Moyang PKS
4
comments
Berikut ini merupakan terjemahan salah satu bab dari buku Terrorism Illuminati oleh David Livingstone. Saya tidak katakan bahwa ini seratus persen benar. Tetapi cukup menarik untuk dibagi dan didiskusikan. Terjemahan ini saya ambil dari akhirzaman.info. Walau judul babnya “The Salafi”, namun sebenarnya Jamaluddin Al-Afghani lebih cenderung kepada Mu’tazilah.
![]() |
Jamaluddin al Afghani
|
Pada awal tahun 1800-an, sebuah kelompok misionaris yang ditunjuk oleh gabungan gerakan Universitas Oxford, Gereja Anglikan dan Kings College of London University, yang berada di bawah Scottish Rite Freemasonry, sebagai bagian dari persekongkolan untuk membantu mengembangkan pembentukkan okult persaudaraan di dunia Islam, yang berdedikasi kepada penggunaan terorisme atas nama Illuminati di kota London [ 1 ]
Pimpinan promotor the Oxford Movement
adalah Perdana Menteri Benjamin Disraeli, Lord Palmerston dari the
Palladian Rite, dan Edward Bullwer-Lytton, pimpinan dari sebuah cabang
aliran Rosicrucian yang dikembangkan dari the Asiatic Brethren. The
Oxford Movement juga didukung oleh Jesuit. Juga terlibat keluarga
Kerajaan Inggris, dan banyak didukung oleh Jesuit. Juga terlibat
keluarga Kerajaan Inggris, dan banyak tokoh kantor perdana menteri serta
para pembantunya. Lytton, pimpinan dari sebuah cabang aliran
Rosicrucian yang dikembangkan dari the Asiatic Brethren. The Oxford
Movement juga didukung oleh Jesuit. Juga terlibat keluarga Kerajaan
Inggris, dan banyak tokoh kantor perdana menteri serta para pembantunya.
Benjamin Disraeli adalah seorang Grand
Master Freemasonry, juga Knight of the Order of the Garter. Adalah di
dalam bukunya Coningsby ia mengakui, melalui seorang karakter bernama
Sidonia, untuk memerankan temannya Lionel de Rothschild, bahwa , “dunia
diperintah oleh orang-orang yang sangat berbeda dari apa yang
dibayangkan oleh mereka yang bukan berada di belakang layar”. Sebagai
pengaruh dari perkumpulan-perkumpulan rahasia, Disraeli juga berkata
dalam sebuah debat Parlemen sbb:
Adalah sia-sia untuk menyangkal …
sebagian besar Eropa – keseluruhan Italia dan Perancis, dan sebagian
besar Jerman, tidak perlu menyebutlan negara-negara lain – adalah
tertutup dengan sebuah jaringan dari perkumpulan rahasia, seperti
permukaan bumi yang sekarang tertutup dengan jala-jalan kereta api. Dan
apakah tujuan mereka?. Mereka tidak berusaha menyembunyikan dirinya.
Mereka tidak menghendaki pemerintahan yang konstitusional. Mereka tidak
menginginkan melakukan perbaikan lembaga, mereka juga tidak mau dewan
provinsi maupun catatan hasil suara ; mereka hanya ingin mengakhiri
gereja kristen. … [ 2 ]
![]() |
Benjamin Disraeli
|
Bulwer-Lytton adalah the Grand Patron of
the Societas Rosicruciana di Anglia (SRIA), didirikan pada tahun 1865
oleh Robert Wentworth Little, dan berdasarkan atas the Asiatic Brethren.
Banyak anggota the Asiatic Brethren., atau Fratres Lucis, menjadi
anggota sebuah loji Masonik Jerman yang disebut L’Aurore Naissante, atau
“the Nascent Dawn”, didirikan di Frankfurt-on-Main pada tahun 1807. Di
loji inilah dimana Lord Bulwer Lytton diinisiasi. [ 3 ] Bulwer-Lytton,
yang menjabat senagai kepala Britain’s Colonial Office dan India Office,
juga anggota penganut the cult of Isis and Osiris. Dia menulis the Last
Days of Pompeii, dan The Coming Race, atau Zanoni, dimana dia membentuk
yayasan untuk kemudian diusulkan untuk rasist Nazi. Dia menjadi pendiri
the Pre-Raphaelite Brotherhood of John Ruskin, the Metaphysical Society
of Bertrand Russell, dan perkumpulan okult seperti the Golden Dawn of
Aldous Huxley, dan the Theosophical Society of Madame Blavatsky.
Di Mesir, gerakan Oxford memusatkan
perhatiannya dalam membentuk sebuah “reformasi” gerakan Islam, dikenal
sebagai Salafi, untuk mengabdi kepada Illuminati dalam rangka
memproteksi kepentingan mereka yang semakin meningkat di Terusan Suez,
yang kemudian akan menjadi penting untuk pengapalan minyak ke Eropa dan
ke seluruh dunia. Pada tahun 1856, Ferdinand de Lesseps memperoleh
konsesi dari Said Pasha, seorang raja muda Mesir, yang memberikan
kewenangan mendirikan sebuah perusahaan untuk tujuan pembangunan sebuah
terusan terbuka untuk kapal laut seluruh bangsa di dunia. Terusan
tersebut mempunyai dampak kuat yang menimbulkan perubahan terhadap
perdagangan dunia, memainkan perang penting dalam meningkatkan penetrasi
Eropa dan kolonisasi Afrika.
Pada tahun 1875, hutang pengganti Said
Pasha, Ismail Pasha meningkat, memaksanya menjual saham Terusan kepada
Inggris. Dengan demikian, pemerintah Inggris, di bawah Benyamin
Disraeli, dibiayai oleh temannya, Lionel Rothschild, mencapai hampir
setengah keseluruhan jumlah saham dalam Perusahaan Terusan Suez, dan
meskipun bukan merupakan kepentingan terbesar, hanya sebagai tujuan
praktis untuk mengontrol kepentingannya. Sebuah komisi penyelidikan
terhadap kelemahan keuangan Ismail pada tahun 1878, dipimpin oleh Evelyn
Baring, First Earl of Cromer, dan yang lainnya, telah memaksa raja muda
untuk menyerahkan tanah milik bangsanya, untuk tetap berada di bawah
pengawasan Inggris dan Perancis, dan menerima posisi berdaulat sesuai
dengan UUD. Orang-orang Mesir yang marah bersatu diseputar Ahmed Urabi,
sebuah kerusuhan yang akhirnya memberikan sebuah alasan kepada Inggris
untuk bergerak dalam rangka “melindungi” Terusan Suez, diikuti oleh
invasi resmi dan pendudukan yang menjadikan Mesir sebuah koloni
Agen provokator kerusuhan melawan Ismail
diorganisir oleh gerakan Jamal ud Din al Afghani, pendiri apa yang
disebut gerakan “pembaharuan” Salafi dalam Islam. Melalui seorang
Afghani inilah misi Inggris bertindak, namun tidak hanya menggulingkan
pemerintahan Mesir, tetapi juga menyebarkan pengaruh okult di seluruh
wilayah Timur Tengah.
