
Waktu muda saya sudah baca satu perkara dan
pemuda cerdas Tionghoa juga selalu embenarkan kalau saya tanya, apakah
perkara itu betul atau tidak. Ketika salah satu dari muridnya
bertanyakan perkara berhubungan engan Tuhan dan Akhirat itu, maka Guru
Kung menjawab: “Dunia ini saja sudah begitu susah buat diketahui,
apalagi dunia baka itu”.<br />
<br />
Sikapnya Guru Kung adalah
lebih cocok dengan sikap ahli filsafat seperti Socrates. Keduanya
memeriksa masyarakat dan keduanya berdasarkan senjata akal. Guru Kung
menetapkan perhubungan Rkayat dan Raja, Anak dan Bapak, saudara dan
saudara, serta seseroang dengan sahabatnya. Ia tak pernah menempuh jalan
yang gaib seperti tandingannya (konkuren) Lao Tse (Guru Lao). Walaupun
Guru Kung tak sampai kelapang Ilmu Bukti (Science) lebih dari pada semua
pemikir lain di Asia,dia berdiri atas nyata pasti dan lebih dekat pada
dunia Ilmu Bukti dan peralaman. Cuma perindustrian dan pesawat Tiongkok
belum bisa menumpu dia kelapang science. Tetapi tiadalah sistemnya,
kebudayaannya Guru Kung itu bisa ditaruh pada golongan “kepercayaan”
bulat mentah!<br />
<br />
Bagian 5. TEORI RELATIVITY.<br />
<br />
Saya
coba menterjemahkan teori Relativity itu dengan teori Sangkutan
Bergerak. Menurut teori ini, maka sesuatu badan tempat menyangkutkan
sesuatu pergerakan, badan mana selama ini dianggap tetap, tak bergerak,
oleh Einstein dianggap bergerak pula. Sebab itu saya pikir teori itu
boleh diartikan atau diterjemahkan seperti diatas.<br />
<br />
Belum
lama lagi tempo dibelakang, bilamana dunia sopan seseorang menganggap
tidak masuk golongannya, kalau tiada bisa campur memperbincangkan Teori
Relativity itu. Sekarang tidak begitu lagi. Entah karena barang baru itu
memang menarik hati atau kebanyakan anggota dunia sopan itu Cuma
“rancak dilabuh” saja (mau bagus dipandang diluar saja). Dan lekas bosan
dengan benda berapapun nilainya, atau sebab semua yang tsb diatas.
Tetapi buat dunia berilmu teori relaivitynya Einstein, tetulah tetapi
satu sumbangan, kontribusi, kepada masyarakat. Seperti teori Mehrwert,
Nilai lebihnya Karl Marx dan teori Psycho Analysenya Freud, teori
relativity mengangkat ilmu dan cara berpikir ketingkat yang jauh lebih
tinggi dari yang sudah-sudah. Kalau ada yang lebih nayta pada abad ke XX
ini saja buat menyaksikan, bahwa kecerdasan dan keorgininalan
(perintis) otak itu bukan semata-mata monopolinya bangsa Arya, maka
disini kita jumpai satu dari contoh yang mencolok mata. Ketiganya para
ahli tadi, timbul, tumbuh dan ……… tumbang dalam masyarakat Jerman,
adalah dari bangsa Yahudi, yang oleh ahli Nazi dianggap sebagai orang
Asia, sebagai musuh masyarakatnya.<br />
<br />
Pada permulaann buku
ini sudah saya sambilkan uraian Toeri Relativity itu dengan cara
populer. Maknanya sudah terbungkus dalam sedikit uraian itu. Tetapi
sebagian pembaca barangkali mau mengetahui lebih dalam. Sebaiknyalah
sekiranya saya bisa mendapatkan buku Einstein sendiri, diantara
Spezialle Relativitat (Terkhusus) dan Algemeine Relativitat (Umum).
Tetapi teori demikian, sudah umum dipakai dan diperbincngkan, tiadalah
lagi bertempat pada authornya (bapanya) saja. Kita yang sedikit
terpelajar ini tahu Ilmu Bintang secara Euclidius, walaupun bukunya
Euclidius sendiri belum pernah kita lihat, jangankan lagi kita baca,
bukan? Walaupun Teori Relativity belum lagi menjadi pengetahuan umumnya
terpelajar, seperti sistem Euclit, undangnya Copernicus atau Newton,
tetapi para ahli yang berhak, tidaklah lagi ragu-ragu tentang pokok
besarnya teori Relativity itu. Disini akan diuraikan sedikit tentang
sarinya teori itu. Tentulah uraian saya yang bersangkutan dengan Madilog
saja, tiadalah buat mengajarkan teori itu dan menguraikannya sepreti
seorang guru menguraikan sesuatu perkara kepada muridnya. Pemabca yang
giat saya persilahkan membaca buku yang bersangkutan! Selamat baca!
