Belajar dari Sandal Jepit untuk Pemilu 2014

Posted by sukacita 1 comments
Pencuri tetaplah pencuri, harus diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannnya. Memberikan dukungan terhadap perbuatan yang salah sama saja dengan memelihara anak macan, yang dikemudian hari bisa saja menjadi bumerang bagi kita.

Dukungan dan pembelaan yang bisa kita lakukan adalah dengan mengawasi apakah hukuman yang diterima sesuai dengan perbuatannya dan memenuhi rasa keadilan masyarakat atau tidak. Vonis telah dijatuhkan oleh sang hakim pengadil pelaku pencurian sandal yaitu dengan mengembalikan sang anak kepada orangtuanya. Semoga menjadi pembelajaran penting bagi sang anak untuk menjaga sikap dan perilakunya kedepan, bahwa sesempit apapun kondisi ekonomi yang dialaminya, perbuatan mencuri tidak dibenarkan samasekali untuk dilakukan.
Oleh karena vonis sudah dijatuhkan dan sudah memenuhi rasa keadilan masyarakat, maka kita sudahi saja polemik sandal jepit ini. Kita tak mungkin menjadikan seorang pencuri menjadi seorang pahlawan dengan dalih apapun. Pihak kepolisian pun sudah menjatuhi hukuman terhadap pelaku tindak kekerasan terhadap pencuri sendal tersebut, semoga para penegak hukum yang tengah khilaf tersebut bisa mengambil pelajaran juga bahwa mereka adalah punggawa-punggawa hukum yang juga harus taat hukum.
Dukungan yang lebih penting untuk dilakukan adalah dengan mengupayakan ditahun 2014 kelak, kita bisa memilih  pemimpin dan wakil-wakil rakyat benar-benar amanah dan punya hati nurani. Sehingga akan semakin banyak rakyat yang tersentuh oleh simpati dan empati sang pemimpin dan wakil rakyat melalui kebijakan-kebijakan pro-rakyat. Bila rakyat sejahtera akan semakin kecil kemungkinan pencurian sendal apalagi korupsi terjadi dinegeri ini. Secara umum kita bisa lihat negara-negara yang memiliki pemimpin dan wakil rakyat yang tidak korup, rakyatnya hidup sejahtera.
Tetapi rasanya tak akan banyak perubahan apa-apa ditahun 2014 kelak bila melihat apatisme yang terjadi dimasyarakat terhadap dunia politik negeri ini. Artinya dukungan-dukungan yang muncul terhadap kasus-kasus ketidakadilan dinegeri ini hanya akan menjadi euforia sesaat belaka. Menjadi sebuah kesenangan yang tidak memberikan dampak yang kuat dan berkesinambungan, karena tidak melahirkan sebuah produk politik dan hukum yang mengikat. Selesai kasus sendal jepit maka beralih kepada kasus-kasus lainnya, sebuah gerakan yang parsial dan membuang terlalu banyak energi dan perhatian. sumber: kompasiana
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Belajar dari Sandal Jepit untuk Pemilu 2014
Ditulis oleh sukacita
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://yoilah.blogspot.com/2012/04/belajar-dari-sandal-jepit-untuk-pemilu.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 comments:

susuultra023 said...

bandar sabung ayam

Post a Comment

Komentar

Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of Pilpres , Capres, Jokowi, Prabowo indonesia 2014.