![]() |
Edward G. Brown berpakaian
seperti orang Persia
|
Selama 40 tahun karirnya sebagai seorang
agen intelijen Inggris, Jamal ud al Afghani dibimbing oleh dua orang
Inggris yang memahami soal-soal Islam dan spesialis cult, yaitu Wilfred
Scawen Blunt dan Edward G. Browne. [ 4 ] E. G. Browne adalah seorang
Orientalis terkemuka Inggris abad ke-19, dan anggoata diantara para anak
didiknya – protégés – di Universitas Cambridge, departemen Orientalis,
Harry “Abdullah” St. John B. Philby, seorang spesialis intelijen Inggris
di belakang gerakan Wahhabi. Wilfred S. Blunt, anggota lainnya dari the
British Orientalist school, diberikan tanggungjawab oleh the Scottish
Rite Masons untuk mengorganisir loji-loji di Persia dan di Timur Tengah.
Al Afghani merupakan agen utama [ 5 ]
Sedikit sekali diketahui mengenai
asal-usul Jamal ud Din al Afghani. Walaupun sebutan “Afghani”, dipakai
dibelakang namanya yang dengan mana ia dikenal, namun terdapat beberapa
laporan bahwa ia adalah seorang Yahudi.[ 6 ] Pada sisi lain, beberapa
sarjana percaya bahwa dia bukan seorang Afghan, akan tetapi seorang
Syi’ah Iran. Dan meskipun menyandang sebagai seorang pembaharu ortodoks
Islam, al Afghani juga bertindak sebagai juru dakwah kepercayaan Bahai,
proyek pertama dari the Oxford Movement, sebuah kepercayaan yang akan
menjadi jantung agenda satu agama dunia – one-world-religion –
Illuminati.
![]() |
Edward Scawen-Blunt
|
Pada tahun 1645, keluarga Afghani
mendaftarkan dia pada sebuah madrasah (sekolah Islam) di kota suci
Najaf, sekarang Iraq. Disana, Afghani diinisiasi menjadi anggota “the
mysteries” oleh pengikut Sheikh Ahmad Ahsai. Sheikh Zeyn ud Din Ahmad
Ahsai adalah pendiri the Shaikhi school. Setelah meninggal, Ahsai
digantikan oleh Seyyed Mohammad Rashti, yang memperkenalkan sebuah
gagasan “perfect Shiah – Shi’ah yang Sempurna, disebut Bab, artinya
“pintu gerbang”, yang akan datang. Pada tahun 1844, Mirza Mohammad Ali
mengklaim sebagai Bab yang dijanjikan, dan mendirikan Babiisme, diantara
para pengikutnya adalah Afghani, yang juga mempunyai hubungan keluarga
tertentu.. [ 7 ]
Salah seorang pengikut Bab, Mirza Hoseyn
Ali Nuri, mengumumkan bahwa dia adalah merupakan penjelmaan dari the
“One greater than Himself”, yang telah diprediksikan oleh Bab, dengan
diberikan gelar Baha Ullah, artinya dalam bahasa Arab “Kemuliaan Tuhan –
Glory of God”. Baha Ullah merupakan keturunan dari penguasa Mazandaran,
sebuah provinsi di sebelah utara Iran, berbatasan dengan Laut Kaspia di
utara. Mereka adalah dinasti Ismailiah, yang melakukan perkawinan
silamg dengan keturunan keluarga Bostanai, Exilarch (salah satu garis
keturunan para penguasa komunitas Yahudi di Babilonia kira-kira abd ke-2
sampai abad ke-11 M)pada abad ke-7 M. [ 8 ] Menunjuk kepada dirinya
sendiri, Baha Ullah menyatakan, “The Most Great Law is come – Hukum
Paling Agung sudah datang”, dan Kemolekan Masa Lalu memerintah di atas
singgasana Daud – and the Ancient Beauty ruleth upon the throne of
David. – Jadi izinkanlah Penaku berbicara mengenai sejarah abad masa
lalu – Thus hath My Pen spoken that which the histories of bygone ages
have related.”
![]() |
Bahaullah
|
Baha Ullah pendiri kepercayaan Bahai,
yang mencampurankan beberapa agama menjadi satu , yaitu dari Islam,
Kristen, Zoroaster dan Yahudi, namun mengklaim menggantikan semua agama
dalam “sebuah kepercayaan dunia”. Prinsip-prinsip dasar ajaran Bahai
adalah persatuan semua agama dan persatuan umat manusia. Bahai percaya
bahwa semua pendiri agama-agama besar dunia merupakan penjelmaan Tuhan
dan agen-agen rencana progresif tuhan untuk pendidikan ras manusia.
Karena itu menurut Bahai, meskipun terdapat perbedaan-perbedaan,
agama-agama besar dunia mengajarkan kebenaran yang serupa.
Meskipun demikian, kepercayaan Bahai
dengan cepat mereka tidak disukai di Persia karena ajarannya yang
ekstrim. Pada tahun 1852, seorang pemimpin Bahai ditahan karena usaha
pembunuhan Shah Persia, setelah gerakannya ditindas, dan banyak dari
para pengikutnya dibuang ke Baghdad dan Istambul. Sepanjang kurun waktu
ini, sebagaimana dilaporkan oleh Robert Dreyfuss, pimpinan Bahai tetap
memelihara hubungan dekat, baik dengan Scottish Rite Freemasonry dan
berbagai macam gerakan yang telah mulai menyebar di seluruh India,
Kekaisaran Ottoman, Rusia dan bahkan Afrika. [9]
Baha Ullah
Al Afghani ternyata berasal dari
Asadabad, sebuah kota di Persia, dekat dengan Hamadan, sebuah wilayah
pemukiman Ismaili. Seperti Ismaili sebelum Afghani, ia yakin bahwa agama
perlu untuk rakyat jelata, sambil mengamankan kebenaran atheisme untuk
elit. Menurut Nikki R. Keddie, dalam studinya mengenai Afghani, “Banyak
doktrin-doktrin esoterik Ismaili permulaan abad disajikan dengan mutu
interpretasi yang berbeda dari naskah-naskah yang sama, mengikat rakyat
jelata dan elit dalam sebuah rencana yang sama, jadi Jamal ud Din
mempraktekan pengajaran dengan tingkat berbeda yang dapat menyatukan
elit yang rasionalis dan mengikat rakyat jelata yang religious masuk ke
dalam gerakan politik yang sama.[ 10 ]
Beberapa orang dari mereka yang
menyaksikan Afghani mengajar dan menegaskan mengenai penyimpangannya
dari ajaran ortodoks. Di anatara mereka adalah Lutfi Juma,
menceriterakannya bahwa, “kepercyaannya bukan Islam yang benar meskipun
dia menyampaikan ajaran Islam, dan Saya tidak bisa menilai mengenai
kepercayaan para pengikutnya” Dan yang lainnya, Dr. Shibli Shumayyil,
seorang pengagum Afghani, menulis bahwa ketika ia mendengar Afghani
menulis sebuah tratise – buku yang membahas dengan mendalam – yang
menentang “pengikut-pengikut fahan materialis” ia memberikan komentar, ”
Saya terkagum-kagum, karena Saya tahu dia sebelumnya bukanlah seorang
yang religius. Adalah sulit bagi Saya setelah pengalaman secara pribadi
dengan dia untuk langsung memberikan penilaian mengenai apa yang Saya
dengar, dan mengenai dia setelah itu, tetapi Saya lebih cenderung
berpikir bahwa ia bukanlah seorang yang beriman” [ 11 ]
Disamping Afghani memperoleh banyak ilmu
filsafat Islam, terutama sekali mengenai Persia, termasuk Avicenna,
Nasir ud Din Tusi, dan yang lainnya, dan Sufisme. Bukti-bukti
menjelaskan bahwa dia menguasai karya-karya tersebut, tetapi juga ia
memperlihatkan tertarik kepada subyek-subyek okult, seperti
rahasia-rahasia alfabet, kombinasi huruf, alkemi (ilmu kimia abad
pertengahan) dan subyek-subyek Kabbalah lainnya. Juga Afghani
memperlihatkan ketertarikannya kepada ilmu mistik, dari jenis
Neoplatonic, sebuah tratise dua belas halaman mengenai Gnostikisme yang
dicatat dengan tulisan tangannya.