Pembaca yang malang, karena belum lagi menterjemahkannya, boleh lampaui
saja bagian tulisan saya ini ….. sementara waktu!<br />
<br />
Bermula
buat kependekan kata, maka menurut paham saya sendiri dan atas tanggung
jawab saya sendiri, maka didalam teori Relativity ini, tercantum juga
undang yang sudah kita kenal: perjalanan thesis, anti-thesis dan
synthesis; pokok perkara, kebatalan dan pembatalan.<br />
<br />
Kebetulan
dan beruntung sekali saya mendapatkan buku yang membicarakan teori
Einstein degan cara yang hampir cocok dengan perlakuan undang semacam
itu juga. Beruntunglah pula seterusnya pengarangnya berfilsfaat
bertentangan dengan Madilog, karena dia memandang lakonnya hukum itu
berpangkal dipikiran, bukan dibenda. Bermula diotaknya manusia, kemudian
dialam diluar otaknya manusia tadi. Pekerjaan saya didalam hal ini
mudah sekali. Saya mnegikut receptnya Marx, Cuma membalikkan kakinya
pemikir ini dari bawah keatas dan kepalanya dari atas kebawah. Tetapi
sebelum saya main banting balik itu lebih dulu saya akan meuraikan Teori
Relativity itu.<br />
<br />
Buat uraian itu saya mesti mencari
bahannya dari buku Zur Einsteinschen Relativitatstheorie; Erkenntnis
Theoritishce Betrachtungen von Ernst Cassier. Artinya: Tentnag teori
Sangkutan Bergeraknya Einsten. Pemandangan dan penjuru teori pikiran.<br />
<br />
Tetapi cara dan bentuk penguraian itu dilakukan atas tanggungan saya sendiri.<br />
<br />
Bermula,
maka kemajuannya teori Sangkutan Bergerak itu berasal pada pertentangan
yang terdapa pada pengalamannya dua para ahli, yakni Fizeau dna
Michelson. Hasi lpengalaman dari kedua para ahli itu, adalah
bertentangan dan tiada bisa diperdamaikan. Kedua mencoba menjawab
pertanyaan: Bagaimanakah “cepatnya cahaya” pada “jalan(medium) yang
bergerak”, berbanding dengan “cepatnya” cahaya pada “jalan yang
berhenti” (hening).<br />
<br />
Menurut Fizeau cepatnya cahaya itu
pada jalan yang bergerak “bertambah besar”, tetapi Michelson tiada
mendapatkan “tambahan” itu.<br />
<br />
Sepanjang pengalaman
Fizeau, maka cepatnya cahaya diarusnya air, lebih dari cepatnya cahaya
diair tenang. (Jadi pengalaman berganti-ganti dijalankan pada jalan yang
bergerak dan pada jalan yang berhenti, yakni pada arus air dan pada air
tenang). Tambah cepatnya itu, tiada seluruhnya cepatnya arus
ditambahkan pada cepatnya cahaya, malainkan sebagian saja:<br />
<br />
Buat merka yang mau mendalami:<br />
<br />
W = cepat cahaya pada arus air.<br />
w = cepat cahaya pada air tenang.<br />
v = cepat arus air.<br />
<br />
Pendapatan Fizeau tiadalah: W = w + v, melainkan W = w (1-1/n²-n) + v.<br />
(1-1/n²-n) ialah Breckungsexpotentnya air tadi. <br />
<br />
Michelson
peralamkan cepat cahaya itu pda bumi dan udara dibumi sebagai jalan
yang bergerak terhadap aether (satu benda persangkaan) yang disangka tak
bergerak (hening). Sepatutnya pada udara bergerak itu didapat cepat
yang lebih dari pada aether yang hening, tetapi Michleson “tidak
mendapat kelebihan itu”.<br />
<br />
(Pembaca mesti
perhatikan,bahwa Fizeau sebagai penglihat berdiri diluar arus air,
sebagai “jalan yang bergerak” (bewegten Medium). Perbedaan pendirian
kedua para ahli ini memang penting sekali. Dari perbedaan pendirian
sipemandang itu Einstein mencabut undang yang penting pula.<br />
<br />
Tegasnya, sebagai Thesis (pokok perkara):<br />
<br />
Fizeau mendapatkan “tambahnya” cepat cahaya pada arus air kalau dibanding dengan cepatnya cahaya pada air tenang.<br />
<br />
Sebagai Anti-thesis (kebatalan).<br />
<br />
Michelson
“tidak” mendapatkan tambahnya “cepat cahaya” itu pada udara bergerak
kalau dibandingkan dengan cepatnya cahaya pada “aether” yang disangka
tenang hening itu.<br />
<br />
Dibelakang hasil pengalaman kedua
para ahli ini, kita dapati pertentangan dasar, yang terdapat pada Ilmu
Mekanika (kodrat) dan Optisch-Listerik-Magnestisch.<br />
<br />
Ilmu
Mekanika dipuncakkan pada undangnya Galilei dan Newton. Ilmu
Optisch-listerik-magnetisch dipuncakkan pada formulanya Maxwell dan
Hertz.<br />
<br />
Formulanya Maxwell dan Hertz tentang elektro
dynamika mengandaikan bahwa: cepatnya cahaya itu ditempat yang kosong,
tetap tak berubah. Cepat cahaya pada tempat itu, V itu, tak
memperdulikan geraknya badan yang dilalui oleh cahaya itu. Tak perduli
dari “sistem” (sangkutan) mana siperalam memandang, atau dari “sumber”
mana datangnya cahaya itu, “nilai” yang didapat tinggal tetap.<br />
<br />
Tetapi
ketetapan cepat cahaya yang didapat oleh elektro dinamik itu, buat
“semua” sistem itu sama sekali bertentangan dengan dasar relativitynya
para ahli Galilei dan Newton tentang Ilmu Mekanika.<br />
<br />
Menurut
Galilei Newton, maka semua undang geraknnya sesuatu benda yang beralku
terhadap “Sangkutan K” (Sistem K), ini juga tetap berlaku, kalau orang
pindah pada “Sangkutan K”. (Sangkutan K diandaikan bergerak sebentuk
dengan “Sangkutan K”, yakni “sama berhenti” atau “serata cepat
berjalan”.<br />
<br />
Dalam perpindahan dari Sangkutan K ke K itu berlaku formula.<br />
<br />
Galilei-Newton: XI = X – vt, Yl = Y, Zl = z;<br />
V itu ialah kecepatan yang tetap dari K terhadap K, sejajar, paralel dengan sumbu K dan X.<br />
Pada formula lama ini jga termasuk penjelmaan tempo t’ = t (penjelmaan t ini tak begitu pasti).<br />
Inilah
formulanya ahli mekanika, Galilei-Newton itu. Tetapi formula
mekanikanya Galilei-Newton ini gagal, aklau dilaksankaan pada Electro
Dinamik. Hukumnya Grundegleichungen Electro Dinamik itu berubah
bentuknya, kalau dipindahkan dari Sangkutan (koordinasi) s, y, z, t
kesangkutan x’, y’, z’, t’, . Hukumnya Elektro Dynamic itu takluk lagi
kepada Undangnya Galilei-Newton.<br />
<br />
Hertz yang mencoba
mendamaikan undangnya mekanika itu dengan undangnya Electro Dynamic,
dengan peralaman, tiadalah berhasil. Begitulah “Ketetapan cepatnya
cahaya” menurut Elektro Dynamicbertentangan dengan dasar relativitynya
mekanika. Sebagai thesis kita jumpai teori mekanika itu Electro Dynamik,
dengan peralaman, tiadalah berhasil. Begitulah “Ketetapan cepatnya
cahaya” menurut Elektro Dinamik bertentangan dengan dasar relativitynya
mekanika. Sebgaai thesis kita jumpai teori mekanika Gelilei-Newton.
