Partai Demokrat Tenggelam di Pemilu 2014
1
comments
Mungkin beberapa orang akan setuju bahwa Pemilu 2014 bukanlah milik Partai Demokrat. Partai yang memenangkan Pemilu 2009, baik pemilihan legislatif maupun presiden, akan tenggelam pada Pemilu 2014. Penulis memprediksi Partai Demokrat tidak akan menang di pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden.
Ini adalah beberapa fakta yang menurut penulis adalah penyebab tenggelamnya Partai Demokrat.
1. Kasus korupsi yang menyerang pimpinan Partai Demokrat.
Kasus wisma Atlet merupakan perusak citra Partai Demokrat. Dimulai dengan terjeratnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin sampai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen), Angelina Sondakh. Kasus ini juga membawa nama Andi Mallaranggeng, Mirwan Amir, dan Anas Urbaningrum.
Kasus ini mampu membuat Partai Demokrat limbung, karena menyerang para pimpinan partai. Jika yang terkena adalah kader biasa, mungkin Partai Demokrat bisa mengelak.
2. Tidak tegasnya Partai Demokrat kepada kader yang diduga korupsi.
Sebagai partai yang mengusung tema anti korupsi, tindakan Partai Demokrat terhadap kadernya yang terlibat kasus korupsi tidak tegas. Meski sudah mengetahui permainan yang terjadi, menurut pengakuan Nazar, Partai Demokrat terkesan menutupi dan melindungi. Nazaruddin beberapa kali mengungkapkan bahwa Tim Pencari Fakta Partai Demokrat tahu mengenai kasus ini.
Seandainya saja Partai Demokrat serius menjaga partainya dari korupsi, maka mereka akan menonaktifkan kader atau pimpinan yang diduga terlibat kasus korupsi. Tidak perlu menunggu proses hukum.
3. Susilo Bambang Yudhoyono.
Tidak ada yang berani menyangkali besarnya pengaruh SBY dalam kehidupan Partai Demokrat. SBY adalah jantung Partai Demokrat. Jika SBY tidak ada, maka Partai Demokrat pun tinggal nama saja. Kebergantungan kepada SBY inilah yang akan membuat Partai Demokrat naik atau turun. Hal yang seharusnya mampu diatasi ini ternyata gagal dilakukan.
SBY yang sudah menjabat selama 2 periode kepresidenan tidak mungkin lagi mencalonkan diri. Kader Partai Demokrat yang lain pun tidak muncul karena pengaruh SBY yang sangat kuat. Bahkan Anas yang sempat digadang-gadang menjadi pengganti SBY pun sedang bermasalah.
Jika Partai Demokrat gagal menemukan tokoh yang akan mereka usung menjadi Presiden, maka Partai Demokrat diyakini akan tenggelam. Mampu meraih angka 13-15 persen saja adalah sebuah keberhasilan.
Semoga setiap partai yang baru berdiri belajar dari apa yang dialami oleh Partai Demokrat. Saya melihat Partai Gerindra, Hanura, dan PDIP punya kecenderungan sama dalam mengandalkan ketokohan. Apakah mereka juga mengalami kesulitan yang sama dengan Partai Demokrat? Mari kita lihat perkembangannya.
Ini adalah beberapa fakta yang menurut penulis adalah penyebab tenggelamnya Partai Demokrat.
1. Kasus korupsi yang menyerang pimpinan Partai Demokrat.
Kasus wisma Atlet merupakan perusak citra Partai Demokrat. Dimulai dengan terjeratnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin sampai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen), Angelina Sondakh. Kasus ini juga membawa nama Andi Mallaranggeng, Mirwan Amir, dan Anas Urbaningrum.
Kasus ini mampu membuat Partai Demokrat limbung, karena menyerang para pimpinan partai. Jika yang terkena adalah kader biasa, mungkin Partai Demokrat bisa mengelak.
2. Tidak tegasnya Partai Demokrat kepada kader yang diduga korupsi.
Sebagai partai yang mengusung tema anti korupsi, tindakan Partai Demokrat terhadap kadernya yang terlibat kasus korupsi tidak tegas. Meski sudah mengetahui permainan yang terjadi, menurut pengakuan Nazar, Partai Demokrat terkesan menutupi dan melindungi. Nazaruddin beberapa kali mengungkapkan bahwa Tim Pencari Fakta Partai Demokrat tahu mengenai kasus ini.
Seandainya saja Partai Demokrat serius menjaga partainya dari korupsi, maka mereka akan menonaktifkan kader atau pimpinan yang diduga terlibat kasus korupsi. Tidak perlu menunggu proses hukum.
3. Susilo Bambang Yudhoyono.
Tidak ada yang berani menyangkali besarnya pengaruh SBY dalam kehidupan Partai Demokrat. SBY adalah jantung Partai Demokrat. Jika SBY tidak ada, maka Partai Demokrat pun tinggal nama saja. Kebergantungan kepada SBY inilah yang akan membuat Partai Demokrat naik atau turun. Hal yang seharusnya mampu diatasi ini ternyata gagal dilakukan.
SBY yang sudah menjabat selama 2 periode kepresidenan tidak mungkin lagi mencalonkan diri. Kader Partai Demokrat yang lain pun tidak muncul karena pengaruh SBY yang sangat kuat. Bahkan Anas yang sempat digadang-gadang menjadi pengganti SBY pun sedang bermasalah.
Jika Partai Demokrat gagal menemukan tokoh yang akan mereka usung menjadi Presiden, maka Partai Demokrat diyakini akan tenggelam. Mampu meraih angka 13-15 persen saja adalah sebuah keberhasilan.
Semoga setiap partai yang baru berdiri belajar dari apa yang dialami oleh Partai Demokrat. Saya melihat Partai Gerindra, Hanura, dan PDIP punya kecenderungan sama dalam mengandalkan ketokohan. Apakah mereka juga mengalami kesulitan yang sama dengan Partai Demokrat? Mari kita lihat perkembangannya.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Partai Demokrat Tenggelam di Pemilu 2014
Ditulis oleh sukacita
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://yoilah.blogspot.com/2012/04/partai-demokrat-tenggelam-di-pemilu.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh sukacita
Rating Blog 5 dari 5
1 comments:
bandar sabung ayam
Post a Comment
Komentar