Banyak kontroversi terhadap kegiatan
Afghani selama periode tahun 1858-1865. Namun, menurut seorang
biografer, Salim al Anhuri, seorang penulis yang kemudian mengenalnya di
Mesir, yang pertama Afghani melakukan perjalanan di luar Iran adalah ke
India. Dia pernah tinggal di sana, ia melanjutkan, disitulah Afghani
memperoleh kecenderungan bid’ahnya. Dia mempelajari bidang agama yang
ada kaitannya, tukas Anhuri, menjurus kepada ateisme dan panteisme.
dengan His studies in religion, relates Anhuri, led into atheism and
pantheism. Pada dasarnya Afghani percaya kepada filsafat yang
berhubungan dengan Lurianic Kabbalah, mengenai evolusi alamiah dari alam
semesta, dimana kemajuan intelektual manusia merupakan bagiannya.
Sebagaimana dijelaskan Anhuri, Afghani percaya bahwa:
Manusia mulai dengan mengatakan bahwa
setelah mati ia akan dipindahkan ke dalam kehidupan abadi, dan bahwa
kayu atau batu yang akan membimbingnya kepada tempat tertinggi jika dia
memperlihatkan catatan untuk hal itu serta memperlihatkan ketaatan
terhadapnya, dan dari peribadatan seperti ini timbul pembebasan dari
kepahitan pikiran mengenai sebuah kematian tanpa adanya kehidupan
setelahnya. Dan nampak kepada Afghani bahwa api lebih kuat dan lebih
besar dalam manfaat dan kerugian, maka dia berbalik kepadanya. Kemudian
dia melihat bahwa awan lebih baik daripada api dan lebih kuat, maka dia
melekatkan dirinya dan menggantungkan diri kepada mereka. Hubungan dari
mata rantai ini, ditempa oleh dua alat khayal dan hawa nafsu
bersama-sama dengan insting dan sifat alami manusia, diteruskan untuk
meningkatkan sampai manusia memuncak dalam keadaan yang paling tinggi.
Hasil daripada hukum alam adalah reaksi yang membawa kepada pembuktian
bahwa semuanya yang di atas adalah pembicaraan tidak beralasan yang
bermula dari hawa nafsu, dan bahwa itu tidak mempunyai kebenaran dan
tidak ada definisi. [ 12 ]
Pada tahun 1866 Afghani muncul di
Qandahar, Afghanistan, kurang dari dua dekade setelah usaha Inggris
gagal, bekerjasama dengan Aga Khan. Dan menurut sebuah laporan, dari
seorang Afghanistan di dalam pemerintahan lokal Afghanistan, Afghani
adalah:
… benar-benar ahli dalam bidang sejarah
dan geografi, berbicara bahasa Arab dan Turki dengan fasih, berbicara
bahasa Persia seperti orang Iran. Nampaknya ia tidak mengikuti agama
tertentu. Cara hidupnya lebih menyerupai orang Eropa daripada seorang
Muslim. [ 13 ]
Pada akhir tahun 1866, Afghani menjadi
penasihat rahasia Azam, penguasa Afghanistan. Seorang asing bisa
menduduki posisi penting dengan cepat menjadi perhatian ceritera masa
kini. Beberapa sarjana berspekulasi bahwa Afghani, kemudian menyebut
dirinya sendiri “Istanbuli”, ia, atau dirinya adalah seorang agen Rusia
yang mampu mendapatkan dukungan uang dan politik untuk Azam dari Rusia
untuk melawan Inggris, yang menyebabkan kekuasaannya berakhir. Ketika
Azam menyerahkan singasananya kepada salah satu saingannya, Shir Ali,
dia mencurigai Afghani, dan mengusir dari wilayahnya dalam bulan
Nopember 1868.
Selama tinggal di Afghanistan, Afghani
tetap memelihara hubungannya dengan Bahai, Freemasonry Inggris, dan
beberapa Sufi yang berbasis di India, dimana ia juga bertemu dengan
Muslim Nizari. Menurut laporan intelijen Inggris waktu itu, , selama ia
melakukan perjalanan ke India, Afghani menggunakan nama Jamal ud Din
Effendi. Kemudian mengunjungi Aga Khan, pimpinan Ismaili. Disamping
sebagai seorang Syekh Sufi ordo Mawlavi, atau Mevlevi, yang sangat
terpengaruh mistik Iran dan puisi abad ke-13, Jalal ud Din ar Rumi juga
sebagai juru dakwah kepercayaan Bahai, yang konon dikirim langsung dalam
misi tersebut oleh Baha Ullah sendiri..
Salah satu laporan yang dicatat tahun
1891, dari seorang muslim India yang tidak disebutkan namanya, bertindak
sebagai seorang agen Inggris, yang berpura-pura menjadi pengikut Bahai
dalam rangka mengumpulkan informasi yang lebih banyak, menyatakan sbb:
Berikut ini adalah isi pernyataan yang
dibuat oleh seorang yang jelas mengetahui betul, seperti keadaan
sebenarnya atas kehadiran Saiyid Jamal-ud-din di India, yang digambarkan
oleh informan sebagai seorang Persia, namun ybs menyebut dirinya
sendiri sebagai seorang Turki dari Konstantinopel.