Sebagai anti-thesis kita bertemu dengan teori ketetapan cahaya pada
Maxwell-Hertz yang gagal, kalau-kalau dilaksanakan pada formulanya
Galilei-Newton. Dari pertentangan ini ktia akhinrya mendapatkan
synthesis pada teori relativietinya Einstein.<br />
<br />
Tetapi sebelum sampai pada Einstein kita mesti lebih dahulu singgah pada Minkofsky dan Laurentz orang Belanda yang ulung.<br />
<br />
Galilei
dan Newton memang ahli tua dalam mekanika. Tetapi jago tuapun pada
temponya mesti menyingkirkan diri, karena didesak kemajuan zaman.<br />
<br />
Dalam
semua perhitungan, maka Gelilei-Newton, masing-masing mengikutkan
perhitungan itu pada benda tetap berhenti. Buat Copernicus benda tetap
berhenti ialah Matahari. Begitulah buat Galilei-Newton
benda-tetap-berhenti ialah Matahari. Begitulah buat Galilei-Newton
benda-tetap-berhenti itu ialah bintang-tetap-berhenti. Pada
benda-tetap-berhenti diawang-awang inilah perhitungan dan undang
gerakannya benda disangkutkan. Disanalah didapati benda yang tetap
berhenti yang dijadikan sangkutan buat segala benda yang bergerak.
Maknanya realtivity mekanika lama mneurut Galilei-Newton itu ialah
perhitungan yang berdasarkan sangkutan tetap, sangkutan tak bergerak.
Relatief itu artinya juga bersangkutan dengan sesuatu bukan kesungguhan
kesendirian.<br />
<br />
Seperti sudah kita uraikan dibagian Alam
Raya, maka benda yang tetap berhenti itu “tak” ada. Kita lihat matahari
itu berputar juga mengelilingi sumbuny asendiri. Begitu juga yang
selamanya ini dianggap bintang-tetap-berhenti, sekarnag diketahui tetap
berputar mengelilingi sumbunya.<br />
<br />
Cocok dengan dasar
tetap-berhenti itu pula, kita pelajari disekolah sistem kordinasi, yang
saya terjemahkan dengan kata sangkutan tempatnya satu benda atau titik,
diawang-awang di sangka ditentukan oleh 3 dimensi (besaran) ialah
panjang, lebar, dan tinggi (x, y, z) seperti kita ketahui bahwa sesuatu
badan itu ditentukan oleh 3 dimensi tadi. Benda itu disekolah kita
pisahkan betul-betul dengan tempo (t). Begitu juga ruang (space) itu,
baik yang ditempati oleh benda ataupun kosong, bukanlah tempo. Jumlah
ruang dan tempo kita ciptakan dengan x, y, z, t. ini cocok dengan Logika
Lama, Logika terpisah; a itu bukan Non a.<br />
<br />
Tetapi kata
minskofsky, belum seorang juga yang mengingat ruang itu, dengan tidak
mengingat tempo. Sebaliknya tak seorangpun yang mengingat tempo dengan
melupakan tempat. Maknanya ialah, seorang yang mengukur tempat (ruang),
menyangkutkan ukuran tempat (ruang) itu pada tempo, umpamanya: 6 KM
dijalani dalam 1 jam. Seorang yang mengukur tempo, menyangkutkan tempo
iut pada tempat, umpamanya: 24 jam lamanya matahari itu berputar dari
satu titik kembali ke itu titik pula atau 12 jam lamanya jarum pendek
itu beredar dari angka 12 kembali ke angka 12 itu pula. Begitulah
perpisahan pasti diantara tempat dan tempo itu, tak ada lagi pada jurang
perpisahan tempat yang berdimensi 3 itu dengan tempo yang berdimensi
satu itu sudah ditimbun. Ruang dan tempo yang berjumpa empat (4) dimensi
itu pada perhitungan yang tinggi sudah dilebur menjadi satu
“seluk-belukan” seperti x’, x”, x’”, dan x””. perhatikanlah pada 4
dimensi lama, huru fiut berbeda-beda, ialah x, y, z, t. tetapi pada 4
dimensi baru, huru fitu x semuanya, Cuma ikutannya yang berlain-lain: 1,
2, 3, 4. Disini a itu bisa non a, seperti hukumnya Dialektika. Disini
x’,x” x “’ sebagai dimensinya benda dan ruang, boleh dijadikan sangkutan
(sistem) coordinates. Tetapi x”“ juga boleh dipakai. Tak ada lagi benda
yang tetap, yang tak berubah, yang boleh dijadikan sangkutan. Baikpun
benda dengan 3 dimensinya ataupun tempo dengan satu dimensinya boleh
dijadikan sangkutan x’, x”, x”’, x”“ mesti dianggap sebagai “ikutan”
(continue) saja. Tak ada diantara yang lbeih dari yang lain buat
dijadikan sangkutan, seperti Mataharinya Copernicus atau bintang
tetapnya Galilei-Newton. Teori lama memastikan, menetapkan tiada berubah
ruang, ialah tempat dan tempo pada sesuatu sangkutan yang kita peroleh
dengan ukuran itu (meter, jam, dsb). Tetapi relativity baru mengajarkan
bahwa nilainya ruang atau tempat dan tempo itu berubah. Karena
ukurannya, ruang, atau tempat dan tempo itu berubah. Karena ukurannya,
ruang, tempo dan tempat seperti meter dan jam itu sendiri pada satu
sangkutan sistem tiadalah boelh dianggap tetap dan syah buat semua
sangkutan, dimana sesuatu pengukuran dijalankan, 1 meter pada satu
sangkutan tiadalah 1 meter pada sangkutan lain. Dan 2 jam pada satu
sistem tiadalah 2 jam pada sistem lain (menurut hypothesisnya Laurentz
pada tahun 1904, bahwa sesuatu barang bergerak dengan kecepatan V,
disangkutan pada aether tentang, menjadi lebih “pendek” menurut
perbandingan 1:<br />
<br />
Vl - <u>v²</u> <br />
<img alt="1" height="39" src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image001_0000.gif" width="25" /> c²<br />
Begitulah
menurut Laurentz, panjangnya, isinya, bentuknya, kodratnya, hawanya dll
sesuatu benda berlainan kalau diukur pada berlain-lain sangkutan.
Persoalan baru yang timbul ialah: Menurut Undang manakah “penjelmaan
nilainya sesuatu” nilai benda dan tempo itu berlaku kalau pengukuran
dipindahkan dari satu sangutan pada sangkutan yang lain yang gerakannya
sebentuk dengan yang pertama (Gleich forniger tranzlations bewegung).
Pada formula manakah bisa didapati ke-Esaan dari perbedaan itu? Ke-Esaan
itu, penjelmaan itu berlaku menurut formula Laurentz yang termasyhur:<br />
x – vI<br />
<img alt="2" height="3" src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image002_0000.gif" width="62" /> x ‘ = <br />
Vl - <u>v ²</u><br />
c ²<br />
y ‘ = y<br />
vx<br />
<img alt="2" height="2" src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image003_0000.gif" width="26" />z – t - <br />
c ² <br />
<img alt="2" height="2" src="http://www.marxists.org/indonesia/archive/malaka/Madilog/Bab7_clip_image004_0000.gif" width="98" /> z’ = <br />
Vl - <u>v ²</u><br />
c ²<br />
Pada
formula Matematika diatas ini kejadian Fisika mendapat kecocokan.
Menurut formula diataslah penjelmaannya nilai,benda dan tempo berlaku,
kalau peralaman dipindahkan dari sangkutan K ke K’, yang bergerak
sebentuk dengan K. semua perbedaan hasil perhitungan, pada
bermacam-macam sangkutan, hilang lenyap, kalau dimasukkan pada formula
Laurentz ini. Seolah-olah perbedaan semua sungai hilangs esudah bermuara
dilatuan. Pada formula Galilei-Newton undangnya Elektro-Dinamik, yang
mengandaikan tetap cepatnya cahaya berpancar, menerita perubahan,
kegagalan. Tetapi para formula Laurentz diatas Undangnya cahaya itu
berpencar mendapat kecocokan. Formlanya Maxwell-Hertz tiada cocok dengan
formulanya Galilei-Newton, formula itu cocok dengan formula Laurentz.
Jadi relative menurut pengeritan lama (Galilei-Newton) ialah berhubungan
dengan satu sangkutan tetap berhenti. Relative menurut pengertian baru
(Minkofsky, Laurentz), ialah bersangkutan dengan “sembarang” sangkutan:
sangkut-menyangkutnya masing-masing sangkutan, yakni, tak adanya
sangkutan yang tak bersangkutan.<br />
<br />
Syahdan Albert Einsten
juga bersangkutan pada Minkofsky-Laurentz dan ini pada Mawell-Hertz
tadi. Teori Enistein itu berdiri atas 3 tiang yang kita kenal juga pada
tulisan terakhir ini. <br />
<ul>
<li>Cepat cahaya itu berpancar, pada sembarang sangkutan yang salah
satunya bergerak sebentuk terhadap yang lain, adalah tetap (constant).
Dia (ketetapan) itu tiada memperdulikan gerakan sumbernya cahaya itu
ataupun geraknya sipemandang. </li>
<li>Pendirian si pemandang, berhubung rapat sekali dengan hasil asli
pemandangannya. Hasil yang diperoleh, kaau sesatu kejadian itu juga
dipandang dari berlainan sangkutan ynag bergerak, berlain-lain pula.