Di kota pantai Akka (Acre?) tinggal
seorang yang bernama Husen Ali, seorang Turki, yang menyebut dirinya
sebagai Baha-ullah Effendi alias Jamal Mubarik (the Bless Beauty). Orang
ini menyatakan bahwa semua agama adalah jelek, dan mengatakan bahwa dia
sendiri adalah Tuhan. Dia memurtadkan sejumlah orang memeluk agama
Bahai dan mengumpulkannya di Baghdad. Kira-kira empat tahun lalu mereka
memberontak melawan Shah, tetapi mereka ditindas dan secara
perlahan-lahan keluar dari Persia pindah ke Turki di Asia. Baha-ullah
sekarang berada dalam pengawasan di Akka, disebut “Az Maksud” [Ar Maqud,
sebuah istilah umum diantara penganut Bahai Iran untuk menyebut Tanah
Suci] oleh orang-orang murtad.. Agen-agen Balla-ullah pergi ke seluruh
dunia dan berusaha keras untuk meyakinkan semua orang bahwa mereka
sedang dikunjungi oleh utusan-utusan Tuhan., dan pengikutnya akan
menjadi penguasa-penguasa di muka bumi. Anak laki-laki Baha-ullah,
Muhammad Ali, berkunjung ke Bombay dalam rangka misi ini, dan kemudian
kembali ke Akka. Para agennya ditugaskan dimana-mana, Saiyid
Jamal-ud-din termasuk salah seorang dari agennya.
Dia datang ke Kailaspur dan tinggal
selama 10 hari bersama saya. Dia menceriterakan semua mengenai
Baha-ullah kepada saya dan misinya, dan mengusulkan untuk menunjuk saya
menjadi agennya, dan mengajak saya pergi ke Bombay untuk bertemu dengan
Muhammad Ali. Saya menyetujuinya untuk menjadi murid Baha-ullah dalam
rangka menemukan mengapa in order to discover mengapa Saiyid
Jamal-ud-din datang ke India. Saya setuju menjadi agennya untuk alasan
yang sama, dan dia sekarang sering menulis surat kepada saya. Saya tidak
menyimpan surat-suratnya, namun bisa di dapat bila diinginkan. Sekarang
dia berada di Farukhabad, dan Saya percaya bahwa dia sudah memurtadkan
sejumlah orang-orang yang kemudian mengikuti Bahai di India. Dia
mempunyai banyak uang dan memnelanjakannya dengan sesuak hatinya,
berpergian naik kereta api dengan kelas utama. Di Bombay ada seorang
bernama Agha Saiyid Mirza [Afnan], seorang pedagang dari Shiraz, yang
memberi dia uang yang banyak. [ 14 ]
… Pada tanggal 21 September 1891,
informan yang sama menulis surat langsung kepada Jenderal Supdt.,
Departmen T. dan D. [Pengawasan Umum, Departemen Thagi dan Dakaiti,
bertanggungjawab memonitor para penjahat dan pembuat kerusuhan - General
Superintendent, Thagi and Dakaiti Department, responsible for
monitoring criminals and trouble-makers], sebagai berikut: “Orang
bernama Saiyid Jamal-ud-din Shah bukan ‘Rumi,’ dia seorang yang berasal
dari Astrabad Mazinderan di Persia, dan namanya adalah Mirza Muhammad
Ali. Dia bukan pengikut ajaran Muhammad [Muslim] tetapi seorang “Babi,”
dan kantor pusatnya di Akka, Palestine. [ 15 ]
Kemudian Afghani muncul di Istanbul pada
tahun 1870, dibawa ke sana oleh Ali Pasha, seorang Freemason, dan Grand
Vizier selama lima kali semasa Sultan Abdul Majid dan Sultan Abdul Aziz
berkuasa. Afghani sangat tidak disukai oleh para alim ulama karena
pandangan-pandangan bid’ahnya, oleh karena itu Hasan Fahmi, seorang
sarjana terkemuka pada waktu itu, dan Syekh al-Islam dari Kekaisaran
Ottoman, menyampaikan sebuah Fatwa yang mengumumkan bahwa Afghani
seorang kafir, dan kemudian dia diusir dari Turki.
Pada tahun 1871 Afghani pergi ke Kairo,
disponsori oleh Perdana Menteri Mustafa Riad Pasha, yang pernah bertemu
dengan Afghan di Istanbul, dan menempatkannya dalam pekerjaan dengan
gaji yang besar, dan menunjuknya menduduki jabatan yang bergengsi di
Universitas Islam Al Azhar. Pada mulanya, Afghani tetap secara ketat
ortodoks, tetapi pada tahun 1878, dia pindah ke perkampungan Yahudi di
Kairo, dimana di sana ia mulai membuka organisasi politik. Kemudian
Afghani mengumumkan pembentukkan the Arab Masonic Society. Meskipun
kepada umum diketahui sebagai Islam ortodoks, para anggota lingkaran
dalam Afghani menunjukkan dengan jelas ketaatannya kepada Gnostisisme
Ismailia. Afghani menyebut kepada persaudaraan Masoniknya sebagai ikhwan
al saffa wa khullan al wafa, yang sengaja mereferensi kepada
persaudaraan Ismailia yang menggunakan nama yang sama pada abad-ke-10.[
16 ]
Dengan bantuan Riad Pasha dan Kedutaan
Besar Inggris, Afghani mereorganisasi the Scottish Rite dan Grand Orient
lodges of Freemasonry, dan mulai mengorganisir disekitar dia sebuah
jaringan terdiri dari beberapa negara Islam, terutama sekali Syria,
Turki, dan Persia. [ 17 ] Setelah beberapa tahun kemudian gerakan
Afghani memikat pengikutnya, dari kalangan penulis muda dan aktivis,
diantaranya adalah Mohammed Abduh, yang sudah menjadi pimpinan apa yang
sering dianggap sebagai gerakan “modernis” dalam Islam, dengan kata lain
dikenal sebagai Salafi, dan Sad Pasha Zaghlul, yang mengaku dirinya
seorang Freemason, serta pendiri Wafd, Partai Nasionalis Mesir. [ 18 ]
The Hermetic Brotherhood of Luxor
![]() |
Madame Helena Petrovna Blavatsky
|
Afghani mengakui sebagai seorang
representasi dari sebuah perkumpulan rahasia misterius Egyptian
quasi-Masonic, seperti yang diduga mewakili pengajaran peninggalan
Sabiin yang masih dipertahankan dari the Grand Lodge of the Ismailis of
Cairo, yang menjadi dikenal diantara pengilut okult Barat sebagai the
Hermetic Brotherhood of Luxor (H.B. of L.), juga ternyata juga yang
mulanya dipengaruhi dibelakang pembentukkan Samuel Honis’ Rite of
Mizraim.
Salah seorang teman Afghani yang paling
dekat adalah James Sanua. Sanua dilahirkan di Kairo dari keluarga yang
berhubungan erat dengan keluarga Yahudi Italia yang berasal dari Yahudi
Sephardic. Sanua dibesarkan sebagai Yahudi oleh ayahnya, yang lahir di
Italia, dan kemudian menjadi penasihat penting bagi keluarga kerajaan
Mesir. Sebagai tambahan sebagai seorang yang dibesarkan dilingkugan
keluarga Yahudi, dan menguasai delapan bahasa asing, Sanua begitu
menguasai dengan baik Qur’an dan adat-istiadat Islam yang mendapatkan
untuk dirinya gelar “sheikh”, sebuah faktor yang menjurus kepada
desas-desus mengenai kepindahan agamanya kepada Islam.