(Pada buku “Allgemeine Relativitat”), undang ini mendapat terjemahan
baru. Disini kecepatan cahaya itu bergantung pada kodrat besar
Gravitations potential. Jadi kecepatan cahaya itupun relative
bersangkutan pula. </li>
<li>Juga pemeriksaan yang berhubungan dengan ilmu cahaya dan penglihatan
(opties), tiada membuktikan adanya sangkutan yang tetap berhenti. Ini
berarti bahwa tiadalah ada satu sangkutan pun yang berhak lebih dari
yang lain, yang juga bergerak berbentuk atau (gleichmassig und
gradlinig) dengan yang bermula. </li>
</ul>
Jadi menurut kurung tiga derajat ini, semua hukum alam (tidak
saja undang mekanika) boleh mengambil sembarang sangkutan buat
sipemandangnya. Diantara 2 sangkutan bergerak sebentuk terhadap yang
lain tak ada berhak “lebih”. Ketiga simpulan ini dikutip dari Der Grosse
Brockhaus. Dmeikianlah ringkasnya menurut pemandangan saya dibelakan
pertentangan antara Fizeau, sebagai pokok perkara, dan Michelson sebagai
kebatalan, kita berjumpa dengan Galilei-Newton sebagai thesis dan
Maxwell-Hertz sebagai anti-thesis. Pertentangan itu diperdamiakan oleh
pembatalan kebatalan Minkofsky, Laurentz yang berpuncak pada Einstein.<br />
<br />
Disini
ketetapan pancarnya cahaya pada satu kutup menurut “Spezielle” bukan
“Allgemeine Relativitats Theorie” dan ke “tak” tetapnya sangkutan,
bergeraknya sangkutan dan berubahnya ukuran benda dan tempo pada lain
kutub mengadakan “setimbang” seperti “proton dengan elektron”, K yang
sudah kita kenal. Seperti setimbangnya “ketetapan pancar cahaya” dan
“ke-tak-tetapan sangkutan” tempo bertubuh pada sesuatu kejadian alam.<br />
<br />
Tetapi
janganlah pula dianggap, bahwa formula Galile-Newton itu sama sekali
asing dari formulanya Laurentz umpamanya. Ahli ulung seperti
Galilei-Newton yang bertachta diatas singgasana Ilmu, berpuluhan ratusan
tahun dengan taida mendapat bantahan berarti, tentulah tiada bisa sesat
sama sekali. Sekarang formula Galilei-Newton boleh dianggap hal
terkecualinya formula Laurentz.<br />
<br />
Kalau V diandaikan
begitu kecil kalau dibandingkan dengan cepatnya cahaya V, C dan V2/C2nya
formula Laurentz: praktisnya berarti = O (cocok dengan pemandangan
Engels terhadap sejarah), maka teori Galilei-Newton juga dianggap mesti
sebagai “postive result”, hsil yang pasti. Tadi saya katakan, saya
beruntung mendapatkan buku tentang Relativietitnya Einstein. Buku itu
melaksanakan undang Dialektika pula, walaupun Dialektika Idealistic.
Sekarang, sesudah mendapat pengalaman pahit, saya mesti ubah persangkaan
saya itu. Sekarang saya rasakan peluh payah saya mencari “bahan” buat
teori yang bukan makanan otak biasa atau otak yang sudah mendapat
latihan luar biasa pun, ialah teori Relativiteitnya Einstein. Seperti
sudah saya bilang banyak pengarang tentang teori itu, yang mengaku tiada
sanggup mendefinisikan teorirelativity itu. Apalagi saya bukan ahli,
dengan tergopoh-gopoh buat tulisan tersambil pula mesti menimbang
bahannya teori Einstein dari bangunan seseorang yang berpandangan
idealistis. Bahan yang saya cari, korek dari bangunannya Cassirer itu,
sudah ditaruh, diketam dan disusun menjadi gudang menurut pemandangan
seorang tukang yang idealistis. Sering bahan itu tak dikenal lagi! Dari
bahan itu saya mesti bikin bangunan yang pendek dan teratur atau
sistematis dan mudah dimengerti pula. Pembaca janganlah gusar kalau ada
yang kurang. Melainkan harus bertambah giat buat mempelajari dari sumber
asli atau sumber turunan yang diakui. Tetapi tiadalah susah menantang
pahamnya penulis tadi tentang filsafatnya teori relativity itu. Dan
inilah pokok maksudnya tulisan ini tiadalah perlu dan tak pada tempatnya
seluruh langkahnya diikuti. Cukuplah kalau beberapa langkah saja kita
ikuti dan selidiki seluruh silat dan pencaknya cocok dengan beberapa
langkah yang akan saya kemukakan disini, lagi pula langkah yang akan
kita selidiki itu cocok pula dengan silat dan pencak para ahli filsafat
idealistis sejawatnya.<br />
<br />
Kata Cassirer:<br />
……………….. pemandangan “teori pikiran” (Erkenntnis Theoritisch!). <br />
1. Dimasa itu dimana-mana membawa kita pada paham, bahwa yang oleh
bermacam-macam itu dinamai “benda” (Gegenstand) bukanlah barang yang
selamanya tetap sendirinya, melainkan pada tiap-tiap tempat lebih dahulu
ditentukan oleh “pikiran” (terjemahan bebas halaman 13).<br />
<br />
Madilog: <br />
Pemandangan Madilog dimana-mana membawa kita kepaham, bahwa benda
itu tetap, pikiran manusia yang menterjemahkan benda itu yang
menghampiri paham yang sebenarnya tentang benda yang tetap pasti tadi
selangkah demi selangkah dalam sejarah pikiran yang masih pendek ini.<br />
<br />
Kata Cassirer: <br />
“…………….. juga pengukuruan yang paling mudah (dengan Meter. K.G, jm
dsb) mesti berdasar pada andaian teori yang tentu, pada dasar
(principien) persangkaan (hypothesen) atau bukti nyata (axioma), yang
tiada diperoleh dari dunia yang boleh diperalamkan, melainkan andaian
pikiran (postulate) yang mesti dibawa kepada dunia” (hal 4).<br />
<br />
Madilog: <br />
Pada pemulaan sejarah manusia, ukuran seperti hasta, jengka, tengah
hari, setahun jagung dsb itu langsung mendapatkan undangnya sendiri,
dari badan dan jiwanya ilmu itu sendiri, undang ini merupakan dasar
(principien), persangkaan (hypothesis) atau bukti nyata (axioma). Pada
tingkat ini mulai perlantunan terjadi. Manusia mulai membentuk ukuran
bermula dalam kepalanya, beurpa dasar persangkaan dan bukti nyata yang
baru. Tetapi bagaimana juga semua bentuk pikiran itu mesti cocok dengan
benda-yang-nyata. Semua principien, hypothesis dan axioma mesti dilempar
pelantingan, kalau tak mendapatkan dasar pada peralaman.<br />
<br />
Kata Cassirer: <br />
Bukanlah dasar dan jam dan ukuran benda, melainkan dasar dan andaian
pikiran yang sebetulnya dan pada titik terakhirnya yang jadi perkakas
pengukur (Hal 20).<br />
<br />
Madilog: <br />
Bukanlah dasar dan andaian pikiran “ansich” sendirinya yang
sebetulnya dan pada titik terakhir yang jadi perkakas pengukur.
Melainkan dasar dan andaian pikiran yang bisa disyahkan oleh peralaman
dan alam.<br />
<br />
Kata Cassiner: <br />
“Teori relativity mengajarkan kepada kita bahwa buat sampai
kekejadian alam yang sebenarnya dan tunggal, maka nilainya ruang dan
tempo yang kita peroleh dan dengan pengukuran pada satu sangkutan,
tiadalah bisa dari mana perhitungan itu dijalankan”. (Lihat 3 hal 28).<br />
<br />
Madilog: <br />
Menurut teori relativity lama ialah pahamnya Galilei-Newton, maka
nilanya pengukuran yang didapat pada satu sangkutan dianggap hasil yang
tunggal dan umum-sahnya, akrena pada masa Galilei-Newton, sangkutan pada
matahari tetap dan (bintang tetap) itu dianggap tetap tunggal dan umum
sahnya. Tetapi menurut peralaman dan pengetahuan baru, maka matahari dan
bintang yang dianggap tetap itu sendiri, tetap bergerak. Demikianlah
pula sangkutan pada Matahari yang selamanya dianggap tetap, tunggal dan
sah itu, sendirinya takluk pada pergerakan.<br />
Sekarang sembarang sangkutan metdisangkutkan pada sangkutan lain. Jadi teori sangkutan tetap, bertukar menjadi teori sangkutan bergerak. Pikiran zaman baru berhubungan dengan masyarakat baru menciptakan teori itu bermula dalam kepala manusi, tetapi ciptaan itu memang bayangan keadaan alam yang sebenarnya dan mesti disahkan oleh alam dan peralaman.<br />
<br />
Kata Cassirer: <br />
“Sekarang kita akui, dimana “ketetapan” (Konstanten) yang sebetulnya
dan terakhir, dimana letaknya sumbu (angelpunkte) berputarnya semua
kejadian. Dia itu bukannya benda yang ada, yang sebagai sangkutan yang
terpilih diantara yang lain-lainnya, seperti sangkutan matahari buat
Copernicus dan bintang tenang tetap buat Galilei-Newton (hal 117).<br />
<br />
Madilog: <br />
Sekarang kita akui dimana “ketetapan” (Konstanten) yang sebetulnya
dan terakhir, dimana letaknya sumbu berputarnya semua kejadian alam. Dia
itu “tetap” benda sebagai sangkutan, tetapi bukan sangkutan yang
terpilih, melainkan sembarang sangkutan, karena tiap-tiap sangkutan itu
berada dalam pergerakan.<br />
<br />
Kata Cassirer: <br />
“Yang sebetulnya tak berubah itu, tak pernah sesuatu benda,
melainkan Cuma perhubungan dasar dan sangkutan yang berseluk-beluk
(funktionale anhangigkeiten) yang dalam Matematika dan Physika kita
ciptakan dengan formula.”<br />
<br />
Madilog: <br />
Perhubungan dasar dan sangkutan yang berseluk-beluk yang dalam
matematika dan Fisika kita ciptakan dengan formula, yang olah Idealis
dianggap sebetulnya “tak berubah” itu, ialah gambaran perhubungan serta
seluk-beluknya benda dalam gerakannya yang tak putusnya itu, pada
tingkat pengetahuan manusia yang terakhir ini.<br />
<br />
Kata Cassirer: <br />
Atom itu diandaikan oleh Demokrit (dalam pikirannya) sebagai benda
alam yang tetap dan terkecil, lama sebelum pikiran mendapatkan jalan
buat membuktikannya. Sebenarnya pembuktian itu, dalam arti yang pasti
baru pada pemrulaan Kimia modern dijalankan, sebagai penglaksanaan hukum
“multiple Proposition”. (Undang Dalton, yang sudha kita kemukakan pada
permulaan buku ini).<br />
<br />
Madilog: <br />
Memang Demokrit, ialah seorang madilogis yang paling sederhana
tetapi paling jitu, diempat penjuru alam, pada zaman hidupnya, malah
dimasa lk 2500 tahun sesudahnya. Karena tanggapan tepatcaranya Demokrit
berpikir, maka dia bisa menyelami Atom, ialah benda terkecil itu lk 2500
tahun sebelumnya benda terkecil tadi disaksikan dengan teropong.<br />
<br />
Bukanlah satu atau dua perkara lain saja yang berhubungan rapat
dengan Relativitynya Einstein dalam buku “Zur Einsteinschen” …… itu,
yang bisa ktia ambil contoh, buat diuji dengan batu ujian filsafat.
Perkara “ruang dan benda”, perkara “benda dan kodrat”, perkara “kodrat
berat dan cepat bertambah”, perkara “Matematika Euclid ………..” Semuanya
menarik hati, penting buat kecerdasan, dan tiada susah memahamkan dan
menguraikannya.<br />
<br />
Tetapi apa boleh buat, buku ini sudah
terlalu lebih panjang dari yang dimaksud bermula. Lagi pula dengan dan
nyanyinya Caassirer tehradpa persoalan semua perkara diatas sama seja.