Semasa mudanya Sanua belajar di Italia,
disana ia berkenalan dengan gagasan Giuseppe Mazzini. Ketika ia kembali
ke Cairo, dia dengan sepenuh hati mengabdikan dirinya mengajarkan ajaran
Mazzini. Sanua juga bertanggungjawab atas pendirian yayasan teater
Mesir Modern, yang mempelopori industri perfilman. Namun demikian,
peranannya mengundang kecurigaan di mata pihak berwenang Mesir. Dan
ketika ia mengetahui adanya persekongkolan untuk meracuninya, ia terbang
ke Perancis, di sana dia lebih menyukai dikenal sebagai Abu Naddara. Di
Paris, Sanua mendirikan sebuah jurnal yang didedikasikan terhadap
prinsip, yang utamanya kepada Bahai, mengenai sebuah one-world-religion –
satu-agama-dunia, seringkali menyajikan tulisan-tulisan Afghani.
Pacar Sanua, Lydia Pashkov adalah wanita
asal Rusia dan nekerja sebagai wartawan di harian Le Figaro di Paris.
Melalui hubungan dengan mereka, Afghani menjadi bersahabat dengan
direktur kantor pusat regional Illuminati di bagian selatan Lebanon,
seperti Sheik Medjuel el-Mezrab, yang menikah dengan seorang Inggris who
married British dilettante,- pencinta kesenian untuk hiburan – Jane
Digby, dan Lydia Pashkov. Antara tahun 1870 dan 1875, nampaknya
Illuminati memulai sebuah proyek yang meniru the Italian Carbonari di
seluruh negara di Timur Tengah. [ 19 ]
Baik Sanua maupun Lydia Pashkov adalah
juga temannya Helena P. Blavatksy yang suka melakukan perjalanan
bersama-sama. yang pada tahun 1856, Mazzini diinisiasi ke dalam the
Carbonari. Helena P. Blavatsky, medium dan mistis yang terkenal, adalah
the godmother dari kebangkitan okult dalam akhir abad ke-19. Setelah
menulis karya-karya yang monumental seperti Isis Unveiled, dan The
Secret Doctrine, the Theosophical Society dibentuk pada tahun 1875,
untuk menyebarkan ajarannya ke seluruh dunia. Dalam The Theosophical
Society terdapat anggota Freemasonry, yaitu Henry Steel Olcott dan
George H. Felt yang ditunjuk kemudian sebagai presiden dan
wakil-presiden. Diantara angota-anggota paling awal termasuk juga Albert
Pike. Menurut Manly P. Hall, seorang ahli sejarah terkemuka Masonic,
menjelaskan:
The Secret Doctrine dan Isis Unveiled
merupakan hadiah dari Madame Blavatsky untuk umat manusia, dan kepada
mereka yang visinya dapat menembus awan ancaman malapetaka yang sudah
diambang pintu, adalah tidak berlebihan untuk menyatakan bahwa
tulisan-tulisan ini merupakan bacaan paling penting yang dikontribusikan
kepada dunia modern. Tidak akan bisa mereka dibandingkan dengan
buku-buku yang lain, dapatkah cahaya matahari dibandingkan dengan lampu
glowworm – ulat yang berkelap-kelip. The Secret Doctrine adalah jelmaan
kemuliaan dari sebuah kitab suci. [ 20 ]
Blavatsky mengklaim menerima tanzil dari
“Secret Chiefs”, atau ruh “Ascended Masters”, yang membantu umat manusia
untuk meningkatkan dirinya menjadi sebuah ras yang super. Pada awalnya
Blavatsky memberikan nama kepada para Masternya,seperti “Tuitit Bey”,
“Serapis Bey”, dan “Hilarion”, yang nama-nama tersebut diakui milik the
“Brotherhood of Luxor”. Menurut Joscelyn Godwin, dalam The Theosophical
Enlightenment, jika kita menginterpretasikan the “Brotherhood of Luxor”
sebagai sekelompok kecil penganut okult dimana Blavatsky bergabung
dengan mereka di Mesir, maka kita dapat menganggap bahwa Jamal ad-Din al
Afghani merupakan salah seorang daripada anggotanya.. [21 ]
Meskipun tidak terdapat bukti langsung
bahwa Blavatsky telah bertemu dengan Afghani, menurut K. Paul Johnson,
dalam The Masters Revealed, kenyataan akan menunjukkan terjadinya
kontak. Tidak hanya Afghani yang akrab dengan teman-temannya Sanua dan
Pashkov, tetapi dia dengan Blavatsky, kedua-duanya berada di India
antara tahun 1857 dan 1858, demikian juga kedunya berada di Tbilisi
dalam pertengan 60-an, dan keduanya berada di Cairo pada tahun 1871.
Lagi-lagi Afghani meninggalkan Mesir menuju ke India pada akhir tahun
1879, dimana pada tahun yang sama Blavatsky dan Olcott tiba di sana.
Setelah meninggalkan India pada akhir tahun 1882, Afghani tinggal di
Paris sepanjang tahun 1884, dimana Blavatsky pada tahun itu menghabiskan
waktunya di sana.
Melalui Jamal ud Din al Afghani,
Blavatsky memperoleh doktrin-doktrin sentral, derivasi dari Ismailisme,
yang kemudian dia menghubungi komunitas okult Barat. Sebagaimana Johnson
menjelaskan, dalam tulisan Blavatsky, The Eastern Gupta Vidy dan the
Kabbalah, dia mengklaim the “real Kabbalah” ditemukan di dalam buku the
Chaldean Book of Numbers. Meskipun buku tersebut tidak diketahui oleh
para sarjana, Blavatsky sering mengutip buku ini di dalam buku besarnya,
Isis Unveiled dan The Secret Doctrine. Dia mengklaim telah menerimanya
dari seorang “Sufi dari Persia”, dan sebagaimana juga dijelaskan oleh K.
Paul Johnson, Afghani hampir bisa dipastikan sebagai sumbernya.
Menurut Johnson, sebuah struktur penting
dalam doktrin Blavatsky hanya dapat menunjuk kepada satu sumber, yang
juga berhubungan dengan gagasan pengikut okult lainnya, Gurdjieff:
Ismaili Gnosticism. The Chaldean Book of Numbers mengajarkan sebuah
kosmologi tujuh lapis mirip dengan elektrik mistikisme Ismaili.