Seprti pada contoh diatas, ialah tentang teori Relativity, Cassirer,
seperti kawannya yang lain-lain memajukan pikiran sebagai asal pembentuk
semua axioma, postulate, hypothesis dan teori itu, demikianlah dalam
semua pula Cassirer lupa menantang lawannya, ahli filsafat, materialis,
yang disindir, dicemohkan dengan perkataan filsafat berdasarkan
“kenyataan keanak-anakan” (naif dinglichen) “benda keanak-anakan” (naif
sinnlichen).<br />
<br />
Teori Relativity membatalkan dasarnya
Geometry Euclid, yakni ukuran tetap, tongkat yang tetap panjangnya pada
semua tempat dan tempo serta membenarkan “sangkutannya” ahli Matematika
Gausz yang berdasarkan garis melengkung.<br />
<br />
Formula Gausz
maka linien-elements (garis unsur) menurut Konitunya Euclid menjadi hal
terkhurus. Semasa kejadian itu menurut Cassirer ialah berbentuk otak,
bikinan pikiran. Bukanlah bayangan (abbild) kejadian alam dalam otak
manusia. Filsafaat yang begini, menurut Cassirer keanak-anakan, naif.<br />
<br />
Fisika
menurut teori Relativity juga membuktikan kebenarannya keadaan didalam
ruang kalau kita bersandar pada 4 dimensinya Non-Euclid. Begitu juga
jumlah 3 sudut dalam segitiga itu menurut Geometry Non Euclid tidak
180º. Semuanya ini menurut Cassirer bukan hasilnya bayangan benda atau
kejadian alam dalam otak manusia, melainkan pikiran semata-mata.<br />
<br />
Cassirer
bersibodh saja atau melupakan bahwa axioma, hypothesis atau teori itu
pada satu tingkat kemjuan kebudayaan, mesti bersandarkan pada alam dan
peralaman.<br />
<br />
Tidak saja tongkat yang bergerak itu
menderta kependekan menurut formula laurentz, mesti cocok dengan alam
dan peralaman, tetapi perintis Non Euclid yang pertamapun mencoba
menguji Teori ke Praktek.<br />
<br />
Labatschefsky menguji
kebenaran “ruang” menurut paham Non Euclid itu. Dia ambil segi-tiga E,
E, S. sebagai lantai E, E, dari segi-tiga tadi dia pakai garis tengah
(diamterinya) lingkaran yang diedari oleh bumi dikeliling matahari dalam
setahun (Erdsahn). Puncak segi-tiga tadi ialah bintang Sirius.<br />
<br />
Peralaman
Labatschefsky membenarkan ruang yang beralasan Non Euclid. Tetapi kalau
lingkungan itu diandaikan Oº, maka dasar Euclid juga berlaku. Jadi
dasar Euclid menjadi hal terkhusus.<br />
<br />
Jadi dasarnya
Matematika Non Euclid itu tiadalah timbul semata-mata dalam otaknya
seseorang pemikir belaka dengan tiada memperdulikan riwayatnya Science
sama sekali. Kemudian tidak pula dasar, yang berupa axioma, hypothesis
dan postulate itu, diambil begitu mentah-mentah saja oleh para ahli
lain. Melainkan diuji lebih dahlu dengan alam dan peralaman. Baru kalau
cocok dengan alam dan peralaman, disyahkan ……….. buat sementara waktu.
Apabila besok atau lusa didapati dasar baru, yang cocok dengan alam dan
peralaman pula dan lebih jitu dari yang sudah-sudah, maka dasar baru
inilah pula yang diaku buat sementara waktu lagi. Dsar yang penghabisan,
ungugl, tunggal dan tetap tak ada dalam Dunia dan Masyarakat yang tetap
bergerak ini. Yang tetap tak berubah itu ialah ketetapan berubah. Cuma
otak beku dari satu Masyarakat beku yang bisa mengakui ketetapannya “tak
berubah” itu. Dan Pengakuan tetap tak berubah itu memangnya menandakan
kebekuan sesuatu Masyarakat itu pula.<br />
<br />
Einstein sendiri
yang menurut Cassirer sendiri membaca copy bukunya Cassirer itu
“rupanya” bisa diperdayakan. “Rupanya” Einstein membenarkan
pendiriannya idealis Cassirer itu. Walaupun dalam Physika Einstein
berpendirian materialis, tetapi dalam filsafat rupanya berpendirian
filsafat resmi, ialah filsafat borjuis. Bukan Einstein saja yang
bersikap begitu.<br />
<br />
Dicatat oleh Cassirer beberapa
kalimatnya Einstein yang penting berbunyi: “Sesuatu pengertian itu nyata
(existiert) kalau ia memberi kesempatan buat dibuktikan”.<br />
<br />
“Tiap-tiap
penerangan (paham tentang kejadian alam baru cocok dengan teori
pikiran, apabila dalam penerangan tadi tak ada yang lain masuk
kedalamnya, meliankan segala perkara yang nyata” (Beobachtbare
Elementen).<br />
<br />
Diatas saya tulisakan, bahwa Einstein
“rupanya” membenarkan filsafatnya Cassirer yang beralasan idealistis
itu. Saya belum pernah membaca filsafatnya Einstein sendiir. Tetapi
akibatnya dua kalimat yang diatas saja dengan tepat dan langsung membawa
Einstein kebarisan materialis. Menurut kedua kalimat diatas, maka paham
atau pengeritan yang nyata dan benar menurut Science itu, ialah paham
atau pengertian yang berdasarkan yang nyata, artinya yang bisa
dipancainderakan. Ini cocok dengan Madilog.<br />
<br />
Bagaimana
juga paham Einstein yang disimpannya dalam otaknya itu, seperti
Scientist lain dalam masyarakat Borjuis dia mesti menganggap paham
filsafat dan agama resmi (opisil). Einstein juga menerima upah kerjanya
dair pemerintah Jerman, ialah pemerintah Rakyat Kristen. Paham Einstein
yang sebebarnya yang terpendam dalam otaknya itu boleh jadi muncul
keluar, ia mesti muncul keluar, kalau seandainya Einstein bekerja dalam
Masyarakat Russia Komunis. Disini tidak saja ia tak pelru takut
membiarkan pahamnya, kalau materialistis itu keluar dari batas giginya.