…adalah merupakan petunjuk penting yang
menunjuk kepada gnosisi Ismaili sebagai sebuah sumber penting baik bagi
Blavatsky maupun Gurdjieff. Henri Corbin’s dalam Cyclical Time and
Ismaili Gnosis menjelaskan sebuah doktrin proses evolusi kosmik tujuh
lipat, diulang kembali di dalam sebuah skema sejarah tujuh lipat,
paralel dengan sebuah tujuh lipats jalan inisiasi untuk adept-ahli
individu. Ini sepadan sekali dengan surat-surat Mahatma [dari Blavatsky]
yang mengajarkan bahwa “tingkatan seorang Adept-ahli diinisiasi dengan
lambang tujuh tahap dimana ia menemukan rahasia dari prinsip-prinsip
tujuh lipat secara alami dan manusia membangunkan kekuatan-kekuatan yang
tidak aktif.” Doktrin Kehidupan kembali – Resurrection – membutuhkan
arti yang spesifik dalam gnosis Ismaili yang menghubungkannya kepada
pengajaran Blavatsky. Setiap prinsip-prinsip tujuh dari individu adalah
“dibangkitkan” dari pengaruh prinsip berikutnya yang lebih tinggi. HPB
tujuh lipat menguraikan prinsip-prinsip manusia yang disuguhkan juga
secara bervariasi seperti Chaldean, Tibet, dan Chaldeo-Tibet. Tetapi
faktanya analogi sejarahnya yang terdekat adalah Ismaili. [ 22 ]
![]() |
John Yarker
|
Ajaran Blavatsky juga mempengaruhi
penentuan sebuah perkumpulan rahasia terkemuka yang dikenal sebagai the
Golden Dawn, yang muncul ke luar karena kontak Afghani dengan pimpinan
Egyptian Rite Freemasonry. Setelah bergerak di dalam tanah selama
beberapa waktu, sampai tahun 1848, the “Year of Revolutions”, the
Egyptian Rite of Freemasonry kemudian dihidupkan kembali kegiatannya di
Paris dan pada tahun 1856 juga didirikan di Mesir, Amerika, Romania dan
negara-negara lainnya. Pada tahun 1872, ketika the Egyptian Rite yang
dikenal sebagai the Ancient and Primitive Rite, the Grand Mastership
dari ordo ini dijabat oleh John Yarker, yang dilimpahkan kepadanya oleh
Marconis de Negre. Yarker juga akrab dengan Blavatsky, bertemu di
Inggris tahun 1878, dan menemuinya untuk merundingkan dengan Blavatsky
mengenai sebuah inisiasi Masonic, meskipun terdapat upaya-upaya
menyalahkan keterlibatannya dalam Freemasonry.
Di Paris, Yarker bertemu dengan Pascal
Beverly Randolph, seorang okultis Africa-Amerika yang mengadakan
perjalanan ke Mesir, dimana dia where he was supposedly initiated by a
secret priestess of the Ismaili Muslims. Paschal Randolph was a noted
medium, healer, occultist and author of his day, and also counted among
his personal friends Bulwer-Lytton. Randolph’s Brotherhood of Eulis
claimed descent from the Rosicrucian Order, by charter of the “Supreme
Grand Lodge of France”, and taught spiritual healing, western occultism
and principals of race regeneration through forms of sex magic. Through
Randolph, Yarker passed on the tradition of the Hermetic Brotherhood of
Luxor, that was reborn as the Hermitic Brotherhood of Light, a
continuation of the Frates Lucis, or Asiatic Brethren.
![]() |
Max Theon
|
Pada tahun 1873, Carl Kellner, seorang
rekan Randolph, salah seorang dari para pengikut okult yang berhubungan
dengan Freemasonry Mesir, yang melakukan perjalanan ke Cairo pada waktu
kegiatan al Afghani. Di Mesir untuk pertama kali bertemu dengan seorang
muda misterius, menyandang nama Aia Aziz, juga dikenal sebagai Max
Theon. Sebenarnya, Max Theon adalah anak dari pemimpin terakhir sekte
Frankist, Rabbi Bimstein dari Warsawa, Polandia.
Max Theon melakukan perjalanan
kemana-mana, dan di Cairo bekerja dengan Blavatsky, juga menjadi seorang
murid Paulos Metamon, seorang “tukang sihir Coptic”. Paulos Metamon
juga merupakan “Master” Blavatsky pertama, yang bertemu di Asia Minor
pada tahun 1848, kemudian bertemu lagi di Cairo pada tahun 1870, dialah
yang memperkenalkan Blavatsky kepada the Hermetic Brotherhood of Light.
Yang menarik adalah, kosmologi tujuh lipat Ismailisme ternyat sudah
terbiasa bagi Theon dan Blavatsky. Pada tahun 1873, Metamon menyerahkan
the Grand Mastership kepada Aziz, yang menggunakan nama Max Theon,
kemudian pindah ke Inggris untuk menyebarluaskan ordo yang sama.
Adalah Carl Kellner dan Thoedore Reuss,
anggota lainnya dari Bulwer-Lyttons’ Societas Rosicruciana di Anglia,
yang menggabungkan ritus Egyptian Rite Freemasonry, yang diizinkan
kepada Reuss oleh John Yarker untuk membawa rahasia orang dalam dari the
Hermetic Brotherhood of Luxor. Mengenai Kellner, Reuss menulis:
Selama melakukan perjalanannya yang
sering dan ekstensif di Eropa, Amerika dan Timur Jauh, Bro. Kellner
melakukan kontak dengan sebuah organisasi yang disebut The Hermetic
Brotherhood of Light. Dorongan yang dia peroleh melalui hubungannya
dengan wadah ini, juga kenyataan-kenyataan yang tidak bisa disebutkan
disini, hingga menyebabkan Bro. Kellner’s berkeinginan untuk mendirikan
sejenis Academia Masonica yang akan memungkinkan saudara seiman yang
sedang mencari-cari dapat mengenal semua tingkat dan sistem Masonic yang
ada. Pada tahun 1895 Bro. Kellner mendiskusikan secara panjang lebar
dengan Bro. Reuss di Berlin mengenai bagaimana gagasan ini dapat
direalisasikan.. Sewaktu dalam pembicaraan dengan Bro. Reuss ia tidak
menyetujui usul mengenai nama Academia Masonica dengan memberikan alasan
-alasan termasuk dokumentasi, menyarankan untuk memakai nama Oriental
Templars. Namun pada waktu itu, yakni pada tahun 1895
perundingan-perundingan ini tidak membawa hasil yang positif karena Bro.
Reuss kemudian disibukkan dengan menggiatkan kembali Ordo Illuminati
dan Bro. Kellner tidak bersimpati terhadap organisasi ini atau terhadap
orang-orang yang aktif di dalamnya bersama-sama dengan Bro. Kellner. [
23 ]
![]() |
Aleister Crowley
|
Adalah John Yarker yang diduga menyiapkan
sebuah piagam untuk mendirikan the Ordo Templi Orientis, atau O.T.O.,
yang dipengaruhi oleh Reuss, yang berusaha untuk menghidupkan kembali
tradisi-tradisi dari the Ancient Mysteries, the Knights Templars, the
Freemasons, Rosicrucians dan the Illuminati. Ordo Templi Orientis
berarti “Order of Eastern Templars”, yang mengacu kepada the Johannite
myth dari Sabian atau pengaruh Ismaili. Lingkaran dalam okult the O.T.O.
akan di atur paralel dengan tingkat tertinggi dari Egyptian Rite
Masonry, dan doktrin-doktrin esoterik Rosicrucian dari the H.B. of L.
Ketua O.T.O., Reuss, kemudian digantikan
oleh Aleister Crowley yang terkenal karena kejahatannya. Aleister
Crowley menyandang gelar tingkat ke-33 Mason dari the Scottish Rite,
juga seorang anggota dari the Isis-Urania Temple of Hermetic Students of
the Golden Dawn. Disingkat menjadi The Golden Dawn, ordo ini didirikan
pada tahun 1888, oleh Bulwer-Lytton, seorang Masons dan anggota dari the
Societas Rosicruciana di Anglia. Kult Isis ini dibentuk sekitar tahun
1877 yang diorganisir berdasarkan naskah Isis Unveiled karya Helena
Blavatsky. Anggota-anggota The Order of the Golden Dawn diantaranya
termasuk William Butler Yeats, Maude Gonne, istri Oscar Wilde, dan
Arthur Edward Waite. The Golden Dawn pada waktu itu dipimpin oleh
McGreggor Mathers, yang melacak spiritual leluhur ordonya sampai kepada
ordo the Rosicrucians, dan dari sana, melalui Kabbalah sampai ke Mesir
Kuno. Dan sewaktu di Mesir pada tahun 1904, dimana Crowley melakukan
kontak dengan wujud makhluk bernama Aiwass, yang mendiktekan kepadanya
untuk isi bukunya yang kemudian diberi judul Book of the Law, berisi
a.l. semboyan terkenal dari okultisme modern, “Do what thou wilt shall
be the whole of the Law.”
The Salafi
![]() |
Muhammad Abduh
|
Setelah Afghani meninggalkan Mesir,
muridnya, Mohammed Abduh, dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan
ditunjuk sebagai the chief editor publikasi resmi pemerintah Mesir yang
dikontrol Inggris, the Journal Officiel. Bekerja dibawah Abduh seorang
temannya anggota Freemason, Saad Zaghul, yang kemudian mendirikan Partai
Nasionalis Wafd. Pada tahun 1883, Abduh bergabung dengan Afghani di
Paris, dan kemudian pergi ke London, di sana ia mengajar di Oxford dan
Cambridge, serta berkonsultasi dengan pejabat-pejabat Inggris mengenai
krisis di Sudan melawan Mahdi.
Di Paris dan London, Abduh membantu
Afghani dalam mengatur jurnal berbahasa Perancis dan bahasa Arab di
Paris, yang disebut Al Urwah al Wutsqa, atau the “Indissoluble Bond”,
juga sebuah nama organisasi rahasia yang dia dirikan pada tahun 1883.
Diantara anggota-anggota Afghani di Paris adalah orang-orang Mesir,
Turki, India, Siria, Afrika Utara dan banyak juga mereka yang beragama
Kristen serta Yahudi, dan Bahai Persia, yang diusir dari Timur Tengah.
Ketika Perancis menekan Al-Urwah
al-Wutsqa, Abduh mengadakan perjalanan ke seluruh negara-negara Arab
selama beberapa tahun, dibawah berbagai penyamaran, terutama di Tunis,
Beirut, dan Siria. Di setiap kota, dia mencoba merekrut orang-orang
untuk menjadi anggota perkumpulan rahasia fundamentalisme Afghani. [ 24 ]
Seperti gurunya, Abduh bergabung dengan
gerakan Bahai yang sudah berupaya dengan hati-hati dalam menyebarkan
kepercayaannya ke Mesir. Bahai mulai didirikan di Alexandria dan Cairo
pada tahun 1860. Abduh bertemu dengan Abdul Baha ketika dia mengajar di
Beirut, dan keduanya mulai bercengkrama dengan sangat bersahabat, dan
keduanya menyetujui falsafah sebuah agama dunia – one-world-religion
philosophy. [ 25 ] Memuji keutamaan Abdul Baha dalam ilmu agama dan
diplomasi, Abduh mengatakannya bahwa “[dia] lebih dari itu. Sesungguhnya
ia seorang besar, dialah orangnya yang patut mendapatkan nama
kehormatan yang diterapkan kepadanya.”[26]
Abduh dikenal dengan pandangan
reformasinya mengenai Islam. Akan tetapi, dalam How We Defended Orabi,
A.M. Broadbent menyatakan bahwa, “Sheikh Abdu bukan seorang fanatik yang
berbahaya atau seorang yang beragama dengan antusias, dia termasuk
orang yang paling luas pemikirannya dalam Islam, berpegang kepada sebuah
keyakinan politik serupa dengan republikanisme murni, dan seorang
Master of a Masonic Lodge yang bersemangat.” [ 27 ] Seperti pengikut
Ismaili sebelumnya, dia akan meningkatkan murid-muridnya secara
progresif masuk jauh ke dalam derajat bid’ah. Kepada initiates yang
lebih tinggi, dia akan mengungkapkan doktrin-doktrin the Scottish Rite
dan falsafah one-world government – satu-agama-dunia. Meskipun demikian,
kepada mereka yang Abduh anggap lebih bersedia, dia akan
memperkenalkannya sebagai seorang pejabat intelijen Inggris dari London.
[ 28 ]
Dari tahun 1888, sampai dengan
kematiannya pada tahun 1905, Abduh secara tetap berkunjung ke rumah
kediaman dan kantor Lord Cromer. Pada tahun 1892, dia ditunjuk untuk
melaksanakan administrasi Komite Mesjid dan Universitas Al Azhar,
lembaga pendidikan Islam paling bergengsi, dan universitas tertua di
dunia. Dari jabatan tersebut dan karena reputasi Al Azhar, dia mengatur
keseluruhan sistem Islam di Mesir dan banyak dari dunia Islam juga.
![]() |
M. Rasyid Ridho
|
Pada tahun 1899, Lord Cromer, mengangkat
Abduh sebagai Mufti Besar Mesir. Abduh sekarang kepala otoritas hukum
Islam, juga sebagai the Masonic Grand Master of the United Lodge of
Egypt. Lord Cromer adalah seorang anggota penting dari keluarga
perbankan England’s Baring, yang menjadi kaya raya dari hasil
perdagangan opium di India dan Cina. Motif Lord Cramer menjadikan Abduh
sebagai yang paling berkuasa dalam semua urusan mengenai Islam adalah
untuk merubah hukum Islam yang melarang bunga bank, Abduh kemudian
mengupayakan sebuah penafsiran Qur’an, untuk menciptakan jalan yang
diperlukan untuk memberikan kebebasan kepada bank-bank Inggris berkuasa
di Mesir. Mengenai Abduh, Lord Cromer menceriterakan, “Saya curiga teman
saya Abduh dalam realitasnya seorang agnostic – orang yang tidak peduli
adanya Tuhan – I suspect my friend Abduh was in reality an agnostic,”
dan dia mengatakan gerakan reformasi Salafi yang dipimpin Abduh, bahwa
“Mereka adalah sekutu alamiah dari reformer Eropa They are the natural
allies of the European reformer.” [ 29 ]
Gerakan Salafi kemudian bersekutu dengan
Wahhabi dari Saudi Arabia, melalui anggota Freemason, Mohammed Rashid
Rida, yang setelah kematian Afghani pada tahun 1897, dan Abduh pada
tahun 1905, menjabat pemimpin Salafi, Rida menjadi anggota the
Indissoluble Bond pada usia muda. Dia dipromosikan Afghani melalui
perkumpulan Masonic dengan membaca Al-Urwah al Wutsqa, yang kemudian dia
mengakui sangat besar pengaruhnya dalam kehidupannya. Rida tidak
bertemu Afghani, tetapi pada tahun 1897, dia pergi ke Mesir untuk
belajar bersama Mohammed Abduh. Meskipun Rida tidak berbagi menggagas
opini mengenai gerakan Bahai, hanya karena melalui pengaruhnya saja
gerakan Salafi menjadi kuat bersekutu dengan Negara Saudi Arabia.