Malah hal ini akan mendapatkan penghargaan dan kehormatan besar dari
pemerintah disana. Materilis atau tidak, kebangsaan Einstein menjatuhkan
dia dari singgasana pengetahuan, dan melemparkan dia keluar Negara
Jerman yang lama dan banyak menerima jasanya sebagai ahli Fisika dan
Matematika.<br />
<br />
Scientist Dunia pernah dengan resmi mengaku
keulungan Einstein. Pada Teori Relativitynyalah boleh dibilang Science
Zaman sekarang berpuncak.<br />
<br />
Syahdan maka kalau kita kaji
dalam semua “caranya” ilmu ini berjalan, maka kita berjumpakan banyak
persamaan dengan caranya Logika dan Dialektika yang berdasarkan
Materialistis dengan Madilog.<br />
<br />
Kita cantumkan buat
penghabisan artinya Madilog, ialah “cara berpikir yang berdasarkan
Materialisme Dialektika dan Logika, buat mencari akibat yang beridri
atas bukti yang cukup banyaknya dan cukup diperalamnkan dan diperamati”.
Begitu saya tulis pada kira-kira pertengahan buku ini (hal ….) ialah
seblum saya mendapatkan dua kalimat Einstein diatas yang dicatat oleh
Cassirer tadi.<br />
<br />
Kalau diingat pula bahwa buat Dialektika
A itu boleh Non A, bukan lagi seperti dalam Logika A itu tetap A, kalau
kita peringatkan pula Undang Dialektika itu berlaku dalam keadaan yang
mengandung 1. tempo, 2. pertentangan, 3. gerakan, 4. perkara seluk beluk
dan akhirnya kalau kita jumpai dalam teori Relativity itu berkali-kali
hampir dalam semua hal berlaku A itu boleh Non A, ya itu boleh tidak,
sangkutan ini boelh, sangkutan itu boleh, sembarang sangkutan, akrena
semua sangkutan itu bergerak, dsb ….. pendeknya kalau Madilog kita
bandingkan dengan Teori Relativity itu, maka boleh kita simpulkan:<br />
<br />
- Dasar Teori Relativity, bahwa semua sangkutan itu bergerak adlaah cocok dengan Madilog. <br />
- Pergerakan semua sangkutan itu pada penghabisan kaji, tiadalah
terdapat pada pikiran manusia, seperti kata Cassirer & Co, tetapi
pada benda di Alam Raya, dimana semua benda takluk pada gerakan. <br />
Boleh dikatakan selalu Cassirer bersandar pada ahli Filsafat
Kant. Seperti sudah kita bilang, Kant, tidak terus lalu (konsekuwen)
seperti Hume. Kant berhenti setengah jalan, selslu terganggu oleh
rintangan benda ia, pikiran ia “wenn und aber” kalau dan tetapi.
Filsafatnya Kant bukanlah filsafat buat bertarung. Begitu juga Cassirer,
berhenti ditengah-tengah jalan.<br />
<br />
Yang ditentangnya
rupanya filsafat Materialisme lama, yang mekanis, seperti didaerah L
Mettoi dsb. Cassirer tak pernah mengemukakan paham materialis yang
dialektis, seperti Marx-Engels & Co. buat materialis lama memang tak
ada perlantunan. Semua pikiran itu ialha gambaran dari yang nyata, dari
benda. Tak pernah pikiran tadi melantun dan membentuk kebendaan.
Materialisme mentah itulah yangdikatakan bersifat keanak-anakan oleh
Cassirer. Dalam hal menentang materialisme mentah itu Cassirer bersifat
mentah pula: Ia pulangkan semua pada otak sebagai sumber dari segala
dasar pikrian dan peralaman.<br />
<br />
Tetapi kalau dengan
langsung dia bertanyakan, manakah yang dahulu dan mana yang kemudian,
pikiran itu ataukah benda dan kejadian (alam), maka seperti gurunya Kant
dia juga memakai “wenn und aber”, aklau dan tetapi. Kata Cassirer
pikiran dan benda semacam itu menjadi, “komplex” sulit. Tak ada yang
bisa menjawab dengan pasti ya atau tidak.<br />
<br />
Jawabnya Cuma
satu moment,s atu saat saja, seperti A itu boleh juga tidak A. Buat
ahli Fisika seperti Newton (terusannya Cassirer) tempat dan tempo itu
ialah barang yang nyata yang bisa diperalamkan. Tetapi buat ahli
filsafat seperti Bergson semuanya itu ialah barang impian (fiction) dan
buah pikiran semata-mata (abstraktion). Buat Cassirer baikpun benda
nyatanya Newton, ataupun buah pikirannya Bergson itu, Cumamoment, Cuma
saat, yang mengalir yang tak bisa ditentukan mana yang dulu mana yang
kemudian, mana yang betul, mana yang salah.<br />
<br />
Disini
Cassirer berlaku seperti Dialektis! Tetapi malangnya Cassirer, dia tiada
bersandar atas benda dan sejarah. Pertanyaan mana yang dahulu dan mana
yang kemudian, pikiran manusiakah atau benda dan kejadian alamkah, ialah
persoalan yang pasti yang bisa pula dijawab dengan pasti. Disini ya ini
Cuma berarti ya, dan tidak itu berarti tidak. Disini A itu bukan Non A,
karena persoalannya adalah pasti.<br />
<br />
Science sudah
menentukan hampir pasti, bahwa sejarah bumi kita ini saja ada lk 3000 á
4.000.000.000 tahun lamanya. Sejarah manusia dengan otak sebagai sarang
pikirannya Cuma lk 500 atau 600 tahun.<br />
<br />
Dengan pasti
bisa ditanya dengan pasti pula oleh dijawab oleh kanak-kanak pun:
“Manakah yang dahulu dan manakah yang kemudian pikiran atau kejadian
Alam”. “Manakah yang dahulu teori Copernicus (hidup pada tahun 1473 –
1543) atau Alam Raya?<br />
<br />
Disini Cassirer tak bisa lari
bersembunyi dibelakang “wenn und aber”, ataupun Dialektika impian, ialha
Dialektika Idealistis ………..<br />
sukacitahttp://www.blogger.com/profile/08698858194572222916noreply@blogger.com1