Footnotes:
[1] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 113. [ pdf ]
[2] Hansard’s Parliamentary Debates , quoted from Paul A. Fisher, Their God is the Devil , pp. 18-19.
[3] Ruggiu, Jean-Pascal. “ Rosicrucian Alchemy and the Hermetic Order of the Golden Dawn ”.
[4] Dreyfuss, Hostage to Khomeini . p. 118.
[5] Ibid . p. 123 and 121.
[6] Ibid . p. 118.
[7] Nikki Keddie, Sayyid Jamal ad-Din “al Afghani”: A Political Biography , Berkeley, CA: University of California Press, (1927) p. 87
[8] David Hughes, Davidic Dynasty .
[9] Nikki Keddie, Sayyid Jamal ad-Din “al Afghani”: A Political Biography p. 116.
[10] Ibid . p. 87.
[11] Ibid . p. 91.
[12] Ibid .
[13] Ibid . p. 45.
[14 North West Province Special Branch, 29 August 189. quoted from Momen, Moojan, “ Jamal Effendi and the early spread of the Bahai Faith in Asia ”, Bahai Studies Review, Volume 8, 1998.
[15] (C.S.B.) Report of D.E. McCracken , dated 14 August 1897, in file Foreign: Secret E, Sept. 1898, no. 100, pp. 13-14; national archives of the government of India, New Delhi.
[16] Raafat, Samir. “ Freemasonry in Egypt: Is it still around? ” Insight Magazine, March 1, 1999.
[17] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 122.
[18] Ibid . p. 122.
[19] 1941: Iraq and the Illuminati .
[20] Manly P. Hall (33rd degree mason), “The Phoenix, An Illustrated Review of Occultism and Philosophy”, 1960 The Philosophical Research Society , p. 122
[21] p. 280
[22] The Masters Revealed , p. 146.
[23] Howe, Ellic, Theodor Reuss: Irregular Freemasonry in Germany, 1900-23, 16 February 1978; Grand Lodge of BC and Yukon, Ars Quatuor Coronatorum , ” Theodor Reuss: Irregular Freemasonry in Germany, 1900-23 “.
[24] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 136.
[25] Ibid. p. 279.
[26] Cole, Juan R. I. “ Rashid Rida on the Bahai Faith: A Utilitarian Theory of the Spread of Religions ”, Arab Studies Quarterly 5, 3 (Summer 1983): 278.
[27] Raafat, Samir. “ Freemasonry in Egypt: Is it still around? ” Insight Magazine, March 1, 1999.
[28] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 136.
[29] Goodgame, Peter. The Muslim Brotherhood: The Globalists’ Secret Weapon .
Sumber : blogsebelah.wordpress.com
[1] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 113. [ pdf ]
[2] Hansard’s Parliamentary Debates , quoted from Paul A. Fisher, Their God is the Devil , pp. 18-19.
[3] Ruggiu, Jean-Pascal. “ Rosicrucian Alchemy and the Hermetic Order of the Golden Dawn ”.
[4] Dreyfuss, Hostage to Khomeini . p. 118.
[5] Ibid . p. 123 and 121.
[6] Ibid . p. 118.
[7] Nikki Keddie, Sayyid Jamal ad-Din “al Afghani”: A Political Biography , Berkeley, CA: University of California Press, (1927) p. 87
[8] David Hughes, Davidic Dynasty .
[9] Nikki Keddie, Sayyid Jamal ad-Din “al Afghani”: A Political Biography p. 116.
[10] Ibid . p. 87.
[11] Ibid . p. 91.
[12] Ibid .
[13] Ibid . p. 45.
[14 North West Province Special Branch, 29 August 189. quoted from Momen, Moojan, “ Jamal Effendi and the early spread of the Bahai Faith in Asia ”, Bahai Studies Review, Volume 8, 1998.
[15] (C.S.B.) Report of D.E. McCracken , dated 14 August 1897, in file Foreign: Secret E, Sept. 1898, no. 100, pp. 13-14; national archives of the government of India, New Delhi.
[16] Raafat, Samir. “ Freemasonry in Egypt: Is it still around? ” Insight Magazine, March 1, 1999.
[17] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 122.
[18] Ibid . p. 122.
[19] 1941: Iraq and the Illuminati .
[20] Manly P. Hall (33rd degree mason), “The Phoenix, An Illustrated Review of Occultism and Philosophy”, 1960 The Philosophical Research Society , p. 122
[21] p. 280
[22] The Masters Revealed , p. 146.
[23] Howe, Ellic, Theodor Reuss: Irregular Freemasonry in Germany, 1900-23, 16 February 1978; Grand Lodge of BC and Yukon, Ars Quatuor Coronatorum , ” Theodor Reuss: Irregular Freemasonry in Germany, 1900-23 “.
[24] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 136.
[25] Ibid. p. 279.
[26] Cole, Juan R. I. “ Rashid Rida on the Bahai Faith: A Utilitarian Theory of the Spread of Religions ”, Arab Studies Quarterly 5, 3 (Summer 1983): 278.
[27] Raafat, Samir. “ Freemasonry in Egypt: Is it still around? ” Insight Magazine, March 1, 1999.
[28] Dreyfuss, Hostage to Khomeini , p. 136.
[29] Goodgame, Peter. The Muslim Brotherhood: The Globalists’ Secret Weapon .
Sumber : blogsebelah.wordpress.com
Sejarah berdirinya pks
Al-Qaeda dan Gedung Putih Satu Suara
RAS FM Disusupi Paham Menyimpang
Fleur de Lis, Knight Templar dan PKS
Kader PKS yang Benci ASWAJA
Hilmi: PKS kan Tergantung Saya
Ahmad Surkati, Wahhabi atau Mu’tazilah
Muhammad Abduh Sang Mujaddid?
Mengenal Sejarah PKS
Mengapa Noordin Beraksi Di Indonesia
Sekilas Sejarah NII
Setelah Suripto Kapan Giliran Nurmahmudi
Islam Radikal dan Intelijen
Hilmi Aminuddin Mantan Petinggi Badan Intelijen
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Moyang PKS
Ditulis oleh sukacita
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://yoilah.blogspot.com/2013/05/moyang-pks.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh sukacita
Rating Blog 5 dari 5
4 comments:
Asbun,
ngga nyambung...
trimaksih gan thank bgt infonya ya :D
sekedar info ajja bagi informasi buat agan" yang laagi bingung atau mengalami kesulitan dalam mengurus surat" penting seprti sim,stnk,dan sebagainya ane ada tempatnya nih mudah bgt tinggal pilih dibawah
biro jasa sim
biro jasa bpkb
biro jasa perizinan
biro jasa stnk
Mau yang lebih ????? ayam tarung
Post a Comment
Komentar